Anda di halaman 1dari 15

Endapan Hidrotermal

GENESA BAHAN GALIAN


Hidrotermal
• Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous"
sebagai hasil differensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akan
logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar
(90%) dari proses pembentukan endapan-endapan bijih.
• Hydrothermal mineralizing solution sebagian berasosiasi dengan
magma dan sebagian lagi tidak. Istilah hidrotermal secara harfiah
diartikan sebagai air panas, dan air panas bisa saja berasal dari
proses lain selain proses magmatik. Dia bisa berupa air meteorik
atau air konat atau kandungan air yang dilepaskan dari dalam
batuan selama proses metamorfisme dan membentuk larutan
hidrotermal.
Processes :
1. Water that enters the earth’s
crust and flows close enough to a
heat source will heat up, leach
the nearby rocks, turn into a
hydrothermal solution and rise.
2. The hydrothermal solution rises
through cracks and fractures and
picks up dissolved minerals and
elements on its way, altering the
original rock.
3. As the solution cools on its way
to the surface its redeposits the
minerals along its trail, therefore
creating a vein of minerals.
Magmatic

The major types of liquid water that exist


Magmatic
Peranan Air Meteorik
• Air meteorik sangat dominan pada beberapa variasi endapan
hidrothermal.
• Komponen fluida magmatik seringkali teramati muncul, tetapi bukti-
bukti keberadaannya sering tertutupi “overprinting” oleh air meteorik
pada volume yang besar (lebih besar 95%) yang terjadi di sepanjang
proses pendinginan di dekat permukaan.
• Dari bukti-bukti tersebut diketahui bahwa semakin jauh jarak dari pusat
intrusi, maka kontribusi air meteorik akan semakin dominan.
Endapan Hidrotermal
Berdasarkan pada temperatur, tekanan dan asosiasi mineral deposit
hidrotermal, deposit hidrotermal dibagi menjadi tiga kelas :
• Hipotermal : Deposit hidrotermal yang terbentuk pada temperatur
tinggi (300– 500oC) dan tekanan sangat tinggi didekat intrusif
• Mesotermal : Deposit hidrotermal yang terbentuk pada temperatur
intermediet (200 – 300oC), tekanan tinggi, dan terletak cukup jauh dari
intrusif.
• Epitermal : Deposit hidrotermal yang terbentuk pada temperatu
rendah (50–200oC), tekanan menengah, dan terletak jauh dari intrusif.
PRINSIP DASAR PROSES HIDROTERMAL
Proses hidrotermal menghasilkan deposit mineral yang merupakan sumber
suplai utama dari berbagai jenis mineral seperti emas, perak, tembaga, timah,
dll
Beberapa hal yang menjadi syarat pembentukan deposit hidrotermal adalah :
1. Tersedia mineralizing solutions (mineralizers) yang cukup banyak untuk
melarutkan dan menjadi media transport bahan-bahan mineral
2. Tersedianya bukaan (opening) dalam batuan sebagai saluran migrasi larutan
hidrotermal
3. Tersedia tempat untuk pengendapan kandungan mineral,
4. Reaksi kimia yang menghasilkan deposit, dan
5. Konsentrasi larutan cukup mengandung bahan-bahan mineral deposit
untuk membentuk deposit yang baik.
Deposit Hidrotermal
Dalam perjalanan menerobos batuan, larutan hidrotermal akan
mendepositkan mineral-mineral yang dikandungnya di rongga-rongga batuan
dan membentuk :
1. Deposit celah (cavity filling deposit)
Deposit celah lebih banyak terjadi di daerah dengan suhu dan tekanan
rendah, yang merupakan deposit epitermal yang terletak agak jauh dari
batuan intrusifnya.

2. Deposit pergantian (replacement deposit).


Terbentuk melalui proses metasomatik yang secara umum deposit
replasemen terjadi pada kondisi suhu dan tekanan tinggi, pada daerah lebih
dekat dengan batuan intrusifnya yang merupakan deposit hipotermal.
Pergerakan Larutan Hidrotermal Melalui Batuan

Pergerakan larutan hidrotermal dari


sumber ke tempat pengendapan
sangat tergantung pada tersedianya
bukaan (opening) dalam batuan,
sedang pembentukan tubuh bijih
yang besar tergantung kepada
banyaknya suplai material yang bisa
terangkut melalui bukaan tersebut.
Dengan demikian bukaan tersebut
harus saling berhubungan antara
satu dengan lainnya.
Pergerakan Larutan Hidrotermal Melalui Batuan
Porositas. Porositas batuan adalah persentase pori dalam batuan. Pada batuan dengan butiran
berbentuk bulat, kisaran porositas dari minimum 25,95% dan maksimum 47,64%. Material
berbentuk angular memiliki porositas yang lebih besar dibanding yang berbentuk bulat, dan
material berukuran halus relatif lebih besar porositasnya dibanding material berukuran kasar.

Permeabilitas. Permeabilitas adalah kemampuan material meluluskan air. Permeabilitas


tergantung pada porositas batuan, tapi batuan yang porous belum tentu permeabilitasnya
bagus. Permeabilitas tergantung pada ukuran pori, banyaknya pori, dan interkoneksi antar pori.
Beberapa lava vesikular berporositas tinggi, tapi karena tidak salin berhubungan menyebabkan
permeabilitasnya rendah.

Pore Spaces. Pori batuan adalah ruang antar butiran. Pore spaces ini menyebabkan batuan
menjadi permeabel dan memungkinkan transport dan akumulasi bijih-bijih, petroleum, gas, dan
air.
Pergerakan Larutan Hidrotermal Melalui Batuan
• Bedding Planes. Kenampakan pada formasi sedimen berupa bidang perlapisan.
• Vesicles or ―Blow Holes. Vesicles ar ―blow holes adalah bukaan yang dihasilkan oleh ekspansi
vapor seperti terlihat pada bagian atas beberapa aliran lava basal. Jika vesicle tersebut terisi
disebut amygdaloid.
• Volcanic Flow Drains. Volcanic Flow Drains terbentuk pada aliran lava manakala sisi luar lava telah
solid dan lava cair pada bagian dalam keluar membentuk pipa/saluran.
• Cooling Cracks. Terbentuk sebagai hasil kontraksi betuan beku yang mendingin. Cooling cracks bisa
berbentuk blok, paralel, atau irregular.
• Fissures. Fissures adalah bukaan berbentuk tabular memanjang dalam batuan. Terbentuk oleh
gaya kompresi, tensile, atau torsion yang bekerja pada batuan dan kadang diikuti oleh patahan.
Jadi patahan termasuk fissures, tapi tidak semua fissures diikuti oleh patahan. Fissures ini
merupakan saluran yang sangat baik untuk transportasi larutan.
• Volcanic Pipe. Pada saat terjadi aktifitas vulkanik terbentuk bukaan berbentuk pipa akibat adanya
material yang terlempar keluar. Material yang terlempar keluar tersebut kadang kembali jatuh ke
dalam lubang vulkanik membentuk breksi dan menyisakan ruang antar fragmen.

Anda mungkin juga menyukai