AKUNTANSI KEBERLANJUTAN
KELOMPOK III
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN
2022/2023
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Makalah ini kiranya tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari
beberapa pihak yang terus mendorong penyusun untuk menyelesaikannya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................3
BAB 3 PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini isu akan keberlanjutan dan perubahan iklim memang tidak pernah
habis untuk dibahas. Hal tersebut menjadi semakin menarik karena isu ini akhir-akhir
memang sedang menjadi sebuah concern di kalangan masyarakat. Keuntungan bukan
menjadi satu-satunya hal yang harus diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan.
Tuntutan akan kelestarian dan keseimbangan baik lingkungan maupun sosial juga perlu
diperhatikan. Dalam upaya pelestarian lingkungan, akuntansi berperan melalui
pengungkapan sukarela dalam laporan keuangannya terkait dengan biaya lingkungan.
Sustainability report atau laporan keberlanjutan termasuk salah satu elemen
dalam Triple Bottom Line, yang salah satunya melaporkan kinerja sosial dan
lingkungan tidak hanya kinerja finansial saja. Sustainability report adalah laporan
mengenai dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang ditimbulkan akibat aktivitas
perusahaan. Selain menyajikan laporan keuangan standar seperti laba rugi, neraca,
maupun arus kas, perusahaan perlu melaporkan praktik terkait aspek sosial dan
lingkungan, misalnya tingkat emisi karbon.
Di bawah standar Global Reporting Institute, informasi yang tersedia melalui
laporan keberlanjutan memungkinkan pemangku kepentingan internal dan eksternal
untuk membentuk opini dan membuat keputusan yang tepat tentang kontribusi
organisasi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan. Pengungkapan informasi
akuntansi lingkungan yang sifatnya sukarela belum mampu memberikan kontribusi
terhadap lingkungan. Sehingga perlu adanya pengungkapan terkait hal tersebut.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Definisi Laporan Keberlanjutan
1.3.2 Untuk Mengetahui Definisi Perusahaan Pertambangan dan Analisis Laporan
Keberlanjutannya
1.3.3 Untuk Mengetahui Perusahaan Pupuk dan Analisis Laporan Keberlanjutannya
1
1.3.4 Untuk Mengetahui Definisi Perusahaan Perminyakan dan Analisis Laporan
Keberlanjutannya
1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini ada pada dua sisi yaitu sisi pembaca dan sisi
penulis. Dari sisi pembaca manfaatnya adalah dapat mengetahui bagaimana analisis
laporan keberlanjutan pada perusahaan pertambangan,pupuk, dan perminyakan.
Sedangkan dari sisi penulis adalah dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan
makalah yang baik dan benar, membentuk kerja sama antar satu kelompok untuk
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan sambil membuat makalah kami juga
dapat mempelajari makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Mempengaruhi strategi dan kebijakan manajemen jangka panjang, dan
rencana bisnis
c. Memperlancar proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi
d. Tolok ukur dan penilaian kinerja keberlanjutan sehubungan dengan hukum,
norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela
e. Menghindari terlibat dalam kegagalan lingkungan, sosial dan tata kelola
yang dipublikasikan Membandingkan kinerja secara internal, dan antara
organisasi dan sektor
2. Manfaat Eksternal
a. Mengurangi dampak lingkungan, sosial dan tata kelola yang negatif
Meningkatkan reputasi dan loyalitas merek
b. Memungkinkan pemangku kepentingan eksternal untuk memahami nilai
sebenarnya organisasi, serta aset berwujud dan tidak berwujud
c. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi, dan dipengaruhi
oleh, ekspektasi tentang pembangunan berkelanjutan
4
2. Usaha pertambangan eksploirasi ialah segala usaha penyelidikan geologi
pertambangan untuk menetapkan lebih teliti atau lebih seksama adanya sifat dan
letak bahan galian.
3. Usaha penambangan eksploitasi ialah usaha pertambangan dengan maksud
untuk menghasilkan bahan galian dan pemanfaatannya.
4. Usaha pertambangan pengolahan dan pemurnian ialah pengerjaan untuk
mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkannya serta
memperoleh unsur-unsur yang terdapat dalam bahan galian tersebut.
5. Usaha pertambangan pengangkutan ialah segala usaha pemindahan bahan galian
dari daerah eksplorasi, ekplotasi atau dari tempat pengolahan atau pemurnian
ketempat lain.
6. Usaha pertambangan penjualan ialah segala usaha penjualan dari hasil
pengolahan ataupun pemurnian bahan galian.
Sedangkan Wilayah Pertambangan (WP) adalah wilayah yang memiliki potensi
mineral atau batubara yang tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintah yang
merupakan bagian dari rencana tata ruang nasional. Dan Wilayah Usaha Pertambangan
(WUP) adalah bagian dari WP yang telah memiliki ketersediaan data, potensi, dan
informasi geologi. Serta Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) adalah wilayah
yang diberikan kepada pemegang izin pertambangan.
A. Contoh Analisis Laporan Keberlanjutan Perusahaan Pertambangan
Perusahaan Pertambangan Batu Bara PT Kaltim Prima Coal
5
Laporan Keberlanjutan tahun 2020 merupakan laporan keberlanjutan ke-18 KPC
yang telah menerbitkan laporan ini sejak tahun 2003. Laporan ini merupakan bentuk
komitmen dari KPC terhadap transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab
perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. Informasi terkait strategi, arah,
tantangan, dan kinerja keberlanjutan perusahaan dilaporkan secara konsisten kepada
pemangku kepentingan melalui laporan ini. Laporan ini merupakan kelanjutan dari
laporan KPC periode sebelumnya yang diterbitkan pada bulan November 2020.
Di awal tahun 2020, KPC menerima penghargaan sebagai erusahaan taat pajak
dari Gubernur Kalimantan Timur. Selain itu KPC juga mendapatkan penghargaan
sebagai Pembayar Pajak Terbesar dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bontang. Hal
tersebut menjadi salah satu bukti komitmen KPC untuk berkontribusi bagi Indonesia
dan juga merupakan salah satu wujud nyata komitmen kami terhadap keberlanjutan. Di
tahun 2020 ini, KPC tidak hanya mampu bertahan di tengah kondisi pandemi, namun
juga secara konsisten memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Sangatta,
Pemerintah Daerah Kalimantan Timur, serta seluruh masyarakat Indonesia. Terkait
dengan kinerja keuangan, kinerja keuangan KPC tahun 2020 dilaporkan baik di tengah
harga batu bara yang fluktuaktif.
6
pencegahan pencemaran, penghematan energi, hingga usaha melestarikan endemik lokal
merupakan beberapa usaha mereka untuk bertanggung jawab terhadap alam yang telah
memberikan banyak kebaikan bagi umat manusia. Mereka meyakini bahwa usaha
mereka di bidang lingkungan tidak hanya bermanfaat saat ini, tetapi juga akan
bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh KPC akibat dari aktivitas pertambangan yang
mereka lakukan terhadap lingkungan adalah dengan melakukan tindakan pencegahan
dan konservasi di beberapa aspek:
a. Pencegahan Pencemaran
7
TL bekas, wadah terkontaminasi B3, limbah elektronik, oli bekas, abu batu bara,
dan sludge IPAL. Dalam melakukan kegiatan pengelolaan limbah B3 untuk
penyimpanan sementara KPC memiliki 9 TPS Limbah B3 berizin, yaitu 8 TPS
di Wilayah Sangatta dan 1 TPS di wilayah Bengalon.
8
peralatan baru seperti truk dan alat berat lainnya, KPC mengacu pada standar
emisi Enviromental Protection Agency (EPA) Tier1, Tier 2, dan Tier-3.
Sehingga kami memastikan bahwa setiap kendaraan dan peralatan yang
beroperasi di area KPC sesuai dan layak pakai.
9
Lindung Wehea. Kerjasama ini terkait penelitian dan pengembangan,
perlindungan kawasan, pemberdayaan masyarakat, pemulihaan ekosistem dan
pengembangan wisata alam. Harapannya pengelolan kawasan konservasi dapat
sejalan dengan program nasional sehingga menjadi lebih efisien dan efektif.
KPC memegang teguh komitmen terhadap konservasi air dan energi
yang tercantum di dalam dokumen Kebijakan KPLKPB & PKB (Keselamatan
Pertambangan, Lingkungan Hidup, Keamanan, Pembangunan Berkelanjutan dan
Peningkatan Kinerja Bisnis). Kebijakan konservasi air yang juga diamanatkan
dalam pasal 24 Undang Undang 17/2019 dilakukan KPC dengan melakukan
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengawetan air
dengan melakukan reklamasi secara progresif serta pemanfaatan air tambang
untuk operasional penambangan dan warga sekitar. Kebijakan efisiensi energi
diharapkan bisa mengurangi serta mengontrol beban pemakaian energi fosil
yang hingga saat ini masih sering digunakan. KPC sebagai salah satu perusahaan
pertambangan di Indonesia, berupaya untuk turut serta dalam pengembangan
dan pemanfaatan sumber daya energi yang terbarukan di lingkungan KPC.
Dampak sosial yang ditimbulkan akibat dari aktivitas pertambangan KPC adalah
membuka peluang kesempatan bekerja bagi masyarakat setempat. KPC selalu
berkomitmen untuk ikut serta memberdayakan dan mengembangkan potensi daerah
terutama di area pertambangan KPC yang berada di wilayah Sangatta, Kutai Timur,
Kalimantan Timur. Bentuk komitmen kami yaitu dengan membuka kesempatan kepada
masyarakat lokal di sekitar tambang untuk menjadi bagian dari Insan KPC sesuai
dengan kompetensi dan kapabilitas.
Selain itu KPC juga memberikan perhatian dan kesempatan kepada kontraktor
lokal untuk ikut serta bekerjasama dalam rantai bisnisnya. Secara khusus, KPC
memantau kinerja mitra lokalnya dan juga memberikan kesempatan kepada kontraktor
lokal lainnya yang dapat secara profesional memenuhi persyaratan kerja yang diminta.
Pembelajaran tersebut diharapkan dapat membuat kontraktor lokal untuk terus
meningkatkan profesionalisme dan daya saingnya sehingga dapat mengembangkan
usaha dengan pihak-pihak lain dan tidak hanya terbatas di Kutai Timur. Selain
10
pengembangan kontraktor lokal, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah juga
dilakukan. Pengembangan yang dilakukan adalah perluasan jaringan usaha serta
peningkatan produktifitas usaha lokal di luar sektor tambang. Bersama dengan dinas
terkait, pendampingan kepada mitra lokal terus dilakukan agar produk yang dihasilkan
dapat bersaing di pasaran dan meningkatkan produktifitas daerah. Di tahun 2020,
program yang bergulir adalah Kutimpreneur yang bertujuan untuk menumbuhkan
semangat kewirausahaan pada generasi muda dan UKM Tangguh yang menyasar pelaku
UMKM di Kutai Timur untuk meningkatkan skala usahanya. Selain itu, pengembangan
komunitas pembatik juga masih terus dilakukan serta pendampingan kepada Olsabara
sebagai wadah penjualan produk lokal dan klinik bisnis.
Dampak yang terakhir adalah dalam hal pangan melalui KPC Peduli Pangan.
Program ini merupakan bentuk kontribusi CSR KPC dalam mendukung program
Pemerintah dalam Ketahanan pangan dan upaya pencapaian SDGs no 1 Tanpa
Kemiskinan dan SDGs no 2 Tanpa Kelaparan. Rencana aksi KPC Peduli Pangan
didasarkan pada analisa isu dan berbagai kelemahan serta tantangan ke depan. Di
Kabupaten Kutai Timur sebelum tahun 2015, hanya 11 % dari 644 ton/tahun kebutuhan
pangan yang bersumber dari protein telur harus di datangkan dari luar daerah.
Masyarakat enggan untuk budidaya ternak ayam petelur karena berbagai keterbatasan
yaitu minimnya pengetahuan dan keterampilan budidaya, keterbatasan penyediaan
sarana dan prasarana budidaya terutama dalam penyediaan bibit ayam (pullet) dan
tingginya harga pakan. Beragam potensi yang ada seperti pasar telur yang tinggi di
Kutai Timur (644 ton/thn) dan Kalimantan Timur (19.547 ton/thn), lahan usaha
peternakan yang tersedia, ketersediaan akses teknologi budidaya, dan nilai transaksi
11
yang menguntungkan. Berbagai potensi ini yang mendorong program KPC Peduli
Pangan pada komoditas ayam petelur optimis tumbuh, berkembang dan berkelanjutan.
Pupuk adalah kunci dari kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur
untuk menggantikan unsur yang habis terisap tanaman. Jadi, memupuk berarti
menambah unsur hara kedalam tanah dan tanaman. Pupuk merupakan meterial yang
ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mecukupi kebutuhan hara yang
diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik (Dwicaksono,2013).
Menurut Handiuwito (2008) pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah
untuk menyediakan unsur-unur esensial bagi pertumbuhan tanaman.
1. Pupuk organik seperti urea (pupuk N), TSP atau SP-36 (pupuk P), KCL (pupuk
K).
2. Pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus, dan pupuk hijau (Lingga
& Marsono, 2013).
12
Hukum adalah Badan Usaha Milik Negara (Persero) yang berbentuk Perusahaan
Terbatas (PT). PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan usaha pengelolaan perusahaan,
perdagangan dan jasa di bidang pupuk, petrokimia, dan kimia lainnya serta agroindustri.
Produk-produk yang kami kelola di antaranya:
a) Pupuk, meliputi jenis Urea, NPK, SP-36, ZA, ZK, dan Organik.
b) Produk samping, meliputi aluminium fluorida, gypsum, CO2 cair, dry ice, dan
asam klorida.
c) Bahan kimia dasar, meliputi amoniak, asam sulfat, dan asam fosfat.
d) Produk inovasi, seperti pupuk hayati, benih, dekomposer, pestisida, dan lain-
lain.
1. Dampak Ekonomi
13
triliun, atau mencapai 101,07% dari realisasi tahun sebelumnya. Bahkan dibandingkan
dengan target, realiasinya adalah 100,14%. Pencapaian tersebut didukung oleh kinerja
penjualan pupuk non PSO yang melampaui realisasi tahun 2019 dan target tahun 2020.
Pada saat bersamaan, Perusahaan juga berhasil melakukan efisiensi beban penjualan
menjadi Rp1,19 triliun atau hanya 84,80% dari tahun sebelumnya, serta hanya mencapai
92,20% dari anggaran tahun 2020. Sementara itu, seiring dengan menurunnya pinjaman
berbunga akibat adanya pelunasan kepada para kreditur, biaya keuangan pun dapat
ditekan. Pada tahun 2020, realisasinya Rp2,98 triliun atau 83,50% dari tahun 2019.
Bahkan hanya 74,43% jika dibandingkan dengan target. Dari sisi laba, pencapaian laba
tahun berjalan adalah sebesar Rp2,33 triliun atau mencapai 77,69% dibandingkan tahun
2019 serta mencapai 89,79% dari target. Lebih rendahnya laba tahun 2020
dibandingkan tahun 2019 dipengaruhi peningkatan beban pokok pendapatan
perdagangan, sedangkan lebih rendah pencapaian laba dibandingkan dengan target 2020
disebabkan beban lainlain yang lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran.
Selain itu, likuiditas Perusahaan yang ditunjukkan melalui arus kas dari aktivitas
operasional juga sangat baik. Pada tahun 2020, realisasinya adalah Rp16,07 triliun atau
186,82% dari pencapaian tahun 2019. Hal ini didukung oleh tingginya penerimaan kas
dari pelanggan yang sebesar Rp77,49 triliun atau 105,75% dari tahun sebelumnya. Dari
aspek kemampuan Perusahaan dalam menutupi pinjaman dari kreditur, yaitu indikator
Debt to EBITDA, pada tahun 2020 terealisasi sebesar 3,7 kali, mengalami perbaikan
kinerja dibandingkan tahun 2019 yang 4,5 kali. Hal ini terjadi karena ada pelunasan
pinjaman kepada kreditur. Pencapaian-pencapaian dalam bidang ekonomi ini tentunya
memberikan semangat tersendiri di tengah berbagai tantangan kelesuan ekonomi akibat
pandemi.
2. Dampak Lingkungan
Salah satu pencapaian yang kami banggakan pada tahun 2020 ini adalah
PROPER Emas untuk Pupuk Kalimantan Timur, PROPER Hijau untuk Pupuk Kujang,
Petrokimia Gresik, Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan PROPER Biru untuk Pupuk
Iskandar Muda. Pencapaian ini menggambarkan upaya PT Pupuk Indonesia (Persero)
untuk menjaga kelestarian lingkungan di atas standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, pada tahun pelaporan, kami berhasil menurunkan intensitas energi, yaitu
14
penggunaan energi per ton produk. Penurunan ini sebagai hasil pengurangan konsumsi
energi sebesar 17.446.752 GJ. Sejalan dengan penurunan energi, maka terjadi
penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 23% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengurangan konsumsi energi dan penurunan emisi ini merupakan wujud komitmen dan
kesungguhan kami dalam upaya pelestarian lingkungan.
3. Dampak Sosial
Pada tahun 2020, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) difokuskan pada penanggulangan dampak pandemi di
samping melanjutkan program yang selama ini telah berjalan dengan baik. PT Pupuk
Indonesia (Persero) memberikan stimulus bagi usaha kecil dan menengah (UKM) yang
terdampak pandemi COVID-19. Selain itu, Perusahaan juga memberikan relaksasi bagi
penerima kemitraan berupa penjadwalan ulang pembayaran angsuran dan
reconditioning. Hal ini sejalan dengan kebijakan dari Kementerian BUMN sebagai
pemegang saham PT Pupuk Indonesia (Persero). Saat ini, kami memiliki 1.002 mitra
binaan dengan nilai pinjaman Rp.87,4 miliar. Di samping itu, pada tahun pelaporan, PT
Pupuk Indonesia (Persero) menyalurkan dana CSR sebesar Rp51,1 miliar, dan dana
Program Bina Lingkungan sebesar Rp43,48 miliar yang sebagian besar (32%)
disalurkan untuk sektor pengentasan kemiskinan.
Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi
tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin
mineral atau ozokerit, dan batubara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat
yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak dan
Gas Bumi. Dimuat dalam Pasal 1 angka 1 UU Nomor 22 Tahun 2001. Minyak bumi
(petroleum) secara alami berbentuk cairan bisaterbakar berwana cokelat hingga hitam.
Minyak bumi secara prinsip ditemukan dalam cadangan minyak yang tersimpan di
endapan batu dalam perut bumi.
15
perubahan ini mungkin dikatalisa oleh bahan dalam bebatuan. Apapun misalnya, semua
minyak bumi terutama berisi campuran hidrokarbon yang bercampur dengan sejumlah
bervariasi senyawa sulfur, nitrogen, dan oksigen.16 Bahan Bakar Minyak adalah bahan
bakar yang berasal dan/atau diolah dari minyak bumi. Dimuat dalam Pasal 1 angka 4
UU Nomor 22 Tahun 2001.
16
harusnya sudah operasi pada Desember 2006, tapi tertunda hingga Januari 2007 dan
tertunda lagi hingga Maret. Akibatnya PGN dikenakan denda oleh Pertamina sebesar
US$ 15.000 per hari sejak 1 November 2006. Pada tahun 2011, komposisi saham
pemerintah mencapai 57% dan sisanya publik sebanyak 43%.
Berdasarkan atas laporan keberlanjutan yang diterbitkan oleh PT Perusahaan
Gas Negara Tbk pada tahun 2019, terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan dari
aktivitas perusahaan. Dampak tersebut antara lain dampak terhadap ekonomi,
lingkungan, dan sosial.
1. Dampak Ekonomi
2. Dampak Lingkungan
3. Dampak Sosial
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18