MAKALAH
Oleh
TAHUN 2023M/1443H
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah STATISTIKA sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-
jenisSTATISTIKA, aplikasi dan perhitungan padaSTATISTIKA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah STATISTIKA sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-
jenisSTATISTIKA, aplikasi dan perhitungan padaSTATISTIKA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah STATISTIKA sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian, prinsip kerja, jenis-
jenisSTATISTIKA, aplikasi dan perhitungan padaSTATISTIKA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Akuntansi Lingkungan” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam atas Nabi
Muhammad SAW. Semoga kita termasuk umatnya yang mendapat syafaat-Nya hingga akhir
zaman.
Dalam Makalah ini kami membahas mengenai Akuntansi Lingkungan. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Akuntasi
Keuangan II. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada
pembaca mengenai apa itu Akuntansi Lingkungan.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan untuk menjadi pelajaran
kami dalam menulis makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,
baik penulis itu sendiri maupun pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Akuntansi Lingkungan................................................................................................6
B. Sejarah Akuntansi Lingkungan...................................................................................8
C. Fungsi dan Peran Akuntansi Lingkungan..................................................................11
D. Tujuan Akuntansi Lingkungan..................................................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
A. Simpulan....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak isu lingkungan yang muncul. Persoalan mengenai lingkungan
saat ini semakin mendapatkan perhatian dan dianggap sebagai isu yang penting.
Bagaimana tidak banyak kasus-kasus kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia,
secara tidak sadar dampak atas kerusakan lingkungan mulai kita rasakan saat ini. Mulai
banyak seruan-seruan mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, namun hal
tersebut seakan tidak berpengaruh justru kerusakan lingkungan makin banyak terjadi.
Kerusakan lingkungan yang terjadi berkaitan dengan dampak operasi perusahaan, perlu
adanya alat kontrol dan sistem tata kelola mengenai dampak kerusakan lingkungan yang
diakibatkan operasi perusahaan. Akuntansi lingkungan dianggap sebagai solusi terbaik
dalam mengatasi masalah kerusakan lingkungan, akuntansi lingkungan merupakan
bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas pengelolaan dampak kerusakan lingkungan
yang diakibatkan oleh operasi perusahaan.
Namun penerapan akuntansi lingkungan juga bukan tanpa masalah, masih banyak
yang masih perlu dibenahi dalam penerapannya. Kurangnya kesadaran individu dan
masyarakat dalam hal ini dinilai sebagai penyebab kurang maksimalnya penerapan
akuntansi lingkungan. Penerapan akuntansi lingkungan masih dianggap sebagai hal yang
membebani perusahaan karena dianggap dapat mengurangi laba perusahaan. Dalam
makalah ini akan dijelaskan mengenai konsep akuntansi lingkungan dan bagaimana
akuntansi lingkungan tersbut muncul, selain itu dijelaskan dalam makalah ini bahwa
banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh perusahaan dalam penerapan akuntansi
lingkungan. Peran akuntan juga dianggap penting dalam upaya penerapan akuntansi
lingkungan, karena akuntan dianggap sebagai pihak yang bisa menjembatani kepentingan
publik dengan perusahaan pengelolaan akuntansi lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi akuntansi lingkungan?
2. Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi lingkungan?
3. Apa fungsi dan peran akuntansi lingkungan?
4. Apa tujuan penerapan akuntansi lingkungan?
A. Akuntansi Lingkungan
Sedangkan lingkup akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama
didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan baik secara nasional
maupun regional. Bagian kedua berkaitan dengan akuntansi lingkungan untuk
perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya.
Pada dasarnya penjelasan mengenai konsep akuntansi lingkungan harus mengikuti
beberapa faktor berikut, antara lain:
1. Biaya konservasi lingkungan (diukur dengan menggunakan nilai satuan uang).
2. Keuntungan konservasi lingkungan (diukur dengan unit fisik).
3. Keuntungan ekonomi dari kegiatan konservasi lingkungan (diukur dengan
nilai satuan uang/rupiah).
Aspek-aspek yang menjadi bidang garap akuntansi lingkungan adalah sebagai berikut
(Cahyono, 2002):
1. Pengakuan dan identifikasi pengaruh negative aktifitas bisnis perusahaan
terhadap lingkungan dalam praktek akuntansi konvensional.
2. Identifikasi, mencari dan memeriksa persoalan bidang garap akuntansi
konvensional yang bertentangan dengan criteria lingkungan serta memeberikan
alternative solusinya.
3. Melaksanakan langkah-langkah proaktif dalam menyusun inisiatif untuk
memperbaiki lingkungan pada praktik akuntansi konvensional.
4. Pengambangan format baru sistem akuntansi keungan dan nonkeuangan, isitem
pengendalian pendukung keputusan manajemen ramah lingkungan.
5. Upaya perusahaan berkesinambungan, akuntansi kewajiban, resiko, investasi
biaya terhadap energy, limbah dan perlindungan lingkungan.
6. Identifikasi biaya-biaya dan manfaat apabila perusahaan lebih peduli terhadap
lingkungan dari berbagi program perbaikan lingkungan.
7. Pengembangan format kerja, penilaian dan pelaporan internal maupun eksternal
perusahaan.
8. Pengembangan teknik-teknik akuntansi pada aktiva, kewajiban, dan biaya dalam
konteks nin keuangan khususnya ekologi.
Pada tahun 1990 Badan Lingkungan Hidup Jepang (The Environmental Agency) yang
kemudian berubah menjadi Kementrian Lingkungan Hidup (Ministry of
Environmental/MOE) mengeluarkan panduan akuntansi lingkungan (environmental
accounting guidelines) pada bulan Mei tahun 2000. Panduan ini disempurnakan lagi
tahun 2002 dan 2005. Semua perusahaan di Jepang diwajibkan menerapkan akuntansi
lingkungan. Perusahaan-perusahan besar Jepang seperti Fuji Xerox mulai menempatkan
posisi akuntansi lingkungan (environmental accounting) sederajat dengan akuntansi
keuangan. Kini semakin banyak perusahaan-perusahaan di Jepang sudah menerapkan
akuntansi lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan dan petunjuk dikeluarkan
oleh Kementrian Lingkungan Hidup Jepang. Sebut saja NEC, Fuji, Xerox, Hitachi,
Chugai Pharmeceutical Company, Honda, Canon, Seiko, Panasonic, Nikon, Komatsu
dan sebagainya (Djogo, 2006).
Pada pertenggahan tahun 1990-an ketika istilah akuntansi lingkungan belum terlalu
dikenal masyarakat luas, hanya beberapa perusahaan saja yang mula-mula
menerapkannya dengan mengungkapkan permasalahn lingkungan walaupun sebenarnya
perusahaan Canon sudah mulai menerapkan akuntansi lingkungan pada tahun 1983. Hal
ini berkaitan dengan keterbukaan perusahaan untuk mengungkapkan informasi
lingkungan sebagai dampak dari kegiatan industri atau bisnis mereka. Selanjutnya, pada
tahun 1998 jumlah perusahaan yang menerapkan akuntansi lingkungan meningkat dari
10.4 persen menjadi 20.9 persen pada tahun 1999 dan meningkat mencapai 27.0 persen
di tahun 2000. Dari jumlah ini 17.3 persen sudah menerapkan dan memperkenalkan
akuntansi lingkungan dan 34 persen sedang mempertimbangkan akan segera
menerapkannya. Peningkatan penggunaan akuntansi lingkungan oleh kementrian
lingkungan hidup Jepang.
1. Fungsi Internal
Fungsi internal merupakan fungsi yang berkaitan dengan pihak internal
perusahaan sendiri atau pihak-pihak yang berada dalam kepentingan dalam
perusahaan. Pihak internal adalah pihak yang menyelenggarakan usaha, seperti rumah
tangga konsumen dan rumah tangga produksi maupun jasa lainnya. Adapun yang
menjadi aktor dan faktor dominan pada fungsi internal ini adalah pemimpin
perusahaan. Sebab pimpinan perusahaan merupakan orang yang bertanggungjawab
dalam setiap pengambilan keputusan maupun penentuan sikap kebijakan internal
perusahaan. Sebagaimana halnya dengan sistem informasi lingkungan perusahaan,
fungsi internal memungkinkan untuk mengatur biaya konservasi lingkungan dan
menganalisis biaya dari kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan yang efektif dan
efisien serta sesuai dengan pengambilan keputusan. Dalam fungsi internal ini
diharapkan akuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat manajemen bisnis yang dapat
digunakan oleh manajer ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis.
2. Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal merupakan fungsi yang berkaitan dengan aspek pelaporan
keuangan karena hal ini merupakan fungsi kontrol dari pihak luar atas laporan
pertanggungjawaban dari perusahaan. SFAC No. 1 menjelaskan bahwa pelaporan
keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan
pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit, dan yang serupa
secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat komprehensif bagi mereka yang
memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dan
memiliki kemauan untuk mempelajari informasi dengan cara yag rasional (paragraph
34).
Pada fungsi ini faktor yang penting diperhatikan perusahaan adalah pengungkapan
hasil dari kegiatan konservasi lingkungan dalam bentuk data akuntansi. Informasi
yang diungkapkan meupakan hasil yang diukur secara kuantitatif dari kegiatan
konservasi lingkungan. Termasuk di dalamnya adalah informasi tentang sumber-
sumber tersebut (kewajiban suatu perusahaan untuk meyerahkan sumber-sumber pada
entitas lain atau pemilik modal), dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan kondisi yang
mengubah sumber-sumber ekonomi dan klaim terhadap sumber tersebut.
Pada waktu bersamaan, orang-orang yang ada pada perusahaan seperti manajer
dan karyawan secara serius terlibat dalam aspek yang luas tentang lingkungan dan
keuangan. Sebagai contoh, manajer-manajer diharapkan untuk menganalisa informasi
akuntansi lingkungan dari sudut pandang meningkatnya nilai perusahaan sebagai
dasar untuk perbandingan perusahaan dalam sektor bisnis yang sama, dan juga untuk
mencegah kajian dari masalah-masalah utama perusahaaan yang menciptakan suatu
rintangan untuk memperbaiki nilai-nilai perusahaan. Karyawan menjadi tekait dengan
tanggungjawab sosial perusahaan dan meningatkatnya nilai perusahaan, mereka juga
bertanggungjawab untuk meningkatkan stabilitas organisasi bagi mereka yang
menjadi anggota. Sedangkan perusahaan menjamin kepemilikan serta upah dan gaji
karyawan mereka dan menjamin terlaksananya pemeliharaaan keamanan lingkungan
ditempat kerja mereka. Maka dengan itu, baik fungsi internal maupun eksternal pada
dasarnya merupakan satu kesatuan utuh (holistic) yang menghubungkan antara
perusahaan dengan masyarakat.
A. Simpulan
Penerapan akuntansi lingkungan dianggap bisa menjadi solusi dalam mengatasi isu
kerusakan lingkungan yang akhir-akhir ini muncul. Dengan adanya akuntansi
lingkungan diharapkan pengelolaan dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh
perusahaan bisa lebih dikelola secara efisien. Selain sebagai alat pengelolaan akuntansi
lingkungan juga dianggap sebagai alat kontrol dari perusahaan atas pengelolaan dampak
kerusakan lingkungan, karena akuntansi lingkungan disini dijadikan sebagai laporan
pertanggungjawab perusahaan terkait kontribusi perusahaan kepada lingkungan atas
dampak kerusakan lingkungan akibat operasi perusahaan.
Meskipun saat ini akuntansi lingkungan masih dianggap menjadi hal yang mandatory,
namun kedepannya akuntansi lingkungan bisa diterapkan secara sukarela bukan menjadi
hal yang wajib tapi sudah menjadi hal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Aturan
mengenai akuntansi lingkungan juga perlu dibuat lebih rinci bukan kepada untuk
mempersulit perusahaan, namun agar penerapan akuntansi lingkungan bisa lebih
maksimal. Banyak manfaat yang bisa diperoleh perusahaan dalam rangka penerapan
akuntansi lingkungan yaitu sebagai alat komunikasi dengan publik atau masyarakat dan
sebagai alat manajemen dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Chwastiak, Michele., Joni J. Young. 2003. Silences In Annual Reports. Anderson Schools of
Management, University of New Mexico, USA.
Daly, H. (ed). 1980. Economy, Ecology, Ethics. San Fransisco: Freeman and Co.
Indonesia Expanding Horizon. 2003. Bank Dunia : mengelola lingkungan hidup.
Fr. R. R. Anggraini, ”Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris
pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta),” Simposium
Nasional Akuntansi 9, Padang, 23-26 Agustus 2006.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Institute of chartered accounting in Australian; environmental management accounting, a
case study for AMP, 2002.
Karen Shapiro, Mark Stoughton, Robert Graffand Linda Feng. 2000. Healthy Hospital:
Environmental Improvement Through Environmental Accounting. Submitted to: US
Environmental Protection Agency Office of Prevention, Pesticides and Toxic Subtance.
Lily. 2005. Indonesia Sustainability Reporting Award. Akuntansi, edisi 47, tahun XII, pp. 17,
Juli 2005.
M, Gaffikin. 2008. Accounting Theory Research, Regulation and Accounting Practice. N. S.
W.: Pearson Education.
Ministry of the Environment Japan, 2002. Introduction to Environmental Accounting
Guidelines.
Ministry of the Environment Japan, 2005. Environmental Accounting Guidelines.
Rudy, Handoko. 2007. Deforestasi, rusaknya lingkungan dan lemahnya supremasi hukum,
refleksi kasus pembalakan hutan. Kalimantan barat.
Shane, Johnson. 2004. Environmental management accounting. Accounting, audit and tax
resources.
Tempo Interaktif. 2005. “Penilaian KLH pengaruhi kualitas kredit perusahaan”, Tempo
Interaktif, Jum’at, 08 April 2005.
Tony Djogo, 2006. Akuntansi lingkungan (environmental accounting).
United States Environmental Protection Agency (EPA). 1995. An Introduction to
environmental accounting as a business management tool : key concepts and terms.
Uno, Kimio and Bartelmus, Peter. 2004. Environmental Accounting in Theory and Practice.
Kluwer Publisher.