Anda di halaman 1dari 20

ETIKA & PROFESI

AUDITING

Kelompok 6 :
Annisa Noviani
(F0314014)
Niken Ayu Wulandari
(F0314073) Resi Alam Bestari
(F0314083)
ETIKA PROFESIONAL

Apakah Etika itu ?


Etika adalah Serangkaian prinsip atau nilai
moral

Mengapa kita butuh Etika ?


Karena perilaku etis sangat diperlukan oleh
masyarakat agar dapat berfungsi secara
teratur dan banyak nilai etika yang umum
dimasukkan ke undang undang.
Prinsip Etika
Dapat Dipercaya ( trustworhiness) mencakup
kejujuran , integritas, realibilitas dan loyalitas.
Penghargaan ( respect ) mencakup gagasan
seperti kepantasan ( civility)
kesopansantunan,kehormatan toleransi dan
penerimaan.
Pertanggungjawaban ( responsibility ) berarti
bertanggung jawab atas tindakan seseorang
serta dapat menahan diri.
Kelayakan ( Fairness ) dan keadilan mencakup
isu isu tentang kesamaan penilaian sikap tidak
memihak,proporsionalitas,keterbukaan dan
keseksamaan.
Perhatian ( Caring ) berarti sungguh sungguh
memperlihatkan kesejahteraan pihak lain .
Kewarganegaraan ( Citizenship ) patuh terhadap
undang undang serta melaksanakan
kewajiban sebagai warga negara agar proses
dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Perilaku tidak etis
adalah tindakan yang berbeda dengan tindakan yang
mereka percayai yang merupakan tindakan tepat
dilakukan dalam situasi tertentu

Mengapa seseorang bertindak tidak etis ?


1. Standar etika seseorang berbeda dengan standar
etika yang berlaku di masyarakat
2. Orang memilih untuk bertindak egois
Dilema Etika
Dilema Etika ( ethnical dilemma ) adalah Situasi yang dihadapi
oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan
tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk
dilakukannya

Rasionalisasi perilaku tidak etis :


Setiap orang melakukannya
Jika merupakan hal yang sah menurut hukum, hal itu etis
Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya
Menyelesaikan Dilema Etika
1. Memperoleh fakta yang relevan
2. Mengidentifikasikan isu etika berdasarkan fakta
tersebut
3. Menentukan siapa yang akan terkena pengaruh
dari keluaran (outcome) dilema tersebut dan
bagaimana cara setiap pribadi atau kelompok itu
dipengaruhi
4. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang
tersedia bagi pribadi yang harus menyelesaikan
dilema tersebut
5. Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin
terjadi pada setiap alternatif
6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan
Kebutuhan Khusus Akan Perilaku Etis
dalam Profesi Akuntansi
Arti istilah Profesional adalah tanggung jawab untuk
bertindak lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab
diri sendiri maupn ketentuan hukum dan peraturan
masyarakat.

Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku


profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah
kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa
yang diberikan profesi tanpa memandang individu yang
menyediakan jasa tersebut.
Perlunya Etika Profesional bagi
Organisasi Profesi
Setiap profesi yang menyediakan jasanya
kepada masyarakat memerlukan kepercayaan
dari masyarakat yang dilayaninya.

Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa


akuntan publik akan menjadi lebih tinggi jika
profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi
terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional
yang dilakukan oleh anggota profesinya.
Kode Perilaku Profesional AICPA
(American Institute of Certified Public
Accountants)

Standar umum perilaku yang ideal dan menjadi


khusus tentang perilaku yang harus dilakukan.
Terdiri dari empat bagian :
Prinsip etika profesi
Peraturan etika
Interpretasi atas peraturan etika
Kaidah etika
Prinsip Etika Profesi
Membahas prinsip etika profesi yang berisi diskusiumum
tentang beberapa syarat karakteristik tertentu sebagai
akuntan publik.

Terdiri dari dua bagian utama :


- Enam prinsip etika
- Diskusi keenam prinsip

Kelima prinsip pertama diterapkan secara merata ke


seluruh anggota, kecuali Prinsip Obyektivitas dan
Independensi hanya berlaku bagi yang bekerja bagi
publik (jasa atestasi/jasa audit)

Satu prinsip terakhir, Lingkup dan Sifat Jasa, hanya


diterapkan bagi anggota yang bekerja pada publik
Peraturan Etika
Melibatkan peraturan eksplisit yang harus dipatuhi oleh
semua akuntan publik dalam berpraktek

Interpretasi Peraturan Etika


Peraturan yang spesifik yang secara formal tidak
harus dipatuhi, tetapi penyimpangan dari interpretasi ini
akan menimbulkan kesulitan bagi yang menyimpang.

Kaidah Etika
Rangkaian penjelasan oleh komite eksekutif pada
divisi etika profesional tentang situasi spesifik yang nyata
(specific factual circumtances)
Independensi
Independesi (dalam peraturan 101) dalam audit yaitu
mengambil sudut pandang yang tidak bias
(independen) dalam melakukan ujian audit,
mengevaluasi hasilnya dan membuat laporan audit.
Selain independen dalam fakta auditor juga harus
independen dalam penampilan.
Independensi dalam fakta ada bila auditor benar-benar
mampu mempertahankan perilaku yang tidak bias
disepanjang audit.
Independensi dalam penampilan yaitu pemakai laporan
keuangan memiliki kepercayaan atas independensi
tersebut.
SEC (Securities and Exchange Comission) mengesahkan aturan-
aturan yang memperkuat independensi auditor sejalan dengan
Sarbanes-Oxley Act. Peraturan ini membatasi ketentuan jasa
nonaudit untuk klien audit. Menurut aturan baru ada sembilan jasa
yang tidak diperkenankan :
1. Jasa pembukuan dan akuntansi lain
2. Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan
3. Jasa penaksiran/penilaian
4. Jasa aktuarial
5. Outsorcing audit internal
6. Fungsi manajemen sumber daya manusia
7. Jasa pialang/dealer/penasihat investasi/bankir investasi
8. Jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit
9. Semua jasa lain yang ditentukan oleh peraturan PCAOB ( Public
Company Accounting Oversight Board) sebagai tidak
diperkenankan.
Komite Audit
Sejumlah anggota terpilih dari dewan direksi perusahaan yang
bertanggungjawab membantu auditor untuk tetap independen dari
manajemen.
Rotasi Partner
Aturan independensi SEC mengharuskan pimpinan dan partner
audit merotasi penugasan audit sesudah lima tahun.
Kepentingan Kepemilikan
Aturan SEC tentang hubungan keuangan berfokus perspektif
peugasan dan melarang kepemilikan pada klien audit bagi orang-
orang yang dapat mempegaruhi audit. Melarang setiap kepemilikan
pada klien audit bagi orang-orang yang terlibat dalam audit dan
keluarga dekat mereka.
Peraturan Independensi Perilaku dan Interpretasi
Beberapa masalah dan interprestasi yang penting yang
melibatkan iindependensi, sebagai berikut :
Kepentingan keuangan
Anggota yang tercakup
Kepentingan keuangan langsung vs kepentingan keuangan
tidak langsung
Material atau tidak material
Berbagai isu kepentingan keuangan yang saling terkait
Mantan praktisi
Prosedur kredit normal
Kepentingan keuangan dari keluarga terdekat
Hubungan sebagai investor atau investee dengan klien
Direktur, pejabat, manajemen atau pegawai sebuah perusahaan
Peraturan Etika Lainnya
1. Integritas dan objektivitas (Peraturan 102)
2. Standar umum (Peraturan 201)
3. Kepatuhan pada standar (Peraturan 202)
4. Prinsip-prinsip akuntansi (Peraturan 203)
5. Informasi rahasia klien (Peraturan 301)
6. Fee kontinjen (Peraturan 302)
7. Tindakan yang dapat didiskreditkan (Peraturan 501)
8. Iklan dan bentuk permohonan lain (Peraturan 502)
9. Komisi dan fee referal (Peraturan 503)
10. Bentuk dan nama organisasi (Peraturan 504)
Penegakan Hukum
Kelalaian untuk mengikuti peraturan perilaku dapat mengakibatkan
pemecatan oleh AICPA. Hal ini tidak mencegah akuntan publik untuk
melakukan praktik, tetapi merupakan sanksi sosial yang berat. Sebab
pemecatan tersebut dipublikasikan dalam ALCPA Newsletter yang
dikirim kepada semua anggota AICPA dan dimuat dalam The Wall
Street Journal.
Tindakan oleh Divisi Etika Profesional AICPA
Divisi Etika Profesional AICPA bertanggungjawab untuk
menyelidiki pelanggaran atas kode dan menentukan tindakan
disipliner. Ada dua tingkatan utama dari tindakan disiplin. (1) untuk
tindakan yang tidak terlalu serius, divisi ini mengambil tindakan
korektif, (2) tindakan kedua dihadapan Dewan Pengadilan Gabungan,
dewan ini memiliki otoritas menskors atau mengeluarkan anggota.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi untuk mengatur
perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi
masyarakat. Etika profesional bagi praktek akuntan di Indonesia disebut
dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
sebagai organisasi profesi akuntan. (ditambahkan dengan NPA & SPAP)
Rerangka Kode Etik Akuntan Indonesia
Kode Etik IAI ada 4 bagian :
1.Prinsip Etika
2.Aturan Etika
3.Interpretasi Aturan Etika
4.Tanya Jawab
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai