Anda di halaman 1dari 8

PENGENALAN BATUAN BEKU DAN BATUAN

PIROKLASTIK

A. Pengertian Batuan
Batuan merupakan suatu susunan atau suatu kumpulan dari beberapa
mineral yang terstruktur. Mineral – mineral tersebut akan bersatu dengan
membawa sifat fisik dan karakteristiknya masing – masing untuk menjadi sebuah
batuan. Sehingga menyebabkan suatu batuan akan memiliki beberapa macam
warna akibat dari kandungan senyawa kimia yang berada dalam mineral – mineral
penyusunnya.
Batuan pada umumnya akan diklasifikasinya menjadi tiga macam, yaitu
batuan beku (igneous rocks), batuan sedimentasi (sedimentary rocks) dan batuan
malihan (metamorphic rocks). Batuan – batuan tersebut terklasifikasikan
berdasarkan cara pembentukannya dan kandungan mineral yang ada di
dalamnya.

Sumber : Anonim, 2017


Gambar 1
Batuan

B. Proses Terbentuknya Batuan


Proses keterbentukannya suatu batuan dapat digambarkan atau
diproyeksikan dalam suatu siklus. Hal tersebut memiliki pengertian bahwa tahapan
atau proses pembentukan batuan merupakan suatu alur yang terus menerus atau
berkelanjutan. Suatu proses pembentukan batuan akan bersamaan dengan
proses penghancuran atau pembentukan suatu batuan lainnya hingga batuan
tersebut akan melting atau kembali kepada batuan induknya kembali.

Sumber : Anonim, 2018


Gambar 2
Siklus Keterbentukan Batuan (Daur Geologi)

Batuan dengan proses tersebut meliputi batuan beku, batuan sedimen atau
batuan endapan dan batuan metamorf. Setiap batuan tersebut akan melalui
sebuah proses dalam pembentukannya. Proses – proses pembentukan batuan
diantaranya :
1. Metamorfisme
2. Proses peleburan (Melting)
3. Proses penghancuran atau pelapukan (Weathering)
4. Proses sedimentasi
5. Proses pembekuan atau kristalisasi magma

Sumber : Aini, 2018


Gambar 3
Keterbentukan Gunung Api (Orogenesa)
C. Pengertian Batuan Beku
Batuan beku merupakan suatu batuan yang terbentuk atau terdapat di
permukaan bumi ini akibat dari suatu proses pembekuan magma atau kristalisasi
dari magma yang terjadi pada struktur lapisan bumi. Pada awal kristalisasi magma
akan menghasilkan suatu batuan beku yang besar atau suatu Kristal yang besar.
Sedanglan pembekuan sedang juga akan menghasilkan kristal – kristal magma
yang sedang. Dan pada suatu proses pembekuan yang cepat akan menghasilkan
kristal – kristal penyusun kecil yang terdapat pada suatu batuan.

Sumber : Anonim, 2018


Gambar 4
Batuan Beku

Batuan beku ini dapat tersusun dari berbagai macam mineral yang akan
membawa sifat dan karakteristiknya masing – masing. Pada tahapan pembekuan
magma atau kristalisasi dari magma itu sendiri, mineral – mineral tersebut akan
digolongkan menjadi mineral Serie Bowen. Mineral – mineral tersebut merupakan
mineral sekunder yang keterdapatannya di permukaan bumi ini sangat banyak.

Sumber : Anonim, 2016


Gambar 5
Bagan Serie Bowen
D. Klasifikasi Batuan Beku
Berdasarkan dengan genesa ataupun kondisi fisiknya,dari batuan beku ini,
batuan beku diklasfikasikan menjadi beberapa kelompok. Namun berdasarkan
dengan genesa dari setiap batuannya, batuan beku terbagi menjadi dua macam,
diantaranya :
1. Batuan Beku Ekstruktif (Vulkanik)
Batuan beku ekstruktif ini berasal dari batuan beku yang terbentuk atau
menjadi kristal magma di permukaan bumi. Artinya magma membeku setelah
keluar dari struktur lapisan bumi. Hal tersebut menyebabkan pada karakteristik
batuan jenis ini. Batuan beku ekstruktif ini pada umumnya akan memiliki tekstur
halus hingga bertekstur sangat halus. Contohnya seperti : Andesit dan Basalt.
Type % Silika Temperatur Viskosita Keterbentukan
(◦C) s Magma Ekstrusif Intrusif
Asam >65% 600 – 800 Tinggi Ryolit Ganit
Intermediet 55 – 65 % 800 – 1000 Sedang Andesit Diorit
Basa 45 – 55 % 1000 – 1200 Rendah Basalt Gabro
Ultrabasa < 45% >1200 Sangat Peridotite
rendah
Tabel 1
Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genesa dan Jenis

2. Batuan Beku Intrusif (Plutonik)


Batuan beku intrusif ini merupakan batuan beku yang terbentuk pada
lapisan bawah permukaan bumi. Hal ini menandakan bawah batuan intrusif
terbentuk pada pengkristalan magma yang terjadi di lapisan kerak bumi.
Karakteristik dari batuan intrusif ini pada umumnya akan memiliki tekstur yang
kasar. Seperti contohnya : Gabro, Syenit dan Granit.

E. Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik merupakan suatu batuan yang terbentuk akibat adanya
letusan gunung berapi. Susunan dari batuan piroklastik ini tersusun atas material
– material yang keluar akibat dari letusan suatu gunung berapi. Material hasil
letusan gunung api pun terendapkan terlebih dahulu sebelum mengalami
transportasi yang terjadi oleh air ataupun es.
Batuan piroklastik ini seperti halnya batuan beku yang terjadi akibat
pembekuan magma. Namun batuan piroklastik ini terbentuk akibat dari ledakan
atau erupsi dari berbagai macam material yang berbentuk padat, cair atau gas
yang dikeluarakan oleh gunung api saat terjadinya erupsi.

Sumber : Jajang, 2014


Gambar 6
Batuan Piroklastik

F. Struktur Batuan Piroklastik


Batuan piroklastik ini memiliki struktur yang sama seperti dengan batuan
vulkanik lainnya. Karena batuan – batuan ini memiliki kesamaan pembentukannya
yaitu akibat dari letusan gunung api. Batuan piroklastik ini memiliki struktur scoria,
vesikuler dan amigdaloidal. Klastika akan memiliki kecenderungan untuk
mengalami pengelasan antar klastika satu dengan klastika yang lainnya. Ketika
klastika pijar terlemparkan ke udara yang kemudian akan mengendap atau
terendapkan dalam kondisi temperatur yang masih panas.

Sumber : Ricky, 2016


Gambar 7
Genesa Batuan Piroklastik
KESIMPULAN

Batuan merupakan suatu susunan atau suatu kumpulan dari beberapa


mineral yang terstruktur. Mineral – mineral tersebut akan bersatu dengan
membawa sifat fisik dan karakteristiknya masing – masing untuk menjadi sebuah
batuan. Sehingga menyebabkan suatu batuan akan memiliki beberapa macam
warna akibat dari kandungan senyawa kimia yang berada dalam mineral – mineral
penyusunnya.
Proses keterbentukannya suatu batuan dapat digambarkan atau
diproyeksikan dalam suatu siklus. Hal tersebut memiliki pengertian bahwa tahapan
atau proses pembentukan batuan merupakan suatu alur yang terus menerus atau
berkelanjutan. Suatu proses pembentukan batuan akan bersamaan dengan
proses penghancuran atau pembentukan suatu batuan lainnya hingga batuan
tersebut akan melting atau kembali kepada batuan induknya kembali.
Batuan beku merupakan suatu batuan yang terbentuk atau terdapat di
permukaan bumi ini akibat dari suatu proses pembekuan magma atau kristalisasi
dari magma yang terjadi pada struktur lapisan bumi. Pada awal kristalisasi magma
akan menghasilkan suatu batuan beku yang besar atau suatu Kristal yang besar.
Sedanglan pembekuan sedang juga akan menghasilkan kristal – kristal magma
yang sedang. Dan pada suatu proses pembekuan yang cepat akan menghasilkan
kristal – kristal penyusun kecil yang terdapat pada suatu batuan.
Batuan piroklastik merupakan suatu batuan yang terbentuk akibat adanya
letusan gunung berapi. Susunan dari batuan piroklastik ini tersusun atas material
– material yang keluar akibat dari letusan suatu gunung berapi. Material hasil
letusan gunung api pun terendapkan terlebih dahulu sebelum mengalami
transportasi yang terjadi oleh air ataupun es.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2017. “ Batuan Beku “. wingmanarrows.wordpress.com. Diakses


Aaaaaa pada tanggal 06 Maret 2018 pukul 20.00 WIB (Referensi Internet)

2. Anonim, 2014. “ Batuan Piroklastik “. geosjepara.blogspot.co.id. Diakses


Aaaaaa pada tanggal 06 Maret 2018 pukul 20.30 WIB (Referensi Internet)

3. Rezky , 2015. “ Batuan Piroklastik “. rhaydenmazzrhezky.blogspot.co.id.


Aaaaaa Diakses pada tanggal 06 Maret 2018 pukul 21.00 WIB (Referensi
Aaaaaa Internet)

4. Sasmito,Dedi , 2016. “ Batuan Beku“. dedisasmito.wordpress.com


Aaaaaa Diakses pada tanggal 06 Maret 2018 pukul 22.00 WIB (Referensi
Aaaaaa Internet)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai