Anda di halaman 1dari 52

Teori Koherensi

Bahwa suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat


koheren dan konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang
dianggap benar. Contoh : matematika

Teori Korespondensi (dipelopori Betrand Russel)


Suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang
di kandung berkorespondensi dengan obyek yang diuji oleh
pernyataan tsb.

Teori Pragmatis Tokoh utama Charles S. Pierce


Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tsb bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
5
 Akar sejarah dua pendekatan penelitian bermula dari debat panjang
epistemologis antara ilmuwan sosial tentang cara terbaik dalam
melakukan penelitian. Perdebatan tersebut terpusat pada nilai
relatif dua paradigma penelitian (Idrus,2002), yaitu:
1.Logika-Positivistik yang menggunakan pendekatan
kuantitatif/traditional/empiris dan eksperimental untuk menguji
generalisasi hipotetiko-deduktif.

2. Penelitian Phenomenologis yang menggunakan pendekatan


kualitatif/alternatif dan naturalistik yang secara induktif dan holistik
memahami pengalaman manusia pada konteks yang khusus.
 Logika naturalis (logika kodrat) yaitu logika yang timbul berhubung
adanya sifat manusia. Bagi setiap orang logika ini tidak berdasarkan
ilmu pengetahuan, hingga bila berhadapan dengan masalah yang
sedikit rumit, logika ini mudah tersesat dan tidak mungkin mencapai
suatu kesimpulan.

 Logika Deduktif (logika silogisme) adalah logika yang


mempelajari asas penalaran yang menurunkan pertanyaan-
pertanyaan semula menjadi suatu kesimpulan yang pasti ada. Proses
berpikir dari hal-hal yang umum menuju hal-hal yang khusus.
Contoh:
Semua orang miskin daya partisipasinya rendah (deduksi umum)
Pak Paijo adalah orang miskin (khusus)
Pak Paijo memiliki daya partisipasi yang rendah (khusus)
 Logika induktif adalah logika yang mempelajari arah penalaran yang
benar dari hal khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang
bersifat kemungkinan. Kesimpulan yang bersifat kemungkinan
diperoleh dari penalaran yang didasarkan pada pengamatan terhadap
sejumlah kecil masalah sampai pada suatu kesimpulan yang
diharapkan berlaku secara umum.
Contoh:
Mahasiswa A mengendarai motor Honda ke kampus (khusus)
Mahasiswa B mengendarai motor Yamaha ke kampus (khusus)
Mahasiswa C mengendarai motor Suzuki ke kampus (khusus)
Semua mahasiswa mengendarai motor ke kampus (umum).

 Logika modern berisikan matematis dan banyak menggunakan simbol-


simbol hingga sering disebut Logika matematis/logika simbolik.
  
Apa itu Penelitian Kualitatif ?

Bentuk penelitian dimana prosedur penemuannya


tidak hanya menggunakan alat-alat statistik atau
kuantifikasi, tetapi penelitian yang barkaitan
dengan Kehidupan Manusia, History, Perilaku,
Fungsi-fungsi organisasi, Gerakan Sosial, dan
Hubungan interaksi, dengan menggunakan
prosedur interview dan observasi.
Skill apa yang dibutuhkan?

1 2

3 4

5 6
Bisakah metode kualitatif dan
kuantitatif di kombinasikan ?

Jawabannya : Ya

Metode
kuantitatif
Dapat digunakan
bersama-sama

Metode kualitatif
Mengapa kita melakukan penelitian kualitatif?

Alasan-alasan pokok :
a.Kualitatif sebagai “scientific dicipline” seperti
orientasi filosofi, antropologi, sosiologi, dan
fenomenologi;
b.“The Nature of research problem”;
c.Penelitian berusaha mengungkap pengalaman
orang atau fenomena;
d.Ingin mengetahui apa yang ada dibalik fenomena;
e.Ingin mengungkap detail dari fenomena.
Apa komponen utama
penelitian kualitatif ?

3
 1) Membangun Kerangka Konseptual
 2) Merumuskan Permasalahan Penelitian
 3) Pemilihan Sampel dan Pembatasan

Penelitian
 4) Instrumentasi
 5) Pengumpulan Data
 6) Analisis Data
 7) Matriks dan Pengujian Kesimp
Tipe Penelitian Kualitatif
 Strategi penelitian berkaitan dengan paradigma atau perspektif yang
dipilih peneliti.
 Beberapa strategi penelitian kualitatif:
1. Studi kasus (bukan pilihan metodologis) : Studi kasus
digunakan untuk melihat sebuah proses atau sejumlah kasus,
bukan pada kasus individual.
2. Etnografi: merupakan teks-teks yang merepresentasikan
pengalaman hidup, otoritas etnografis, isu-isu etis untuk
meneliti the other merupakan proses pengumpulan data
empiris yang tidak terstruktur, sejumlah kecil kasus, pelaporan
dan teknis analisis interpretatif dengan merangkum berbagai
deskripsi fenomena. menggunakan teknik observasi
partisipan (participant observation)
3. Fenomenologi, Etnometodologi dan Interpretif penafisran
“realitas” yang dibentuk oleh praktik-praktik interpretif:
mengkaji bagaimana manusia membangun dan memberi makna
atas tiap-tiap tindakan mereka dalam situasi sosial konkret.
4. Grounded Theory: metodologi yang digunakan
untuk mengembangkan teori yang berbasis pada
data yang dihimpun dan dianalisis secara
sistematis.
5. Metode biografis: menyajikan laporan dan
dokumen tentang riwayat hidup seseorang
berkaitan dengan proses dokumentasi sejarah
masa lalu dan masa depan seseorang.
6. Metode historis (termasuk juga life history; oral
history): fenomena sosial seharusnya dikaji dalam
konteks historisnya menggunakan dokumen-
dokumen sejarah, catatan-catatan tertulis dari
masa lalu (termasuk diary), surat-surat, koran,
data hasil sensus, dokumen-dokumen kebudayaan
populer, dll.
7. Penelitian terapan & penelitian tindakan (penelitian
partisipatoris) umummya menggunakan paradigma
kritis: penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
transformasi dalam kerangka menuju kehidupan
masyarakat yang lebih humanis, holistik, dan relevan
dengan upaya penciptaan kesadaran manusia atas
ketidakadilan yang dialaminya  manusia sebagai
makhluk yang sama-sama “mencipta” realitasnya melalui
proses partisipasi, pengalaman, dan tindakan.
 Tiga macam jenis penelitian tindakan: (1) penelitian
kooperatif (co-operative inquiry); (2) penelitian tidakan
partisipatoris (PAR: Participatory Action Research); (3)
Penelitian tindakan (action inquiry).
8. Metode klinis: lebih menekankan diagnosis dan
perawatan klinis melakukan interpretasi yang berbasis
pada pengalaman selama praktik klinis melihat
partisipasi bersama antara praktisi klinis dengan pasien,
menetapkan realitas-realitas tentang perawatan medis.
 1. Catatlah segala sesuatu hasil pengamatan atau hasil interview
sesegera mungkin.
 2. Jangan membicarakan pengamatan yang dilakukan sebelum
menulis catatan lapangan.
 3. Cari tempat yang sepi jauh dari gangguan untuk merekam
kembali segala sesuatu yang dilihat, didengar atau dirasakan selama
observasi dilakukan.
 4. Sediakan waktu yang cukup untuk melakukan pencatatan hasil
observasi yang telah dilakukan.
 5. Usahakan dalam melakukan rekaman kembali terhadap hasil
observasi secara kronologis.
 6. Biarkanlah segala seseuatu itu keluar dari pikiran anda sesuai
dengan hasil observasi yang dilakukan.
 7. Jangan ada anggapan bahwa menulis catatan lapangan itu harus
sekali jadi.
 8. Hendaknya disadari bahwa menulis catatan lapangan itu adalah
pekerjaan yang sangat melelahkan, sehingga membutuhkan
kesabaran dan ketekunan.
 Penelitian kualitatif tidak menggunakan
istilah reliabilitas dan validitas data, tetapi
menggunakan istilah “TRIANGULASI” untuk
membuktikan, bahwa data dianggap sudah
“reliable” dan “valid”
 Teknik triangulasi pada umumnya

menggunakan beberapa jenis metode dan


data.
 1. Triangulasi dengan sumber: membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda.
 Caranya:
 1. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara;
2. membandingkan apa yang dikatakan orang didepan
umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi;
3. membandingkan apa yang dikatakan orang dalam
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu;
4. membandingkan apa yang dikatakan orang dengan
berbagai pendapat, sesuai dengan status dan kelas sosial
yang ada;
5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan.
 2. Triangulasi Metode: untuk memperoleh tingkat
kepercayaan dengan mengecek teknik
pengumpulan datanya atau sumber datanya.
 3. Triangulasi penyidik: dengan memanfaatkan
pengamat lain untuk mengecek derajat
kepercayaan data.
 4. Triangulasi Teori: adanya asumsi bahwa realitas
lebih kaya dari teori apapun yang digunakan.
Reduksi Data
 Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang

terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh


direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada
hal-hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah
berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan
memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan
juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai
tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.

Display Data
 Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan

dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti


untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.
Analisis Data
 Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content

Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang


yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria
dalam klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis dalam
memprediksikan. Adapun kegiatan yang dijalankan dalam
proses analisis ini meliputi :
(1) menetapkan lambang-lambang tertentu,
(2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan,
(3) melakukan prediksi atas data.
 Mengolah atau menganalisanya sedemikian rupa
sehingga kumpulan informasi itu bisa menjadi
suatu rangkaian bermakna dan merepresentasikan
realitas yang diwakilinya.
 Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang
menjadikan data sebagai alat untuk menunjukkan
kebenaran atau kesalahan teori yang sudah
disiapkan saat rancangan penelitian dibuat,
 pengolahan data pada penelitian kualitatif justru
diarahkan untuk membangun suatu ‘teori.’

26
 Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah
selanjutnya adalah menyimpulkan dan
melakukan verifikasi atas data-data yang
sudah diproses atau ditransfer kedalam
bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola
pemecahan permasalahan yang dilakukan.
 Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah
selanjutnya adalah menyimpulkan dan
melakukan verifikasi atas data-data yang
sudah diproses atau ditransfer kedalam
bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola
pemecahan permasalahan yang dilakukan.
 Kredibilitas (Validitas Internal)
Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui :
 Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan;

 Pengamatan secara terus menerus;

 Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan

membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan,


untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data;
 Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik

dalam proses penelitian;


 Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan

kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an , dll;
 Membercheck, pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna

perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan


dalam memberikan data yang dibutuhkan peneliti.
 Transferabilitas
 Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan
oleh pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat
yang tinggi bila para pembaca laporan memperoleh gambaran
dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus
penelitian.

 Dependabilitas dan Conformabilitas


 Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan
pembimbing dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna
membicarakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus
dikumpulkan.
 Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi
dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati
atau hidup seperti foto dan video dan lain-lain.
 Dalam menarasikan data kualitatif ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu;
1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam
menarasikan data.
2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu
menunjukan tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain
sebelumnya, dan
3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu
mengkoparasikan antara teori dan literasi-literasi lainnya yang
mendukung topik.
2) Lapangan
 Memahami dan memasuki

lapangan
 Pengumpulan data
 Tahap-tahapan dalam
penelitian kualitatif mengikuti
langkah-langkah sebagai 3) Pengolahan Data
berikut;  Reduksi data
1) Pra-Lapangan
 Display data
 Menyusun rancangan
 Analisis
 Memilih lapangan

 Mengurus perijinan  Mengambil kesimpulan dan

 Menjajagi dan menilai keadaan verifikasi


 Memilih dan memanfaatkan  Meningkatkan keabsahan

infoirman  Narasi hasil


 Menyiapkan instrumen

 Persoalan etika dalam

lapangan
Ontologi Ialah hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri.

Ilmu merupakan pengetahuan yang mencoba menafsirkan alam


semesta seperti adanya,oleh karena itu manusia dalam menggali
ilmu tidak dapat terlepas dari gejala-gejala yang berada di
dalamnya.

Dan sifat ilmu pengetahuan yang berfungsi membatu manusia dalam


memecahkan masalah tidak perlu memiliki kemutlakan.
Contoh : bagaimana kita mendefinisikan manusia?
Dalam ilmu ekonomi ialah makhluk ekonomi, sedang dalam ilmu
politik manusia ialah political animal dan dunia pendidikan akan
mengatakan homo educandum
Epistemologi ialah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang
benar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan
pengetahuan ialah:
1.Batasan kajian ilmu

2.Cara menyusun pengetahuan dengan cara metode ilmiah

3.Diperlukan landasan yang sesuai dengan ontologi dan aksiologi

4.Penjelasan diarahkan pada deskripsi berbagai faktor yang terikat


suatu konstelasi penyebab timbulnya suatu gejala dan proses
terjadinya.
5.Metode ilmiah bersifat sistematik dan eksplisit

6.Ilmu mencoba mencari penjelaan mengenai alam dan menjadikan


kesimpulan bersifat umum dan impersonal
7.Karekteristik yang menonjol :ilmu eksakta: deduktif, rasio, kuantitatif
dan ilmu sosial: induktif, empiris, kualitatif.
Aksiologi adalah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.

Ilmu tidak bebas nilai artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu
harus disesuaikan dengan nilai budaya dan moral masyarakat;
sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh
masyarakat dalam suatu usaha meningkatkan kesejahteraan
bersama, bukan sebaliknya menimbulkan bencana
 Asumsi hakekat manusia pada prinsipnya
manusia diatur oleh pola universal, sehingga
karakteristik dan subyektivitas individu tidak
diperhatikan.
merupakan suatu jenis dengan penelitian yang sistematis
serta terstruktur sehingga dapat tersusun dengan benar
hingga awal hingga akhir penelitian dengan analisis
angka statistik.
 Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk
mengetahui hubungan antar variabel dalam suatu
populasi.
Ada dua jenis penelitian kuantitatif, yaitu deskriptif dan
eksperimental.
 Penelitian kuantitatif deskriptif melakukan
pengukuran hanya sekali. Ini berarti bahwa hubungan
antara variabel yang diperiksa hanya terjadi satu kali.
 Sedangkan untuk penelitian kuantitatif eksperimental

mengukur antara variabel sebelum dan sesudah


untuk melihat hubungan sebab akibat dari fenomena
yang diteliti.
 Proses pengumpulan data yang ada dilakukan dengan menggunakan
alat terstruktur seperti kuesioner, kuesioner atau survei.
 Hasil analisis didasarkan pada sampel populasi yang representatif.
 Studi yang sama dapat diulangi di masa depan untuk mencapai
tingkat keandalan atau kepercayaan diri yang tinggi.
 Semua aspek yang diperlukan untuk penelitian ini dipersiapkan
dengan cermat sebelum proses pengumpulan data, termasuk alat
penelitian.
 Data dalam bentuk angka, angka atau statistik
 Peneliti menggunakan alat analisis seperti perangkat lunak untuk
memproses data.
 Fokus utama penelitian kuantitatif adalah untuk mengklasifikasikan,
menghitung, dan membangun model statistik untuk menjelaskan
apa yang sedang diselidiki.
 Penelitian kuantitatif mengutamakan suatu objektifitas data dalam
studi tentang fenomena sosial.
 Metode kuantitaf yang dimaksud dalam makalah ini adalah metode
survey dan eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila:
 Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya
dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara
teori dengan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan.
 Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi.
 Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu
terhadap yang lain.
 Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitiannya.
 Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur.
 Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang
validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
1. Menganjurkan pemakaian metode kualitatif. 1. Menganjurkan pemakaian metode
2. Berstandar pada fenomenologis dan kuantitatif.
verstehen (sbgmana adanya). 2. Berstandar pada logika positivisme.
3. Mencari fakta-fakta dan sebab-sebab dari
3. Perhatian tertuju pada pemahaman tingkah
gejala sosial dengan mengesampingkan
laku manusia dari sudut perilaku.
keadaan individu-individu.
4. Pengamatan bersifat alamiah 4. Pengamatan ditandai dengan
(naturalistik) dan tidak dikendalikan pengukuran yang dikendalikan
5. Bersifat subyektif. 5. Bersifat obyektif
6. Bertolak dari perspektif ‘dalam’ individu 6. Bertolak dari sudut pandangan luar
atau subyek yang diteliti. 7. Penelitian bersifat tidak mendasar
(ungrounded)
7. Penelitian bersifat mendasar (grounded)
8. Ditujukan pada pengujian (verification-
8. Ditujukan pada penemuan (discovery oriented)
oriented). 9. Menekankan pada penegasan
9. Menekankan pada perluasan 10. Inferensial, deduktif-hipotetik
10. Bersifat deskriptif dan induktif 11. Berorientasi pada hasil
11. Berorientasi pada proses 12. Data dapat diulang
13. Dapat digeneralisasikan
12. Data bersifat mendalam, kaya dan nyata 14. Studi atas banyak kasus
13. Tidak dapat digeneralisasikan 15. Realitas yang bersifat stabil
4. Studi terhadap kasus tunggal 16. Bersifat Partikularistik
15. Realitas yang bersifat dinamik
16. Bersifat holistik

Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif


ASPEK PENELITIAN KUANTITATIF PENELITITAN KUALITATIF
1. Masalah yang diteliti Menekankan pada beberapa variabel Menekankan pada semua variabel, jika
mungkin dijadikan permasalahan yang
diteliti lebih mendalam
2. Tujuan Menguji teori dan menegakkan fakta-fakta Mengembangkan kepekaan konsep dan
penggambaran realitas yang tidak tunggal (jamak)

3. Pola pikir masalah berteori berhipotesis ke Ke lapangan menemukan data


lapangan mencari data menguji hipotesis data dicocokkan dengan teori teori bersifat
bottom up
teori bersifat top down
4. Responden sebagai Banyak diambil secara random Jumlah kecil sekitar 10 orang, diambil secara
sumber data purposive
5. Obyek yang diteliti Perilaku manusia dan fenomena alam Perilaku manusia, proses kerja
6. Desain penelitian Survey, studi kasus, eksperimen Studi kasus
7. Sampel Besar, memiliki kelompok kontrol yang dipilih secara Kecil, tidak representatif dengan tujuan tertentu
random dengan pertimbangan strata yang ada

8. Metode pengumpulan data Angket, wawancara, observasi, chek list Lebih menekankan pada observasi dan wawancara

9. Bentuk data Berupa angka atau data kualitatif yang diangka-kan Kalimat, kata-kata, gambar, perilaku

10. Sifatnya Deskriptif, komparatif, asosiatif Deskriptif


11. Analisisnya Menjawab masalah dan menguji hipotesis Tidak menguji hipotesis tetapi menjawab masalah

12. Hasil penelitian Generalisasi Lebih menekankan pada makna


13. Kebenaran Etik Emik
14. Kedekatan dengan data Jauh dari data yang diteliti, peneliti mengambil jarak Sangat dekat dengan data yang diambil, peneliti
peneliti dengan responden yang ditelitinya mengikuti aktivitas keseharian informan

15. Asumsi Realitas bersifat stastis Realitas bersifat dinamis


 Dalam mengumpulkan data.
 Interaksi yang akrab antara peneliti dan informan dikhawatirkan unsur
ilmiah sulit terpenuhi, masa observasi dapat lebih meyakinkan peneliti
apakah data yang diperoleh dari informan memang data sesungguhnya.
 Observasi partisipatif.
 Alokasi waktu dan pengumpulan data lama sehingga menimbulkan
kejenuhan.
 Bagi penelitian kualitatif untuk menyatakan hasil penelitiannya
diberlakukan secara umum, dan seandainya memang hendak
menyimpulkan maka simpulan yang dibuatnya terbatas pada situs,
waktu dan konteks sosial yang dilakukan penelitian itu
 teori hanya sekedar pegangan dalam memaparkan gejala/fenomena
dilapangan sebagaimana adanya
 Jika ada lebih dari satu subyek tentunya peneliti tidak dapat mengikuti
perkembangan informasi dari subyek lainnya dalam waktu yang
bersamaan di dua tempat yang berbeda. Hal tersebut dapat diatasi
dengan selalu saling memberikan informasi tentang hasil temuan
dilapangan,
 Keterbatasan waktu pengumpulan data yang tidak terlalu lama.
 Sulit mendapatkan data yang lebih dari apa yang tertulis dalam angket. Peneliti tidak
dapat melakukan pendalaman data. Dalam proses pengumpulan data menggunakan
angket, terdapat banyak kelemahan:
1. Responden tidak dapat mengkomunikasikan hal-hal yang mungkin menjadi informasi
penting diluar pertanyaan dalam angket.
2. Peneliti menjaga jarak dengan responden sehingga hubungan peneliti dengan responden
berlangsung kaku. Dimungkinkan data yang diperoleh tidak tercampur dengan unsur subyektif,
sehingga tuntutan obyektivitas dapat mudah terpenuhi.
3. Ada kecenderungan responden menjawab sekedar menyenangkan si pemberi angket, sehingga
terjadi bias data. Untuk itu mendesain angket (skala) yang baik serta memilih responden yang
tepat menjadi salah satu syarat diperolehnya data yang baik.
4. Dalam menjawab angket responden terpengaruh faktor-faktor sosial yaitu yang diukur adalah
bagaimana masyarakat umum berpendapat tentang yang ditanyakan dalam angket dan bukan
pendapat dirinya (sosial desire factors). Hendaknya sebuah angket tidak mengarahkan jawaban
responden pada kecenderungan semacam itu. Misal:
Apakah anda memiliki kepercayaan pada Tuhan?
Apakah anda menjalankan ibadah agama?
5. Dalam menjawab angket kerap muncul kecenderungan untuk memilih jawaban atau opsi di
tengah (central tendency), mengarahkan subyek untuk menjawab pada sisi yang aman.
6. Jika menggunakan angket dari luar budaya setempat-tempat lokasi penelitian harus melalui
penterjemahan berulangkali (back translation). Hal ini cukup memakan waktu dan merepotkan,
belum lagi hasil terjemahan ternyata berbeda.
7. Sebagai alat pengumpul data, sehingga proses penyusunan angket harus mengikuti prosedur
alat/instrumen.

Anda mungkin juga menyukai