Anda di halaman 1dari 36

SOSIALISASI KABUPATEN AGAM

SEHAT-PROP.SUMBAR, TAHUN 2015.

I. PENGERTIAN. :
KAB. SEHAT; Adlh. Suatu kondisi Kab. Yg bersih,
nyaman, aman, dan sehat utk dihuni penduduknya, yg
dicapai melalui terlaksananya penerapan bbrp
Tatanan dan kegiatan yg ter-integrasi yg disepakati
masy, dan Pemerintah Daerah.
1. TATANAN, adlh. Sasaran Kab. Sehat yg hendak
dicapai yg sesuai dengan potensi dan permasalah
an pd masing-2 Kecamatan dan Kelurahan atau
Nagari di Kabupaten ybs.
2. KAWASAN SEHAT, adlh. Suatu kondisi wilayah yg
bersih, nyaman, aman dan sehat bagi pekerja dan
masy, melalui peningkatan suatu kawasan potensial
dg berbgai kegiatan yg ter-integrasi yg disepakati
masy, kelompok usaha dan Pemerintah Daerah.
3. Penyelenggaraan Kab. Sehat, adlh brbagai kegiatan
utk mewujudkn Kab. Sehat dg pemberdayaan masy,
melalui forum dan Pokja yg difasilitasi oleh
pemerintah Kabupaten.
4. Desa/Kelurahan/Nagari Sehat.; adlh. Kondisi dari suatu
Desa/Kel./Nagari Yg bersih, nyaman, aman dan sehat utk
dihuni penduduk, yg dicapai melalui terselenggaranya suatu
kegiatan yg ter-integrasi yg disepakati masy, dan perangkat
daerah.
5. Forum dan Pokja Sehat; adlh. Wadah bagi masy, utk
menyalurkan aspirasinya & bpartisipasi dlm pembangunan
utk mewujudkn Kab/Kec/Nagari sehat.
6. Di Kab., disebut Forum Kab. Sehat atau nama lain yg disepa
kati masy, yg berperan turut menentukn arah, prioritas,
perencanaan pembangunan wilayahnya yg me’integrasikan
berbgai aspek, shg dpt mewujudkan wilayah yg bersih,
nyaman, aman dan sehat utk dihuni oleh warganya.
7. Di Kecamatan disebut : Forum Komunikasi Desa/Kelurahan/
Nagari Sehat ( FKD/K/NS) atau nama lain yg disepakati masy,
yg berperan me’koordinasikn, me’integrasi kan, me’sinkroni
sasikan dan mensimplikasikan prioritas, perencanaan antar
Desa/ Kel./Nagari satu dg yg lainnya di wil. Kecamatan ybs, yg
dilakukan oleh masing2 Pokja Desa/Kel./Nagari sehat.

8. Kelompok Kerja (Pokja) Sehat atau nama lain yg disepakati


masy, adlh.Wadah bagi masy, di Desa/Kel/Nagari atau yg
bergerak dibidang usaha ekonomi, sosial & budaya, dan kese
hatan utk menyalurkn aspirasinya dan berpartisipasi dlm
kegiatan yg disepakati mereka.
9. Untuk menselaraskn kebutuhan masy, dlm mewujudkan
Kab., Kec., Kel/Nagari sehat agar sesuai dg arah pemba
ngunan daerah dibentuk Tim Pembina Kab. Sehat yg di
Ketuai oleh BAPPEDA, dan Sekretaris Dinkes Kabupaten,
dan anggotanya instansi terkait.

10.Untuk mewujudkan Kab. Sehat, dilakukan melalui berba


gai kegt, dg memilih bbrp Tatanan yg sesuai dg permasa
lahan dan kondisi daerah yg bisa diatasi dg pemberdaya
an masy, di Kab, Kec, Desa/Kel/Nagari yg difasilitasi oleh
PemKab. Dan Kab. Agam Tahun 2013 s/d. 2015 memilih :
3 (tiga) Tatanan, yaitu 1). Kawasan Permukiman, Sarana
dan Prasarana Umum Sehat, 2). Ketahanan Pangan &Gizi,
3). Kehidupan masy, yg Sehat dan Mandiri.
11. Swasti Saba; adlh. Penghargaan yg diberikan oleh Pemerin
tah pusat kpd masy, melalui Bupati/Walikota atas keberhasil
an dlm menyelenggarakn Kab./Kota Sehat.

12. Penghargaan Swasti Saba, Kab. Sehat tsb meliputi : 3 (tiga)


katerogi/Klasifikasi, yaitu :
a) Padapa; utk Kab./Kota Sehat kualifikasi Pemantapan,
b) Wiwerda; utk Kab./Kota Sehat kualifikasi Pembinaan,
c) Wistara; utk Kab./Kota Sehat kualifikasi Pengembangan.

13. Penghargaan Kab./Kota Sehat tsb dilaksanakan dlm 2 (dua)


Tahun Satu kali., yg diberikan oleh Pemerintah pusat pada
bulan Nopember, dalam rangka peringatan Hari Kesehatan
Nasional (HKN).
II.
II. DASAR PERATURAN PER-UNDANG2AN PENYELENGGARA
AN KAB./KOTA SEHAT, ADLH. PERATURAN BERSAMA
MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI KESEHATAN RI :
NOMOR. 34 THN.2005. DAN NOMOR.
1138/MENKES/PB /VIII/2005 ;
BHW UNTUK MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN KAB./
KOTA SEHAT PERLU DUKUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN
FISIK, SOSIAL, PERUBAHAN PERILAKU MASY, MELALUI
PERAN AKTIF MASY, DAN SWASTA SERTA PEMERINTAH
DAN PEMDA SECARA TER-ARAH, TERKOORDINASI,
TERPADU DAN BERKESINAMBUNGAN.
Dan Peraturan ini sejalan dg UU No. 32 Thn. 2004 ttg Pemda; yg isinya a.l. : Penye
lenggaraan Pembangunan per-kotaan dan pe-desaan perlu mengikut serta
kan masy sbgai upaya pemberdayaan masy, bhw setiap rencana pembangun
an yg dilaksanakan merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah dan
masyarakat, artinya prioritas pembangunan dari sekian macam masalah
maka didahulukan yg dibutuhkan masy saat itu.
III. TUJUAN DAN SASARAN. KAB. SEHAT. :
A. TUJUAN; adlh tercapainya kondisi Kab, utk hidup dg bersih,
nyaman, aman, dan sehat utk dihuni dan sebgai tempat
bekerja bagi warganya dg cara terlaksananya berbagai
program kesehatan dan sektor lain yg berwawasan sehat,
shg dpt meningkatkan sarana dan produktifitas dan per-
ekonomian masy.
B. SASARAN , Adlh :
1. Terlaksananya program Kes., dan sektor terkait yg Sinkron

dg kebutuhan masy, melalui pemberdayaan Forum yg


disepakati masy.
2. Terbentuknya Forum masy, yg mampu menjalin kerjasama

antar masy, Pemda, dan swasta, serta dpt menampung


aspirasi masy, dan kebijakan Pemerintah secara seimbang
dan berkelanjutan dlm mewujudkn sinergi pembangunan
B. SASARAN :
3.Terlaksananya upaya Pe^tan lingk, fisik, sosial, dan budaya
serta berperilaku yg baik dan sehat dan pelayanan kes yg adil,
merata dan terjangkau dg memaksimalkan seluruh potensi
sumber daya di Kab. Secara mandiri.

4. Terwujudnya kondisi yg kondusif bagi masy, utk me^kan


produktifitas dan ekonomi wilayah dan masy-nya shg mampu
me^kan kehidupan dan penghidupan masy yg menjadi lebih
baik.
C. KEBIJAKAN :
1. Pelaksanaan Kab. Sehat diwujudkn utk melaksnakan semua
program yg jadi masalah di daerah, scr bertahap, dimulai yg
prioritas bagi masy, di sejlh Kec./Nagari atau bidang usaha
yg bersifat sosial ekonomi dan budaya dikawasan tertentu.
2. Menempatkn masy. Sbgai pelaku pembangunan melalui Fo
rum Kab/Kec, dan Pokja Nagari sehat dg dukungan Pemda
dan mdptkan fasilitas dari sektor terkait melalui program yg
telah direncanakan daerah. Artinya masy yg mensurvei
masalah, mengusulkan yg prioritas scr bertahap, dan mem
bangun serta memeliharanya.
3. Setiap Kab. Menetapkan kawasan potensial, sbgai “entry
point”yg dimulai dg kegt yg sederhana yg disepakati masy,
kmdian berkembang dlm satu kawasan atau aspek yg lebih
luas, menuju Kab. Sehat.
C. KEBIJAKAN :

4. Me’utamakn proses dari pd target, berjln terus menerus,


dimulai dari kegt prioritas dlm suatu tatanan kawasan, dan
dicapai dlm wkt yg sesuai dg kemampuan masy dan semua
stakholder yg mendukung.
5. Kesepakatan ttg pilihan tatanan Kab./Kec. Sehat dg kegt yg
menjadi pilihan, serta jenis dan besaran indikatornya
ditetpkan oleh Forum Kab. Sehat ber-sama2 dg Pemda.
6. Pemda memfasilitasi kegt yg Jadi pilihan masy termasuk
penggalian sumber daya masy yg diperlukan.
7. Program-2 yg blm jadi pilihan masy, dilaksanakan scr rutin
oleh masing-2 sektor dan scr bertahap program-2 tsb
disosialisasikan scr intensif kpd masy dan sektor terkait
melalui pertemuan-2 yg dilaksanakan Forum Kab. Sehat.
C. KEBIJAKAN :
8. Pelaksnaan kegt Kab. Sehat sepenuhnya dibiayai dan
dilaksanakn oleh daerah ybs dan masy dg menggunakan
mekanisme pendekatan konsep pemberdayaan masy, dari
oleh dan utk masy.

D. STRATEGI.
1. Melibatkan semua potensi yg ada di masy, dlm Forum dan
Pokja Nagari Sehat, sbgai penggerak kegt-2 yg dilaksanakan.
2. Melakukan advokasi konsep Kab. Sehat kpd penentu kebijak
an.
3. Mengembangkan kegt Kab. Sehat yg sesuai dg Visi dan Misi,
dan potensi daerah dg berbgai simbol/motto, semboyan yg
dipahami dan memberikn rasa kebanggaan bagi warganya.
4. Menjadikan suatu kota sbgai kota kembar dan kota sehat di
negara lain (sister city).
D. STRATEGI

5. Mengembangkn informasi & promosi yg tepat, sesuai dg


kondisi setempat, baik berupa media cetak, elektronik
termsk internet, dn media tradisional.
6. Me^kan poteni ekonomi stakholder kegiatan yg menjadi kese
pakatan masy.
7. Menjalin kerjasama antar forum Kab/Kota yg melaksanakan
prog. Kab/kota sehat
E. PENYELENGGARAAN KAB. SEHAT.
Setiap Kab/Kota dpt ikut serta dlm penyelenggaraan kegt.
Kab/Kota Sehat atas dasar kesepakatan dari masy.(Toma, LSM
setempat, dll) bersama Pemda.
Dng dilaksanakan gerakan Kab/Kota Sehat maka setiap
Pimpinan Daerah dan Masy akan memperoleh ke-untungan,
yaitu :

F. KEUNTUNGAN YG DIPEROLEH PIMPINAN DAERAH.


1. Dukungan dari masy dpt menguatkan posisi kepemimpinan
Pimda.
2. Merupakan indikator kinerja kemampuan Pemda dlm bidang
pembangunan.
3. Dpt memberdayakan dan memandirikan masy shg berperilaku
& berbudaya yg baik dan sehat.
G. KEUNTUNGAN YG DIPEROLEH MASYARAKAT.
1) Proses pembangunan disusun ber-sama2 masy, shg
kebutuhan masy dpt dipenuhi.
2) Masy lebih mandiri, mampu dan punya kesempatan jadi
mitra Pemda dlm melakukn pembangunan kota.
3) Masy, ikut bertanggungjwb dan menilai hasil dan meman
faatkan pembangunan tsb.
4) Terwujudnya Kab. Sehat, maka masy selalu sehat sejahtera,
produktifitas dan hasil produksi akan me^ dan generasi
muda akan cerdas.
5) Akan terwujud masy, adil & makmur, dan daerah Kab tsb
nyaman dan aman.
6) Mencegah diri agar tdk sakit lebih berharga dan
menguntungankan dari pada mengobati bila sdh sakit.
IV. Untuk mengukur kemajuan kegiatan pada setiap Tatanan
yg dipilih masy, dibutuhkan Indikator. Maka Indikator
penilaian keberhasilan tsb ada ; 3 (Tiga) macam, yaitu :
1. Indikator Pokok; ada 8 point Indikator/upaya.
2. Indikator Umum, ada 10 point indikator/upaya.
3. Indikator Khusus, ada 9 point Tatanan/upaya, dg
bbrp indikator & kegiatan.
V. TATANAN KABUPATEN SEHAT; ada 9 macam. Yg menjadi indi
kator khusus, Yaitu :
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana umum yg
sehat. v
2. Kawasan sarana Lalu lintas Tertib dan pelayanan
transportasi.
3. Kawasan Pertambangan sehat.
4. Kawasan Hutan sehat.
5. Kawasan Industri dan Perkantoran sehat.
6. Kawasan Pariwisata sehat.
7. Ketahanan Pangan dan gizi. v
8. Kehidupan masyarakat Yg sehat dan mandiri. v
9. Kehidupan sosial yg sehat.
A. INDIKATOR POKOK : berupa kegiatan atau upaya :
1. Wajib Belajar 9 Tahun.
2. Angka Melek Huruf.
3. Pendapatan Perkapita domestik.
4. Angka Kematian bayi. < 20 per-1.000 Kh (Kelahiran hidup).
5. Angka Kematian Balita. < 39 per-1.000 Kh.
6. Angka Kematian Ibu melahirkan. < 150 per-100.000. Kh.
7. Adanya RTRW.(Rencana Tata Ruang Wilayah).
8. Adanya Progam Dana Sehat dan Jaminan Sosial Nasional
bagi masy, miskin.
B. INDIKATOR UMUM : berupa kegiatan atau upaya :
1. Adanya Dukungan Pemda. Spti.SK Forum &pendanaan, dll.
2. Adanya Program pendukung di sektor,
3. Berfungsinya Tim Pembina Kab, dan Kecamatan Sehat.
4. Berfungsinya Forum Kab. Sehat.
5. Adanya sekretariat Forum Kab. Sehat.
6. Berfungsinya Forum Komunikasi Desa/Nagari Sehat.
7. Berfungsinya Pokja Desa/Nagari Sehat.
8. Adanya kesepakatan masy, dan Pemda tentang pilihan
Tatanan dan kegiatan.
9. Adanya perencanaan forum Kab/Kec. Sehat yg disepakati
masy, dan Pemda.
10.Adanya kegt. yg dilaksanakan oleh masy, melalui Forum/
Forum komunikasi/ pokja.
C. INDIKATOR KHUSUS :
1) KAWASAN PERMUKIMAN, SARANA dan PRASARANA
UMUM SEHAT ; dg indikator dan kegiatan :
1. UDARA BERSIH, dg kegiatan : a. Memenuhi standar ISPU,
b. Kendaraan bermotor memenuhi syarat emisi, c. P^tan
penggunaan Bahan Bakar yg mem.syarat, d. Penurunan
kasus gangguan pernapasan (ISPA/pneumonia),
e. Penurunan kasus TB. Paru.

2. AIR SUNGAI BERSIH, dg kegiatan : a. Terlarang membuang


sampah ke sungai, b. Terlarang membuang kotoran manusia
ke sungai, c. Terlarang membuang sampah limbah industri ke
sungai, d. Adanya penataan fisik bantaran sungai.
.3. PENYEDIAAN AIR BERSIH INDIVIDU DAN UMUM, dg
kegiatan : a. Me^nya cakupan penggunaan air bersih, b.
Me^nya cakupan kualitas air minum yg mem.Syarat
Kesehatan, c. Pe^tan prosentase masy, yg memeriksakn
airnya ke labor, d. Penurunan kasus Diare.

4. PEMBUANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK (RMH.TANGGA),


dg kegiatan : a. Sistem pengolahan limbah kota mem.syarat,
b. Adanya gerakan masy, dlm pembangunan SPAL / jamban,
c. Cakupan penggunaan sarana air limbah dan jamban
keluarga yg mem.syarat, d. Selokan bebas jentik nyamuk,
e. Penurunan kasus filariasis(kaki gajah).
5. PENGELOLAAN SAMPAH, dg kegiatan/tolok ukur : a. Sampah
tdk menumpuk di TPS/pemukiman, b. Terlaksananya pemisahan
sampah basah dg sampah lainnya, c. TPA tdk mencemari lingkung
an, d. Angka kepadatan lalat rendah, e. Angka jentik aedes rendah,
f. Terlaksananya program PSN – 3 M di sekolah, tempat-2 umum.

6. PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN, dg kegiatan/tolok ukur :


a. Adanya sarana fasilitas umum, b. Bebas jentik aedes, c. Bebas
banjir, d. Me^nya Rumah Sehat yg mem. syarat , e. Menurunnya
keluhan kesehatan akibat pencemaran industri/pertambangan, f.
Tdk terjadi KLB penyakit Diare dan DBD, atau malaria, g. Me^nya
pemanfaatan Puskesmas, h. RS. Menyelenggarakan pelayanan 4
(empat) spesialis dasar. (Sp. Dalam, anak2, kandungan, dan Mata).
7. PERTAMANAN DAN HUTAN KOTA, dg
kegiatan/tolok ukur : a. Tersedianya Taman dan
Pertamanan, b. Adanya pengaturan pemeliharaan
Hutan Kota.

8. SEKOLAH, dg kegiatan/tolok ukur : a. Adanya


kegiatan UKS dan Organisasi BP3., b. Me^nya
kesehatan murid, c. Terlaksananya program olah raga
yg terencana, d. Menurunnya jlh peserta didik putus
sekolah.
9. PENGOLAHAN PASAR , dg kegiatan/tolok ukur : a. Keamanan dan
kenyamanan terjamin, b. Pemeliharaan kebersihan oleh pedagang, c. Terse
dianya sarana mencegah kebakaran, d. Toilet umum terjaga kebersihannya,
e. Pasar yg memenuhi persyaratan, f. Terlaksananya program jaminan
kesehatan pd pedagang.

10. SARANA OLAHRAGA DAN REKREASI TEMPAT BERMAIN


ANAK-2, dg kegiatan/tolak ukur : a. Tersedianya sarana prasarana utk ber-
olahraga, b. Tersedianya tempat bermain anak-2 dan rekreasi, c. Tersedianya
pelayanan kesehatan olahraga, d. Me^nya derajat kesegaran/kebugaran
jasmani masyarakat, e. Me^nya partisipasi kelompok-2 masy, ber-olahraga
secara teratur dan ter-ukur.

11. PENATAAN SEKTOR INFORMAL (PEDAGANG KAKILIMA/


ASONGAN ATAU RMH.TANGGA)., dg kegiatan/Tolok ukur : a. Adanya
penataan sektor informal, b. Tdk menimbulkan pencemaran, c. Adanya
program utk me^kan perekonomian pedagang, d. Terselenggaranya jaminan
pelayanan kesehatan bagi pekerja.
2). Tatanan “ KETAHANAN PANGAN DAN GIZI.”, dg
indikator dan kegiatan :

1. KETERSEDIAAN, dg kegiatan/tolok ukur : a. Terlaksa


nanya intensifikasi pertanian dan pola tanam, b. Masya
rakat menyediakan lumbung pangan, c. Pemerintah
menyediakan buffer stock.

2. DISTRIBUSI, dg kegiatan/tolok ukur :


a. berfungsinya lembaga distribusi pangan yg ada di
masyarakat ( spt. Koperasi, dan lain-lain.).
3. KONSUMSI, dg kegiatan/tolok ukur : a. Terjangkaunya daya
beli masy, b. Menurunnya KEP., c. Masy, mengkonsumsi makan
an secara B3.(Bergizi, Beragam, & Berim bang), d. Menurunnya
proporsi Balita dg Gizi Buruk, e. Berfungsinya lembaga konsultasi
gizi.

4. KEWASPADAAN, dg kegiatan/tolok ukur : a. Penurunan kasus


gizi berlebih, b. Bebas keracunan pestisida pd petani, c. Keca
matan bebas rawan pangan, d. Menurunnya penderita kretin
baru, e. Kecamatan bebas rawan gizi.

5. KEMASYARAKATAN, dg kegiatan/tolok ukur : a. Adanya


kegiatan kelompok masy, dlm upaya penanggulangan masalah
gizi, b. Me^nya pendapatan petani, c. Petani mendapatkan
pelatihan pengendalian hama terpadu dan penggunaan
pestisida.
3). TATANAN “ KEHIDUPAN MASYARAKAT YG SEHAT DAN
MANDIRI “, dg indikator dan kegiatan, sbb :

1. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, dg kegiatan/tolok


ukur : a. Me^nya kegiatan kelompok masy, ber-olahraga secara
teratur, b. Me^nya kegiatan kelompok masy, penanggulangan
NAPZA, c. Me^nya kegiatan kelompok masy, menanggulangi
HIV/AIDS., d. Me^nya Rmh.Tangga berperilaku hidup bersih dn
sehat ( tdk merokok, aktifitas fisik setiap hari, & gizi seimbang).

2. TEMPAT-TEMPAT UMUM, dg kegiatan/tolok ukur : TTU


2. TEMPAT-TEMPAT UMUM, dg kegiatan/tolok ukur : a. TTU yg
laik sehat (spt. Hotel, taman rekreasi, dan tempat hiburan, dll).
b. Tdk terjadi kasus keracunan di fasilitas penyediaan makanan,
c. Adanya kemudahan utk orang cacat tubuh. d.Jasaboga, resto
ran/RM dan TPM lainnya laik sehat, e. Menurunnya kasus legio
nellosis di TTU, f. Adanya kawasan bebas rokok di TTU.

3. PEMUKIMAN, PERUMAHAN, DAN BANGUNAN SEHAT, dg


kegiatan/tolok ukur: a. Pe^tan Rmh.sehat yg mem.syarat, b.
Bebas dari pencemaran industri, c.Penurunan kasus penyakit yg
terkait dg lingkungan, d. Adanya program perbaikan Rumah
Sehat oleh masy,.
4. PENYEDIAAN AIR BERSIH, dg kegiatan/tolok ukur : a.
Kualitas air minum mem.Syarat kesehatan, b. Tercapainya
kualitas bakteriologis,c.Pe^tan cakupan air bersih, d. penurunan
kasus Diare, e. Masyarakat memeriksakan air bershnya ke
labor.
5. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA, PENCEGAHAN
KECELAKAAN DAN RU DAPAKSA, dg kegiatan/tolok ukur : a.
Berfungsinya institusi pembina kesehatan dan keselamatan
kerja, b. Limbah industri diolah secara aman dn sehat, c. Tem
pat kerja memenuhi persyaratan kesehatan, d.Pekerja
mendptkan pelayanan kesehatan & keselamatan kerja
paripurna, e. Penurunn kasus kecelakaan kerja, f. Penurunan
kasus penyakit akibat kerja., g. Adanya pemantauan perilaku bu
ruh dlm K3., h. Menurunnya angka kematian dn kecacatan krn
kecelakaan dn ru dapaksa di rumah, jalan raya, sekolah, tempat
umum.
6. KESEHATAN KELUARGA, REPRODUKS KB, dg kegiatan/tolok
ukur : a. Berkembangnya keompok masy, peduli dlm
pelayanan kesehatan, b. Tersedianya fasilitas pelayanan
konseling remaja, c. Terlaksananya pemeriksaan kesehatan pd
siswa/i SD oleh tenaga kesehatan terlatih/guru UKS, d.
Terlaksananya program dokter kecil di SD, e. Pertolongan
persalinan oleh Nakes.
7. PEMBINAAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT DAN POLA
ASUH ANAK, dg kegiatan /tolak ukur, : a. Tersedianya
akses/keterjangkauan pelayanan kes. jiwa di Puskesmas, b.
Penurunan kasus gangguan kes. Mental, c. Tersedianya
pelayanan konseling di klinik swasta, d. Pe^tan kelompok
masyarakat yg mampu memfasitasi pelatihan life skills remaja.

8. KESEHATAN OLAHRAGA DAN KEBUGARAN JASMANI, dg


kegiatan/tolak ukur : a. Me^nya partisipasi masy, ber-olahraga
yg teratur dn ter-ukur, b. Me^nya derajat kesegaran/kebugaran
jasmani masy., c. Tersedianya pelkes olahraga bagi masy.
9. PROGRAM ANTI TEMBAKAU, dg kegiatan/tolok ukur : a. Adanya
gerakan anti rokok, alkohol dan narkotika di masy., b. Meningkatkan
lingkungan bebas rokok di lingkungan skolah ,tempat kerja, &tempat
umum., c. Terciptanya kebijakan utk mengatasi penyalahgunaan
obat/narkotika d. Tersdianya klinik pelayanan penanggulanngan
obat/narkotika., e. Menurunya prevalensi perokok dn penanggulangan
obat/narkotika.

10. IMUNISASI, dg kegiatan / tolok ukur: a. Me^nya cakupan UCI., b.


Mnrunnya Acut Flaccid Paralysis (AFP)., c. Me^nya masy yg mlakukan
imunisasi scr mandiri ., d. Tersedianya informasi tentang bahaya penyakit
yg dpt di cegah dg imunisasi e.Me^nya akses penduduk pd fasilitas
kesehatan yg memberikan pelayanan imunisasi .
11. PELAYANAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN, dg
kegiatan/tolok ukur : a. Me^nya penggunaan posyandu purnama
& mandiri, b. Me^nya penggunaan RS., c. Tersedianya Pelkes di RS
bagi GAKIN, d. Me^nya pemanfaatan Puskesmas oleh masy.

12. PEMBERANTASAN MALARIA, dg kegiatan/tolak ukur : a.


Menurunnya angka kematian malaria, b. Masy, berperan serta
dlm sistim kewaspadaan dini dn upaya penanggulangan fokus
serta KLB., c. Adanya intervensi lingkungan pd tempat per
indukan nyamuk, d. Me^nya keikut sertaan masy, dlm
penanggulangan malaria di daerah pariwisata dan PETI
( Pertambangan Tanpa ijin ).
13. PEMBERANTASAN PENYAKIT DBD., dg kegiatan/tolok ukur :
a. Menurunnya angka kesakitan DBD di kecamatan endemis, b.
Masy, berperan serta dlm sistim ke waspadaan dini dan upaya
penanggulangan fokus serta KLB, c. Terlaksananya upaya PSN/3
M di sekolah, TTU, d. Bebas jentik aedes.

14. PEMBERANTASAN TB. PARU., dg kegiatan/tolok ukur : a.


Adanya program masy, terkait dg Rumah Sehat penderita TB-
Paru, b. Me^nya angka kesembuhan penderita TB Paru BTA (+).

15. PEMBERANTASAN DIARE, dg kegiatan/tolok ukur : a.


Adanya program masy, terkait dg pemberantasan Diare ( spt.
PHBS, air bersih, dan jamban), b. Diare KLB dpt ditangani < 24
jam.
16. PENCEGAHAN PENYAKIT SEHAT DEGENERATIF, dg
kegiatan/Tolok ukur : a. Me^nya kelompok jantung sehat serta
kencing manis di masy, termasuk orang sehat, b. Tersedianya
informasi resiko dan upaya pencegahan penyakit jantung dan
tekanan darah tinggi, kencing manis dan kanker, c. Me^nya upaya
pengawasan berkala jantung sehat melalui kelompok jantung
sehat.
17. GIZI, dg kegiatan/tolok ukur : a. Adanya kegiatan kelompok
masy, dlm upaya penanggulangan masalah gizi, b. Menurunnya
KEP pd ibu hamil, c. Menurunnya penderita kretin baru, d.
Menurunnya ibu hamil yg anemia dan kekurangan yodium, e.
Menurunnya masy, kekurangan Vit. A., f. Penurunan kasus gizi
buruk, g. Kecamatan bebas rawan gizi., h. Menurunnya Berat Bayi
lahir rendah (BBLR), i. Me^nya Persentase bayi mendpt ASI
eksklusif., j. Me^nya prosentase keluarga sadar gizi.
18. JPKM, dg kegiatan/tolak ukur : a. Me^nya proporsi
penduduk yg terlindungi dg berbgai bentuk JPK prabayar ( 30 %
pd thn.2005, 80 % pd tahun 2010 ), b. Terlindungnya penduduk
miskin dg JPK/Kartu Sehat ( 80 atau lebih pd tahun 2005,
dan 100 % pd thn,2010.).

== SELAMAT BERPARTISIPASI MEWUJUDKAN KAB. AGAM SEHAT =====

Anda mungkin juga menyukai