By:
VEGA SADATINA JUSTITIA 113184049
AFIFAH YULIANI 113184052
E. Nilai
Keadilan
Sosial
terkait
dengan
kerajaan
selalu
diputuskan
secara
musyawarah).
5. Nilai keadilan sosial (kerajaan sriwijaya juga berupaya untuk
memajukan kehidupan dunia niaga sehingga sriwijaya menjadi
negara yang makmur hampir selama 700 tahun).
B. Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit yang dibangun oleh R. Wijaya pada tahun
1293 banyak menerima unsur politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan
bangsa
Indonesia
ini
dicapai
dengan
cara
pegawai
pemerintah
kolonial
Belanda,
seperti
patriotisme
tenaga
bangsa
saat
terjadinya
Tenaga
Rakyat
(PUTERA),
Pembela
tanah
air
(PETA)
dan
Sesuai dengan lagu ini lagu indonesia raya boleh dinyanyikan dan bendera
merah putih boleh dikibarkan disamping lagu kimigayo dan bendera hinomaru.
Indonesia merdeka memelukan landasan ideal dan struktural sebagai
pondasi negara dan pencapaian cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terkait dengan iti secara ringkas akan dikemukan proses perumusan pancasila
dan UUD 1945 yang dijadikan pilihan sebagai landasan ideal dan struktural bagi
indonesia merdeka.
a.
lampiran
suatu
rancangan sementara naskah UUD.RI yang berisi lima dasar negara, yaitu:
Pertama
: ketuhanan yang maha esa.
Kedua : kabangsaan persatuan indonesia.
Ketiga : rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
Keempat
: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
Kelima : keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Pada 31 mei 1945 Soepomo dalam pidatonya mengatakan antara lain:
Pertama
: dasar persatuan dan kekeluargaan.
Kedua : takluk kepada tuhan.
Ketiga : kerakyatan.
Keempat
: kekeluargaan dalam bidang ekonomi.
Kelima : hubungan antar bangsa membatasi diri sebagai anggota Asia
Timur Raya.
Pada 1 Juni 1945 Bung Karno dalam pidatonya mengemukakan lima dasar
Indonesia merdeka, yaitu:
Pertama
: Kebangsaan Indonesia
Kedua : Internasionalisme atau Peri-kemanusiaan
Ketiga : Mufakat atau demokrasi
Keempat
: Kesejahteraan sosial
Kelima : Ke Tuhanan yang berkebudayaan
Bung Karno dalam pidatonya itu mengusulkan supaya 5 dasar itu dinamakan
PANCASILA. Usul ini diterima oleh seluruh anggota sidang secara bulat.
Nama Pancasila itu diusulkan atas petunjuk temannya seorang ahli
bahasa. Selanjutnya Bung Karno menjelaskan bahwa konsep dasar negara
tersebut dapat diperas menjadi tri sila, yaitu kebangsaan Indonesia, dan
Internasionalisme menjadi Sosio Nasionalisme, Mufakat atau demokrasi dan
kesejahteraan
sosial
menjadi
sosio
demokrasi
dan
ketuhanan
yang
kecil yang terdiri dari delapan orang yaitu, Soekarno sebagi ketua dan
anggotanya Bung Hatta, Sutardjo, Kartohadikusumo, Wachid Hasyim, Ki Bagus
Hadikusumo, Oto Iskandardinata, Muh Yamin dan AA. Maramis. Pada pertemuan
22 juni 1945 panitia kecil ini berhasil membentuk panitia sembilan untuk
mengakomodasikan pendapat dari golongan islam dan golongan kebangsaan
tentang agama dan negara. Panitia ini berhasil mencapai kesepakatan dalam
bentuk rancangan pembukaan hukum dasar yang dikenal dengan piagam
jakarta.
Pada sidang kedua 10-17 Juli 1945 Badan Penyelidik yang telah berhasil
membentuk panitia perancang undang-undang dasar, Soekarno sebagai ketua
dan
beranggotakan
orang
mempunyai
tugas
menyelesaikan
tugas
Marskal
Terauchi
memanggil
tokoh-tokoh
yang
terlibat
dalam
menjauhkan
dari
konflik
dan
pertumpahan
darah.
Sedangkan
politis-ideologis