Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ENDAPAN MINERAL

JORDAN ISKANDARSYAH 2104026


MESOTHERMAL
Mesothermal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi geotermal di mana suhu bumi di bawah permukaan
cukup tinggi, tetapi tidak sepanas sumber geotermal tinggi seperti yang ditemukan di daerah vulkanik. Suhu bumi di wilayah mesothermal
biasanya berkisar antara 150 derajat Celsius hingga 300 derajat Celsius. Kondisi mesothermal ini sering ditemukan di daerah dengan
aktivitas tektonik seperti zona subduksi atau di sepanjang retakan kerak bumi di daerah berbukit.
• Proses terjadinya kondisi mesothermal melibatkan berbagai faktor geologi dan geotermal. Beberapa faktor kunci yang
berperan dalam pembentukan sistem geotermal mesothermal adalah:
• Sumber Panas: Suhu tinggi di bawah permukaan bumi terkait erat dengan sumber panas bumi, yang bisa berasal dari
peluruhan unsur radioaktif dalam batuan atau dari panas yang dihasilkan oleh aktivitas magma di dalam kerak bumi.
• Air Tanah: Air yang ada di dalam tanah dapat meresap ke dalam celah-celah batuan dan mengalir ke dalam kedalaman
bumi. Air ini kemudian dipanaskan oleh sumber panas di bawah permukaan.
• Batuan Reservoir: Batuan yang berfungsi sebagai reservoar panas, seperti batuan beku atau batuan sedimen yang memiliki
porositas dan permeabilitas yang cukup baik untuk memungkinkan aliran air panas.
• Retakan dan Patahan: Adanya sistem retakan atau patahan dalam kerak bumi memungkinkan air panas untuk mengalir ke
permukaan, membentuk mata air panas, atau mendukung pembentukan sistem geotermal yang lebih besar.
• Ketika air tanah mengalir melalui batuan reservoir yang panas, suhu air tersebut meningkat. Air panas ini dapat muncul ke
permukaan dalam bentuk mata air panas, atau dalam beberapa kasus, digunakan untuk pembangkit listrik geotermal dengan
mengalirkan uap panas melalui turbin untuk menghasilkan listrik.
• Mesothermal geothermal systems dapat digunakan sebagai sumber energi panas bumi yang berkelanjutan dan juga dapat
memiliki potensi untuk pembangkit listrik geotermal, tergantung pada kondisinya.
hydrothermal
Hydrothermal deposit adalah salah satu jenis deposit mineral yang terbentuk melalui aktivitas hidrotermal di dalam kerak bumi. Deposit ini
biasanya mengandung berbagai jenis logam dan mineral berharga, seperti emas, perak, tembaga, timah, seng, dan lainnya. Proses pembentukan
hydrothermal deposit melibatkan interaksi antara fluida panas di dalam kerak bumi dan batuan asalnya. Berikut adalah proses terjadinya hydrothermal
deposit:
• Sumber Panas: Proses dimulai dengan adanya sumber panas di dalam kerak bumi, yang bisa berasal dari aktivitas magma di bawah permukaan atau
dari peluruhan unsur radioaktif dalam batuan. Panas ini memanaskan fluida di dalam kerak bumi.
• Fluida Hidrotermal: Air dan berbagai zat terlarut, seperti logam-logam, terlarut dalam fluida hidrotermal. Air ini bisa berasal dari air hujan yang
meresap ke dalam tanah atau dari air bawah tanah yang terperangkap di dalam batuan.
• Interaksi dengan Batuan: Fluida hidrotermal panas berinteraksi dengan batuan di sekitarnya. Proses ini melibatkan reaksi kimia yang melibatkan
pelarutan mineral dari batuan asalnya. Seiring berjalannya waktu, fluida ini mengandung zat-zat terlarut dari batuan yang dilarutkan selama reaksi
kimia ini.
• Transport Mineral: Logam dan mineral yang terlarut dalam fluida hidrotermal akan diangkut oleh fluida ke tempat lain dalam kerak bumi. Selama
proses ini, logam-logam ini dapat mengalami pengendapan atau presipitasi saat kondisi lingkungan berubah. Perubahan ini bisa termasuk penurunan
suhu, perubahan tekanan, atau perubahan konsentrasi zat-zat terlarut.
• Presipitasi Mineral: Mineral dan logam yang terlarut dalam fluida hidrotermal akan mengendap dalam bentuk partikel atau senyawa mineral saat
mencapai zona yang memungkinkan terjadinya presipitasi. Ini adalah tempat di mana logam-logam berharga dapat mengendap dan membentuk
deposit mineral.
• Pembentukan Deposit: Mineral dan logam berharga yang mengendap selama proses hidrotermal akan mengakumulasi seiring berjalannya waktu dan
membentuk deposit mineral yang dapat ditambang.
• Hydrothermal deposit seringkali terjadi di daerah-daerah dengan aktivitas geotermal atau vulkanik, dan mereka dapat menjadi sumber yang signifikan
bagi industri pertambangan dan mineral. Bagian dari sistem hidrotermal ini dapat mencakup pegunungan berapi, gunung berapi yang tidak aktif, atau
daerah dengan retakan dan patahan dalam kerak bumi.
Epithermal
• Epithermal deposit adalah salah satu jenis deposit mineral yang terbentuk dalam kondisi geologis tertentu yang berkaitan dengan aktivitas
hidrotermal dan dapat mengandung berbagai logam dan mineral berharga, seperti emas, perak, dan merkuri. Istilah "epithermal" merujuk
pada kedalaman relatif deposit ini dalam kerak bumi, yaitu dangkal, dan suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis deposit
hidrotermal lainnya.
• Proses terjadinya epithermal deposit melibatkan beberapa langkah kunci:
• Sumber Logam: Sumber logam seperti emas atau perak dapat berasal dari berbagai sumber dalam kerak bumi. Sumber ini dapat meliputi
batuan intrusif (seperti granit) atau deposit logam dasar yang lebih dalam.
• Air Hujan dan Fluida Bawah Tanah: Air hujan yang meresap ke dalam kerak bumi membawa oksigen dan berbagai zat kimia. Air ini juga
dapat memfasilitasi pergerakan fluida di dalam kerak bumi. Selain itu, air bawah tanah yang ada dalam retakan dan celah-celah batuan juga
dapat berperan penting.
• Sumber Panas: Proses pembentukan epithermal deposit melibatkan sumber panas, yang mungkin berasal dari aktivitas magma di bawah
permukaan atau dari panas geotermal. Suhu di zona epithermal ini relatif rendah, tetapi cukup untuk memicu reaksi kimia.
• Reaksi Kimia: Ketika air hujan dan air bawah tanah meresap ke dalam zona epithermal yang dipanaskan, mereka dapat memulai reaksi
kimia dengan batuan dan mineral di sekitarnya. Ini dapat melibatkan penguraian mineral, peleburan, atau pemisahan logam dari batuan.
• Presipitasi Mineral: Seiring dengan proses reaksi kimia, mineral berharga seperti emas dan perak dapat mengendap dalam bentuk partikel
atau senyawa mineral. Proses presipitasi ini dapat terjadi ketika suhu dan tekanan lingkungan berubah, misalnya, ketika fluida yang panas
dan berisi mineral bergerak ke zona yang lebih dingin atau ketika tekanan berkurang.
• Akumulasi: Mineral berharga yang terbentuk selama proses epithermal akhirnya akan mengakumulasi dan membentuk deposit mineral yang
dapat ditambang.
• Epithermal deposit sering ditemukan di daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik atau di dekat zona subduksi lempeng tektonik. Mereka
dapat menjadi sumber yang signifikan untuk logam-logam berharga seperti emas dan perak, dan oleh karena itu, mereka menjadi target
utama untuk eksplorasi dan penambangan mineral
Mineral enrichment
Mineral enrichment adalah istilah yang digunakan dalam geologi dan pertambangan
untuk menggambarkan proses di mana suatu zona atau area mengalami peningkatan kandungan
mineral atau logam yang berharga. Proses ini bisa terjadi secara alami karena berbagai faktor
geologis atau dapat disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama dalam konteks pertambangan. Ada
beberapa cara di mana mineral enrichment dapat terjadi:
• Proses Alamiah: Beberapa zona geologis mengalami proses alamiah yang dapat
mengkonsentrasikan mineral atau logam. Contohnya adalah proses hidrotermal yang
menghasilkan deposit mineral kaya seperti emas dan perak. Air panas bawah tanah membawa
mineral-logam yang terlarut dan, ketika mencapai zona dengan perubahan suhu dan tekanan,
mineral ini dapat mengendap dan mengakumulasi.
• Erosi: Erosi alami oleh air, angin, atau gletser dapat menghilangkan batuan yang kurang tahan
terhadap cuaca dan mengkonsentrasikan mineral yang lebih tahan, menghasilkan peningkatan
kandungan mineral di daerah tertentu.
• Aktivitas Volkanik: Letusan gunung berapi dapat melepaskan mineral dan logam dari dalam
kerak bumi dan menghasilkan deposit mineral yang kaya dalam waktu singkat.
• Pelapukan: Proses pelapukan batuan yang dapat mengubah mineral-mineral tertentu menjadi
bentuk yang lebih larut dalam air, memungkinkan mineral yang lebih tahan larut untuk
mengkristal dan mengendap.
• Aktivitas Pertambangan: Aktivitas pertambangan manusia dapat menghasilkan mineral
enrichment dengan mengeluarkan mineral berharga dari dalam tanah dan batuan. Selama proses
penggalian dan pengolahan mineral, konsentrasi mineral berharga dapat meningkat secara
signifikan.
• Mineral enrichment merupakan faktor penting dalam penentuan potensi deposit mineral yang
dapat dieksploitasi. Eksplorasi mineral sering dilakukan untuk menemukan daerah yang
mengalami mineral enrichment sehingga dapat ditemukan dan dieksploitasi secara ekonomis.
bauxite
Bauksit (bauxite) adalah mineral bijih yang mengandung aluminium, yang merupakan
bahan baku utama untuk produksi aluminium. Mineral ini ditemukan dalam berbagai
jenis batuan, terutama di daerah tropis dan subtropis. Bauksit umumnya ditemukan
dalam bentuk endapan yang kaya akan alumina (Al2O3), yang adalah senyawa kimia
utama dari aluminium.
• Endapan bauksit biasanya terbentuk melalui proses pelapukan dan pelarutan
mineral-mineral dalam batuan di bawah pengaruh air hujan dan iklim tropis.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
• Pelapukan Batuan Induk: Bauksit terbentuk dari batuan yang mengandung
aluminium, seperti granit, gneiss, dan batuan basalt. Proses pelapukan alami dari
batuan ini menghasilkan mineral-mineral yang mengandung aluminium, seperti
gibbsite, boehmite, dan diaspore.
• Pelarutan dan Transportasi: Air hujan akan meresap ke dalam batuan dan
melarutkan mineral-mineral aluminium ini. Air hujan yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut kemudian mengalir ke bawah dan membawa mineral-
mineral ini ke lokasi lain.
• Endapan: Ketika air hujan mengalir melalui zona yang berbeda dengan
perubahan kondisi kimia dan lingkungan, mineral-mineral tersebut akan
mengendap. Di situlah endapan bauksit terbentuk. Bauksit biasanya ditemukan di
zona yang memiliki kondisi kimia tertentu dan di dekat permukaan tanah.
• Eksploitasi: Setelah endapan bauksit terbentuk, mereka bisa menjadi sumber
yang signifikan untuk produksi aluminium. Bauksit yang ditemukan dalam
endapan kemudian dieksploitasi melalui pertambangan dan diekstraksi melalui
proses pemrosesan untuk memisahkan alumina dari bauksit.
• Alumina yang dihasilkan dari bauksit selanjutnya digunakan dalam proses
reduksi untuk menghasilkan aluminium murni. Aluminium adalah logam ringan
yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan pesawat terbang,
kendaraan, kemasan, konstruksi, dan banyak lagi. Bauksit adalah sumber utama
dari aluminium di seluruh dunia, dan banyak deposit bauksit terbesar terletak di
negara-negara seperti Guinea, Australia, Brasil, dan lain-lain.
skarn
Skarn adalah jenis deposit mineral yang terbentuk melalui interaksi antara batuan beku atau intrusif dengan
batuan sedimen atau metamorf yang mengandung mineral-mineral berharga. Deposit skarn dapat
mengandung berbagai jenis mineral, termasuk logam-logam seperti tembaga, timah, seng, besi, perak, dan
emas. Istilah "skarn" biasanya digunakan untuk menggambarkan batuan yang terbentuk selama proses ini.
Proses terjadinya deposit skarn melibatkan berbagai tahap, yang bisa menjadi rumit, tergantung pada
komposisi batuan asal dan kondisi geologi yang berlaku di suatu daerah. Proses dasar pembentukan deposit
skarn adalah sebagai berikut:
Intrusi Batuan: Proses dimulai dengan intrusi batuan beku, seperti granit atau diorit, yang mengandung
mineral-mineral berharga, ke dalam batuan sedimen atau metamorf. Intrusi ini membawa panas, tekanan, dan
berbagai unsur dan senyawa yang terkandung dalam batuan beku.
Interaksi Batuan: Ketika batuan beku mendingin dan mengeras, interaksi kimia terjadi antara batuan beku
dan batuan sekitarnya, yang mungkin mengandung mineral-mineral seperti batuan sedimen kalsilit, dolomit,
marmar, atau batuan metamorfik lainnya.
Pelarutan dan Pengendapan: Selama interaksi tersebut, mineral-mineral berharga yang terlarut dalam batuan
beku atau yang terdapat dalam batuan sekitarnya dapat terpelarutan. Air yang terperangkap dalam batuan,
bersama dengan elemen-elemen yang terbawa oleh intrusi, dapat berperan dalam proses ini. Ketika larutan
ini bergerak melalui zona interaksi, mereka dapat mengendapkan mineral-mineral berharga di sekitar zona
skarn.
Pembentukan Batuan Skarn: Akumulasi mineral-mineral berharga yang mengendap selama proses ini
akhirnya membentuk batuan skarn. Batuan skarn umumnya memiliki tampilan yang berbeda dari batuan
asalnya dan bisa mengandung mineral-mineral seperti pirit, bornit, sfalerit, galena, dan mineral-mineral
berharga lainnya.
Deposit skarn adalah sumber penting untuk berbagai logam dan mineral industri, dan mereka biasanya
menjadi target pertambangan. Kondisi dan komposisi geologis di suatu daerah akan mempengaruhi jenis
mineral dan logam yang ditemukan dalam deposit skarn tersebut.

.
porfiri
Porfiri (porphyry) adalah jenis deposit mineral yang sering mengandung
mineral berharga seperti tembaga, emas, dan molybdenum. Istilah "porfiri" juga
digunakan untuk menggambarkan jenis batuan beku yang memiliki karakteristik
khusus. Deposit porfiri terbentuk melalui proses geologi tertentu yang melibatkan
intrusi magma yang mengandung mineral berharga dan mineral lainnya ke dalam kerak
bumi.
• Deposit porfiri melibatkan beberapa tahap dalam pembentukannya:
• Intrusi Magma: Proses dimulai dengan intrusi magma panas ke dalam kerak bumi.
Magma ini mengandung mineral-mineral berharga seperti tembaga, emas, dan
molybdenum. Ketika magma bergerak melalui kerak bumi, tekanan dan panasnya
dapat mempengaruhi batuan sekitarnya.
• Pembentukan Batuan Porfiri: Magma yang mengalami pendinginan dan solidifikasi
dalam kerak bumi akan membentuk batuan beku, yang dikenal sebagai porfiri.
Batuan porfiri memiliki karakteristik khusus, yaitu berbutir kasar dengan kristal-
kristal besar yang terjebak dalam matriks berbutir halus. Batuan ini mengandung
mineral berharga yang mengendap selama proses pembentukannya.
• Fraktur dan Retakan: Selama proses pendinginan dan solidifikasi, tekanan dari
pembekuan magma dan perubahan panas dapat menyebabkan retakan dan fraktur di
sekitar batuan porfiri.
• Sirkulasi Fluida: Cairan panas yang mengandung larutan mineral berharga dapat
mengalir melalui retakan dan fraktur di sekitar deposit porfiri. Selama sirkulasi ini,
mineral-mineral berharga dapat mengendap di zona-zona yang sesuai, membentuk
deposit mineral yang kaya.
• Pengendapan Mineral: Mineral-mineral berharga seperti tembaga, emas, dan
molybdenum mengendap dari larutan mineral yang mengalir dan berkumpul di
zona deposit porfiri.
• Deposit porfiri seringkali ditemukan di daerah-daerah pegunungan atau di daerah
yang mengalami aktivitas vulkanik. Mereka adalah sumber utama bagi logam-
logam yang penting dalam industri, terutama tembaga yang digunakan dalam
berbagai aplikasi seperti kabel listrik, pipa, dan peralatan elektronik. Oleh karena
itu, deposit porfiri sering menjadi target pertambangan.

Anda mungkin juga menyukai