LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM PETROGRAFI
ACARA PETROGRAFI BATUAN BEKU
DISUSUN OLEH :
Moh Hilmi Naufal
(17/ 415162/TK/46451)
ASISTEN ACARA :
ALMAS NUSROTUL MILLA
FINLAN ADHITYA ALDAN
MARDHIAWAN TRI SUSETYONO
YOGYAKARTA
SEPTEMBER
2018
1. Batuan beku
a) Batuan beku granitoid
Batuan beku granitoid merupakan batuan beku felsik yang memiliki ukuran
fragmen yang kasar menggambarkan pendinginan yang lambat dan terdapat
keberadaan voliatil, terutama H2O, yang memfasilitasi pertumbuhan mineral. Dapat
ditemukan di daerah kerak benua yang ditebalkan oleh orogen, baik di daerah
contenintal arc-subduction atau collasi. Mineral pada batu granitoid pada fase
dominant berupa plagioklas, kuarsa dan alkali feldspar dimana plagioklas terbentuk
diawal, dan dilanjutkan lainnya. Alkali feldspar yang berukuran besar umum
dijumpai dengan komposisi yang banyak. Hornblende dan biotit merupakan fase
mafik, berdasarkan tingkat tekanan dan konten H2O pada kristalisasi magma.
Semakin dalam dan tekanan H2O semakin besar, akan terbentuk piroksen,
orthopiroksen dan clinopiroksen. Mineral sekunder di batu granitoid ini terdapat
apatite, zircon, magnetit, ilmenit, monzanit, titanit, allanit, turmalin, pirit dan florit.
b) Batuan beku gabbrotoid
Batuan beku gabbrotoid merupakan batuan beku mafik dengan ukuran fragmen
yang kasarkarena berasal dari intrusi yang besar serta menggambarkan pendinginan
yang lambat yang berada di margin intrusi. Batu ini memiliki mineral plagioklas,
orthopiroksen, augit dan magnetit, beberapa mineral orthopiroksen memiliki
birefringent yang rendah dan juga bentuk lamellar pada mineral augit. Lalu memiliki
tekstur berupa poikliophitic karena mineral augite yang besar berdampingan dengan
olivin ditambah plagioklas
c) Batuan beku riolitik
Batuan beku riolitik merupakan batuan beku felsik yang memiliki ukuran fragmen
yang halus menggambarkan pendinginan yang cepat. Batu ini mirip dengan granitoid
berdasarkan komposisinya, hanya saja memiliki pembeda yakni riolitik ini terdapat
tuff dan gelasan dan batu riolitik memiliki ukuran fragmen halus (afanitik).
d) Batuan beku andesitik-basaltik
Batuan beku andesitik-basaltik merupakan batuan beku felsik yang memiliki
ukuran fragmen yang halus menggambarkan pendinginan yang cepat. Batuan ini
memiliki komposisi yang mirip dengan gabbrotoid, kecuali dengan ukuran kristal.
Dari mineral plagioklas, hingga magnetit, tetapi kadang-kadang memiliki komposisi
berupa gelasan
e) Batuan beku bertekstur gelasan
Batuan beku yang bertekstur gelasan ini memiliki komposisi berupa seperti
gelas yang berasal dari silikasi vulkanik, menggambarkan pendinginan yang
sangat cepat karena aliran batuan ini terlalu tebal, yang menyebabkan
pendingan terlalu cepat. Keberadaan mineral pada batuan beku dengan
tekstur gelasan sangatlah kecil, kemungkinan mineral kuarsa dan plagioklas
yang disebabkan oleh perbedaan abundansi kristalisasi, perbedaan warna
gelasan dan kristalisasi yang memiliki aligment yang lebih.
b) Tekstur poiklitik
Mineral-mineral yang berukuran kecil, dimana terletak di dalam suatu mineral
tertentu
c) Tekstur inequigranular
Menunjukkan pengisian leh mineral mafik (seperti olivin atau piroksen) di celah
antara mineral-mineral plagioklas yang saling bersinggungan
d) Tekstur trachytoid
Kesejajaran mikrolit dimana terdapat celah antar kristal satu dengan lainnya yang
diisi oleh material gelasan/mineral kriptokristalin yang biasanya dijumpa pada intrusi
e) Tekstur intergrowth
Penggabungan antar dua kristal
f) Tekstur symplectite
Tekstur intergrowth antar dua mineral yang satu mineralnya memiliki bentuk seperti
cacing
Daftar Pustaka
MacKenzie, W.S, Donaldson, C.H, Guilford,C. (1980) Atlas Of Igneus Rocks and theirs
textures
Salauddin ( 2015 ) Petrografi Batuan Beku, Available from:
https://www.amuzigi.com/2015/11/petrografi-batuan-beku.html. [Accessed : 9 september
2018]
Risky Panji Wijaya. Devy Hendratno. Agus, 2015. Petrogenesis Andesit Basaltik Di Daerah
ali
Wader Dan Sekitarnya, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-8 Academia-Industry Linkage.
Imam Setiawan. Nugroho, 2015. Petrologi, Geokimia dan Umur Batuan Granitoid di
Komplek