Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMK


Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Etika Profesi
Kelas / Semester : X/1
Pertemuan Ke- : 1 sampai 4 (4 kali pertemuan)
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
etika profesi pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja etika profesi
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola
administrasi keuangan entitas.
1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menghasilkan informasi keuangan yang mudah dipahami, relevan, andal, dan dapat
diperbandingkan.
2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam menemukan dan
memahami pengetahuan dasar tentang etika profesi dalam bidang keuangan dan akuntansi.
2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, responsif dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial sesuai dengan prinsip etika
profesi bidang keuangan dan akuntansi
2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok serta mempunyai kepedulian yang tinggi dalam
menjaga keselarasan lingkungan sosial, lingkungan kerja dan alam.
3.3 Menerapkan etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan
4.3 Melakukan pengecekan etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam
pelaksanaan pekerjaan

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, model
Ekspositori, peserta didik dapat:
1. Menjelaskan ruang lingkup etika profesi dengan tepat
2. Memahami etika profesi dalam bidang akuntansi dengan tepat
3. Menerapkan etika profesi dalam bidang akuntansi
4. Mempraktikkan etika profesi bidang akuntansi dalam suatu pekerjaan dengan tepat
5. Melakukan pengecekkan etika profesi bidang akuntansi dalam pelaksanaan pekerjaan yang
tepat

D. Materi Pembelajaran :
Untuk pertama kalinya, dalam kongres tahun 1973 IAI menetapkan kode etik bagi profesi
akuntan di Indonesia, yang saat itu diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik
ini mengatur standar mutu terhadap pelaksanaan pekerjaan akuntan. Standar mutu ini penting
untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan. Setelah mengalami
perubahan, maka tahun 1998 Ikatan Akuntan Indonesia menetapkan delapan prinsip etika yang
berlaku bagi seluruh anggota IAI baik di pusat maupun di daerah. Kode Etik Ikatan Akuntan
Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik
sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun
di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
Pengertian Etika menurut :
 Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat
 Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
 Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman
yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.

Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/
kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan
kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia
dalam kehidupan pada umumnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-
jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan
orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi:
• Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
• Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh
pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
• Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
• Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika
profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
(1) Prinsip Etika,
(2) Aturan Etika, dan
(3) Interpretasi Aturan Etika.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi
seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya
mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan
interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan
tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan
Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka,
tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu,
kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini
publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh
organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.
Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan
pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi
kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Etika :
• Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan.
• Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis.
• Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
• Kebutuhan Individu
• Tidak Ada Pedoman
• Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
• Lingkungan Yang Tidak Etis
• Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika :
• Sanksi Sosial adalah Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat ‘dimaafkan’.
• Sanksi Hukum adalah Skala besar, merugikan hak pihak lain.
Jenis-jenis Etika :
• Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar .
• Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.
Ada tiga prinsip dasar perilaku yang etis :
• Hindari pelanggaran etika yang terlihat remeh. Meskipun tidak besar sekalipun, suatu ketika
akan menyebabkan konsekuensi yang besar pada profesi.
• Pusatkan perhatian pada reputasi jangka panjang. Disini harus diingat bahwa reputasi adalah
yang paling berharga, bukan sekadar keuntungan jangka pendek.
• Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis.
Mungkin akuntan akan menghadapi masalah karier jika berpegang teguh pada etika. Namun
sekali lagi, reputasi jauh lebih penting untuk dipertahankan.
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi,
2001: 53)
1. Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran
tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.
Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk
mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan
tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota
diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi
akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang
terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung
jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai
kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan
ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.
Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa
jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang
diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk
menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota
harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang
tinggi. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan
seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan
rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh
keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan
pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan
nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil,
tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas
mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi,
perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan
sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan
dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih
orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus
melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan
profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung
arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung jawab profesi kepada publik.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak
menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki.
Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman
dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan
kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau
perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang
lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing
masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai
untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.

6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa
profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,
kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan
kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban
kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau
pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban
kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa
berakhir.

7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang
dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung
jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan
masyarakat umum.

8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar
profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar
professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-
undangan yang relevan.

E. Media, Alat dan Sumber Belajar :


a. Media Belajar
 Power Point
 Video
b. Alat
 Laptop
 LCD
 Speaker
c. Sumber Belajar
 Buku paket Etika Profesi dari Kemendikbud
 Modul Etika Profesi, Sohidin-LPA mitrabijak Surakarta
 Buku Paket Etika Profesi referensi lain
 Lembar Kerja Siswa (LKS) Etika Profesi
 Media massa cetak dan elektronik

F. Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
b. Model pembelajaran Ekspositori

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
No. Kegiatan
kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
b. Guru melakukan tanya jawab sederhana berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari dan materi yang berkaitan dengan Pengertian, tujuan etika, kode etik
akuntan Indonesia dan fungsi etika
c. Guru melakukan apersepsi tentang Pengertian, tujuan etika, kode etik akuntan
Indonesia dan fungsi etika
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
Pengertian, tujuan etika, kode etik akuntan Indonesia dan fungsi etika
e. Guru menyampaikan garis besar materi Pengertian, tujuan etika, kode etik
akuntan Indonesia dan fungsi etika dan menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang
Pengertian, tujuan etika, kode etik akuntan Indonesia dan fungsi etika
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Mengamati
1) Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, apersepsi mengarahkan perhatian siswa.
2) Siswa memperhatikan dan mendengarkan informasi guru
b. Menanya
1) Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lainnya untuk memperjelas materi
yang disajikan
2) Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab
c. Mengumpulkan data/informasi/Mengeksplorasi
Guru memberikan bahan latihan soal (soal-soal latihan), latihan soal ada yang
dilakukan secara individu dan ada pula secara berkelompok.
d. Asosiasi/menalar/Mencoba
1) Siswa mengerjakan latihan sedangkan guru memonitor latihan siswa,
memberikan umpan balik, mengajarkan kembali bila diperlukan dan
melanjutkan latihan terbimbing, hingga siswa dianggap menguasai materi
2) Guru kembali memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri
3) Siswa mencatat tugas atau latihan, tugas atau latihan dapat dikerjakan di kelas
atau di rumah tanpa bantuan guru
4) Guru melakukan pengecekkan untuk pemahaman dan memberikan umpan
balik, bila tugas dikerjakan di kelas. Umpan balik diberikan pada pertemuan
berikutnya bila tugas dikerjakan di rumah
e. Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
1) Guru merangkum materi pembelajaran bersama dengan siswa
2) Guru melakukan penilaian ataupun evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
siswa menguasai materi yang telah dipelajari
3. Penutup (15 menit)
a. Kesimpulan
Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan tentang
Pengertian, tujuan etika, kode etik akuntan Indonesia dan fungsi etika yang
No. Kegiatan
telah dipelajari
b. Refleksi
Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
c. Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi berikutnya di
rumah.
d. Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 2
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
b. Guru melakukan tanya jawab sederhana berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari dan materi yang berkaitan dengan faktor pelanggaran etika dan sanksi
pelanggaran etika
c. Guru melakukan apersepsi tentang faktor pelanggaran etika dan sanksi
pelanggaran etika
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
faktor pelanggaran etika dan sanksi pelanggaran etika
e. Guru menyampaikan garis besar materi faktor pelanggaran etika dan sanksi
pelanggaran etika dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik
untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang faktor pelanggaran etika
dan sanksi pelanggaran etika
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Mengamati
1) Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, apersepsi mengarahkan perhatian siswa.
2) Siswa memperhatikan dan mendengarkan informasi guru
b. Menanya
1) Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lainnya untuk memperjelas materi
yang disajikan
2) Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab
c. Mengumpulkan data/informasi/Mengeksplorasi
Guru memberikan bahan latihan soal (soal-soal latihan), latihan soal ada yang
dilakukan secara individu dan ada pula secara berkelompok.
d. Asosiasi/menalar/Mencoba
1) Siswa mengerjakan latihan sedangkan guru memonitor latihan siswa,
memberikan umpan balik, mengajarkan kembali bila diperlukan dan
melanjutkan latihan terbimbing, hingga siswa dianggap menguasai materi
2) Guru kembali memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri
No. Kegiatan
3) Siswa mencatat tugas atau latihan, tugas atau latihan dapat dikerjakan di kelas
atau di rumah tanpa bantuan guru
4) Guru melakukan pengecekkan untuk pemahaman dan memberikan umpan
balik, bila tugas dikerjakan di kelas. Umpan balik diberikan pada pertemuan
berikutnya bila tugas dikerjakan di rumah
e. Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
1) Guru merangkum materi pembelajaran bersama dengan siswa
2) Guru melakukan penilaian ataupun evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
siswa menguasai materi yang telah dipelajari
3. Penutup (15 menit)
a. Kesimpulan
Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan tentang faktor
pelanggaran etika dan sanksi pelanggaran etika yang telah dipelajari
b. Refleksi
Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
c. Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi berikutnya di
rumah.
d. Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 3
No. Kegiatan
1. Pembukaan (15 menit)
a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses
belajar-mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan), menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
b. Guru melakukan tanya jawab sederhana berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari dan materi yang berkaitan dengan Jenis etika dan kode etik akuntan
Indonesia
c. Guru melakukan apersepsi tentang Jenis etika dan kode etik akuntan Indonesia
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan manfaat mempelajari materi
Jenis etika dan kode etik akuntan Indonesia
e. Guru menyampaikan garis besar materi Jenis etika dan kode etik akuntan
Indonesia dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas tentang Jenis etika dan kode etik akuntan
Indonesia
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Mengamati
1) Guru menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai siswa, langkah-langkah
kegiatan pembelajaran, apersepsi mengarahkan perhatian siswa.
2) Siswa memperhatikan dan mendengarkan informasi guru
b. Menanya
1) Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian
dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lainnya untuk memperjelas materi
No. Kegiatan
yang disajikan
2) Guru menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab
c. Mengumpulkan data/informasi/Mengeksplorasi
Guru memberikan bahan latihan soal (soal-soal latihan), latihan soal ada yang
dilakukan secara individu dan ada pula secara berkelompok.
d. Asosiasi/menalar/Mencoba
1) Siswa mengerjakan latihan sedangkan guru memonitor latihan siswa,
memberikan umpan balik, mengajarkan kembali bila diperlukan dan
melanjutkan latihan terbimbing, hingga siswa dianggap menguasai materi
2) Guru kembali memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri
3) Siswa mencatat tugas atau latihan, tugas atau latihan dapat dikerjakan di kelas
atau di rumah tanpa bantuan guru
4) Guru melakukan pengecekkan untuk pemahaman dan memberikan umpan
balik, bila tugas dikerjakan di kelas. Umpan balik diberikan pada pertemuan
berikutnya bila tugas dikerjakan di rumah
e. Mengkomunikasikan/Menyimpulkan
1) Guru merangkum materi pembelajaran bersama dengan siswa
2) Guru melakukan penilaian ataupun evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
siswa menguasai materi yang telah dipelajari
3. Penutup (15 menit)
a. Kesimpulan
Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan tentang Jenis
etika dan kode etik akuntan Indonesia yang telah dipelajari
b. Refleksi
Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan
(merefleksi kegiatan)
c. Peserta didik diberi tugas untuk mencari dan mempelajari materi berikutnya di
rumah.
d. Menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa.

Pertemuan 4
No. Kegiatan
1. Pembukaan (5 menit)
a. Guru melakukan apersepsi sebelum memulai kegiatan evaluasi pembelajaran
b. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri sebelum mengerjakan soal
evaluasi secara mandiri
c. Guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa
2. Kegiatan Inti (75 menit)
 Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri terkait dengan materi yang sudah
dijelaskan pada pertemuan sebelumnya

3. Penutup (10 menit)


a. Guru menginstrusikan kepada siswa bahwa waktu untuk mengerjakan soal sudah
No. Kegiatan
habis, dan siswa segera mengumpulkan lembar kerja
b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan mempelajari materi yang
akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

H. Penilaian (instrument terlampir)


1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Soal tes tertulis
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian etika dari pendapat para ahli 1
2. Menjelaskan tujuan profesi akuntansi 2
3. Menjelaskan kebutuhan dasar untuk mencapai tujuan 3
4 Menjelaskan fungsi etika 4
5 Menjelaskan sanksi pelanggaran etika 5

2. Ketrampilan
a. Teknik Penilaian : Penilaian Unjuk kerja dengan melakukan diskusi
b. Bentuk instrument : Soal Praktek
c. Kisi-kisi
No. Indikator Butir Instrumen
1. Menjelaskan jenis-jenis etika 1
2 Menjelaskan kode etik akuntan publik 2
Instrumen: lihat Lampiran 2

3. Sikap (Spritual)
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No. Aspek Pengamatan Butir Instrumen
1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu 1
2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia tuhan 2
3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan 3
pendapat/presentasi
4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun 4
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Instrumen: lihat Lampiran 3

4. Sikap (Sosial)
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Check List
c. Kisi-kisi:
No. Aspek Pengamatan Butir Instrumen
1. Motivasi 1
2. Rasa Ingin Tahu 2
3. Tanggung Jawab 3
4. Jujur 4
5, Peduli 5
6 Santun 6
7 Percaya Diri 7
8 Disiplin 8

Mengesahkan Mengetahui ...................,..................2017


Kepala Sekolah K3 Akuntansi Guru Mata Pelajaran

................................... ................................... ...................................


NIP. NIP. NIP.
SOAL EVALUASI (75 MENIT)
Lampiran 1
Soal Pengetahuan (30 MENIT )

1. Jelaskan pengertian etika dari pendapat para ahli!


2. Jelaskan tujuan profesi akuntansi
3. Jelaskan kebutuhan dasar untuk mencapai tujuan!
4. Jelaskan fungsi etika!
5. Jelaskan sanksi pelanggaran etika!

Kunci Jawaban
1. Pengertian Etika menurut:
Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat
Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di
anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.

2. Tujuan profesi akuntansi


memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat
kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik

3. Kebutuhan dasar untuk mencapai tujuan


• Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
• Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai
jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
• Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan
dengan standar kinerja tertinggi.
• Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika
profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

4. Fungsi etika
• Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang
membingungkan.
• Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara
rasional dan kritis.
• Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.

5. Sanksi pelanggaran etika


• Sanksi Sosial adalah Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat ‘dimaafkan’.
• Sanksi Hukum adalah Skala besar, merugikan hak pihak lain.

Penskoran
Jawaban benar nilai 20
Lampiran 2
Soal Praktek ( Keterampilan) (45 MENIT)
Latihan terbimbing bersama kelompok, tentang hal-hal berikut ini:
1. Jenis-jenis etika
2. Kode etik akuntan Indonesia

No 1 jika benar 50
No 2 Jika benar 50
Lampiran 3 (penilaian sikap spritual)
Aspek Yang Diamati
NO Nama Siswa Berdoa sblm Mengucap
Bersyukur Beribadah Dg baik
aktivitas Salam
1
2
3
Disi dengan skor 1 – 4
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

Lampiran 4 (penilaian sikap sosial)


SIKAP
Rasa
NO NAMA SISWA Tanggung Kerja Percaya
Motivasi ingin Jujur Peduli Santun Disiplin
jawab sama diri
tahu
1
2
3
Disi dengan skor 1 – 4
1 Kurang 2 Cukup 3 Baik 4 Sangat Baik

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Anda mungkin juga menyukai