Anda di halaman 1dari 37

DOSEN PENGAMPU : MATA KULIAH :

JASMINA SYAFE’I., M.Ak. CA. AKT. KEUANGAN LANJUTAN 1

TUGAS KELOMPOK

“RESUME BAB 5 TRANSAKSI ENTITAS INDUK DAN ENTITAS


ANAK : PERSEDIAAN DAN JASA”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 12

CHELSI NIZARA O.K


NIM. 12070326514

DHEA REZKY ZULYANA


NIM. 12070326637

SELLI MARSELA
NIM. 12070326514

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020
BAB 5

“TRANSAKSI ENTITAS INDUK DAN ENTITAS ANAK :


PERSEDIAAN DAN JASA”

5.1 ELIMINASI TRANSAKSI ANTARA ENTITAS INDUK DAN


ENTITAS ANAK

A. Transaksi antara Entitas Induk dan Entitas Anak

Entitas induk dan entitas anak sering terlibat dalam transaksi, seperti transaksi jual beli
persediaan, jual beli aset tetap, atau pemberian pinjaman. Sering kali entitas anak
menghasilkan produk yang akan di proses lebih lanjut oleh entitas induknya, dan/atau
sebaliknya.
Dalam PSAK 65 (Revisi 2014) Laporan Keuangan Konsolidasian, transaksi yang
melibatkan entitas induk dan entitas anak sering disebut dengan transaksi antar-entitas dalam
kelompok usaha. Transaksi antar-entitas dalam kelompok usaha dapat digambarkan dalam
Gambar 5.1.

GAMBAR 5.1
Transaksi Antara-entitas dalam Kelompok Usaha

Entitas induk

hulu hilir hulu

Entitas Anak Entitas Anak


A B

Antar entitas anak juga sering terjadi transaksi yang disebut dengan transaksi lateral. Contoh
transaksi lateral adalah transaksi yang dilakukan oleh PT Krakatau Daya Listrik dan PT
Krakatau Tirta Industri. Kedua perusahaan merupakan anak usaha PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. Pada 8 Desember 2014, PT Krakatau Tirta Industri melakukan pembelian
tanah seluas 15.000 m² dari PT Krakatau Daya Listrik.

1
B. Pentingnya Eliminasi atas Transaksi antara Entitas Induk dan Entitas
Anak
Entitas induk berkewajiban menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kinerja
dan kondisi keuangan entitas induk beserta entitas anaknya secara keseluruhan. Laporan
keuangan yang dimaksud adalah laporan keuangan konsolidasian. PSAK 65 (Revisi 2014)
mendefinisikan laporan keuangan konsolidasian sebagai laporan keuangan kelompok usaha
yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan
entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
GAMBAR 5.2

Konsep Konsolidasi

Satu Kelompok Usaha


Satu entitas
Entitas induk tunggal

Satu Laporan
Keuangan

Laporan
Entitas Anak A Entitas Anak B Keuangan
Konsolidasian

Oleh karena entitas induk dan entitas anak merupakan satu entitas tunggal, maka transaksi
antara entitas induk dan entitas anak menjadi transaksi di dalam satu entitas, sehingga semua
dampak transaksi antar entitas dalam satu kelompok usaha harus dieliminasi. Hal ini sesuai
dengan penjelasan dalam PSAK 65 (Revisi 2014) yang menyatakan bahwa salah satu
prosedur dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi (prosedur konsolidasi) adalah
mengeliminasi secara penuh aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam
kelompok usaha terkait dengan transaksi antar-entitas dalam kelompok usaha.

2
5.2 TRANSAKSI PENJUALAN PERSEDIAAN
A. Dampak terhadap Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi
Dampak terhadap Pencatatan Entitas Induk
Transaksi jual beli persediaan antara entitas induk dan entitas anak merupakan contoh
transaksi antar-entitas dalam satu kelompok usaha. Keuntungan atau kerugian yang muncul
dari jual beli persediaan belum terealisasi selama persediaan tersebut masih berada di entitas
induk atau entitas anak. Namun ketika persediaan tersebut telah terjual, keuntungan atau
kerugian atas penjualan akan terealisasi.

Dampak terhadap Jurnal Eliminasi


Jurnal eliminasi terkait transaksi jual beli persediaan antara entitas induk dan entitas anak
tergantung pada posisi persediaan pada akhir periode. Ketika seluruh persediaan yang
diperoleh dari entitas induk sudah terjual ke perusahaan non-afiliasi pada periode yang sama
dengan periode perolehannya, maka jurnal eliminasi dibuat untuk menghapus angka
penjualan dan beban pokok penjualan sebesar angka penjualan persediaan entitas induk ke
entitas anak.

Contoh 5.1 Dampak terhadap Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi
Contoh berikut akan memberikan gambaran komprehensif terkait dampak transaksi jual beli
persediaan antara entitas induk dan entitas anak, baik terhadap pencatatan entitas induk
maupun jurnal eliminasi yang harus dibuat pada saat menyusun laporan keuangan
konsolidasian.
PT Palapa (PTP) memiliki 100% saham PT sebesar Rp10.000.000. Beban pokok
penjualan (BPP) yang dibukukan PTP terkait transaksi penjualan tersebut adalah
RP6.000.000. Bagaimana pencatatan dan jurnal yang harus dibuat PTP saat penyusunan
laporan keuangan konsolidasian 2015 jika:
 Skenario 1 – Seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual seharga
Rp16.000.000.
 Skenario 2 – Seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P belum terjual.
 Skenario 3 – sebanyak 75% dari persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual
seharga Rp12.000.000.

3
Skenario 1 – Seluruh persediaan terjual
Skenario 1 dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Penjualan = Rp10.000.000 Penjualan = Rp 16.000.000


Beban Pokok Penjualan = Beban Pokok Penjualan =
Rp6.000.000 Rp10.000.000
Persediaan Persediaan Persediaan
PTP PTS
Rp6.000.000 Rp10.000.000 Rp16.000.000

Terkait penjualan ke entitas anak, PT P melaporkan keuntungan sebesar Rp4.000.000


(Rp10.000.000-Rp6.000.000). keuntungan tersebut sudah terealisasi karena persediaan yang
diperoleh PT S dari PT P sudah terjual ke perusahaan non-afiliasi. Oleh karena itu, tidak ada
jurnal yang dibuat oleh PT P terkait penangguhan keuntungan transaksi hulu.
Terkait hulu dalam contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar
Rp10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp6.000.000 oleh PT P. Di sisi lain, PT S
membukukan penjualan sebesar Rp16.000.000 dan beban pokok penjualan senilai
Rp10.000.000. Akun penjualan milik PT P dan beban pokok penjualan milik PT S harus
dieliminasi karena transaksi penjualan tersebut terjadi dalam satu entitas. Jurnal eliminasi
yang harus dibuat adalah:

Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 10.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan anatara PT P dan PT S

Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadap penyajian akun penjualan, beban pokok
penjualan, dan persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
TABEL 5.1
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 1
Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebelum
Konsolidasia
Akun PT P PT S Konsolidasia Eliminasi
n
n
Penjualan Rp10.000.000 Rp16.000.000 Rp26.000.000 -Rp10.000.000 Rp16.000.000
Beban Pokok
Penjualan Rp6.000.000 Rp10.000.000 Rp16.000.000 -Rp10.000.000 Rp6.000.000
Persediaan  - - - - -

4
Skenario 2 – Seluruh persediaan belum terjual
Skenario 2 dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Penjualan = Rp10.000.000 Persediaan = Rp 10.000.000


Beban Pokok Penjualan =
Rp6.000.000
Persediaan Persediaan
PTP PTS
Rp6.000.000 Rp10.000.000

Keuntungan atas penjualan yang dibukukan PT P sebesar Rp4.000.000 belum terealisasi,


karena hingga akhir periode persediaan tersebut masih dimiliki oleh PT S. Oleh karena itu,
PT P harus mencatat penangguhan keuntungan atas penjualan tersebut menggunakan jurnal
berikut:
Bagian Laba atas Entitas Anak 4.000.000
Investasi pada Entitas Anak 4.000.000
Mencatat keuntungan yang belum terealisasi

Oleh karena transaksi penjualan persediaan pada ilustrasi ini merupakan transaksi hulu, maka
PT P mencatat keuntungan yang belum terealisasi secara penuh.
Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar
Rp10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp6.000.000 oleh PT P, dan belum
terdapat penjualan yang dibukukan oleh PT S. dari sudut pandang konsolidasian, persediaan
tersebut masih berada di perusahaan, sehingga penjualan dan beban pokok penjualan yang
diakui PT P harus dieliminasi secara penuh. Keuntungan atas penjualan yang belum
terealisasi, yaitu sebesar Rp4.000.000, juga dieliminasi dengan mengurangi persediaan.
Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:
Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 6.000.000
Persediaan 4.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT P dan PT S

Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadap penyajian akun penjualan, beban pokok
penjualan, dan persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

5
TABEL 5.2
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 2
Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebelum Konsolidasia
Akun PT P PT S Eliminasi
Konsolidasian n
Rp10.000.00
Penjualan
0  - Rp10.000.000 -Rp10.000.000  -
Beban Pokok
Penjualan Rp6.000.000  - Rp6.000.000 -Rp6.000.000  -
Persediaan Rp10.000.000 Rp10.000.000 -Rp4.000.000 Rp6.000.000

Skenario 3-Sebagian Persediaan terjual

Skenario 3 dapat digambarkan dalam bagan berikut :

Penjualan = Rp10.000.000 Persediaan = Rp 12.000.000


Beban Pokok Penjualan = Beban Pokok Penjualan = Rp. 7.500.000
Rp6.000.000 Persediaan = Rp. 10.000.000
Persediaan Persediaan Persediaaan
PTP PTS
Rp6.000.000 Rp10.000.000 Rp. 12.000.000

Oleh karena persediaan yang diperoleh dari PT P baru 75% yang telah terjual, maka terdapat
keuntungan penjualan yang belum terealisasi. Besarnya keuntungan penjualan yang belum
terealisasi sebesar Rp 1.000.000 (25% x Rp 4.000.000), sehingga PT P harusmencatat
penangguhan keuntungan atas penjualan tersebut dengan membuat jurnal berikut :

Bagian Laba atas Entitas Anak 1.000.000


Investasi pada Entitas Anak 1.000.000
Mencatat keuntungan yang belum terealisasi

Karena transaksi penjualan persediaan dalam ilustrasi ini merupakan transaksi hulu, maka
oleh PT P keuntungan yang belum terealisasi akan dicatat secara penuh.

Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar


Rp10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp6.000.000. sementara itu, PT S
mengakui penjualan senilai Rp 12.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp 7.500.000

6
(75% x Rp10.000.000 ). Eliminasi dibuat atas akun penjualan yang dilaporkan PT P, yaitu
senilai Rp10.000.000 . keuntungan atas penjualan yang belum terealisasi sebesar
Rp1.000.000 dieliminasi dengan mengurangi akun persediaan. Akun beban pokok penjualan
dieliminasi Rp9.000.000 karena beban pokok penjualan yang akan disajikan dalam laporan
keuangan konsolidasian hanya sebesar Rp4.500.000 (75% x Rp6.000.000). jurnal eliminasi
yang harus dibuat sebagai berikut :

Penjualan 10.000.000
Beban pokok penjualan 9.000.000
Persediaan 1.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT P dan PT S

Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadap penyajian akun penjualan, beban pokok
penjualan, dan persediaan dalam laporam keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut.

TABEL 5.3
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 3
Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Akun PT P PT S Sebelum Eliminasi Konsolidasi
Konsolidasi
Penjualan Rp10.000.000 Rp12.000.000 Rp22.000.000 (Rp10.000.000) Rp12.000.000
Beban Rp6.000.000 Rp7.500.000 Rp3.500.000 (Rp9.000.0000 Rp4.500.000
Pokok
Penjualan
Persediaa Rp2.500.000 Rp2.500.000 (Rp1.000.000) Rp1.500.000
n

B. Transaksi Hulu Penjualan Persediaan


Untuk memperoleh pemahaman secara komprehensif tentang prosedur konsolidasi
yang melibatkan transaksi hulu untuk penjualan persediaan, digunakan sontoh sebagai
lanjutan dari contoh di bab sebelumnya dengan menyesuaikan saldo beberapa akun terkait
dengan transaksi penjualan persediaan oleh entitas induk ke entitas anaknya.
Contoh 5.2- Transaksi Hulu Penjualan Persediaan
Berikut ini Neraca Saldo PT Nusantara dan PT Andalas per 31 Desember 2015.

7
TABEL 5.4
Neraca Saldo per 31 Desember 2015
Akun PT Nusantara PT Andalas
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara kas 1.087.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Investasi pada PT 952.500.000 -
Andalas
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan 3.000.000.000 400.000.000
Peralatan
Merek Dagang 400.000.000 -
Akumulasi 750.000.000 125.000.000
Penyusutan
Akumulasi 50.000.000
Amortisasi
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Bagian Laba atas PT 90.000.000
Andalas
Beban Pokok 3.000.000.000 550.000.000
Penjualan
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Penyusutan 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000
Dividen 300.000.000 50.000.000
Total 12.890.000.000 12.890.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000

8
Informasi Tambahan :
1. PT Nusantara telah melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari
2015 sebesar nilai bukunya , yaitu Rp 900.000.000. nilai wajar kepentingan
nonpengendali sama nilai bukunya , yaitu RP 300.000.000.
2. Selama tahun 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp200.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 50.000.000.
3. Dalam transaksi penjualan yang dilakukan oleh PT Nusantara, terdapat penjualan
kepada PT Andalas sebesar Rp 100.000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar
Rp40.000.000.
4. Samapai 31 Desember 2015, persediaan yang diperoleh PT Andalas dari PT
Nusantara seluruhnya belum terjual.

Prosedur Konsolidasi Tahun Pertama-2015


Pencatatan PT Nusantara-2015
PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas menggunakan metode ekuitas. Pencatatan
yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1 Januari 2015
Investasi pada PT Andalas 900.000.000
Kas 900.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 150.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 150.000.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (Rp200.000.000 x 75%)

31 Desember 2015
Kas 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 37.500.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (Rp50.000.000 x 75%)
Selama periode 2015, terdapat transaksi hulu, yaitu penjualan persediaan oleh PT
Nusantara ke PT Andalas sebesar Rp100.000.000. keuntungan dari penjualan tersebut adalah
Rp60.000.000. (Rp100.000.000 – Rp40.000.0000). hingga akhir periode 2015, persediaan

9
tersebut belum terjual. Oleh karena itu , keuntungan atas penjualan tersebut belum terealisasi.
PT Nusantara harus menangguhkan keuntungan tersebut secara penuh dan melakukan
pencatatan sebagai berikut :
31 Desember 2015
Bagian Laba atas PT Andalas 60.000.000
Investasi pada PT Andalas 60.000.000
Mencatat keuntungan transaksi hulu yang belum terealisasi (Rp100.000.000 – Rp40.000.000)

Jurnal eliminasi-2015
Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara, serta
kepentingan nonpengendali atas aset bersih tersebut :

TABEL 5.5
Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi
PT Kepentingan Saham Saldo
Nusantara Nonpengendali = Biasa Laba
(75%) (25%)
Saldo Awal 900.000.000 300.000.000 800.000.000 400.000.000
Laba Bersih 150.000.000 50.000.000 200.000.000
Dividen (37.500.000) (12.500.000) (50.000.000)
Saldo Akhir 1.012.500.000 337.500.000 800.000.000 550.000.000
Keuntungan Belum (60.000.000)
Terealisasi
Saldo Laba Disesuaikan 952.500.000
Bagian laba atas PT 90.000.000
Andalas
Jurnal eliminasi (1e) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuat untuk mengeliminasi
bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali, serta investasi awal
PT Nusantara di PT Andalas.
(1e) Saham Biasa 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 90.000.000
Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 50.000.000
Dividen Diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 952.500.000
Kepentingan Nonpengendali 337.500.000
Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas
10
Persediaan yang diperoleh PT Andalas dari PT Nusantara belum terjual sampai akhir
2015, sehingga dari sudut pandang konsolidasi penjualan dan beban pokok penjualan PT
Nusantara terkait transaksi hulu harus dieliminasi. Keuntungan atas penjualan juga harus
dieliminasi karena keuntungan tersebut belum terealisasi. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah
(2e) Penjualan 100.000.000
Beban Pokok Penjualan 40.000.000
Persediaan 60.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Nusantara dan PT Andalas

Kertas Kerja Konsolidasi-2015


Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian
2015 :
TABEL 5.6
Kertas Kerja Konsolidasi 2015
Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Laporan Laba
Rugi
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000 (2e)100.000.000 5.575.000.000
Beban pokok
(3.000.000.000) (550.000.000) (2e) 40.000.000 (3.510.000.000)
penjualan
Beban operasi (900.000.000) (100.000.000) (1.000.000.000)
Beban
(250.000.000) (25.000.000) (275.000.000)
Penyusutan
Beban
(50.000.000) (50.000.000)
Amortisasi
Bagian Laba
atas PT 90.000.000 (2e)90.000.000
Andalas
Laba Bersih
690.000.000 200.000.000 190.000.000 40.000.000 740.000.000
Konsolidasian
Penghasilan
Kepentingan
(1e)50.000.000 (50.000.000)
Nonpengendal
i
Bagian Induk
atas Laba 690.000.000 200.000.000 240.000.000 40.000.000 690.000.000
Bersih

Laporan
Perubahan
Saldo Laba

11
Saldo Awal
1.500.000.000 400.000.000 (1e) 400.000.000 1.500.000.000
Saldo Laba
Laba Bersih
690.000.000 200.000.000 240.000.000 40.000.000 690.000.000
(dari atas)
Dikurangi
(300.000.000) (50.000.000) (1e)50.000.000 (300.000.000)
Dividen
Saldo Laba
1.890.000.000 550.000.000 90.000.000 1.890.000.000
Akhir

Laporan
Posisi
Keuangan
Kas Dan
1.087.000.000 600.000.000 1.687.500.000
Setara Kas
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000 1.175.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000 (2e)60.000.000 990.000.000
Investasi pada (1e)952.500.00
952.500.000
PT Andalas 0
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Bangunan dan
3.000.000.000 400.000.000 3.400.000.000
Peralatan
Akumulasi
(750.000.000) (125.000.000) (875.000.000)
Penyusutan
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Akumulasi
(50.000.000) (50.000.000)
Amortisasi
2.150.000.00
Total Aset 7.590.000.000 1.012.500.000 8.727.500.000
0

Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000 1.500.000.000


Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 (1e)800.000.000 3.000.000.000
Saldo
1.890.000.000 550.000.000 640.000.000 90.000.000 1.890.000.000
Laba(dari atas)
Kepentingan
(1e)337.500.00
Nonpengendal 337.500.000
0
i
Total
2.150.000.00
Liabilitas & 7.590.000.000 1.440.000.000 427.500.000 8.727.500.000
0
Ekuitas

Prosedur Konsolidasi Tahun Kedua-2016


Pada periode berikutnya (2016), PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp
250.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 100.000.000. Persediaan
yang diperoleh PT Andalas dari PT Nusantara pada periode 2015 telah terjual seluruhnya
pada periode 2016.

12
Pencatatan PT Nusantara-2016
PT Nusantara mencatat investasinya pada PT Andalas menggunakan metode ekuitas.
Pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :

31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 187.500.000
Bagian Laba atas PT Andalas 187.500.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (Rp 250.000.000 x 75%)

31 Desember 2016
Kas 75.000.000
Investasi pada PT Andalas 75.000.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas deviden PT Andalas (Rp 100.000.000 x 75%)

Persediaan PT Andalas yang diperoleh dari PT Nusantara pada tahun 2015 telah terjual
seluruhnya pada tahun 2016. Oleh karenanya, keuntungan dari penjualan tersebut, yaitu
sebesar Rp 60.000.000, telah terealisasi. Namun, jika selama 2016 terdapat transaksi hulu
penjualan persediaan yang baru, maka dapat muncul kembali keuntungan atau kerugian
penjualan yang belum terealisasi. Jadi, dalam satu periode dimungkinkan adanya pengakuan
realisasi dari keuntungan atau kerugian penjualan persediaan periode sebelumnya dan
pengakuan keuntungan atau kerugian penjualan persediaan periode berjalan yang belum
terealisasi.
PT Nusantara harus mengakui keuntungan tersebut secara penuh dan melakukan pencatatan
sebagai berikut :

31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 60.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 60.000.000
Mencatat keuntungan transaksi hulu yang telah terealisasi (Rp 100.000.000 - Rp 40.000.000)

Jurnal Eliminasi – 2016


Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan
kepentingan nonpengendali atau aset bersih tersebut :

13
Tabel 5.7
Perhitungan Nilai Tercatat

PT Kepentingan
Nusantara Nonpengendali
(75%) (25%) = Saham biasa Saldo Laba
Saldo Awal 1.012.500.000 337.500.000 800.000.000 550.000.000
Laba Bersih 187.500.000 62.500.000 250.000.000
Dividen (75.000.000) (25.000.000) (100.000.000)

Saldo Akhir 1.125.000.000 375.000.000 = 800.000.000 700.000.000

Bagian Laba atas PT Andalas


(187.500.000 + 60.000.000) 247.500.000
Jurnal eliminasi (3e) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuat untuk mengeliminasi
bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali serta investasi awal
PT Nusantara di PT Andalas :

(3e) Saham Biasa 800.000.000


Saldo Laba 550.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 247.500.000
Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 62.500.000
Dividen Diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.185.000.000
Kepentingan Nonpengendali 375.000.000
Mengeliminasi akun investasi

Jurnal eliminasi tambahan yang diperlukan untuk mengakui keuntungan atas penjualan
sebesar Rp 40.000.000 yang ditangguhkan pada periode 2015. Jurnal eliminasi yang dibuat
adalah :

(4e) Investasi pada PT Andalas 60.000.000


Beban Pokok Penjualan 60.000.000
Membalik keuntungan penjualan transaksi hulu yang ditangguhkan di periode sebelumnya

Kertas Kerja Konsolidasian – 2016


Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian
2016 :

14
TABEL 5.8
Kertas Kerja Konsolidasian 2016
Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Laporan Laba rugi
Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.000 7.000.000.000
Beban pokok
(3.900.000.000) (600.000.000) (4e) 60.000.000 (4.440.000.000)
penjualan
Beban operasi (1.037.500.000) (125.000.000) (1.162.500.000)
Beban Penyusutan (250.000.000) (25.000.000) (275.000.000)
Beban Amortisasi (62.500.000) (62.500.000)
Bagian Laba atas
247.500.000 (3e)247.500.000
PT Andalas
Laba Bersih
997.500.000 250.000.000 247.500.000 60.000.000 1.060.000.000
Konsolidasian
Penghasilan
kepentingan (3e) 62.500.000 (62.500.000)
nonpengendali
Bagian induk atas
997.500.000 250.000.000 310.000.000 60.000.000 997.500.000
laba bersih
Laporan perubahan saldo laba
Saldo Laba awal (3e)
1.890.000.000 550.000.000 1.890.000.000
550.000.000
Laba bersih (dari
997.500.000 250.000.000 310.000.000 60.000.000 997.500.000
atas)
(3e)
Dikurang dividen (400.000.000) (100.000.000) (400.000.000)
100.000.000
Saldo Laba Akhir 2.487.500.000 700.000.000 860.000.000 2.487.500.000

Laporan Posisi Keuangan


Kas dan setara kas 1.400.000.000 700.000.000 2.100.000.000
Piutang Usaha 1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000
Persediaan 550.000.000 350.000.000 900.000.000
Investasi pada PT (3e)
1.125.000.000 - (4e) 60.000.000 -
Andalas 1.185.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Bangunan dan
3.000.000.000 400.000.000 3.400.000.000
Peralatan
Akumulasi
(1.000.000.000) (150.000.000) (1.150.000.000)
penyusutan
Merek Dagang 775.000.000 - 775.000.000
Akumulasi
(112.500.000) - (112.500.000)
Amorisasi
Total Aset 8.237.500.000 2.300.000.000 60.000.000 1.185.000.000 9.412.500.000

Utang Usaha 1.250.000.000 300.000.000 1.550.000.000

15
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 (3e)800.000.000 3.000.000.000
Saldo Laba(dari
atas) 2.487.500.000 700.000.000 860.000.000 160.000.000 2.487.500.000

Kepentingan (3e)
375.000.000
Nonpengendali 375.000.000
Total Liabilitas
8.237.500.000 2.300.000.000 1.660.000.000 535.000.000 9.412.500.000
dan Ekuitas

C. Transaksi Hilir Penjualan Persediaan


Untuk memperoleh pemahaman secara komprehensif tentang prosedur konsolidasi
yang melibatkan transaksi hilir terkait penjualan persediaan, digunakan ilustrasi yang sama
seperti contoh sebelumnya, dengan menyesuaikan saldo pada beberapa akun yang terkait
dengan transaksi penjualan persediaan oleh entitas anak ke entitas induknya.

Contoh 5.3 Transaksi Hilir Penjualan Persediaan


PT Nusantara melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari 2015 pada nilai
bukunya, yaitu Rp 900.000.000. Nilai wajar kepentingan nonpengendali pada saat itu sama
dengan nilai bukunya, sebesar Rp 300.000.000

TABEL 5.9
Neraca Saldo per 31 Desember 2015
PT Nusantara PT Andalas
Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 1.087.500.000 600.000.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000
Investasi pada PT
990.000.000 -
Andalas
Tanah 1.500.000.000 500.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.000.000.000 400.000.000
Merek Dagang 400.000.000 -
Akumulasi Penyusutan 750.000.000 125.000.000
Akumulasi Amortisasi 50.000.000
Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba 1.500.000.000 400.000.000
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000
Bagian Laba atas PT
127.500.000 -
Andalas

16
Beban Pokok Penjualan 3.000.000.000 550.000.000
Beban Operasi 900.000.000 100.000.000
Beban Depresiasi 250.000.000 25.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000 -
Dividen 300.000.000 50.000.000
12.927.500.00
Total 12.927.500.000 3.000.000.000 3.000.000.000
0

Selama tahun berjalan, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp


200.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 50.000.000. Neraca saldo
kedua perusahaan per 31 Desember 2015 disajikan pada tabel 5.9.
Dalam penjualan PT Andalas terdapat penjualan kepada PT Nusantara sebesar Rp
80.000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar Rp 50.000.000. Sampai 31 Desember
2015, persediaan yang diperoleh PT Nusantara dari PT Andalas seluruhnya belum terjual.

Prosedur Konsolidasi Tahun Pertama-2015


Pencatatan PT Nusantara – 2015
PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan metode ekuitas.
Maka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1 Januari 2015
Investasi pada PT Andalas 900.000.000
Kas 900.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 150.000.000
Penghasilan dari entitas Anak 150.000.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (Rp 200.000.000 x 75%)

31 Desember 2015
Kas 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 37.500.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (Rp 50.000.00 x 75%)

Selama periode 2015, terdapat transaksi hilir yaitu penjualan persediaan oleh PT Andalas ke
PT Nusantara sebesar Rp 80.000.000. Atas Penjualan tersebut, PT Andalas membukukan
beban pokok penjualan sebesar Rp 50.000.000, sehingga keuntungan dari penjualan tersebut

17
adalah Rp 30.000.000. Karena sampai dengan akhir periode 2015, persediaan tersebut belum
terjual, maka keuntungan atas penjualan tersebut belum terealisasi. PT Nusantara mencatat
keuntungan yang belum terealisasi hanya sebesar porsi kepemilikan PT Nusantara saja, yaitu
75% dari Rp 30.000.000, jurnal yang dibuat oleh PT Nusantara adalah sebagai berikut :

31 Desember 2015
Bagian Laba atas PT Andalas 22.500.000
Investasi pada PT Andalas 22.500.000
Mencatat keuntungan transaksi hilir yang belum terealisasi (Rp30.000.000 x 75%)

Jurnal Eliminasi-2015

Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara, serta
kepentingan nonpengendali atas aset bersih tersebut.
TABEL 5.10

Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Kepentingan
Nusantara Nonpengendali
(75%) (25%) = Saham biasa Saldo Laba
Saldo Awal 900.000.000 300.000.000 800.000.000 400.000.000
Laba Bersih a 150.000.000 50.000.000 200.000.000
Dividen (37.500.000) (12.500.000) (50.000.000)

Saldo Akhir b 1.012.500.000 337.500.000 = 800.000.000 550.000.000


Keuntungan
Belum terealisasi c (22.500.000) (7.500.000)
Saldo Akhir
Disesuaikan b-c 990.000.000 330.000.000
Bagian Laba atas
PT.Andalas a-c 127.500.000 42.500.000

Jurnal eliminasi (5e) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuat untuk mengeliminasi
bagian Laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali serta investasi awal
PT Nusantara di PT Andalas :

(5e) Saham Biasa 800.000.000


Saldo Laba 400.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 22.500.000

18
Bagian Laba kepentingan non pengendali 42.500.000
Dividen diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 990.000.000
Kepentingan Nonpengendali 330.000.000
Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas

Persediaan yang diperoleh PT Nusantara dari PT Andalas belum terjual sampai akhir 2015
sehingga dari sudut pandang konsolidasi penjualan dan beban pokok penjualan PT Nusantara
terkait transaksi hilir tersebut harus dieliminasi. Keuntungan atas penjualan juga harus
dieliminasi karena keuntungan tersebut belum terealisasi. Jurnal eliminasi yang dibuat
adalah:

(6e) Penjualan 80.000.000


Beban pokok penjualan 50.000.000
Persediaan 30.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Nusantara dan PT Andalas

Kertas Kerja Konsolidasi-2015


Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian
2015:

TABEL 5.11

Kertas Kerja Konsolidasian 2015

Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Laporan Laba rugi
Penjualan 4.800.000.000 875.000.000 (6e)80.000.000 5.595.000.000
Beban pokok
(3.000.000.000) (550.000.000) (6e) 50.000.000 (3.500.000.000)
penjualan
Beban operasi (900.000.000) (100.000.000) (1.000.000.000)
Beban Penyusutan (250.000.000) (25.000.000) (275.000.000)
Beban Amortisasi (50.000.000) (50.000.000)
Bagian Laba atas
127.500.000 (5e)127.500.000 25.000.000
PT Andalas
Laba Bersih
727.500.000 200.000.000 207.500.000 50.000.000 770.000.000
Konsolidasian
Penghasilan
kepentingan (5e)42.500.000 (42.500.000)
nonpengendali
Bagian induk atas
727.500.000 200.000.000 250.000.000 50.000.000 727.500.000
laba bersih

19
Laporan perubahan saldo laba
Saldo Awal Saldo (5e)
1.500.000.000 400.000.000 (5e)50.000.000 1.500.000.000
Laba 400.000.000
Laba bersih (dari
727.500.000 200.000.000 250.000.000 100.000.000 727.500.000
atas)
Dikurang dividen
(300.000.000) (50.000.000) (300.000.000)
diumumkan
Saldo Akhir Saldo
1.927.500.000 550.000.000 650.000.000 1.927.500.000
Laba

Laporan Posisi Keuangan


Kas dan setara kas 1.087.500.000 600.000.000 1.687.500.000
Piutang Usaha 800.000.000 375.000.000 1.175.000.000
Persediaan 650.000.000 400.000.000 (5e) 30.000.000 1.020.000.000
Investasi pada PT (5e)
990.000.000
Andalas 990.000.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Bangunan dan
3.000.000.000 400.000.000 3.400.000.000
Peralatan
Akumulasi
(750.000.000) (125.000.000) (875.000.000)
penyusutan
Merek Dagang 400.000.000 400.000.000
Akumulasi
(50.000.000) (50.000.000)
Amorisasi
Total Aset 7.627.500.000 2.150.000.000 1.020.000.000 8.757.500.000

Utang Usaha 1.200.000.000 300.000.000 1.500.000.000


Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 (5e)800.000.000 3.000.000.000
Saldo Laba(dari
atas) 1.927.500.000 550.000.000 650.000.000 100.000.000 1.927.500.000

Kepentingan (5e)
330.000.000
Nonpengendali 330.000.000
Total Liabilitas
7.627.500.000 2.150.000.000 1.450.000.000 430.000.000 8.757.500.000
dan Ekuitas

Prosedur Konsolidasi Tahun Kedua-2016

Untuk periode 2016, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp250.000.000
dan mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp100.000.000. Persediaan yang diperoleh
PT Nusantara dari PT Andalas pada periode 2015 telah terjual seluruhnya pada periode
2016.

20
Pencatatan PT Nusantara-2016

PT Nusantara mencatat investasi di PT Andalas dengan mengumumkan metode ekuitas maka


pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2016 adalah berikut :

31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 187.500.000
Bagian Laba atas PT.Andalas 187.500.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas(Rp250.000.000x75%)

31 Desember 2016
Kas 75.000.000
Investasi pada PT.Andalas 75.000.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas dividen PT Andalas (Rp 100.000.000x75%)

Persediaan PT Nusantara yang diperoleh dari Pt Nusantara pada tahun 2015 telah terjual
seluruhnya pada tahun 2016.Sehingga keuntungan dari penjualan tersebut telah terealisasi.
Selanjutnya, PT Nusantara harus mengakui keuntungan tersebut sebbesar bagiannya dan
melakukan pencatatan sebagai berikut.

31 Desember 2016
Investasi pada PT Andalas 22.500.000
Bagian Laba atas PT Andalas 22.500.000
Mencatat keuntungan transaksi hilir yang telah terealisasi (Rp30.000.000x75%)

Jika di 2016 terdapat transaksi hilir penjualan persediaan yang baru, maka dapat muncul
kembali keuntungan atau kerugian penjualan persediaan yang belum terealisasi. Sehingga
dalam satu periode akan terdapat pengakuan realisasi keuntungan atau kerugian penjualan
persediaan periode sebelumnya dan pengakuan keuntungan atau kerugian yang belum
terealisasi dari penjualan persediaan periode berjalan.

Jurnal Eliminasi-2016

Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan
kepentingan nonpengendali atas aset bersih tersebut.

21
TABEL 5.12

Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi

PT Kepentingan
Nusantara Nonpengendali
(75%) (25%) = Saham biasa Saldo Laba
Saldo Awal 1.012.500.000 337.500.000 800.000.000 550.000.000
Laba Bersih 187.500.000 62.500.000 250.000.000
Dividen (75.000.000) (25.000.000) (100.000.000)

Saldo Akhir 1.125.000.000 375.000.000 = 800.000.000 700.000.000

Bagian Laba PT Andalas


(187.500.000 + 22.500.000) 210.000.000
Penghasilan Kepentingan
Nonpengendali(62.500.000+7.500.000) 70.000.000

Jurnal Eliminasi berikut (7e) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuat untuk
mengeliminasibagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentigan nonpengendali serta
investasiawal PT Nusantara di PT Andalas

(7e) Saham Biasa 800.000.000


Saldo Laba 550.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 210.000.000
Bagian laba kepentingan Nonpengendali 70.000.000
Dividen diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.147.500.000
Kepentingan nonpengendali 382.500.000
Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT andalas

Jurnal eliminasi tambahan diperlakukan untuk mengakui keuntungan atas penjualan yang
ditangguhkan pada periode 2015. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah :

(8e) Investasi pada PT Andalas 22.500.000


Kepentingan Nonpengendali 7.500.000
Beban pokok penjualan 30.000.000
Membalik keuntungan penjualan yang ditangguhkan diperiode sebelumnya

22
Kertas Kerja Konsolidasian-2016
Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian
2016
TABEL 5.13

Kertas Kerja Konsolidasian 2016

Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Laporan Laba rugi
Penjualan 6.000.000.000 1.000.000.000 7.000.000.000
Beban pokok
(3.900.000.000) (600.000.000) (8e) 30.000.000 (4.470.000.000)
penjualan
Beban operasi 1.037.500.000) (125.000.000) (1.162.500.000)
Beban Penyusutan (250.000.000) (25.000.000) (275.000.000)
Beban Amortisasi (62.500.000) - (62.500.000)
Bagian Laba atas
210.000.000 (7e)210.000.000 -
PT Andalas
Laba Bersih
960.000.000 250.000.000 210.000.000 30.000.000 1.030.000.000
Konsolidasian
Penghasilan
kepentingan (7e)70.000.000 70.000.000
nonpengendali
Bagian induk atas
960.000.000 250.000.000 280.000.000 30.000.000 960.000.000
laba bersih
Laporan perubahan saldo laba
Saldo Awal Saldo (7e)
1.890.000.000 550.000.000 1.890.000.000
Laba 550.000.000
Laba bersih (dari
960.000.000 250.000.000 280.000.000 30.000.000 960.000.000
atas)
Dikurang dividen (7e)
(400.000.000) (100.000.000) (400.000.000)
100.000.000
Saldo Akhir Saldo 2.450.000.000 700.000.000 830.000.000 130.000.000 2.450.000.000

23
Laba

Laporan Posisi Keuangan


Kas dan setara kas 1.400.000.000 700.000.000 2.100.000.000
Piutang Usaha 1.000.000.000 500.000.000 1.500.000.000
Persediaan 550.000.000 350.000.000 900..000.000
Investasi pada PT (8e)
1.125.000.000 - (8e)22.500.000 -
Andalas 1.147.500.000
Tanah 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Bangunan dan
3.000.000.000 400.000.000 3.400.000.000
Peralatan
Akumulasi
(1.000.000.000) (150.000.000) (1.150.000.000)
penyusutan
Merek Dagang 737.500.000 - 737.500.000
Akumulasi
(112.500.000) (112.500.000)
Amorisasi
Total Aset 8.200.000.000 2.300.000.000 22.500.000 1.147.500.000 9.375.000.000

Utang Usaha 1.250.000.000 300.000.000 1.550.000.000


Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
Saham Biasa 3.000.000.000 800.000.000 (7e)800.000.000 3.000.000.000
Saldo Laba(dari
atas) 2.450.000.000 700.000.000 830.000.000 130.000.000 2.450.500.000

Kepentingan (7e)
(8e)7.500.000 375.000.000
Nonpengendali 382.500.000
Total Liabilitas
8.200.000.000 2.300.000.000 1.637.500.000 512.500.000 9.375.000.000
dan Ekuitas

5.3 Transaksi Penjualan Jasa


Dalam transaksi penjualan jasa , pendapatan jasa yang diakui oleh entitas induk atau
anak akan menjadi beban anak atau entitas induk pada nilai yang sama sehingga tidak

24
terdapat keuntungan yang belum terealisasi atas transaksi tersebut. Oleh karenanya eleminasi
dibuat hanya menghapus akun pendapatan jasa dan beban.

Contoh 5.4-Dampak Transaksi Penjualan Jasa terhadap Jurnal Eleminasi


PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudra (PT S) . pada Desember 2015 PT P
memberkan jasa perawatan mesin kepada PT S sebesar RP 20.000.000 tagihan telah
dikirimkan pada 25 Desember 2015 sampai 31 Desember 2015, PT S belum membayar
tagihan tersebut atas transaksi pemberian jasa tersebut, PT P akan membuat jurnal sebagai
berikut:
Piutang usaha 20.000.000

Pendapatan Jasa 20.000.000

Mencatat pemberian jasa perawatan mesin kepada PT S

Sementara itu PT S akan membuat jurnal sebagai berikut:

Beban Perawatan 20.000.000

Utang Usaha 20.000.000

Mencatat beban perawatan mesin

Pendapatan jasa yang diakui PT P harus dieleminasi karena pendapatan tersebut diperoleh
dari entitas anaknya sendiri, yaitu PT S. Sehingga jurnal eleminasi yang di buat adalah
sebagai berikut:
Pendapatan Jasa 20.000.000

Beban Perawatan 20.000.000

Mengeleminasi pendapatan jasa PT P dan beban perawatan PT S

Dari sudut konsolidasi PT P dan PT S merupakan satu kesatuan, sehingga utang piutang di
antara kedua perusahaan harus dieleminasi. Jurnal eleminasi yang harus dibuat adalah sebagai
berikut:
Utanng Usaha 20.000.000

Piutang Usaha 20.000.000

Mengeleminasi utang piutang antara PT P dan PT S

25
Untuk transaksi pemberian jasa dari entitas anak ke entitas induk ( transaksi hilir), jurnal
eleminasi yang dibuat sama dengan jurnal eleminasi transaksi hulu di atas.

5.4 ILUSTRASI KOMPREHENSIF

PT Pandawa telah melakukan pembelian 80 % saham PT Satria pada 1 januari 2015


seharga Rp 800.000.000. pada tanggal tersebut, nilai wajar kepentingan nonpengenali sebesar
Rp 200.000.000. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa total nilai wajar PT Satria adalah
RP 1.000.000.000. Nilai aset bersih PT Satria pada 1 januari 2015 sebesar Rp 800.000.000.
perhitungan diferensial dari akuisisi PT Pandawa terhadap PT Satria dapat ditujukan melalui
perhitungan berikut:
Nilai akuisisi oleh PT Pandawa + nilai wajar 1.000.000.000
Kepentingan nonpengendali
Nilai tercatat aset bersih PT Satria
Saham biasa 500.000.000
Saldo laba 300.000.000
800.000.000
Selisih (Diferensial) 200.000.000

Diferensial yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku
beberapa aset PT Satria sebesar Rp 200.000.000, sedangkan sisanya merupakan goodwill.
Berikut perincian dari total diferensial tersebut:
Diferensial

Persediaan Rp 25.000.000

Tanah Rp 75.000.000

Bangunan Rp 50.000.000

Goodwill Rp 50.000.000

26
TABEL 5.14

Neraca Saldo per 31 Desember 2015

PT Nusantara PT Andalas
Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 5.150.000.000 750.000.000
Piutang Usaha 2.000.000.000 200.000.000
Persediaan 800.000.000 150.000.000
Investasi pada PT
830.000.000 -
Andalas
Tanah 1.500.000.000 550.000.000
Bangunan dan Peralatan 3.400.000.000 300.000.000
Merek Dagang 500.000.000 -
Akumulasi Penyusutan 1.000.000.000 100.000.000
Akumulasi Amortisasi 100.000.000
Utang Usaha 1.250.000.000 250.000.000
Utang Bank 1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa 5.000.000.000 500.000.000
Saldo Laba 2.000.000.000 300.000.000
Penjualan 6.000.000.000 900.000.000
Pendapatan Sewa 40.000.000
Bagian Laba atas PT
110.000.000 -
Satria
Beban Pokok Penjualan 2.250.000.000 300.000.000
Beban Operasi 600.000.000 90.000.000
Beban Sewa 120.000.000 75.000.000
Beban Amortisasi 50.000.000 -
Beban Bunga 300.000.000 10.000.000
Dividen Diumumkan 200.000.000 100.000.000
17.000.000.00
Total 17.000.000.000 2.550.000.000 2.550.000.000
0

27
Informasi Tambahan
1. Selama 2015, PT Satria melaporkan laba bersih sebesar Rp 400.000.000 dan
megumumkan pembagian dividen sebesar Rp 100.000.000
2. Dalam penjualan PT Pandawa tahun 2015, terdapat penjualan kepada PT Satria
sebesar Rp 400.000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar Rp 250.000.000.
sampai 31 Desember 2015, persedian tersebut baru terjual 40%.
3. Dalam penjualan PT Satria tahun 2015, terdapat penjualan kepada PT Pandawa
sebesar Rp 200.000.000 dengan beban pokok penjualan sebesar Rp 80.000.000.
sampai 31 Desember 2015, persedian tersebut belum terjual seluruhnya.
4. Pada desember 2015, PT Pandawa menyerahkan peralatan kepada PT Satria. Atas jasa
tersebut PT Satria harus membayar biaya sebesar Rp 26.000.000. sampai akhir 2015,
PT Satria belum melakukan pembayaran.

Prosedur Konsolidasi Tahun 2015

Pencatatan PT Pandawa 2015


PT Pandawa mencatata investasinay di PT Satria menggunakan metode ekuitas, berikut
adalah pencatatan yang dibuat PT Pandawa selama tahun 2015:
1 Januari 2015

Investasi pada PT Satria 800.000.000

Kas 800.000.000

Mencatata pembelian saham PT Satria

31 Desmber 2015

Investasi pada PT Satria 320.000.000

Bagian laba atas PT Satria 320.000.000

Mencatat bagian PT Pandawa atas laba bersih PT Satria (Rp400.000.000 x 80%)

31 Desmber 2015

Kas 80.000.000

Investasi pada PT Satria 80.000.000

Mencatat bagian PT Pandawa atas Dividen PT Satria (Rp100.000.000 x 80%)

28
Karena persedian yang menyebabkan munculnya diferensial pada tanggal akuisisi seluruhnya
terjual, maka diferensial sebesar Rp 25.000.000 seluruhnya diamortisasi. Sementara itu
bangunan memiliki sisa umur manfaat bangunan 10 tahun, sehingga diferensial akan
diamortisasi selama 10 tahun. Nilai amortisasi tiap tahunnya adalah Rp 5.000.000/ 10 tahun.
Selama tahun 2015, tidak terdapat penurunan nilai atas goodwill, sehingga amortisasi
diferensial yang harus dicatat PT Pandawa untuk tahun 2015 adalah Rp 24.000.000 (( Rp
25.000.000-Rp 5.000.000) x 80%).

31 Desember 2015

Bagian laba atas PT Satria 24.000.000

Investasi pada PT Satria 24.000.000

Mencatat amortisasi diferensial (Rp30.000.000 x 80%)

Atas transaksi penjualan persediaan dari PT Pandawa ke PT Saria, PT Pandawa memperoleh


keuntungan sebesar Rp 150.000.000 (Rp 400.000.000-Rp 250.000.000). sampai akhir 2015,
persediaan tersebut baru terjual sebesar 40% sehinga terdapat keuntungan yang belum
terealisasi sebesar Rp 90.000.000 (Rp 150.000.000 x 60%). Terkait keuntunan yan belum
terealisasi tersebut, PT Pandawa membuat pencatatan berikut:
Bagian laba atas PT Satria 90.000.000

Investasi pada PT Satria 90.000.000

Mencatat keuntungan transaksi hulu- penjualan persediaan yang belum terealisasi (Rp150.000.000 x 60%)

Atas penjualan persediaan persediaan dari PT Satria ke entitas indknya, PT Satria


memperoleh keutungan sebesar Rp 120.000.000 (Rp 200.000.000- Rp 80.000.000). sampai
akhir 2105, seluruh persediaan tersebut terjual. Sehingga seluruh keuntungan belum
terealisasi. Oleh karena transaksi ini merupakan transaksi hilir, PT Pandawa akan mencatat
sebesar bagian kepemilikannya saja. Berikut pencatatan yang dibuat oleh PT Pandawa.

Bagian laba atas PT Satria 96.000.000

Investasi pada PT Satria 96.000.000

Mencatat keuntungan transaksi hilir- penjualan persediaan yang belum terealisasi (Rp120.000.000 x 80%)

29
Berikut ini adalah buku besar investasi pada PT Satria dan baian laba atas PT Satria per 31
Desember 2015:
Investasi pada PT Satria
Akuisisi 800.000.000
Laba Bersih 320.000.000
80.000.000 Dividen
24.000.000 Amortisasi Diferensial
90.000.000 Keuntungan Belum Terealisasi
96.000.000 Kuntungan Belum Terealisasi
830.000.000

Bagian Laba atas PT Satria


Amortisasi Diferensial 24.000.000
320.000.000 Laba Bersih
Keuntungan Belum Terealisasi 320.000.000
Keuntungan Belum Terealisasi 96.000.000

110.000.000
Jurnal Eliminasi-2015

Berikut adalah perhitungan nilai aset bersih PT Pandawa dan bagian PT Satria dan
kepentingan non pengendali atas aset bersih tersebut:

TABEL 5.15
Perhitungan Jurnal Eliminasi
Kepentingan
PT Pendawa Saham
Nonpengendali Saldo Laba
(80 %) Biasa
(20 %)
Nilai Buku Awal 640.000.000 160.000.000 = 500.000.000 300.000.000
Laba Bersih a 320.000.000 80.000.000 400.000.000
Dividen (80.000.000) (20.000.000) (100.000.000)
Saldo Akhir b 880.000.000 220.000.000 = 500.000.000 600.000.000
Keuntungan Belum c
Terealisasi -
Transaksi Hulu (90.000.000)
Persediaan
Keuntungan Belum d
Terealisasi -
Transaksi Hilir (96.000.000) (24.000.000)
Persediaan
Saldo Akhir b-c-d 649.000.000 196.000.000
Disesuaikan
Bagian Laba atas PT a-c-d 134.000.000
Satria
Bagian Laba
Kepentingan
Nonpengendali a-d 56.000.000
(80.000.000 -

30
24.000.000)

Jurnal eliminasi (9e) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuat untuk mengeliminasi
bagian laba dan deviden PT Pandawa dan Kepentingan nonpengendali serta investasi awal PT
Pandawa di PT Satria.

(9e) Saham Biasa 500.000.000


Saldo Laba 300.000.000
Bagian Laba atas PT Satria 134.000.000
Dividen Diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Satria 649.000.000
Kepentingan Nonpengendali 196.000.000
(Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Satria)

Berikut adalah skedul perhitungan saldo diferensial selama tahun 2015 :


Kepentingan
PT Pendawa Akm. Peny
+ Non Pengendali = Persediaan + Tanah + Bangunan + Goodwill
(80%) Bangunan +
(20%)
Saldo Awal 160.000.000 40.000.000 25.000.000 75.000.000 50.000.000 50.000.000
Amortisasi (24.000.000) (6.000.000) (25.000.000) (5.000.000)
Saldo Akhir 136.000.000 34.000.000 75.000.000 50.000.000 (5.000.000) 50.000.000

Jurnal eliminasi yang harus dibuat untuk amortisasi diferensial adalah sebagai berikut :

(10e) Beban Pokok Penjualan 25.000.000


Beban Penyusutan 5.000.000
Tanah 75.000.000
Bangunan 50.000.000
Goodwill 50.000.000
Bagian Laba atas PT Satria 24.000.000
Bagian Laba Kepentingan Non 6.000.000
pengendalian
Akumulasi Penyusutan 5.000.000
Investasi pada PT Satria 136.000.000
Kepentingan Nonpengendali 34.000.000
(Mengalokasikan diferensial dan amortisasi diferensial)

31
Persediaan yang diperoleh PT Satria dari PT Pandawa baru terjual sebesar 40%, sehingga
terdapat keuntungan atas penjualan yang belum terealisasi. Jurnal eliminasi yang dibuat
adalah:

(11e) Penjualan 400.000.000


Beban Pokok Penjualan 310.000.000
Persediaan 90.000.000
(Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Pandawa dan PT Satria)

Sementara itu, persediaan yang diperoleh PT Pandawa dari PT Satria belum terjual
seluruhnya di akhir 2015. Oleh karenanya, seluruh keuntungan atas penjualan tersebut belum
dapat diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Jurnal eliminasi yang harus dibuat
sebagai berikut :

(12e) Penjualan 200.000.000


Beban Pokok Penjualan 80.000.000
Persediaan 120.000.000
(Mengeliminasi penjualan persediaan antara PT Pandawa dan PT Satria)

Atas pemberian jasa sewa oleh PT Pendawa ke PT Satria, diperlukan jurnal eliminasi untuk
mengeliminasi pendapatan sewa dan beban sewa, serta utang-piutang yang disebabkan oleh
transaksi tersebut. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah :

(13e) Pendapatan Sewa 26.000.000


Beban Sewa 26.000.000
(Mengeliminasi pendapatan dan beban sewa)

(13e) Pendapatan Sewa 26.000.000


Beban Sewa 26.000.000
(Mengeliminasi utang piutang terkait transaksi pemberian jasa sewa)

Kertas Kerja Konsolidasi 2015

Berikut adalah kertas kerja yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian
2015.

32
TABEL 5.16
Kertas Kerja Konsolidasian 2015
Neraca Saldo Jurnal Eliminasi
Nama Akun Konsolidasian
PT Nusantara PT Andalas Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
(11e)
400.000.000
Penjualan 6.000.000.000 900.000.000 6.300.000.000
(12e)
200.000.000
Pendapatan (13e)
40.000.000 - 14.000.000
Sewa 26.000.000
(11e)
Beban Pokok (10e) 310.000.000
(2.250.000.000) (300.000.000) (2.185.000.000)
Penjualan 25.000.000 (12e)
80.000.000
Beban Operasi (600.000.000) (90.000.000) (690.000.000)
(13e)
Beban Sewa (120.000.000) (75.000.000) (169.000.000)
26.000.000
Beban
(300.000.000) (25.000.000) (10e) 5.000.000 (330.000.000)
Penyusutan
Beban
(50.000.000) (50.000.000)
Amortisasi
Beban Bunga (300.000.000) (10.000.000) (310.000.000)
Bagian Laba (9e) (10e)
110.000.000 -
atas PT Satria 134.000.000 24.000.000
Laba Bersih
2.530.000.000 400.000.000 790.000.000 440.000.000 2.580.000.000
Konsolidasian
Bagian Laba
(10e)
Kepentingan (9e) 56.000.000 (50.000.000)
6.000.000
Nonpengendali
Bagian Induk
ataas Laba 2.530.000.000 400.000.000 846.000.000 446.000.000 2.530.000.000
Bersih

Laporan Perubahan Saldo Laba


Saldo Laba (7e)
2.000.000.000 300.000.000 2.000.000.000
Awal 300.000.000
Laba bersih
2.530.000.000 400.000.000 846.000.000 446.000.000 2.530.000.000
(dari atas)
Dikurangi: (9e)
(200.000.000) (100.000.000) (200.000.000)
Dividen 100.000.000
Saldo Laba
4.330.000.000 600.000.000 1.146.000.000 546.000.000 4.330.000.000
Akhir

Laporan Posisi Keuangan


Kas dan Setara 5.150.000.000 750.000.000 5.900.000.000

33
Kas
(14e)
Piutang Usaha 2.000.000.000 200.000.000 2.174.000.000
26.000.000
(11e)
90.000.000
Persediaan 800.000.000 150.000.000 740.000.000
(12e)
120.000.000
(9e)
Investasi pada 694.000.000
830.000.000 -
PT Andalas (10e)
136.000.000
(10e)
Tanah 1.500.000.000 550.000.000 2.215.000.000
75.000.000
Bangunan dan (10e)
2.400.000.000 300.000.000 2.750.000.000
Peralatan 50.000.000
Akumulasi (10e)
(1.000.000.000) (100.000.000) (1.105.000.000)
Penyusutan 5.000.000
Merek Dagang 500.000.000 - 500.000.000
Akumulasi
(100.000.000) - (100.000.000)
Amortisasi
(17e)
Goodwill 50.000.000
50.000.000
Total Aset 12.080.000.000 1.850.000.000 175.000.000 1.071.000.000 13.034.000.000

(14e)
Utang Usaha 1.250.000.000 300.000.000 1.474.000.000
26.000.000
Utang Obligasi 1.500.000.000 500.000.000 2.000.000.000
(9e)
Saham Biasa 5.000.000.000 500.000.000 5.000.000.000
500.000.000
Saldo Laba
4.330.000.000 600.000.000 1.146.000.000 546.000.000 4.330.000.000
(dari atas)
(9e)
Kepentingan 196.000.000
230.000.000
Nonpengendali (10e)
34.000.000
Total
Liabilitas dan 12.080.000.000 1.850.000.000 1.672.000.000 742.000.000 13.034.000.000
Ekuitas

Laporan Keuangan Konsolidasi 2015

Berdasarkan kertas kerja diatas, maka dapat disusun laporan keuangan konsolidasian PT
Pandawa dan Entitas Anak untuk periode 2015 sebagai berikut :

34
TABEL 5.17
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015
PT PANDAWA DAN ENTITAS ANAK
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015
Penjualan 6.300.000.000
Beban Pokok Penjualan (2.185.000.000)
Laba Kotor 4.115.000.000

Beban Operasional :
Beban Operasi (690.000.000)
Beban Sewa (169.000.000)
Beban Penyusunan (330.000.000)
Beban Amortisasi (50.000.000)
Beban Bunga (310.000.000)
Total Beban Operasional (1.549.000.000)

Pendapatan dan Beban Lain-lain :


Pendapatan Sewa 14.000.000
Total Pendapatan & Beban Lain-lain 14.000.000
Laba Bersih Konsolidasi 2.580.000.000
Bagian Laba Konsolidasi
(50.000.000)
Nonpengendali
Bagian Laba Induk Perusahaan 2.530.000.000

PT PANDAWA DAN ENTITAS ANAK


Laporan Perubahan Saldo Laba Konsolidasian
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015
Saldo Laba 1 Januari 2015 2.000.000.000
Bagian Laba Induk Perusahaan 2.530.000.000
Dividen Diumumkan (200.000.000)
Saldo Laba, 31 Desember 2015 4.330.000.000

35
PT PANDAWA DAN ENTITAS ANAK
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 31 Desember 2015
Aset Liabilitas
Kas dan Setara Utang
5.900.000.000 1.474.000.000
Kas Usaha
Piutang Usaha 2.174.000.000 Utang Bank 2.000.000.000
Persediaan 740.000.000
Tanah 2.125.000.000 3.474.000.000
Bangunan dan
2.750.000.000
Peralatan
Akumulasi Ekuitas
(1.105.000.000)
Penyusutan
Saham
1.645.000.000 5.000.000.000
Biasa
Merek Dagang 500.000.000 Saldo Laba 4.330.000.000
Akm. Total
Amortisasi (100.000.000) Kepemilikan 9.330.000.000
Induk
400.000.000
Goodwill Kepentingan
50.000.000 230.000.000
Pengendali
Total
Total Aset 13.034.000.000 Liabilitas & 13.034.000.000
Ekuitas

36

Anda mungkin juga menyukai