Anda di halaman 1dari 4

1.

Apa yang dimaksud dengan mineral isotrop dan anisotropy,serta jelaskan hubungannya
dengan sifat optic mineral?
Jawab:
Mineral Isotrop: adanya kesamaan dan keseragaman sifat fisik pada semua arah,dengan
demikian jika mengalami penyinaran maka dapat meneruskan cahaya kesegala arah dengan
kecepatan nilai yang sama.
Media getarnya akan berbentuk lingkaran, maka mengakibatkan interferensi
gelombang cahaya akan saling melemahkan,secara mikroskop akan tampak gelap pada
posisi nikol bersilang.

Mineral Anisotrop : adalah mineral yang mempunyai ketidaksamaan sifat fisik pada semua
arah yang dimilikinya,atau dengan kata lain mempunyai kecepatan dan panjang gelombang
yang berbeda kesegala arah.
Media getarnya akan berbentuk ellipsoid, sehingga pada posisi tertentu
terdapat polarisator dan analisator akan dijumpai warna interferensi yang sangat
maksimum, begitu juga dijumpai pemadaman maksimum pada posisi nikol bersilang.

2. Ada dua jenis metode pengamatan sifat optic mineral, pengamatan orthoskopik dan
kanoskopik, jelaskan perbedaannya?
Jawab:
 Sistem ORTHOSKOPIK :
Orthoskopik nikol sejajar
(tanpa menggunakan analisator)
Untuk menentukan sifat optic mineral, anata lain: warna, bentuk, relief, indeks bias,
pleokroik.

Orthoskopik nikol bersilang


(menggunakan analisator)
Untuk menentukan sifat optic mineral, antara lain bias rangkap, orientasi, jenis dan
sudut pemadaman mineral.
 Sistem KONOSKOPIK :
Untuk menentukan sifat optic mineral, antara lain tanda optic dan perkiraan besar
sudut 2V, dan mengetahui arah sayatan. Untuk mengetahui kenampakan gambar
interferensi meliputi isogire,isofase,melatope(audah ini apaan)

3. Perbedaan warna pleokroik dan warna interferensi dalam pengamatan mineral optic?
Jawab :
Warna pleokroik adalah warna yang tampak pada mikroskop polatisasi yang dihasilkan oleh
sifat cahaya yang bergetar searah dengan arah polarisator. Pada mineral yang bersifat
isotropic hanya terdapar satu warna saja yang tidak berubah sama sekali walaupun meja
objek diputar, sedangkan pada mineral yang bersifat anisotropic, dapat terjadi dua atau tiga
warna yang berbeda tergantung pada arah sayatan mana yang diamati.

Warna Interferensi adalah warna yang hasilnya dari cahaya yang diteruskan melalui
analisator kepada mata pengamat. Warna interferensi terjadi pada mineral anisotrop karena
adanya selisih harga indeks bias sinar ordier dan sinar ekstraordiner.

4. Apa yang dimaksud dengan indeks bias, dan sebutkan 2 jenis indeks bias berdasarkan
metode pengamatan?
Jawab :
Indeks bias adalah suatu angka (konstanta) yang menunjukkan perbandingan antara sinus
sudut dating dan sinus sudut pantul (n=sin i/ sin r). Indeks bias juga merupakan fungsi dari
sinar didalam medium yang berbeda-beda.

Dua jenis indeks bias :


 Apabila bayangan gelap Nampak pada posisi yang berlawanan dengan arah posisi
penutupnya, maka n mineral < n cb
 Sebaliknya jika terlihat bayangan gelap Nampak pada posisi yang searah dengan
arah penutup datangnya sinar, maka n mineral > n cb
5. Hubungan antara indeks bias dan relief, jelaskan dan berikan contoh?
Jawab :
Semakin besar perbedaan harga indeks bias antara kedua media, maka semakin jelas bidang
bayas antara keduanya. Sebaliknya semakin kecil perbedaan harga indeks bias, maka
kenampakan bidang batas antar mineral akan semakin kabur.

Contoh : Setiap mineral yang mempunyai indeks bias kurang dari relief standard disebut
memiliki relief negative, sedangkan mineral yang memiliki indeks bias lebih besar dari
standard disebut memiliki relief positif. Cara untuk mebedakan jenis relief adalah dengan
menggunakan metode garis becke. Contohnya mineral yang mempunyai n relative dekat
dengan n standard yaitu antara 1.545 – 1.599 disebut relief positif rendah.

6. Pengertian warna interferensi dan retardansi, apakah dua hal yang sama? Jika berbeda
sebutkan perbedaan letaknya?
Jawab :
Warna Interferensi adalah warna yang hasilnya dari cahaya yang diteruskan melalui
analisator kepada mata pengamat.

Retardansi merupakan perbedaan kecepatan rambat sinar cepat dan lambat. Nilai
retardansi berupa nilai panjang gelombang yang dapat dilihat di bagian bawah dari diagram.

Warna interferensi ditentukan berdasarkan orde dan retardansi sedangkan nilai retardansi
ditentukan pola oleh selisih indek bias (n1 – n2). Semakin besar nilai selisih indeks biasnya,
semakin besar pula retardansinya. Contohnya adalah warna interferensi orange dengan orde
dua dan retardansi 941 nm.

7. Jenis – jenis pemadaman dan contoh ?


Jawab :
Pemadaman merupakan proses penggelapan yaitu akibat perulangan pembiasan yang
terjadi yang diperoleh dengan merubah – rubah posisi mineral terhadap kedudukan
analisator dan polarisator. Jadi pemadaman dapat terjadi apabila sumbu – sumbu indikatriks
mineral sejajar atau tegak lurus dengan bidang – bidang getar polarisator dan analisator.
Macam – macam pemadaman :
 Pemadaman paralel = Bila pemadaman terjadi pada posisi 45-90(derajat)
Contoh : FORSTERITE, OLIVINE
 Pemadaman miring = Bila pemadaman terjadi pada posisi < 45 derajat
Contoh : AUGITE, HORNBLENDE
 Pemadaman Simetris = Bila pemadaman terjadi pada posisi 45 derajat
Contoh : KUARSA, ANTHOPHYLLITE

8. Length slow = Sumbu C Sejajar dengan Gamma ( ) mineral


Length fast = Sumbu C Tegak Lurus dengan Alpha ( ) mineral

 Length Fast : Jika arah getar fast ray ( ) sejajar atau menyudut lancip dengan
sumbu C kristalisasi, maka Kristal tersebut memiliki orientasi cepat
 Length Slow : Jika arah getar slow ray ( ) sejajar atau menyudut lancip dengan
sumbu C, maka Kristal tersebut memiliki orientasi lambat

Anda mungkin juga menyukai