Anda di halaman 1dari 7

Nama : Angela Veronika

BP : 1910532025
Jurusan: Akuntansi
Resume Chapter 9
“Budget Preparation”

A. HAKIKAT ANGGARAN

Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam ukuran
kuantitatif, menunjukan perolehan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam satu tahun.
Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan
beban yang direncanakan untuk tahun itu. Anggaran memiliki karekteristik – karakteristik
sebagai berikut:

 Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.


 Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan
jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi).
 Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis – bisnis yang sangat
dipengaruhi oleh faktor – faktor musiman.
 Merupakan komitmen manajemen.
 Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari
pembuat anggaran.
 Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi – kondisi tertentu.
 Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians
dianalisis serta dijelaskan.

B. HUBUNGAN DENGAN PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa
program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik
strategis maupun anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya
berbeda. Perbedaannya terletak pada prosesnya, anggaran fokus 1 tahun sedangkan strategis
diatas 1 tahun. Perencanaan strategis mendahului penganggaran dan memberikan kerangka
dalam penggunaan anggaran dan anggaran merupakan satu potongan kerangka strategis
organisasi.

C. PERBEDAAN DENGAN PREDIKSI

Anggaran adalah suatu rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah – langkah
positif akan diambil oleh pembuat anggaran guna membuat kegiatan nyata sesuai dengan
rencana, suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi, tetapi tidak
mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian
sehingga prediksinya akan terealisasi. Karakteristik prediksi:

 Bisa dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.


 Dapat untuk periode waktu kapan pun.
 Pembuat prediksi tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang
diprediksikan.
 Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
 Suatu prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu
perubahan dalam kondisi.
 Varians dari prediksi tidak dianalisis secara formal maupun berkala.

D. KEGUNAAN ANGGARAN

1) Menyesuaikan dengan Rencana Strategis

Anggaran yang diselesaikan sebelum permulaan tahun anggaran, memberikan peluang untuk
menggunakan informasi terakhir yang tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer di semua
tingkatan organisasi.

2) Membantu Mengoordinasikan Aktivitas dari Beberapa Bagian Organisasi

Setiap manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan – potongan tersebut menjadi suatu
rencana keseluruhan, maka inkonsistensi muncul. Selama proses penyusunan anggaran, berbagai
inkonsistensi tersebut diidentifikasikan dan dicari solusinya. Anggaran berfungsi sebagai alat
mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit dalam organisasi agar bekerja sesuai
tujuan.

3) Penugasan Tanggung Jawab

Anggaran tersebut memberikan wewenang kepada para manajer pusat tanggung jawab guna
membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.

4) Dasar untuk Evaluasi Kinerja

Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu,
anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai. Komitmen tersebut
dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah. Namun demikian, anggaran
merupakan titik awal yang terbaik dalam menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung jawab
pada ke setiap pusat tanggung jawab organisasi.

E. ISI DARI ANGGARAN OPERASI

1. Untuk organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bianis.


2. Diklasifikasikan berdasarkan pusat tanggung jawab, meliputi: Pendapatan, Biaya
Produksi dan Penjualan, Beban Pemasaran, Beban Logistik (kadang kala), umum dan
administrative Penelitian dan Pengembangan, Pajak Penghasilan (kadang kala), laba
bersih.
3. Beban dapat bersifat: Fleksibel, Diskrasioner dan Komitmen.
4. Waktunya dalam satu tahub dibagi dalam bulan atau kuartal.
5. Jumlah totalnya sama dengan rencana strategis.

F. JENIS – JENIS ANGGARAN

1. Anggaran Operasi

Anggaran operasi adalah anggaran kegiatan dalam rangka mencapai tujuan laba tahun yang akan
datang. Ada beberapa kategori anggaran operasi yaitu: Anggaran Pendapatan dimana anggaran
pendapatan berisi proyeksi penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan;
Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Penjualan; Beban Pemasaran adalah beban yang
dikeluarkan untuk memperoleh penjualan; Beban logistik biasanya dilaporkan secara terpisah
dari beban untuk mendapatkan pesanan; Beban Umum dan Administratif merupakan beban dari
unit-unit staf, baik dikantor pusat maupun di unit bisnis secara keseluruhan; Beban Penelitian
dan Pengembangan; dan Pajak Penghasilan.

2. Anggaran Modal

Anggaran pengeluaran modal adalah anggaran berupa daftar rencana yang disetujui oleh
manajemen mengenai proyek pemilikan fasilitas dan ekuipmen baru beserta taksiran biaya setiap
proyek dan pengeluaran modal dalam tahun anggaran.

3. Anggaran Neraca

Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi berbagai macam anggaran pada
elemen – elemen neraca yaitu aktiva, utang, dan modal tahun yang akan datang.

4. Anggaran Kas

Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan elemen – elemen dan jumlah kebutuhan kas
dan sumber – sumber kas suatu organisasi tahun yang akan datang. Manajer keuangan
menggunakan anggaran kas untuk menyusun rencana dan untuk menjamin bahwa kas dalam
tahun anggaran cukup , tidak terlalu besar atau terlalu kecil.

G. PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN

1) Organisasi

Departemen Anggaran, dengan tahap: Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan
anggaran, Mengoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat
korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran, Memastikan bahwa informasi disampaikan
dengan smestinya antar unit organisasi yang saling terkait, Memberikan bantuan bagi pembuat
anggaran dalam penyususnan anggaran mereka, Menganalisis anggaran yang diajukan dan
memberikan rekomendasi, Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
Komite Anggaran ini terdiri dari anggota manajemen senior seperti CEO, Chief Operating
Officer (COO), chief financial Afficer (CFO). Di bagian komite anggaran ini meninjau dan
menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran.
2) Penerbitan Pedoman

Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi
sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja
perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.

3) Usulan Awal Anggaran

Menggunakan pedoman tersebut, manajer pusat tanggung jawab, dibantu dengan stafnya,
mengembangkan permintaan anggaran, Karena sebagian besar pusat tanggung jawab akan
memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama seperti
yang mereka miliki saat ini, maka anggaran ini didasarkan pada tingkatan yang ada, yang
dikemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.

4) Negoisasi

Pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Ini merupakan inti dari
proses tersebut. Alasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap penyesuaian.

5) Revisi Anggaran

Ada dua jenis umum revisi anggaran: a) prosedur yang memungkinkan permutakhiran anggaran
secara sistematis, b) prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu. Revisi
anggaran harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada ketika
anggaran asli disetujui.

6) Anggaran Kontinjensi

Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran kontinjensi yang mengidentifikasikan


tindakan – tindakan manajemen yang akan diambil jika ada penurunan yang signifikan dalam
volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran. Anggaran
kontinjensi menyediakan suatu cara yang cepat untuk menyusaikan dengan kondisi yang berubah
jika situasinya telah tiba. Seperti detective, dimana ada plan A dan ada plan B jika situasi
berubah.
H. ASPEK – ASPEK PERILAKUAN

1) Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran

Yaitu proses dimana pembuat anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar
anggaran mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena kemungkinan
ada penerimaan yang lebih besar atas cita – cita anggaran jika anggaran dipandang berada dalam
kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan secara eksternal dan arena hasil
penyusunan anggaran partisipatif adalah petukaran informasi yang efektif.

2) Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran

Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Target tidak boleh
terlalu rendah, karena akan menurunkan semangat kerja dan tidak boleh terlalu tinggi karena
akan ditentang. Salah satu keterbatasan dari target yang dicapai adalah kemungkinan bahwa
manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan ketika anggaran tercapai. Jika
manajer unit bisnis mencapai lebih dari laba yang dianggarkan, manajemen senior sebaiknya
tidak secara otomatis menaikkan anggaran laba untuk tahun depan. Jika hal ini terjadi, manajer
unit bisnis mungkin tidak berkinerja secara maksimal guna menghindari menunjukkan varians
menguntungkan yang terlalu besar.

3) Keterlibatan Manajemen Senior

Keterlibatan manajemen senior adalah perlu supaya system anggaran mana pun menjadi efektif
dalam memotivasi pembuat anggaran. Tanpa partisipasi aktif mereka dalam proses persetujuan,
beberapa manajer akan menyerahkan anggaran yang mudah dicapai atau anggaran yang berisi
kelonggaran yang berlebihan untuk kontinjensi yang mungkin. Manajemen juga harus
menindaklanjuti hasil anggaran. Jika tidak, system anggaran tersebut tidak akan efektif dalam
memotivasi pembuat anggaran.

4) Departemen Anggaran

Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut harus yakin
bahwa anggaran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat. Anggota departemen
anggaran harus mempunyai reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil. Anggota
departemen anggaran tentunya memiliki keahlian yang diperlukan unutk berurusan secara efektif
dengan orang lain.

Mind Map Budgeting Preparation

Anda mungkin juga menyukai