Anda di halaman 1dari 7

A.

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


B. DEFINISI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Dalam

kehidupan

sehari-hari

kita

sering

mendengar

atau

menggunakan kata sistem. Namun secara harfiah banyak yang tidak


memahami makna dari kata

sistem tersebut. Sistem digunakan untuk

mendiskripsikan banyak hal, khususnya untuk aktivitas-aktivitas yang


diperlukan untuk pemerosesan data.

Sistem berasal dari bahasa Latin

(systma) dan bahasa Yunani (sustma) adalah suatu kesatuan yang


terdiri

komponen

atau

elemen

yang

dihubungkan

bersama

untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu


tujuan. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang
saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.

Jadi

secara

ringkas

sistem

dapat

didefinisakan

sebagai

sekumpulan objek, ide, berikut saling keterhubungannya dalam mencapai


tujun atau sasaran bersama.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai
contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel)
seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di
dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi,
sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi
konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat. Sedangkan istilah
geografis sendiri merupkan bagian dari spesial atau keruangan.
Jadi berdasarkan unsur-unsur yang dijelaskan diatas dapat diartikan
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi khusus yang

mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).


Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan

untuk

membangun,

menampilkan

informasi

berefrensi

menyimpan,
geografis,

mengelola

misalnya

data

dan
yang

diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi


juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
Berikut ini beberapa defenisi tentang Sistem Informasi Geografis dari
beberapa ahli :

Menurut Murai; dalam (Muhamad Jafar Elly, 2009: 3) SIG sebagai


sistem informasi yang digunakan untuk memasukan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan
data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan

keputusan

dalam

perencanaan

dan

pengelolaan

penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, tarnsportasi,


fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Menurut Aronoff; dalam (Muhamad Jafar Elly, 2009: 3) SIG


merupakan system yang berbasiskan computer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi.

Menurut Bernhardsen: dalam (Muhamad Jafar Elly,2009: 3-4) SIG


sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data
geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan
verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan
pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi
data, pemanggilan dan presentasi data serta analisis data.

Purwadhi : 1994 (Hand out SIG) SIG merupakan suatu sistem yang
mengorganisir
(software),

perangkat

dan

data,

keras

serta

(hardware),

dapat

perangkat

mendayagunakan

lunak
sistem

penyimpanan, pengolahaan, maupun analisis data secara simultan,

sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek


keruangan.

Anon : 2001

(Hand out SIG) Sistem Informasi Geografis adalah

suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara data


geografis (spatial) dan data teks (atribut) objek yang dihubungkan
secara geografis di bumi (georeference).
Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan untuk menghubungkan
berbagai data pada satu titik tertentu dibumi, menggabungkan,
menganalisa kemudian memetakan hasilnya.
C. SUBSISTEM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Sistem

Informasi

mendukung

Geografis

pengambilan

merupakan
keputusan

sistem
spasial

yang
dan

dapat
mempu

mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristikkarakteristik fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut. SIG dapat
diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut:

Subsistem masukan (input)


Subsistem

ini

berperan

untuk

memasukkan

data

dan

mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan


dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu
menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Data
digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis,
area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan
pengambilan kembali lebih cepat. Ada dua macam data dasar
geografi, yaitu data spasial dan data atribut dengan uraian
sebagai berikut :
1. Data Spesial

Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan


data spasial yaitu sebuah datayang berorientasi geografis, memiliki
sistem

koordinat

tertentu

sebagai

dasar

referensinya

danmempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari


data lain, yaitu informasi lokasi(spasial) dan informasi deskriptif
(attribut) yang dijelaskan berikut ini :
a. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik
koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ,
termasuk di antaranya informasi datum danproyeksi.
b. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu
lokasi memiliki beberapaketerangan yang berkaitan dengannya,
contohnya:

jenis

vegetasi,

populasi,

luasan,

kodepos,

dan

sebagainya.
2. Data non spesial
Data non spasial adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut
berisi informasi- informasi yang dimiliki oleh obyek dalam data
spasial.

Data

tersebut

berbentuk

data

tabular

yang

saling

terintegrasi dengan data spasial yang ada. Data non spesial


merupakan

jenis

data

yang

merepresentasikan

aspek-aspek

deskriptif dari fenomena yang dimodelkan.

Subsistem Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan data spasial maupun atribut ke


dalam sebuah sistem basisdata sedemikian rupa sehingga data
spasial tersebut mudah dicari, di-update dan di-edit.

Subsistem Manipulasi dan Analisis

Subsistem

ini

menentukan

informasi-informasi

yang

dapat

dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan

manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang


diharapkan.

Subsistem Keluaran (output) dan Penyajian (display)

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh


atau sebagian basisdata, baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy, dalam format tabel, grafik, peta atau format lainnya.

D. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Sistem Informasi Geografis memiliki beberapa komponen agar dapat
berfungsi. John E. Harmon, Steve J. Anderson berpendapat bahwa
komponen SIG terdiri atas :
1. Manusia
Manusia dalam arti orang yang mengoperasikan atau menggunakan
peranti SIG dalam pekerjaannya.
2. Aplikasi
Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan mengolah data
menjadi informasi misalnya penjumlahan, klasifikasi, tabulasi dan
lainnya.
3. Data
Data berupa data spasial/grafis dan data atribut. Data spasial
merupakan data berupa representasi fenomena permukaan bumi
yang dapat berupa foto udara, citra satelit, koordinat dan lainnya.
Data atribut adalah data yang merepresentasikan aspek deskriptif
dari fenomena yang dimodelkan seperti data sensus penduduk,
jumlah penganguran dan lainnya.
4. Software

Software merupakan perangkat lunak SIG berupa program aplikasi


yang memiliki kemampuan pengolahan, penyimpanan, pemrosesan,
analisis dan penayangan data spasial. Contoh software SIG yaitu Arc
View, Map Inf, ILWIS.
5. Hardware
Hardware

yaitu

perangkat

keras

yang

dibutuhkan

untuk

menjalankan sistem komputer seperti CPU, plotter, digitizer, RAM,


hardisk dan lainnya.
6. Metode
Metode

merupakan

cara/tahapan

yang

dilakukan

dalam

pengoperasian SIG mulai dari awal sampai akhir.

E. CARA KERJA SIG


Secara garis besar Sistem Informasi Geografis memiliki 4 tahapan
dalam pemprosesannya yaitu :
1. Tahap Input Data
Dalam sistem informasi geografis, tahap input data merupakan
tahapan yang sangat penting dan kritis karena pada tahapan ini
dapat menghabiskan sekitar 60 % waktu dan biaya. Tahap input
data ini juga meliputi proses perencanaan, penentuan tujuan,
pengumpulan data serta memasukan nya kedalam komputer.

2. TAHAP PENGOLAHAN DATA


Tahap pengolahan data meliputi tahap klasifikasi dan stratifikasi
data, komplisi, serta geoprosing. Proses ini menghabiskan sekitar 20
% dari biaya dan waktu dari total kegiatan SIG.
3. TAHAP ANALISIS DATA
Pada tahap ini dilakukan analisa keruangan. Tahap ini menghabiskan
sekitar 10 % dari total kegiatan keseluruhan.
4. TAHAP OUTPUT
Tahap ini merupakan fase akhir, dimana ini akan berkaitan dengan
penyajian hasil analisa yang telah dilakukan, apakah disajikan
dalam bentuk peta hardcopy, tabulasi data, CD system informasi,
maupun dalam bentuk website.

Anda mungkin juga menyukai