Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Komunikasi adalah inti kerja praktisi public relations (PR). Komunikasi yang harmonis membantu
menyelaraskan konsep, ide dan sikap semua individu di dalam sebuah organisasi. Untuk ranah publik,
komunikasi yang baik membantu organisasi menerapkan kebijakan dan tentu melayani kebutuhan
khalayaknya. Oleh sebab itu, di dalam komunikasi yang terbina dengan baik tersirat sikap organisasi
yang menghargai dan menghormati semua insan yang terlibat dalam program kerjanya.
Pentingnya komunikasi ditegaskan oleh para ahli. Wilbur Schramm (1982), menegaskan bahwa
komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan. Sementara itu, Rudy
Haryanto (2009) berpendapat bahwa komunikasi merupakan konsep perilaku manusia yang menekankan
pendekatan fenomenologis pada kegiatan manusia. Pendekatan fenomenologis menitikberatkan pada
subjektivitas individual ketika membuat persepsi suatu pesan, ketika bertukar pikiran atau memanipulasi
lambang dari berbagai bentuk benda konkret maupun abstrak.
Secara sederhana, proses pengoperan isi pesan berupa lambang-lambang dari komunikator (orang
yang menyampaikan pesan) kepada komunikan (orang yang menerima pesan) disebut proses
komunikasi.

II. Rumusan Masalah


1. Mengapa skill komunikasi di perlukan?
2. Apa saja tujuan dari mempelejari skill komunikasi?
3. Mengapa belajar skill komunikasi sangat di perlukan?

III. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui skill komunikasi dalam public relation
2. Mampu menjelaskan apa itu skill komunikasi
3. Mampu mem-praktekkan skill komunikasi dalam kehidupan sehari-hari

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Skill Komunikasi
Pada dasarnya, komunikasi adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari komunikasi dengan Tuhan, hingga
komunikasi dengan teman, saudara, dan keluarga. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Oleh sebab itu, bisa dibilang kalau
komunikasi itu merupakan salah satu modal untuk meraih kesuksesan dalam hal karir dan
pergaulan.
Meskipun bisa menjadi modal untuk mencapai kesuksesan, tetapi akan sulit untuk
diwujudkan selama kita tidak bisa melakukan komunikasi dengan baik atau cenderung buruk.
Supaya kita dapat melakukan komunikasi dengan baik, maka dibutuhkan kemampuan
komunikasi atau keterampilan komunikasi. Kemampuan komunikasi ini sering disebut juga
dengan istilah communication skill. Kemampuan komunikasi adalah suatu kemampuan atau
keahlian dalam melakukan kegiatan berkomunikasi.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik, maka suatu hubungan bisa dibangun dan
dibina dengan baik juga, sehingga menciptakan hubungan yang sehat. Hubungan yang sehat
ini sebenarnya bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, seperti dilakukan di lingkungan
tempat tinggal, di tempat usaha, di sekolah, hingga di sebuah kantor.
Dalam hal ini, kemampuan komunikasi sebenarnya bisa kita lihat pada bidang tertentu,
seperti jurnalistik, public speaking, hingga pembawa acara. Kemampuan komunikasi dalam
bidang jurnalistik biasanya dalam bentuk tulisan, sedangkan dalam public speaking biasanya
dalam bentuk lisan karena harus berbicara di depan umum. Lain halnya dengan pembawa cara
yang di mana bisa dibilang cukup kompleks karena harus menulis kalimat yang akan
diucapkan, kemampuan komunikasi lisan, hingga harus memperhatikan bahasa tubuh
atau body language.

2
1) Jenis-Jenis Komunikasi
Pada dasarnya communication skill itu sendiri memiliki beberapa jenis yang di mana
setiap jenisnya selalu mempunyai fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, ketika ingin
menggunakan kemampuan komunikasi, sebaiknya kita lihat dulu jenis komunikasi apa yang
digunakan agar informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan maksimal. Selain itu,
jenis-jenis komunikasi akan menentukan arah dari komunikasi yang sedang dilakukan. Berikut
ini, jenis-jenis communication skill yang perlu kamu tahu.

 Keterampilan Komunikasi Lisan (Oral Communication)

Keterampilan komunikasi lisan (oral communication) adalah suatu kemampuan


komunikasi yang dilakukan melalui lisan. Selain itu, keterampilan komunikasi ini juga
dikenal dengan kemampuan seseorang dalam berbicara yang di mampu menerangkan
sekaligus menjelaskan tentang gagasan-gagasan atau ide-ide dengan yakin, sehingga
pendengar atau audiens tertarik untuk mendengarkannya.
Hal yang perlu digarisbawahi dari keterampilan komunikasi lisan adalah ketika
menggunakannya perlu memperhatikan beberapa hal, seperti latar belakang pemberi
presentasi, pemahaman tentang pendengar, mampu mendengarkan dengan kritis, dan perlu
memperhatikan bahasa tubuh atau body language.
Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa keterampilan komunikasi lisan bukan hanya
memperhatikan saja, tetapi harus menyesuaikan cara berbicara kepada pendengar dan harus
memakai pendekatan yang tepat dan sesuai.

 Keterampilan Komunikasi Tulisan (Written Communication)

Keterampilan komunikasi tulisan (written communication) adalah kemampuan


komunikasi melalui tulisan yang efektif, sehingga pembaca dapat menerima informasi yang
telah ditulis atau diberikan. Pada keterampilan ini, bisa dibilang sangat luas karena setiap
gaya menulis dan pendekatan yang dilakukan pembaca berbeda-beda. Selain itu, gaya dan
pendekatan yang dilakukan penulis juga bisa dipengaruhi pada media menulisnya.
Misalnya, menulis pada media olahraga akan berbeda dengan menulis pada media
kecantikan.
Seiring dengan perkembangan zaman, kemampuan komunikasi menulis ini juga ikut
berkembang yang awalnya menulis hanya bisa dilakukan di atas kertas, kini sudah bisa
3
dilakukan melalui perangkat elektronik, seperti handphone, komputer, laptop, dan
sebagainya. Adapun beberapa bentuk komunikasi dengan alat elektronik, seperti chatting,
email, diskusi online, dan lain-lain.Dalam beberapa hal, ketika menerapkan keterampilan
komunikasi lisan harus memperhatikan latar belakang penulis terutama dalam penulisan
akademis atau penulisan ilmiah. Seorang penulis ilmiah biasanya sudah memiliki
kemampuan untuk melakukan revisi, penyuntingan, membaca data, dan membaca dengan
kritis. Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka bisa menciptakan suatu karya ilmiah yang
dapat bermanfaat untuk banyak orang.

 Keterampilan Komunikasi Non-Verbal (Non-Verbal Communication)

Keterampilan komunikasi non-verbal (non-verbal communication) adalah


keterampilan komunikasi yang umumnya diperkuat dengan kemampuan menggunakan
bahasa tubuh body language), nada atau intonasi suara (tone of voice), gerak isyarat
(gesture), dan ekspresi wajah. Dengan keterampilan ini, suatu komunikasi yang sedang
dilakukan akan menciptakan atau membangun suasana yang baik.
Selain itu, keterampilan komunikasi non-verbal (non-verbal communication) bukan
hanya bisa digunakan dengan bahasa tubuh saja, tetapi bisa juga menggunakan simbol,
ikon, dan gambar. Komunikasi yang menggunakan gambar ini biasanya dilihat pada iklan-
iklan yang ada di internet. Sementara itu, ikon dan simbol bisa juga kita lihat pada rambu-
rambu lalu lintas yang di mana setiap ikon dan simbol lalu lintas selalu memberikan
informasi, seperti dilarang berhenti, dilarang parkir, dan sebagainya.

2) Cara Mengembangkan Skill Komunikasi


Setelah mengetahui jenis-jenis kemampuan komunikasi, maka pembahasan berikutnya
adalah cara mengembangkan communication skill, yaitu:

 Menjadi Pendengar yang Baik

Komunikasi itu terdiri dari pendengar atau penerima pesan dan pembicara atau
pemberi pesan, sehingga untuk mengembangkan kemampuan komunikasi kamu terlebih
dahulu untuk mampu untuk menjadi pendengar yang baik karena dengan mendengarkan
secara aktif, maka kita akan tahu apa yang sedang dibutuhkan oleh orang lain. Dengan
mengetahui apa yang sedang dibutuhkan, maka kita bisa memahami orang lain dengan
4
mudah.

 Menyampaikan Informasi Tanpa Bertele-Tele

Apabila informasi yang diberikan kepada orang lain terlalu bertele-tele bisa
menyulitkan seseorang untuk menerima informasi, sehingga kemampuan komunikasi
tidak dapat berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, kamu harus terbiasa menyampaikan
informasi tanpa bertele-tele agar mudah diterima oleh orang lain dan kemampuan
komunikasi kamu juga ikut berkembang. Alangkah baiknya, ketika melakukan
komunikasi gunakan kata-kata dan kalimat yang mudah dipahami dan tidak
membingungkan.

 Perhatikan Bahasa Tubuh

Pada dasarnya, komunikasi bukan hanya melalui lisan saja, tetapi bisa juga melalui
tubuh dan lebih dikenal dengan komunikasi bahasa tubuh atau body language. Biasanya
anggota yang digunakan dalam berkomunikasi selain lisan, seperti mata, tangan, dan
posisi tubuh. Dengan melatih diri untuk menggunakan bahasa tubuh, maka secara
langsung kita juga mengembangkan kemampuan komunikasi.

 Selalu Percaya Diri

Percaya diri merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika mengembangkan
kemampuan komunikasi. Hal ini dikarenakan tanpa adanya rasa percaya diri, maka
kemampuan komunikasi akan sulit untuk berkembang, sehingga akan seseorang akan
merasa kalau dirinya tidak nyaman.

 Menerima Pendapat Orang Lain

Langkah untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang terakhir adalah


menerima pendapat orang lain. Dalam hal ini, pendapat yang harus diterima merupakan
pendapat yang berbeda, baik itu pendapat dari pimpinan, rekan kerja, teman, hingga
keluarga. Kita harus menghargai pendapat orang lain dan jangan pernah merendahkan
orang lain apabila pendapatnya berbeda.

5
3) Tujuan Skill Komunikasi
Sudah menjadi hal umum dan sudah diketahui oleh banyak orang, jika communication
skill atau kemampuan komunikasi memiliki beberapa manfaat. Dengan adanya manfaat
dari kemampuan komunikasi, maka sudah seharusnya, jika kamu memaksimal kemampuan
komunikasi yang telah dimiliki. Beberapa manfaat dari communication skill atau
kemampuan komunikasi sebagai berikut.

 Bisa Dijadikan Sebagai Penghubung

Seperti yang kita tahu bahwa komunikasi ini baru bisa terjadi jika ada pemberi
informasi dan penerima pesan, sehingga bisa dibilang kalau kemampuan komunikasi
bermanfaat untuk dijadikan sebagai penghubung atau cara untuk berinteraksi dengan
lancar. Dalam hal ini, manfaat ini biasanya dapat dirasakan ketika seorang manajer dengan
karyawan, karyawan dengan klien, hingga karyawan dengan karyawan. Selain itu,
penghubung bisa diartikan seperti sebuah jembatan yang di mana apabila jembatan rusak
atau putus tidak akan bisa dilewati. Begitu juga dengan komunikasi, jika komunikasi sudah
tidak berjalan dengan lancar atau putus, maka suatu hubungan tidak akan terjalin, sehingga
informasi akan sulit untuk disampaikan. Di dalam dunia kerja, informasi yang sulit untuk
disampaikan akan menghambat suatu pekerjaan, sehingga tujuan perusahaan sulit untuk
tercapai.

 Memudahkan Kita Untuk Meningkatkan Produktivitas

Manfaat berikutnya dari kemampuan komunikasi adalah memudahkan kita untuk


meningkatkan produktivitas. Seseorang akan lebih produktif dalam mengerjakan suatu
tugas yang diberikan, jika informasi yang diberikan sesuai. Misalnya, seorang guru yang
memberikan tugas kepada peserta didik untuk menggambar rumah, maka peserta didik
akan menggambar rumah. Hal ini akan berbeda, jika seorang guru hanya memberikan tugas
menggambar saja, maka sebagian siswa akan bingung harus menggambar apa. Sementara
itu, manfaat ini bisa juga dirasakan oleh seorang karyawan. Karyawan yang mampu
mengembangkan kemampuan komunikasi akan mampu menciptakan suatu pekerjaan
menjadi lebih produktif. Pekerjaan yang menjadi lebih produktif akan memengaruhi
6
produktivitas perusahaan, sehingga perusahaan akan semakin berkembang.

 Bermanfaat Untuk Menyelesaikan Masalah

Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya yang di mana setiap masalah bisa
mengganggu kehidupannya. Oleh karena itu, sudah seharusnya bahwa setiap masalah
yang sedang dihadapi harus segera diselesaikan agar kehidupan yang dijalani terasa aman.
Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah adalah dengan kemampuan komunikasi,
sehingga kemampuan ini bisa dibilang memiliki manfaat untuk menyelesaikan suatu
masalah. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, maka suatu permasalahan akan
mudah untuk diselesaikan. Namun, komunikasi yang buruk bisa merumitkan suatu
permasalahan yang sedang dihadapi. Misalnya, ketika diadakan sebuah rapat yang di
mana setiap orang akan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah, tetapi komunikasi
antara individu yang satu dengan individu lainnya ternyata berlangsung tidak baik,
sehingga tidak ditemukan suatu solusi dari masalah yang sedang terjadi.

 Bermanfaat Untuk Menyampaikan Ide atau Gagasan

Ketika menempuh pendidikan di sekolah pasti kita sudah pernah melakukan presentasi,
baik itu secara kelompok atau individu. Ketika melakukan presentasi, seseorang akan
melakukan komunikasi yang di mana komunikasi itu berupa gagasan yang disampaikan
kepada pendengar (guru dan murid). Karena komunikasi itulah, kita bisa merasakan
manfaat dari komunikasi, jika komunikasi berjalan buruk, maka kemungkinan besar
pendengar akan sulit untuk menerima informasi, begitu sebaliknya. Dalam dunia kerja,
seorang karyawan yang sedang melakukan presentasi di depan pimpinannya harus
menggunakan kemampuan komunikasi terbaiknya agar informasi yang dijelaskan dapat
diterima oleh pimpinan atau para pendengar presentasi. Apabila informasi yang dapat
diterima dengan baik oleh pimpinan, tak menutup kemungkinan akan mendapatkan
promosi jabatan.

 Memudahkan Kita Untuk Mengambil Keputusan

Dalam kehidupan yang kita jalani pasti akan melewati tahapan di mana sulit untuk
menentukan atau mengambil keputusan dari suatu masalah yang sedang terjadi.
Pengambilan keputusan ini harus dilakukan dengan tepat agar tak merugikan diri sendiri
atau orang banyak. Ketika kita sudah bingung dalam mengambil keputusan, sebaiknya

7
segera komunikasikan kepada seseorang yang lebih ahli atau lebih tua. Dengan
kemampuan komunikasi ini, kita bisa mendapatkan sebuah keputusan yang bijak.
B. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif di sini adalah komunikasi yang didalamnya komunikator dan
komunikan sama-sama memiliki persepsi dan tujuan yang sama tentang suatu pesan. Menurut
devito komunikator efektif diciptakan, bukan dilahirkan. Bagaimanapun tingkat
keterampilannya, kita dapat meningkatkan efektifitas dengan menerapkan gagasan secara aktif.
Komunikasi yang efektif disebabkan adanya pengertian, dapat menyebabkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, menjalin keberlangsungan sosial yang baik, dan harapannya terciptanya
suatu perilaku (Joseph A. Devito,2011).
Komunikasi bisa disebut efektif jika pesan diterima dan difahami apa adanya seperti apa
yang dimaksudkan, pesan akan berlanjut dengan adanya perbuatan oleh komunikan, serta dapat
meningkatkan keberlangsungan hubungan komunikator dan komunikan, dan tidak ada kendala
(Deddy Mulyana, 2008).
Komunikasi efektif bisa berlangsung pada setiap individu. Jika ada yang merasa tidak
sanggup melakukannya, masalah hadir karena soal membiasakan dan pembiasaan saja. Melatih
individu untuk berkomunikasi secara efektif bisa dilaksanakan secara langsung dengan praktek.
Kelihatannya mudah, keuntungannya dapat membantu setiap individu untuk meraih suatu
keberhasilan. Komunikasi efektif sering kali mengalami kesulitan apalagi komunikasi yang
harus dilakukan dengan anak berkebutuhan khusus autis, pastinya akan menemukan kendala
yang lebih besar seperti sulitnya mendapatkan feed back dari apa yang sudah kita sampaikan,
maka disini harus terjadi komunikasi efektif dengan kesabaran dan ketelatenan untuk mengajadi
dan membiasakan anak autis untuk beribadah.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
(komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi,
opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian,
keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan sebagainya yang timbul dari lubuk
hati (Effendy, 2006).
Komunikasi yang efektif menggabungkan satu set keterampilan termasuk komunikasi
nonverbal, keterampilan mendengarkan, mengelola stres pada saat itu, kemampuan untuk

8
berkomunikasi tegas, dan kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri dengan
orang-orang yang sedang diajak untuk berkomunikasi. Komunikasi yang efektif adalah lem
yang membantu memperdalam hubungan dengan orang lain dan meningkatkan kerja sama tim,
pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah
Dalam buku Deddy Muyana yang berjudul komunikasi efektif menyebutkan komunikasi
bisa disebut efektif jika memenuhi tiga syarat utama, yaitu:

 Informasi yang diperoleh, diterima dan dimengerti komunikan

 Sefaham seperti tujuan komunikator

 Disikapi oleh perilaku secara ikhlas

 Menaikan kualitas hubungan komunikator dan komunikan

1) Tujuan Komunikasi Efektif


Menurut Devito ada beberapa tujuan dalam komunikasi, tujuan ini tidak perlu
diungkapkan secara terang-terangan, dan juga tidak perlu menyepakati tujuan
komunikasi mereka.

 Menemukan atau penemuan diri, persepsi diri sebagian besar dihasilkan dari
apa yang anda telah pelajari tentang diri sendiri dan orang lain selama
berkomunikasi.

 Untuk berhubungan, berhubungan dengan orang lain membina dan


memelihara hubungan dengan orang lain.

 Pemecahan masalah hubungan antar manusia.

2) Proses dan langkah-langkah dalam komunikasi efektif

 Harapan melakukan komunikasi. komunikator mempunyai harapan untuk


melakukan pertukaran informasi kepada lain pihak.

 Encoding oleh komunikator. Encoding adalah tindakan menyatukan


gagasan dalam pikiran atau ide menjadi isyarat tubuh, kata-kata, dan
sejenisnya, sampai pada tujuannya komunikator merasa siap oleh pesan
yang disusun dan cara disampaikannya.

 Pengiriman pesan. Dalam mengirimkan pesan kepada individu yang


9
diingankan.

 Terkirimnya pesan. Gagasan yang diterima oleh komunikan telah terkirim


dengan baik oleh komunikator.

 Decoding oleh komunikan: Decoding adalah sikap diri dari penerima


melalui indera.

 Umpan balik, terjadinya respon dari komunikan setelah isi pesan


tersampaikan baik oleh komunikator.
3) Ciri-Ciri Komunikasi Efektif
Dalam buku Komunikasi Antarpribadi, Alo Liliweri mengutip pendapat Joseph
A.Devito mengenai ciri komunikasi antar pribadi yang efektif, yaitu:

 Keterbukaan (openness) : Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang


diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi. Kualitas keterbukaan mengacu
pada tiga aspek dari komunikasi interpersonal.

 Empati (empathy) : kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami
orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata
orang lain itu.

 Dukungan (supportiveness) : Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi


berlangsung efektif. Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap
deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik.

 Rasa Positif (positiveness) Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi
kondusif untuk interaksi yang efektif.

 Kesetaraan (equality) Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara.
Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai,
berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

10
C. Teknik komunikasi pablic relation
Komunikasi yang efektif merupakan aspek esensial bagi PR.
Hubungan dengan masyarakat internal dan eksternal hanya dapat dibina melalui komunikasi.
Jika komunikasi tidak berialan dengan lancar, maka kesalahan persepsi akan terjadi. Pada
akhirnya, sebuah konfilk terbentuk dan membuat organisasi tidak dapat mencapai tujuannya.
Oleh sebab fil. di dalam praktik PR, komunikasi harus terbina dengan baik.
Komunikasi dalam PR berkaitan dengan sirkulasi fakta, pandanson. dan Bagasan antara
organisasi dengan pubik untuk mencapai pengertion.
tertentu. Berikut beberapa jenis komunikasi yang terjadi dalam kehidupan PR:
1. Komunikasi Internal
Komunikasi internal berkaitan dengan pertukaran informasi antara manajemen dengan para
karyawan. Komunikasi internal merupakan salah satu kunci suksesnya program PR modern.
Fungsi komunikasi internal adalah mengusahakan supaya karyawan mengetahui pola pikir
manajemen. Sebaliknya, komunikasi jenis ini juga mengusahakan supaya manajemen
mengetahui pikiran karyawannya. Tujuannya, menyamakan persepsi dan arah pandang
organisasi dengan individu yang hidup di dalamnya.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah hubungan yang dibina oleh organisasi dengan publik.
Hubungan ini dilakukan supaya kebijakan organisasi dapat dipahami oleh publik. Tujuannya,
supaya tujuan organisasi dapat tercapai tapa adanya resistensi dari publiknya sendiri. Untuk
meredam resistensi dan kesalahan persepsi, praktisi PR berperan sangat besar dalam konteks
komunikasi eksternal ini.
3. Komunikasi Formal
Komunikasi formal digunakan manajemen untuk menyampaikan informasi kepada jajaran
eksekutif, karyawan dan publik eksternal.
Komunikasi formal mempunyai dua dimensi, yaitu:
a. Vertikal Dua Arah

11
Vertikal dua arah artinya mengikuti rantai komando organisasi, yaitu dari pemimpin tertinggi
melalui beberapa jenjang manajemen kepada karyawan. Begitu juga sebaliknya, formal vertikal
dua arah juga mencakup gaya komunikasi karyawan kepada pemimpin. Komunikasi ke bawah
(downward communication) terdiri dari perintah formal, pengumuman, dan pesan verbal.
Komunikasi ke atas (upward communication) sebagian besar bersifat informal dalam bentuk
saran secara verbal, gagasan, kritik dan komentar, meskipun catatan (memorandum) formal
juga digunakan.
b. Horizontal Dua Arah
Horizontal dua arah artinya komunikasi yang terjadi antara karyawan yang masih satu
golongan.Komunikasi formal horizontal dua arah ini esensial bagi koordinasi yang efektif
antara kelompok staf dengan pelaksana.
4. Komunikasi Verbal
Komunikasi selalu dikenang sebagai hubungan sosial manusia menggunakan kata dan
kalimat. Komunikasi verbal adalah komunikasi tertua, di mana manusia berkomunikasi secara
langsung dan tatap muka. Di dalam proses tersebut terjadi hubungan lisan, antara komunikator
dengan komunikan. Inilah yang disebut komunikasi verbal, hubungan sosial yang dibangun
menggunakan kata dan kalimat secara langsung menggunakan ucapan.
5. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi berlangsung bukan hanya melalui kata dan kalimat secara lisan (verbal).
Hubungan sosial manusia ini juga mengenal komunikasi nonverbal, misalnya melalui tindakan,
ekspresi wajah, tulisan dan gambar. Bentuk-bentuk ini dikenal sebagai lambang yang memiliki
makna. Bentuk lambang ini juga menekankan makna yang tersirat dari komunikasi secara
verbal.
Gambar (visual communication) merupakan salah satu cara berkomunikasi tertua dan efektif
untuk menyampaikan makna. Gambar lebih mudah diingat daripada kata atau kalimat.
Gambar menyatakan perasaan mengenai kenyataan dan keaslian, jadi lebih siap untuk
dipercaya. Gambar memikat dan menahan perhatian para pemirsa dan jika komunikasi
terganggu, pesannya siap untuk ditangkap. Komunikasi perabaan (tactile communication)
menyampaikan makna melalut sentuhan (sense of touch). Para ahli memperkirakan terdapat
lebih darl 5.000 saraf peraba yang berakhir di permukaan tangan. Makna darl licinnya seekor

12
ikan, kasarnya kain wol atau lembutnya bulu burung dapat dikomunikasikan lebih cepat
dengan sentuhan.
Komunikasi penciuman (olfactory communication) mengungkapkan makna aroma yang
tidak dapat secara saksama diungkapkan dengan Kata-kata. Aroma wangi secangkir kopi,
harumnya rumput kering yang baru dipotong tentu tidak mudah diungkapkan dengan kata atau
kalimat. Contoh ini juga menggambarkan efek pengalaman terhadap makna kata. Georang
yang tidak pernah mengalami aroma tersebut tidak akan mampu menginterprestasikan makna
dengan kata-kata.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Communication skill atau kemampuan komunikasi merupakan suatu kemampuan yang
perlu dimiliki oleh setiap orang terutama seorang pimpinan, seperti manajer. Dengan
kemampuan ini, maka seorang pimpinan dapat memberikan arahan kepada bawahannya agar
melakukan tugas atau pekerjaan yang bertujuan untuk memajukan sebuah perusahaan atau
organisasi. Bagi seseorang yang belum bisa memaksimalkan kemampuan komunikasi,
sebaiknya segera membiasakan diri untuk mengembangkan kemampuan tersebut agar bisa
memiliki banyak relasi, dan komunikasi mejadi efektif yang didalamnya komunikator dan
komunikan sama-sama memiliki persepsi dan tujuan yang sama tentang suatu pesan, bila
komunikasi meneyebabkan kesenangan, mempengaruhi sikap, menjalin keberlangsungan
sikap yang baik, dan harapan yang terciptanya suatu prilaku, komuikasi dapat di lakuan
dengan komunikasi internal, eksternal, formal, verbal dan nonverbal

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat dengan semampu dan se pengetahuan kami,
semoga bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik mohon disampaikan kepada
kami, apabila ada kesalahan dalam penulisan kata maupun kalimat mohon dimaafkan dan di
maklumi karena kami hanyalah hamba Allah yang juga tak luput dari salah dan khilaf.

14
DAFTAR PUSTAKA
Joseph A. Devito, “Komunikasi Antar Manusia”, (Tangerang Selatan: Karisma
Publishing Group, 2011), hlm. 19
Deddy Mulyana, “Komunikasi Efektif”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) hlm
77
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja
Rosda Karya.

15
MAKALAH PUBLIC RELATIONS
“SKILL COMMUNICATION”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Public Relations

Disusun oleh:
NAMA : ADE ANGGELINA FAUZIAH (0603223079)

AMANDA YASMINTA (0603223145)

ARDY AKBAR PRATAMA (0603223090)

DOSEN PENGAMPU : FADLAN ANANDA LUBIS M.A


MATA KULIAH : PUBLIC RELATIONS

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL

16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2022/2023

17

Anda mungkin juga menyukai