Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI BISNIS

GAYA HIDUP DAN PENAMPILAN DALAM BERKOMUNIKASI

Dosen Pembimbing
Ernita Siallagan, Dr, S.S, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Fiqriyatun Haqiqiyah (201940001)


Manzilah Septia (201940043)
Murniati (201940016)
Renita Geovani Agnes (201940023)
Risma Amelia (201940024)
Virda Herawaty (201940006)
Yuhasty Shaomi S. (201940004)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BHAKTI PEMBANGUNAN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


BAB IV
Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi

A. GAYA HIDUP

Gaya hidup adalah suatu tingkah perilaku seseorang dalam melaksanakan kehidupan
sehari-hari. Biasanya gaya hidup itu mencerminkan sikap dari seseorang tersebut.
Apabila kita tidak menyukai diri kita sendiri, maka kita pun membenci dan tidak
menyukai orang lain, begitu juga bila kita mencintai diri kita dan berbahagia dengan diri
kita maka terasa betapa indah kehidupan ini. Pandangan dan anggapan kita terhadap diri
sendiri adalah modal yang menentukan bagaimana kita bersikap atau bertindak dalam
kehidupan ini.

Gaya hidup berbahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena
setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang
yang bahagia bukan sebaliknya. Sikap serta gaya hidup tersebut terkadang banyak sekali
menentukan apa yang dapat diraih dalam kehidupan ini, sehingga berbagai sikap disiplin
ilmu tentang manusia dan perilaku pada hakekatnya adalah untuk mengubah
pandanganya terhadap diri sendiri.

Selain itu gaya hidup juga didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat). Sesungguhnya dunia usaha atau bisnis
merupakan pantulan dari kehidupan kita sendiri.

B. MENGATUR WAKTU

Waktu adalah paradoks bagi orang-orang yang selalu sibuk hingga tidak pernah memiliki
waktu yang cukup, padahal waktu sangat tersedia untuknya. Waktu juga adalah komoditi
yang lentur dan terus menerus, yang menjadi masalah bukanlah bagaimana mendapatkan
waktu lebih, tapi bagaimana kita memanfaatkan waktu yang telah ada untuk melakukan
kegiatan yang berguna guna mencapai tujuan kita. Agar waktu yang kita miliki tidak
terbuang percuma, maka kita perlu membuat daftar aktivitas yang penting sebagai
prioritas. Karena hanya aktivitas yang penting saja yang dapat menghasilkan sesuatu.
Bila sudah terbiasa membuat dan melaksanakan aktivitas yang penting, maka kita tidak
akan merasa kekurangan waktu dan kita dapat mencapai kesuksesan.

Untuk berhasil dalam komunikasi perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

 Dengarkan agar tetap pada jalur


 Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
 Jangan terburu-buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi 2


 Buatlah memo singkat dan tepat agar dapat mendapat hasil yang diharapkan
 Bila ragu-ragu cari sumbernya
 Hindari sikap hiper-responsif

C. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN YANG MENUNJANG KARIER

Bila seseorang ingin meniti karir menuju jenjang yang lebih tinggi, dapat belajar dari
pengalaman orang lain yang positif. Dapat dikemukakan faktor-faktor penunjangnya
adalah sebagai berikut;

1. Job Description sebagai pegangan


Seseorang harus tetap bekerja berdasarkan job description yang sesuai dengan
fungsinya.
Memiliki keterampilan merupakan hal yang sangat penting, karena dari keterampilan
tersebut dapat menuntut ketetapan, kecepatan, kerapian dan ketelitian.
2. An Iron will in the velvet voice
Dalam pemakaian bahasa lisan, suara mempunyai pengaruh yang sangat besar. Nada
yang ramah dan bersahabat menimbulkan kesan bahwa kita bersedia membantu
lawan kita untuk berbicara.
3. Agenda Kerja
Buku agenda ini dipakai untuk mencatat dan mengingat-ingat acara maupun tugas
yang harus dilakukan oleh atasan kita.
4. Kekompakan sebagai tim dengan atasan dan rekan-rekan
Di dalam sebuah kegiatan, kekompakan sebagai tim sangat diperlukan tetapi
kekompakan tersebut tanpa memandang dari segi apapun. Baik sebagai atasan
maupun sebagai bawahan.
5. Inter Personal Skill
Berbekal dengan keyakinan agama, moral etika bisnis, dan social phsycology, kita
mampu bersikap dewasa dan luwes untuk beradaptasi dengan orang lain.
6. Wawasan
7. Wawasan ini merupakan cara pandang untuk mengetahui tugas dan wewenang. Selain
itu wawasan juga perlu dipakai untuk mengetahui atau mengenali dengan baik
perusahaan atau tempat kita bekerja.

D. PENAMPILAN SERASI

Untuk berkomunikasi secara baik, banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan


tersebut, selain kemampuan ide atau gagasan dan juga pihak-pihak terkait. Penampilan
merupakan suatu keseluruhan yang nampak, baik itu postur tubuh anggota tubuh juga
busana, aksesoris, dan make up. Berbusana yang baik sangat menunjang untuk
memperlancar komunikasi. Busana yang baik ditentukan oleh mutu, gaya, potongan
tepat, warna yang serasi, pelengkap busana yang baik, rapi, praktis, dan nyaman. Perlu
mendapatkan perhatian juga tentang keseimbangan penampilan yang nampak dari luar

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi 3


hingga kesiapan mental. Bila hal tersebut kurang mendapat perhatian, seringkali
mengundang peluang ketidakserasian dalam penampilan.

E. LAMBANG-LAMBANG DALAM KOMUNIKASI

Perilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoperasionalkan bibir atau suara tetapi
mengoperasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total. Semakin pandai
dalam berkomunikasi, maka akan semakin lengkap juga cara mengoperasionalkan
lambang-lambang yang dapat diciptakan dari gerakan anggota badan, antara lain sebagai
berikut:

 Lambang Gerakan Tubuh dan Gerakan Badan


Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara nampak pula menggerakan
tangan jari-jari, bahkan menggerakan bola mata baik itu secara bersama-sama
maupun secara bergantian, hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambang.
 Lambang Gambar dan Huruf serta angka-angka
Bila kita sedang berada di jalan umum kita banyak jumpai rambu-rambu lalu lintas
yang ditampilkan dalam gambar-gambar.
 Lambang benda-benda tertentu
Seseorang yang menyampaikan rasa simpati dengan mengirimkan setangkai bunga
mawar atau dalam mengucapkan berduka cita pasti orang-orang akan kirimkan
karangan bunga.
 Lambang Warna
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi bisa disampaikan juga lewat warna-warna.
Secara garis besar, umumnya warna hitam untuk menggambarkan suasana sedih,
warna putih untuk suasana suci, merah untuk keberanian dan lain-lain. Warna tidak
dapat berdiri sendiri, suatu warna yang tampil senantiasa dipengaruhi pula oleh
warna-warna di sekitarnya

Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi yaitu
komunikator, pesan, saluran, dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah
pesan tidak hanya dalam bentuk kata-kata saja. Salah satu aspek yang tidak kalah penting
adalah apa yang disebut komunikasi non-verbal atau dikenal juga dengan istilah silent
language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language seperti eksperesi wajah,
gerakan mata, kostum, pakaian dan lain-lain.

Kualitas komunikasi yang saling pengertian akan ditentukan oleh tingkat penghargaan
dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adakalanya
komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen
media, penyebaran dan audiens. Setiap orang menggunakan lambang dan simbol tanpa
banyak berpikir. Dalam hubungan antarmanusia arti dan maksud lambang serta simbol
dapat langsung ditangkap. Oleh sebab itu, penggunaan simbol dapat dikatakan sebagai
ciri khas manusia. Sekalipun demikian penggunaan tanda, simbol dan lambang oleh

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi 4


manusia dalam kegiatan komunikasi tidak terjadi begitu saja. Terlebih dalu harus ada
proses pembelajaran, yaitu upaya pengenalan dan pemaknaan serta penggunaan
lambang-lambang tersebut. Penggunaan lambang dalam komunikasi mencerminkan
penguasaan makna atas proses pembelajaran.

Pemaknaan terhadap dunia lambang atau tanda pada tingkat yang paling rendah adalah
pemaknaan secara lugas. Apabila sebuah lambang mempunyai makna yang meluas
upaya pemaknaannya harus dilakukan dengan mencari hakikatnya. Perluasan dan
verifikasi makna atas sebuah lambang, simbol tanda mungkin disebabkan oleh
penggunaanya dalam konteks yang berbeda-beda.

Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang
disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan.
Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu:

 Dampak Kognitif
Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu
meningkat intelektualitasnya. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan
kepada pikiran si komunikan.
 Dampak Afektif
Dampak ini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini tujuan
komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu tetapi tergerak hatinya dan
menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, sedih, gembira,
marah dan sebagainya.
 Dampak Behaviour
Dampak ini paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan
dalam bentuk perilaku tidakan atau kegiatan.

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi 5


DAFTAR PUSTAKA

Nurlela, Siti. 2014. Komunikasi Bisnis. Bandung : UNISBA Pers

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab3-
gaya_hidup_dan_penampilan_dalam_berkomunikasi.pdf

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi 6

Anda mungkin juga menyukai