Anda di halaman 1dari 6

Diskusi 3

Gaya Kepemimpinan Visioner

Nama : Iqbal Subhan


NIM : 8216164001
Mata Kuliah : Kepemimpinan

1. Konsep Gaya Kepemimpinan Visioner


2. Teori Gaya Kepemimpinan Visioner

Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta, merumuskan,


mengomunikasikan / mensosialisasikan / mentransformasikan, dan mengimplementasikan
pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara
anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan
yang harus diraih atau diwujudkan melalui komitmen semua personel.

Kepemimpinan visioner adalah sebuah model/pola kepemimpinan yang dimaksudkan


memberi arti pada kerja dan usaha yang dilakukan secara bersamasama oleh seluruh
komponen organisasi dengan cara memberi arahan berdasarkan visi yang dibuat secara jelas.

Kepemimpinan visioner merupakan pola kepemimpinan yang berusaha untuk


menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama dengan dampak iklim emosi paling positif
dan paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan
arah yang jelas.

Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti
pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan
cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang
jelas.

Dan Kepemimpinan Visioner menurut para ahli adalah :

 Pemimpin visioner merupakan pemimpin yang memiliki dan selalu berorientasi ke


depan, apa yang ingin diwujudkan di masa depan dari realitas yang sedang dihadapi.
Bagi pemimpin visioner, tatkala melihat batu misalnya. Di benaknya tergambar
keinginan untuk membuat rumah yang besar dan megah. Pemimpin yang visioner itu
penting dan menentukan hidup matinya organisasi Marno (2007:37)

 Saiful Sagala (2000:164) mengatakan setiap institusi memerlukan pemimpin yang


memiliki visi atau misi yang disebut dengan visioner, dekat dengan stakeholder atau
masyarakat yang membutuhkan jasa organisasinya, memiliki gagasan inovatif yang
luas, familiar dan mempunyai semangat kerja yang tinggi. Dampak atau hasil dari
kepemimpinan visioner pada organisasi akan tampak pada caranya dalam menentukan
kebijakan dan keputusan, dasar pertimbangan pengambilan keputusan, cara yang sesuai
dengan aturan dan sesuai pula bagi pihak yang menerima delegasi, acuan sikap dalam
bekerja dan acuan pengawasan.

 Menurut Marno (2007:89), kemampuan pemimpin menciptakan visi dan


menerjemahkannya pada kenyataan disebut visionary leadership. Visionary leadership
merupakan sasaran yang menarik sehingga terjadi komitmen dan seluruh personel untuk
meraihnya. Pemimpin harus merumuskan visi sendiri dengan melibatkan orang atau tim
untuk membantu merumuskannya. Visi dapat memuat sasaran kuantitatif misalnya
target yang dinyatakan dengan prosentase, atau dapat menyatakan tahun pencapaian,
dan dapat pula hanya menggambarkan kondisi di masa depan yang akan dicapai.

 Di pihak lain Goleman (2004:65) mengatakan bahwa kepemimpinan visioner


merupakan pola kepemimpinan yang berusaha untuk menggerakkan orang-orang ke
arah impian bersama dengan dampak iklim emosi paling positif dan paling tepat
digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan arah yang
jelas.

 Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner


setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh
Burt Nanus (1992), yaitu:

- Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi


secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini
membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and
motivation.
- Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki
kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk,
yang plaing penting, dapat "relate skillfully" dengan orang-orang kunci di luar
organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan
pelanggan).
- Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan
mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin
dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan
mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan
memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
- Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan "ceruk" untuk
mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang
berdasarkan atas kemampuan data untukmengakses kebutuhan masa depan
konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuanuntuk mengatur
sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan
kebutuhan perubahan ini.
- Dalam era turbulensi lingkungan seperti sekarang ini, setiap pemimpin harus siap
dan dituntut mampu untuk melakukan transformasi terlepas pada gaya
kepemimpinan apa yang mereka anut. Pemimpin harus mampu mengelola
perubahan, termasuk di dalamnya mengubah budaya organiasi yang tidak lagi
kondusif dan produktif.
- Pemimpin harus mempunyai visi yang tajam, pandai mengelola keragaman dan
mendorong terus proses pembelajaran karena dinamika perubahan lingkungan serta
persaingan yang semakin ketat

 Kepemimpinan visioner memiliki ciri-ciri yang menggambarkan segala sikap dan


perilaku yang menunjukkan kepemimpinannya yang berorientasi kepada pencapaian
visi, jauh memandang ke depan dan terbiasa menghadapi segala tantangan dan resiko.
Diantara ciri-ciri utama kepemimpinan visioner adalah:

- Berwawasan ke masa depan : pemimpin visoner mempunyai pandangan yang jelas


terhadap suatu visi yang ingin di capai, agar organisasi yang dia masuki dapat
berkembang. Sesuai dengan visi yang ingin dia capai.
- Berani bertindak dalam meraih tujuan, penuh percaya diri, tidak peragu dan selalu
siap menghadapi resiko. Pada saat yang bersamaan, pemimpin visioner juga
menunjukkan perhitungan yang cermat, teliti dan akurat. Dalam memperhitungkan
kejadian yang di anggapnya penting.
- Mampu menggalang orang lain untuk kerja keras dan kerjasama dalam menggapai
tujuan. Pemimpin visioner adalah sosok pemimpin yang patut di contoh, dia mau
membuat contoh agar masyarakat sekitar mencontoh dia.
- Mampu merumuskan visi yang jelas, inspirasional dan menggugah, mengelola
“mimpi” menjadi kenyataan : pemimpin visioner sangatlah orang yang mempunyai
komitmen yang kuat terhadap visi di embannya, dia ingin mewujudkan visinya
kedalam suatu organisasi yang dia masuki.
- Mampu mengubah visi ke dalam aksi : dia dapat merumuskan visi kedalam misinya
yang selanjutnya dapat diserap anggota organisasi. Yang dapat menjadikan bahan
acuan dalam setiap melangkah kedepan.
- Berpegang erat kepada nilai-niliai spiritual yang diyakininya : pemimpin visioner
sangatlah profesionalitas terhadap apa yang diyakini, seperti nilai – nilai luhur yang
ada di bangsa ini. Dia sosok pemimpin yang bisa dijadikan contoh.
- Membangun hubungan (relationship) secara efektif : pemimpin visoner sangatlah
pandai dalam membangun hubungan antar anggota, dalam hal memotivasi,
memberi, membuat anggotanya lebih maju dan mandiri. Secara tidak langsung
hubungan itu akan terjalin dengan sendirinya. Dia juga tidak malu – malu dalam
member reward dan punnisment terhadap anggotanya, tingkat integritasnya
sangatlah tinggi.
- Innovative dan proaktif : dalam berfikir pemimpin vioner sangatlah kreatif dia
mengubah berfikir konvesional menjadi paradigma baru, dia sangatlah sosok
pemimpin yang kreatif dan aktif. Dia selalu mengamati lankah – langkah kedepan
dan isu – isu terbaru tentang organisasi/instasi.

 Adapun ciri-ciri pemimpin visioner menurut McLaughlin (2001) yaitu:

- Komitmen Terhadap Nilai Spiritual sebagai ciri yang paling menonjol dari
pemimpin visioner. Mereka mewujudkan rasa integritas pribadi, dan memancarkan
rasa energi, vitalitas dan kehendak.
- Memiliki inspirasi visi yang bersih dalam bentuk kemampuan mewujudkan visi
dasar yang telah ditrencanakan, didukung oleh inspirasi positif dari masa depan,
serta arah yang jelas tentang bagaimana mencapai visi tersebut
- Menghormati hubungan baik diwujudkan dalam bentuk kepedulian kepada orang
lain dan menganggap bahwa mereka itu adalah asset terbesar dalam suatu
oraganisasi. Pemimpin visioner mengedepankan pendekatan kemitraan dan
menciptakan rasa berbagi visi dan makna dengan orang lain. Mereka menunjukkan
rasa hormat yang lebih besar bagi orang lain dan hati-hati mengembangkan
semangat tim.
- Berani mengambil langkah inovatif; melalui kemampuan Pemimpin visioner
mengubah paradigma lama, dan menciptakan strategi yang "di luar kebiasaan"
pemikiran konvensional dengan pemikiran sistemik.

 Menurut Taty dan Dedi Achmad (2009:143) terdapat 9 indikator gaya kepemimpinan
visioner diantaranya:

- Memikirkan masa depan perusahaan


- Menciptakan budaya dan perilaku organisasi yang maju dan antisipatif
- Berupaya mewujudkan perusahaan yang berkualitas
- Memperjelas arah dan tujuan usaha, mudah dimengerti dan diartikulasika
- Mencerminkan cita-cita yang tinggi dan menetapkan standar yang baik
- Menumbuhkan inspirasi, semangat, kegairahan dan komitmen
- Menyiaratkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi
- Memotivasi karyawan untuk bertindak dengan arah yang benar
- Mengkoordinasi tindakan-tindakan tertentu dan kemampuan karyawan yang
berbeda

Berdasarkan semua pengertian yang telah dikemukakan para ahli diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan visioner adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
pemimpin organisasi dengan orientasi untuk masa depan sehingga organisasi tersebut dapat
berkembang dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3. Keunggulan dan kekurangan gaya kepemimpinan Visioner

 Keunggulan kepemimpinan visioner

- Pemimpin bisa menjadi motivator bagi bawahannya.


- Adanya penghargaan atas umpan balik dari bawahan membuat bawahan menjadi
termotivasi dan meningkatan produktivitas kinerjanya.
- Kepemimpinan berjalan efektif dengan visi misi yang jelas dan terarah.
- Adanya perencanaan yang matang dan berorientasi pada hasil.
- Kepemimpinan dijalankan dengan penuh perhitungan matang serta mampu
mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul kedepannya.
- Pemimpin visioner terbuka atas gagasan dan masukan.

 kekurangan gaya kepemimpinan Visioner

- Seseorang dengan tipe kepemimpinan visioner adakalanya terlalu fokus arah dan
eksplorasi masa depan, seringkali mengabaikan hal yang ada di masa kini.
- Tipe kepemimpinan visioner juga cenderung mengabaikan stabilitas jangka pendek
yang lebih mementingkan strategi jangka panjang.
- Tipe kepemimpinan visioner seringkali membuat keputusan hanya berdasarkan pada
nilai-nilai yang diyakininya saja.

4. Penerapan gaya kepemimpinan Visioner

Sosok seorang pemimpin visioner sangat pas ditujukan kepada Ridwan Kamil atau yang
sering disapa Kang Emil. Beliau merupakan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 dan
pernah menjadi Walikota Bandung periode 2013-2018. Dalam menghadapi pandemi Covid-
19, Beliau aktif melakukan strategi-strategi yang inovatif.

 Pertama, Mengembangkan aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar


(Pikobar), lalu apa saja fitur aplikasi Pikobar buatan Jawa Barat. Dalam aplikasi
Pikobar, Terdapat banyak fitur-fitur yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat
Jawa Barat. Fitur pertama dalam aplikasi ini, masyarakat bisa melihat data para
penerima bantuan sosial yang dilengkapi jenis bansos yang didapat dan sumber bansos.
Fitur kedua aplikasi Pikobar adalah fitur Periksa Mandiri. Dengan fitur Periksa Mandiri,
masyarakat dapat mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan telekonsultasi dengan
melalui sistem periksa berbasis Al untuk mendapatkan prediksi kondisi kesehatan
masyarakat hanya dengan kurun waktu kurang dari lima menit saja, masyarakat juga
dapat melaporkan perkembangan kesehatannya dan orang lain melalui aplikasi Pikobar
ini. Selain itu, terdapat fitur-fitur unggulan aplikasi Pikobar lainnya seperti fitur Data
Jabar, fitur Cek Sebaran yang berfungsi untuk pengecekan berita palsu atau bohong
yang tersebar di masyarakat , fitur Pelacakan Kontak dan fitur-fitur lainnya. Aplikasi
Pikobar dikatakan berhasil dan membawa manfaat besar bagi masyarakat khususnya di
tengah pandemi Covid-19, hal tersebut ditandai dengan aplikasi Pikobar berhasil
mendapatkan penghargaan Special award for Resiliency dalam IDC Awards 2020
(Humas Provinsi Jabar 2020).

 Strategi kedua yang dilakukan Ridwan Kamil adalah mendorong para pelaku usaha
industri untuk berinovasi di tengah pandemi. Hal tersebut salah satunya dibuktikan
dengan pemberian sertifikat SNI 8914:2020 tipe A, B dan C pertama di Indonesia
kepada PT. Ateja Tritunggal. Sertifikat tersebut ditujukan kepada produk masker kain
hasil produksi Ateja yang terbuat dari kain rajut dan kain tenun yang memiliki filtrasi
partikulat yang dapat mematikan virus dalam waktu 30 menit (Bakti 2021).

 Strategi ketiga yaitu menerapkan birokrasi 3.0, Birokrasi 3.0 adalah birokrasi dinamis
yang cocok dengan kondisi pandemi seperti saat ini. Dalam penerapan birokrasi 3.0,
Ridwan Kamil beserta jajarannya menghadirkan unit kerja baru yaitu Jabar Saber Hoaks
dengan fokus utama yaitu memberantas penyebaran berita bohong. Selain itu, Pemprov
Jawa Barat juga menerapkan konsep Pentahelix yang menggandeng lima unsur penting
seperti bisnis, akademisi, pemerintah, komunitas dan media dalam proses
pembangunan. Penggunaan kelima unsur tersebut diharapkan dapat membantu proses
pembangunan Jawa Barat dapat berjalan dengan efektif dan efisien (Setiaji 2021).

Strategi inovasi yang diterapkan Ridwan Kamil di Jawa Barat terbukti membuahkan
hasil yang baik. Keberhasilan Ridwan Kamil Pun diakui oleh berbagai pihak, hal ini
dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang didapatkan, penghargaan tersebut antara lain
; Penghargaan Kepala daerah Efektif dalam penanganan pandemi Covid-19 yang diberikan
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat, Penghargaan Kepala Daerah Inovatif
(KDI) 2020 yang diberikan oleh Koran Sindo (Huyogo 2020). Selain bentuk keberhasilan
berupa penghargaan, keberhasilan Ridwan Kamil beserta jajarannya membuat Provinsi Jawa
Barat dipuji berbagai pihak, salah satunya oleh United Nations Development Programme
(UNDP). UNDP memuji inovasi Pemerintah Jawa Barat dalam usaha penanganan kasus
pandemi Covid-19 (Simbolon 2020).

Anda mungkin juga menyukai