BAB II
TINJAUAN UMUM
Provinsi Jawa Barat. Produksi utama dari kegiatan penambangan batuan andesit
adalah batuan split 1-2 cm dan abu batuan. Adapun sistem penambangan yang
9233493 mN. Untuk menuju lokasi penelitian dapat ditempuh melalui jalur darat
menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua dengan rute dari Bandung
Padalarang.
Cianjur.
8
Gambar 2.1
Peta Lokasi Dan Kesampaian Daerah
9
10
pada musim hujan, dan 70% pada musim kemarau. Curah hujan rata-rata tahunan
Tabel 2.1
Curah Hujan dan Hari Hujan Kabupaten Bandung Barat
Curah Hujan (mm) Hari Hujan (hari)
Bulan
2013 2014 2013 2014
Januari 352 324,6 23 26
Februari 250,8 150,6 19 16
Maret - 162,4 - 13
April 221,,3 121,8 22 17
Mei 204 119,5 23 20
Juni 99,9 87,9 17 16
Juli 118,3 29,1 16 11
Agustus 22,4 80,3 7 4
September 2 31,8 5 1
Oktober 183,4 33,5 16 4
November 180,9 284,1 17 22
Desember 255,9 283,5 19 18
Sumber : Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka, Tahun 2015
10
11
Ngamprah memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi yaitu sebanyak 4.605
terendah yaitu sebesar 452 jiwa/Km2 (Kabupaten Bandung Barat Dalam Angka
Tahun 2015)
yang berada di daerah Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan data yang diterima
dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, pada tahun 2013 jumlah pencari
dan kemiringan yang variatif dengan dataran terendah pada elevasi 125 mdpl dan
dataran tertinggi pada elevasi 2.150 mdpl. Persentase daerah dengan elevasi 500 –
1.000 mdpl, yaitu seluas 59.614,15 Ha atau sebesar 46,68% dari luas Kabupaten
Bandung Barat, sedangkan daerah dengan elevasi 1.500 – 2.000 mdpl dengan luas
10.480,39 Ha atau sebesar 8,10% dari luas wilayah Kabupaten Bandung Barat.
11
Gambar 2.2
Peta Topografi Daerah Kabupaten Bandung Barat
12
13
Lembar Bandung, Tahun 1973, oleh P.H.Silitonga) pada umumnya terdiri dari
endapan sedimen dan vulkanik berumur Kwarter (Plistosen), serta terdapat juga
1. Endapan danau (Ql, 0-125 m) terdiri dari lempung tufaan, batupasir tufaan,
tempat.
2. Tufa berbatuapung (Qyt), yang terdiri dari pasir tufaan, lapili, bom-bom, lava
3. Formasi Cilanang (Mtjl), terdiri dari napal tufaan, dan batu gamping massif.
4. Breksi tufaan, Lava batupasir, konglomerat (Pb), terdiri dari breki bersifat
5. Andesit (a), pada umunya berupa andeit augit hipersten hornblenda dan
andesit leuko. Dalam masa dasar terdapat banyak kaca dan felspar.
6. Basal (b), basal andesit mengandung olivin, dolerit, dan diorit hornblenda
7. Dasit (d), dasit hornblenda, dasit hipersten hornblenda, dasit augit hornblenda.
13
Gambar 2.3
Peta Geologi Reginonal Daerah Sekitar Lokasi Penelitian
14
15
menggali endapan bahan galian industri. Berdasarkan letak endapan batuan andesit
di lokasi penelitian, bentuk penambangan yang diterapkan adalah side hill type,
macam cara tergantung dari jenis material yang akan diberaikan. Apabila material
yang akan diberaikan mudah untuk digali, maka untuk kegiatan pemberaian material
sebagainya. Sedangkan apabila material yang akan diberaikan sulit untuk digali
Material yang akan diberaikan di lokasi penelitian yaitu adalah batuan andesit
Crawler Rock Drill (CRD) Furukawa PCR-200 dan 1 unit kompresor Airman,
arah pemboran tegak agar hasil fragmentasi batuan seragam dan sesuai dengan
15
16
Gambar 2.4
Foto Furukawa PCR-200 dan Kompresor Airman
Tahap selanjutnya jika lubang ledak telah siap maka, langkah berikutnya
adalah mengisi bahan peledak kedalam lubang ledak, dimana bahan peledak utama
2. Primer.
3. ANFO (Amonium Nitrat and Fuel Oil) produksi PT Multy Nitrotama Kimia
(MNK).
Lalu jika bahan peledak telah dimuat kedalam lubang ledak maka hal yang
perlu dilakukan adalah merangkai pola peledakanya, dimana pola peledakan yang
rangkaian seri, dengan Jumlah lubang ledak rata-rata berjumlah 20 lubang dengan
diameter 2.5 inci dengan kedalaman 6 meter. Jarak burden yang digunakan adalah
16
17
muat excavator Komatsu PC 300 tahun 2011 sebanyak 1 unit dengan kapasitas
bucket 2 LCM, dimana alat ini baru digunakan selama 4 tahun di lokasi penelitian,
sedangkan alat angkut yang digunakan adalah dump truck Hino Super Ranger FF
172 MA tahun 2001 sebanyak 3 unit dengan kapasitas bak dump truck sebesar 10
LCM, dimana alat ini telah digunakan untuk produksi selama 14 tahun.
Gambar 2.5
Foto Excavator Komatsu PC 300
Gambar 2.6
Foto Dump Truck Hino Super Ranger FF 172 MA
17
18
Gambar 2.7
Foto Kegiatan Pemuatan Material
ukuran batuan andesit yang sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh
1. Primary Crushing
material). Di bawah hopper sudah terpasang jaw crusher, yaitu alat peremuk
yang dapat meremuk dan mengecilkan ukuran batu andesit hingga berukuran
12–15 cm.
2. Secondary Crushing
andesit, dimana produk dari jaw crusher yang berukuran 12-15 cm kemudian
18
19
diangkut oleh belt conveyor yang sudah terintegrasi dengan vibrating screen
dan cone crusher, yaitu alat peremuk yang dapat meremuk dan mengecilkan
ukuran batuan andesit hingga berukuran 0,5 mm. Produk akhir dari proses
jalan.
c. Ukuran +20 mm – 30 mm, disebut split 2-3 digunakan untuk fondasi tiang
Gambar 2.8
Foto Fasilitas Pengolahan Batuan Andesit
19