Anda di halaman 1dari 5

Latihan Soal Pancasila : 17 Maret 2020

1. Buktikan oleh anda bahwa nilai-nilai Pancasila terdapat pada masa kejayaan Kerajaan
Sriwijaya dan masa kejayaan Majapahit ?
2. Tujuan nasional yang terdapat dalam alenea ke empat dalam pembukaan UUD 1945
berbunyi Negara melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Jelaskan oleh
anda hal tersebut ?
3. Apa alasanya Pancasila sebagai pilihan bangsa Indonesia ?
4. Jelaskan oleh anda apa yang dimaksud Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa ?
5. Kemukakan oleh anda perbedaan Pancasila menurut Piagam Jakarta, 22-6-1945 dan
Pancasila dalamPembukaan UUD 1945 ?

Jawaban di kirim k e Email : joniwahid@gmail.com

Jawaban paling lambat hari Minggu 22 Maret 2020 jam 21.00dan


sebutkan Nama , Prodi ,hari dan Jam Kuliah
Jawaban :

1) Nilai-nilai Pancasila yang terdapat pada masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit dapat
dibuktikan dengan hal-hal dibawah ini :

SILA PERTAMA

a. Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya kepercaaan


animisme dinamisme. Sehingga dapat dikatakan masyarakat Indonesia saat itu sudah
memiliki kepercayaan.
b. Pada zaman kerajaan Sriwijaya bukti kongkrit akan nilai ketuhanan pada zaman itu
adalah dengan berdirinya Universitas agama Budha. Agama dan kebudayaan
dikembangkan di Universitas Budha yang sangat terkenal dan banyak mendatangkan
tamu guru-guru besar dari India yang menjadi tenaga pengajar di Sriwijaya.
c. Zaman kerajaan-kerajaan sebelum kerajaan Majapahit berdiri, telah banyak kerajaan-
kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang berdiri. Kerajaan-kerajaan ini
membangun candi-candi sesuai agamanya masing masing. Hal ini menjurus pada nilai
sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
SILA KEDUA

d. Zaman kerajaan sebelum kerajaan majapahit. Pada zaman ini terdapat kerajaan-
kerajaan yang terletak di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada zaman ini sudah terlihat
nilai-nilai kemanusiaan dimana Raja Airlangga yang telah mengadakan hubungan
dagang dan kerjasama dengan Benggala, Chola, dan Champa.
e. Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad VII, dikenal sebagai Kerajaan
Maritim yang mengadakan jalur perhubungan laut. Sistem perdagangan telah diatur
dengan baik, supaya rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya.

SILA KETIGA

f. Di zaman kerajaan Majapahit ini agama Hindu dan Budha hidup berdampingan
dengan damai dalam satu kerajaan. Empu Prapanca menulis Negarakertagama yang
mana dalam kitab itu terdapat istilah pancasila. Kemudian Empu Tantular dengan
kitab karangannya yaitu kitab Sutasoma yang memuat semboyan indonesia yaitu:
“Bhineka tunggal ika” yang mana bunyi lengkapnya yaitu “bhinekantunggal ika tan
hana dharma mangrua” yang artinya walaupun berbeda tetap satu jua. Dan
ditambah lagi Sumpah Palapa yang ketika itu diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada
merupakan kejadian yang mencerminkan nilai-nilai sila ketiga, persatuan Indonesia
yaitu mempersatukan seluruh Nusantara.
g. Kerajaan Sriwijaya mengatur sistem perdagangannya dengan mempersatukan
pedagang, pengrajin dan pegawai raja yang disebut Tuha An vatakvurah sebagai
pengawas dagangannya

SILA KEEMPAT
h. Pada zaman Kerajaan Sriwijaya, sudah mengembangkan tatanegara dan tata
pemerintahan yang mampu menciptakan peraturan-peraturan yang ditaati oleh
rakyat. Pada zaman Kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya telah memiliki pegawai pengurus
pajak, harta benda kerajaan, rohaniawan yang mengawasi pembangunan patung suci
yang merupakan perlambang tuhan mereka.
i. Pada zaman Kerajaan Majapahit, dalam prasasti Brumbung disebutkan bahwa Raja
Majapahit memiliki beberapa penasehat seperti Rakryan I Hino, I Sirikan, dan I Halu.
Hal itu menunjukan bahwa bermusyawarah dan bermufakat itu telah ada jauh
sebelum kemerdekaan Indonesia.

SILA KELIMA

j. Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad VII, dibawah
kekuasaan Wangsa Sailendra dikenal sebagai Kerajaan Maritim yang mengadakan
jalur perhubungan laut. Sistem perdagangan telah diatur dengan baik, supaya rakyat
mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Cita-cita kesejahteraan bersama dalam
suatu Negara telah tercermin dalam Kerajaan Sriwijaya sebagaimana tersebut dalam
perkataan “Marvuai Vannua Criwijaya Sidhayatra Subhika” ( suatu cita-cita Negara
yang adil dan makmur).
k. Zaman kerajaan-kerajaan sebelum kerajaan majapahit.Lalu, Menurut prasasti
Kelagen, Raja Airlangga mengadakan hubungan dagang dengan Benggala,Chola, dan
champa. Hal ini berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Masih berdasarkan prasasti
Kelagen bahwa Raja Airlangga memerintahkan untuk membuat tanggul dan waduk
demi kesejahteraan pertanian, yang merupakan penerapan nilai-nilai sila kelima.

2) Indonesia merupakan negara yang tidak berdiri begitu saja. Tetapi melalui pengorbanan
para pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa Indonesia ini. Arti dari
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia adalah kita sebagai
Rakyat Indonesia harus melindungi negara kita, Indonesia dengan seluruh jiwa dan raga
kita. Tanpa ada rasa takut untuk bela negara. Begitupun sebaliknya, sebagai Negara yang
berdaulat sudah sewajarnya melindungi bangsanya dari ancaman eksternal maupun
internal. Sebagai contoh :
a. Pemerintah sangat menjaga ketat seluruh wilayah Indonesia
dari berbagai penjuru terutama diperbatasan wilayah.
b. Pemerintah juga mengupayakan TNI dan polri untuk
menjaga wilayah Indonesia.
c. Pemerintah juga meluncurkan program keamanan
Pemerintah lainnya untuk menjaga wilayah Indonesia dari
segala ancaman yang mungkin datang tiba tiba

3) Kesamaan pemikiran yg menimbulkan semangat berbangsa yang satu, bertanah air satu


dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Indonesia terdiri dari banyak pulau dan suku serta
masyarakat yg heterogen, dan pancasila dianggap mampu untuk mempersatukan.
Merupakan perwujudan dari bangsa Indonesia itu sendiri karena apa yang terkandung
dalam Pancasila merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas
bangsa Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat
membedakan dengan bangsa lain. Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati
secara nasional sebagai dasar negara tanggal 18      Agustus 1945 melalui sidang PPKI
(Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia). Sumber dari segala sumber tertib
hukum artinya; bahwa segala peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia
harus bersumberkan Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila .
4) Menurut saya, arti Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia adalah sebagai
sebuah pedoman dasar bangsa dalam bertingkah laku, sebagai sebuah acuan yang
nantinya dapat digunakan sebagai pemersatu bangsa Indonesia, lambang persatuan,
kesatuan, dan juga pertahanan bagi negara dan bangsa Indonesia. Hal ini berdampak
pada seluruh aturan ataupun perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, di mana
seluruhnya berpacu pada pancasila. Apabila pancasila diamalkan dengan baik, maka
seharusnya persatuan bangsa Indonesia pun akan terjaga.

 Ketuhanan yang Maha Esa


Sila pertama ini menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan,
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing individu.Setiap agama di
Indonesia tentu memiliki Tuhan yang dipercayai masing-masing, oleh karena itu makna dari sila ini
juga menyampaikan bahwa bangsa Indonesia perlu saling menghormati antar umat berargama
sehingga tercipta kehidupan yang rukun. Tak hanya itu, setiap agama memiliki cara beribadahnya
masing-masing sehingga bangsa Indonesia juga sepatutnya menghargai dan menghormati
kebebasan umat beragama untuk beribadah sesuai apa yang dipercayainya dan tidak memaksakan
agama ataupun kepercayaannya pada orang lain.

 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Pada sila yang kedua, disebutkan bahwa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu, perlu
memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga bangsa Indonesia perlu
saling mencintai, menjunjung tinggi antar satu sama lain, saling menjaga dan membantu sesama,
membela kebenaran dan keadilan, serta saling bekerja sama demi terciptanya negara yang
makmur. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab tidak hanya berlaku antar bangsa Indonesia, namun
juga keadilan dan keberadaban pada bangsa lainnya dari negara asing.

 Persatuan Indonesia
Sila ketiga meskipun memiliki kata yang paling sedikit, namun memiliki arti yang tidak kalah
dalamnya dengan sila-sila lainnya. Sila ketiga bermakna bahwa bangsa Indonesia sepatutnya untuk
menjunjung tinggi keselamatan bangsa dan negara dengan menempatkan kesatuan, persatuan, dan
kepentingan negara di tas kepentingan peribadinya masing-masing atau golongan tertentu. Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga diharapkan untuk rela berkorban demi negara Indonesia,
mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada negara. Negara kita kaya dan makmur,
lihatlah negara Indonesia ini dari sisi positifnya dan apa yang bisa dikembangkan dari negara ini,
bukan hanya dari apa yang terlihat negatif di mata orang lain. Melalui hal tersebut, teman-teman
bisa lebih mencintai negara ini dan memajukan persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan
prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


Perwakilan
Sila keempat ini kembali lagi menekankan bahwa bangsa Indonesia sebaiknya tidak memaksakan
kehendaknya pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tapi,
perbedaan pendapat dan cara pandangn tidak dapat dipungkiri akan selalu terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, sila keempat ini memberikan jalan keluar dengan bermusyawarah.
Bahwa musyawarah adalah cara untuk mencapai mufakat bersama dengan pendekatan
kekeluargaan, bertanggung jawab dan melaksanakan hasil dari musyawarah yang dilakukan, serta
dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani. Tentunya, dalam menentukan hasil keputusan dari
musyararah perlu mempertimbangkan apa yang telah disebutkan pada sila-sila sebelumnya yakni
dapat dipertanggung jawabkan secara moral pada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, dan menjamin kebenaran serta keadilan.

 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila terakhir bukan berarti merupakan sila yang paling tidak penting. Justru sila terakhir ini
merupakan kesimpulan dan tujuan dari sila-sila yang sebelumnya. Disebutkan bahwa makna dari sila
ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan asas kekeluargaan dan gotong royong, selalu
bersikap adil, seimbang antara hal dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain.
Mengapa? Sebab hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain agar setiap individu memiliki kebebasan
yang setara.

5) Perbedaan di antara Piagam Jakarta dengan UUD 1945 terdapat pada alinea pembukaan
keduanya. Alinea Pembukaan keduanya membahas mengenai Dasar Negara yang
pertama, yaitu mengenai Ketuhanan. Piagam Jakarta berbunyi “Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukk-pemeluknya”, sementara di dalam
UUD 1945 berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”.  

Penjelasan :

Terdapat perbedaan serta persamaan di antara Piagam Jakarta dengan UUD 1945.
Piagam Jakarta dibuat terlebih dahulu yaitu tanggal 22 Juni 1945. Namun ada pendapat
dari orang-orang nonmuslim yang tidak sepakat dengan beberapa kata pada alinea
pembukaannya. Mereka tida setuju mengenai keharusan dalam menjalankan syariat
Islam karena seolah-olah tidak menghargai pemeluk agama lain yang juga merupakan
warga Indonesia. Pendapat-pendapat yang ada pun kemudian dipertimbangkan oleh
para tokoh. Akhirnya beberapa kata tersebut berubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa” dimana tidak mencantumkan syariat Islam lagi mengingat ada agama lain di
Indonesia selain Islam. Setelah perubahan itu, naskah Piagam Jakarta berubah menjadi
naskah Undang-Undang Dasar 1945.

Anda mungkin juga menyukai