Anda di halaman 1dari 33

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PERANCANGAN

Perancangan adalah sebuah proses awal dari pembuatan suatu sistem yang

berupa tahapan-tahapan yang masih berupa konsep, sebagai penggambaran dari

sistem nyata yang akan dibangun. Sehingga dapat menjadi acuan atau panduan

dalam pembuatan suatu sistem supaya tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan

sistem yang akan dibangun.

Menurut Eddy Prahasta (2009:584) mendefinisikan bahwa: “Perancangan

merupakan langkah pertama didalam fase pengembangan rekayasa suatu produk

atau sistem”.

Definisi perancangan menurut Soetam Rizky (2011:140) adalah sebagai

berikut:

“Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan


dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya
melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga
keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007 : 79) mendefinisikan bahwa:

“Perancangan sistem adalah pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan

hasil rekomendasi analisis sistem”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah suatu

proses yang dilakukan untuk menentukan kegiatan dan data yang diperlukan oleh

7
8

sistem baru dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta melibatkan

deskripsi mengenai arsitektur dan detail komponen.

2.2 APLIKASI

Perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk

membantu pemakai komputer untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika

inginmengembangkan program aplikasi sendiri, maka untuk menulis program

aplikasi tersebut, dibutuhkan suatu bahasa pemrograman, yaitu language software,

yang dapat berbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi language

software merupakan bahasanya dan program yang ditulis merupakan program

aplikasinya.

Definisi Aplikasi menurut Jack Febrian (2007 : 53) adalah sebagai berikut :

“Perogram aplikasi program siap pakai program yang direka untuk melaksanakan

suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain”.

Menurut Janner Sinarmata (2006:126) menyatakan bahwa: “Aplikasi

software adalah program yang dirancang untuk membuat pengguna lebih

produktif.”

Menurut Deni dermawan (2013:81) ) mendefinisikan aplikasi sebagai

berikut:

“Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut paket aplikasi merupakan
software jadi yang siap untuk digunakan, software ini dibuat oleh
perusahaan perangkat lunak tertentu (software house) baik dari dalam
maupun luar negeri yang umumnya di amerika.
9

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah

program yang dibuat dan digunakan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan

keinginan atau kebutuhan dari pengguna.

2.3 SISTEM INFORMASI

Konsep suatu sistem menitik beratkan pada sistem informasi. Pengetahuan

tentang konsep suatu sistem sangat penting untuk pengembangan teknologi,

aplikasi dan manajemen dari suatu sistem informasi.

Hapzi Ali (2010 : 13) menyatakan bahwa : “sistem informasi merupakan

kumpulan dari komponen-komponen dalam suatu perusahaan atau organisasi yang

berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi”.

Eko Nugroho (2008:18) menyatakan bahwa :”merupakan sistem

konseptual yang memakai sumber daya konseptual, data dan informasi, untuk

mewakili sistem fisik yang dalam hal ini berupa perusahaan atau organisasi”.

Rudy Tantra (2012 : 2) menyatakan bahwa :

”Sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan,


memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelolah,
mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan
atau organisasi untuk mencapai tujuan.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informassi

adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian untuk menyediakan informasi kepada pihak luar

tertentu.
10

2.4 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Pada bagian ini menjelaskan pengertian SIG menurut para ahli, subsistem

SIG, komponen SIG, sumber-sumber data SIG dan kemampuan SIG.

2.4.1 Pengertian Geografis

Menurut Eddy Prahasta (2009:109) bahwa “geografis mengandung

pengertian suatu persoalan atau hal mengenai wilayah di permukaan bumi, baik

permukaan dua dimensi atau tiga dimensi”.

Pengertian geografis dapat disimpulkan sebagai suatu ilmu yang

mempelajari tentang lokasi di mana suatu objek terletak di permukaan bumi

beserta keterangan objek tersebut.

2.4.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang

mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau

dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi

geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah

database.

Menurut Eddy Prahasta (2009:110) bahwa “SIG merupakan sejenis


perangkat lunak, perangkat keras (manusia, prosedur, basis data dan
fasilitas jaringan komunikasi) yang dapat digunakan untuk menfasilitasi
proses pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan dan keluaran
data/informasi geografis berikut atribut-atribut terkait”.

Menurut Andree Ekadinata et al (2008:2) bahwa SIG adalah :

“Sebuah sistem atau teknologi berbasis komputer yang dibangun dengan


tujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah dan menganalisa,
11

serta menyajikan data dan informasi dari suatu objek atau fenomena yang
berkaitan dengan letak atau keberadaannya di permukaan bumi”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka SIG dapat berfungsi

sebagai bank data terpadu, yaitu dapat memandu data spasial dan non spasial

dalam suatu basis data terpadu. Sistem modelling dan analisa dapat digunakan

sebagai sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial. Sistem

pengelolaan yang bereferensi geografis, berguna untuk mengelola operasional dan

administrasi lokasi geografis. SIG juga berguna sebagai sistem pemetaan

komputasi yang dapat menyajikan suatu peta yang sesuai dengan kebutuhan.

2.4.3 Subsitem Sistem Informasi Geografis

Menurut Eddy Prahasta (2009:118) bahwa SIG dapat diuraikan menjadi

beberapa sub-sistem berikut:

a. Data Input: sub-sistem ini bertugas untuk mengumpulkan,

mempersiapkan dan menyimpan data spasial dan atribut dari berbagai

sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam

mengkonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya

ke dalam format (native) yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang

bersangkutan.

b. Data Output: sub-sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran

seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun

bentuk hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta dan lain

sebagainya.
12

c. Data Management: sub-sistem ini mengorganisasikan baik data spasial

maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah basis data sedemikian

rupa sehingga mudah dipanggil kembali atau di-retrive, di-update dan di-

edit.

d. Data Manipulation & Analysis: sub-sistem ini menentukan informasi-

informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi

serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Data Manipulation
& Analysis

Data Input
SIG Data Output

Data Management

Gambar 2.1. Sub-Sistem SIG (Eddy Prahasta. 2009:119)

Jika subsistem SIG pada gambar 1 di atas diperjelas berdasarkan uraian

jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada di dalamnya, maka sub-sistem

SIG dapat juga digambarkan seperti gambar 2 berikut ini:


13

Data Input

Tabel

Laporan Data Management Data Output


Storage
Pengukuran Lapangan Peta
(Database)

Data Digital Lain Tabel


Input Retrieval Output
Peta (tematik, topografi,
dll) Laporan

Citra Satelit Informasi Digital


Processing (Softcopy)

Photo Udara

Data Manipulation
Dan Lainnya & Analysis

Gambar 2.2 Uraian Sub-Sistem SIG (Eddy Prahasta. 2009:119)

2.4.4 Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut Andree Ekadinata et al (2008:2) bahwa “komponen-komponen

yang membangun SIG adalah data, perangkat lunak, perangkat keras, data,

pengguna dan aplikasi”. Komponen SIG dapat diilustrasikan pada gambar 3 dan 4

di bawah:

Gambar 2.3. Komponen SIG (Andree Ekadinata et al. 2008:2)


14

Perangkat
Keras

Data

SIG File
Tabel
Data & Laporan
Informasi Peta
Manajemen
Geografis

Google Maps
ArcGIS
MapWindow

Perangkat
Lunak

Gambar 2.4. Komponen-Komponen SIG (Eddy Prahasta. 2009:119)

Berdasarkan gambar 4 SIG terdiri dari beberapa komponen berikut dengan

berbagai karakteristiknya (Eddy Prahasta, 2009:120-121):

a. Perangkat Keras. Pada saat ini SIG sudah tersedia bagi berbagai platform

perangkat keras dari kelas PC desktop, workstation, hingga multi-user

host yang bahkan dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan

dalam jaringan komputer yang luas, tersebar, berkemampuan tinggi,

memiliki harddisk yang besar dan mempunyai kapasitas memori (RAM)

yang besar. Secara umum perangkat keras untuk SIG meliputi perangkat

keras bekerja sebagai pemasukan data, pemrosesan data, penyajian hasil,

dan penyimpanan (storage). Perangkat keras yang sering digunakan

antara lain adalah digitizer, scanner, monitor, Central Procesing Unit

(CPU), mouse, printer, and plotter.


15

b. Perangkat Lunak. Dari sudut pandang lain, SIG bisa juga merupakan

suatu sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana

sistem basis datanya memegang peranan kunci. Perangkat lunak SIG

harus memiliki spesifikasi sebagai Database Management System

(DBMS). SIG mempunyai fasilitas untuk input, manipulasi data geografi,

query, analisis, dan visualisasi. SIG juga harus memiliki spesifikasi

Graphical User Interface (GUI) yang baik untuk mempermudah akses

fasilitas yang ada (Misalnya: Google Maps, Google Earth, Arcview,

Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-ain).

c. Manajemen. Teknologi SIG tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang

mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan

sesuai kondisi nyata. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan

baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memilik keahlian yang tepat

pada semua tingkatan.

d. Data dan informasi geografis. SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan

data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan

cara meng-import-nya dari format-format perangkat lunak SIG yang lain

maupun secara langsung dengan melakukan digitasi data spasialnya

(digitasi on-screen atau head-ups di atas tampilan layar monitor, atau

manual dengan menggunakan digitizer) dari peta analog dan kemudian

memasukkan data atributnya dari tabel-tabel atau laporan dengan

menggunakan keyboard.
16

2.4.5 Jenis Data Masukan Dalam Sistem Informasi Geografis

Pengelolaan dalam SIG mempunyai beberapa proses, salah satu prosesnya

adalah input data. Semua data-data di dalam geografis diubah terlebih dahulu

menjadi data digital sehingga dapat dikenali oleh komputer. Data geografis pada

dasarnya tersusun oleh dua komponen penting yaitu data spasial dan data atribut

seperti gambar berikut ini (Andree Ekadinata et al, 2008:3):

Gambar 2.5. Sumber Data dalam Sistem Informasi Geografis (Andree Ekadinata

et al. 2008:3)

Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua komponen penting yaitu

data spasial dan data atribut (Andree Ekadinata et al, 2008:4):

a. Data Spasial

Data spasial merepresentasikan posisi atau lokasi geografis dari suatu

objek di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara,
17

citra satelit, survei lapangan dan pengukuran dengan global positioning

systems (GPS). Format data spasial secara umum dapat dikategorikan dalam

format digital dan analog. Dalam format digital terdapat dua model

representasi data, yaitu model data vektor dan model data raster. Kedua

model mampu menyimpan detail informasi tentang lokasi serta atributnya.

Perbedaan mendasar antara kedua model tersebut terletak pada cara

penyimpanan serta representasi sebuah objek geografis dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

Gambar 2.6. Model Vektor dan Raster (Andree Ekadinata et al. (2008:4)

Pada model vektor, posisi suatu objek didefinisikan oleh rangkaian

koordinat x dan y. Data vektor terdiri dari titik, garis (arc/line) dan poligon. Titik

bisa digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower radio. Garis bisa

digunakan untuk menunjukkan jalur kabel atau menggambarkan batasan daerah.

Poligon bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau sebuah Negara
18

pada peta dunia. Contoh penggunaan data vektor misalkan jaringan kabel optik,

jaringan transmisi tower, pola air sungai, dan garis kontur.

Sedangkan pada model raster, data spasial direpresentasikan dengan pixel-

pixel sebagai unit terkecil. Foto digital seperti foto satelit merupakan bagian dari

data raster pada peta. Data raster terdiri dari kolom dan baris, dimana tiap cell

menyimpan nilai warna. Data raster disimpan dalam berbagai format seperti TIF,

JPEG, BMP dan sebagainya.

b. Data Non Spasial / Atribut

Data atribut memberikan deskripsi atau penjelasan dari suatu objek.

Biasanya data atribut diperoleh dari statistik, sensus, pengukuran, foto, narasi,

lapangan dan data tabular. Data atribut bisa dilihat berdasarkan kualitas dan

kuantitasnya. Contoh data atribut misalkan tanah, geologi, geomorfologi,

penggunaan lahan, populasi, dan transportasi.

2.4.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografis

Kemampuan SIG saat ini mencakup kemampuan untuk menampilkan,

mencetak dan memanipulasi berbagai lapisan data termasuk gambar foto udara,

informasi keselamatan demografi dan publik, kepemilikan properti, pajak,

penggunaan lahan, dan informasi zona, lokasi utilitas, jalan, fitur alam, topografi

dan fitur buatan manusia serta lingkungan lainnya (Eddy Prahasta, 2009:134).

Pada dasarnya, dengan memperhatikan pengertian, definisi-definisi dan

cara kerjanya, kemampuan suatu SIG sudah dapat dikenali. Berikut ini merupakan
19

beberapa kemampuan dari SIG berdasarkan beberapa aspek acuan, yaitu (Eddy

Prahasta, 2009:137-139):

a. Aspek Definisi

Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau

definisinya. Berikut adalah kemampuan-kemampuan SIG yang diambil dari

beberapa definisi-definisi SIG yang telah dituliskan pada bagian sebelumnya:

1) Memasukkan dan mengumpulkan data atribut dan spasial.

2) Mengintegrasikan data atribut da spasial.

3) Memeriksa dan meng-update (meng-edit) data atribut dan spasial.

4) Menyimpan dan memanggil kembali data atribut.

5) Mempresentasikan atau menampilkan data spasial dan atribut.

6) Mengelola data geografis atribut dan spasial.

7) Memanipulasi data geografis atribut.

8) Menganalisa data geografis (spasial dan atribut).

9) Menghasilkan keluaran (output) data geografis dalam bentuk-bentuk

peta tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart), laporan (report)

dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

b. Aspek Analisa

Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisa yang

dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisa dalam

SIG, yaitu fungsi analisa spasial dan atribut.

1) Fungsi analisa atribut terdiri dari operasi dasar pengelolaan

Database Management System (DBMS) yang mencakup:


20

a) Membuat basis data baru (create database).

b) Menghapus basis data (drop database).

c) Membuat tabel basis data (create table).

d) Menghapus tabel basis data (drop table).

e) Mengisi dan menyisipkan data (record) dalam table

(insert).

f) Membaca dan mencari data (fieldataurecord) dari tabel basis

data (seek, find, search, and retrieve).

g) Mengubah dan mengedit data yang terdapat dalam tabel basis

data (update, edit).

h) Menghapus data dari tabel basis data (delete, zap, pack).

i) Membuat indeks untuk setiap tabel basis data.

2) Fungsi analisa spasial terdiri dari:

a) Klasifikasi (reclassify): mengklasifikasikan kembali suatu data

atribut menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan

kriteria tertentu.

b) Jaringan (Network): fungsi ini merujuk data spasial titik-titik

(point) atau garis–garis (line) sebagai suatu jaringan yang tidak

terpisahkan.

c) Overlay: fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal

dua data spasial yangmenjadi masukannya.


21

d) Buffering: fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang

berbentuk poligon dengan jarak tertentu dari data spasial yang

menjadi masukkannya.

e) Analisa 3 dimensi (3D analysis): Fungsi ini terdiri dari sub-sub

fungsi yang berhubungan dengan presentasidata spasial dalam

ruang 3 dimensi. Fungsi analisa spasial ini banyak menggunakan

fungsi interpolasi.

f) Pengolahan Citra Digital (Digital Image Processing): pada

fungsionalitas ini, nilai atau intensitas dianggap sebagai fungsi

spasia.

Dari uraian di atas diketahui walaupun produk SIG sering digambarkan

dalam bentuk peta, kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuannya

dalam melakukan analisa.

2.5 BENGKEL VESPA

Bengkel Vespa adalah usaha yang melakukan perbaikan Vespa agar dapat

kembali berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan pemilik atau bentuk asli

dari Vespa tersebut. dalam usaha ini, Vespa yang diperbaiki dapat menggunakan

bahan (spare parts) baru atau bahan yang ada dengan melakukan penyesuaian agar

Vespa dapat berjalan dengan baik serta melakukan pengecatan agar Vespa terlihat

seperti baru. Juga tersedianya aksesoris agar Vespa terlihat menarik dan nyaman

di gunakan oleh pemilik.


22

Jenis bengkel dibagi menjadi 2:

1. Bengkel Umum

Bengkel Umum adalah bengkel umum Vespa yang berfungsi untuk

membetulkan, memperbaiki dan merawat Vespa agar tetap memenuhi persyaratan

teknis dan layak jalan.

2. Bengkel Resmi

Bengkel Resmi yaitu bengkel Dealer yang hanya melayani perawatan

(service) untuk Vespa sesuai dengan rekomendasi dari pembuat Vespa (pabrikan).

2.6 ANDROID

2.6.1 Pengertian Android

Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk

perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android

awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari

Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis

secara resmi pada tahun 2007.

Menurut Yuniar Supardi (2011:2) “Android merupakan sebuah sistem

operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencangkup sistem operasi,

middleware, dan aplikasi”.

Menurut Sherief Salbino (2014:7) “Android merupakan sistem operasi

berbasis Linux yang bersifat(open source) dan dirancang untukperangkat seluler

layer sentuh seperti smartphone dan komputer tablet”.


23

Menurut Agus Wahadyo dan Sudarma S (2012 : 2) “Android adalah sistem

operasi yang biasa disematkan pada gadget, baik itu hanphone atau tablet”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa android

merupakan sebuah sistem operasi untuk smartphone berbasis kernel linux yang

merupakan platform terbuka sehingga pengembang dapat dengan bebas

mengembangkan aplikasi.

2.6.2 Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur android dapat dijelaskan dan digambarkan

sebagai berikut :

1. Application dan Widgets

Application dan Widgets ini adalah layer dimana kita behubungan dengan

aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita

lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Dilayer terdapat aplikasi inti

termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak dan

lain-lain. Semua palikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Application Frameworks

Android adalah Open Development Platform yaitu android menawarkan

kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk

membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk

mengakses perangkat keras, akses informasi resources menjalankan service

backgorund, menagtur alarm dan menambah status notifications dan

sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework


24

seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi

dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali

komponen yang sudah digunakan (reuse).Sehingga bisa kita simpulkan

Applications Framework ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi

melakukan pengembangan /pembuatan aplikasi yang akan dijalankan

disistem operasi Android, karena pada layer inilah palikasi dapat dirancang

dan dibuat seperti content providers yang berupa sms dan panggilan

telepon.Komponen-komponen yang termasuk didalam Applications

Framework adalah sebagai berikut :

a. Views

b. Content Provider

c. Resource Manager

d. Notifications Manager

e. Activity Manager

3. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para

pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.

Berjalan diatas kernel, Layer ini meliputi berbagai library C/C+ inti seperti

Libc dan SSL, serta :

a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video.

b. Libraries untuk manajemen tampilan.

c. Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D.
25

d. Libraries SQLite untuk dukungan database.

e. Libraries SSL dan webkit terintegrasi dengan web browser dan security.

f. Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan engine

embeded web view.

g. Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s.

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam

prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Zvirtual Machine

(DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi

Android. Didalam Andorid Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Core Libraries : Aplikasi Android dibangun dalam bahasa java,

sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java,

sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk

menerjemahkan bahasa java/c yang ditangani oleh Core Libraries.

b. Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin berbasis register yang

dioptimalkan untuk menajalankan fungs-fungsi secara efisien, dimana

merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk

melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

5. Linux Kernel

Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu

berapa. Berisi file-file system yang mengatur sistem processing, memory,

rosource, driver dan sistem-sistem operasi android lainnya. Linux kernel

yang digunakan android adalah linux kernel relase 2.6.


26

2.6.3 Komponen-Komponen Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java. Kode Java

dikompilasi bersama dengan data fileresource yang dibutuhkan oleh aplikasi,

dimana prosesnya, di-package oleh tools yang dinamakan “apktools” ke dalam

paket Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk inilah

yang nanti di-install dalam perangkat mobile.Ada beberapa komponen dalam

aplikasi Android, yaitu:

1. Activities

Suatu activityakan menyajikan user interface (UI) kepada pengguna,

sehingga pengguna dapat melakukan interaksi, tetapi umumnya aplikasi

memiliki banyak actifity tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari

aplikasi tersebut. Satu activity biasanya akan dipakai untuk menampilkan

aplikasi atau yang bertindak sebagai user interface (UI) saat aplikasi

diperlihatkan kepada user. Untuk pindah dari satu activity ke activity lain

kita dapat melakukan dengan satu even, misalnya click tombol, memilih

opsi atau menggunakan triggers tertentu. Secara hirarki sebuah windows

activity dinyatakan dengan method Activity.setContentView(). ContentView

adalah objek yang berada pada root hirarki.

2. Service

Service tidak memiliki Graphic User Interface (GUI), tetapi service berjalan

secara bacground, sebagai contoh dalam memainkan musik, service

mungkin memainkan musik atau mengambil data dari jaringan, tetapi

service harus berada dalam kelas induknya. Misalnya, Media Player sedang
27

memutar lagu dari list yang ada, aplikasi ini akan memiliki dua atau lebih

activity yang memungkinkan user untuk memilih lagu misalnya, atau

menulis sms sambil player sedang berjalan. Untuk menjaga musik tetap

dijalankan, activity player dapat menjalankan service. Service dijalankan

pada thread utama dari proses aplikasi .

3. Broadcast Receiver

Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan

notifikasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu berubah, baterai

low, gambar telah selesai diambil oleh camera, atau pengubahan referensi

bahasa yang digunakan. Aplikasi juga dapat menginisiasi broadcast

misalnya memberikan informasi pada aplikasi lain bahwa ada data yang

telah diunduh keperangkat dan siap untuk digunakan. Broadcast receiver

tidak memiliki user interface (UI), tetapi memiliki sebuah activity untuk

merespon informasi yan mereka terima, atau mungkin menggunakan

Notification Manager untuk memberi tahu kepada pengguna, seperti lampu

latar atau vibrating (getaran) perangkat, dan lain sebagainya.

4. Content provider

Content providern membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik

sehingga bisa digunakan aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem

seperti database SQLite. Content provider menyediakan cara untuk

mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya kita

menggunakan aplikasi yang membutuhkan peta (Map), atau aplikasi yang


28

membutuhkanuntuk mengakses data kontak dan navigasi, maka disinilah

fungsi content provider.

2.7 KONSEP BASIS DATA

Database atau basis data adalah kumpulan terorganisasi dari dari-dari yang

berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat disimpan, dimanipulasi, serta

mudah dipanggil oleh penggunanya.

Menurut Deni Sutani (2010) mendefinisikan bahwa: “Database merupakan

sebuah objek yang menampung objek lain, baik fisikal maupun logikal.

Menurut Yuniar Supardi (2010) mendefinisikan bahwa:

“Database merupakan pangkalan data (tempat data) yang disusun


sedemikian rupa dengan tujuan agar database tersebut efisien dan efektif
serta mengikuti aturan-aturan alat desain database, terlepas dari perangkat
lunak pemrograman apa yang digunakan.”

Menurut Johar Arifin (2009:138) mendefinisikan bahwa: “Database

merupakan alat untuk menyimpan, mengorganisasikan dan memperoleh kembali

informasi.”

2.8 ALAT BANTU PERMODELAN SISTEM

2.8.1 Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk mendeskripsikan apa yang seharusnya

dilakukan oleh sebuah sistem. Use case diagram sangat membantu dalam

penyusunan kebutuhan (requirement) sebuah sistem dan perancangan semua fitur-

fitur yang terdapat dalam sistem.


29

Sholiq ( 2010:21 ) mengungkapkan : “Use case adalah fungsionalitas atau

persyaratan-persyaratan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem yang akan

dikembangkan tersebut menurut pandangan pemakai sistem”.

Adi Nugroho (2009 : 7) mengatakan bahwa use case diagram merupakan

deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan

sistem/perangkat lunak yang sedang kitta kembangkan.

Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2011 : 130) mengungkapkan : “Use case

diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang

akan dibuat”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa UseCaseDiagram adalah

pemodelan dari suatu sistem yang akan dikembangkan, usecase mendeskripsikan

interaksi yang terjadi antara pengguna dan sistem itu sendiri.

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

(Rosa A.S - M. Shalahuddin : 2011)

Simbol Fungsi
Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit
atau aktor, biasanya dinyatakan dengan
Nama use case menggunakan kata kerja diawal frase nama use
case.

Aktor/ Actor Orang, proses atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat diluar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari
aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum
tentu merupakan orang,biasanya dinyatakan
Nama actor menggunakan kata benda diawal frase nama
aktor.
Komunikasi antara aktor dan use case yang
Asosiasi/Association berpartisipasi pada use case atau use case
30

memiliki interaksi dengan aktor.

Generalisasi / Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum


generalization - khusus) antara dua buah use case dimana
fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih dari
lainnya, misalnya :

Ubah data

Mengelola data

Hapus data

Arah panah mengarah pada use case yang


menjadi generalisasinya (umum).

Ekstensi/ extend Relasi use case tambahan kesebuah use case


dimana use case yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan
itu. Mirip dengan prinsip inheritance pada
<<extend>> pemrograman berorientasi objek, biasanya use
case tambahan memiliki nama depan yang
sama dengan use case yang ditambahkan,
misal:

Nama use case

<<extend>>

Validasi user

<<extend>>

Validasi sidiq jari

Arah panah mengarah pada use case yang


ditambahkan
31

Menggunakan /
include /uses Fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use
case ini.
<<include>> Ada dua sudut pandang yang cukup besar
mengenai include di use case :
Include berarti use case yang ditambahkan
<<uses>> akan selalu dipanggil saat use case tambahan
dijalankan misal:

Validasi username

<<include>>

login

Include berartiusecase yang tambahan akan


selalu melakukan pengecekan apakah use
caseyang ditambahkan telah dijalankan
sebelum use case tambahan dijalankan, misal:

Validasi user

<<include>>

Ubah data

Keduainterpretasi diatas dapat dianut salah


satu atau keduanya tergantung pada
pertimbangan dan interprestasi yang
dibutuhkan

2.8.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan usaha dan operasional langkah demi

langkah alur kerja komponen dalam sistem. Activity diagram sangat bermanfaat

dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu dalam memahami proses

tersebut secara keseluruhan.


32

Nazruddin Safaat H (2015:72) “Activity diagram merupakan alur kerja pada

setiap usecase”.

Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2011 : 135) mengungkapkan : “Digram

aktivitas menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem

atau proses bisnis”.

Menurut John Satzinger dalam buku Evi Triandini dan I gede Suardika

(2012:37) mengungkapkan bahwa :

”Activity diagram adalah sebuah diagram alur kerja yang menjelaskan

berbagai kegiatan pengguna (atau sistem), orang yang melakukan masing-masing

aktivitas, dan aliran sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan activity diagram adalah

penggambaran proses - proses yang terjadi mulai dari aktivitas dimulai sampai

aktivitas berhenti.

Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram

(Rosa A.S - M. Shalahuddin : 2011)

No Gambar Nama Keterangan

Aktifitas yang dilakukan sistem,


1
Aktivitas aktivitas biasanya diawali
dengan kata kerja
Nama
swimlane Memisahkan organisasi bisnis
2
swimlane yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang terjadi

Status awal aktivitas sistem,


3 sebuah diagram aktivitas
Status awal
memiliki sebuah status awal

4 Status akhir yang dilakukan


Status akhir
sistem, sebuah diagram aktivitas
33

memiliki sebuah status akhir

Asosiasi percabangan dimana


5 Percabangan/
jika ada pilihan aktivitas lebih
decision
dari satu

2.8.3 Class Diagram

Class diagram merupakan diagram paling umum dipakai pada semua

pemodelan berorientasi objek. Berikut beberapa definisi class diagram menurut

para ahli.

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011 : 122) mengungkapkan :

“Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas - kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”.

Menurut Sholiq(2010 : 149) mengungkapkan : “Diagram kelas adalah alat

perancangan terbaik untuk tim pengembangan sistem perangkat lunak”.

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati (2011:37 mengungkapkan

bahwa:

“Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek, baik forwad
enginnering maupun reversi enginnering memanfaatkan diagram ini.
Forward enggineering adalah proses perubahan model menjadi kode
program sedangkan reverse engginering sebaliknya merubah kode
program menjadi model”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Activity Diagram

adalah sebuah aktifitas dari sebuah sistem yang menjelaskan alur kerja atau

aktifitas dari sebuah sistem yang ada pada perangkat lunak.


34

Tabel 2.3 Simbol Class Diagram

(Rosa A.S - M. Shalahuddin : 2014)

Nama Simbol Simbol Deskripsi

Kelas Kelas pada struktur system


nama_Kelas
- atribut
+operasi

Antarmuka/ Sama dengan konsep


interface interfacedalampemrograman
berorientasi objek
nama_interface
Asosiasi/ Relasi antar kelas dengan
association makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Asosiasi bararah Relasi antar kelas dengan
makna kelas yang satu
/ directer digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga
association disertai dengan multiplicity

Generalisasi Relasi antar kelas dengan


makna generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus)

Kebergantungan/ Relasi antar kelas dengan


dependency makna kebergantungan antar
kelas

Agregasi/ Relasi antar kelas dengan


aggregation makna semua bagian
(whole-part)
35

2.9 ALAT BANTU PEMBUATAN APLIKASI

2.9.1 Android Studio

Android Studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang

diperkenalkan google pada acara Google I/O 2013.Android Studio merupakan

pengembangkan dari Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu

IntelliJ IDEA.Android Studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan

aplikasi Android.

Rian Nur Hidayat dalam jurnalnya (2015:2)“Android Studio adalah sebuah

IDE (Integrated Development Environment) untuk pengembangan aplikasi pada

platform Android”.

2.9.2 Java Development Kid (JDK)

Java Development Kit merupakan software yang paling penting dalam

membangun aplikasi Android karena Android menggunakan bahasa pemrograman

Java.

Menurut Rachmad Hakim S dan Sutarno (2009:7) “Java Development Kid

(JDK) atau pernah disebut Java Software Development Kid (Java JDK),

merupakan seperangkat aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan program

dengan bahasa java.

2.9.3 Android SDK (Software Development Kid)

Android SDK merupakan alat bantu dalam mengembangkan aplikasi pada

platform Android.

Menurut Nazruddin Safaat H (2012:5) “Android SDK adalah tools API


36

(Application Programming Interface) yang diperlukan untuk memulai

mengembangkan aplikasi pada platfom Android menggunakan bahasa

pemrograman java.

Menurut Yuniar Supardi (2011:10) “Android SDK merupakan alat atau

tool yang digunakan untuk membuat aplikasi platfom android menggunakan

bahasa java.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa android SDK adalah

sebuah alat bantu API atau tool yang yang digunakan untuk mengembangkan

aplikasi android menggunakan bahasa java.

2.9.4 XAMPP

Menurut Nugroho (2013:1), “XAMPP adalah paket program web lengkap

yang dapat Anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan

MySQL”.

Menurut Buana (2014:4), “XAMPP adalah perangkat lunak opensource

yang diunggah secara geratis dan bisa dijalankan di semua semua operasi seperti

windows, linux, solaris, dan mac.”

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpilkan bahwa XAMPP adalah

sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database

server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang

mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows.

Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web

Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa

module lainnya.
37

2.9.5 Adobe Photoshop

Adobe Photoshop merupakan software editor yang membantu dalam

pengeditan gambar atau foto.

Menurut Budi Permana dan Kurweni Ukar (2010:2) “Adobe Photoshop

merupakan salah satu perogram aplikasi tercanggih dan terpopuler saat ini yang

dijuntukan untuk menyunting dan memanipulasi image (image-editing)”

Menurut Bonnie Soeherman (2007:13) mendefinisikan bahwa: “Photoshop

merupakan salah satu software pengolahan grafis berbasis bitmap yang memiliki

fitur sangat kompleks dibanding software sejenisnya.”

Menurut Asep Effendhy (2011:1) “Adobe photoshop atau bisa disebut

photoshop, adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe System yang

dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Adobe photoshop

adalah salah satu software yang digunkan untuk menyunting image dan salah satu

perangkat lunak editor citra yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar.

2.10 KAJIAN PENELITIAN SEJENIS

Kajian penelitian sejenis adalah kajian dari pendapat orang lain untuk
menjadi perbandingan atau acuan bagi penulisan ilmiah penulis. Dalam
penyelesaian penulisan skripsi ini kami mengambil contoh kajian penulisan ilmiah
yang sejenis dan memiliki variabel yang hampir sama, sebagai bahan acuan serta
pembelajaran dalam menyusun penulisan ilmiah, berikut adalah beberapa
penelitian sejenis terdahulu yang penulis kaji selama penelitian ini :
38

Tabel 2.4 Kajian Penelitian Sejenis

No Judul Penulis Metode Hasil

1. Aplikasi Gunita Identifikasi masalah, Sebuah aplikasi


Penanda Mustika, studi literatur, android dengan fitur
Lokasi Peta Andri observasi,ujicoba, menandai dan
Digital Suprayogi, analisis data menyimpan lokasi
Berbasis S.T., M.T., pada peta digital;
Mobile GIS Bandi menginput data
Pada Sasmito, berupa (koordinat
Smartphone ST., M.T. yang dapat autofill
Android. input oleh GPS
Android maupun
secara manual) dan
detil lainnya (nama
tempat, kategori,
alamat, dan catatan
suatu lokasi secara
manual);

2. Aplikasi B. R. Identifikasi masalah, Sebuah aplikasi


Location- Rompas, studi literatur, android pencari lokasi
Based Service A. A. E. pengumpulan data, yang dapat
Pencarian Sinsuw, analisis data, mempermudah
Tempat Di ST., MT., pembuatan aplikasi, pengguna dalam
Kota Manado S. R. U. dan pengujian sistem merperoleh informasi
Berbasis A.Sompie, sekaligus
Android ST., MT., mendapatkan
A. S. M. informasi dimana rute
Lumenta, lokasi yang akandi
ST., MT. tuju.
3. Rancang Ida Bagus Identifikasi masalah, Sistem informasi
Bangun Sistem Made studi literatur, geografis ini dapat
Informasi Yogie pengumpulan data, membantu Dinas
Geografis Adnyana, analisis data, Pariwisata Kabupaten
Persebaran Rissal rancangan aplikasi, Gianyar dalam
Lokasi Obyek Efendi pengujian sistem, dan mengelola obyek-
Pariwisata model Waterfall obyek wisata dan
Berbasis WEB dapat mempermudah
DAN Mobile user/wisatawan dalam
39

Android (Studi mencari informasi


Kasus Di obyek dan lokasi
Dinas wisata di Kabupaten
Pariwisata Gianyar. Sistem
Kabupaten informasi geografis ini
Gianyar) berhasil berjalan di
dua platform berbeda
yaitu web dan mobile
android.

Dari beberapa studi literatur diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada
berapa perbedaaan dari segi objek, kelebihan dan kekurangan dari sistem
informasi geografis berbasis android tersebut. Adapun kelebihan dari sistem yang
saya buat yaitu menyediakan rute lokasi terdekat dan informasi lengkap pada
aplikasi android tersebut dan fitur-fitur yang mudah dan nyaman digunakan oleh
user. Kekurangannya hampir tidak ada.

Dalam hal ini peneliti mengambil objek Perancangan Aplikasi Sistem


Informasi Geografis Lokasi Pencarian Bengkel Vespa Di Kota Jambi
Berbasis Android. Penelitian sejenis ini sangat membantu memberikan referensi
dan informasi terhadap sistem yang akan dirancang oleh peneliti agar dapat
berjalan sesuai dengan kebutuhan user.

Anda mungkin juga menyukai