LANDASAN TEORI
Andesit adalah batuan beku yang berasal dari magma yang biasanya
meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir dan penyebarannya
bisa mencapai beberapa kilometer, batu andesit terbentuk pada temperatur antara
900 – 1100 derajat celcius, pada komposisi andesit terdapat sekitar 52 dan 63
persen kandungan silica (SiO2) adapun mineral – mineral penyusun utamanya yaitu
Batu andesit ini termasuk batu ektrusif dan biasanya memiliki warna abu –
abu, hijau, merah dan jingga, memiliki tekstur dan permukaan halus tetapi tidak
massive, batu andesit bisa dimanfaatkan sebagai bahan batu belah, untuk bahan
3.2 Pertambangan
biasanya dilakukan proses peledakan yang bertujuan untuk memberai batuan agar
22
23
Crushing plant adalah suatu unit pengolahan bahan galian dimana terdapat
tahapan memiliki ukuran hancuran yang berbeda – beda dengan tujuan untuk
mereduksi ukuran yang awalnya berukuran besar menjadi berukuran kecil seperti
kerikil dan abu. Pada crushing plant ini juga terdapat alat – alat yang digunakan
material yang telah dihancurkan. Adapun bagian-bagian dari crushing plant yaitu :
3.3.1 Hopper
Hopper (Gambar 3.1 dan Gambar 3.2) adalah alat penampungan material
sementara dari tambang sebelum masuk pada alat penghancur (jaw crusher),
ukuran hopper ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan, hopper memiliki bentuk
persegi dan persegi panjang. Fungsi dari hopper ini supaya material tidak langsung
Untuk mengetahui volume dari hopper maka digunakan rumus dibawah ini
yaitu :
(𝒑 𝒙 𝒍)+(𝒑𝒃 𝒙 𝒍𝒃)
V= 𝟐
𝒙𝐇
Keterangan :
V = Volume (m3)
H = Tinggi (m)
Grizzly feeder (Gambar 3.3) adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan
material dari hopper menuju alat pemecah batuan, bagian dari grizzly feeder ini
terdiri dari plat besi tebal sebagai tempat jatuhan material dan bagian susunan
batang – batang baja yang membentuk ukuran lubang tertentu, selain berfungsi
sebagai pengumpan material alat ini juga dapat memisahkan material umpan yang
25
memenuhi ukuran yang diharapkan. Cara kerja dari grizzly feeder ini yaitu dengan
menggunakan getaran yang berasal dari eksentrik shaft yang berada di body feeder
Jaw crusher (Gambar 3.4) diperkenalkan oleh Blake dan Dodge, dan
peralatan pemecah batu yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat ideal
dan sesuai untuk penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap
hingga dapat mencapai 320Mpa. Jaw crusher ini mempunyai keunggulan struktur
sederhana, kinerja stabil, perawatan mudah, menghasilkan partikel akhir dan rasio
penghancuran tinggi. Jadi jaw crusher merupakan salah satu mesin penghancuran
Cara kerja jaw crusher secara umum yaitu bahan galian di masukkan melalui
rahang kemudian bahan galian tersebut akan di tekan oleh dinding-dinding Fixed
Jaw Plate dan moving jaw plate. Kemudian moving jaw plate akan bergerak yang
mundur dengan di atur oleh Toggle Plate sehingga bahan galian akan tertumbuk
oleh dinding-dinding tersebut sehingga bahan galian akan pecah dan berubah
1. Jaw crusher sistem blake (titik engsel di atas) Banyak dipakai oleh pabrik-
satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang ayun. Titik pivat
terletak pada bagian atas rahang gerak atau diatas kedua rahang pada garis
tengah bukaan rahang. Pada sistem ini, umpan dimasukkan kedalam rahang
berbentuk V yang terbuka keatas. Satu rahang tetap dan tidak bergerak,
sedangkan rahang yang satu lagi membuat sudut 200 – 300 dan dapat
dua rahang. Muka rahang ini mempunyai alur dangkal yang horizontal.
Umpan besar yang terjepit antara bagian atas rahang dipecah dan jatuh
2. Jaw crusher sistem dodge (titik engsel di bawah) Banyak dipakai di pabrik
Dodge jaw crusher sama seperti pada cara kerja blake jaw crusher. Pada
sistem ini, titik engsel berada dibawah sedangkan bagian atas bergerak
cepat rusak , maka biasanya dilapisi dengan bahan yang tahan tekanan dan
yaitu:
Ukuran feed
Ukuran produk
Kapasitas mesin
Sifat batuan
pada sistem produksi yang diterapkan. Kapasitas desain diketahui dari spesifikasi
yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin peremuk dan kapasitas nyata didapatkan
Gaya tekan
Gaya gesek
Gaya gravitasi
akhir arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika
gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya meloncat - loncat ke atas saja.
K = 0.6 X Lr X So
Keterangan :
K = Kapasitas ( ton/jam)
dan industri kimia, alat ini dapat menghancurkan material yang keras contohnya
batu, kuarsa, granit, bijih tembaga dan batu kapur. Bagian cone crusher ini terdiri
dari frame, hopper, mainshaft, head nut, mantel, concave, top shell, eksentrik,
dan tertiary crusher lanjutan dari primary crusher. Untuk cara kerja dari cone
crusher yaitu motor menjalankan eccentric shaft shell untuk berbalik melalui poros
29
horizontal dan sepasang bevel gear. Poros dari crusher cone berayunan dengan
berdekatan dengan dinding roll mortar dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, bijih besi
1. Feed (umpan)
3. Stroke
C = 7 + { S – 0,05 } x D²
0,11
Keterangan :
3.3.5 Screen
Screen (Gambar 3.6) adalah merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
atas ayakan, material yang lebih kecil dari lubang ayakan dapat lolos ke bawah
ayakan sebagai produk halus (undersize) sedangkan partikel yang lebih kasar dari
lubang ayakan sehingga ukuran yang didapatkan bisa seragam, alat yang
Keterangan :
K = Kapasitas ( ton/jam)
Belt conveyor (Gambar 3.7) adalah suatu alat transportasi yang digunakan
untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lain dan digerakan oleh
32
motor, belt conveyor digunakan untuk memindahkan material dalam jumlah besar,
baik material yang memilki bentuk beraturan maupun tidak beraturan. Pemilihan belt
peralatan yang sederhana, alat ini terdiri dari sabuk sebagai elemen pembawa
material yang akan di angkut dan tahan terhadap pengangkutan benda padat,
sabuk yang dipakai dalam belt conveyor dapat dibuat dari berbagai jenis bahan
contohnya dari karet, kulit, logam dan plastik, pemilihan sabuk ini tergantung dari
Belt conveyor dapat digunakan untuk mengengkut material baik yang berupa
“unit load” atau “bulk material” secara mendatar ataupun miring. Yang dimaksud
dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung jumlahnya satu per
satu, contohnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan bulk material adalah material
yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya pasir, semen dll.
yang ada di atas belt, kemudian belt digerakkan oleh drive / head pulley dengan
menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya
33
3. Kapasitas tinggi
4. Serba guna
K = 3600. V. G
1000.L
Keterangan :
K = Kapasitas (ton/jam)
V = Kecepatan (m/s)
elektrik atau menggunakan mesin maka alat ukur yang dibutuhkan yaitu belt scale.
Belt scale adalah alat ukur yang dipasang pada belt conveyor digunakan untuk
mengukur laju aliran massa atau bahan yang dilewatkan melalui roda putar
34
stasioner (dipasang pada conveyor). Alat timbang ini juga biasa dikenal dengan
gerak. Kebanyakan jenis timbangan ini merupakan bagian awal dari proses kontrol
aliran dari sebuah jalur conveyor. Dalam hal ini satu buah alat timbang
biasanya terdiri dari satu set roller idler atau plat. Penahan beban dipasang diatas
load cell, load cell itu berfungsi untuk mengukur massa materi yang dilewatkan
kecil yang sudah sesuai dengan standar industri. Hasil akhir dari perhitungan massa
gerak sabuk conveyor yang digunakan untuk mengangkut materi tersebut. Tujuan
dari penggunaan alat beltscale yaitu untuk mengetahui jumlah (Tonase per satuan
waktu) material dari gudang batu yang masuk kedalam secondary crusher.
merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja terhadap waktu
yang tersedia untuk bekerja / waktu produktif yang dinyatakan dalam (%).
Untuk dapat mencari efisiensi kerja maka harus dicari waktu efektif dengan
We = Wp – Wh
Keterangan :
Setelah waktu efektif diketahui selanjutnya dapat dicari efisiensi kerja secara
𝑾𝒆
EF = 𝑾𝒑 x 100%
Keterangan:
Tabel 3.1
Data Beltscale PT MSS