STRUKTUR ORGANISASI
Mata Kuliah:
PENGANTAR BISNIS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Wulan Alexandra Bita B1C121324
Rina ariyanti B1C121296
Nur nadiyah wulandari B1C121282
Sitti marhama B1C121310
Muflyansyah salam B1C121268
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya,kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Organisasi Intern"
dengan tepat waktu.Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengantar
Bisnis.Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan yang lebih dalam
tentang Organisasi Intern bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Satira Yusuf, SE., M.Si.
selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis. Oleh karenanya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
KELOMPOK 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB II PENDAHULUAN.......................................................................................6
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAAN......................................................................................6
2.2 Authority..................................................................................................6
2.3 Kekuasaan................................................................................................8
2.4 Jenis Organisasi........................................................................................9
2.5 Organisasi komite/Tim.............................................................................18
2.6 Aspek Manusia dalam Organisasi.............................................................21
2.7 Tingkatan Manajemen Organisasi............................................................21
2.8 Prinsip Organisasi.....................................................................................23
2.9 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam
Menetapkan Struktur Organisasi..............................................................24
2.10 Organisasi Formal dan Organisasi Informal...........................................27
BAB III PENUTUP.................................................................................................25
3.1 Kesimpulan...............................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Struktur organisasi adalah kerangka kerja yang memungkinkan manajer
untuk membagi tanggung jawab, memastikan akuntabilitas karyawan dan
mendiskusikan otoritas pengambilan keputusan.Bagan organisasi memberikan
representasi visual tentang bagaimana karyawan dan tugas dikelompokkan
dan bagaimana jalur komunikasi dan otoritas mengalir. bagan organisasi
menggambarkan desain resmi untuk menyelesaikan tugas daripada mengarah
pada pencapaian tujuan organisasi, kerangka kerja yang dikenal sebagai
organisasi formal (bovee, 2004).
Bagan organisasi adalah representasi grafis dari struktur organisasi. Ini
menunjukkan judul setiap posisi manajerial dan, melalui garis penghubung,
menunjukkan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa dan siapa yang
bertanggung jawab atas setiap departemen, (schoell, 1993).
Bagan organisasi memperlihatkan posisi manajerial, yang dihubungkan
oleh garis yang menunjukan siapa yang bertanggung jawab terhadap siapa,
dan siapa yang berkuasa pada departemen tertentu.
Garis komando adalah garis authority yang bergerak pada presiden ke
karyawan sampai ke bagian bawah organisasi. Garis komando ini harus jelas
mulai dari top manajemen sampai ke tingkat paling bawah.
Demikian pula rentang kendali yang berarti jumlah bawahan yang
dikendalikan langsung oleh seorang manajer, harus di batasi, biasanya
disekitar 6 karyawan namun jumlah ini bisa berkembang, dengan cara melatih
karyawan melakukan pengendalian diri buat diri masing masing.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Organisasi Intern?
2. Apa itu Authority?
3. Yang dimaksud dengan Kekuasaan?
4. Apa saja Jenis Organisasi?
5. Apa yang dimaksud Organisasi komite/Tim?
6. Apa yang dimaksud Aspek Manusia dalam Organisasi?
7. Apa saja Tingkatan Manajemen Organisasi?
8. Apa saja Prinsip Organisasi?
9. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam Menetapkan Struktur Organisasi?
10. Yang dimaksud Organisasi Formal dan Organisasi Informal?
1.3 TUJUAN MASALAH
1.Mengetahui apa saja yang dimaksud dengan Organisasi Intern
2.Mengetahui apa pengertian dari Authority
3.Mengetahui apa saja Kekuasaan
4. Mengetahui apa saja Jenis Organisasi
5.Mengetahui apa saja Organisasi komite/Tim
6.Mengetahui apa saja dimaksud Aspek Manusia dalam Organisasi
7.Mengetahui apa saja Tingkatan Manajemen Organisasi
8.Mengetahui apa saja Prinsip Organisasi
9.Mengetahui Faktor-faktor yang berpengaruh dalam Menetapkan Struktur
Organisasi
10.Mengetahui Organisasi Formal dan Organisasi Informal
BAB II
PEMBAHASAAN
2.2 Authority
Authority dalam organisasi akan memperjelas siapa pemimpinya?
Authority adalah hak untuk mengambil tindakan, hak mengambil keputusan,
hak untuk mengarahkan pekerjaan orang lain, dan hak untuk memberi
perintah (schoell, 1993). Untuk melaksanakan authority ini perlu orang yang
di tunjuk dan di utus oleh suatu perkumpulan dalam suatu perundingan atau
musyawarah yang biasa di sebut delegasi. Tanpa adanya delegasi, tidak
mungkin sebuah organisasi berjalan dengan efektif.
Ada 3 bentuk Authority yaitu line authority, staff authority, dan commmitte
and team authority:
3.Commite and team authority: sering kali di beri otoritas oleh top
manajemen untuk merumuskan, menetapkan keputusan penting yang akan
dilaksanakan oleh perusahaan.
Jadi otoritas ialah kekuasaan yang sah,yang dipunyai seseorang dan diakui
oleh kelompoknya.barnard melihat bahwa ada atau tidak adanya otoritas ini
harus dilihat dari segi penerima otoritas,apakah ia menerima atau menolak
perintah.
1.Organisasi garis
Struktur organisasi garis ini dikemukakan oleh seorang prancis bernama
Henri Fayol(1941) seorang insinyur pertambangan dan presiden direktur dari
sebuah perusahaan tambang logam(comantri-fourchambault Co).yang
menulis sebuah buku”administration industrial et General”.dia juga
mengemukakan prinsip pembagian pekerjaan,tetapi mengingkan adanya satu
komando atau unity of command.seorang pemimin harus memiliki authority.
Jadi katakanlah organisasi lini atau garis karena kenyataan bahwa pada
system ini hubungan antara bagian itu melalui garis lurus.Garis lurus tampak
dari kebijaksanaan dan kekuasaan yang langsung dari atas ke bawah,dan
garis pertanggung jawaban dari bawah ke atas.
Kelemahan-kelemahan adalah:
Ide birokrasi ini muncul dari seorang filosof Jerman Max Weber pada awal
1900 an.pada saat itu belum ada teori dan tidak ada text book yang
membahas organisasi perusahaan.weber mengusulakan istilah birokrasi
sebagai solusi dalam mengelola sebuah perusahaan.dia telah membuat suatu
lompatan jauh kedepan dalam membentuk sebuah organisasi
perusahaan.Birokrasi adalah satu pendekatan organisasi yang memiliki ciri
khas adanya rantai komando,jelas divisi dan departemen sehingga terlihat hak
dan kewajiban karyawan,dan prosedur standar yang harus dilakukan.prosedur
standar ini dikenal dengan istilah SOP = standar operasional prosedur,atau
protap = prosedur tetap dari pekerjaan sehari-hari dalam sebuah organisasi.
ADOKRASI
System passarelle
PIMPINAN
BIRO BIRO
Guna menghindari kesulitan mencari pimpinan yang serba tahu dan serba
cakap,maka orang mengangkat staff tertentu,untuk membantu pimpinan.
Pejabat staff disini semata-mata mempunyai kewajiban penasehat dan
tidak mempunyai wewenang memberi perintah untuk melaksanakan usul-
usulannya.staff ini misalnya ahli ekonomi perusahaan untuk penasehat
dibidang usaha,marketing,dan keuangan.seorang akuntan sebagai penasehat
dibidang pembukuan atau seorang ahli hukum sebagai penasehat hukum.
Struktur organisasi garis dan staff ini dipelopori oleh EMERSON yang
mula-mula menyelidiki perang antara perancis dan jerman tahun 1870,dia
melihat perbedaan efisien dari kedua angkatan perang.dan ternyata Jerman
mempunyai spesialis-spesialis yang ditambahkan dalam pimpinan militer
sebagai staff.jadi staf terdiri dari spesialis-spesialis tertentu yang diperlukan
perusahaan.
PIMPINAN
STAFF STAFF
BIRO BIRO
Tugas yang sangat berat bagi pimpinan dalam organisasi garis bisa
dikurangi dengan adanya staff.
Tetap terjamin adanya pimpinan tunggal dalam perusahaan.sebab staff tidak
dapat campur tangan dalam urusan perusahaan.
Kelemahaanya:
3.Organisasi fungsional
Gang boss
Tugasnya ialah mempersiapkan segala sesuatu yang akan dikerjakan dia
harus memberi contoh bagaimana cara bekerja yang baik dan cepat.
Speed boss
Inspector
Repair boss
4.Waktu dihitung dan dihemat sedemikian rupa sehingga tidak ada waktu dan
tenaga yang terbuang.
5.Di sini terlihat bahwa kewajiban dantanggung jawab lebih penting di atas
segala-galanya.
Tipe-Tipe Tim
Problem Solving Teams, Ini lebih umum dijumpai dalam bentuk Quality
circle teams, yang terdiri atas 5-12 orang yang berasal dari daapertemen yang
sama yang bertujuan memprbaiki kualitas, meningkatkan efesiensi, daan
memprbaiki lingkungan kerja. Mereka bisa membuat usul-usul perbaikan yang
harus dilakukan.
Self-Managed Teams, ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas sendiri,
dan mengurangi kebutuuhan supervisor. Mereka mengawasi pekerjaan mereka
sendiri, dan tugas-tugas yang mereka lakukan. Mereka betul-betul bekerja dan
mengawasi sendiri pekerjaannya, daan hasilnya sangat signifikan dalam
mengurangi tenaga dan pekerjaan pengawas.
Functional Teams, ini juga disebut command teams, atau vertical teams.
Tim ini dibentuk berdasarkan struktur organisasi hirarki dari dapertemen tertentu
dari atas manejer samapai kebawah karyawan yang diperlukan, untuk melakukan
pekerjaan yang menyangkut kepentingan dapertemennya.
a. Muncul saling tukar informasi dari berbagai anggota tim, yang berasal dari
berbagi dapertemen.
b. Muncul ide baru bagaimana mengkoordinasikan berbagai unit organisasi.
c. Mendorong karyawan mencari solusi terbaik untuk memecahkan masalah.
d. Membantu mengembangkan prosedur dan kebijakan. Dalam mengembangkan
Cross-functional teams ini bisa terjadi dibentuknya tim-tim karyawan mencari
solusi terbaik untuk memecahkan masalah. mengembangkan prosedur dan
kebijakan organisasi. Dalam yang bersifat sementara misalnya dibentuk task
forces, special purpose eans atau committees.
Virtual Teams, ini adalah tim yang anggotanya secara pisik terpisah dalam
daerah geografis yang jauh ataupun dekat, tapi dihubungkan dengan alatan
teknologi dengan menggunakan, internet, intranet, e-mail, electronic software,
telepon dsb. Jika perlu sewaktu-waktu mereka bisa mengadakan pertemuan tatap
muka.
Bekerja dengan teams ini mempunyai keuntungan dan kelemahan.
Keuntungannya ialah: dapat menghasilkan keputusan yang berkualitas, karena
memiliki anggota beberapa pejabat dengan inteligen tinggi, mereka selalu
mencari dan memikirkan solusi terbaik, para anggota penuh antusias bergabung,
minatnya tinggi, kreatif dan penuh enerji dalam bekerja.Mereka bisa menekan
kebosanan dalam bekerja, mengurangi stress dalam bekerja. mendorong
keinginan terlibat lebih dalam. Para anggota menampilkan pengetahuan dan skill
nya semaksimal mungkin, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya, dan
lebih memuaskan bagi para anggota.
Tingkatan paling atas disebut top management. Pada sebuah bisnis kecil
hanya ada satu tingkatan ini, akan tetapi bila bisnis makin besar maka top
management perlu mengangkat karyawan baru dan memberikan delegasi otoritas
ke tingkat bawah. Akhirnya top management mempekerjakan beberapa manajer
baru sebagai middle management, yang bertanggung jawab pada departemen
tertentu. Kemudian diperlukan mengangkat tenaga supervisor untuk mengawasi
secara langsung para pekerja. Dengan demikian terbentuklah tingkat manajemen
ke-3, yang disebut operating management.
TOP MANAGEMENT
DIREKTUR
OPERATING MANAGEMENT
SUPERVISOR
PARA KARYAWAN
Operating Management juga disebut sebagai first line management seperti berikut.
1. Garis otoritas harus jelas, mulai dari atas sampai ke tingkat bawah
Mulai dari Direktur, Wakil Direktur, general manajer, supervisor atau
mandor dan akhirnya sampai ke para karyawan.
Otoritas ialah hak dari atasan untuk menyuruh bawahan bertindak. Juga
hak untuk membuat keputusan, dan menyuruh bawahan mematuhi segala
keputusan. Umumnya otoritas ini mulai dari atas, kemudian melalui delegasi
menurun ke bawah.
Tanggung jawab artinya kewajiban individu untuk melaksanakan semua
kewajiban yang telah dibebankan kepadanya. Antara otoritas dan tanggung
jawab tidak dapat dipisahkan, dia harus berdampingan selalu.
2. Setiap organisasi mempunyai tujuan
Prinsip ini sangat penting untuk mengembangkan kerjasama yang
efektif di dalam organisasi.
3. Jumlah tingkatan otoritas harus dibuat minimum
Makin banyak tingkat otoritas makin lama waktu digunakan untuk
penyampaian instruksi ke bawahan dan makin lama informasi sampai ke
atas.
4. Tak seorangpun dalam organisasi yang diperintah oleh lebih dari satu
supervisor
Jika seorang karyawan diberi perintah oleh beberapa supervisor, maka
ia akan menghadapi kepusingan mana yang harus didahulukan. Juga
didalam bentuk bisnis partnership dimana beberapa pemilik memiliki
beberapa tingkat otoritas. Akibatnya kurang bijaksana bila satu partner
mempunyai satu otoritas yang sama dalam kegiatan yang sama pula.
Akibatnya akan menimbulkan kebingungan pada karyawan, dan sikap salah
pengertian antara para partner.
5. Pembatasan dalam jumlah orang yang diawasi(span of management)
Ini disebut the span of control principle yang berdasarkan atas
kenyataan bahwa ada batas kemampuan manajer untuk mengawasi bawahan
secara efektif. Walaupun ada bermacam pendapat tentang batas pengawasan,
namun orang sependapat bahwa 6 orang adalah batas maksimum yang dapat
diawasi secara efektif. Apabila kegiatan bisnis sudah dilakukan secara
desentralisasi dan tiap bagian mempunyai otonomi, memungkinkan top-
level executive mengawasi sebanyak 10 sampai 12 orang.
6. Struktur organisasi harus fleksibel
Jika ada hal-hal yang menguntungkan bisnis hendaknya ada
kemungkinan bagi pimpinan mengadakan perubahan tanpa merusak
kontinuitas organisasi.
7. Organisasi harus seimbang
Semua bagian harus memiliki anggaran dan staf yang merata.
Dalam hal ini dibuat kelompok produk yang dihasilkan perusahaan. Masing
masing departemen bisa memenej seluruh kegiatan yang diperlukan untuk
kegiatan produksinya.
Process divisions
Costumer divisons
Geographic divisions
Departementalization by matrix
Departementalization by network
Contoh yang sering kita lihat, adalah menciptakan suasana akrab diantara
seluruh karyawan serta pimpinan, bisa terjadi dalam acara acara santai, malam
hiburan, malam keakraban, cross country, piknik, rekreasi, dan sebagainya.
Dalam acara acara tersebut terjadilah hubungan informal, saling akrab yang
mempunyai kemampuan luar biasa dalam mencairkan hubungan kaku dalam
perusahaan selama ini, hal ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulan yaitu Organisasi juga diartikan sebagai suatu keseluruhan
termasuk di dalamnya fasilitas, material dan orang dengan prilakunya, yang di
atur menurut posisi berdasarkan tugas pekerjaan. Hal ini dapat terlaksana dalam
suatu struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi merupakan suatu
rangka Kerjasama dari berbagai bagian menurut pola yang menghendaki
adanya tertib, penyusutan yang logis dan hubungan yang serasi. Authority
dalam organisasi akan memperjelas siapa pemimpinya? Authority adalah hak
untuk mengambil tindakan, hak mengambil keputusan, hak untuk mengarahkan
pekerjaan orang lain, dan hak untuk memberi perintah (schoell, 1993). Untuk
melaksanakan authority ini perlu orang yang di tunjuk dan di utus oleh suatu
perkumpulan dalam suatu perundingan atau musyawarah yang biasa di sebut
delegasi.