Dosen Pembimbing
Ernita Siallagan, Dr, S.S, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 3
A. GAYA HIDUP
Gaya hidup adalah suatu tingkah perilaku seseorang dalam melaksanakan kehidupan
sehari-hari. Biasanya gaya hidup itu mencerminkan sikap dari seseorang tersebut.
Apabila kita tidak menyukai diri kita sendiri, maka kita pun membenci dan tidak
menyukai orang lain, begitu juga bila kita mencintai diri kita dan berbahagia dengan diri
kita maka terasa betapa indah kehidupan ini. Pandangan dan anggapan kita terhadap diri
sendiri adalah modal yang menentukan bagaimana kita bersikap atau bertindak dalam
kehidupan ini.
Gaya hidup berbahagia ternyata juga sangat menunjang sukses berkomunikasi karena
setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang
yang bahagia bukan sebaliknya. Sikap serta gaya hidup tersebut terkadang banyak sekali
menentukan apa yang dapat diraih dalam kehidupan ini, sehingga berbagai sikap disiplin
ilmu tentang manusia dan perilaku pada hakekatnya adalah untuk mengubah
pandanganya terhadap diri sendiri.
Selain itu gaya hidup juga didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat). Sesungguhnya dunia usaha atau bisnis
merupakan pantulan dari kehidupan kita sendiri.
B. MENGATUR WAKTU
Waktu adalah paradoks bagi orang-orang yang selalu sibuk hingga tidak pernah memiliki
waktu yang cukup, padahal waktu sangat tersedia untuknya. Waktu juga adalah komoditi
yang lentur dan terus menerus, yang menjadi masalah bukanlah bagaimana mendapatkan
waktu lebih, tapi bagaimana kita memanfaatkan waktu yang telah ada untuk melakukan
kegiatan yang berguna guna mencapai tujuan kita. Agar waktu yang kita miliki tidak
terbuang percuma, maka kita perlu membuat daftar aktivitas yang penting sebagai
prioritas. Karena hanya aktivitas yang penting saja yang dapat menghasilkan sesuatu.
Bila sudah terbiasa membuat dan melaksanakan aktivitas yang penting, maka kita tidak
akan merasa kekurangan waktu dan kita dapat mencapai kesuksesan.
Bila seseorang ingin meniti karir menuju jenjang yang lebih tinggi, dapat belajar dari
pengalaman orang lain yang positif. Dapat dikemukakan faktor-faktor penunjangnya
adalah sebagai berikut;
D. PENAMPILAN SERASI
Perilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoperasionalkan bibir atau suara tetapi
mengoperasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total. Semakin pandai
dalam berkomunikasi, maka akan semakin lengkap juga cara mengoperasionalkan
lambang-lambang yang dapat diciptakan dari gerakan anggota badan, antara lain sebagai
berikut:
Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi yaitu
komunikator, pesan, saluran, dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah
pesan tidak hanya dalam bentuk kata-kata saja. Salah satu aspek yang tidak kalah penting
adalah apa yang disebut komunikasi non-verbal atau dikenal juga dengan istilah silent
language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language seperti eksperesi wajah,
gerakan mata, kostum, pakaian dan lain-lain.
Kualitas komunikasi yang saling pengertian akan ditentukan oleh tingkat penghargaan
dan kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adakalanya
komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen
media, penyebaran dan audiens. Setiap orang menggunakan lambang dan simbol tanpa
banyak berpikir. Dalam hubungan antarmanusia arti dan maksud lambang serta simbol
dapat langsung ditangkap. Oleh sebab itu, penggunaan simbol dapat dikatakan sebagai
ciri khas manusia. Sekalipun demikian penggunaan tanda, simbol dan lambang oleh
Pemaknaan terhadap dunia lambang atau tanda pada tingkat yang paling rendah adalah
pemaknaan secara lugas. Apabila sebuah lambang mempunyai makna yang meluas
upaya pemaknaannya harus dilakukan dengan mencari hakikatnya. Perluasan dan
verifikasi makna atas sebuah lambang, simbol tanda mungkin disebabkan oleh
penggunaanya dalam konteks yang berbeda-beda.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang
disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan.
Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu:
Dampak Kognitif
Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu
meningkat intelektualitasnya. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan
kepada pikiran si komunikan.
Dampak Afektif
Dampak ini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini tujuan
komunikator bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu tetapi tergerak hatinya dan
menimbulkan perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, sedih, gembira,
marah dan sebagainya.
Dampak Behaviour
Dampak ini paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan
dalam bentuk perilaku tidakan atau kegiatan.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab3-
gaya_hidup_dan_penampilan_dalam_berkomunikasi.pdf