AUDITING
Kelompok 6 :
Annisa Noviani
(F0314014)
Niken Ayu Wulandari
(F0314073) Resi Alam Bestari
(F0314083)
ETIKA PROFESIONAL
Kaidah Etika
Rangkaian penjelasan oleh komite eksekutif pada
divisi etika profesional tentang situasi spesifik yang nyata
(specific factual circumtances)
Independensi
Independesi (dalam peraturan 101) dalam audit yaitu
mengambil sudut pandang yang tidak bias
(independen) dalam melakukan ujian audit,
mengevaluasi hasilnya dan membuat laporan audit.
Selain independen dalam fakta auditor juga harus
independen dalam penampilan.
Independensi dalam fakta ada bila auditor benar-benar
mampu mempertahankan perilaku yang tidak bias
disepanjang audit.
Independensi dalam penampilan yaitu pemakai laporan
keuangan memiliki kepercayaan atas independensi
tersebut.
SEC (Securities and Exchange Comission) mengesahkan aturan-
aturan yang memperkuat independensi auditor sejalan dengan
Sarbanes-Oxley Act. Peraturan ini membatasi ketentuan jasa
nonaudit untuk klien audit. Menurut aturan baru ada sembilan jasa
yang tidak diperkenankan :
1. Jasa pembukuan dan akuntansi lain
2. Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan
3. Jasa penaksiran/penilaian
4. Jasa aktuarial
5. Outsorcing audit internal
6. Fungsi manajemen sumber daya manusia
7. Jasa pialang/dealer/penasihat investasi/bankir investasi
8. Jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit
9. Semua jasa lain yang ditentukan oleh peraturan PCAOB ( Public
Company Accounting Oversight Board) sebagai tidak
diperkenankan.
Komite Audit
Sejumlah anggota terpilih dari dewan direksi perusahaan yang
bertanggungjawab membantu auditor untuk tetap independen dari
manajemen.
Rotasi Partner
Aturan independensi SEC mengharuskan pimpinan dan partner
audit merotasi penugasan audit sesudah lima tahun.
Kepentingan Kepemilikan
Aturan SEC tentang hubungan keuangan berfokus perspektif
peugasan dan melarang kepemilikan pada klien audit bagi orang-
orang yang dapat mempegaruhi audit. Melarang setiap kepemilikan
pada klien audit bagi orang-orang yang terlibat dalam audit dan
keluarga dekat mereka.
Peraturan Independensi Perilaku dan Interpretasi
Beberapa masalah dan interprestasi yang penting yang
melibatkan iindependensi, sebagai berikut :
Kepentingan keuangan
Anggota yang tercakup
Kepentingan keuangan langsung vs kepentingan keuangan
tidak langsung
Material atau tidak material
Berbagai isu kepentingan keuangan yang saling terkait
Mantan praktisi
Prosedur kredit normal
Kepentingan keuangan dari keluarga terdekat
Hubungan sebagai investor atau investee dengan klien
Direktur, pejabat, manajemen atau pegawai sebuah perusahaan
Peraturan Etika Lainnya
1. Integritas dan objektivitas (Peraturan 102)
2. Standar umum (Peraturan 201)
3. Kepatuhan pada standar (Peraturan 202)
4. Prinsip-prinsip akuntansi (Peraturan 203)
5. Informasi rahasia klien (Peraturan 301)
6. Fee kontinjen (Peraturan 302)
7. Tindakan yang dapat didiskreditkan (Peraturan 501)
8. Iklan dan bentuk permohonan lain (Peraturan 502)
9. Komisi dan fee referal (Peraturan 503)
10. Bentuk dan nama organisasi (Peraturan 504)
Penegakan Hukum
Kelalaian untuk mengikuti peraturan perilaku dapat mengakibatkan
pemecatan oleh AICPA. Hal ini tidak mencegah akuntan publik untuk
melakukan praktik, tetapi merupakan sanksi sosial yang berat. Sebab
pemecatan tersebut dipublikasikan dalam ALCPA Newsletter yang
dikirim kepada semua anggota AICPA dan dimuat dalam The Wall
Street Journal.
Tindakan oleh Divisi Etika Profesional AICPA
Divisi Etika Profesional AICPA bertanggungjawab untuk
menyelidiki pelanggaran atas kode dan menentukan tindakan
disipliner. Ada dua tingkatan utama dari tindakan disiplin. (1) untuk
tindakan yang tidak terlalu serius, divisi ini mengambil tindakan
korektif, (2) tindakan kedua dihadapan Dewan Pengadilan Gabungan,
dewan ini memiliki otoritas menskors atau mengeluarkan anggota.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi untuk mengatur
perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi
masyarakat. Etika profesional bagi praktek akuntan di Indonesia disebut
dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
sebagai organisasi profesi akuntan. (ditambahkan dengan NPA & SPAP)
Rerangka Kode Etik Akuntan Indonesia
Kode Etik IAI ada 4 bagian :
1.Prinsip Etika
2.Aturan Etika
3.Interpretasi Aturan Etika
4.Tanya Jawab
TERIMAKASIH