NPM : 212151126
Jurusan : Pendidikan Matematika - 2021 D
1. Kutai :
a) Kapan kutai berdiri?
Kerajaan Kutai berdiri pada tahun 400 M. dengan rajanya yang
bernama Mulawarman beserta masyarakatnya ketika itu telah memberi
sedekah kepada para Brahmana, dan para Brahmana telah membangun
yupa (tiang batu) sebanyak 7 (tujuh) buah, sebagai tanda terima kasih
kepada raja yang dermawan. Hal tersebut menjadi sebuah buktii bahwa
nilai-nilai sosial dan nilai Ketuhanan sudah ada sejak zaman kerajaan
tersebut
b) Apa bukti Kutai berdiri?
Ada nilai Ketuhanan. Dasar dari nilai-nilai Pancasila adalah ke
tuhanan. Manusia dapat memiliki sifat beradab kalau manusia itu
bertuhan. Adanya bangunan yupa (tiang batu) sebanyak 7 (tujuh) buah,
sebagai tanda terima kasih kepada raja yang dermawan.
c) Nilai- nilai apa yan berkembang di Kutai?
Nilai Pancasila pada masa kerajaan
Kutai:
1) Nilai Ketuhanan : memeluk agama Hindu
2) Nilai Kerakyatan : rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur
3) Nilai Persatuan : wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh
kawasan Kalimantan Timur
2. Sriwijaya :
a) Apa perbedaan system pemerintahan Sriwijaya dan Majapahit?
Yamin mengatakan bahwa berdirinya Negara Indonesia tidak dapat
dipisahkan dari beberapa kerajaan lama yang merupakan nenek moyang
Bangsa Indonesia. Negara Indonesia dibentuk melalui tiga fase, yaitu:
Pertama, zaman Sriwijaya di bawah Wangsa Syailendra (600-1400 M)
dengan bercirikan kedatuan. Kedua, negara kebangsaan zaman Majapahit
(1293-1525 M) dengan bercirikan keprabun. Kedua tahap tersebut
merupkan Negara Indonesia lama. Dan tahap ketiga adalah Negara
Kebangsaan Modern, yaitu negara Indonesia merdeka (Sekretariat Negara
RI, 1995:11).
b) Apa bukti bahwa di Sriwijaya kehidupan ekonominya sudah berkembang?
Sriwijaya dikenal sebagai Kerajaan Maritim yang mengadakan
jalur perhubungan laut. Sistem perdagangan telah diatur dengan baik,
supaya rakyat mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Selain itu
juga ada badan yang bertugas mengurus pajak, harta benda kerajaan,
kerohaniawann yang menjadi pengawas teknis pembangunan dan patung-
patung suci sehingga kerajaan dapat menjalakan sistem negaranya dengan
nilai ketuhanan.
c) Jelaskan nilai – nilai Pancasila yang terdapat di zaman Sriwijaya!
1) Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya agama Budha dan Hindu
yang hidup berdampingan secara damai. Pada Kerajaan Sriwijaya
terdapat pusat kegiatan pembinaan dan pengembangan agama
Buddha;
2) Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India
(Dinasti Marsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar ke India
menunjukan telah tumbuh nilai nilai politik luar negeri yang bebas
aktif. Bahkan ada dosen luar biasa yang bernama "Darmakitri";
3) Nilai sila ketiga, sebagai Negara Maritim, Kerajaan Sriwijaya telah
menerapkan sebuah konsep Negara kepulauan, hal tersebut sesuai
dengan konsep dari wawasan nusantara;
4) Nilai sila keempat, Kerajaan Sriwijaya telah memiliki kedaulatan
yang luas meliputi Siam dan Seme-nanjung Melayu;
5) Nilai sila kelima, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan
perdaga
3. Majapahit:
a) Bagaimana kerajaan Majapahit berdiri?
Kerajaan Majapahit merupakan sebuah kerajaan di Indonesia yang
berdiri dari sekitar tahun 1293 sampai dengan abad ke 16 M. Kerajaan ini
mencapai puncak kejayaannya dan menjadi Kemaharajaan yang mampu
menguasai wilayah yang luas pada masa kekusaan Hayam Wuruk, dengan
maha patihnya Gajah Mada, serta dibantu oleh laksamana Nala. Berkuasa
dari tahun 1350-1389 M, wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya
membentang dari Semananjung Melayu (sekarang Malaysia) sampai Irian
Barat melalui Kalimantan Utara.
b) Jelaskan nilai- nilai yang terdapat di kerajaan majapahit!
Menurut Kaderi (2015:31-32) nilai-nilai dari Pancasila pada zaman
Majapahit diuraikan berikut ini:
1) Nilai-Nilai keagamaan, (ketika itu agama yang di anut rakyatnya
adalah agama Hindu dan Budha) ke duanya dapat hidup
berdampingan secara damai, yang menunjukan adanya realitas
kehidupan agama pada saat itu (Budha dan Hindu);
2) Dari segi persatuan dan persatuan, dapat dikaji dari sumpah palapa
yang diucapkan oleh patih Gajah Mada yang disampaikannya dalam
sidang ratu dan menteri menteri di Paseban Keprabun Majapahit pada
tahun 1331 M, yang berisikan cita-cita mempersatukan seluruh
nusantara raya;
3) Dari segi nilai-nilai politik dan nilai musyawarah raja Hayam Wuruk
telah memiliki penasehat di bidang pemerintahan. Namun karena
berbagai perselisihan dan perang saudara pada awal abad ke XV,
akhirnya kerajaan Majapahit runtuh pada permulaan abad ke XVI
(sekitar tahun 1520).
c) Jelaskan istilh- istilah yang mulai dikenal di Majapahit yang berkaitan
dengan nilai- nilai pancasila!
Agama yang didianut pada zaman Kerajaan Majapahit ini adalah
Agama Hindu dan Budha yang saling hidup berdampingan secara damai
dan dikenal beberapa istilah dan nilai-nilai Pancasila pada Kerajaan
Majapahit, yaitu sebagai berikut:
1) Nilai sila pertama, terbukti pada waktu Agama Hindu dan Budha
hidup berdampingan secara damai. Istilah Pancasila terdapat dalam
buku Negarakertagama karya Empu Prapanca dan Empu Tantular
dengan karyanya buku Sutasoma yang terdapat Seloka persatuan
nasional yang berbunyi Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma
Mangrua yang artinya, walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua
dan tidak ada agama yang memiliki tujuan berbeda;
2) Nilai sila kedua, terwujud pada hubungan baik Raja Hayam Wuruk
dengan Kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa, dan Kamboja.
Disamping itu juga menjalin persahabatan dengan negara-negara
tetangga;
3) Nilai sila ketiga, terwujud dengan keutuhan kerajaan. Khususnya
dalam Sumpah Palapa yang di ucapkan oleh mahapatih Gajah Mada
dalam sidang ratu dan menteri menteri pada tahun 1331 M.;
4) Nilai sila keempat, terdapat semacam penasehat dalam tata
Pemerintahan Majapahit yang menunjukan nilai-nilai musyawarah
mufakat. Menurut Prasasti Kerajaan Brambang (1329 M), dalam tata
Pemerintahan Kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat
kerajaan. Kerukunan dan gotong royong dalam kehidupan
masyarakat telah menumbuhkan adat bermusyawarah untuk mufakat
dalam memutuskan masalah bersama;
5) Nilai sila kelima, terwujud dengan berdirinya kerajaan selama
beberapa abad yang ditopang dengan kesejahtera an dan kemakmuran
rakyatnya.
4. Bagaimana kerajaan- kerajaan Islam?
Kerajaan-Kerajaan Islam Islam diterima dengan baik di nusantara
dan ma-suk secara damai. Hampir semua wilayah di nusantara menjadi
kerajaan-kerajaan Islam sebelumnya bercorak Hindu-Budha seperti kerajaan
Demak, Mataram Islam dll.
5. Jelaskan perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan!
Bangsa Eropa menjelajahi dunia termasuk bangsa Portugis yang
pertama kali mendarat pada tahun 1511 M, kemudian disusul Spanyol dan
Belanda. Dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit, maka secara bersamaan
berkembanglah kerajaan-kerajaan Islam, seperti kerajaan Demak, Mataram
Islam dan mulailah berdatangan orang-orang Eropa di nusantara, seperti
Portogis, Spanyol yang ingin menguasai pusat perdagangan dan rempah-
rempah, namun lama kelamaan peranan mereka meningkat menjadi penjajah.
Sehingga pada tahun 1511 M, wilayah Malaka di kuasai oleh Bangsa
Portugis.
Demikian pula dengan Belanda yang masuk ke Indonesia sejak
abad ke XVI telah melakukan paksaan paksaan, sehingga banyak
mendapatkan perlawanan dari rakyat nusantara ketika itu. Bahkan sejak abad
ke XVII Belanda makin meningkatkan kekuasaannya di seluruh wilayah
Indonesia. Dengan kondisi yang demikian maka perlawanan rakyatpun terjadi
diberbagai wilayah nusantara, yang antara lain:
a. Pada tahun 1817 M. di Maluku perlawanan dipimpin oleh Patimura;
b. Pada tahun 1819 M. di Palembang dipimpin oleh Baharuddin;
c. Pada tahun 1821-1837 M. di Minangkabau dipimpin oleh Imam bonjol;
d. Di Jawa Tengah tahun 1825-1830 M. dipimpin oleh Pangeran
Diponegoro;
e. Pada tahun 1860 M. di Aceh dipimpin oleh Teuku Umar, Teuku Tjik di
Tiro, panglima Polim;
f. Pada tahun 1894-1895 M. di Lombok dipimpin oleh Anak Agung Made;
g. Pada tahun 1900 M. di tanah batak dipimpin oleh Sisingamangaraja;
h. Dan perlawanan lainnya oleh rakyat diberbagai wilayah nusantara.
Perlawanan rakyat tersebut dilakukan dengan semangat perlawanan
terhadap penindasan dari Bangsa Belanda. Namun karena ketiadaan persatuan
dalam perlawanan terhadap penjajah tersebut, maka semua perlawanan
tersebut selalu kandas. Sehingga pada tahun 1830-1870 M. Bangsa Belanda
makin meningkatkan jajahannya dengan menerapkan sistem monopoli
melalui tanam paksa, serta mewajibkan pajak terhadap rakyat.
6. Mengapa ada penjajah di dunia?
Renaissance yang menjadi kan bangsa Eropa kembali bangkit,
dengan berkembangnya ilmu pengtehuan dan seni kemudian melahirkan
sebuah teknologi. Konsekuensi dari adanya itu maka terjadilah industri, hasil
indsutri membutuhkan pasar, maka terjadilah kapitalisme. Semakin
banyaknya kebutuhan bahan baku, modal, dan pasar hasil industri, inilah
yang menyebabkan adanya kolonialisme. Perkembangan di Eropa berdampak
kurang baik bagi bangsa-bangsa timur karena menjadikan nya sebagai
wilayah jajahan. Ekspansi Bangsa Eropa ke timur dikenal juga dengan istilah
3G (Gold, Glory, Gospel).
7. Mengapa Indonesia merdeka?
Dengan adanya penjajahan maka menimbulkan rasa kesadaran
nasionalisme dalam diri masyarakat dan menyadarkan bahwa perlawanan
yang dilakukan secara sendiri-sendiri tidaklah akan efektif, sehingga perlu di
bina rasa pesatuan dan persatuan bersama dalam melawan penjajah. Hal
tersebut sesuai dengan salah satu nilai dari sila dalam Pancasila. Dan dengan
kondisi demikian menyebabkan pendudukan Bangsa Belanda berakhir.
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme dimulai pada
saat ditemukannya kesdaran humanisme, liberalisme, serta nasionalisme.
Paham-paham itulah yang pada akhirnya membawa kepada kemerdekaan
bangsa bangsa di dunia.
8. Jelaskan proses terwujudnya kebangkitan nasional!
Rasa kebangsaan mulai muncul yang diawali oleh kaum gerakan
terpelajar. Gerakan ini melakukan perlawanan terhadap penjajah bukan lagi
dengan fisik, melainkan dengan pemikiran.
Rasa persatuan mulai muncul karena tokoh-tokoh terpelajar
membentuk berbagai organisasi-organisasi pergerakan nasional. Setiap
organisasi tersebut memiliki dasar yang disebut ideologi. Ideologi-ideolgi
itulah yang akan memberikan warna atau karakter terhadap ideolologi
Pancasila.
Secara umum, ideologi yang ada pada masa ini dibedakan menjadi
dua, yakni ideolgi kebangsaan dan Islam. Latar belakang perbedaan ideologi
itu disebabkan oleh latar belakang pendidikan. Bagi yang sekolah di sekolah
umum kemudian melanjutkan studi ke Barat merekalah yang membawa
paham nasionalisme, kebangsaan yang cenderung liberal. Sementara ideologi
Islam mereka yang berlatara belakang pendidikan pesantren dan lulusan timur
tengah.
9. Apa efek berdirinya Budi Oetomo?
Pada tahun 1908 lahirlah suatu Gerakan kebangkitan nasional yang
dipelopori oleh Wahidin Sudirohusudo dan diberi nama Budi Utomo.
Gerakan ini merupakan awal pergerakan nasional untuk mewujudkan suatu
bangsa yang merdeka.
Menurut Kaderi (2015: 33-34) dengan beridirinya Budi Utomo
pada Tanggal 20 Mei 1908 tersebut akhirnya lahir pula berbagai pergerakan
nasional lainnya, seperti:
a. Serikat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1909, yang kemudian berubah
menjadi gerakan politik;
b. Syarikat Islam (SI) pada tahun 1911, yang dipimpin oleh H.O.S
Cokroaminoto;
c. Indische Partij pada tahun 1913, dipimpin oleh oleh tiga serangkai, yaitu:
Douwes Dekker, Cipto Mangunkosomo, Ki Hajar Dewantara;
d. Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927 yang di pelopori oleh
Soekarno, Ciptomangunkusomo, Sartono, beserta tokoh-tokoh lainnya;
e. Para pemuda memunculkan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928, yang isinya adalah satu bahasa satu bangsa dan satu tanah air
Indonesia;
f. Pada tahun 1931 PNI dibubarkan oleh pengikutnya, kemudian diganti
dengan Partai Indonesia atau Pertindo;
g. Pada tahun 1933, berdiri Pendidikan Nasional Indonesia oleh golongan
demokrat yang antara lain Hatta, Syahrir, dengan semboyan Kemerdekaan
Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.
10. Jelaskan tentang sumpah pemuda!
Terbentuknya partai-partai serta ormas-ormas pada pergerakan
nasional menjadikan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk bersatu.
Perjuangan rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang isinya bahwa pemuda indonesia sepakat
untuk satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia. Lagu Indonesia
Raya pertama kali dikumandangkan dan sekaligus sebagai penegak
kebangkitan kesadaran berbangsa dan bernegara (Kaelan, 2016: 27).
11. Mengapa BPUPKI didirikan? Apa tugas dan fungsinya?
Pada 8 Maret 1942 Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati,
Subang, Jawa Barat. Awalnya Jepang disambut baik oleh Indonesia karena
menjanjikan kemerdekaan apalagi dengan propaganda Jepang dengan
semboyan 3A yaitu:
1) Jepang Pelindung Asia;
2) Jepang Pemimpin Asia;
3) Jepang Cahaya Asia.
Faktanya penderitaan pada masa penjajahan Jepang lebih sangat
dirasakan masyarakat Indonesia dengan dengan adanya konsep romusa/kerja
paksa (dikirim ke Burma, membangun jalan, dll), pengambilan paksa harta
kekayaan rakyat, perbudakan, eksploitasi kekayaan alam Indonesia (minyak,
padi, tebu, kina, jarak, dll).
Perumusan Dasar Negara Indonesia merdeka mulai dibicarakan
pada masa persidangan pertama BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945). BPUPKI
didirikan pada 29 April 1945, menyusul pernyataan Perdana Menteri Jepang
pada tanggal 7 September 1944, yang mengucapkan janji historisnya bahwa
Indonesia pasti akan akan diberi kemerdekaan pada masa depan. Dalam
rancangan awal Jepang, kemerdekaan akan diberikan melalui dua tahap:
pertama melalui BPUK kemudian disusul dengan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tugas BPUPKI hanyalah melakukan usaha-usaha penyelidikan
kemerdekaan, sementara tugas penyusunan rancangan dan penetapan Undang-
Undang Dasar (UUD) menjadi kewenangan PPKI. Tetapi, skenario tersebut
berubah karena keberanian dan kreativitas para pemimpin bangsa yang
berhasil menerobos batas-batas formalitas (Latif, 2011:9).
Memasuki Tahun 1945, Posisi Jepang melemah dari sekutu.
Pendaratan sekutu (AS) di Irian dan Jatuhnya Pulau Saipan mengancam posisi
Jepang di Indonesia. Pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang
tahun Kaisar Jepang, beliau atas nama pemerintah Jepang kembali
memberikan hadiah ulang tahun berupa janji (yang ke dua) untuk
memerdekakan Bangsa Indonesia dengan tanpa syarat. janji itu disampaikan
kepada Bangsa. Indonesia, seminggu sebelum Jepang menyerah. Atas dasar
maklumat Pembesar Tertinggi Sipil dari Peme rintah Meliter Jepang di
seleuruh Jawa dan Madura (Maklumat Gunseikan) No. 23 Bangsa Indonesia
di perkenankan untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Bahkan mereka
menganjurkan agar Bangsa Indonesia harus berani mendirikan Negara
Indonesia merdeka di hadapan negara-negara yang menjadi musuh Jepang,
serta kaki tangan NICA (Netherlands Indie Civil Administration), yang ingin
kembali untuk menjajah Bangsa Indonesia. Untuk memperoleh simpati dan
dukungan dari Bangsa Indonesia, maka pada tanggal 29 April 1945
dibentuklah suatu Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang selanjutnya disebut badan penyelidik (Dokuritsu
Zyunbi Choo-sakai) (Kaderi, 2015: 34-35)
Beberapa agenda tambahan lain dalam bidang politik itu antara lain: