Anda di halaman 1dari 85

PANCASILA

OLEH :
KEMAL IDRIS B,SH,MH
A. LANDASAN HISTORIS

 Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang


panjang :
 - Zaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majopahit, dll.
 - Memiliki prinsip atau pandangan hidup yang kuat
dan mandiri
 - Memiliki nilai-nilai yang melekat dalam kehidupan.
B. LANDASAN KULTURAL.

 Bangsa Indonesia memiliki suatu pandangan hidup


dan filsafat hidup sebagai ideologinya.
 *. Nilai-nilai kemasyarakatan.
 *. Nilai-nilai kenegaraan.
 *. Indonesia sbg bangsa yang heterogen (suku,
agama, ras, budaya.
 *. Pancasila sbg petunjuk yang kuat untuk
mempersatukan bangsa yang beragam
C. LANDASAN YURIDIS

 * UUD 1945
 * UU Nomor : 20 Tahun 2003 ttg. Sistem
Pendidikan Nasional
 * PP Nomor 60 Tahun 1999. tentng
Pendidikan Tinggi
 * Kepmen Dikti 265/Dikti/Kep/2000 Kurikulum
Pancasila
D. LANDASAN FILOSOFIS

 Nilai-Nilai yang hidup dan berkembang dalam


masyarakat adalah:
 Ketuhanan.
 Kemanusiaan.
 Kesatuan
 Musyawarah dan kerakyatan.
 Berkeadilan.
PEMBAHASAN PANCASILA SECARA
ILMIAH

 SYARAT-SYARAT SUATU ILMU :


 A. MEMPUNYAI OBYEK
 B. MEMPUNYAI METODE
 C. MEMPUNYAI SISTEM
 D. BERSIFAT UNIVERSAL
A. OBYEK PANCASILA :

 1. OBYEK FORMAL
 2. OBYEK MATERIAL
 ad. 1.OBYEK FORMAL :
 PANCASILA DAPAT DIPANDANG DALAM BERBAGAI SUDUT
PANDANG
 Misalnya dilihat dari sudut :
 - Moral maka Pancasila mempunyai obyek
pembahasan pada moral Pancasila
 - Ekonomi, maka obyek pembahasannya pada
Ekonomi Pancasila
 dll.
Ad.2. OBYEK MATERIAL:

 Pancasila merupakan sasaran pembahasan dan


pengkajian yang bersifat empiris dan non empiris.
Secara Empiris Pancasila merupakan hasil budaya
Bangsa Indonesia. Dengan demikian obyek
material Pancasila adalah bangsa Indonesia
dengan segala aspek budaya. Secara non empiris
meliputi nilai-nilai budaya nilai moral, religi, sifat
dan karakter dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara.
B. MEMPUNYAI METODE

 Yaitu suatu cara atau system pendekatan yang


digunakan untuk mendapatkan suatu kebenaran yang
bersifat obyektif.
 Salah satu pembahasan Pancasila adalah dengan
menggunakan metode Analitika Syntetic.
C. MEMPUNYAI SISTEM

 MEMPUNYAI SISTEM
 Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh.
Merupakan kesatuan yang majemuk tunggal. Sila-sila
Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling
memberi makna satu dengan lainnya.
D. BERSIFAT UNIVERSAL

 BERSIFAT UNIVERSAL
 Kajian Pancasila tidak dibatasi oleh ruang, keadaan,
situasi, kondisi maupun jumlah tertentu. Pancasila
mengandung esensi yang bersifat universal.
TINGKATAN PENGETAHUAN ILMIAH

 Pengetahuan Deskriptif ( bagaimana )


 Pengetahuan Kausal (mengapa)
 Pengetahuan Normatif ( kemana)
 Pengetahuan Esensial (apa )
BEBERAPA PENGERTIAN PANCASILA

 1. Pancasila Secara Etimologis


 2. Pancasila Secara Historis
 3. Pancasila Secara Terminologis

 Ad. 1. Secara Etimologis


 Panca = lima, Sila = dasar, azas, fundamen
Ad.2. Secara Historis

 Secara Historis
 Ditetapkan tgl 1 Juni 1945 setelah melalui proses
sidang-sidang, BPUPKI, PPKI, Piagam Jakarta
Ad.3.Secara Terminologis

 Ditetapkan dalam:
 Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat.
 Penjabarannya pada Batang Tubuh UUD 1945 yang
terdiri:
 16 BAB, 37 pasal dan Aturan peralihan ( 4 pasal ), dan
 Aturan peralihan ( 2 ayat)
RUMUSAN PANCASILA

 1.KETUHANAN YANG MAHA ESA.


 2.KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
 3.PERSATUAN INDONESIA.
 4.KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
 KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
 /PERWAKILAN
 5.KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
 INDONESIA
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
PADA MASA KEJAYAAN

 A. MASA KERAJAAN SRIWIJAYA


 Berdiri Abad VII (600 – 1400)
 Letak bagian selatan Selat Malaka (Sekitar Palembang
Sekarang).
 Raja pertama Wangsa Syailendra (Termuat dalam
prasasti Kedukan Bukit di kaki gunung Siguntang yang
bertarikh 605 caka atau 683 M).
Wilayahnya meliputi :

 Selat Malaka
 Selat Karimata
 Selat Sunda
 Pantai Siam
 * Beberapa kerajaan yang ditaklukan dan masuk
dalam kekuasaannya seperti :
 Kerajaan Melayu di Jambi (686 M )
 Kerajaan Bangka (688 M)
 Kerajaan Tulang Bawang
 Kerajaan Brunai
 Kerajaan Taruma Negara
Tahun 775 merupakan kerajaan terbesar, bentuk
kerajaan Maritim yang bercirikan kedatuan ( Datuk)

 Sriwijaya terkenal sebagai :


 Kunci lalu lintas perdagangan di Selat Sunda
 Beberapa hal yang merupakan awal kepribadian
bangsa :
 Perdagangan
 Hubungan luar negeri
 Kehidupan keagamaan/kepercayaan
 System kedatuan ; terdapat adanya:
 Petugas pengumpul barang dagangan
 Pengawas
 Pengaruh Hindu dan Budha
 Kasta dalam masyarakat :
 Brahmana ; Pendeta, Raja-raja
 Ksatria
 Waisya ; Pedagang, petani
 Sudra ; Tidak mempunyai pekerjaan
 Kebudayaan barat Teknologi
B.MASA KERAJAAN MOJOPAHIT

 Berdiri tahun 1293 : Oleh Raden Wijaya (Brawijaya).


 Masa kejayaan dibawah kekuasaan Hayam Wuruk dan Patih
Gajahmada serta Laksamana Nala.
 Wilayahnya :
 Mulai Semenanjung Melayu (Malaysia sekarang), Irian Jaya,
Kalimantan Utara.
 Ciri keagungan Mojopahit :
 Satya Bhakti Aprabu ; Setia kepada Negara dan Kerajaan.
 Tan Satresna ; tak pernah memikirkan pribadi dan balas jasa.
 Hanyanken Musuh ; keberanian dan kemampuan menghalau musuh.
 Prabu Ginung Pratina ; selalu mengagungkan kebesaran raja dan
Negara.
 Tekad Mojopahit oleh Panglima Gajah Mada untuk
menumpas pemberontakkan sadeng adalah “Sumpah
Palapa” yaitu tekad untuk mempersatukan
Nusantara, yaitu : Seram, Tanjung Haru, Pohan,
Dompo, Bali, Palembang, dan Tumasik.
Susunan ketatanegaraan Mojopahit (dalam
buku NEGARAKERTAGAMA Mpu Prapanca)
tahun 1365, sbb :

 Bidang Ketata Negaraan :


 Negara Pusat / Agung
 Daerah Bawahan
 Susunan Pemerintahan :
 Raja
 Dewan Mahkota / Dewan Sabta Prabu
 Dewan Menteri
 Majelis Pendeta (Darmadyaksa)
 Kesenian dan Kebudayaan
 Misalnya. Bangunan Candi, bangunan Istana, dll.
Beberapa nilai-nilai kebudayaan yang dapat
kita gali dari kebesaran keprabuan Mojopahit :

 Semboyan Bhineka Tunggal Ika ( Mpu Tantular =


Sutasoma)
 Nilai Kemanusiaan = Kerukunan
 Nilai Keagamaan = Hindu dan Budha
 Nilai Persatuan = Saling menolong
 Nilai Kerakyatan = Musyawarah, Damai
 Nilai Keadilan = Melindungi Masyrakat
 Nilai Budaya = Sopan santun, kerja keras, dll.
 Hubungan Luar Negeri.
C.PERJUANGAN SEBELUM TAHUN 1900

 Pada akhir abad Ke XIX dan permulaan abad XX, Bangsa Belanda telah
menguasai seluruh kepulauan Nusantara.
 Pada awal kedatangan bangsa Belanda pimpinan Cornelis De Houtman
tahun 1596 mendarat di Indonesia.
 Bangsa-bangsa Barat yang datang ke Indonesia dengan tujuan dagang
seperti :
~ Portugis
 ~ Spanyol
 ~ Inggris
 ~ Belanda
 Mereka memperebutkan Indonesia karena:
 ~ Kesuburan
 ~ Hasil Bumi.
 Sejak datangnnya bangsa-bangsa penjajah, bangsa Indonesia
memperjuangkan apa yang sudah dimilikinya (Sriwijaya dan
Mojopahit) sehingga dapat dikatakan sebagai suatu tonggak
sejarah penting dalam perjuangan bangsa
 Pada awal kedatangan bangsa Belanda adalah berdagang;
 sehingga :
 ~ Diterima baik oleh bangsa Indonesia
 Akan tetapi :
 ~ Berubah menjadi penjajah mereka mengasai bidang:
 Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Keamanan
Melancarkan politik devide et impera dengan
cara memecah belah bangsa :

 ~ Muncul dengan kerajaan-kerajaan baru


 ~ Monopoli perdagangan
 ~ Tanam paksa
 ~ Membatasi orang-orang untuk pendidikan.
 Segala kekayaan Indonesia diangkut ke Belanda :
 ~ Rempah-rempah sangat dibutuhkan.
 ~ Negeri Belanda tergolong miskin
 Dgn kenyataan ini bangsa Indonesia melak perlawanan, antara lain:
 Sultan Agung di Mataram, tahun 1645
 Sultan Agung Tirtajasa di Banten, 1650
 Sultan Hasanuddin di Makassar, 1660
 Untung Suropati dan Trunojoyo di Jawa Timur, 1670
 Iskandar di Minangkabau, 1680
Pada awal abad XIX Belanda mengubah
system politik kolonialnya, yaitu

 Membentuk perseroan dagang Partikelir yang disebut


“Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) akhir abad ke
17 (1602)
 Melihat kondisi bangsa Indonesia pada waktu itu yang
penuh dengan penindasan dan kesengsaraan dalam
bidang :
 ~ Ekonomi / perdagangan
 ~ Pendidikan
 ~ Sosial, budaya
 ~ Politik
Maka pada permulaan abad ke 19 bangsa
Indonesia mengadakan perlawanan seperti :

 Pattimura Ambon/Maluku, 1817


 Imam Bonjol Minangkabau, 1822-1837
 Diponegoro Mataram, 1825-1930
 Sultan Badaruddin Palembang, 1817
 Pangeran Antasari Kalimantan, 1860
 Jelantik Bali, 1850
 Anak Agung Made Lombok, 1895
 Teuku Umar Aceh, 1873-1904
 Sisingamangaraja Batak, 1900
 dll.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sifat
perlawanan sehingga mengalami kegagalan

 Melakukan perlawanan fisik


 Terjadi didaerah masing-masing
 Tidak ada koordinasi
 Tidak ada persatuan
 Penjajah menggunakan tenaga-tenaga bangsa Indonesia
sendiri utnuk menghantam bangsanya sendiri
 Peralatan yang sangat sederhana
 System pecah belah (adu domba)
D.PERJUANGAN SETELAH TAHUN 1900

 1. Perjuangan Antara tahun 1908-1927


 Menyadari bahwa dengan perjuangan fisik tidak cukup
untuk mengusir bangsa penjajah.
 Perlu ada cara yang lebih terkoodinir dan terpadu.
 Sehingga lahirlah organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan dan sosial. (20-Mei-1908) yang diberi nama
Budi Utomo yang dipimpin oleh Dr Wahidin Sudiro
Husodo.
 Tujuan Budi Utomo :
 Menciptakan kesadaran Kebangkitan nasional, dalam
bidang :
 ~ Pendidikan
 ~ Sosial
 ~ Kebudayaan
 ~ Politik
Keanggotaan Budi Utomo :

 ~ Kalangan Priyayi (Bupati, Wedana, Pegawai)


 ~ Kaum terpelajar
 Faktor-faktor penyebab Budi Utomo mengalami kemunduran :
 1. Keanggotannya
 2. Dipengaruhi kebudayaan Jawa
 3. Bersikap moderat dengan Belanda
 Tahun 1911 di Surakarta didirikan organisasi ekonomi yang
berasaskan Islam dengan nama “Serikat Dagang Islam” oleh H.
Samanhudi.
 Organisasi mengalami perkembangan sehingga tahun 1912 dirubah
menjadi “Serikat Islam” yang tidak hanya terbatas pada golongan
pedagang Islam.
 Faktor kemunduran Serikat Islam :
 Pertentangan dalam tubuh pimpinan sehingga
muncul paham Komunisme melalui Indische Social
 persatuan dan kesatuan untuk perjuangan
Kemerdekaan yang mempunyai wadah organisasi :
 ~ Muhamadiyyah
 ~ NU
 ~ PKI
 ~ Taman Siswa
2. Perjuangan Antara Tahun 1927-1938

 Setelah ada koordinasi perjuangan ditingkatkan untuk


menuntut kemerdekaan, maka lahirlah organisasi-
organisasi :
 ~ PNI 9-7-1928
 ~ PPKI sebagai Federasi PNI, Budi Utomo, Pasundan,
Kaum Betawi, dsb.

 ~ Pemuda-pemuda tidak ketinggalan yang dipelopori
oleh :
 Muh. Yamin
 Kuntjoro Purbopranoto
 Wongso Suseno, dll.
 Mengumandangkan ikrar Sumpah Pemuda, yang berisi
pengakuan adanya :
 Bangsa
 Tanah air
 Bahasa
 yaitu Indonesia.
 PNI bubar 25 April 1931, kemudian
 Partindo didirikan, 30 April 1931 oleh Mr. Sartono.
Tujuan Partindo adalah :
 Menentang Imperialisme, Kapitalisme dan bersikap
non Koperasi.
 Lahir pula Pendidikan Nasional Indonesia oleh Bung
Hatta dan Sutan Syahrir.
3. Perjuangan Antara Tahun 1938-
1942

 Pada tahun 1939 lahirlah gabungan politik Indonesia


yang merupakan Federasi Partai Indonesia.
 Gerakan ini terkenal dengan nama “Indonesia
Berparlemen”.
 Karena gerakan-gerakan yang non koperasi belum
berhasil, maka dirubah menjadi berkoperasi dengan
pemerintah Hindia Belanda.
4. Perjuangan Antara Tahun 1942-1945

 Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang


di Kalijati, 9 Maret 1942.
 Pada awal Jepang berada di Indonesia, banyak
semboyan yang dikumandangkan, seperti :
 Nippon – Indonesia sama-sama (Rumpun Asia)
 Nippon – Indonesia Saudara tua
 Nippon – Cahaya Asia
 Jepang memahami apa yang, diinginkan oleh
Indonesia, yakni kemerdekaan
Untuk menarik simpati, dan tujuan agar
bangsa Indonesia membantu dalam PD II,
maka :

 Dijanjikan akan Kemerdekaan


 Membebaskan dari penjajahan barat
 Membentuk BPUPKI (29-April-1945)
 Terbentuknya BPUPKI secara legal Indonesia :
 ~ Mempersiapkan kemerdekaannya.
 ~ Dilakukan sidang-sidang BPUPKI (tugas BPUPKI selesai)
 Dibentuk PPKI (9-Agustus-1945)
 (DOKURITZU JUNBI IINKAI)
 Organisasi inilah yang bertugas untuk :
 ~ Menentapkan dasar Negara
 ~ Menetapkan Presiden dan Wakil Presiden.
PROSES PERUMUSAN PANCASILA
DAN KEMERDEKAAN INDONESIA

 A. LAHIRNYA BPUPKI
 Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah badan
bentukan pemerintah Jepang dengan nama Dokuritzu
Jumbi Choosakai pada tanggal 29 April 1945, yang
pelantikannya tanggal 28 Mei 1945, oleh Saiko
Syikikan.
BPUPKI terdiri :

 Ketua: Dr. Radjiman Wedyodiningrat


 Ketua Muda: Ichibanggase
 Ketua Muda: R. Pandji Soeroso
 Anggota : 60 orang, terdiri :
 54 orang Indonesia
 4 orang keturunan Cina
 1 orang keturunan Eropa
 1 orang keturunan Arab
 Anggota Istimewa : 7 orang Jepang
Sidang-sidang pertama yang dilakukan mulai
tanggal 29 Mei 1945 s/d 1 Juni 1945.

 Pada sidang Pertama oleh Ketua: Dr. Radjiman telah membicarakan


tentang dasar Indonesia merdeka.
 Muhammad Yamin tampil pada tanggal 29 Mei 1945 dengan
mengemukakan konsep dasar Indonesia merdeka baik secara lisan maupun
secara tertulis. Konsep tersebut :
 1.Ketuhanan yang Maha Esa
 2.Kebangsaan Persatuan Indonesia
 3.Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
 5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 ( Naskah Persiapan UUD 1945 )
R.P Soepomo pada tgl 31 Mei 1945 pandangan
tentang Indonesia merdeka :

 Negara yang akan dibentuk harus berdasarkan aliran


pikiran kenegaraan (staatsidee) Negara kesatuan yang
bersifat integalistis atau Negara nasional yang bersifat
totaliter.
 Setiap WN dianjurkan untuk hidup
berketuhanan, tetapi urusan Negara terpisah
dengan urusan agama, urusan agama
diserahkan kepada pemeluk agama masing-
masing.
 Dalam susunan pemerintahan Negara harus dibentuk
Badan Permusyawaratan agar pimpinan Negara dapat
bersatu jiwa dengan wakil-wakil rakyat.
 Sistem ekonomi hendaknya diatur berdasarkan asas
kekeluargaan, system tolong menolong, dan system
koperasi.
 Negara Indonesia yang berdasar atas semangat
kebudayaan Indonesia asli, dengan sendirinya akan
bersifat Negara Asia Timur Raya.
 Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, merumuskan
dasar Indonesia merdeka yaitu dengan memberi
nama Pancasila dengan susunan sebagai berikut :
 1.Kebangsaan Indonesia
 2.Internasionalisme atau Perikemanusiaan
 3.Mufakat atau demokrasi
 4.Kesejahteraan sosial
 5.Ketuhanan yang berkebudayaan
 Panitia kecil (Panitia 9) merumuskan dasar Negara yang
terkenal dengan nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta,
merumuskan sebagai berikut :
 1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
 2.Kemanusian yang adil dan beradab
 3.Persatuan Indonesia
 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
 5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Pada Sidang yang kedua tanggal 10 s/d 17 Juli 1945. Ir.
Soekarno sebagai Ketua Panitia Sembilan
melaporkan hasil kerja kepada BPUPKI, yaitu konsep
Piagam Jakarta dan konsep Pembukaan UUD.
 Dengan demikian selesailah kerja BPUPKI setelah
menerima rancangan tersebut. (16 Juli 1945).
 Setelah sidang BPUPKI selanjutnya tanggal 9
Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritzu Junbi
Iinkai.
 Pada tanggal 10 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta masing-masing sebagai Ketua dan
Wakil ketua PPKI dan Dr. Radjiman bertolak ke
Indo Cina memenuhi panggilan Panglima Angkatan
Perang Jepang di Kawasan Asia Tenggara untuk
merundingkan tentang kemerdekaan Indonesia.
 Di sepakati :
 PPKI akan dilantik tanggal 18 Agustus 1945
 Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
 Oleh karena tanggal 14 Agustus 1945 Jepang kalah dalam Perang
Dunia kedua sehingga kesepakatan tersebut tidak lagi
dilaksanakan.
 PPKI mengadakan rapat tanggal 15 Agustus 1945 dengan tujuan
akan mengumumkan kemerdekaan Indonesia dan mengesahkan
UUD, akan tetapi terjadi peristiwa Rengasdengklok sehingga nanti
tanggal 16 Agustus 1945 baru dicapai kata sepakat untuk
mengumumkan kemerdekaan pada esok harinya.
 Pada tanggal 17 Agustus 1945 pada hari Jum’at pukul 10.00
diproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan pada tanggal 18
Agustus 1945 disahkan pembukaan UUD dan Pancasila sebagai
dasar Negara Republik Indonesia.
PROKLAMASI KEMERDEKAAN

 Naskah
 Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia.
 Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-
lain diselenggarakan dengan cara yang saksama dan
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
 Jakarta, 17 Agustus 1945
 Atas Nama Bangsa Indonesia

 Soekarno – Hatta
Arti Proklamasi

 Arti Proklamasi
 Menurut kata-katanya :
 Suatu pernyataan yang memberitahukan bahwa Indonesia
telah Merdeka.
 Pernyataan bahwa Indonesia telah berdiri sebagai yang telah
lepas dari belenggu penjajahan.
 Bangsa Indonesia siap untuk mempertahankannya.
 Arti Kejiwaan, Arti Religius.
 Pada akhir pidato diucapkan Insya Allah yang mengandung
pengertian :
 Di berkati oleh Allah. Swt
 Dengan pertolongan Allah yang telah memberi karunia-Nya
 1. Jiwa Kemanusiaan.
 2. Kembali pada nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan
harkat dan martabat sebagai manusia.
 3. Jiwa Persatuan.
 4. Barsatu padu dalam segala langkah atau
 perbuatannya.
 5. Jiwa kerakyatan.
 6. Proklamasi adalah pengetahuan ttg
 kehendak rakyat.
Pancasila Sebagai Dasar Negara R I

 Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK


pada tanggal 1 Juni 1945 adalah di kandung maksud
untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka.
Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang
menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan
negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah
akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai
perwujudan kemerdekaan politik yang menuju
kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.
Pengertian Filsafat

 Istilah ‘filsafat’ secara etimologis merupakan padanan


kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang
berasal dari bahasa Yunani  (philosophia).
 Kata philosophia merupakan kata majemuk yang
terususun dari kata philos atau philein yang berarti
kekasih, sahabat, mencintai dan kata sophia yang berarti
kebijaksanaan, hikmat, kearifan, pengetahuan.
 Dengan demikian philosophia secara harafiah berarti
mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau
mencintai pengetahuan.
 Cinta mempunyai pengertian yang luas. Sedangkan
kebijaksanaan mempunyai arti yang bermacam-macam
yang berbeda satu dari yang lainnya.
 Istilah philosophos pertama kali digunakan oleh
Pythagoras.
 Ketika Pythagoras ditanya, apakah engkau seorang yang
bijaksana?
 Dengan rendah hati Pythagoras menjawab, ‘saya hanyalah
philosophos, yakni orang yang mencintai pengetahuan’.
 Ada dua pengertian filsafat, yaitu:
Filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk.
Filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat sebagai
pandangan hidup
Filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.
 Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti
produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis.
 Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan
peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari,
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi
bangsa Indonesia.
Pengertian Filsafat Pancasila

 Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan


pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi
Pancasila.
 Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi
kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-
pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
 Pancasila dikatakan sebahai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil
permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the faounding
father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani).
 Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan penngertian ilmiah yaitu
tentang hakikat dari Pancasla (Notonagoro).
 Pembahasan mengenai Pancasila sebagai
sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara
deduktif dan induktif.
 Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila
serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis
menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
 Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala
sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan
menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
 Susunan isi arti Pancasila meliputi tiga hal, yaitu:
1. Isi arti Pancasila yang umum universal, yaitu hakikat sila-sila Pancasila
yang merupakan inti sari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak
dalam pelaksanaan dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum Indonesia
serta dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan konkrit.
2. Isi arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai
pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib
hukum Indonesia.
3. Isi arti Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit, yaitu isi arti Pancasila
dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan sehingga
memiliki sifat khhusus konkrit serta dinamis (lihat Notonagoro, 1975: 36-
40)
Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan,


konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti
ilmu. Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang
pengertian dasar, ide atau cita-cita. Cita-cita yang
dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus
dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan
dasar, pandangan, paham.
Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu
berkembang menjadi suatu paham mengenai seperangkat
nilai atau pemikiran yang oleh seseorang atau sekelompok
orang menjadi suatu pegangan hidup.
Beberapa pengertian ideologi:

 A.S. Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah


seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori
ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang
atau sekelompok orang.
 Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum
ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan
agama.
Lanjutan …

 Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai


seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh
realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
 Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi
sebagai suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan
menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
Ideologi tertutup

 Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran


tertutup.
 Ciri-cirinya: merupakan cita-cita suatu kelompok orang
untuk mengubah dan memperbarui masyarakat; atas
nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan
yang dibebankan kepada masyarakat;
 Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu,
melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan
operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.
Ideologi terbuka

 Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang


terbuka.
 Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak
dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil
dari moral, budaya masyarakat itu sendiri;
 Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok
orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus
masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara
garis besar saja sehingga tidak langsung operasional
Fungsi utama ideologi

 Fungsi utama ideologi dalam masyarakat


menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua, yaitu:
 1.Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak
dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat,
dan
 2.Sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya
sebagai prosedur penyelesaian konflik yang
terjadi dalam masyarakat.
 Pancasila sebagai ideologi
mengandung nilai-nilai yang berakar
pada pandangan hidup bangsa dan
falsafat bangsa. Dengan demikian
memenuhi syarat sebagai suatu
ideologi terbuka
 Sumber semangat yang menjadikan Pancasila
sebagai ideologi terbuka adalah terdapat
dalam penjelasan UUD 1945: “terutama bagi
negara baru dan negara muda, lebih baik hukum
dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-
aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan
kepada undang-undang yang lebih mudah
caranya membuat, mengubah dan mencabutnya
Sifat Ideologi

 Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi


realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibilitas.
1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam
dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir,
sehingga mereka betul-betul merasakan dan
menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik
mereka bersama. Pancasila mengandung sifat
dimensi realitas ini dalam dirinya.
 2. Dimensi idealisme: ideologi itu
mengandung cita-cita yang ingin diicapai
dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pancasila bukan saja
memenuhi dimensi idealisme ini tetapi
juga berkaitan dengan dimensi realitas
3. Dimensi fleksibilitas:

1. Ideologi itu memberikan penyegaran,


memelihara dan memperkuat
relevansinya dari waktu ke waktu
sehingga bersifat dinamis, demokrastis.
Pancasila memiliki dimensi fleksibilitas
karena memelihara, memperkuat
relevansinya dari masa ke masa.
Makna Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa

 Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia


adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi
penyelenggaraan bernegara.
 Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah
terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang
ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-
Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan
 Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi
sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan
bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu
juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat
yang dapat memparsatukan berbagai golongan
masyarakat di Indonesia.
Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa
Indonesia

 Menurut Dewan Perancang Nasional, yang


dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia
ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia,
yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa-bangsa lainnya.
 Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah
pencerminan dari garis pertumbuhan dan
perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.
Pancasila yang kita gali dari bumi
Indonsia sendiri merupakan :

 Dasar negara kita, Republik Indonesia, yang


merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
berlaku di negara kita.
 Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat
mempersatukan kita serta memberi petunjuk dalam
masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.
Lanjutan …

 Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena


Pancasila memberikan corak yang khas kepada
bangsa Indonesia dan tak dapat dipisahkan dari
bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang
dapat membedakan bangsa Indonesia dari bangsa
yang lain.
Lanjutan…

 Terdapat kemungkinan bahwa tiap-tiap sila secara


terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga
dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan
tetapi kelima sila yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia.
Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa
Indonesia :

 Suatu masyarakat adil dan makmur yang merata


material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam
wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat
dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai.
.
 Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh
wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah
Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi,
bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari
kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa
Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang
lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu
membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah
perjuangan bangsa.
 Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana
kita memahami, menghayati dan mengamalkan
Pancasila dalam segala segi kehidupan.
 Tanpa ini maka Pancasila hanya akan merupakan
rangkaian kata-kata indah yang tertulis dalam
Pembukaan UUD 1945, yang merupakan
perumusan yang beku dan mati, serta tidak
mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
 Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata,
tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-
hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur
dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur.
 Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam
buku-buku sejarah Indonesia.
 Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan
melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada
generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk
menegakkan dan membela Pancasila.
 Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila
dibicarakan mengenai Pancasila, maka yang kita
maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam
Pembukaan UUD 1945, yaitu :
 Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Persatuan Indonesia.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawratan / perwakilan.
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945 itulah yang kita gunakan, sebab rumusan
yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil
bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam
sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).
 Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No.
XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan
yang bulat dan utuh dari kelima silanya.
 Dikatakan sebagai kesatuan yang bulat dan utuh,
karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat
dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri, terpisah
dari keseluruhan sila-sila lainnya.
 Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara
terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan
pengertian yang keliru tentang Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai