Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kasus
Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi tepat pada waktunya. Adapun maksud dan tujuan dari
pembuatan makalah ini yaitu untuk mengaplikasikan pengetahuan mengenai etika profesi
akuntansi berdasarkan teori-teori yang telah penulis peroleh selama dibangku kuliah dan
sekaligus untuk memenuhi tugas softskill.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan dan membantu dalam penyelesaian pembuatan makalah ini, dalam hal ini
penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dari semua
pihak dan dengan segala kerendahan hati semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semua pihak yag membutuhkan sehingga dapat memberikan sumbangan
pengetahuan bagi para pembaca.
Bekasi, Oktober 2014
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi pada saat ini banyak terjadi kasus pelanggaran etika, dimana
pelanggaran ini terjadi hampir pada setiap kalangan, baik kalangan atas, menengah maupun
kalangan bawah. Pelanggaran-pelanggaran etika yang terjadi tentunya sangat beragam baik
dari hal yang sepele misalnya seperti membuang sampah sembarangan, hal ini telah termasuk
kedalam kategori pelanggaran etika terhadap lingkungan yang tentunya berdampak besar bagi
masyarakat itu sendiri, hingga pelanggaran-pelanggaran besar misalnya kasus korupsi, suap,
nepotisme dan sebagainya yang telah marak saat ini, dan sudah bukan menjadi rahasia umum
bahwa setiap pelanggaran tentu saja memiliki dampak yang dapat merugikan semua pihak
Pelanggaran-pelanggaran etika juga dapat terjadi pada suatu profesi,oleh karena itu
setiap profesi tentunya memiliki sebuah etika yang harus dipatuhi, dengan adanya sebuah
etika maka setiap tindakan dan perbuatan dapat dikontrol sehingga dapat membedakan hal
yang harus dilakukan maupun hal yang harus dihindarkan agar setiap tindakan dan perbutan
yang dilakukan tidak sewenang-wenang. Etika sangat berkaitan dengan kebiasaan hidup yang
baik, dimana kebiasaan-kebiasaan baik tersebut akan melahirkan etika yang baik pada diri
seseorang karena etka berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg
baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau
dari satu generasi ke generasi yang lain sehingga dimanapun dia berada tentunya dapat
bersosialisasi dengan baik.
Di dalam akuntansi juga memiliki etika yang harus di patuhi oleh setiap anggotanya.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh
anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha,
pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan
tanggung-jawab profesionalnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggungjawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi,
dengan orientasi kepada kepentingan publik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos(jamak-ta etha), berarti adat istiadat Etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu
masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik
dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari
satu generasi ke generasi yg lain.
Di dalam akuntansi juga memiliki etika yang harus di patuhi oleh setiap anggotanya.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh
anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha,
pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan
tanggung-jawab profesionalnya.Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggungjawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi,
dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

Profesionalisme, Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh


pemakai jasa

Akuntan ,sebagai profesional di bidang akuntansi.

Kualitas Jasa, Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

Kepercayaan, Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika
profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

Prinsip Etika,
Aturan Etika, dan
Interpretasi Aturan Etika
2.2 Prinsip Etika Profesi Akuntan
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku
bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan
hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan
interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah
memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai
panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan
penerapannya.
Prinsip Pertama Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Prinsip Kedua Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
Prinsip Ketiga Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
Prinsip Keempat Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya.
Prinsip Kelima Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

Prinsip Keenam Kerahasiaan


Setiap anggota harus, menghormati leerahasiaan informas iyang diperoleh selama melakukan
jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa
persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hokum untuk
mengungkapkannya
Prinsip Ketujuh Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi
Prinsip Kedelapan Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

2.3 Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat
terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di
samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota
dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran
Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya. Jika
perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan
pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi
kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Etika yaitu :

Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan.

Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi


secara rasional dan kritis.

Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :

Kebutuhan Individu
Tidak Ada Pedoman
Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
Lingkungan Yang Tidak Etis
Perilaku Dari Komunitas

Jenis-jenis Etika :

Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar .

Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.

Ada Tiga Prinsip Dasar Perilaku Yang Etis :

Hindari pelanggaran etika yang terlihat remeh. Meskipun tidak besar sekalipun, suatu ketika
akan menyebabkan konsekuensi yang besar pada profesi.

Pusatkan perhatian pada reputasi jangka panjang. Disini harus diingat bahwa reputasi adalah
yang paling berharga, bukan sekadar keuntungan jangka pendek.

Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis.
Mungkin akuntan akan menghadapi masalah karier jika berpegang teguh pada etika. Namun
sekali lagi, reputasi jauh lebih penting untuk dipertahankan.

Sanksi pelanggaran kode etik :


Mendapat peringatan
Pada tahap ini, si pelaku akan mendapatkan peringatan halus, misal jika seseorang
menyebutkan suatu instansi terkait (namun belum parah tingkatannya) bisa saja ia akan
menerima email yang berisi peringatan, jika tidak diklarifikasi kemungkinan untuk berlanjut
ke tingkat selanjutnya, seperti peringatan keras ataupun lainnya
Pemblokiran
Mengupdate status yang berisi SARA, mengupload data yang mengandung unsur pornografi
baik berupa image maupun .gif, seorang programmer yang mendistribusikan malware. Hal
tersebut adalah contoh pelanggaran dalam kasus yang sangat berbeda-beda, kemungkinan
untuk kasus tersebut adalah pemblokiran akun di mana si pelaku melakukan aksinya. Misal,
sebuah akun pribadi sosial yang dengan sengaja membentuk grup yang melecehkan agama,
dan ada pihak lain yang merasa tersinggung karenanya, ada kemungkinan akun tersebut akan
dideactivated oleh server. Atau dalam web/blog yang terdapat konten porno yang
mengakibatkan pemblokiran web/blog tersebut

Hukum Pidana/Perdata
Setiap penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang dirugikan karena
penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain, berhak mengajukan gugatan
pembatalan Nama Domain dimaksud (Pasal 23 ayat 3)
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa
pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem
Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya (Pasal 33) Gugatan perdata
dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan (Pasal 39) Adalah
sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (UU
ITE) yang terdiri dari 54 pasal.
2.4 Pengertian Suap
Suap adalah suatu tindakan dengan memberikan sejumlah uang atau barang atau perjanjian khusus

kepada seseorang yang mempunyai otoritas atau yang dipercaya, contoh, para pejabat, dan
membujuknya untuk merubah otoritasnya demi keuntungan orang yang memberikan uang atau
barang atau perjanjian lainnya sebagai kompensasi sesuatu yang dia inginkan untuk menutupi
tuntutan lainnya yang masih kurang.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Contoh Kasus
Dagelan tidak lucu sudah dipertontonkan oleh majelis hakim pengadilan tipikor Bandung
yang mengadili perkara suap pajak dengan penyuap pegawai dari PT Gunung Mas Abadi
Endang Dyah Lestari kepada kepala KPP Pratama Bogor Anggrah Suryo.
Majelis Hakim yang terdiri dari ketua majelis hakim Setyabudi, anggota majelis hakim Heri
Sutanto dan Adriano memvonis Endang Dyah Lestari pegawai PT Gunung Mas Abadi
hukuman 8 bulan 10 hari penjara dan denda Rp 50 juta karena terbukti secara sah dan
meyakinkan menyuap Kepala KPP Pratama Bogor Anggrah Suryo sebesar Rp 300 juta untuk
menurunkan pajak kurang bayar dari semula Rp 22 milyar menjadi Rp 1.2 milyar (kerugian
negara Rp 20.8 milyar).
Hukuman ini sangat ringan, apalagi ini perkara korupsi pajak yang merupakan program
prioritas pemerintah dan penegak hukum. Bandingkan dengan vonis 12 tahun penjara kepada
Gayus Tambunan, Bahasyim Assifie dihukum 12 tahun penjara, Eddi Setiadi dihukum 7.5
tahun penjara, Dhana Widyamika dihukum 6 tahun penjara, atau bandingkan dengan
bapaknya Parman, lurah di Jawa Timur dihukum 5 tahun penjara untuk korupsi Rp 5 juta.
Kerugian negara sebesar Rp 20.8 miliar terjadi karena Anggrah Suryo sebagai kepala KPP
Pratama Bogor meminta anak buahnya di KPP Pratama Bogor (tim pemeriksa pajak) untuk
mengeluarkan temuan atau koreksi pajak atas transaksi bos PT GEA Lukas Kurniawan sekitar
Rp 29 miliar, padahal, PT GEA sendiri telah mengakui kebenaran koreksi tim pemeriksa
pajak bahwa transaksi Lukas Kurniawan senilai Rp 29 miliar itu termasuk omzet perusahaan
dan harus dikenakan pajak. Sim sala bim, Tim pemeriksa pajak mengikuti kemauan Anggrah
Suryo, pajak PT Gunung Emas Abadi yang harus dibayarpun ikut berubah, dari semula Rp 22
miliar menjadi Rp 1.2 miliar.
Mengapa KPK memantau khusus hakim Setyabudi yang menyidangkan perkara suap pajak
Anggrah Suryo dan Endang Dyah Lestari ? Hal ini dikarenakan KPK mempunyai
kepentingan sebagai bentuk pengawasan. KPK yang menangkap tangan saat Anggrah dan
Endang melakukan transaksi suap di perumahan Legenda Wisata Gunung Putri Kabupaten

Bogor, 13 Juli 2012, dengan barang bukti uang senilai Rp 300 juta dari Endang ditemukan
KPK dalam 2 amplop cokelat di dalam mobil Anggrah.
Hakim setyabudi tak sadar dipantau KPK, diawasi pergerakannya dan disadap telepon kantor
maupun telepon genggamnya. Dasar nasib sedang apes, hakim setyabudi yang dipantau
urusan pajak, malah tertangkap tangan menerima suap urusan bansos pemkot Bandung. Hal
ini mengulang terjadinya tangkap tangan Hakim PN Jakarta Pusat Syarifuddin, yang dipantau
secara khusus oleh tim penyelidik KPK, diawasi gerak geriknya, disadap teleponnya, karena
menjadi ketua majelis hakim kasus korupsi gubernur Bengkulu Agusrin Najamuddin dimana
akhirnya divonis bebas oleh Syarifuddin, namun tertangkap tangan menerima suap dari
kurator PT Sky Camping Indonesia Puguh Wirawan dalam sengketa kepailitan di PN Jakarta
Pusat.
Entah karena alasan apa, KPK lalu melimpahkan kasus ini ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat,
padahal jika KPK menyidik sendiri perkara ini, dijamin akan banyak koruptor pajak yang
masuk penjara, paling tidak tim pemeriksa pajak KPP Pratama Bogor dan Direktur PT
Gunung Mas Abadi Lukas Kurniawan, bukan Endang yang hanya kurir suruhan Lukas.
Hukum memang terkadang tajam ke bawah, dan untuk orang-orang pintar dan mengerti
hukum, hukum hanya jadi mainan dan objek jual beli. Hukum juga terkadang jadi objek
pencitraan, tanpa pernah ada penegakan hukum yang sejati, yang sebenar-benarnya.
3.2 Sejarah Perusahaan
PT. Gunung Emas Abadi merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan, dimana produksinya yakni tambang batubara. Perusahaan ini berlokasi di
Tamiang Barito, Kalimantan Selatan.

3.2 Analisis
Dari kasus yang telah dipaparkan bahwa terjadi pelanggaran etika profesi akuntansi,
hal ini jelas dapat dilihat dari berita tersebut bahwa salah satu pegawai PT. Gunung Emas
Abadi melakukan suap terhadap KPP, seperti yang telah dipaparkan pula bahwa kasus suap
tersebut dilakukan agar pembayaran pajak perusahaan hanya sebesar Rp 1.2 Miliar, padahal
pajak yang seharusnya dibayarkan adalah sebesar Rp 22 Miliar.

Anda mungkin juga menyukai