Anda di halaman 1dari 15

GAYA KEPEMIMPINAN VISIONER

UNTUK ORGANISASI MASA


DEPAN
Kelompok E
Dafa Permana ( 2109010106 )
Amanda Dewi Anzani ( 2109010107 )
Putri Qinanty ( 2109010116 )
Anita Riski Yusro Siregar ( 2109010131 )
Surya Lesmana ( 2109010133 )

2
POINT PEMBAHASAN

3
1
Apa Itu Kepemimpinan Visioner?
Kepemimpinan Visioner
Veithzal Rivai (2013:3) mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan
tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam
suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Visionaris adalah orang yang telah mengalami personal victory, dengan membiasakan diri
bersikap proaktif (be proactive), terbiasa memulai aktifitas dengan membayangkan hasil akhirnya
dalam fikiran (begin with the end in mind), dan terbiasa mendahulukan hal-hal yang utama (pur
first thing first), serta terbiasa untuk memperbarui diri secara terus-menerus (Mind Garden
Inc,1989).
Goleman (2004:65) mengatakan bahwa kepemimpinan visioner merupakan pola
kepemimpinan yang berusaha untuk menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama dengan
dampak iklim emosi paling positif dan paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi
baru atau ketika dibutuhkan arah yang jelas.
5
2
Visi dan Kompetensi Kepemimpinan
Organisasi Masa Depan
Brill dan Worth (1997) memberikan ramalan bahwa organisasi masa depan yang akan mampu bersaing
harus memiliki visi yang jelas dan terarah. Visi adalah suatu pernyataan yang berisi arahan yang jelas
tentang apa yang harus diperbuat organisasi di masa yang akan datang.

Visi yang jelas dan tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi akan mampu menumbuhkan hal-hal berikut:

1) menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan mampu memupuk semangat kerja
karyawan,
2) menumbuhkan rasa kebermaknaan di dalam kehidupan kerja karyawan,
3) menumbuhkan standar kerja yang prima,
4) menjembatani keadaan organisasi masa sekarang dan masa depan. Penelitian Collin dan Porras (dalam
Pradian-syah: 1997), menunjukkan bahwa organisasi yang memiliki visi dapat melampaui prestasi
organisasi yang tidak memiliki visi sampai 55 kali.

Menurut Kotter (1996) visi organisasi merupakan tanggung jawab pemimpin organisasi. Visi
adalah komponen sentral dari kepemimpinan yang hebat (great leadership). Dengan visinya seorang
pemimpin memberikan jaminan kepastian/keamanan kepada anak buahnya dalam menyesuaikan diri
dengan perubahan karena pengaruh perubahan lingkungan (Pradiansyah: 1997).

7
3
Organisasi Perusahaan Masa Depan
Perusahaan pada abad 21 mulai menunjukkan formasinya dengan karakteristik yang sama
sekali baru dibandingkan dengan struktur dan karakteristik organisasi pada abad 20. Globalisasi,
perubahan tehnologi, sistem kelembagaan dan politikdi dunia sejak 1990 telah mendorong
proses percepatan pembentukan organisasi yang relatif “baru” tersebut.

Kita menyaksikan pula bagaimana tidak berdayanya sistem moneter dan perbankan di
Mexico, Thailand dan Phillipina menghadapi serangan-serangan spekulan mata uang asing.
Dunia mengalami pergeseran-pergeseran sosial budaya dan demografi mengarah pada
masyarakat (nasional, regional, global) yang lebih beragam dan terfragmentasi dalam tata nilai,
gaya hidup dan cita rasa. Sementara itu risiko ekonomi dan sosial secara global. cenderung
meningkat dengan berjalan-nya proses depletion sumber daya alam, kerusakan lingkungan hidup
dan tingkat kejahatan. Faktor-faktor lingkungan usaha yang bergejolak dan berubah ini
menjadikan masa depan menjadi kurang pasti (uncertain) dan turbulance. Sangat relevan dalam
hal ini kita mengetahui bentuk organisasi di masa depan.

9
Dengan kekuatan nalar dan logika para futurist dan pakar di bidangnya, organisasi perusahaan pada abad 21
sudah dapat direka-reka bentuknya. Sebagaimana disimpulkan oleh Nanus (1992) dan Jakson (1997), organisasi pada
abad 21 memiliki karakteristik berikut :
1. Karyawan dan pegawai perusahaan terdiri dari kelompok pekerja yang memiliki tingkat keterampilan yang
relatif tinggi.
2. Organisasi perusahaan akan cenderung lebih didorong oleh kemajuan dan aplikasi tehnologi komputer dan
sistem informasi. Organisasi perusahaan abad 21 memiliki karakteristik kompleksitas dan dinamika terhadap
perubahaan transformasi, yang dapat bereaksi terhadap tantangan-tantangan dan kesempatan kesempatan pada
lingkungan eksternal perusahaan.
3. Organisasi perusahaan tersebut memiliki tujuan yang berganda melayani kepentingan stakeholders yang
beragam. Batas-batas formal pelimpahan wewenang dan tanggung jawab menjadi kabur mengingat
berkembangnya pola kerjasama usaha yang semakin luas antar perusahaan dari sesama kelompok bisnis atau
jauh menerobos membentuk kolaborasi dengan pesaing/pemasok di luar negeri.
4. Bentuk dan karakteristik organisasi masa depan yang demikian tentunya memberikan tantangan dan peluang
bagi para pimpinan perusahaan yang berwawasan masa depan. Mengelola organisasi yang demikian tidak
cukup hanya dengan memiliki gaya kepemimpinan yang strategik maupun fungsional. Hanya visionary
leadership yang merupakan model kepemimpihan paling tepat untuk dijalankan pada organisasi perusahaan
tersebut.

10
4
Karakteristik Visionary Leadership
Pimpinan dengan pola visionary ini memiliki kemampuan untuk menyatakan kepemimpinannya secara
realistis, dan dapat meyakinkan serta menuntun organisasi mencapai suatu cita-cita masa depan yang lebih baik
dari kendisinya pada masa kini. Gaya kepemimpinan visionary selalu konsisten dan fokus terhadap pencapaian
visi, yang dalam prakteknya tidak kaku terhadap kendala anggaran seperti yang terjadi pada model kepemimpinan
yang strategik. Di samping memiliki kemampuan merumuskan dan menjual visi, seorang visionary leader harus
mampu mengelola organisasi masa depan secara profiesional.
Pimpinan masa depan harus sensitif terhadap hubungan perseorangan (individualized consideration),
dengan lebih memberikan perhatian pada perlakuan masing-masing individu di unit organisasi, sekaligus
memberikan bimbingan dan nasehat. Apabila perusahaan ingin merangsang budaya kerja yang innovative,
penilaian kinerja dan memotivasi pegawai profesional tidak dapat lagi hanya dengan menekankan pada tanggung
jawab dan deviasi dari target maupun standard performance. Yang jelas seorang visionary leader perlu memiliki
keahlian dalam memimpin tim organisasi yang terdiri dari para tenaga profesional, melalui pendekatan pribadi;
memecahkan konflik yang timbul antar anggota organisasi; mendengarkan segala keluhan-keluhan; memberikan
umpan balik dan melaksanakan tehnik oral persuasion.

12
5
Kesimpulan
kesimpulan

1 2 3

Beberapa kompetensi yang Upaya memotivasi tingkah laku yang Kepemimpinan visionary menuntut
cocok dengan gerakan perubahan pula kualitas seorang pemimpin yang
akan semakin penting bagi (motivating constructive behavior) dapat mengerti politik, psikhologi, sosiologi
pemimpin organisasi masa diarahkan melalui metode-metode dan teknikteknik manajerial secara
psychology dan sosiology, termasuk umum. Menyongsong abad 21,
depan yang meliputi :
memberikan penghargaan melalui promosi kualitas pemimpin yang berwawasan
1) kemampuan berpikir maupun, reward moneter. Akhirnya, upaya masa depart seperti diuraikan pada
strategis manajemen periode transisi dapat tulisan ini dapat diopersiapkan pada
dilaksanakan dengan sistimatis melalui program lanjutan di Pascasarjana
2) kepemimpinan dalam maupun lembaga-lembaga pendidikan
penggunaan strategi komunikasi verbal dan
perubahan informal, atau mengangkat manajer khusus formal manajemen lainnya. Kolaborasi
3) pengelolaan hubungan dunia perguruan tinggi dengan dunia
pada masa transisi sekaligus dengan
usaha menjadi suatu kebutuhan dalam
menjalankan rencana transisi yang formal.
mempersiapkan calon-calon pimpinan
masa depan di Indonesia.

14
Thanks
!
Any questions?

15

Anda mungkin juga menyukai