Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

TUGAS UTS MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

OLEH :

NABILA SALSABILLA
F12121105

PALU

2023
Feldspar Plagioklas & k-feldspar
Kata feldspar berasal dari dua suku kata dalam bahasa Swedia yaitu "feldt
atau falt" yang berarti medan dan "spath" yang bermakna pecahan batuan dalam
granit (Deer dkk, 1966). Pengertian "spar" lebih diperjelas lagi oleh Castle dan
Gilson (1960) yang mengutip istilah "spat" dalam bahasa Jerman dan mengacu
kepada setiap mineral transparan atau translucent berkarakter bidang belah.
Pada awalnya istilah "spar" digunakan untuk menamakan setiap mineral
selain dari feldspar itu sendiri, seperti kepada barit, kalsit, dan fluorit (Rogers dan
Neal, 1975), sebagai contoh istilah barium feldspar. Dalam hal ini pengertian
feldspar untuk keperluan komersial hanya mengacu kepada 3 mineral silikat yang
mempunyai formula K3AlSi3O8 (ortoklas atau mikroklin), NaAlSi3O8 (albit) dan
CaAl2Si2O8 (anortit).
Secara mineralogi, feldspar dikelompokkan menjadi Plagioklas dan K-
Feldspar. Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun
dari variasi komposisi natrium feldspar dan kalsium feldspar. Kelompok feldspar
mempunyai struktur kristal triklin, terdiri dari Na-plagioklas murni (albit,
disingkat Ab) sampai Ca-plagioklas murni (anortit, disingkat An).
Mineral yang termasuk kelompok K-feldspar diklasifikasikan berdasarkan
suhu kristalisasinya, mulai dari sanidin (suhu tinggi), ortoklas, mikroklin sampai
adu-laria (suhu rendah). Keempat mineral mempunyai rumus kimia sama yaitu
KAlSi3O8 dan (terutama) ditemukan pada jenis batuan beku asam seperti granit
dan sienit, selain itu ditemukan pula pada batuan metamorfosis dan hasil rework
pada batuan sedimen.

Nikol sejajar & Nikol bersilang


Nikol Sejajar dan Nikol Bersilang adalah dua metode pengamatan mineral
yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop polarisasi. Perbedaan dari
penggunaan nikol sejajar dan nikol bersilang adalah pada analisatornya.
Analisator berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih (selective absorption),
sehingga hanya cahaya yang bergetar pada arah tertentu saja yang dapat
diteruskan. Untuk nikol sejajar, arah getaran yang diteruskan searah dengan
getaran polarisator, sedangkan untuk nikol bersilang, arah getaran yang diteruskan
tegak lurus dengan arah getaran polarisator.
Warna Interferensi
Warna interferensi merupakan warna yang muncul ketika mengamati mineral
pada nikol bersilang. Beberapa mineral memiliki perubahan warna apabila meja
objek diputar. Warna interferensi suatu mineral diperoleh apabila meja objek
diputar hingga diperoleh warna dengan terang yang maksimal.
Setelah mendapatkan warna interferensi, selanjutnya adalah penentuan orde
dan retardasi. Orde diperoleh dengan cara mencocokkan warna interferensi
dengan diagram buatan Michael-Levy, kemudian dilihat apakah warna interferensi
tersebut merupakan orde satu, orde dua, atau orde tiga. Setelah menentukan orde,
selanjutnya adalah retardasi. Retardasi merupakan perbedaan kecepatan rambat
sinar cepat dan lambat. Nilai retardasi berupa nilai panjang gelombang yang dapat
dilihat di bagian bawah dari diagram. Nilai retardasi ditentukan pula oleh selisih
indeks bias (n1 – n2). Semakin besar nilai selisih indeks biasnya, semakin besar
pula retardasinya. Contohnya adalah warna interferensi orange dengan orde dua
dan retardasi 941 nm.
Gelapan
Kedudukan gelapan yang terlihat pada Nikol Bersilang dapat
diimplementasikan dengan kedudukan suatu sayatan yang tampak gelap apabila
meja objek diputar melalui 360°.Untuk mineral yang sifatnya anisotropik, apabila
meja objek diputar 360°, maka terdapat empat kedudukan gelapan, yaitu pada
kedudukan 0°, 90°, 180°, dan 270°.
Hal yang menyebabkan terbentuknya gelapan tersebut hingga terlihat gelap
oleh pengamat adalah karena tidak adanya gejala bias ganda, dimana arah getaran
cahaya sejajar dengan arah polarisator, dan sejajar dengan arah salah satu dari
kedua sinar dari kristal itu sendiri. Dampaknya adalah seluruh sinar datang
ditahan oleh polarizer atas sehingga tidak membentuk getaran. Seluruh sinar yang
melalui mineral terserap pada polarizer atas, dan mineral terlihat gelap.
Gelapan dapat ditentukan apakah suatu mineral memiliki gelapan yang
sejajar, miring, simetri, bergelombang, atau bintik-bintik.
Sudut Gelapan
Sudut gelapan diperoleh dari warna interferensi maksimal, kemudian meja
objek diputar pada sudut tertentuk hingga diperoleh gelapan. Gelapan dapat
ditentukan apakah suatu mineral memiliki gelapan yang sejajar, miring, simetris,
bergelombang, atau bintik-bintik. Mineral dengan gelapan yang sejajar memiliki
sudut gelapan 0° – 3°, gelapan yang miring memiliki sudut gelapan 3° – 44°,
gelapan yang simetris memiliki sudut gelapan 45°. Untuk sudut gelapan
bergelombang biasanya terdapat pada mineral kuarsa, dan sudut gelapan bintik-
bintik biasanya terdapat pada mineral kalsit.
Kembaran (Twinning)
Kembaran merupakan efek warna yang ditimbulkan mineral akibat
pertumbuhan bersama kristal saat pengkristalannya. Selama pertumbuhan kristal
atau pada kondisi tekanan dan temperatur tinggi, dua atau lebih kristal intergrown
dapat terbentuk secara simetri. Simetri intergrown inilah yang dikenal sebagai
kembaran. Pada pengamatan nikol bersilang biasanya kenampakannya berupa
perselingan antara warna hitam dan putih pada saat meja objek diputar.
TRO / Tanda Rentang Optik
Tanda Rentang Optik (TRO) merupakan istilah yang menunjukkan hubungan
antara kristalografi Sama seperti penentuan orde dan retardasi, Tanda Rentang
Optik (TRO) atau Birefringence (BF) dapat ditentukan dengan melihat diagram
Michael-Levy.
BF ditentukan dengan refraksi ganda pada pantulan maksimum (warna orde
tertinggi). BF dapat diamati dengan cara memasang keping gips yaitu lensa
Bertrand yang umumnya keberadaannya sering terpisah dari mikroskop, hingga
kita harus memasangnya secara manual. Keping gips kemudian dipasang dibagian
slot di atas analyzer. Perubahan warna yang dihasilkan biasanya ditentukan oleh
warna reliefnya dan ketebalan sayatannya. Jika reliefnya rendah (tidak berwarna)
maka memiliki sifat BF tinggi.
Apabila warna mineral setelah dipasang keping gips posisinya bergeser ke kiri
dari diagram Michael-Levy (penurunan orde), maka TRO mineral adalah
substraksi (-). Apabila mengalami penambahan orde, maka TRO mineral adalah
adisi (+)
Dwibias
Dwibias merupakan selisih nilai indeks bias. Penentuan dwi bias ini dapat
dilakukan dengan cara menemukan titik potong retardasi (∆) dan tebal sayatan (t)
pada diagram Michael-Levy nilai,
Tanda Elongasi
Tanda elongasi ditentukan dari hasil penentuan TRO. Apabila TRO mengalami
adisi, maka tanda elongasinya adalah positif (+), dimana sinar yang bergerak
cepat. Sebaliknya, apabila TRO mengalami substraksi, maka tanda elongasinya
adalah negative (-), dimana sinar yang bergerak lambat.
DAFTAR PUSTAKA

Judith, B., Hadi S., Soekardi. 1981. Diktat Kuliah Mineral Optik. Yogyakarta:
Pusat Penerbit Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

http://heruharyadi27.blogspot.com/2009/11/mineral.html

http://aryadhani.blogspot.com/2009/05/mineral-optik.html

https://www.geologinesia.com/2016/01/deskripsi-dan-kegunaan-mineral-
feldspar.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai