Anda di halaman 1dari 11

APAKAH ETIKA ITU ?

Etika (ethics) secara garis besar dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau
moral. Perilaku etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat berfungsi secara teratur.
Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting, sehingga banyak nilai etika umum
yang dimasukkan ke dalam undang-undang. Contoh serangkaian prinsip yang telah
ditentukan dapat dilihat dalam prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh Josephson Institute of
Ethics, sebuah organisasi nirlaba bagi pengembangan kualitas etika masyarakat. Berikut ini
adalah enam nilai etis mengenai perilaku etis menurut Josephson Institute:

-          Dapat dipercaya (trustworthiness) mencakup kejujuran, integritas, reliabilitas, dan


loyalitas. Kejujuran menuntut itikad baik untuk mengemukakan kebenaran.
-          Penghargaan (respect) mencakup gagasan seperti kepantasan (civility), kesopansantunan
(courtesy), kehormatan, toleransi, dan penerimaan, seseorang yang terhormat akan
memperlakukan pihak lainnya dengan penuh pertimbangan dan menerima perbedaan serta
keyakinan pribadi tanpa berprasangka buruk.
-          Pertanggungjawaban (responsibility) berarti bertanggung jawab atas tindakan seseorang
serta dapat menahan diri. Pertanggungjawaban juga berarti berusaha sebaik mungkin dan
memberi teladan dengan contoh, ketekunan dan upaya untuk terus melakukan perbaikan
-          Kelayakan (fairness) dan keadilan mencakup isu-isu tentang kesamaan penilaian, sikap
tidak memihak, proporsionalitas, keterbukaan, dan kesaksamaan. Perlakuan yang layak
berarti bahwa situasi yang serupa akan ditangani dengan cara yang serupa pula.
-          Perhatian (caring) berarti bersungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan pihak lain
dan mencakup tindakan yang memperhatikan kepentingan sesama serta memperlihatkan
perbuatan baik
-        Kewarganegaraan (citizenship) termasuk kepatuhan pada undang-undang serta
melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara agar proses dalam masyarakat berjalan
dengan baik, antara lain pemungutan suara, bertindak sebagai juri pengadilan AS,dan
melindungi sumberdaya alam yang ada.
Sebagian besar orang mendefinisikan perilaku tidak etis sebagai tindakan yang
berbeda dengan apa yang mereka anggap tepat dilakukan dalam situasi tertentu. Ada dua
alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis yaitu:
Standar etika seseorang berbeda dengan masyarakat umum. Contoh besar adalah
pencuri. Sebagian besar orang yang melakukan tindakan tersebut tidak menunjukkan rasa
penyesalan saat mereka tertangkap, karena standar etika mereka berbeda dengan yang berlaku
di masyarakat keseluruhan.
Orang memilih untuk bertindak mementingkan diri sendiri. Dalam setiap kasus, orang
tersebut mengetahui bahwa perilakunya tidak benar tetapi ia memilih untuk tetap melakukan
itu karena diperlakukan pengorbanan pribadi untuk bertindak secara etis.
 
DILEMA ETIKA
Dilema etika (ethical dilemma)  adalah situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana
ia harus mengambil keputusan tentang perilaku yang tepat. Para auditor, akuntan, serta
pelaku bisnis lainnya menghadapi banyak dilema etika dalam karier bisnis mereka. Auditor
yang menghadapi klien yang mengancam akan mencari auditor baru kecuali bersedia
menerbitkan suatu pendapat tanpa pengecualian itu tidak tepat.
Ada cara-cara alternatif untuk menyelesaikan dilema etika, tetapi kita harus berhati-
hati untuk menghindari metode yang merasionalkan perilaku tidak etis. Berikut ini adalah
metode-metode rasionalisasi yang sering digunakan, yang dengan mudah dapat
mengakibatkan tindakan tidak etis yaitu Setiap orang melakukannya; Jika sah menurut
Hakim, Hal itu etis; Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya.
Pendekatan enam-langkah berikut ini dimaksudkan agar dapat menjadi suatu
pendekatan yang relatif sederhana untuk menyelesaikan dilema etika:
1.      Memperoleh fakta yang relevan
2.      Mengidentifikasi isu-isu etis berdasarkan fakta tersebut
3.   Menentukan siapa yang akan terpengaruh oleh akibat dari dilema tersebut dan bagaimana
setiap orang atau kelompok itu terpengaruhi.
4.  Mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia bagi orang yang harus menyelesaikan
dilema tersebut
5.      Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap alternatif
6.      Memutuskan tindakan yang tepat
 
KEBUTUHAN KHUSUS AKAN PERILAKU ETIS DALAM PROFESI
 
Arti istilah profesional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekedar
memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat.
Akuntan publik, sebagai profesional, mengakui adanya tanggung jawab kepada masyarakat,
klien, serta rekan praktisi, termasuk perilaku yang terhormat, meskipun itu berarti
pengorbanan diri. Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh
setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan
oleh profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut.
 
KODE PERILAKU PROFESIONAL
Kode Perilaku Profesional  AICPA menyediakan baik standar umum perilaku yang
ideal maupun peraturan perilaku khusus yang harus diberlakukan.
·         Klien. Setiap orang atau entitas, selain dari atasan anggota, yang menugaskan anggota atau
kantornya untuk melaksanakan jasa profesional
·     Kantor akuntan. Bentuk organisasi yang diizinkan oleh hukum dan peraturan yang
karakteristiknya sesuai dengan resolusi Dewan American Institute of Certified Accountants
yang bertugas dalam praktik akuntansi publik
·         Institute, American Institute of Certified Public Accountants
·         Anggota. Seorang anggota, anggota asosiasi, atau asosiasi international dari American
Institute of Certified Accountants
·         Praktik akuntansi publik. Praktik akuntansi publik terdiri dari pelaksanaan kerja untuk klien
oleh seorang anggota atau kantor akuntan anggota, yang bertindak sebagai akuntan publik,
atau jasa profesional akuntansi, perpajakan dll.
 
Prinsip-prinsip etis
1.      Tanggung jawab. Dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai profesional, para anggota
harus melaksanakan pertimbangan profesionalnya dan moral yang sensitif dalam semua
aktivitas mereka
2.      Kepentingan publik. Para anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak sedemikian
rupa agar dapat melayani kepentingan publik, menghargai kepercayaan publik, serta
menunjukkan komitmennya pada profesionalisme.
3.      Integritas. Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, para anggota harus
melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan tingkat integritas tertinggi.
4.      Objektivitas dan independensi. Anggota harus mempertahankan objektivitasnya dan bebas
dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya. Anggota yang
berpraktik bagi publik independen baik dalam fakta maupun dalam penampilan ketika
menyediakan jasa audit dan jasa atestasi lainnya.
5.      Kesaksamaan. Anggota harus memperhatikan standar teknis dan etis profesi, terus berusaha
meningkatkan kompetensi dan mutu jasa yang diberikannya, serta melaksanakan tanggung
jawab profesional sesuai dengan kemampuan terbaiknya.
6.      Ruang lingkup dan sifat jasa. Anggota yang berpraktik bagi publik harus memperhatikan
prinsip-prinsip Kode Perilaku Profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang
akan disediakannya.
 
Kaidah etika
Kaidah adalah penjelasan oleh komite eksekutif dari divisi etika profesional tentang
situasi faktual khusus. Sejumlah besar kaidah etika dipublikasikan dalam versi yang diperluas
dari kode perilaku profesional AICPA.
Aplikabilitas peraturan perilaku
            Peraturan perilaku yang terdapat dalam kode perilaku profesional AICPA diterapkan
pada semua anggota AICPA atas semua jasa yang diberikan, apakah anggota tersebut
berpraktik atau tidak berpraktik sebagai akuntan publik, kecuali dinyatakan secara khusus
dalam kode etik tersebut.
            Setiap peraturan diterapkan pada jasa atestasi, dan kecuali dinyatakan sebaliknya, juga
diterapkan ke semua jenis jasa yang disediakan oleh kantor akuntan publik seperti jasa
perpajakan dan manajemen. Hanya ada dua peraturan yang dikecualikan bagi jasa-jasa non
atestasi tertentu:
1.      Peraturan 101 – Independensi. Peraturan ini mensyaratkan independensi hanya jika AICPA
telah menetapkan ketentuan independensi melalui badan penyusun peraturan yang berada di
bawahnya, seperti Auditing Standards Board. AICPA mensyaratkan independensi hanya
untuk penugasan atestasi.
2.      Peraturan 203 – Prinsip - prinsip akuntansi. Peraturan ini hanya berlaku pada saat
menerbitkan sesuatu pendapat audit atau laporan jasa review atas laporan keuangan.
 
INDEPENDENSI
            Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias. Auditor
tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi juga harus independen dalam penampilan.
Independensi dalam fakta ada bila auditor benar0benar mampu mempertahankan sikap yang
tidak bias sepanjang audit. Independensi dalam penampilan adalah hasil dari interpretasi lain
atas independensi ini. Bila auditor independen dalam fakta tetapi pemakai yakin bahwa
mereka menjadi penasihat untuk klien, sebagian besar nilai dari fungsi audit telah hilang.
 
 
Ketentuan Sarbanes-Oxley Act dan SEC yang Membahas Independensi Auditor
            Peraturan SEC membatasi ketentuan jasa non audit untuk klien audit, dan mencakup
juga pembatasan atas pengangkatan karyawan dari mantan karyawan kantor akuntan oleh
klien dan rotasi partner audit guna mempertinggi independensi.
            Jasa Non Audit Sarbanes-Oxley Act  dan peraturan SEC yang direvisi lebih lanjut
membatasi, tetapi tidak benar-benar menghilangkan, jenis jasa non audit yang dapat diberikan
kepada klien audit yang merupakan perusahaan terbuka. Berikut adalah Sembilan jasa yang
tidak diperkenankan:
a.       Jasa pembukuan dan akuntansi lain
b.      Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan
c.       Jasa penaksiran atau penilaian
d.      Jasa aktuaria
e.       Outsourcing audit internal
f.       Fungsi manajemen dan sumber daya manusia
g.      Jasa pialang atgau dealer atau penasehat investasi atau banker investasi
h.      Jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit
i.        Semua jasa lain yang ditentukan oleh peraturan PCAOB sebagai tidak diperkenankan.
Empat kategori fee yang harus dilaporkan :
a.       Fee audit
b.      Fee yang berkaitan dengan audit : yaitu fee untuk jasa-jasa seperti comfort letter dan review
atas pengajuan ke SEC yang hanya dapat diberikan oleh kantor akuntan publik.
c.       Fee perpajakan
d.      Semua fee lainnya : perusahaan diwajibkan untuk memberikan perincian lebih lanjut kategori
fee lain dan memberikan informasi kualitatif mengenai sifat jasa yang diberikan.
Komite Audit adalah sejumlah anggota dewan direksi perusahaan yang tanggung
jawabnya termasuk membantu auditor agar tetap independen dari manajemen. Sarbanes-
Oxley Act mewajibkan semua anggota komite audit bersikap independen, dan perusahaan
harus mengungkapkan apakah dalam komite audit paling sedikit ada satu pakar keuangan.
Komite audit perusahaan publik juga bertanggung jawab atas penunjukan, kompensasi, dan
pengawasan atas pekerjaan auditor. Komite audit harus menyetujui terlebih dahulu semua
jasa audit dan nonaudit, serta bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan auditor,
termasuk penyelesaian ketidaksepakatan yang melibatkan pelaporan keuangan antara
manajemen dan auditor. Auditor bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan semua hal
yang signifikan yang dapat diidentifikasi selama audit kepada komite audit.
Konflik yang Timbul dari Hubungan Personalia. Penerimaan karyawan dari mantan
anggota tim audit pada sebuah klien meningkatkan masalah independensi. Menurut peraturan
SEC, KAp dianggap tidak independen berkenaan dengan klien audit jika mantan partner,
principal, pemegang saham, atau karyawan profesional dari kantor tersebut diterima bekerja
pada klien dan mempunyai kepentingan keuangan yang berkelanjutan dalam kantor akuntan
bersangkutan atau dalam porsi yang mempengaruhi kebijakan operasi atau keuangan kantor
akuntan tersebut.
Protasi Partner. Aturan independensi SEC mengharuskan pimpinan dan partner audit
merotasi penugasan audit sesudah 5 tahun.
Kepentingan Kepemilikan. Aturan melarang kepemilikan oleh orang-orang yang terlibat
dalam audit dan keluarga dekat mereka, termasuk :
a.       Anggota tim penugasan audit
b.      Mereka yang dapat mempengaruhi penugasan audit dalam rantai komando perusahaan
c.       Partner dan para manajer yang memberikan lebih dari 10 jam jasa nonaudit kepada klien
d.      Partner dalam kantor partner yang terutama bertanggung jawab atas penugasan audit.
 
Independence Standard Board
            ISB adalah sebuah badan sektor swasta, dibentuk pada tahun 1997 guna memberikan
kerangka kerja konseptual bagi masalah independensi yang berhubungan dengan audit
perusahaan publik. ISB standard no. 1, mengharuskan auditor perusahaan yang melapor ke
SEC untuk secara tertulis mengungkapkan kepada komite audit atau dewan direksi semua
hubungan antara KAP dan perusahaan, yang menurut penilaian profesional auditor mungkin
dianggap dapat mempengaruhi independensi. KAP juga harus mengonfirmasikan secara
tertulis bahwa menurut penilaian profesionalnya KAP itu independen terhadap perusahaan.
Auditor juga diwajibkan untuk membahas independensi KAP dengan komite audit. ISB
Standard no. 3 merekomendasikan perlindungan yang harus diimplementasikan KAP ketika
profesional mereka mempertimbangkan atau menerima pekerjaan dari klien audit.
 
Belanja Prinsip Akuntansi
            SAS 50 merencanakan persyaratan yang harus diikuti ketika sebuah KAP diminta
untuk memberikan pendapat secara tertulis atau lisan menyangkut penerapan prinsip
akuntansi atau jenis pendapat audit yang akan dikeluarkan atas transaksi khusus atau
hipotesis dari klien KAP lain. Tujuannya adalah untuk meminimalkan kemungkinan
manajemen mengikuti praktik yang umumnya disebut belanja pendapat dan ancaman
potensial atas independensi. Di antara persyaratan tersebut yang terpenting adalah KAP yang
dimintai nasihat harus berkomunikasi dengan auditor entitas yang ada untuk memastikan
semua fakta yang relevan tersedia untuk membentuk pertimbangan profesional atas masalah
yang diminta untuk dilaporkan.

Penugasan dan Pembayaran Fee Audit oleh Manajemen


                 Sebagai alternative atas penugasan KAP oleh komite audit dan pembayaran fee
audit oleh manajemen adalah penggunaan auditor pemerintah atau semi pemerintah.
 
PERATURAN PERILAKU DAN INTERPRETASI INDEPENDENSI

            Peraturan 101 – Independensi Seorang anggota yang berpraktik untuk perusahaan


publik harus independen dalam pelaksanaan jasa profesionalnya sebagaimana disyaratkan
oleh standar yang dirumuskan lembaga yang dibentuk oleh Dewan.
            Peraturan 101 berlaku untuk jasa audit. Independensi juga diwajibkan dalam jenis jasa
atestasi lainnya, seperti jasa review dan audit atas laporan keuangan prospektif. Akan tetapi,
KAP dapat memberikan jasa SPT pajak dan jasa manajemen tanpa harus berlaku independen.
Peraturan 101 tidak berlaku pada jenis jasa tersebut. Beberapa masalah dan interpretasi
penting yang melibatkan independensi diantaranya :

Kepentingan Keuangan
            Interpretasi Peraturan 101 melarang anggota yang terlibat untuk memiliki saham atau
investasi langsung lainnya dalam klien audit karena hal itu berpotensi merusak independensi
audit aktual (independensi dalam fakta), dan pasti akan mempengaruhi persepsi pemakai atas
independensi auditor (independensi dalam penampilan). Ada tiga perbedaan penting dalam
peraturan itu manakala berkaitan dengan independensi dan kepemilikan saham.

Anggota yang Tercakup.

Peraturan 101 berlaku untuk anggota yang terlibat yang dapat mempengaruhi
penugasan atestasi. Anggota yang tercakup meliputi yang berikut ini :
a.       Orang-orang dalam tim penugasan atestasi
b.      Orang-orang yang dapat mempengaruhi penugasan atestasi, seperti ornag yang mengawasi
atau mengevaluasi partner penugasan
c.       Partner atau manajer yang memberikan jasa non atestasi kepada klien
d.      Partner di kantor partner yang bertanggung jawab atas penugasan atestasi
e.       Kantor akuntan dan program tunjangan karyawannya
f.       Entitas yang dapat dikendalikan oleh setiap anggota yang terlibat tersebut di atas atau oleh
dua orang atau lebih anggota yang terlibat atau entitas yang beroperasi bersama.
Kepentingan Keuangan Langsung Vs. Tidak Langsung. Kepemilikan lembar
saham atau ekuitas lainnya oleh para anggota atau keluarga dekatnya dikenal dengan
kepentingan keuangan langsung. Sedangkan kepentingan keuangan tidak langsung muncul
katika terdapat hubungan kepemilikan yang dekat, tetapi bukan hubungan langsung, antara
auditor dengan kliennya.
Material atau Tidak Material. Materialitas mempengaruhi apakah kepemilikan
saham merupakan suatu pelanggaran atas Peraturan 101 hanya untuk kepentingan tidak
langsung. Materialitas harus dilihat dalam hubungannya dengan kesejahteraan dan
pendapatan seorang anggota.
Masalah Kepentingan Keuangan yang Berkaitan
                 Beberapa interpretasi atas Peraturan 101 berkaitan dengan aspek-aspek khusus dari
hubungan keuangan antara karyawan KAP dan kliennya.
            Mantan Praktisi. Pelanggaran oleh kantor akuntan terjadi jika mantan partner tetap
menjadi asosiasi kantor itu atau ambil bagian dalam berbagai aktivitas yang menyebabkan
pihak lain percaya bahwa ia masih aktif dalam kantor akuntan tersebut.
            Prosedur Pemberian Pinjaman yang Normal. Umumnya tidak diperkenankan
adanya perjanjian kredit antara KAP atau para karyawannya dengan klien audit karena hal itu
merupakan hubungan keuangan. Namun, terdapat pengecualian atas peraturan tersebut
termasuk kredit mobil, kredit yang sepenuhnya dijamin dengan simpanan tunai pada lembaga
keuangan tersebut, serta saldo kartu kredit yang nilai totalnya tidak melebihi $10.000.

 Kepentingan Keuangan dan Penerimaan Bekerja Anggota Keluarga Inti serta


Keluarga Terdekat.

Kepentingan keuangan dari anggota keluarga inti, umumnya diperlakukan seolah-olah


merupakan kepentingan keuangan dari anggota itu sendiri. Independensi akan terganggu bila
anggota keluarga dekat menduduki posisi kunci seperti pejabat keuangan atau CEO pada
klien yang memungkinkannya mempengaruhi fungsi akuntansi, penyiapan laporan keuangan,
atau isi dari laporan keuangan. Kepentingan kepemilikan dari anggota keluarga dekat,
biasanya tidak mengganggu independensi kecuali kepentingan kepemilikannya material bagi
keluarga dekat itu. Peraturan yang serupa juga diterapkan untuk orang lain yang dapat
mempengaruhi penugasan audit atau partner dalam kantor penugasan audit.

Hubungan sebagai Investor atau Investee Bersama dengan Klien.

Interpretasi 101-8 membahas situasi dimana klien merupakan investor atau investor
untuk non klien, di mana akuntan publik memiliki kepentingan kepemilikan.

1.      Klien sebagai investor. Jika investasi klien dalam non klien berjumlah material, maka
investasi langsung atau tidak langsung yang material oleh akuntan publik dalam investee non
klien akan mengganggu independensi. Jika investasi klien tidak material, independensi hanya
akan terganggu bila investasi akuntan publik itu material.
2.      Klien sebagai investee. Jika investasi dalam klien berjumlah material bagi investor non klien,
maka investasi langsung atau tidak langsung yang material oleh akuntan publik pada non
klien akan mengganggu independensi. Jika investasi non klien dalam klien tidak material,
independensi tidak akan terganggu kecuali jika investasi akuntan publik dalam non klien
memungkinkan akuntan publik itu mempengaruhi non klien.

Direktur, Pejabat, Manajemen, atau Karyawan Perusahaan.

Jika seorang akuntan publik adalah anggota dari dewan direksi atau pejabat
perusahaan klien, maka kemampuannya untuk melakukan evaluasi yang independen atas
kewajaran penyajian laporan keuangan akan terpengaruh.

Perkara Hukum antara Kantor Akuntan dan Klien


                 Apabila ada tuntutan hukum atau maksud untuk memulai tuntutan hukum antara
KAP dan kliennya, kemampuan KAP dan klien agar tetap objektif akan dipertanyakan.
Interpretasi menganggap perkara hukum semacam itu sebagai pelanggaran atas Peraturan 101
selama audit masa berjalan. KAP dan perusahaan atau manajemen klien bisa menjadi
tertuduh dalam tuntutan yang diajukan oleh pihak ketiga, seperti class action keamanan.
Gugatan itu sendiri tidak mempengaruhi independensi. Namun, independensi dapat
terpengaruhi bila tuntutan-silang antara auditor dan klien sangat beresiko menimbulkan
kerugian yang material bagi KAP atau klien.
            Pertimbangan penting dalam setiap tuntutan hukum adalah sejauh mana pengaruhnya
terhadap kemampuan klien, manajemen, dan karyawan KAP untuk tetap objektif serta
berkomentar secara bebas.

Jasa Pembukuan dan Jasa Lainnya

            Interpretasi mengizinkan KAP memberikan baik jasa pembukuan maupun audit


kepada klien audit perusahaan swasta. Ada tiga persyaratan penting yang harus dipenuhi
auditor sebelum dapat diterima untuk memberikan jasa pembukuan dan audit kepada klien :

1.      Klien harus menerima tanggung jawab penuh atas laporan keuangan.
2.      Akuntan publik tidak boleh berperan sebagai karyawan atau manajemen yang
mengoperasikan perusahaan.
3.      Akuntan publik dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan yang disusun dari
pembukuan dan catatan yang telah disiapkan sepenuhnya atau sebagian oleh akuntan publik,
harus sesuai dengan GAAS.
Peraturan independensi AICPA mensyaratkan para anggotanya untuk mematuhi
peraturan independensi yang lebih restriktif dari lembaga pengatur lain, seperti SEC.
Akibatnya, KAP tidak diperkenankan untuk menyediakan jasa pembukuan kepada klien audit
perusahaan publik menurut peraturan SEC maupun AICPA tentang independensi.

Konsultasi dan Jasa Non Audit Lainnya.  

KAP menawarkan banyak jasa lainnya untuk membantu klien yang secara potensial
dapat mengganggu independensi. Aktivitas semacam itu dapat diizinkan sepanjang
anggotanya tidak menjalankan fungsi manajemen atau membuat keputusan manajemen.
KAP harus menilai kesediaan dan kemampuan klien untuk melaksanakan semua
fungsi manajemen yang berkaitan dengan penugasan serta harus mendokumentasikan
pemahaman tersebut dengan klien. Pemahaman itu harus meliputi uraian tentang jasa, tujuan
penugasan, setiap pembatasan pada penugasan, para anggota yang bertanggung jawab, dan
perjanjian dengan klien untuk menerima tanggung jawabnya.

Fee yang Belum Dibayarkan

            Menurut Peraturan 101 dan aturan serta interpretasinya, independensi dianggap


terganggu bila fee yang ditagih atau belum ditagih atas jasa profesional yang diberikan masih
belum dibayar lebih dari 1 tahun sebelum tanggal laporan. Fee yang belum dibayar ini
dianggap sebagai pinjaman dari auditor kepada klien dan karenanya melanggar Peraturan
101. Fee yang belum dibayar dari seorang klien yang mengalami kebangkrutan tidak
melanggar Peraturan 101.

Anda mungkin juga menyukai