Entalpi larutan.
• Dengan cara yang sama seperti sebelumnya, untuk
pembentukan larutan; dapat ditulis perubahan entalpi
pembentukan larutan sebagai berikut :
• ∆Hpelarutan = ∆H larutan - ∆ H komponen murni
• Perubahan entalpi p di sini mengacu
g p
pada entalpi
p atau
kalor larutan.
• larutan adalah campuran molekul (atom atau ion dalam
beberapa hal), biasanya molekul-molekul pelarut agak
berjauhan dalam larutan dibanding dalam pelarut murni.
• Jadi, pembentukan larutan dapat dibuat sebagai proses
hipotetis berikut :
• Pertama, jarak antara molekul-molekul meningkat
menjadi
j di jarak
j k rata-rata yang ditampilkan
di ilk d l
dalam l
larutan.
Tahap ini memerlukan penyerapan energi untuk
melampaui gaya-gaya intermolekul kohesi. Tahap ini
disertai dengan peningkatan entalpi, reaksinya adalah
endoterm.
2
1
8/28/2017
3
2
2
8/28/2017
3
8/28/2017
2. A <-->B>A<-->A>B<-->B.
• Jika gaya-gaya intermolekul di antara molekul-molekul
tak sejenis lebih besar dibanding pada molekul
sejenis, larutan dapat terbentuk pula.
• Tetapi, sifat larutan dari jenis ini tak dapat diramalkan
dari sifat komponen murninya.
• L t demikian
Larutan d iki dik dikatakan
t k ttak k id
ideall ((non id
ideal).
l)
• Energi yang dilepaskan dalam interaksi di antara
molekul sejenis melebihi yang diperlukan untuk
memisahkan molekul-molekul sejenis.
• Energi dilepaskan ke sekeliling dan proses
pelarutannya adalah eksoterm (∆Hpelarutan < 0).
Campuran aseton dan kloroform termasuk jenis ini
(lihat Gambar 1212-3)
3)
• Gambar 12 - 3
4
8/28/2017
10
5
8/28/2017
Jenis-jenis larutan :
• Unsur terpenting yang menentukan keadaan bahan
dalam larutan adalah pelarut.
• Komponen yang jumlahnya lebih sedikit dinamakan zat
terlarut (solute).
• Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut
dinamakan larutan dalam air atau aqueous.
• Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah
banyak dinamakan larutan pekat.
• Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan larutan
encer
encer.
• Istilah larutan biasanya mengandung arti pelarut cair
dengan cairan, padatan, atau gas sebagai zat yang
terlarut. Tiga contoh larutan dalam keadaan cair ialah:
11
12
6
8/28/2017
13
7
8/28/2017
15
16
8
8/28/2017
17
9
8/28/2017
Fraksi mol :
• Satuan konsentrasi molalitas dan molaritas menyatakan
jumlah terlarut dalam mol, tetapi kuantitas pelarut atau
larutan dalam massa atau volume.
• Untuk menghubungkan sifat
sifat-sifat
sifat fisik larutan dengan
konsentrasi larutan, kadang-kadang perlu digunakan
satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya
dinyatakan berdasarkan mol.
• Hal ini dapat dilakukan melalui fraksi mol.
• Fraksi mol komponen i, dilambangkan xi, adalah fraksi
dari semua molekul dalam larutan yang berjenis ii. Fraksi
mol komponen j adalah xj, dan selerusnya. Jumlah fraksi
mol dari semua komponen larutan adalah 1.
• Fraksi mol dari komponen larutan didefinisikan melalui
persamaan (12.3).
19
mol komponen i
Xi =
jumlah mol semua komponen dalam laru tan
10
8/28/2017
21
7,89 g e tan ol
% e tan ol berdasarkan massa = x100% = 8,03 %
98,2 g laru tan
((c)) Persen
P etanol
t l massa/volume
/ l :
7,89 g e tan ol
% etanol (massa/volume) = = 7,89%
100,0 cm 3 laru tan
(d) Molaritas etanol :
Untuk menghitung bermacam-macam bentuk persen
komposisi dalam bagian (a), (b), dan (c) tidak diperlukan
rumus etanol. Untuk menyatakan konsentrasi ke dasar
molar di di-perlukan
perlukan rumus etanol
etanol. 0,789g e tanol 1 mol C H OH
2 5
jumlah mol C2H50H = 10.00 cm3 etanol x
1,00 cm3 e tanol 46,1 g C2H5OH
= 0,171 mol C2H5OH
100 ,0 cm 3 laru tan
jumlah L larutan = x1 L lrt = 0,1000 L larutan
1000 cm 3 laru tan
22
11
8/28/2017
23
24
12
8/28/2017
25
26
13
8/28/2017
27
14
8/28/2017
GAMBAR 12 – 6
• Kecepatan pelarutan ditunjukkan dengan tanda panah (Æ)
sedangkan kecepatan pengendapan dengan tanda (---->).
• Pada waktu zat terlarut dan pelarut mula-mula dicampurkan, terjadi
peristiwa p
p pelarutan.
• Selelah waktu tertentu, sekalipun pelarutan berlangsung dengan
kecepatan tetap, laju pengendapan mulai nyata.
• Pada saat pelarutan dan pengendapan terjadi dengan kecepatan
yang sama, larutan dikatakan jenuh. Tidak ada perubahan
konsentrasi dengan perjalanan waktu.
29
Kelarutan Gas
• Molekul-molekul gas telah terpisah jauh, dan pada waktu
molekul tersebut memasuki pelarut cair, harus menjadi
berdekatan, kira-kira sama dengan jika gas mula-mula
diembunkan menjadi cairan dan kemudian dilarutkan.
• Tahap p ini adalah eksoterm,, dengan
g efek kalor yyang
g
umumnya lebih tinggi dibandingkan energi yang
diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul pelarut.
• Proses pelarutan keseluruhan umumnya eksoterm, dan
kelarutan gas biasanya menurun dengan
meningkatkanya suhu.
• Gelembung gas di permukaan air pada waktu air
dipanaskan, sekalipun pada suhu jauh di bawah titik
didih adalah
didih, d l h gas yang tterdesak.
d k
• Penurunan kelarutan udara dalam air dengan
meningkatnya suhu juga bertalian dengan kenyataan
bahwa ikan tak dapat hidup dalam air hangat, karena
jumlah udara terlarut tidak mencukupi
30
15
8/28/2017
31
32
16
8/28/2017
34
17
8/28/2017
Contoh 12-4. Berapakah tekanan uap parsial dan tekanan uap total
pada suhu 25o C di atas larutan dengan jumlah molekul benzena
(C6H6) yang sama dengan jumlah molekul toluena (C7H8)?
Tekanan uap benzena dan toluena pada 25°C berturut-turut adalah
95,1 dan 28,4 mmHg.
Jawaban :
Jika larutan terdiri atas dua komponen dengan jumlah yang sama,
fraksi mol keduanya adalah 0,500.
T k
Tekanan parsial
i l:
Pbenz = Xbenz Pbenzo = 0,500 x 95,1 mmHg = 47,6 mmHg
Ptol = Xtol*Ptolo = 0,500 x 28,4 mmHg = 14,2 mmHg
Tekanan uap total :
Ptotal = Pbenz + Ptol = 47,6 + 14,2 = 61,8 mmHg
36
18
8/28/2017
37
38
19
8/28/2017
TABEL 12-1 Tekanan uap dan komposisi cairan – gas dalam campuran
benzene – toluene
39
PT
B
40
20
8/28/2017
41
42
21
8/28/2017
43
44
22
8/28/2017
45
GAMBAR 12 – 11 Kesetimbangan
g cairan uap p yang
y g menunjukkan
j
penyimpangan positif dari hokum Roult
(a). Tekanan uap parsial dan tekanan uap total vs komposisi (Hukum
Roult berlaku didaerah berwarna abu-abu
(b). Suhu titik didih vs komposisi – titik didih minimum azeotrop.
46
23
8/28/2017
47
• Dalam meninjau grafik suhu didih vs. komposisi untuk larutan tak
ideal, terdapat kasus khusus di mana kurva tekanan uap total
mengalami maksimum atau minimum, sehingga gambar suhu
didihnya pun berturut-turut mengalami minimum atau maksimum
(lihat Gambar 12-11 b dan 12 - 12 b).
• Tekanan uap maksimum dari larutan aseton - karbon idisulfida pada
kira-kira XCS2 = 0,65
0 65 bertalian dengan titik didih minimum kira-kira
38,5°C, dalam sistem aseton - kloroform tekanan uap minimum
pada kira-kira XCHC13 = 0,61 bertalian dengan titik didih
maksimum pada 64°C.
• jika dididihkan, larutan cair dengan komposisi sama dengan salah
satu maksimum atau minimum menghasilkan uap dengan komposisi
yang sama. Larutan demikian dinamakan larutan didih tetap
(constant-boiling solutions) atau azeotrop. Penyulingan bertingkat
terhadap larutan tak ideal yang menunjukkan azetropisme
menghasilkan satu komponen murni dan azeotrop sebagai hasil
akhir penyulingan, dengan demikian hasilnya bukan dua macam
cairan murni.
48
24
8/28/2017
49
50
25
8/28/2017
52
26
8/28/2017
53
27
8/28/2017
55
• TABEL 12 – 2
56
28
8/28/2017
Contoh 12 – 6 :
(a) Berapakah molitas terlarut dalam larutan berair dengan titik beku -
0,450°C?
(b) Jika larutan ini dibuat dengan melarutkan 2,12 g senyawa anu
dalam 48,92 g H2O, berapakah bobot molekul senyawa?
(c) Bagaimanakah rumus molekul senyawa jika analisisnya
memberikan 40,0%C, 53,3% O, dan 6,7% H berdasar massa?
Jawab :
• (a) Molalitas terlarut dapat dihitung melalui persamaan (12.7)
dengan air dalam Tabel 12 - 2. menggunakan nilai K f
57
2,12 g / M
m= dimana m = 0,242
0,04892 kg air
2,12 g
maka M = = 179 g/mol
(0,04892 x 0,242)mol
58
29
8/28/2017
59
60
30
8/28/2017
61
62
31
8/28/2017
π=
(m / M )RT
V , M = m RT/πV
1,08 g x 0,0821 L atm mol −1K −1 298 K
M= 7,70x10 −3 atm x 0,0500 L = 6,86 x 104 g/mol
Bobot
B b t molekul
l k l albumin
lb i adalah
d l h66,68
68 x 104
• Penerapan praktis yang menarik didasarkan pada gagasan bahwa
tekanan eksternal (luar) dapat digunakan untuk menghentikan aliran
osmolik air yang prosesnya dikenal dengan osmosis balik (reverse
osmosis).
• Merupakan metoda pembuatan air tawar dari air taut. Di gambarkan
dalam Gambar 12 - 16, jika larutan di beri tekanan tinggi maka
pelarut dapat dipaksa mengalir ke arah yang berlawanan,
berlawanan dari
larutan ke dalam pelarut murni.
• Salah satu masalah dalam mengembangkan metode ini secara
komersial adaiah pembuatan selaput yang awet, serta sifat ukuran
pori dan permeabilitas yang diinginkan.
63
64
32
8/28/2017
65
33