Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKUNTANSI BIAYA

ANALISIS BIAYA PRODUKSI


TAHU PUTIH MANGGALA YUDA

Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Biaya


Dosen Pengampu Sri Suranta, SE.,Msi., Ak., BKP

Disusun oleh:
Ade Veni Agista F0314002
Elizabeth Valencia Bintang F0314030
Nella Kartika N F0314072
Theresia Devita Anggun F0314102

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat,
nikmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir Akuntansi
Biaya.
Dalam usaha menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan waktu, pengetahuan, dan biaya sehinga tanpa bantuan dan bimbingan dari semua
pihak tidaklah mungkin berhasil dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Sri Suranta, SE., M.Si., Ak., BKP, selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya
yang telah membimbing penulis selama satu semester ini
2. Bapak Sutrisno selaku pemilik usaha produksi tahu Manggala Yuda yang telah
meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas
akhir Akuntansi Biaya sebagai nara sumber.
3. Teman-teman penulis yang secara langsung maupun tidak langsung telah
berpartisipasi dalam penyelesaian tugas akhir Akuntansi Biaya.

Tugas akhir yang berjudul Analisis Biaya Produksi Tahu membahas mengenai
analisis dan perhitungan yang dilakukan oleh perusahaan maupun penulis berkaitan dengan
biaya produksi.
Penulis memohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pengetahuan pembaca.

Surakarta, 01 Desember 2015

Penulis

Profil Perusahaan
UKM Manggala Yudha
Usaha tahu yang menjadi objek penelitian ini adalah usaha milik Bapak Sutrisno,
yang dinamakan Manggala Yuda. Berlokasi di Desa Teras, Boyolali. Usaha ini berdiri pada
tahun 1982 dan masih beroperasi sampai sekarang. Operasi dimulai dari membeli bahan
baku, mengolah hingga memasarkan produk tahu tersebut. Produksi dilakukan setiap hari,
termasuk di hari minggu. Tahu yang dihasilkan oleh usaha ini akhirnya akan dipasarkan ke
penjual-penjual kecil untuk dipasarkan kembali ataupun diolah lagi, dan juga dipasarkan
sendiri ke lapak yang di buka di Pasar Boyolali. Mangga- la Yudha memiliki struktur
organisasi yang sangat sederhana, dimana pemilik perusahaan bertindak sebagai pemimpin
perusahaan dan dibantu oleh 6 orang karyawan.

PEMBAHASAN

Elemen dari Perhitungan Biaya Produksi


Bahan baku
Bahan baku utama dalam pembuatan tahu adalah kacang kedelai. Usaha tahu
Manggala Yuda ini membutuhkan 135kg kedelai untuk memproduksi tahu per harinya.
Tenaga kerja
Perusahaan tahu ini memperkerjakan 6 orang dalam proses produksinya. Tenaga kerja
tersebut diberikan gaji per harinya yang masing-masing orang digaji Rp 50.000.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik terdiri dari kayu bakar, air, listrik, transportasi, konsumsi dan
plastik pembungkus.
Bnagunan, Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi tahu adalah :
Jumlah Harga per Unit Harga Beli (Rp)
Keterangan Unit (Rp)
Mesin Giling 1 4.000.000 4.000.000

Ketel Uap 1 2.000.000 2.000.000


Tungku 1 1.500.000 1.500.000
Semen
Bak Plastik 3 400.000 1.200.000
Cetakan 6 80.000 480.000
Jerigen 3 5.000 15.000
Bangunan 1 200.000.000 200.000.000

Perhitungan
Perhitungan menurut perusahaan Manggala Yuda
Perusahaan Manggala Yuda sebenarnya sudah melakukan perhitungan biaya produksi
tahu, namun perhitungannya masih dilakukan dengan metode yang sederhana dan belum
merinci seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Dalam perhitungan harga
pokok produksi tahu, perusahaan hanya membebankan biaya bahan baku yaitu kedelai, biaya
kayu bakar, listrik, transportasi, konsumsi dan plastik pembungkus. Perhitungan yang
dilakukan oleh perusahaan ini belum memasukkan seluruh biaya overhead pabrik yaitu biaya
penyusutan mesin dan peralatan yang harusnya dibebankan oleh perusahaan. Harga jual yang
ditetapkan oleh perusahaan Manggala Yuda yaitu dengan memperhitungkan harga pokok
produksi yang dikeluarkan ditambah dengan keuntungan yang ingin diperoleh oleh
perusahaan Manggala Yuda.
Perusahaan Manggala Yuda memproduksi tahu putih. Per hari perusahaan ini
membutuhkan 135kg kedelai dan dari 135kg kedelai tersebut menghasikan 10.000 potong
tahu. Jadi, 1kg kedelai dapat menghasilkan 74 potong tahu. Selama sebulan perusahaan
Manggala Yuda memproduksi 4.050kg kedelai yang menghasilkan 300.000 potong tahu.
Harga bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead dapat dilihat dalam tabel berikut :
Satuan
Keterangan Unit yang Total (Rp)
Harga Per unit
dibutuhkan
(Rp)
selama 1 bulan
Kedelai 4050kg 7.000 28.350.000
Kayu Bakar 4 kol 500.000 2.000.000
Air 720.000
Listrik 300.000
Gaji Tenaga Kerja 6 orang 50.000 9.000.000
Konsumsi Tenaga
6 orang 3.000.000
Kerja
Plastik Pembungkus 2.000.000
Transportasi 3.000.000
Kain 6 buah 2.500 15.000

Total Biaya 48.385.000

Total hasil produksi 300.000

HPP per potong


161,28
tahu

Perhitungan Menurut Kelompok Kami


Selam sebulan perusahaan Manggala Yuda memproduksi 4.050kg kedelai yang
menghasilkan 300.000 potong tahu. Untuk memproduksi tahu dibutuhkan biaya bahan baku,
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
A. Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku Kebutuhan selama 1 Harga per kilo Total Biaya (Rp)
bulan (Kg) (Rp)
Kacang kedelai 4.050 7.000 28.350.000
Jumlah Bahan Baku 28.350.000

B. Penggunaan Tenaga Kerja Langsung


Tenaga kerja terbagi menjadi dua yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak
langsung. Tenaga kerja tidak langsung yaitu tenaga kerja yang tidak langsung terlibat dalam
proses produksi sedangkan tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang langsung terlibat
dalam proses produksi. Pada Perusahaan Manggala Yuda tenaga kerja yang digunakan hanya
tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja pada proses produksi. Sistem penggajian tenaga
kerja yang digunakan oleh Perusahaan Manggala Yuda adalah sistem penggajian harian.
Dimana masing-masing tenaga kerja perhari mendapatkan upah Rp. 50.000,-. Jadi selama 1
bulan Perusahaan Manggala yuda mengeluarkan biaya untuk tenaga kerja sebesar Rp.
9.000.000 (Rp. 50.000 x 6 orang x 30 hari).

Jumlah Tenaga Upah tenaga Total Upah Tenaga


Kerja (orang) Kerja 1 hari Kerja 1 bulan
6 50.000 9.000.000
Jumlah Biaya Tenaga Kerja Rp. 9.000.000
selama 1 bulan

C. Penggunaan Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang mempengaruhi proses produksi secara tidak
langsung. Biaya inilah yang sering kali tidak dihitung secara rinci oleh perusahaan dalam
menghitung harga pokok produksinya. Biaya overhead yang digunakan pada Perusahaan
Manggala Yuda adalah sebagai berikut :

a. Kayu Bakar
Kayu bakar digunakan untuk proses pembuburan kedelai. Biaya yang dikeluarkan
perusahaan Manggala Yuda untuk membeli kayu bakar selama sebulan sebanyak Rp.
2.000.000,- .

Pemakain Kayu Bakar (kol) Harga 1 kol (Rp) Total Biaya (Rp)
4 500.000 2.000.0000
Jumlah 2.000.0000

b. Air
Air digunakan oleh perusahaan Manggala Yuda untuk merebus kedelai. Biaya air
yang dikeluarkan oleh perusahaan Manggala Yuda sebesar Rp. 720.000,- .
Keterangan Total Biaya (Rp)
Air 720.000
Jumlah 720.000

c. Listrik
Listrik digunakan oleh perusahaan Manggala Yuda untuk penerangan pada saat
produksi. Biaya listrik yang dikeluarkan sebesar Rp. 300.000,- .
Keterangan Total Biaya (Rp)
Listrik 300.000
Jumlah 300.000

d. Konsumsi Tenaga Kerja


Setiap hari perusahaan mengeluarkan biaya untuk konsumsi 6 pegawainya sebesar
Rp. 100.000,- .
Biaya Konsumsi Tenaga Kerja Selama Sebulan :
Keterangan Total Biaya (Rp)
Konsumsi 6 pegawai 3.000.000
Jumlah 3.000.000

e. Plastik Pembungkus
Plastik digunakan oleh perusahaan Manggala Yuda digunakan untuk membungkus
tahu yang sudah jadi. Biaya yang dikeluarkan untuk plastik pembungkus selama sebulan
sebesar Rp. 2.000.000,- .
Keterangan Total Biaya (Rp)
Plastik Pembungkus 2.000.000
Jumlah 2.000.000

f. Transportasi
Setiap harinya perusahaan memasarkan produk jadinya di pasar daerah Bayolali.
Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh perusahaan Manggala Yuda setiap harinya sebesar
Rp 100.000,- .
Biaya transportasi selama sebulan :
Keterangan Total Biaya (Rp)
Transportasi 3.000.000
Jumlah 3.000.000

g. Kain
Dalam proses produksi tahu, kain digunakan pada saat pencetakan tahu. Kain ini
digunakan pada tempat pencetakan agar tahu yang dihasilkan menjadi padat karena
penggumpalan. Manggala Yuda memiliki 6 kain, satu kain menghabiskan biaya Rp 2.500 jadi
biaya yang yang dikeluarkan selama satu bulan untuk kain adalah Rp 15.000,- .
Pemakain Kain (potong) Biaya Per Potong (Rp) Total Biaya (Rp)
6 2.500 15.000

h. Biaya Depresiasi
Biaya depresiasi mesin, peralatan, dan bangunan menyebabkan penyusutan nilai dari
mesin dan peralatan yang digunakan tersebut. Depresiasi yang terjadi menyebabkan
menurunnya atau berkurangnya nilai mesin dan perlatan. Untuk menghitungkan nilai
depresiasi mesin dan perlatan yang digunakan oleh perusahaan Manggala Yuda selama
sebulan digunakan dengan metode umur ekonomis atau disebut dengan metode garis lurus.
Perhitungan depresiasi dihitung sebagai berikut :
Jumlah Harga per Harga Beli Nilai Umur Beban Depresiasi/
Keterangan Unit Unit (Rp) (Rp) Sisa (Rp) Ekonomis tahun
(tahun)
Mesin Giling 1 4.000.000 4.000.000 500.000 6 583.333,33

Ketel Uap 1 2.000.000 2.000.000 150.000 4 452.500


Tungku 1 1.500.000 1.500.000 0 5 300.000
Semen
Bak Plastik 3 400.000 1.200.000 0 5 240.000
Cetakan 6 80.000 480.000 0 3 160.000
Jerigen 3 5.000 15.000 0 5 3.000
Bangunan 1 200.000.00 200.000.00 0 50 4.000.000
0 0
Jumlah 5.738.833,33

Beban Penyusutan Peralatan, Mesin, dan Bangunan per Bulan


Keterangan Penyusutan per Tahun Penyusutan per Bulan
Depresiasi peralatan, mesin, 5.738.833,33 478.236,1108
dan bangunan
Jumlah 478.236,1108

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa beban depresiasi mesin, peralatan dan
bangunan selama satu tahun adalah Rp 5.738.833,33. Jadi penyusutan mesin, peralatan dan
bangunan perbulan adalah Rp 478.236,1108.
Jadi total biaya overhead pabrik yang digunakan selama satu bulan adalah jumlah dari
biaya kayu bakar, air, listrik, kain, transportasi, konsumsi, plastik pembungkus ditambah
dengan biaya depresiasi peralatan, mesin dan bangunan. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel berikut :
Keterangan Total Biaya (Rp)
Biaya Kayu Bakar 2.000.000
Biaya Air 720.000
Biaya Listrik 300.000
Biaya Kain 15.000
Biaya Transportasi 3.000.000
Biaya Konsumsi Tenaga Kerja 3.000.000
Biaya Plastik Pembungkus 2.000.000
Biaya Depresiasi 478.236,1108
Total 11.513.236,111

Setelah diketahui biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung,dan biaya
overhead pabrik maka dapat dilakukan perhitungan harga pokok produksi per potong tahu.
Proses perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing dapat dilihat pada tabel
berikut :
Keterangan Total Biaya (Rp)
Biaya Bahan Baku Langsung 28.350.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 9.000.000
Biaya Overhead Pabrik 11.513.236,111
Jumlah Total 48.863.236,111
Jumlah Produksi 300.000
Biaya per potong tahu putih 162,88
Dari table diatas dapat diketahui bahwa harga pokok produksi (HPP) per potong tahu
putih adalah Rp. 146,21 yang diperoleh dari total biaya selama 1 bulan dibagi dengan jumlah
produksi selama 1 bulan (Rp. 43.863.236,111 / 300.000)

Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Cara Perusahaan dan
Cara Kelompok Kami (Full Costing).
Keterangan Metode Full costing Metode Selisih (Rp)
(Rp) Perusahaan (Rp)
Tahu Rp 162,88 Rp 161,28 Rp 1,6

Dari tabel diatas diketahui bahwa selisih biaya produksi tahu adalah Rp 1,6 per
potong. Jumlah produksi tahu selama satu bulan sebanyak 300.000 jadi selisih biaya produksi
selama satu bulan adalah Rp 480.000. Diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi
dengan metode perusahaan dan metode full costing memiliki perbedaan. Pada perhitungan
harga pokok produksi dengan metode full costing harga pokok produksi yang dihasilkan lebih
besar dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan.
Hal ini karena dengen menggunakan metode full costing semua biaya dirinci secara jelas,
baik itu biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik sedangkan pada
perhitungan harga pokok produksi dengan metode yang digunakan perusahaan harga pokok
produksi yang dihasilkan lebih kecil karena perusahaan tidak memasukkan biaya overhead
pabrik secara rinci ke dalam biaya produksinya. Perusahaan hanya merinci biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead namum biaya overhead yang
dihitung pada proses perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan biaya kayu
bakar, listrik, transportasi, konsumsi dan plastik pembungkus. Untuk biaya penyusutan mesin,
peralatan, dan bangunan tidak di bebankan oleh perusahaan oleh karena itu perhitungan biaya
produksi dengan metode perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan metode full costing.

Laba Rugi Perusahaan Berdasarkan Analisis Perusahaan

Harga jual per potong tahu perusahaan menetapkan harga sebesar Rp 400,-
Total penjualan selama satu bulan = Rp 400,- x 300.000 potong = Rp 120.000.000,-

Penjualan Rp. 120.000.000,-


HPP (Rp 161,28 x 300.000) Rp. 48.384.000,-
Laba Kotor Rp. 71.616.000,-
Beban-beban :
Kayu Bakar Rp 2.000.000,-
Air Rp 720.000,-
Listrik Rp 300.000,-
Kain Rp 15.000,-
Transportasi Rp 3.000.000,-
Konsumsi Tenaga Kerja Rp 3.000.000,-
Plastik Pembungkus Rp 2.000.000,-
Total Beban Rp 11.035.000
Laba Rp 60.581.000,-

Laba Rugi Perusahaan Berdasarkan Analisis Kelompok

Harga jual per potong tahu perusahaan menetapkan harga sebesar Rp 400,-
Total penjualan selama satu bulan = Rp 400,- x 300.000 potong = Rp 120.000.000,-

Penjualan Rp. 120.000.000,-


HPP (Rp 162,88 x 300.000) Rp. 48.864.000,-
Laba Kotor Rp. 71.136.000,-
Beban-beban :
Kayu Bakar Rp 2.000.000,-
Air Rp 720.000,-
Listrik Rp 300.000,-
Kain Rp 15.000,-
Transportasi Rp 3.000.000,-
Konsumsi Tenaga Kerja Rp 3.000.000,-
Plastik Pembungkus Rp 2.000.000,-
Depresiasi Rp 478.236,1108
Total Beban Rp 11.513.236,111
Laba Rp 59.622.763.89,-

Perbandingan Hasil Perhitungan Laba dengan Cara Perusahaan dan Cara Kelompok
Kami (Full Costing).
Keterangan Metode Perusahaan Metode Full costing Selisih (Rp)
(Rp) (Rp)
Total Laba Rp 60.581.000 Rp 59.622.763.89 Rp 958.236,11

Dari tabel diatas dapat diketahui selisih laba sebesar Rp 958.236,11. Selisih ini karena
adanya perbedaan perhitungan antara metode yang digunakan perusahaan dengan metode
kelompok kami. Pada perhitungan perusahaan laba disajikan lebih besar daripada metode
yang kami hitung, hal ini karena perusahaan tidak menghitungkan atau mengurangkan
labanya dengan biaya depresiasi mesin, peralatan, dan bangunan. Sedangkan apabila
menggunakan perhitungan full costing didapatkan laba yang lebih rendah, hal ini dikarenakan
sudah mengurangkan biaya depresiasi terhadap laba.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

a. Perusahaan Manggala Yuda telah melakukan perhitungan biaya produksi untuk produk
tahu putih. Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan Manggala
Yuda masih sangat sederhana dengan menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi, biaya yang dihitung oleh Perusahaan Manggala Yuda sebagai biaya produksi adalah
biaya kacang kedelai, biaya kayu bakar, listrik, transportasi, konsumsi dan plastik
pembungkus. Masih terdapat biaya overhead yang dikeluarkan dalam proses produksi namun
Perusahaan Manggala Yuda tidak menghitung biaya tersebut. Hasil perhitungan harga pokok
produksi yang dilakukan Perusahaan Manggala Yuda atas produk tahu putih adalah Rp
161,28.

b. Perhitungan biaya produksi yang dilakukan dengan metode full costing pada Perusahaan
Manggala Yuda ialah dengan menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi tahu putih. Adapun biaya yang dibebankan pada produksi tahu putih adalah biaya
kacang kedelai, biaya kayu bakar, listrik, transportasi, konsumsi dan plastik pembungkus dan
biaya penyusutan peralatan, mesin, dan bangunan. Hasil perhitungan biaya produksi dengan
metode full costing adalah Rp 162,88.
c. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan danmetode full costing
memiliki perbedaan. Pada perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing
harga pokok produksi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga
pokok produksi dengan metode perusahaan.

d. Terdapat perbedaan laba yang dihasilkan dari perhitungan antara perusahaan dan
perhitungan ynag kami lakukan. Pada perhitungan perusahaan laba disajikan lebih besar
daripada metode yang kami hitung, hal ini karena perusahaan tidak menghitungkan atau
mengurangkan labanya dengan biaya depresiasi mesin, peralatan, dan bangunan. Sedangkan
apabila menggunakan perhitungan full costing didapatkan laba yang lebih rendah, hal ini
dikarenakan sudah mengurangkan biaya depresiasi terhadap laba.

Saran

a) Sebaiknya perusahaan Manggala Yuda menggunakan metode full costing dalam mengitung
biaya produksinya karena metode ini lebih akurat dibandingkan dengan metode yang
dilakukan oleh perusahaan. Metode full costing merinci seluruh biaya produksi yang terkait
dengan proses produksi sehingga hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan hasil aktual
yang dikeluarkan selama proses produksi.

b) Sebaiknya CV Laksa Mandiri memperhitungkan biaya depresiasi mesin, peralatan dan


bangunan.juga ikut bekerja pada proses produksi CV Laksa Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai