ANTAR PERUSAHAAN :
PERSEDIAAN/JASA
Anggota Kelompok :
Entitas induk berkewajiban menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kinerja dan kondisi
keuangan entitas induk beserta entitas anaknya secara keseluruhan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian entitas induk dan entitas anak merupakan
satu entitas tunggal yang tidak terpisahkan.
Dampak terhadap Pencatatan Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi
Transaksi jual beli persediaan antara entitas induk dan entitas anak
merupakan contoh transaksi antar-entitas dalam satu kelompok usaha.
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari jual beli persediaan
belum terealisasi selama persediaan tersebut masih berada di entitas
induk atau entitas anak. Namun ketika persediaan tersebut telah terjual,
keuntungan atau kerugian atas penjualan akan terealisasi.
Jika pada akhir periode seluruh persediaan yang diperoleh dari entitas induk belum
terjual, maka penjualan dan beban pokok penjualan yang diakui entitas induk harus
dieliminasi. Keuntungan atau kerugian atas penjualan tersebut juga harus
dieliminasi seluruhnya dengan mengurangi nilai persediaan. Namun, ketika
persediaan sudah terjual sebagian pada periode tersebut, maka sebagian keuntungan
atau kerugian penjualan persediaan yang belum terealisasi harus dieliminasi.
Contoh Dampat terhadap Pencatatan Entitas Induk
dan Jurnal Eliminasi
Contoh Kasus
PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samudera (PT S). Selama tahun 2015,
terdapat transaksi penjualan persediaan oleh PT P ke PT S sebesar Rp 10.000.000.
Beban pokok penjualan (BPP) yang dibukukan PT P terkait transaksi penjualan
tersebut adalah Rp 6.000.000. Bagaimana pencatatan dan jurnal yang harus dibuat
PT P saat penyusunan laporan keuangan konsolidasian 2015 jika:
Skenario 1 => seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual seharga
Rp 16.000.000
Skenario 3 => sebanyak 75% dari persediaan yang diperoleh dari PT P telah
terjual seharga Rp 12.000.000
Penyelesaian :
Skenario 1 => seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual seharga Rp 16.000.000
Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 10.000.000
Penyelesaian :
Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadap penyajian akun penjualan, beban pokok
penjualan, dan persediaan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Penjualan Rp10.000.000 Rp16.000.000 Rp26.000.000 Rp10.000.000 Rp16.000.000
Beban Pokok Penjualan Rp6.000.000 Rp10.000.000 Rp16.000.000 Rp10.000.000 Rp6.000.000
Persediaan - - - - -
Penyelesaian :
Skenario 2 => seluruh persediaan yang diperoleh dari PT P belum terjual.
Keuntungan atas penjualan yang dibukukan PT P sebesar Rp 4.000.000 belum terealisasi, karena
hingga akhir periode persediaan tersebut masih dimiliki oleh PT S. Oleh karena itu, PT P harus mencatat
penangguhan keuntungan atas penjualan tersebut menggunakan jurnal berikut:
Bagian Laba atas Entitas Anak 4.000.000
Investasi pada Entitas Anak 4.000.000
Oleh karena transaksi penjualan persediaan pada ilustrasi ini merupakan transaksi hulu, maka PT P
mencatat keuntungan yang belum terealisasi secara penuh.
Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp 10.000.000 dan
beban pokok penjualan sebesar Rp 6.000.000 oleh PT P, dan belum terdapat penjualan yang dibukukan
oleh PT S. Dari sudut pandang konsolidasian, persediaan tersebut masih berada di perusahaan, sehingga
penjualan dan beban pokok penjualan yang diakui PT P harus dieliminasi secara penuh. Keuntungan atas
penjualan yang belum terealisasi, yaitu sebesar Rp 4.000.000, juga dieliminasi dengan mengurangi
persediaan. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:
Penyelesaian :
Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 6.000.000
Persediaan 4.000.000
Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadao penyajian akun penjualan, beban
pokok penjualan, dan persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Penjualan Rp10.000.000 - Rp10.000.000 Rp10.000.000 -
Beban Pokok Penjualan Rp6.000.000 - Rp6.000.000 Rp6.000.000 -
Persediaan - Rp10.000.000 Rp10.000.000 Rp4.000.000 Rp6.000.000
Penyelesaian :
Skenario 3 => sebanyak 75% dari persediaan yang diperoleh dari PT P telah terjual seharga Rp 12.000.000
Oleh karena persediaan yang diperoleh dari PT P baru 75% yang telah terjual, maka terdapat
keuntungan penjualan yang belum terealisasi. Besarnya keuntungan penjualan yang belum terealisasi
sebesar Rp 1.000.000 (25% x Rp 4.000.000), sehingga PT P harus mencatat penangguhan keuntungan atas
penjualan tersebut dengan membuat jurnal berikut:
Bagian Laba atas Entitas Anak 1.000.000
Investasi pada Entitas Anak 1.000.000
Karena transaksi penjualan persediaan dalam ilustrasi ini merupakan transaksi hulu, maka oleh PT P
keuntungan yang belum terealisasi akan dicatat secara penuh.
Transaksi hulu pada contoh ini mengakibatkan pengakuan penjualan sebesar Rp 10.000.000 dan
beban pokok penjualan sebesar Rp 6.000.000. Sementara itu, PT S mengakui penjualan senilai Rp
12.000.000 dan beban pokok penjualan sebesar Rp 7.500.000 (75% x Rp 10.000.000). Eliminasi dibuat
atas akun penjualan yang dilaporkan PT P, yaitu senilai Rp 10.000.000. Keuntungan atas oenjualan yang
belum terealisasi sebesar Rp 1.000.000 dieliminasi dengan mengurangi akun persediaan.
Penyelesaian :
Akun beban pokok penjualan dieliminasi sebesar Rp 9.000.000, karena beban pokok penjualan yang akan
disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebesar Rp 4.500.000 (75% x Rp 6.000.000). Jurnal
eliminasi yang harus dibuat sebagai berikut:
Penjualan 10.000.000
Beban Pokok Penjualan 9.000.000
Persediaan 1.000.000
Dampak dari jurnal eliminasi tersebut terhadap penyajian akun penjualan, beban pokok penjualan, dan
persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Penjualan Rp10.000.000 Rp12.000.000 Rp22.000.000 Rp10.000.000 Rp12.000.000
Beban Pokok Penjualan Rp6.000.000 Rp7.500.000 Rp3.500.000 Rp9.000.000 Rp4.500.000
Persediaan - Rp2.500.000 Rp2.500.000 Rp1.000.000 Rp1.500.000
TERIMA KASIH