Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eksplorasi merupakan kegiatan untuk mencari endapan bahan galian
yang diindasikan pada suatu tempat. Eksplorasi mempunyai tahapan-tahapan
agar kegiatan dalam pengerjaan eksplorasi ini berjalan sesuai dengan prosedur
agar penggunaan biaya dan metode yang digunakan tepat guna, efektif dan
efisien.
Selain itu dalam kegiatan eksplorasi diperlukan kegiatan pemetaan dalam
menentukan letak endapan bahan galian atau endapan bijih dengan metode
tertentu dalam pengerjaannya. Untuk mencari letak bahan gaian tersebut dapat
dilakuakn dengan pembuatan sumur uji dan parit uji dimana ini mmerupakan
kegiatan metode eksplorasi langsung.
Dalam metode ekplorasi langsug juga dilakukan kegiatan pemboran
dimana ini untuk menentukan letak kedalam bahan galian yang jauh di dalam
permukaan bumi. Selaim itu pembora eksplorasi ini akan dilakukan dengan cara
bagaimana untuk mendapatkan hasil yang tepat guna dan memakan biaya
seminimal mungkin.
Setelah dilaksanakan segala kegiatan dari pengambilan pemerconto
sampai dalam kegiatan pemboran maka dilakuka perhitungan atau estimasi
sumber daya dan cadangan dimana nantinya ini untuk mengetahui metode
penambangan apa yang akan dilakukan dalam mengeksploitasi sumber daya
tersebut.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Adapun maksud melaksanakan kegiatan praktikum ini adalah mengetahui
metode perhitungan sumber daya serta cadangan dimana nantinya ini bertujuan
untuk mendapatkan metode penambangan yang dilakukan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan pembahasan materi ini adalah agar praktikan
ampu mengetahui beberapa metode perhitungan sumber daya dan
cadangan dengan metode isoline dan penampang
embandingkan perhitungan estimasi sumber daya metode isoline dan
penampang

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Endaan Ba!an "al#an
!ahan galian adalah hasil dari magma dimana magma adalah cairan
panas yang terdiri dari berbagai elemen "olatileyang berada jauh didalam perut
bumi dan kemudian jatuh ke bumi melalui reaksi panas dari massa padatan dan
batuan. Sedangkan endapan bahan galian adalah bahan galian yang proses
terbentuknya karena terendapkan disuatu tenpat dengan berbagai proses
pegendapannya.
2.2 Ma$a%&%a$a% Pr'ses Ter(entukn)a Endaan Ba!an "al#an
2.2.1 Mag%at#$ *'n$entrat#'n
Terbentuknya bahan galian karena adanya diff dari magma. agma
sebagai cairan panas dan pijar merupakan sumber dari jebakan bijih yang terjadi
dari bermacam-macam komponen, dimana dari masing-masing komponen
mempunyai daya larut yang berlainan. #ada $aktu magma naik ke permukaan
bumi, maka temperature dan tekanannya akan turun. Akibatnya terjadi
kristalisasi, dimana komponen yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu
sebagai terbentuk endapan bijih.
2.2.2 Su(l#%as#
#roses ini termasuk suatu proses yang kurang begitu penting dalam
ganesa bahan galian. Dalam proses sublimasi terjadi penguapan yang langsung
dari bentuk badan kemudian diikuti ore deposit%pengendapan dari uap tersebut
pada temperatur atau tekanan yang lebih rendah. #roses ini berhubungan erat
dengan gejala "ulkanis adalah endapan mineral yang terdapat disekitar gunung
api fumarol, dimana kebanyakan tidak cukup besar dikerjakan, yang penting
hanya beberapa endapan Sulphide, misalnya di &tali, 'epang, dan &ndonesia.
Sedang beberapa endapan yang tidak ekonomis seperti endapan cloridha (e,
)u, *n+ ,ksida (e, )u, boracic acis dan logam - logam alkali lainnya.
2.2.+ Pr'ses H#dr't!er%al
Dalam poses diff. agma akan menghasilkan product akhir berupa
larutan magma dimana didalamnya dapat terkonsentrasi bermacam-macam
meta, disebut juga larutan hydrothermal. .arutan hydrothermal ini mengangkut
mineral-mineral yang terkumpul didalam intrusi membentuk cebakan mineral-
mineral yang ekonomis.
Sesuai dengan temperatur pembentukannya dan jarak terhadap intrusi
magma, menurut .ingren, proses hidrothermal dapat dibedakan atas tiga macam
yaitu +
proses pada temperatur tinggi --- ------ hypothermal.
proses pada temperatur intermedia ---- mesethermal
proses pada temperatur rendah --------- epithermal
Syarat - syarat utama untuk pembentukan hydrothermal deposite.
Adanya larutan mineralisasi yang meralut dan mengangkut unsur-
unsur mineral.
Adanya celah-celah dalam batuan tempat larutan mengalir /E/
Adanya tempat pengendapan mineral yang terkandung larutan
0eaksi kimia yang ,emyebabkan pengendapan.
)ukupnya konsentrasi dari unsur-unsur minreal yang diendapkan
untuk membentuk cebakan yang ekonomis.
2.2., Sed#%entas#
Endapan sediment adalah endapan yang terbentuk dari proses
pengendapan dari berbagai macam mineral yang telah mengalami pelapukan
dari batuan asalnya, yang kemudian terakumulasi dan tersedimentasikan pada
suatu tempat. Endapan sedimentasi dapat dibagi menjadi+
A. #roses pembentukan endapan residu
#ada prinsipnya pembentukan endapan residu akan terbentuk jika ada
sumber, dimana sumber batuan berasal dari batuan yang sifatnya pemba$a
mineral % unsure seperti 1i, (e, )r, Ti, #t, )o, ), Al ,)s, unsur tanah jarang dan
yang lainya .!isa juga terbentuk dari mineralisasi primer seperti endapan
magmatik a$al atau endapan magmatik akhir 2cromit, nikel, magnetit, titan dan
lainya3. Sumber untuk pembentukan endapan residu umumnya berasal dari
batuan pemba$a seperti granit, granodiorit batuan beku ultra basa serta
endapan mineralisasi.
#erbedaan yang paling mendasar dari pembentukan endapan residu
dengan endapan magmatik a$al, magmatik akhir dan hidrotermal adalah
tekanan dan temperatur pembentukan, dimana pembentukan endapan ini tidak
dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur yang berasal dari magma.
#embentukan endapan residu dipengaruhi oleh gaya-gaya geologi yang
bersumber dari luar bumi 2eksogen3, khususnya pelapukan kimia dan fisika
pelapukan akan berlangsung pada seluruh batuan dan endapan mineralisasi
yang telah tersingkap dipermukaan bumi, dimana intensitas pelapukannya
sangat ditentukan oleh komposisi kimia dari endapan mineralisasi, serta iklim
yang yang berlangsung didaerah tersebut, khususnya curah hujan.
Selain iklim dan komposisi kimia batuan, yang berpengaruh terhadap
pelapukan kimia, factor lainnya adalah komposisi fisik batuan, struktur geologi,
porositas dan tektonik.
4ubungan iklim dengan komposisi kimia batuan, dimana untuk iklim tropis
dengan curah hujan tinggi, maka pelapukan kimia dan fisik akan maksimal. #ada
batuan atau mineralisasi yang bersifat basa - ultrabasa, bila kontak dengan
udara atau air hujan akan terjadi pada pelapukan kimia dan fisiknya yang
maksimal. Sedangkan batuan yang bersifat asam sampai dengan intermeditr
bila terjadi kontak dengan udara dan air hujan pelapukan yang terjadi tidak
semaksimal seperti batuan yang bersifat basa-ultrabasa. 5ondisi ini sesuai
dengan reaksi bowens yang mana batuan yang bersifat basa-ultrabasa terbetuk
duluan dan akan melapuk lebih dulu dibandingkan dengan batuan yang
mengandung mineral asam-intermediet air hujan relative melarutkan mineral
karena air hujan mengandung ),6 dan sedikit asam dari atmosfir.
4ubungan sifat fisik batuan, struktur dan tekstur dengan pembentukan
endapan residu, bila struktur geologinya rapat 2patahan dan rekahan3 dan
porositas tinggi, maka pelapukan kimia dan fisika akan maksimal, dibandingkan
struktur yang jarang dan porositas yang kecil. 4al ini disebabkan air hujan akan
terakumulasi baik pada struktur geologi rapat dan porositas yang tinggi.
4ubungan kondisi tektonik dengan pembentukan endapan residu adalah
pada daerah dengan kondisi pengangkatan berangsur, setelah pengangkatan
a$al yang terletak pada lereng topografi yang tidak kritis, maka hasil pelapukan
akan tebal, sebab fluktuasi permukaan air tanah akan berangsur dan membentuk
penampang pelapukan akan menebal sampai ratusan meter.
#elapukan pada pembentukan endapan residu ini sebagai+
- enghancurkan 2#elapukan (isik, kimia, dan biologi3, memeindahkan
dan mengumpulkan.
- engubah material kurang berharga menjadi material berharga.
- elepaskan mineral aksesoris yang resisten melalui proses desintegrasi
mineral batuan disekitarnya.
5ondisi pelapukan batuan terhadap endapan bijih dan non logam
dipengaruhi oleh p4 dan e4 dari media penyebab dan lingkungannya. Dimana
untuk batuan yang tersusun oleh mineral-mineral mafic, #lagioklas basa dan
batuan karbonat akan intensif dipengaruhi oleh air hujan yang bersifat asam.
5ondisi ini disebabkan oleh pembentukan batuan tersebut, terutam batuan beku
ultra basa. Terjadi peda lingkungan basa dan temperature tinggi 27899: )3
sedangkan air hujan bersifat asam, sehingga kondisi ini bertolak belakang yang
menyebabkan batuan mudah mengalami pelapukan.
5ehadiran mineral-mineral%unsur-unsur tertentu pada hasil pelapukan
berhubungan erat dengan mobilitas mineral-mineral tersebut terhadap proses
pelapukan normal.
#resentase kehadiran unsur-unsur logam, non logam dan unsur lain
dipengaruhi oleh mobilitas dan ketahanan mineral terhadap proses reduksi,
oksidasi, karbonisasi, berat jenis serta posisinya terhadap ;ona pelapukan.
Diba$a ;ona oksidasi maka unsure yang memiliki mobilitas lebih tinggi dan tidak
terpengaruh oleh proses oksidasi serta memiliki berat jenis lebih besar akan lebih
benyak dijumpai.
Setelah endapan bijih terbentuk, dan kemudian tersingkap di permukaan,
maka akan mengalami pelapukan yaitu pelapukan fisik dan kimia. 'ika pelapukan
kimia dominant dan proses erosi relati"e tidak mempengaruhi, maka akan
terbentuk endapan residu dibagian atas endapan bijih.
Akibat pengaruh pelapukan terhadap endapan bijih, maka akan terbentuk
;ona pelapukan. 5onsentrasi endapan residu, 'ika kondisinya ideal maka akan
terbentuk penampang lengkap, bila tidak ada bagian yang tererosi.
!agian atas dari ;ona pelapukan endapan bijih%mineralisasi, disebut
gossan, yang merupakan bongkah-bongkah mineralisasi. Daerah ini terjadi jika
telah mengalami pengangkatan, dilanjutkan proses pelapukan dan erosi. Setelah
pembentukan gossen, maka pada bagian ba$ahnya akan terbentuk ;ona
pelindian atau pencucian, kemudian akumulasi dari bijih -bijih primer yang
mengalami proses oksidasi yang kemudian akan membentuk mineral-mineral
oksida skunder seperti limonit, hematite atau pun mineral-mineral sulfide lainnya.
*ona oksidasi merupakan ;ona pengayaan mineral-mineral oksida sekunder.
Setelah pembentukan ;ona pelindihan dan ;ona oksidasi, maka
selanjutnya adalah proses pelarutan garam-garam dan asam sulfat yang
berlangsung diba$ah muka air, dimana ;ona ini merupakan ;ona sulfidasi atau
;ona pengkayaan supergene, mineral-mineral yang terbentuk pada ;ona ini
adalah sulfide skunder, mialnya kalkosit2)u6S3. 0eaksi-reaksi kimia terhadap
mineral-mineral primer yang terkonsentrasi pada endapan bijih akan terjadi pada
;ona oksidasi dan sulfidasi.
Akibat adanya proses pelindihan menyebabakan migrasi logam-logam
tertentu damapak dari pelarutan mineral-mineral primer sulfida, akan
meninggalkan jarak berupa rongga-rongga yang merupakan tempat keberadaan
a$al mineral - mineral primer.
Endapan konsentrasi residu, umumnya terjadi terhadap endapan mineral
primer, porfir, "ein, dessiminated, dan replacement. !eberapa contoh endapan
residu antara lain+ endapan residu nikel residu besi, residu managan, residu
alumunium dan lain-lain.
!. #embentukan Endapan Allu"ial
Setelah batuan pemba$a unsur mineral terbentuk dan tersingkap, karena
pengaruh iklim menyebabakan batuana pemba$a tadi mengalami desintegrasi
dan dekomposisi, kondisi ini terus berlangsung sejak a$al tersingkap hingga
hingga keberadaannya saat ini, sehingga akan terbentuk endapan hasil
pelapukan. !ila pelapukannya tidak tertransportasi maka akan terbentuk
endapan residu, dan tertransportasi membentuk endapan allu"ial atau endapan
konsentrasi .pada proses pembentukan endapan konsentrasi dia$ali proses
erosi terhadap material sumber yang mkengalami pelapukan dan masih kompak.
Endapan allu"ial adalah endapan hasil pelapukan yang mengalami erosi,
tertransportasi dan sedimentasi, yang terakumulasi.
Sumber endapan allu"ial berasl dari hasil pelapukan daerah sepanjang
sungai yang kemudian tererosi dan tertransportasi. Endapan sungai ini akan
terakumulasi sejalan dengan berkurangnya gradient kemiringan sungai.
Akumulasi endapan sungai ini dapat dijumpai dari hulu, hilir, muara sungai dan
sepanjang garis pantai.
). Erosi Tertransportasi dan Sedimentasi
Setelah material sumber endapan mengalami erosi, maka material ini
akan tertransportasi oleh media air sepanjang sungai .!entuk dasar sungai yang
tidak rata, sebagai akibat terdapatnya endapan batuan%mineral-mineral yang
resisten, akan menyebabkan perubahan kecepatan aliran sungai, perubahan ini
akan menyebabka minerl-mineral berat yang a$alnya tertransportasi akan
mengendap dan terakumulasi pada bagian dasar sungai.mineral-mineral berat
yang resisten terhadap perubahan fisik dan kimia ini antara lain+ emas, casitrit,
kromit, intan platina dll. #erubahan kecepatan aliran sungai ini akan
meyebabakan pula pengandapan sediment lain akan bergradasi ke arah atas
sesuai dengan berat jenis atau ukuran sediment tersebut. Sedimen yang memiliki
berat jenis besar%ukuran besar akan terendapkan terlebih dahulu yang kemudian
diikuti oleh sediment yang berat jenis dan ukuran yang lebih ringan.
5enampakan ini akan memperlihatkan suatu struktur yang disebut
<gradede bedding/.. #ada kondisi tertentu dimana aliran sungai sangat pekat
dengan energi yang kuat 2arus cepat3, maka terjadi endapan yang sangat tidak
teratur dan yang akan mengalami pengendapan pertama adalah material yang
tertransport terlebih dahulu.
#ada pengendapan emas sekunder, umumnya akan berasosiasi baik
dengan endapan allu"ial yang berukuran bongkah-bongkah krikil, dan akan
dijumpai hingga =nugget dan peletit yang berukuran besar.
aterial yang tertransportasi dan tersedimentasi, terutama mineral-
mineral bijih yang keras dan resisten memiliki nilai ekonomis yang tinggi, akan
semakin berukuran kecil dan berbentuk membulat sejalan dengan jauhnya jarak
transportasi. ineral-mineral yang tersedimentasi di sepanjang pantai akan
memiliki ukuran pasir 27%7> -6 mm3 dan bahkan berukuran lanau-lempung.
Sedangkan yang berukuran lanau-lempung adalah kasiterit dan bauxite.
Endapan-endapan ini sangat dikontrol oleh arus sungai yang masuk ke laut dan
pengaruh ombak serta pasang surut sebagai agen sedimentasi.
ineral-mineral lain yang terendapkan pada alur sungai seperti emas,
intan, kasitrit, platina, kromit, besi, dan lainnya, akan terkonsentrasi pada sungai
meandering baik pada bagian luar dan dalam. Endapan ini akan berkembang
mengikuti perkembangan alur sungai purba hingga saat ini.
)ontoh endapan aluu"ial yang memiliki nilai ekonomis tinggi di &ndonesia
antara lain+
7 &ntan didaerah artapura, 5alimantan.
6 Emas didaerah kalimanatan, Sumatra ja$a barat, Sula$esi, 1T! dan
1TT.
? #asir besi di 'a$a Tengah
@ 5asiterit dipulau !angka, !intan, dan Singkep.
2.2.- Metas'%at#s%e k'ntak
Dalam proses magmatic dimana adanya intrusi dari magma terhadap
batuan sampingnya, maka oleh pengaruh kontak dari gas pada temperatur tinggi
yang keluar dari magma, akan terjadi dua gejala yang penting.
Effect gas panas ini menurut !arrel ada dua macam+
7. Contact Metamorphism. Aaitu effect gas panas diikuti penambahan
material baru dari dapur magma.
6. Contact Metasomism, yaitu effect gas panas diikuti penambahan
material basa dari dapur magma.
#enambahan pada contact metamorphism menimbulkan cebakan mineral
yang penting, kecuali beberapa non metalicl deposite sepertri sillimanite,
sedangkan dalam contact metasomisim dapat menghasilkan cebakan mineral
yang berharga dan sifatnya lain sama sekali.
2.+ Pe%etaan Endaan Ba!an "al#an dan B#j#!
engetahui batas-batas $ilayah yang dipetakan dari peta datar topografi
lalu menentukan batasan koordinat tersebut.
Dari data pustaka kita mencari batas-batas yang terdapat dalam batuan
dan bahan galian yang ada disitu
!uat peta kontur secara detail 2 ilmu Ukur Tanah 3 Bbesok tugas sur"eyor
#eta selesai , cari input data geologi 2 'unior Ceologist 3 untuk bahan
galian bijih 2 emas, perak , besi dll 3 karena tidak ada kedudukannya
maka luasan daerah kita cari dengan tracking C#S lalu plot di peta kontur
% peta dasar yang kita buat.
5ita cari titik-titik ore tersebut dengan cara +
Tracking float 2 susur sungai 3
#etunjuk adanya bahan galian tersebut 2 ngisor , penyaring emas , skarn,
porfiri 3
Setelah tau penyebarannya maka kemudian diambil sample 0andom
2 per @m, 8m ..... 3
5emudian diplotting pada peta 2 di ..... dibunderi 3 setelah itu peta di grade
dengan jarak tertentu dengan tujuan mengetahui penyebarannya.
Dari sample kita deskripsi dengan standar deskripsi. ,uput dari deskripsi
antara lain +
!'
5adar
ineral pengotor
Setelah itu dilakukan pengeboran untuk mengetahui ketebalan dan
kedalaman 2Dellsite3
2., Pe%(uatan Su%ur Uj# . Test P#t /
Untuk memperoleh bukti mengenai keberadaan suatu endapan bahan
galian di ba$ah tanah dan mengambil contoh batuan 2rock samples3-nya
biasanya digali sumur uji 2test pit) dengan mempergunakan peralatan sederhana
seperti cangkul, linggis, sekop, pengki, dsb.
!entuk penampang sumur uji bisa empat persegi panjang, bujur sangkar,
bulat atau bulat telur 2ellip3 yang kurang sempurna. Tetapi bentuk penampang
yang paling sering dibuat adalah empat persegi panjangE ukurannya berkisar
antara F8 G 799 m sampai 789 G 699 m. Sedangkan kedalamannya tergantung
dari kedalaman endapan bahan galiannya atau batuan dasar (bedrock)nya dan
kemantapan 2kestabilan3 dinding sumur uji. !ila tanpa penyangga kedalaman
sumur uji itu berkisar antara @ - 8 m.
Agar dapat diperoleh gambaran yang representatif mengenai bentuk dan
letak endapan bahan secara garis besar, maka digali beberapa sumur uji dengan
pola yang teratur seperti empat persegi panjang atau bujur sangkar 2pada sudut-
sudut pola tersebut digali sumur uji3 dengan jarak-jarak yang teratur pula 2799 -
899 m3, kecuali bila keadaan lapangan atau topografinya tidak memungkinkan.
Dengan ukuran, kedalaman dan jarak sumur uji yang terbatas tersebut, maka
"olume tanah yang digali juga terbatas dan luas $ilayah yang rusak juga sempit.
2.- Pe%(uatan Par#t Uj# . Tren$! /
#ada dasarnya maksud dan tujuannya sama dengan penyelidikan yang
mempergunakan sumur uji. Demikian pula cara penggaliannya. Aang berbeda
adalah bentuknyaE parit uji digali memanjang di permukaan bumi dengan bentuk
penampang trapesium dan kedalamannya 6-? m, sedang panjangnya tergantung
dari lebar atau tebal singkapan endapan bahan galian yang sedang dicari dan
jumlah 2"olume3 contoh batuan 2samples3 yang ingin diperoleh. !erbeda dengan
sumur uji, bila jumlah parit uji yang dibuat banyak dan daerahnya mudah
dijangkau oleh peralatan mekanis, maka penggalian parit uji dapat dilakukan
dengan dragline atau hydraulic excavator (back hoe3.
Untuk menemukan urat bijih yang tersembunyi di ba$ah material penutup
sebaiknya digali dua atau lebih parit uji yang saling tegak lurus arahnya agar
kemungkinan untuk menemukan urat bijih itu lebih besar. !ila kebetulan kedua
parit uji itu dapat menemukan singkapan urat bijihnya, maka jurusnya 2strike3
dapat segera ditentukan. Selanjutnya untuk menentukan bentuk dan ukuran urat
bijih yang lebih tepat dibuat parit-parit uji yang saling sejajar dan tegak lurus
terhadap jurus urat bijihnya.
2.0 Pe%('ran Eksl'ras#
#ada pemboran eksplorasi bahan galian biasanya diambil percontoh yang
dimana percontoh ini ditaruh pada core box 2 kotak sample 3. Dimana hasil core
ini akan dilakukan pemerian atau deskripsi pada tiap sampling atau perconto.
#ada kegiatan pemboran eksplorasi perlu dilakukan dokumentasi pemboran
seperti membiierikan nomor lubang bor, nama tempat pemboran serta
koordinatnya. Setelah itu kita harus tahu kemiringan lubang bor serta a;imuthnya
untuk kegiatan pemboran miring. !iasanya pada pemboran akan didapat data
log bor dimana ini berisi data letak bahan galian pada kedalaman tertentu.
)ontoh langkah-langkah dalam pemboran eksplorasi untuk mendapatkan
senya$a 4idrokarbon dan mendapatkan data tentang di ba$ah permukaan , +
#embuatan rencana pemboran + titik koordinat, ele"asi, perkiraan lithologi
dan tekanan formasi, program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa
cutting, logging, dan testing.
#ersiapan pemboran + pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor dan
peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu 2jaringan telekomunikasi, air,
listrik, dsb3, perhitungan perkiraan biaya pemboran. #emboran eksplorasi
sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui coring dan pemeriksaan
cutting.
2.1 Est#%as# Su%(erda)a M#neral dan *adangan
Dalam kegiatan eksplorasi sumberdaya mineral adalah suatu bahan yang
dicari dan perlu dilakukan perhitugan sumber daya. Selain itu dalam pencarian
sumberdaya kita perlu mencoba mencari cadangan sumberdaya tersebut.
Dimana ini cadangan merupakan informasi yang paling utama dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan kegiatan penambangan. Sehingga
diperlukanlah estimasi dalam perhitungan sumber daya dan cadangan tersebut.
Dalam melakukan estimasi cadangan dapat diberlakukan dengan
berbagai cara. Aaitu +
etode &soline
etode Daerah #engaruh
etode #enampang
etode !lok
Dan lainnya.
2.1.1 Met'de Is'l#ne
etoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan
dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan. Holume dapat dihitung dengan
cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur, kemudian
mempergunakan prosedur-prosedur yang umum dikenal.
2.1.2 Met'de Pena%ang
#ada prinsipnya, perhitungan cadangan dengan menggunakan metoda
penampang ini adalah mengkuantifikasikan cadangan pada suatu areal dengan
membuat penampang-penampang yang representatif dan dapat me$akili model
endapan pada daerah tersebut.
#ada masing-masing penampang akan diperoleh 2diketahui3 luas
batubara dan luas o"erburden. Holume batubara I o"erburden dapat diketahui
dengan mengalikan luas terhadap jarak pengaruh penampang tersebut.
#erhitungan "olume tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan 7 2satu3
penampang, atau 6 2dua3 penampang, atau ? 2tiga3 penampang, atau juga
dengan rangkaian banyak penampang
2.1.+ Met'de Bl'k
Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah metode
penaksiran, terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa dilakukan
yaitu metode klasik yang terdiri dari 11# 2Neighborhood Nearest oint3 dan &DD
2!nverse "istance #eighting3 serta metode non klasik yaitu penaksiran dengan
menggunakan $riging. etode $riging adalah yang paling baik dalam hal
ketepatan penaksirannya 2interpolasi3, metode ini sudah memasukkan aspek
spasial 2posisi3 dari titik referensi yang akan digunakan untuk menaksir suatu titik
tertentu.
BAB III
TU"AS DAN PEMBAHASAN
+.1 Tugas
embuat model estimasi metode penampang.
enghitung estimasi sumber daya metode penampang dan isoline 2 Soal
Terlampir di lampiran3.
+.2 Pe%(a!asan
enghitung estimasi sumber daya metode penampang Cunung !arat 7
dan Cunung Timur 7
7. Cunung !arat 7
enghitung luas dengan menggunakan kotak dari ;ona pemineralan.
Tiap satu kotak bernilai 9,7 yang kemudian dikalikan jumlah kotak dan
kemudian dikali dengan skala.
.intasan &-&&
enghitung Holume 7 JK2 .77 L .6 3 % 6 M G 799
J K2 668L6@3% 6 M G 799
J 76@89 m
?
enghitung Holume 6 JK2 .76 L .?3 % 6 M G 799
J K2 6@L?93% 6 M G 799
J 6F99 m
?
enghitung Holume total JK2 H77 LH6 3 % 6 M
J 76@89 L F99
J 78789 m
?
.intasan &&-&&&
enghitung Holume 7 JK2 .77 L .6 3 % 6 M G 799
J K2 7N?L?6?3% 6 M G 799
J 68?99 m
?
enghitung Holume 6 JK2 .76 L .?3 % 6 M G 799
J K2 7N9L93% 6 M G 799
J O999 m
?
enghitung Holume total JK2 H77 LH6 3 % 6 M
J 68?99 L O999
J ?@?99 m
?
6. Cunung Timur 7
enghitung luas dengan menggunakan kotak dari ;ona pemineralan.
Tiap satu kotak bernilai 9,7 yang kemudian dikalikan jumlah kotak dan
kemudian dikali dengan skala.
.intasan &-&&
enghitung Holume 7 JK2 .77 L .6 3 % 6 M G 799
J K2 O9L7>73% 6 M G 799
J 76889 m
?
enghitung Holume 6 JK2 .76 L .?3 % 6 M G 799
J K2 @?9L@893% 6 M G 799
J @@999 m
?
enghitung Holume ? JK2 .76c L .?c3 % 6 M G 799
J K2 ?NL93% 6 M G 799
J 7O99 m
?
enghitung Holume total JK2 H77 LH6L H? 3 % 6 M
J 76889 L @@999L7O99
J 8N@89 m
?
.intasan &&-&&&
enghitung Holume 7 JK2 .77 L .6 3 % 6 M G 799
J K2 @89L@>F3% 6 M G 799
J @8N89 m
?
enghitung Holume 6 JK2 .76 L .?3 % 6 M G 799
J K2 9LF>3% 6 M G 799
J ?N99 m
?
enghitung Holume ? JK2 .76c L .?c3 % 6 M G 799
J K2 O9L93% 6 M G 799
J @899 m
?
enghitung Holume total JK2 H77 LH6L H
?
3 % 6 M
J @8N89L?N99L@899
J 8@789 m
?
enghitung Estimasi andesit dengan metode isoline dan penampang
7. enggunakan metode isoline perhitungan "olume menggunakan rumus
K2 .77 L .6 3 % 6 M G !T kontur.
)ontoh perhitungan "olumenyan +
J K2 77699L@6@993% 6 M G 68
J >F9999 m
?
5emudian dihitung seluruh "olume sampai luas daerah ke 67. Dimana
didapat "olume total sebesar O?@9@NFNF m
?
. Setelah didapat "olume total dicari
nilai tonase dengan nilai "olume total dikali density dari andesit yang bernilai 6,F
ton%m
?.
.
1ilai Tonase Andesit J O?@9@NFNF m
?
G 6,F ton%m
?.

J 6867O?7F68 ton
6. #erhitungan dengan etode #enampang.
#erhitungan metode ini hampir sama dengan cara perhitungan metode
penampang bor dengan menggunakan banyak kotak tiap penampang.
)ontoh P#erhitungan Holumenya +
J K2 @N9999L>799993% 6 M G 899
J 6F6899999 m
?
5emudian mencari nilai tonase andesit metode penampang.
1ilai Tonase Andesit J O?N6FO999 m
?
G 6,F ton%m
?.

J 68???8??99 ton
BAB I2
ANALISA
Dalam mencari sumberdaya dan cadangan digunakan metode tertentu
untuk menetukan nilai "olume dan tonasenya. #ada kali ini digunakan metode
isoline atau kontur dan penampang.
#ada metode penampang pertama yang menggunakan lubang bor perlu
menghitung luas daerah ;ona pemineralan tiap kotak. #ada penentuan lubang
bor a;imuth berpengaruh untuk menentukan arah lubang bor diba$ah tanah.
#ada a;imuth nilai 9-7N9: arah lubang bor menuju arah kemenerusan ;ona
pemineralan sedangkan a;imuth 7N9-?>9: arah pemborannya mendekati lubang
bor sebelumnya dan menentukan letak kedalaman keberadaan mineral.
#ada metode isoline yang mencari nilai tonase andesit dihitung luasan
deaerah masing-masing dari kontur yang mele$atinya. A$alnya kontur ini dibuat
lagi untuk mendapatkan besar o"erburden andesit tiap daerah kontur.
5emudian luas daearah tiap kontur dicari "olumenya untuk mendapatkan nilai
tonase. #ada perhitunga metode isoline didapatkan nilai tonase sebesar
6867O?7F68 ton sedangkan metode penampang didapat tonase sebesar
68???8??99 ton. 5edua metode ini menggunakan cara masing-masing sehingga
didapat nilai yang berbeda. &ni bisa disebabkan kontur yang berbeda penarikan
garisnya tiap daerah kemudian untuk penampang disebabkan oleh pengambilan
jarak penampang dan jarak lubang bor. Tetapi dalam perbandngan kedua metode
ini lebih baik menggunakan metoe penampang dikarenakan metode ini hanya
mengambil daerah ;ona pemineralan saja sedangkan untuk metode isoline
mengambil seluruh daerah kontur yang dile$ati daerah tersebut.
BAB 2
3ESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat adalah +

1ilai "olume ;ona pemineralan pada daerah gunung timur 7 .intasan &-&&
adalah 8N@89 m
?

1ilai "olume ;ona pemineralan pada daerah gunung timur 7 .intasan &&-
&&& adalah 8@789 m
?

1ilai "olume ;ona pemineralan pada daerah gunung barat 7 .intasan &-&&
adalah 78789 m
?

1ilai "olume ;ona pemineralan pada daerah gunung barat 7 .intasan &&-
&&& adalah ?@?99 m
?

1ilai tonase andesit metode penampang adalah 68???8??99 ton

1ilai tonase andesit metode isoline adalah 6867O?7F68 ton


DA4TAR PUSTA3A
Anonym. 697? Qjenis-jenis dan klasifikasi bahan galian/ blogspot.com.
http+%%ssbelajar.blogspot.com%697?%97%jenis-jenis-dan-klasifikasi-bahan-
galian.html. Diakses #ada tanggal 7> (eb. 7@
Anonym. 6977 Qproses pembentukan endapan bahan galian/ blogspot.com
http+%%tambangunsri.blogspot.com%6977%76%proses-pembentukan-endapan-
bahan-galian.html. Diakses pada tanggal 7> (eb. 7@
Anonym , 697? prosedur pemetaan bahan galian
http+%%allcongsgeo.blogspot.com%6976%9@%prosedur-pemetaan-bahan-
galian.html. diakses pada tanggal 66 (eb 7@
Anonym, 697? Q sumur uji $ordpress.com
http+%%fileR.$ordpress.com%tag%sumur-uji%. Diakses pada tanggal 96 aret
697@
Disnu Adik, 6976, eksplorasi dan deliniasi
http+%%migas$isnuadik.blogspot.com%6976%79%pemboran-eksplorasi-
deliniasi.html. diakses pada tanggal 9O aret 697@
Anonym,699F, estimasi sumberdaya cadangann dengan metode
konvensional http+%%$$$.scribd.com%doc%77??F@F78%69%H&&-6-Estimasi-
Sumberdaya-)adangan-dengan-etoda-5on"ensional. diakses pada tanggal
9> April 697@

Anda mungkin juga menyukai