Anda di halaman 1dari 14

KONSOLIDASIAN TRANSFER

ANTAR PERUSAHAAN :
PERSEDIAAN/JASA
Anggota Kelompok :

Putri Safira Irene Fatona Budyaningtyas


01 04
(63030200142) (63030200154)

Farikha Ayu Muslikha


02 Siti Alfi Nur Khasanah 05
(63030200149) (63030200160)

Alfanni Nur Rohmaniah 06 Kesi Ngesti Dzakiyyah


03
Zanjabila
(63030200167)
(63030200151)

Dwi Ema Saputri


07
(63030200170)
Transaksi antara Entitas Induk dan Entitas Anak
Dalam PSAK 65 (Revisi 2014) Laporan Keuangan
Konsolidasian, transaksi yang melibatkan entitas induk dan
entitas anak sering disebut dengan transaksi antar-entitas
dalam kelompok usaha. Transaksi antar-entitas dalam
kelompok usaha dapat digambarkan gambar berikut ini:
Pentingnya Eliminasi atas Transaksi antara Entitas Induk dan Entitas Anak

Entitas induk berkewajiban menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kinerja dan kondisi
keuangan entitas induk beserta entitas anaknya secara keseluruhan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian entitas induk dan entitas anak merupakan
satu entitas tunggal yang tidak terpisahkan.
Dampak terhadap Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi

1. Dampak terhadap Pencatatan Entitas Induk

Transaksi jual beli persediaan antara entitas induk dan entitas anak
merupakan contoh transaksi antar-entitas dalam satu kelompok usaha.
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari jual beli persediaan
belum terealisasi selama persediaan tersebut masih berada di entitas
induk atau entitas anak. Namun ketika persediaan tersebut telah terjual,
keuntungan atau kerugian atas penjualan akan terealisasi.

Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 15 (Revisi 2014)


Investasi pada Entitas Asosia dan Ventura Bersama, yang menyatakan
bahwa keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dar transaksi hulu
atau hilir diakui dalam laporan keuangan entitas hanya sebesar bagian
investor lain dalam entitas anak. Metode ini yang sering disebut
dengan istilah fully adjusted equity method
Lanjutan…..
2. Dampak terhadap Jurnal Eliminasi

Jurnal eliminasi terkait transaksi jual beli persediaan antara entitas


induk dan entitas anak tergantungng pada posisi persediaan pada akhir
periode. Ketika seluruh persediaan yang diperoleh dari entitas induk
sudah terjual ke perusahaan non-afiliasi pada periode yang sama
dengan periode perolehannya, maka jurnal eliminasi dibuat untuk
menghapus angka penjualan dan beban pokok penjualan sebesar angka
penjualan persediaan entitas induk ke entitas anak.

Jika pada akhir periode seluruh persediaan yang diperoleh dari entitas induk belum
terjual, maka penjualan dan beban pokok penjualan yang diakui entitas induk harus
dieliminasi. Keuntungan atau kerugian atas penjualan tersebut juga harus
dieliminasi seluruhnya dengan mengurangi nilai persediaan. Namun, ketika
persediaan sudah terjual sebagian pada periode tersebut, maka sebagian keuntungan
atau kerugian penjualan persediaan yang belum terealisasi harus dieliminasi.
Contoh Dampat terhadap Pencatatan Entitas Induk
dan Jurnal Eliminasi

Contoh Kasus
PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudera (PT S). Selama tahun 2015,
terdapat transaksi penjualan persediaan oleh PT P ke PT S sebesar Rp 10.000.000.
Beban pokok penjualan (BPP) yang dibukukan PT P terkait transaksi penjualan
tersebut adalah Rp 6.000.000. Bagaimana pencatatan dan jurnal yang harus dibuat
PT P saat penyusunan laporan keuangan konsolidasian 2015 jika:

 Skenario 1 => seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual seharga
Rp 16.000.000

 Skenario 2 => seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P belum terjual.

 Skenario 3 => sebanyak 75% dari persediaan yang diperoleh dari PT P telah
terjual seharga Rp 12.000.000
Penyelesaian :

Skenario 1 => seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual seharga Rp 16.000.000

Terkait penjualan ke entitas anak, PT P melaporkan keuntungan sebesar Rp 4.000.000 (Rp


10.000.000 – Rp 6.000.000). Keuntungan tersebut sudah terealisasi karena persediaan yang
diperoleh PT S dari PT P sudah terjual ke perusahaan non-afiliasi. Oleh karena itu, tidak ada
jurnal yang dibuat oleh PT P terkait penangguhan keuntungan transaksi hulu.

Transaksi hulu dalam contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp


10.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp 6.000.000 oleh PT P. Di sisi lain, PT S
membukukan penjualan sebesar Rp 16.000.000 dan beban pokok penjualan senilai Rp
10.000.000. Akun penjualan milik PT P dan beban pokok penjualan milik PT S harus
dieliminasi karena transaksi penjualan tersebut terjadi dalam satu entitas. Jurnal eliminasi yang
harus dibuat adalah:

Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 10.000.000
Penyelesaian :

Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadap penyajian akun penjualan, beban pokok
penjualan, dan persediaan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Penjualan Rp10.000.000 Rp16.000.000 Rp26.000.000 Rp10.000.000 Rp16.000.000
Beban Pokok Penjualan Rp6.000.000 Rp10.000.000 Rp16.000.000 Rp10.000.000 Rp6.000.000
Persediaan - - - - -
Penyelesaian :
 Skenario 2 => seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P belum terjual.
Keuntungan atas penjualan yang dibukukan PT P sebesar Rp 4.000.000 belum terealisasi, karena
hingga akhir periode persediaan tersebut masih dimiliki oleh PT S. Oleh karena itu, PT P harus mencatat
penangguhan keuntungan atas penjualan tersebut menggunakan jurnal berikut:
Bagian Laba atas Entitas Anak 4.000.000
Investasi pada Entitas Anak 4.000.000
Oleh karena transaksi penjualan persediaan pada ilustrasi ini merupakan transaksi hulu, maka PT P
mencatat keuntungan yang belum terealisasi secara penuh.
Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp 10.000.000 dan
beban pokok penjualan sebesar Rp 6.000.000 oleh PT P, dan belum terdapat penjualan yang dibukukan
oleh PT S. Dari sudut pandang konsolidasian, persediaan tersebut masih berada di perusahaan, sehingga
penjualan dan beban pokok penjualan yang diakui PT P harus dieliminasi secara penuh. Keuntungan atas
penjualan yang belum terealisasi, yaitu sebesar Rp 4.000.000, juga dieliminasi dengan mengurangi
persediaan. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:
Penyelesaian :

Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 6.000.000
Persediaan 4.000.000

Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadao penyajian akun penjualan, beban
pokok penjualan, dan persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:

Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Penjualan Rp10.000.000 - Rp10.000.000 Rp10.000.000 -
Beban Pokok Penjualan Rp6.000.000 - Rp6.000.000 Rp6.000.000 -
Persediaan - Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp4.000.000 Rp6.000.000
Penyelesaian :
 Skenario 3 => sebanyak 75% dari persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual seharga Rp 12.000.000
Oleh karena persediaan yang diperoleh dari PT P baru 75% yang telah terjual, maka terdapat
keuntungan penjualan yang belum terealisasi. Besarnya keuntungan penjualan yang belum terealisasi
sebesar Rp 1.000.000 (25% x Rp 4.000.000), sehingga PT P harus mencatat penangguhan keuntungan atas
penjualan tersebut dengan membuat jurnal berikut:
 Bagian Laba atas Entitas Anak 1.000.000
Investasi pada Entitas Anak 1.000.000

Karena transaksi penjualan persediaan dalam ilustrasi ini merupakan transaksi hulu, maka oleh PT P
keuntungan yang belum terealisasi akan dicatat secara penuh.
Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp 10.000.000 dan
beban pokok penjualan sebesar Rp 6.000.000. Sementara itu, PT S mengakui penjualan senilai Rp
12.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp 7.500.000 (75% x Rp 10.000.000). Eliminasi dibuat
atas akun penjualan yang dilaporkan PT P, yaitu senilai Rp 10.000.000. Keuntungan atas oenjualan yang
belum terealisasi sebesar Rp 1.000.000 dieliminasi dengan mengurangi akun persediaan.
Penyelesaian :

Akun beban pokok penjualan dieliminasi sebesar Rp 9.000.000, karena beban pokok penjualan yang akan
disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebesar Rp 4.500.000 (75% x Rp 6.000.000). Jurnal
eliminasi yang harus dibuat sebagai berikut:
Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 9.000.000
Persediaan 1.000.000
Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadap penyajian akun penjualan, beban pokok penjualan, dan
persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Penjualan Rp10.000.000 Rp12.000.000 Rp22.000.000 Rp10.000.000 Rp12.000.000
Beban Pokok Penjualan Rp6.000.000 Rp7.500.000 Rp3.500.000 Rp9.000.000 Rp4.500.000
Persediaan - Rp2.500.000 Rp2.500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai