Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

GEOKIMIA

TUGAS

OLEH :
NABILA SALSABILLA
F 121 21 105

PALU

2023
1. Basalt adalah batuan beku ekstrusif aphanitic yang terbentuk dari pendinginan
cepat lava dengan viskositas rendah yang kaya akan magnesium dan besi (lava
mafik) yang terpapar pada atau sangat dekat permukaan planet atau bulan berbatu.
Lebih dari 90% dari semua batuan vulkanik di Bumi adalah basal. Basal berbutir
halus yang didinginkan dengan cepat secara kimiawi setara dengan gabro berbutir
kasar yang didinginkan dengan lambat.
Basalt juga merupakan jenis batuan penting pada benda planet lain di Tata
Surya. Misalnya, sebagian besar dataran Venus, yang menutupi 80% permukaan,
bersifat basaltik; maria bulan adalah dataran aliran lahar banjir-basaltik; dan basal
adalah batuan umum di permukaan Mars.
Lava basal cair memiliki viskositas rendah karena kandungan silikanya yang
relatif rendah (antara 45% dan 52%), menghasilkan aliran lava yang bergerak
cepat yang dapat menyebar ke area yang luas sebelum mendingin dan mengeras.
Basal banjir adalah rangkaian tebal dari banyak aliran seperti itu yang dapat
menutupi ratusan ribu kilometer persegi dan merupakan formasi vulkanik yang
paling banyak jumlahnya. Magma basaltik di dalam Bumi diperkirakan berasal
dari mantel atas. Kimia basal dengan demikian memberikan petunjuk tentang
kondisi jauh di dalam interior bumi.

2. Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak
ditemukan. Sebagian besar granit bertekstur keras dan kuat serta memiliki
ketahanan yang lama, oleh karena itu granit banyak digunakan sebagai batuan
untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan
antara 1,74 dan 2,80. Selain itu, granit juga memiliki banyak variasi warna,
bahkan ada beberapa yang polanya sangat menarik serta memiliki keindahan dan
karakteristik alami.
Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang
acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit
bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi
termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur
koordinat (Coordinate Measuring Machine) yang menggunakan granit sebagai
meja atau bidang acuan, dengan tujuan untuk menjamin keakuratan konstruksi
CMM yang dibuat sangat kaku (rigid).
Granit terbentuk ketika magma kental (tebal atau lengket) perlahan mendingin
dan mengkristal jauh sebelum dapat mencapai ke permukaan bumi dan tergolong
dalam batuan plutonik.[3] Granit merupakan batuan beku yang sebagian besar
terdiri dari kuarsa, feldspar, mikas, amfibol, serta campuran mineral tambahan,
yang terdiri dari 10% - 50% kuarsa dan 65% - 90% feldspar. Mineral-mineral
tersebut membuat granit mempunyai banyak variasi warna dan tekstur seperti
yang ada saat ini.

3. Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori,
yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan
sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan
penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel luar Bumi membentuk lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%),
Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca)
(3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).

Anda mungkin juga menyukai