Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan 12

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN


(PERSEDIAAN)

TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN

Apabila barang dagangan diperoleh dari sebuah perusahaan


affiliasi dan kemudian dijual kepada pihak luar, maka
labanya
direalisasi sepenuhnya oleh perusahaan yang semula menjual
barang barang ini dan oleh perusahaan yang kemudian
menjualnya
kepada pihak luar. Dalam penyusunan neraca konsolidasi,
transaksi semacam ini tidak perlu diperhitungkan.

PENJUALAN ARUS KE BAWAH DAN ARUS KE


ATAS
Penjualan oleh perusahaan induk kepada
perusahaan anak disebut dengan
penjualan arus ke bawah.
Penjualan oleh perusahaan anak kepada
perusahaan induk disebut dengan
penjualan arus ke atas.
Dalam kasus penjualan arus ke bawah,
pendapatan terpisah perusahaan induk
meliputi seluruh jumlah laba yang belum
direalisasi (termasuk dalam akun
penjualan dan harga pokok
penjualannya), dan pendapatan
perusahaan anak tidak terpengaruh.

Pendapatan hak minoritas mungkin terpengaruh jika laba


bersih perusahaan anak memasukkan laba yang belum
direalisasi (situasi arus ke atas).
Sebaliknya pendapatan hak minoritas tidak terpengaruh
jika pendapatan terpisah perusahaan induk memasukkan
laba yang belum direalisasi (situasi arus ke bawah).
Jika laba bersih perusahaan anak disajikan terlalu besar
(dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan), karena
perusahaan anak memasukkan laba yang belum direalisasi,
pendapatan yang dialokasikan kepada hak minoritas
seharusnya didasarkan pada pendapatan perusahaan anak
yang telah direalisasi.

Laba dan rugi yang belum direalisasi dari


penjualan arus ke atas dialokasikan
secara proporsional antara laba bersih
konsolidasi
(hak
mayoritas)
dan
pendapatan
hak
minoritas
(hak
minoritas).

ILUSTRASI : PENGARUH ARUS KE BAWAH DAN ARUS KE ATAS


PADA PERHITUNGAN PENDAPATAN
Pendapatan terpisah perusahaan induk dan 80% kepemilikannya
pada perusahaan anak tahun 2012 sbb :
Induk (Rp) Anak (Rp)
Penjualan
600.000
300.000
HPP
300.000
180.000
Laba Bruto
300.000
120.000
Beban2
-100.000
- 70.000
Pendapatan terpisah induk
200.000
Pendapatan bersih anak
50.000
Penjualan antar perusahaan selama 2012 Rp 100.000.
Pada 31 Desember 2012, dalam persediaan termasuk Rp 20.000
laba yang belum direalisasi.

Perhitungan Pendapatan Hak Minoritas


Penjualan arus ke bawah :
Laba yang belum direalisasi Rp 20.000 direfleksikan dalam
akun penjualan dan HPP induk, dan laba bersih anak =
pendapatan realisasinya. Sehingga, perhitungan pendapatan
hak minoritas tidak dipengaruhi oleh transaksi antarperusahaan dan dihitung :
Laba bersih anak Rp 50.000 x 20% = Rp 10.000
Penjualan arus ke atas :
Laba yang belum direalisasi Rp 20.000 direfleksikan dalam
akun penjualan dan HPP anak, dan pendapatan yang
direalisasi anak Rp 30.000. Perhitungan pendapatan hak
minoritas :
Laba bersih anak
50.000
Yang belum direalisasi
20.000
Pendapatan yang direalisasi
30.000
Pendapatan hak minoritas Rp 30.000 x 20% = 6.000

Perhitungan Laba Bersih Konsolidasi


Catatan : Perbedaan dalam perhitungan laba bersih
konsolidasi berdasarkan asumsi arus ke atas dan arus
ke bawah hanya terletak pada perhitungan
pendapatan hak minoritas.

Arus ke
Bawah
Pendapatan terpisah induk
Tambah : Pendapatan dari anak
*Arus ke bawah :
Ekuitas dalam laba yg dilaporkan anak dikurangi
laba yg belum direalisasi (50.000x80%) -20.000
*Arus ke atas :
Ekuitas dalam pendapatan anak yg telah
direalisasi
(50.000 20.000) x 80%
Laba bersih induk (dan konsolidasi)

200.000

Arus ke Atas
200.000

20.000

24.000
220.000

224.000

PERUSAHAAN INDUK DAN PERUSAHAAN ANAK


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2012
Penjualan
Penjualan
Arus ke Bawah Arus ke Atas
Penjualan (900.000 100.000)

800.000

800.000

HPP (480.000+20.000-100.000)

-400.000

-400.000

400.000

400.000

-170.000

-170.000

230.000

230.000

-10.000

-6.000

220.000

224.000

Laba Bruto
Beban-beban (100.000+70.000)
Total pendapatan yang telah direalisasi
Dikurangi : Pendapatan hak minoritas
Laba bersih konsolidasi

LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN ARUS KE


BAWAH
Karena seluruh jumlah laba bruto atas barang dagangan yang
dijual secara arus ke bawah dan sisanya yang terdapat pada
persediaan perusahaan anak meningkatkan pendapatan
perusahaan induk, maka seluruh jumlah tersebut harus
dieliminasi dari laporan laba bersih perusahaan induk
berdasarkan metode ekuitas.
Konsisten dengan metode konsolidasi satu baris, hal ini
dilakukan dengan mengurangi pendapatan investasi dan
akun investasi.
Dalam laporan konsolidasi, laba bruto yang belum direalisasi
dieliminasi dengan meningkatkan HPP konsolidasi dan
mengurangi persediaan atas dasar harga perolehan bagi
entitas yang dikonsolidasikan.

ILUSTRASI : PENANGGUHAN LABA ANTAR-PERUSAHAAN DALAM


PERIODE PENJUALAN ANTAR-PERUSAHAAN
PT Perkasa mempunyai 90% saham berhak suara PT Sakti.
Laporan L/R terpisah PT P dan PT S tahun 2007, sebelum
mempertimbangkan laba yang belum direalisasi:

PT P
Penjualan

PT S

100.000

50.000

60.000

35.000

Laba Bruto

40.000

15.000

Beban-beban

15.000

5.000

25.000

10.000

HPP

Laba Operasi
Pendapatan dari PT Sakti
Laba Bersih

9.000
34.000

10.000

Penjualan PT P termasuk Rp15.000 yang dijual ke PT S dengan


laba Rp 6.250.
Dalam persediaan PT S 31 Des 2007, termasuk 40% barang
dagangan dari transaksi antar-perusahaan. Laba yang belum
direalisasi dalam persediaan PT S Rp 2.500 (harga transfer
6.000 harga pokok 3.500) direfleksikan dalam laba operasi
PT P.
Pengakuan bagian atas pendapatan PT S dan penangguhan
pengakuan laba yang belum direalisasi :
Investasi pada PT S
9.000
Pendapatan dari PT S
9.000
Pendapatan dari PT S
Investasi pada PT S

2.500
2.500

PT PERKASA DAN PERUSAHAAN ANAK, PT SAKTI


SEBAGIAN KERTAS KERJA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2007
PT P
Laporan Laba Rugi
Penjualan
Pendapatan dari PT S

100.000

90% PT S

50.000

6.500

Penyesuaian dan
Eliminasi
a.15.000

135.000

c. 6.500

HPP

-60.000

-35.000

Beban-beban

-15.000

-5.000

b. 2.500

a.15.000

-1.000
31.500

Neraca
Persediaan
Investasi pada PT S

-82.500
-20.000

Pendapatan hak minoritas


Laba Bersih

Konsolidasi

10.000
7.500

xxx

31.500
b. 2.500
c. 6.500

5.000

ILUSTRASI : LABA ANTAR-PERUSAHAAN SAAT PENJUALAN


KEPADA ENTITAS LUAR
Barang dagangan yang diperoleh dari PT P selama 2007, dijual
oleh PT S selama 2008, dan tidak ada transaksi antarperusahaan sepanjang 2008.
Laporan L/R terpisah PT P dan PT S tahun 2008, sebelum
mempertimbangkan laba yang belum direalisasi:

PT P
Penjualan

PT S

120.000

60.000

80.000

40.000

Laba Bruto

40.000

20.000

Beban-beban

20.000

5.000

20.000

15.000

HPP

Laba Operasi
Pendapatan dari PT Sakti
Laba Bersih

13.500
33.500

15.000

Dari sudut pandang PT P, laba yang belum direalisasi dari


tahun 2007 direalisasi tahun 2008 dan pendapatan
investasinya dicatat dan disesuaikan :
Investasi pada PT S
13.500
Pendapatan dari PT S
13.500
Investasi pada PT S
2.500
Pendapatan dari PT S
2.500

PT PERKASA DAN PERUSAHAAN ANAK, PT SAKTI


SEBAGIAN KERTAS KERJA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2008
PT P
Laporan Laba Rugi
Penjualan
Pendapatan dari PT S

120.000

90% PT S

Penyesuaian dan
Eliminasi

60.000

16.000

180.000
b.16.000

HPP

-80.000

-40.000

Beban-beban

-20.000

-5.000

a. 2.500

-1.500
36.000

15.000

36.000

Neraca
Persediaan
Investasi pada PT S

-117.500
-25.000

Pendapatan hak minoritas


Laba Bersih

Konsolidasi

xxx

a. 2.500

b.16.000

LABA YANG BELUM DIREALISASI DARI PENJUALAN ARUS KE


ATAS
Penjualan arus ke atas meningkatkan penjualan, HPP, dan
laba bruto anak, tetapi tidak mempengaruhi laba operasi
induk sampai barang dagangan dijual oleh induk ke
entitas lain.
Laba bersih induk dipengaruhi, karena induk mengakui
bagiannya atas pendapatan anak atas dasar ekuitas.
Induk menangguhkan laba yang belum direalisasi
sebesar persentase kepemilikannya pada perusahaan
anak.

Anda mungkin juga menyukai