“BATUAN”
OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
BATUAN
A. Batuan
Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk
secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang
terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Mineral adalah zat padat
anorganik yang mempunyai komposisi kimia tertentu dengan susunan atom yang
teratur, yang terjadi tidak dengan perantara manusia dan tidak berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan dibentuk oleh alam (Warsito Kusumoyudo,
1986). Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun yang beraturan yang
terdiri dari atam-atom dengan susunan yang teratur.
B. Siklus Batuan
Siklus batuan adalah suatu proses dalam pembentukan batuan. Siklus batuan
menggambarkan seluruh proses yang ada saat batuan dibentuk, dimodifikasi,
ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil
dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu
dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua
(geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan
digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari
Matahari.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh ahli geologi,
diketahui bahwa pembentukan batuan membutuhkan proses yang panjang dan
waktu yang lama, bahkan bisa hingga jutaan tahun. Pembagian batuan
berdasarkan pembentukannya batuan dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku,
sedimen, dan metamorf.
C. Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang tebentuk langsung dari pembekuan magma. Proses
pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase padat. Pembekuan magma akan
menghasilkan kristal - kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan magma
akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan struktur primer batuan, sedangkan komposisi
batuan sangat dipengaruhi oleh sifat magma asal.
Ko m p o s i s i d a r i m a g m a d a n j u m l a h k a n d u n g a n b a h a n
folatil juga mempengaruhi proses kristalisasi. Karena magma
dibedakan dai faktor-faktor tersebut, maka kenampakan fisik dan
komposisi mineral batuan beku sangat bervariasi. Dari hal tersebut, maka
penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada faktor-faktor tersebut di atas.
Kondisi lingkungan pada saat kristalisasi dapat diperkirakan dari sifat dan
susunan dari butiran mineral yang biasa disebut tekstur dan komposisi
mineralnya.
a. Batuan beku asam: Batuan beku yang memiliki kandungan silika > 65%
b. Batuan beku menengah: Batuan beku yang memiliki kandungan silika 52-65%
c. Batuan beku basa: Batuan beku yang memiliki kandungan silika 45-52%
d. Batuan beku ultrabasa: Batuan beku yang memiliki kandungan silika < 45%
D. Batuan Sedimen
a. Pemampatan (Compaction)
Proses pertama ialah pemampatan (compaction). Proses pemampatan
menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiran
akan tersusun semula dengan lebih padat. Apabila terdapat banyak partikel yang
lembut, seperti syal, maka sedimen akan lebih mudah mengalami pemampatan.
Akibatnya, lapisan akan menjadi lebih tipis, porositi berkurang, terutama dalam
sedimen lumpur.
Pengurangan porositi biasanya akan menyebabkan kehilangan air hingga
mencapai 60-80%. Air kemudian akan mengalir menuju kawasan yang
berketelapan tinggi, seperti pasir. Inilah yang kemudian akan memainkan peranan
penting dalam pelarutan dan pengendapan kimia dalam pasir. Barulah setelah
tersusun semula, pemampatan yang terterusan akan menyebabkan butiran
bersentuhan satu sama lainnya. Sedemikian sehingga tempat sentuhan tersebut
mengalami tekanan yang tinggi dan perubahan fisikal pun berlaku, seperti proses
larutan tekanan atau pressure solution. Kemudian silika yang terlarut akan masuk
ke dalam rongga antara butiran dan mulai membentuk simen
b. Penyimenan (Cementation)
Proses kedua ialah penyimenan (cementation). Penyimenan adalah
proses di mana mineral baru yang berasal dari cairan rongga akan terbentuk atau
terendap di permukaan butirannya. Adapun jenis simen yang biasanya terbentuk
dan utama ialah kuarza dan kalsit. Kemudian simen akan mengikat butiran yang
menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan ini biasanya berlaku pada
tingkat pertengahan diagenesis. Karena jika berlaku pada tingkat awal, maka
akan mengurangkan kesan pemampatannya. Yang mana, simen yang keras akan
dapat menahan tekanan. Adapun simen kuarza berasal dari air liang yang tepu
dengan silika, yaitu hasil dari larutan organisme bersilika, larutan tekanan kuarza,
diagenesis kimia mineral liat, dan lain sebagainya. Sedangkan simen klasit dapat
terbentuk semasa sedimen terendap, yaitu berada di kawasan sekitar karbonat.
Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
contohnya : tanah loss, sand dunes.
Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser. Contohnya
morena, drimlin.
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang tersusun atas pengendapan dari
batuan awal atau batuan asal yang telah mengalami pemecahan struktur maupun komposisi.
Pecahan pembentuk batuan sedimen klastik bisa berasal dari batuan beku, batuan
metamorf, batuan piroklastik, maupun batuan sedimen itu lagi. Setelah pengendapan
berlangsung sedimen baru akan mengalami proses diagenesa yang difaktori oleh
temperatur rendah baik setelah maupun sebelum proses litifikasi (pemadatan dan ementasi).
Batuan sedimen non klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi
kimia antara batuan asal terhadap pelapukan atau hasil dari aktivitas organisme
pada batuan awal ataupun batuan asal. Reaksi kimia yang terjadi dapat berupa bentuk
kristalisasi (pembekuan), evaporasi (penguapan) dan reaksi organik.
4. Berdasarkan Cara dan Proses Pembentukan
E. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari batuan asal (batuan beku, sedimen,
metamorf) yang mengalami perubahan mineral dan tekstur batuan.
Batuan adalah material padat dari agregat mineral yang telah padu.
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin
dan membeku. Magma adalah suatu lelehan silikat bersuhu tinggi berada
didalam litosfir, yang terdiri d a r i i o n - i o n y a n g b e r g e r a k b e b a s ,
h a b l u r y a n g m e n g a p u n g d i d a l a m n y a , s e r t a mengandung sejumlah
bahan berwujud gas. Bauan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan
ekstruksi dan batuan instrusi yaitu batuan beku dalam, batuan beku gang
dan beku luar.
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari batuan asal (batuan beku, sedimen,
metamorf) yang mengalami perubahan mineral dan tekstur batuan.
DAFTAR PUSTAKA