Minuman berkarbonasi
Proses pembuatan urea
Produksi etanol
Fire extinguisher
Dry ice
Supercritical carbon dioxide
Gas CO2 dalam jumlah besar dapat ditemukan pada gas buang yang dihasilkan
dari peralatan industri seperti steam generator, furnace, blast furnace pada
industri besi dan baja, rotary kiln pada industri semen, dan lain sebagainya.
Secara prinsip, berbagai cara dapat digunakan untuk pemisahan CO2. Pemilihan
metoda yang cocok tergantung pada beberapa parameter, seperti konsentrasi
CO2 di aliran umpan, sifat alami komponen umpan, tekanan dan temperatur.
Pemilihan proses pemisahan CO2 dapat dilihat pada gambar-1 dibawah.
permukaan cairan, dan difusi dari permukaan cairan ke fasa bulk cairan.
Koefisien perpindahan massa overall tergantung pada resisten perpindahan
massa individual, untuk fasa gas (1/kg), membran (1/km), fasa cairan (1/mkLE)
dengan persamaan sebagai berikut [Kreulen et al]:
Tanah subur merupakan tanah yang cukup mengandung nutrisi bagi tanaman
maupun mikroorganisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk
pertumbuhan. Namun tanah subur dapat rusak karena adanya erosi dan
pencemaran tanah.
Sebagaimana udara dan air tanah merupakan komponen penting dalam hidup
kita.Tanah berperan penting dalam pertumbuhan makluk hidup, Memelihara
ekosistem, dan memelihara siklus air. Kasus pencemaran tanah terutama
disebabkan pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat (ilegal dumping),
Kebocoran limbah cair dari industri atau fasilitas komrsial , atau kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, Zat kimia, atau limbah, yang kemudiaan tumpah
ke permukaan tanah. Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap , Tersapu air hujan dan atau masuk
ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air,tanah dan udara diatasnya
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang
Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: Tanahadalah
salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari
bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
BAB II
Sumber dan komponen bahan Pencemar Tanah
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang
menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya
pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat
radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah
deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinyapencemaran pada
tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air
permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah
dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a.
b.
c.
d. Limbah pertanian
e.
f.
Limbah industri
e) Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain
yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari
daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan
lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan
wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik,
bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
Limbah industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah:
pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat
dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan
buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari
proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisasisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea,
pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
BAB III
Dampak Pencemaran Tanah
BAB IV
Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah
Jenis tanah
Kondisi tanah
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur,bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :
1. Stimulasi aktivitas mikrooganisme asli (di lokasi yang tercemar) dengan
penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH. Dan sebagainya.
2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus
3. Penerapan immobilized enzymes
4. Penggunaan tanaman untuk menghilngkan atau mengubah pencemar
Definisi dan Pengertian dari Pencemaran tanah adalah kerusakan lapisan tipis
bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk menumbuhkan tanaman
sebagai sumber bahan makanan. Tanpa tanah yang subur, petani tidak bisa
bercocok tanam dan menghasilkan makanan untuk orang di seluruh dunia
Tanah yang subur dipengaruhi juga oleh organisme seperti bakteri, jamur, dan
organisme lain yang menguraikan limbah dalam tanah dan menyediakan unsur
hara. Unsur hara memberikan pertumbuhan bagi tanaman. Pupuk dan pestisida
dapat membatasi kemampuan organisme tanah untuk menguraikan limbah.
Akibat penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan dapat merusak produktivitas
tanah.
Pencemaran tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah yang mengandung
bahan-bahan anorganik yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan
kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan
produktivitas tanah akan berkurang.
Jika limbah atau sampah yang dibuang mudah terurai oleh mikroorganisme,
bahan-bahan itu akan mengalami proses pembusukan kemudian terurai dan
menyatu dengan tanah sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau
yang tidak sedap dan kotor. Dampak yang tidak langsung diantaranya tempat
pembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme
penyebab penyakit. Organisme ini dapat menyebabkan pernyakit ataupun hanya
sebagai vektor (pembawa) penyakit yang merugikan manusia. Adapun penyakit
yang dapat berkembang pada daerah berlimbah yang tidak terjada
sanitasinya seperti pes, kaki gajah, malaria, demam berdarah ataupun
penyakit yang lain.
satwa liar, dan tanaman. Polutan ini termasuk radiasi, pestisida, dan logam
berat.
Radiasi adalah polutan tak terlihat yang dapat mencemari setiap bagian dari
lingkungan. Kebanyakan radiasi berasal dari sumber-sumber alam, seperti
mineral dan sinar matahari. Para ilmuwan juga dapat menghasilkan unsur-unsur
radioaktif dari laboratoriumnya. Radiasi radio aktif dalam jumlah besar dapat
merusak sel dan menyebabkan kanker.
Limbah radioaktif yang dihasilkan oleh reaktor nuklir dan pabrik-pabrik senjata
menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Beberapa limbah ini akan tetap
bersifat radioaktif selama ribuan tahun. Penyimpanan limbah radioaktif yang
aman sangat sulit dan mahal.
Arief Prabowo/Fotokita.net
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan melakukan penelitian lebih lanjut
bersama instansi terkait untuk pembersihan logam berat yang mengontaminasi
tanah di Desa Cinangka, Ciampea, Bogor, Jawa Barat.
Asisten Deputi Verifikasi Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya KLH
Wiryono menyatakan, bahwa akan melakukan penelitian lebih lanjut bersama
instansi terkait untuk pembersihan logam berat yang mengontaminasi tanah di
Desa Cinangka, Ciampea, Bogor.
Pencemaran timbal (timah hitam) pada lapisan tanah di Cinangka tersebut
mencapai 10.000 ppm, jauh melebihi standar batas yang ditetapkan WHO, yakni
400 ppm. Konsentrasi ini dapat bertahan dalam jangka panjang karena timbal
tidak mengalami degradasi.
Pencemaran terjadi akibat aktivitas peleburan aki dari baterai kendaraan yang
beroperasi di sana selama puluhan tahun. Menurut Kepala Desa Cinangka Sholeh
Mansur, aktivitas peleburan aki ditutup sejak beberapa tahun lalu. Namun,
limbahnya dibuang dan ditimbun di lapangan seberang kantor desa yang sering
menjadi tempat bermain anak-anak sekolah.
"Saat ini kami masih mendiskusikan apakah sudah darurat sehingga harus
dilakukan. Kami juga tengah mempersiapkan survei dengan pakar," kata
Wiryono.
Dari kedelapan gambar pencemaran udara tersebut, jelas lah mengapa kualitas
udara kita semakin buruk.
4. Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat korosif terhadap
benda yang terbuat dari logam.
5. Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen, jembatan, dan
lainnya.
6. Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka kasus
kecelakaan lalulintas di darat, sungai, maupun udara.
7. Menyebabkan wama kain dan pakaian menjadi cepat buram dan bernoda.
Efek terhadap Ekosistem
Industri yang mempergunakan batubara sebagai sumber energinya akan melepaskan zat oksida sul fat ke dalam udara sebagai sisa pembakaran batubara.
Zat tersebut akan bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga
air hujan menjadi asam (acid rain). Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama,
akan terjadi perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH air danau
akan menjadi asam, produksi ikan menurun, dan secara tidak langsung
pendapatan rakyat setempat pun menurun.
Efek terhadap Kesehatan
Efek pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat terlihat baik secara
cepat maupun lambat, seperti berikut.
a. Efek cepat
Hasil studi epidemiologi mcnunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus
pencemaran udara juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian
akibat penyakit saluran pemapasan. Pada situasi tertentu, gas CO
Gas Sulfur Dloksida
Gas sulfur oksida merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling
tinggi di daerah kawasan industri dan daerah perkotaan. Gas ini dihasilkan dari
sisa pembakaran batubara dan bahan bakar minyak. Di dalam setiap survei
pencemaran udara, gas ini selalu diperiksa.
Indeks Asap
Berikut cara penggunaan indeks asap (smoke atau selling index): Sampel udara
disaring dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat
fotoelektrik meter. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan Coh Units per
1000 linear feet dari sampel udara. Indeks asap ini sangat bervariasi dari hari ke
hari dan bergantung pada perubahan iklim.
Partikel Debu
Partikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil pembakaran sampah dan
industri merupakan salah satu indikator yang dipergunakan untuk mengukur
derajat pencemaran udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram
atau mikrogram partikel per meter kubik udara.
Parameter Lain untuk Indikator Pencemaran Udara
Berikut beberapa parameter lain yang dapat digunakan untuk menentukan
derajat pencemaran udara yang terjadi.
1. Karbon monoksida
Karbon monoksida dapat juga dipakai sebagai parameter untuk indikator
pencemaran udara, terutama yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar
minyak oleh kendaraan bermotor.
2. Oksidan (03)
Oksidan, misalnya saja ozon (03), dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap
asap pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar.
3. Nitrogen dioksida
Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia
maupun akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat
dipakai sebagai indikator pencemaran udara.
4. Timah hitam atau timbal
Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil
dan biasanya ditambah ke dalam bahan bakar bensin.
Pustaka
Pengantar Kesehatan Lingkungan Dr. Budiman Chandra , Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Udara pada lingkungan tercemar oleh zatzat polutan sehingga tidak bersih lagi dan merupakan gangguan bagi makhluk
hidup/manusia sekitarnya. Dengan kemajuan teknologi pada masa kini, polusi
udara telah menimbulkan banyak kekhawatiran terutama di daera daerah
industri.
Penyebab polusi udara dapat terjadi akibat dari, yaitu;
1. Kendaraan bermotor
Semua kendaraan bermotor yang memakai bensi dan solar akan mengeluarkan
gas CO, Nitrogen Oksida, blerang dioksida dan partikel-partikel lain dan sisa
pembakarannya. Unsur-unsur ini bila mencapai kuantum tertentu dapat
merupakan racun bagi manusia atau hewan. Sebagai contoh gas CO merupakan
racun bagi fugnsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem
pernapasan.
2. Pabrik Pabrik industri
Bagi pabrik industri yang di antara bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat
kimia organik maupun anorganik. Sebagai hasi pengelolaannya selai
menghasilkan produk-produk yang berguna bagi kepentingan hidup manusia
juga dikeluarkan produk-produk yang tidak berguna malahan dapat berupa
racun. Produk-produk yang tidak berguna ini jelas akan dibuang dan bisa
merusak lingkungan, berupa gangguan pada kehidupan dan kelestarian
lingkugan bila tanpa pengendalian.
Berbagai bentuk penyakit akan timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau
pada pekerja sendiri akibat masuknya zat-zat buangan ini ke dalam tubuh. Misal
dengan timbulnyaapa yang disebut penyakit Pneumokoniosis, yaitu segolongan
penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debu-debu dalam paru-paru.
Untuk menentukan apakah orang tersebut terserang penyakit paru-paru akibat
penimbunan debu dalam paru-paru, tidak mudah kalau hanya berdasarkan
kelainan-kelainan yang terjadi pada tubuh. Harus ada riwayat pekerjaan atau
lingkungan tempat tinggal ang selalu mereka gunakan atau sering berurusan
dengan debu-debu yang membahayakan misalnya pernah bekerja atau pernah
tinggal di sekitar petambangan, di pabrik keramik dan lain-lain.
Kelainan yang terjadi pad atubuh bergantung pada banyaknya debu yang timbul
dalam paru-paru, makin luas bagian paru yang terkena makin hebatlah gejalagejalanya, walaupun hal itu tidak selalu benar. Gejala yang timbul, antara lain
batuk-batuk kering, sesak napas, kelelahan umum, berat badan yang turun,
banyak berdahak dan lain-lain.
Untuk pengobatan secara khusus terhadap penyakit ini boleh dikatakan tidak
ada. Pemberian obat-obatan umumnya hanya ditujukan untuk mengurangi
penderitaan dan gejala-gejala yang timbul. Satu-satunya tindakan adalah yang
bersangkutan tidak lagi mengisap debu berbahaya tadi.
Dengan demikian pencegahan merupakan hal yang perlu diutamakan. Biaya
pencegahan relatif tidak seberapa bila dibandingkan dengna akibat penyakit ini.
namun perubahan biokimiawi dalam organisme dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan
dengan demikian mengakibatkan bioaktivasi.
Face tokso-dinamik meliputi interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan tempat kerja spesifik, yaitu
reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu stimulus (rangsangan) yang dimulai dari proses biokimia dan
biofisika dan akhirnya menyebabkan efek bagi kesehatan manusia.
Efek efek akut dari limbah berbahaya
Di bawah ini penulis menyajikan beberapa efek terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh limbah
berbahaya yang bersifa akut.
2. Metyl Bromida
3. Herbisida (Obat-obat
pembasmi rumput)
4. Pestisida fosfat organic
+
+
+
+
+
+
7. Pembasmi jamur
8. Almunium fosfat
9. Rotenone
+
+
Sumber: Hazardous Waste Management, Reducing the Risk, Island Press, 1986. By B A Goldmant.
Keterangan: + = efek-efeknya pada manusia menurut pembuktian secara statistik.
A = Kerusakan susunan saraf
B = Kerusakan system pencernaan
C = Kerusakan system neorologis
D = Kerusakan system pernafasan
E = Kerusakan pada kulit
F = Kematian
Efek efek kronis dari limbah berbahaya
Limbah berbahaya di samping dapat menimbulkan efek akut bagi kesehatan manusia ternyata pencemaran
dalam waktu lama dapat pula menimbulkan efek kronis bagi keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
untuk lebih jelasnaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Efek efek kronis dari Limbah Berbahaya Tertentu
2.
3.
4.
5.
6.
Pestisida organik
*
Air Raksa
+
7.
Cadmium
+
8.
Halogenated organic
+
+
Sumber: Hazardous Waste Management Reducing the Risk Island Press, 1996. By B.A Goldmant.
Keterangan
+ = Efek-efek pada binatang dalam labolatorium yang dapat dibuktikan secara statistik
C = Efek teratogenik