Anda di halaman 1dari 10

GAYA KEPEMIMPINAN VISIONER UNTUK

ORGANISASI MASA DEPAN


KELOMPOK E

DAFA PERMANA (2109010106)


AMANDA DEWI ANZANI (2109010107)
PUTRI QINANTY (2109010116)
ANITA RISKI YUSRO SIREGAR (2109010131)
SURYA LESMANA (2109010133)
Setiap organisasi dan semua organisasi apapun jenisnya pasti memiliki dan memerlukan
seorang pemimpin, dan pimpinan tertinggi atau manajer tertinggi yang harus
menjalankan kegiatan kepemipinan atau manajemen bagi keseluruhan organaisasi
sebagai satu kesatuan.
Pemimpin tersebut merupakan orang pertama, ibarat nakhoda kapal, yang harus
mengarahkan jalannya kapal, dalam sebuah wadah yang disebut organisasi.
Kepemimpinan visioner adalah gaya kepemimpinan yang melihat visi ke depan dan
mengambil langkah untuk mewujudkannya. Pada dasarnya, orang dengan gaya
kepemimpinan ini akan selalu melihat apa saja potensi perusahaan atau organisasi yang
tidak dilihat oleh orang lain.
Lingkungan Bisnis Masa Depan adalah lingkungan yang penuh ketidakpastian. Hal ini
menyebabkan tingkat ketidakpastian dan ketidak-efektifan rencana strategis
perusahaan meningkat. Dalam kaitan inilah visionary leadership diperlukan guna
mengendalikan perusahaan di tengah-tengah gejolak lingkungan bisnis yang tak pasti.
VISI DAN KOMPETENSI
APA ITU KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN ORGANISASI
VISIONER
MASA DEPAN

ORGANISASI KARAKTER VISIONARY


PERUSAHAAN MASA LEADERSHIP
DEPAN

KESIMPULAN
Kepemimpinan visioner adalah sebuah model/pola kepemimpinan yang dimaksudkan memberi arti
pada kerja dan usaha yang dilakukan secara bersamasama oleh seluruh komponen organisasi
dengan cara memberi arahan berdasarkan visi yang dibuat secara jelas (Pustaka Eduka, 2010).
Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan
memimpin, membimbing, memengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil
yang diharapkan(Sutrisno, 2014 : 213). Gaya kepemimpinan seseorang adalah identik dengan tipe
kepemimpinan orang bersangkutan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin itu mempunyai sifat,
kebiasaan, tempramen, watak, dan kepribadian tersendiri yang unik dan khas, hingga tingkah laku
dan gaya yang membedakan dirinya dengan orang lain(Erlangga, 2017)
Visionaris adalah orang yang telah mengalami personal victory, dengan membiasakan diri bersikap
proaktif (be proactive), terbiasa memulai aktifitas dengan membayangkan hasil akhirnya dalam
fikiran (begin with the end in mind), dan terbiasa mendahulukan hal-hal yang utama (pur first thing
first), serta terbiasa untuk memperbarui diri secara terus-menerus (Mind Garden Inc,1989)
Visi dan Kompetensi Kepemimpinan Organisasi Masa Depan
Brill dan Worth (1997) memberikan ramalan bahwa organisasi masa depan yang akan mampu
bersaing harus memiliki visi yang jelas dan terarah. Visi adalah suatu pernyataan yang berisi arahan
yang jelas tentang apa yang harus diperbuat organisasi di masa yang akan datang. “A vision is a
realistic, credible, attractive future for your organization” (Nanus: 1992). Visi yang jelas dan tepat
sesuai dengan kebutuhan organisasi akan mampu menumbuhkan hal-hal berikut:
1) menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan mampu memupuk semangat kerja
karyawan,
2) menumbuhkan rasa kebermaknaan di dalam kehidupan kerja karyawan,
3) menumbuhkan standar kerja yang prima,
4) menjembatani keadaan organisasi masa sekarang dan masa depan. Penelitian Collin dan Porras
(dalam Pradian-syah: 1997), menunjukkan bahwa organisasi yang memiliki visi dapat melampaui
prestasi organisasi yang tidak memiliki visi sampai 55 kali.
Organisasi Perusahaan Masa Depan

Perusahaan pada abad 21 mulai menunjukkan formasinya dengan karakteristik yang sama sekali baru dibandingkan dengan
struktur dan karakteristik organisasi pada abad 20. Globalisasi, perubahan tehnologi, sistem kelembagaan dan politikdi dunia sejak
1990 telah mendorong proses percepatan pembentukan organisasi yang relatif “baru” tersebut.
implikasi yang luas dari temuan-temuan di bidang material, genetika, ilmu informasi, tehnologi ruang angkasa, otomatisasi dan
instrumentasi. Keunggulan bersaing pada saat ini bukan lagi ditentukan oleh penguasaan faktor produksi tanah; kapital dan labor,
tetapi oleh kepiawaian perusahaan mengelola informasi, ilmu pengetahuan (knowledge), pendidikan dan pelayanan jasa. Sekedar
mengejar penguasaan pangsa pasar domestik menjadi tidak cukup mengingat semakin luas dan banyaknya permintaan dan daya
beli konsumen serta tersedianya pilihanpilihan mengkombinasikan faktor produksi untuk tujuan efisiensi dan produktivitas secara
lintas batas (borderless).
Kita menyaksikan pula bagaimana tidak berdayanya sistem moneter dan perbankan di Mexico, Thailand dan Phillipina
menghadapi seranganserangan spekulan mata uang asing. Dunia mengalami pergeseran-pergeseran sosial budaya dan demografi
mengarah pada masyarakat (nasional, regional, global) yang lebih beragam dan terfragmentasi dalam tata nilai, gaya hidup dan cita
rasa. Sementara itu risiko ekonomi dan sosial secara global. cenderung meningkat dengan berjalan-nya proses depletion sumber
daya alam, kerusakan lingkungan hidup dan , tingkat kejahatan. Faktor-faktor lingkungan usaha yang bergejolak dan berubah ini
menjadikan masa depan menjadi kurang pasti (uncertain) dan turbulance.Sangat relevan dalam hal ini kita mengetahui bentuk organisasi di
masa depan.
Karakter Visionary Leader/Leadership
Secara umum gaya kepemimpinan pada tingkatan manajemen puncak (CEO) dapat memakai salah satu
dari gaya kepemimpinan : charismatic, strategic dan visionary leadership.a ) Model kepemimpinan yang
karismatik dapat kita jumpai pada kepemimpinan tokoh tokoh seperti Budi Utomo, Jenderal Sudirman,
Bung Karno, Pak Harto, Martin Luther King, John F. Kennedy dan Mahatma Gandhi. Para negarawan
tersebut memiliki visi yang sangat jauh tentang rencana tindakannya; dapat menyampaikan visi tersebut
secara oratorik dan mengetahui kemampuan dirinya serta memanfaatkan kemampun tersebut dalam
pola kepemimpinan sehari-hari.
Model kepemimpinan yang strategik merupakan gaya kepemimpinan yang lebih rasional
menggunakan acuan prediksi-prediksi tentang tantangan dan kendala lingkungan usaha
memperhatikan kemampuan organisasi yang dimiliki. Jadi gaya kepemimpinan ini lebih cocok untuk
perusahaanperusahaan yang melaksanakan sistem perencanaan formal yang sudah teranggarkan
dananya (strategic allocative planning).
KESIMPULAN

1. Beberapa kompetensi yang akan semakin penting bagi pemimpin organisasi masa depan yang
meliputi :
1) kemampuan berpikir strategis
2) kepemimpinan dalam perubahan
3) pengelolaan hubungan
2. Upaya memotivasi tingkah laku yang cocok dengan gerakan perubahan (motivating constructive
behavior) dapat diarahkan melalui metode-metode psychology dan sosiology, termasuk memberikan
penghargaan melalui promosi maupun, reward moneter. Akhirnya, upaya manajemen periode transisi
dapat dilaksanakan dengan sistimatis melalui penggunaan strategi komunikasi verbal dan informal,
atau mengangkat manajer khusus pada masa transisi sekaligus dengan menjalankan rencana transisi
yang formal
3. Dengan uraian ini semakin jelas bahwa kepemimpinan visionary menuntut pula kualitas seorang
pemimpin yang mengerti politik, psikhologi, sosiologi dan teknikteknik manajerial secara umum.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai