PANCASILA
DISUSUN OLEH
SOLIHIN, SAP,MSI
POKOK BAHASAN
I. Landasan Pendidikan Pancasila
II. Tujuan pendidikan Pancasila
III. Masa Kejayaan Nasional
IV. Perjuangan Bangsa Indonesia
V. Proklamasi Kemerdekaan
VI. Perjuangan Mempertahankan dan
Mengisi Kemedekaan Indonesia
VII. Pengertian dan Kedudukan, sifat dan fungsi UUD 1945
VIII. Fungsi UUD 1945
IX. Pembukaan UUD 1945
X. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan ideologi lain
XI. Pancasila sebagai ideologi terbuka
XII. Pengertian Paradigma
XIII. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
XIV. TRIDARMA PERGURUAN TINGGI
XV. Budaya Akademik
XVI. Kampus Sebagai Moral Force Pengembangan Hukum dan HAM
LANDASAN PENDIDIKAN
PANCASILA
LANDASAN HISTORIS
LANDASAN KULTURAL
LANDASAN YURIDIS
LANDASAN FILOSOFIS
HISTORIS
Secara historis nilai-nilai yang terkandung
dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi
dasar negara Indonesia secara
obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sendiri. Sehingga asal nilainilai
Pancasila tersebut tidak lain adalah dari
bangsa Indonesia sendiri, atau
bangsa Indonesia sebagai kausa materialis
Pancasila.
KULTURAL
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada suatu asas
kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila bukanlah merupakan
hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan
suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat
dari nilai-nilai kultural yang dimiliki melalui proses refleksi
filosofis para pendiri negara. Oleh karena itu generasi
penerus terutama kalangan intelektual kampus sudah
seharusnya untuk mendalami serta mengkaji karya besar
tersebut dalam upaya untuk melestarikan secara dinamis
dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan
jaman.
YURIDIS
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi diatur dalam UU No.2
Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
39 menyatakan : Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan
jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000,
tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat 1
dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
Dirjen Pendidikan Tinggi mengeluarkan Surat Keputusan
No.38/DIKTI/Kep/2002, tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK). Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi
kelompok mata kuliah MPK bertujuan menguasai
kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis,
berpandangan luas sebagai manusia intelektual.
Adapun rambu-rambu mata kuliah MPK Pancasila
adalah terdiri atas segi historis, filosofis,
ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan
bernegara serta etika politik.
FILOSOFIS
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa
Indonesia, oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk
secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah
sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini
berdasarkan
kenyataan obyektif bahwa manusia adalah mahluk Tuhan YME.
Setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai
Pancasila termasuk sistem peraturan perundang-undangan di
Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam
proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa
Pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik
dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya,
maupun pertahanan keamanan.
TUJUAN PENDIDIKAN
PANCASILA
TUJUAN NASIONAL
TUJUAN
PENDIDIKAN
NASIONAL
TUJUAN
PENDIDIKAN
TUJUAN NASIONAL
Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan
Nasional bertujuan untuk mewujudkan tujuan
Pendidikan Nasional. Sistem pendidikan nasional yang
ada merupakan rangkaian konsep, program, tata cara,
dan usaha untuk mewujudkan tujuan nasional yang
diamanatkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Jadi tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi pun merupakan bagian dari upaya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Tujuan Pendidikan (Kemdiknas):
"Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,
tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab."
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA /PT
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara
dan ideologi bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar
Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa
dan nilai-nilai dasar Pancasila kepada mahasiswa
sebagai warga negara Republik Indonesia, serta
membimbing untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis
dan mencari solusi terhadap berbagai persoalan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai
Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu
mengapresiasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis,
berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila,
untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
PERRJUANGAN
PERJUANGANBANGSA
SEBELUM ABAD
INDONESIA
KE 11
KEBANGKITAN NASIONAL 1908
SUMPAH PEMUDA 1928
PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA PADA MASA
PENJAJAHAN JEPANG
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA ABAD 7 -
11 DAN MASA KEJAYAAN NASIONAL
Tetapi, ada beberapa versi lainnya yang menerangkan asal mula dan siapakah orang tua Gajah Mada. Simak ulasannya.
Buku The Pakubuwono Code tulisan Agung Prabowo menyebutkan, orang tua Gajah Mada adalah Curadharmawyasa atau
Brahmana Curadharmayogi dan Nariratih atau Brahmani Patni Nariratih.
Sengkala yang ada pada lontar Babad Gajah Mada diprediksi sebagai tahun kelahiran Gajah Mada. Di sana tertera 'om cri
saka warsa jiwa mrtta yogi swaha' yang artinya 'selamatlah pada tahun saka jiwa mrtta yogi swaha'.
Kata jiwa berarti 1, mrtta berarti 2, yogi berarti 2, swaha berarti 1. Sederet kata ini menyatakan tahun Saka 1221 atau
1229 Masehi.
Walau begitu, nama Gajah Mada tidak disebut dalam Babad Gajah Mada. Kemungkinan, 'Gajah' adalah julukan untuk
orang yang kuat. Jadi, arti Gajah Mada adalah orang kuat yang berasal dari desa Maddha.
Sementara, Pararaton menyatakan nama Gajah Mada sebagai bekel pasukan bayangkara saat pemberontakan Ra Kuti
tahun Saka 1241 atau 1319 Masehi. Maka, nama Gajah Mada sudah dipakai sebelum sosok tersebut menjadi patih tahun
1319 Masehi di Daha.
Selama 55 tahun hidupnya, Gajah Mada mengabdikan dirinya untuk Kerajaan Majapahit. Kariernya dimulai pada 1313
Masehi saat berusia kira-kira 23 tahun.
Gajah Mada menjabat pertama kali sebagai prajurit rendahan masa
Raja Jayanegara. Setelah menumpas pemberontakan Ra Kuti di
1319 Masehi, dia diangkat sebagai patih di Kahuripan. Dua tahun
kemudian, Gajah Mada menjadi patih di Daha Pura untuk
menggantikan Arya Tilam yang wafat pada 1321 Masehi.
PERTAMA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.
KEDOEA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.
KETIGA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA, MENDJOENDJOENG BAHASA
PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA
MASA PENJAJAHAN JEPANG
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1941
dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta
(pendudukan Jepang berahir dan Bangsa Indonesia
Memproklamirkan Kemerdekaan RI , 17 Agustus 1945 ,
sebagaimana detik detik Proklamasi Kemerdekaan RI )
Pada Mei 1940, awaI Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh
Spanyol Nazis.
India Belanda mengumumkan keadaan siaga dan pada Juli
mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris.
Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan
persediaan bahan bakar pesawat gagal pada Juni 1941, dan
Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember
tahun itu.
Pada bulan yang sama, faksi dari
Sumatra menerima bantuan Jepang
untuk mengadakan revolusi terhadap
pemerintahan Belanda. Pasukan
Belanda yang terakhir dikalahkan
Jepang pada Maret 1942. Pengalaman
dari penguasaan Jepang di Indonesia
sangat bervariasi, tergantung di mana
seseorang hidup dan status sosial
orang tersebut.
Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting
dalam peperangan, mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang
dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya.
Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda
merupakan target sasaran dalam penguasaan
Jepang.
Selama masa pendudukan, Jepang juga
membentuk persiapan kemerdekaan yaitu
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立
準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?)
dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas
membentuk persiapan-persiapan pra-
kemerdekaan dan membuat dasar negara dan
digantikan oleh PPKI yang bertugas
menyiapkan kemerdekaan.
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
17 AGUSTUS 1945
PROSES PERUMUSAN PANCASILA
DAN UUD 1945
PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN
MAKNANYA
PROSES PENGESAHAN PANCASILA
DASAR NEGARA DAN UUD 1945
PROSES PERUMUSAN PANCASILA
Pancasila dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI. Sidang pertamanya
sendiri dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945.
Dalam sidang BPUPKI pertama, yang dibahas adalah dasar negara Indonesia.
Kemudian,
Sidang kedua yang dilaksanakan pada 10-17 Juli 1945 membahas tentang
rancangan Undang-Undang Dasar
Sejarah dirumuskannya Pancasila sebagai dasar negara adalah diawali dengan
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
BPUPKI. BPUPKI adalah organisasi yang dibentuk untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia sekaligus sejumlah syarat yang harus dipenuhinya
sebagai negara merdeka,
Usulan lisan:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Usulan Dasar Negara Soepomo (31 Mei 1945)
Menurut Soepomo, negara Indonesia merdeka adalah negara
yang dapat mempersatukan semua golongan dan paham
perseorangan, serta mempersatukan diri dengan berbagai
lapisan rakyat. Selanjutnya, di bawah ini usulan dasar negara
menurut Soepomo.
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri ke-Tuhanan
Peri Kerakyatan
Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI
oleh Muh Yamin berbeda dengan rumusan kata-
kata dan sistematikanya dengan yang
dipresentasikan secara lisan, yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kebangsaan Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Tokoh-tokoh islam
seperti K.H.Wahid Hasjim, Ki Bagoes Hadikoesoemo,
dll, tanggal 30 mei 1945 mengusulkan dasar Negara
islam
Prof.Dr.Mr.R.Soepomo tanggal 31 mei 1945
yang isinya :
Negara harus berdasarkan Negara Kesatuan yang
bersifat integralistis.
Tiap warga negara dianjurkan berKetuhanan.
Dalam susunan pemerintahan negara harus dibentuk
badan permusyawaratan rakyat, agar kepala negara
dapat bersatu jiwa dengan wakil-wakil rakyat.
Sistem ekonomi hendaknya diatur berdasarkan asas
kekeluargaan, sistem tolong-menolong dan koperasi.
Negara Indonesia yang besar atas semangat
kebudayaan indonesia yang asli, dengan sendirinya
akan bersifat negara asia timur raya.
Disamping itu beliau mengusulkan dasar Negara, yaitu :
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan Lahir Dan Batin
Musyawarah
Keadilan Rakyat
Ir.Soekarno
Selain Muh Yamin, beberapa anggota BPUPKI juga
menyampaikan usul dasar negara, diantaranya adalah
Ir Sukarno.
Hari Lahir Pancasila ,selain Muh Yamin, beberapa
anggota BPUPKI juga menyampaikan usul dasar
negara, diantaranya adalah Ir Sukarno.
UUD 1945
PANITIA PERANCANG UUD 1945
Sidang III BPUPKI
Sidang III BPUPKI diselenggarakan pada
tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945.
Dalam sidang ini dibicarakan mengenai
penyusunan Rencana Pembukaan Undang-
undang Dasar dan rencana Undang-undang
Dasar serta rencana lain yang berhubungan
dengan kemerdekaan bangsa Indonesia, dan
Atas usul dari Husein Jayadiningrat dan Mr. Muh.
Yamin, maka dalam Panitia Perancang Undang-
undang Dasar dibentuk Panitia Kecil dengan susunan
sebagai berikut:
Panitia Kecil Declaration of Rights, dengan susunan
anggota Mr. Achmad Subardjo (Ketua), Parada
Harahap, dan dr. Sukirman Wiryosanjoyo.
Panitia Kecil Perancang Undang-undang Dasar
dengan susunan Mr. Soepomo (Ketua), Mr. Achmad
Soebardjo, K.P.R.T. Wongsonegoro, Mr. A.A.
Maramis, Mr. R.P. Singgih, K.H. Agus Salim, dr.
Sukirman Wiryosanjoyo.
Dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, terdapat nilai-nilai juang yang digunakan
para pejuang bangsa kita.
Di antara nilai-nilai juang tersebut adalah:
Nilai persatuan dan kesatuan mereka begitu menempatkan
persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
Nilai keikhlasan. Para perumus dasar negara kita saat itu tidak
terpikir untuk mendapat imbalan. Mereka ikhlas demi bangsa
dan negaranya.
Berani menegakkan kebenaran dan keadilan. Demi keadilan,
mereka berani melakukan perjuangan di tengah-tengah
bahaya.
Toleran terhadap perbedaan. Perumusan dasar negara
diwarnai dengan sikap menghargai perbedaan.
Nilai musyawarah mufakat. Mereka merumuskan dasar negara
dengan asas musyawarah untuk mencapai kata mufakat.
Adapun rumusan pancasila yang termuat dalam Piagam
Jakarta antara lain :
Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Dalam rapat tanggal 11 Juli 1945 dibentuk
Panitia Perancang Undang-Undang Dasar
dengan susunan sebagai berikut:
Ir. Sukarno;
R. Otto Iskandardinata;
B.P.H. Purbaya;
K.H. Agus Salim;
Mr. Achmad Subarjo;
Mr. R. Supomo;
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar
negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya
ialah :
Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri
dari : Ir. Soekarno, Wachid Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr
Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai Abdul
Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus
Salim yang juga tokoh Dokuriti Zyunbi Tioosakay
mengadakan pertemuan untuk membahs pidto serta
usul-usul mengenai dasar Negara yang telah
dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik. Sembilan
tokoh tersebut dikenal dengan “Panitia Sembilan”
setelah mengadakan siding berhasil menyusun sebuah
naskah piagam yag dikenal dengan “Piagam Jakarta”.
Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) –
tanggal 22 Juni 1945
Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar –
tanggal 18 Agustus 1945
Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik
Indonesia Serikat – tanggal 27 Desember 1949
Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar
Sementara – tanggal 15 Agustus 1945
Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh
Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli
1959)
PROSES PERUMUSAN UUD 1945
Proses Perumusan Undang-undang Dasar 1945
Rumusan UUD 1945 yang ada saat ini merupakan
hasil rancangan BPUPKI. Naskahnya dikerjakan
mulai dari tanggal 29 Mei sampai 16 Juli. Jadi,
hanya memakan waktu selama 40 hari setelah
dikurangi hari libur. Kemudian rancangan itu
diajukan ke PPKI dan diperiksa ulang. Dalam
sidang pembahasan, terlontar beberapa usulan
penyempurnaan. Akhirnya, setelah melalui
perdebatan, maka dicapai persetujuan untuk
diadakan beberapa perubahan dan tambahan
atas rancangan UUD yang diajukan BPUPKI.
Perubahan pertama pada kalimat Mukadimah. Rumusan
kalimat yang diambil dari Piagam Jakarta,” …dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya” dihilangkan. Kemudian pada pasal 4. Semula
hanya terdiri dari satu ayat, ditambah satu ayat lagi yang
berbunyi, “Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut UUD”. Dan, juga dalam
pasal ini semula tertulis,” wakil presiden ditetapkan dua
orang” diganti menjadi “satu Wakil Presiden”.
Juga pada Pasal 6 ayat 1, kalimat yang semula
mensyaratkan presiden harus orang Islam dicoret. Diganti
menjadi,” Presiden adalah orang Indonesia asli”. Dan,
kata “mengabdi” dalam pasal 9 diubah menjadi
“berbakti”.
Tampaknya, BPUPKI, Panitia Perancang UUD dan
juga Muh. Yamin lalai memasukkan materi
perubahan UUD sebagaimana terdapat dalam setiap
konstitusi. Hingga sidang terakhir pada tanggal 14
Juli 1945, BPUPKI sama sekali tidak
menyinggungnya. Walaupun saat itu, sempat
muncul lontaran dari anggota Kolopaking yang
mengatakan, ” Jikalau dalam praktek kemudian
terbukti, bahwa ada kekurangan.
Usulan mengenai materi perubahan UUD baru
muncul justru muncul saat menjelang berakhirnya
sidang PPKI yang membahas pengesahan UUD. Di
tanggal 18 Agustus 1945 itu, Ketua Ir Soekarno
mengingatkan masalah tersebut
Kemudian forum sidang menyetujui untuk diatur dalam
pasal tersendiri dan materinya disusun oleh Soepomo.
Tak kurang dari anggota Dewantara, Ketua Soekarno
serta anggota Soebarjo turut memberi tanggapan atas
rumusan Soepomo. Tepat pukul 13.45 waktu setempat,
sidang menyetujui teks UUD.
Dalam pidato pe-nutupan, Ketua Ir Soekarno
menegaskan bahwa UUD ini bersifat sementara dan,
“Nanti kalau kita bernegara didalam suasana yang lebih
tenteram, kita tentu akan mengumpulkan kembali
Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dapat membuat
UUD yang lebih lengkap dan lebih sempurna.” Dari
pidato ini, implisit tugas yang diemban oleh UUD 1945
sebatas mengantar gagasan (konsepsi) Indonesia masuk
dalam wilayah riel bernegara. Setelah itu, akan disusun
UUD baru yang lebih lengkap dan sempurna.
SISTEMATIKA UU 1945
Sistematika UUD 1945 itu terdiri atas hal sebagai
berikut:
Pembukaan (mukadimah) UUD 1945
Terdiri atas empat alinea. Pada Alenia ke-4 UUD
1945 tercantum Pancasila sebagai dasar negara
yang berbunyi sebagai berikut.
Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 1945
UUD 1945
Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal, 4
pasal aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.
Penjelasan UUD 1945 terdiri atas penjelasan umum
dan penjelasan pasal demi pasal.
PENGESAHAN UUD 1945
Pengesahan Undang-undang Dasar sebagai Hukum Dasar
Negara atau Konstitusi . Konstitusi Negara Indonesia
adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang untuk pertama kali
disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonegia
(PPKI) pada tanggal l8 Agustus 1945.Konstitusi yang
Pernah Berlaku di Indonesia adalah Undang Undang
Dasar 1945
Sidang PPKI pertama berlangsung tanggal 18 Agustus 1945
yang menghasilkan 3 keputusan penting, yaitu sebagai
berikut
1. Mengesahkan Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara
dan Hukum Dasar sebagai UUD Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.
3. Membentuk sebuah Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
Penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia oleh PPKI dilakukan dalam dua tahap,
yaitu sebagai berikut.
Pengesahan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terdiri dari 4 alinea.
Pengesahan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia yang terdiri atas 16 bab,37 pasal, 4
pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.
Jadi, pada waktu itu yang disahkan PPKI adalah UUD
negara Indonesia yang terdiri atas dua bagian yaitu
bagian pembukaan dan bagian batang tubuh atau
pasal-pasalnya.
KONSTITUSI RIS/UUDRIS 1949
Konstitusi RIS atau UUD RIS 1949 terdiri atas:
a. Mukadimah yang terdiri atas 4 alinea.
b. Bagian batang tubuh yang terdiri atas 6 bab,
197 pasal dan lampiran.
Beberapa ketentuan pokok dalam UUD RIS 1949
antara lain:
Bentuk negara adalah serikat, sedang bentuk
pemerintahan adalah republik
Sistem pemerintahan adalah parlementer. Dalam
Sistem Pemerintahan ini, kepala pemerintahan
dijabat oleh seorang perdana menteri Perdana
Menteri RIS saat itu adalah Moh. Hatta
UUDS 1950
UUDS 1950 terdiri atas :
Mukadimah yang terdiri dari 4 alinea.
Batang Tubuh yang terdiri atas 6 bab dan 146 pasal.
Isi pokok yang diatur dalam UUDS 1950 antara lain:
PENGAMALAN PANCASILA
SOSIALISASI EMPAT PILAR
1. PANCASILA
2. UUD 1945
3. NKRI
4. BHINEKA TUNGGAL IKHA
Pengertian dan Kedudukan, sifat dan fungsi UUD 1945
UUD dan Konstitusi
UUD 1945 adalah hukum dasar yang tertulis, yang mempunyai arti
bahwa UUD 1945 mengikat pemerintah, setiap lembaga negara, lembaga
masyarakat, dan seluruh warga negara Indonesia di mana pun mereka
berada dan setiap pendudukan yang berdomisili di wilayah negara
Republik Indonesia. Sebagai hukum, UUD 1945 berisi norma, aturan dan
ketentuan yang harus dilaksanakan.
Secara teoretis, undang-undang dasar harus memenuhi
dua syarat yaitu;
Syarat mengenai bentuknya; UUD 1945 adalah
naskah tertulis yang merupakan undang-undang
tertinggi di Indonesia.
Syarat mengenai isinya adalah suatu peraturan yang
bersifat fundamental, artinya bahwa tidak semua
masalah yang penting harus dimuat dalam undang-
undang dasar, melainkan hal-hal yang pokok, dasar
atau asas saja.
Kedudukan UUD 1945
UUD 1945 bukanlah hukum biasa, melainkan
hukum dasar atau ia sebagai acuan dari hukum
atau aturan-aturan yang dibawahnya.
Oleh karenanya, setiap produk hukum, seperti
undang-undang, peraturan pemerintah, dan
peraturan lainnya serta setiap tindakan kebijakan
pemerintah harus mengacu kepada dan sesuai
dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Sifat UUD 1945
MENGATUR HAL-HAL FUNDAMENTAL
UUD 1945 sebagai hukum tertinggi yang berisikan aturan-
aturan pokok
TIDAK BOLEH KETINGGALAN DENGAN PERGANTIAN ZAMAN
PERUBAHAN dan PENYEMPURNAAN
Apabila kita melihat UUD 1945, telah dinyatakan dalam
penjelasannya bahwa undang-undang dasar juga mempunyai
fungsi sebagai alat kontrol, alat mengecek apakah norma
hukum yang lebih rendah, yang berlaku itu sesuai dengan
undang-undang dasar 1945 atau tidak. Dalam kedudukan
yang demikian, UUD 1945 dalam rangka tata urutan atau
tingkatan norma hukum yang berlaku menempati kedudukan
yang tertinggi.
Makna Pembukaan 1945
Sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad
bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan nasional.
sumber dan cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin
ditegakkan, baik dalam lingkungan nasional maupun dalam
hubungan pergaulan bangsa-bangsa di dunia.
Arti yang dalam dan lestari, karena dia mampu menampung
dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan
perjuangan bangsa Indonesia selama bangsa Indonesia tetap
setia kepada negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
Rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dari proklamasi 17-
8-1945 dan dirumuskan secara padat dan khidmat dalam
empat alinea itu, setiap alinea dan kata-katanya mengandung
arti yang dalam, mempunyai nilai-nilai universal dan lestari.
Pokok-pokok Kaidah Pembukaan UUD’45
Dasar-dasar pembentukan negara
a. Tujuan negara, yang menyatakan negara Indonesia mempunyai
fungsi yang sekaligus menjadi tujuan, yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Asas politik negara, yaitu pernyataan yang menyatakan bahwa
negara Indonesia yang berbentuk republik dan berkedaulatan
rakyat.
c). Asas kerohanian negara, yaitu dasar falsafah negara Pancasila,
yang meliputi hidup kenegaraan dan tertib hukum di Indonesia.
Ketentuan diadakannya undang-undang dasar negara
Ketentuan ini dapat terlihat dalam kalimat, "... maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang
dasar negara Indonesia...". Hal ini menunjukkan sebab keberadaan
sumber hukum undang-undang dasar negara.
Alinea Pertama
Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan
penjajah dalam segala bentuknya
Pernyataan subjektif bangsa Indonesia untuk menentang &menghapus
penjajahan di atas dunia
Pernyataan objektif bangsa Indonesia bahwa penjajahan tidak sesuai
dengan kemanusiaan & perikeadilan
Pemerintahan Indonesia mendukung kemerdekaan bagi suatu bangsa
untuk berdiri sendiri
Alinea Kedua
Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan
pergerakan melawan penjajah
Adanya momentum yang harus dapat dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan
Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi harus diisi dengan
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil & makmur
Alinea Ketiga
Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa
Ketaqwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan YME
Alinea Keempat
Kemerdekaan kebangsaan Indonesia yang disusun dalam UUD
Susunan/bentuk negara Republik Indonesia
Sistem pemerintahan negara
Dasar Negara Pancasila
Hubungan Pokok-pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD dengan
Pasal-pasal UUD 1945
Pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, menurut Penjelasan
Undang-Undang Dasar 1945 meliputi suasana kebatinan dari
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita-cita
hukum yang menguasai hukum dasar negara, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis, sedangkan pokok-pokok pikiran ini
dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945.
Dapat disimpulkan bahwa suasana kebatinan UUD 1945, serta
cita-cita hukum UUD 1945 adalah bersumber atau dijiwai oleh
dasar falsafah Pancasila.
Di sinilah arti dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara dan
bernegara di Republik Indonesia.
Selain itu, fungsi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
mempunyai hubungan langsung dengan Batang Tubuh Undang-
Undang Dasar 1945, karena Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 mengandung pokok-pokok pikiran, yang dijabarkan lebih
lanjut dalam pasal-pasalnya.
Pembukaan UUD 1945 yang memuat dasar falsafah Pancasila
dan Batang Tubuh UUD 1945 merupakan satu kesatuan yang
tak dapat dipisahkan, bahkan merupakan rangkaian kesatuan
nilai dan norma yang terpadu. Batang Tubuh UUD 1945 terdiri
atas rangkaian pasal-pasal yang merupakan perwujudan dari
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945.
Semangat (Pembukaan) dan yang disemangati (pasal-pasal
Undang-Undang Dasar 1945) pada hakikatnya merupakan suatu
rangkaian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Pokok Pikiran Pembukaan UUD’45...
Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
Negara mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat
Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan
atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
Materi pasal-pasal UUD 1945
Pasal-pasal yang berisi tentang materi pengaturan sistem
pemerintahan negara, di dalamnya termasuk pengaturan
tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan saling hubungan dari
kelembagaan negara.
Pasal-pasal yang berisi materi hubungan antara negara dan
warga negara dan penduduknya serta dengan dipertegas oleh
Pembukaan UUD 1945, berisi konsepsi negara di berbagai aspek
kehidupan, yaitu kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam, serta ke arah mana negara, bangsa, dan rakyat
Indonesia dalam rangka mencapai cita-cita nasionalnya.
Hal-hal lain, seperti bendera, bahasa, lambang negara, dan
lagu kebangsaan serta perubahan UUD itu sendiri.
Kunci Pokok sistem Pemerintahan Republik Indonesia.
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum ( reschsstaat )
Ciri-ciri negara hukum : Pengakuan akan hak asazi manusia, adanya
asas legalitas, adanya suatu peradilan yang bebas dan tidak
memihak.
Sistem konstitusional : adanya ketegasan cara pengendalian
pemerintahan negara yang dibatasi ketentuan dalam konstitusi dan
sekaligus perundangan-undangan sebagai produk konstitusi
Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan majelis permusyawaratan
rakyat dengan kewenangan untuk: Menetapkan Undang-Undang
Dasar, Menetapkan GBHN, Mengangkat kepala negara dan wakil
kepala negara, Mengubah Undang-Undang Dasar
Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang
tertinggi di bawah majelis (Mandataris MPR ): Presiden
memegang tanggung jawab atas jalannya pemrintahan yang
dipercayakan kepadanya dan mempertanggungjawabkan
kepada MPR bukan kepada badan lain.
Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (Presiden bekerja sama dengan DPR).
Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara
tidak bertanggung jawab kepada DPR
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. Mengapa? Agar
fungsi dan peranan para menteri negara sebagai pembantu
presiden cukup besar
Kelembagaan Negara ...
LEMBAGA TINGGI NEGARA
LEGISLATIF : MPR, DPR, DPD
EKSEKUTIF: PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN, BPK
YUDIKATIF: MK, MA
Majelis Permusyawaratan Rakyat [MPR]
Pasal 1 ayat 2 ……: Kedudukan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
Tugas: Menetapkan UUD ( pasal 3 ), Menetapkan GBHN ( pasal 3 ), Memilih presiden
dan wakil presiden ( pasal 6 ayat 2 ).
Wewenang
- Membuat keputusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga lain termasuk
penetapan GBHN
- Meminta pertanggungjawaban presiden
- Mencabut kekuasaan dan menghentikan presiden dalam masa jabatan jika
melanggar GBHN /atau UUD
- Mengubah Undang-Undang Dasar
Keanggotaan
Pasal 2 ayat 1
MPR terdiri atas anggota DPR, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah
dan golongan-golongan menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-
undang
UU No.4 Tahun 1999
MPR terdiri atas anggota DPR ditambah dengan:
Utusan daerah,dan 2.Utusan golongan
b. Jumlah anggota MPR adalah 700 orang dengan rincian :
Anggota DPR sebanyak 500 orang
utusan daerah sebanyak 135 orang, yaitu sebanyak 5 orang dari tiap
Daerah Tingkat I
utusan golongan sebanyak 65 orang
FUNGSI UUD 1945
FUNGSI KONSTITUSI
Membagi kekuasan dalam Negara (trias
politica)
Membatasi kekuasaan pemerintah.
HAL - HAL POKOK YG DIATUR KONSTITUSI
Jaminan Hak Asasi Manusia.
Sistem Ketatanegaraan yang mendasar
Kedudukan, Tugas dan Wewenang
Lembaga Negara.
URUTAN PERUNDANG -
UNDANGAN
..
Ketetapan MPR No.III/MPR/2000,Pasal 2:
UUD 1945
TAP MPR
UNDANG-UNDANG
PERPU
PERATURAN PEMERINTAH
KEPUTUSAN PRESIDEN
PERATURAN DAERAH
SIFAT
MERUPAKAN SUATU HUKUM POSITIF YANG
MENGIKAT PEMERINTAH SEBAGAI
PENYELENGGARA NEGARA MAUPUN WARGA
NEGARA
BERSIFAT SINGKAT DAN SUPEL
MENGANDUNG NORMA DAN PERATURAN YANG
HARUS DILAKSANAKAN
MMERUPAKAN HUKUM POSITIP YANG
TERTINGGI
MENGATUR BAGAIMANA NEGARA DIATUR DAN
DISUSUN
SEBAGAI HUKUM TERTINGGI BAGI SEMUA
PRODUK HUKUM
MENENTUKAN DENGANB JELAS APA YANG
MENJADI HAK DAN KEWAJIBAN , NEGARA ,
APARATUR DAN WARGA NEGARA
SARANA PENGAWASAN BERLAKUNYA SEMUA
PERATURAN DALAM SUATU NEGARA
PEMBUKAAN UUD 1945
Makna Pembukaan 1945
Sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa
Indonesia untuk mencapai tujuan nasional.
sumber dan cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin
ditegakkan, baik dalam lingkungan nasional maupun dalam
hubungan pergaulan bangsa-bangsa di dunia.
Arti yang dalam dan lestari, karena dia mampu menampung dinamika
masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa
Indonesia selama bangsa Indonesia tetap setia kepada negara
Proklamasi 17 Agustus 1945.
Rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dari proklamasi 17-8-1945 dan
dirumuskan secara padat dan khidmat dalam empat alinea itu,
setiap alinea dan kata-katanya mengandung arti yang dalam,
mempunyai nilai-nilai universal dan lestari.
Pokok-pokok Kaidah Pembukaan UUD’45
Dasar-dasar pembentukan negara
a. Tujuan negara, yang menyatakan negara Indonesia mempunyai
fungsi yang sekaligus menjadi tujuan, yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Asas politik negara, yaitu pernyataan yang menyatakan bahwa
negara Indonesia yang berbentuk republik dan berkedaulatan
rakyat.
c. Asas kerohanian negara, yaitu dasar falsafah negara Pancasila,
yang meliputi hidup kenegaraan dan tertib hukum di Indonesia.
PERBANDINGAN PANCASILA
DENGAN IDEOLOGI LAIN
Definisi Ideologi
Sebelum lebih jauh membahas tentang perbandingan ideologi pancasila dengan
ideologi lainnya, tapi alangkah baiknya terlebih dahulu kita mengetahui apa
definisi ideologi.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Destutt de Tracy pada akhirabad ke-18 untuk mendefinisikan "sains
tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai
cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum
(lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat
Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan
pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah
sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang
diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi
ideologi Marxisme).
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
Gunawan Setiardjo :
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai
melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
Destutt de Tracy:
Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april 2004
Descartes:
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004
Machiavelli:
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa. 1 agustus 2006
Thomas H:
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan
dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004
Francis Bacon:
Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. 5 januari 2007
Karl Marx:
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat. 1 mei 2005
Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22 desember 2003
Muhammad Ismail
Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar,
pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran
pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas
pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam, manusia dan kehidupan ini
yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya? 24
april 2007
Dr. Hafidh Shaleh:
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional
(aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan
manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk
mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode
menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november 2008
Taqiyuddin An-Nabhani:
Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud
aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup,
serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya
dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’
adalah suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup.
Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan thariqah. 17 juli 2005
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi(mabda’) adalah pemikiran yang
mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk
merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran
tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode
untuk menyebarkannya.
Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin kemudian
disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme. Sosialisme lebih pada sistem
ekonomi yang mengutamakan kolektivisme dengan titik ekstrem menghapuskan hak
milik pribadi, sedangkan komunisme menunjuk pada sistem politik yang juga
mengutamakan hak-hak komunal, bukan hak-hak sipil dan politik individu. Ideologi
tersebut berhadapan dengan ideologi liberalisme-kapitalis yang menekankan pada
individualisme baik dari sisi politik maupun ekonomi.
Kedua ideologi besar tersebut menjadi ideologi utama negara-negara dunia pasca
perang dunia kedua hingga berakhirnya era perang dingin. Walaupun demikian baik
komunisme maupun kapitalisme memiliki warna yang berbeda-beda dalam
penerapannya di tiap wilayah. Ideologi selalu menyesuaikan dengan medan
pengalaman dari suatu bangsa dan masyarakat. Komunisme Uni Soviet berbeda
dengan komunisme di Yugoslavia, Cina, Korea Utara, dan beberapa negara Amerika
Latin. Demikian pula dengan kapitalisme yang memiliki perbedaan antara yang
berkembang di Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Asia.
Walaupun negara-negara yang menganut kedua besaran ideologi tersebut saling
berhadap-hadapan, namun proses penyesuaian diantara kedua ideologi tersebut
tidak dapat dihindarkan. Kapitalisme, dalam perkembangannya banyak menyerap
unsur-unsur dari sosialisme. Setelah mengalami krisis besar pada tahun 1920-an (the
great depression) Amerika Serikat banyak mengadopsi kebijakan-kebijakan
intervensi negara di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebijakan-kebijakan tersebut kemudian berkembang menjadi konsep negara
tersendiri, bahkan ada yang menyebutnya sebagai ideologi, yaitu negara
kesejahteraan (welfare state) yang berbeda dengan ideologi kapitalisme klasik.
Ide-ide komunisme tetap hidup, dan memang perlu
dipelajari sebagai sarana mengkritisi sistem sosial
dan kebijakan yang berkembang. Ide-ide tersebut
juga dapat hidup kembali menjadi suatu gerakan
jika kapitalisme yang saat ini mulai kembali ke arah
libertarian berada di titik ekstrim sehingga
menimbulkan krisis sosial. Demikian pula halnya
dengan gerakan-gerakan demokratisasi dan
perjuangan atas hak-hak individu akan muncul pada
sistem yang terlalu menonjolkan komunalisme.
Ideologi komunisme
Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan
kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (tanah,
tenaga kerja, modal) untuk tercapainya masyarakat yang
makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua
orang sama. Komunisme dengan prinsip sama rata sama
rasa dalam bidang ekomomi dan sekularisme yang radikal
tatkala agama digantikan dengan ideologi komunias yang
berseifat doktriner. Jadi, menurut ideologi komunis,
kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada
kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme).
NEGARA YANG MENGANUTNYA : China ,Rusia ,Korea
Utara ,Vietnam ,Kamboja ,Bolivia ,Venezuela ,Kuba ,Seb
agian besar negara di Amerika Latin adalah komunis.
Ideologi liberalisme
Idiologi Liberalisme adalah suatu , pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama.Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan
agama .Kata-kata liberal diambil dari bahasa Latin liber
artinya bebas dan bukan budak atau suatu keadaan dimana
seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain. Secara politis
liberalisme adalah ideologi politik yang berpusat pada
individu, dianggap sebagai memiliki hak dalam pemerintahan,
termasuk persamaan hak dihormati, hak berekspresi dan
bertindak serta bebas dari ikatan-ikatan agama dan ideologi
NEGARA YANG MENGANUT IDEOLOGI LIBERAL: USA, United
Kingdom, India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina,
Taiwan, Thailand dan Turki, Australia ,Perancis, Jerman,
Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, dll
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
TERBUKA
Ideologi Terbuka adalah sebuah ideologi yang
mampu tetap bertahan dan mengikuti
perkembangan zaman yang bersifat dinamis.
Ideologi jenis ini bisa "menempatkan"ajaran
atau nilai nilainya walaupun zaman telah
berubah tanpa merubah nilai dasar dari
ideologi itu sendiri.
Pancasila sebagai ideologi terbuka menerima
dan menyesuaikan diri terhadap perubahan
perubahan yang terjadi di Indonesia dan
dunia. Tetapi dengan syarat bahwa tidak
merubah nilai nilai dasar dari Pancasila itu
sendiri. Dengan begitu ideologi ini dapat kita
terapkan dimasa yang akan datang.
Adapun keterbukaan ideologi Pancasila tetap mempunyai batasan-
batasan sebagai berikut.
1) Batas Pertama
Yang bisa diubah hanyalah nilai Instrumental. Di dalam Pancasila, nilai
Instrumental adalah nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar atau
intrinsik yang dijabarkan lebih dinamis dalam bentuk UUD 1945, Tap.
MPR, serta peraturan perundang-undangan lain. Agar nilai-nilai tersebut
mudah direalisasikan oleh masyarakat, maka nilai-nilai instrumental itu
dituangkan dalam bentuk nilai praksis.
Nilai praksis yang bersifat abstrak yang dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari seperti sikap menghormati, kerja sama,
kerukunan, gotong royong, toleransi, dan sebagainya.
2) Batas Kedua
a. Penyesuain nilai Instrumental Pada tuntutan kemajuan zaman harus
dijaga agar daya kerja nilai instrumental yang disesuaikan itu tetap
memadai untuk mewujudkan nilai intrinsik yang bersangkutan.
1.Jujur
2.Disiplin
3.Tanggungjawab
4.Kerja Keras
5.Sederhana
6.Mandiri
7.Adil
8.Berani
9.Peduli
KARAKTER BANGSA
( 18 NILAI-NILAI INTEGRITAS)
1. RELIGIUS
2.JUJUR
3.TOLERANSI
4.DISIPLIN
5.KERJA KERAS
6KREATIF
7.MANDIRI
8.DEMOKRASTIS
9.RASA INGIN TAHU
NILAI - NILAI INTEGRITAS
10.SEMANGAT KEBANGSAAN
11.CINTA TANAH AIR
12.MENGHARGAI PRESTASI
13.BERSAHABAT/KOMUNIKATIF
14.CINTA DAMAI
15.GEMAR MEMBACA
16.PEDULI LINGKUNGAN
17.PEDULI SOSIAL
18.TANGGUNGJAWAB.
9 NILAI - NILAI INTEGRITAS
( KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI )
1. NILAI INTI
a. Jujur
b. Disipli
c. Tanggungjawab
3. NILAI SIKAP
a.Adil
b.Berani
c.Peduli
PENGERTIAN KORUPSI
MITIGASI KORUPSI
SIKAP DAN PERILAKU
MEMERANGI KORUPSI
Pengamalan Pancasila
Ketaatan dan Kepatuhan Terhadap Aturan
( Agama dan Hukum yang berlaku )
Integritas : Bertindak secara Konsisten
antara apa yang dikatakan dengan tingkah
lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut .(Kode
Etik Kerja, Masyarakat dan atau nilai
moral pribadi)
TUGAS KELOMPOK
Group A : Hubungan Sila Pancasila dengan
UUD 1945 (Pasal demi pasal )
Group B : Pancasila sebagai Paradigma
Perkembangan IPTEK
Group C : Pancasila sebagai sumber
hukum,Way of life, Pandangan Hidup.
Group D: Kampus sebagai Moral Force
pengembangan Hukum dan Ham
UJIAN AKHIR SEMESTER I
PROGRAM : D III OBU X
MATA KULIAH : PANCASILA
WAKTU : 90 ‘
SOAL :
1.SEBUTKAN TINGKATAN SUMBER HUKUM DI INDONESIA DAN JELASKAN MENGAPA
PANCASILA SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM ?
“ SELAMAT MENGERJAKAN “
SEKIAN
TERIMA KASIH
SELAMAT MENGISI
KEMERDEKAAN DENGAN
MENGAMALKAN
PANCASILA