3.1. Sistem
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide,
berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu
tujuan (atau sasaran bersama tertentu). Atau dengan kata lain, sistem dapat
disebutkan sebagai kumpulan komponen (subsistem fisik maupun non-
fisik/logika) yang saling berhubungan satu sama lainnya dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai suatu tujuan. (Eddy Prahasta, 2009)
13 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
14 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG
merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam
menangani data yang bereferensi geografis: (a) masukan, (b) manajemen data
(penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, dan (d)
keluaran [Aronoff89]. (Eddy Prahasta, 2009)
Kemampuan dasar dari SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi
basis data seperti query, menganalisisnya serta menampilkannya dalam bentuk
pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG dengan
sistem informasi lain. (I Wayan Eka S, 2011)
SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut (Eddy
Prahasta, 2009):
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan dan
menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Subsistem ini pula
yang bertanggung jawab dalam mengonversikan atau mentransformasikan
format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh
perangkat SIG yang bersangkutan.
2. Data Output
Subsistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam
bentuk hardcopy seperti halnya tabel, grafik, peta, dan lain sebagainya.
3. Data Manajemen
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel
atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedemikian rupa hingga mudah
dipanggil, di-update dan di-edit.
4. Analisis dan Manipulasi Data
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan
oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data
untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
15 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
16 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
17 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
Sistem Komputer
18 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
19 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
20 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
6) Data Tracking; cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk tujuan
pemantauan atau pengamatan perubahan, contoh: kebakaran hutan,
gunung meletus, debit air sungai.
21 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
server. Arsitektur dari web SIG dapat dilihat pada gambar berikut (Denny
Charter, 2008).
22 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
4. Google Maps
5. Microsoft Virtual Earth
23 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
Adapun diagram dalam UML adalah (Rosa A.S dan M. Shalahuddin, 2011):
1. Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-
fungsi itu.
2. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas
sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem.
3. Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima
antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar sequence diagram maka harus
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-
metode yang dimiliki
kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
4. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang
disebut atribut dan metode atau operasi.
a) Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.
b) Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas
sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu
dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class
24 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
diagram. Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari
suatu sistem.
25 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
26 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
27 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
pemakai dalam saat yang bersamaan) data atau kondisi deadlock (banyak
pemakai yang saling menunggu).
3.8. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,dengan
sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query
Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk
pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian
data dikerjakan dengan mudah secara otomastis.
28 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
29 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
3.9. Pemetaan
Istilah pemetaan seringkali digunakan pada ilmu matematika untuk
menunjukkan proses pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Proses tersebut serupa dengan yang dilakukan oleh kartografer, yaitu
memindahkan informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas. Hasil dari
pemindahan informasi tersebut dinamakan peta atau map.
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang
terletak di atas maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar
pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis). Karena dibatasi oleh skala
dan proyeksi maka peta tidak akan pernah selengkap dan sedetail aslinya (bumi),
karena itu diperlukan penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan
ditampilkan pada peta (Cita Ikhtiara, 2008).
30 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
31 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
Fasilitas yang terdapat pada Google Maps antara lain adalah menjelajah
peta; mencari lokasi tertentu, seperti hotel, tempat hiburan, lokasi bisnis; dan
menghitung rute dalam berkendara. Pada huruf A yang ditunjukkan pada gambar
3.3 merupakan menu yang tersedia pada Google Maps untuk menampilkan
sesuatu pada peta, misalnya jalur dan webcam. Untuk menjelajah peta secara
interaktif, gambar peta dapat digeser dengan caradrag, atau menekan tombol pan
yang ditunjukkan oleh huruf B.
Notasi huruf C menampilkan zoom yang berfungsi untuk mengubah fokus.
Terdapat 18 tingkatan zoom yang dapat dipilih dengan caramenekan tombol
plus/minus, atau dengan menggeser tombol yang terdapat di antara tanda
plus/minus. Tampilan zoom pada Google Maps dari yang paling rendah hingga
yang paling tinggi dapat dilihat pada gambar 3.4 (tertinggi) dan 3.5 (terendah).
Gambar 3.4. Zoom level tertinggi Gambar 3.5. Zoom level terendah
32 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
33 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
3.12. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk
penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan
pada HTML. PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor
yangmerupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan
diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan di client, tempat pemakai
menggunakan browser.
34 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan
dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat
mengakses database menjadi lebih mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini
adalah untuk membuat aplikasi dimana aplikasi tersebut yang dibangun oleh
PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya
secara keseluruhan dijalankan di server (Abdul Kadir, 2008).
Pada saat ini PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman Web,
terutama dilingkungan linux. Walaupun demikian, PHP sebenarnya juga dapat
berfungsi pada server- server yang berbasis UNIX, Windows, dan Machintos
(Rosa A.S dan M. Shalahuddin).
35 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
pelayanan kepada para pengguna irigasi sesuai dengan rancangan awalnya serta
dalam jangka waktu yang lama. Sesuai dengan tujuan tersebut diatas maka
database ini diharapkan bisa menyajikan berbagai informasi tentang data-data
irigasi baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Pengguna utama dari database ini seharusnya adalah para pengambil
keputusan tentang pengelolaan data irigasi. Karena peraturan perundang-
undangan tentang irigasi yang berlaku saat ini menyatakan bahwa infrastruktur
fisik (data fisik) irigasi merupakan milik pemerintah maka dengan sendirinya
pemerintah menjadi pengambil keputusan tentang pengelolaan data fisik irigasi
tersebut. Dalam konteks otonomi daerah saat ini peran pemerintah dalam
pengambilan keputusan tentang pengelolaan data irigasi tersebut sebahagian
besar dimainkan oleh pemerintah kabupaten/kota serta sebahagian lainnya atau
dalam kondisi tertentu seperti yang diatur oleh undang-undang peran tersebut
juga dipegang oleh pemerintah provinsi dan pusat. Namun demikian, basis sistem
database yang akan disusun ini adalah kabupaten/kota dengan target pengguna
utamanya adalah pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.
Disamping itu, data irigasi juga meliputi data kelembagaan dan sumberdaya
manusia yang tidak hanya terdapat pada pihak pemerintah saja tetapi juga pada
tingkat petani pemakai air irigasi itu sendiri. Dengan demikian, pengambilan
keputusan tentang pengembangan kelembagaan dan sumberdaya manusia suatu
sistem irigasi bukan hanya menjadi wewenang pemerintah saja akan tetapi juga
bisa diambil oleh kelembagaan yang ada pada tingkat petani itu sendiri. Hal ini
berarti bahwa informasi tentang data kelembagaan dan sumberdaya manusia
dalam sistem database ini juga bisa dimanfaatkan oleh lembaga pengelola irigasi
pada tingkat petani.
Seperti telah disinggung diatas bahwa secara garis besarnya data irigasi
tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok besar sebagai berikut:
1. Data fisik, yang meliputi seluruh infrastruktur fisik irigasi mulai dari
bangunan pengambil di sungai atau sumber air sampai pada jaringan yang
mengantarkan air ke petak sawah;
36 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
37 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
38 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
39 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
40 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
1) Mata Air, yaitu air yang terdapat di dalam tanah, seperti sumur, air
artesis, dan air tanah. Air tersebut banyak mengandung zat terlarut
sehingga mineral bahan makan tanaman sangat kurang dan pada
umumnya konstan.
2) Air Sungai, yaitu air yang terdapat di atas permukaan tanah. Air
tersebut banyak mengandung lumpur yang mengandung mineral
sebagai bahan makan makanan, sehingga sangat baik untuk pemupukan
dan juga suhunya lebih rendah daripada suhu atmosfer. Air sungai ini
berasal dari dua macam sungai, yaitu sungai kecil yang debit airnya
berubah-ubah dan sungai besar.
3) Air Waduk, yaitu air yang terdapat di permukaan tanah, seperti pada
sungai. Tetapi air waduk sedikit mengandung lumpur, sedangkan zat
terlarutnya sama banyaknya dengan air sungai. Air waduk di sisni dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu waduk alami dan waduk buatan
manusia. Air waduk juga dibedakan menjadi dua macam menurut
keuntungan yang diperoleh, yaitu waduk multi purpose atau waduk
dengan keuntungan yang diperoleh lebih dari satu. Misalnya air waduk
selain untuk pertanian juga untuk perikanan, penanggulangan banjir,
pembangkit listrik dan pariwisata. Tetapi ada juga waduk yang hanya
digunakan untuk pertanian saja.Lokasi
i) Merupakan letak/ alamat dari suatu daerah irigasi.
41 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
42 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
d) Tahun dibangun
Merupakan tahun pembangunan irigasi
e) Konstruksi bendung
Merupakan jenis konstruksi bendung. Jenis bendungan berdasarkan
konstruksinya dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis.
1) Bendungan urugan adalah bendungan yang dibuat dengan menggali
material tertentu tanpa menambahkan bahan lain yang bersifat
campuran secara kimia. Terdapat tiga tipe bendungan urugan di
antaranya bendungan urugan serbasama, bendungan urugan
berlapis-lapis, serta bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air
di muka.
2) Bendungan beton ialah bendungan yang terbuat dari adukan beton,
baik menggunakan tulangan baja maupun tidak. Bendungan beton
terdiri atas bendungan beton menurut berat sendiri, bendungan
beton dengan penyangga, bendungan beton berbentuk lengkung, dan
bendungan beton kombinasi.
3) Bendungan lainnya yakni bendungan yang terbuat dari material
yang lain seperti kayu, besi, pasangan bata, dan pasangan batu.
f) Umur ekonomis
Merupakan masa manfaat dari bendungan irigasi
g) Kondisi bendung saat ini
Merupakan kondisi bendungan terkini
h) Nilai bendung saat ini
Merupakan nilai / harga bendungan terkini
i) Kinerja bendung saat ini
Merupakan fungsi dan kinerja dari saluran bendungan saat ini
j) Kebutuhan Pengelolaan
Merupakan peruntukan bendungan irigasi untuk kebutuhan pengelolaan
43 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
44 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
c) Jenis Saluran
Merupakan jenis saluran irigasi yang dibuat
d) Ukuran / dimensi
Merupakan ukuran /dimensi dari saluran irigasi
e) Tahun dibangun
Merupakan tahun saluran irigasi dibangun
f) Konstruksi saluran
Merupakan bahan pembangunan saluran irigasi
g) Umur ekonomis
Merupakan masa mafaat dari saluran irigasi
h) Kondisi saluran saat ini
Merupakan kondisi terkini dari saluran irigasi
i) Nilai saluran saat ini
Merupakan nilai / harga saluran saat ini
j) Kinerja saluran saat ini
Merupakan fungsi dan kinerja dari saluran irigasi saat ini
k) Kebutuhan Pengelolaan
Merupakan peruntukan saluran irigasi untuk kebutuhan pengelolaan
45 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
46 Laporan Akhir
PENYUSUNAN REVIEW DATABASE IRIGASI
DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BOMBANA
Lokasi Koordinat
Kode Daerah Irigasi
Luas
Kode Wilayah
Langitude
Air Air Irigasi
Latitude
Irigasi Pembangunan
Irigasi Kab. Kec. Desa (Ha)
Kebutuhan Pengelolaan
Nilai Bendung Saat Ini
Umur Ekonomis
Ukuran /
Bendungan Lainnya
Bendungan Beton
Bendungan Beton
Tahun
No. Kode Bendung Dimensi
Langitude
Latitude
Dibangun
Bendung
Koordinat
Kondisi Saluran Saat
Umur Ekonomis
Pengelolaan
Kebutuhan
Ini
Langitude
47 Laporan Akhir