Anda di halaman 1dari 11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi


2.1.1 Data
Menurut John J. Longkutoy yang dikutip dalam buku Tata Sutabri
(2012), data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian
dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan,
simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-
simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-
lain. Data dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana saja kegunaan
data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relative) di dalam proses
kebijakan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.
2.1.2 Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling
berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-
sama. Pratama (2014)
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai
gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak
memberikan manfaat dalam dalam mencapai tujuan yang sama, maka
elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Kadir
(2014).
2.1.3 Informasi
McFadden, dkk. (1999) mendefinisikan informasi sebagai data
yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Shannon dan
Weaver, dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara
matematis untuk mendefinisikan informasi (Kroenke, 1992). Menurut

8
9

mereka, informasi adalah “jumlah ketidak pastian yang dikurangi ketika


sebuah pesan diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat
kepastian menjadi meningkat. Kadir (2014).

Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai


sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan
manfaat. Pratama (2014).

2.1.4 Sistem Informasi


Sistem Informasi merupakan sejumlah komponen (manusia,
komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang
diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai
suatu sasaran atau tujuan. Kadir (2014).

Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama,


yaitu perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Pratama
(2014).

2.2 Sistem Informasi Geografis


2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geografis Information System,GIS)
adalah sistem yang dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan,
menganalisa, serta mengelola data dan karakteristik yang berhubungan
yang seraca spasial mengambil referensi ke bumi. Lebih jauh, sistem ini
dapat didefinisikan sebagai sistem komputer untuk memadukan,
menyimpan, membagi, serta menampilkan informasi yang mengambil
acuan geografis. Teknologi GIS menggunakan informasi digital yang
didapatkan dari metode pembuatan data digital. Metode pembuatan yang
umum digunakan adalah digitization, yaitu peta cetak atau rencana survey
yang dikirim ke dalam bentuk media digital menggunakan program
komputer ( Computer Aided Drafting, CAD) serata kapabilitas
georeferencing. Eddy (2009).
10

Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data


berbasis database yang bisa digunakan saat ini, seperti pengambilan data
berdasarkan kebutuhan , serta analisis statistik dengan menggunakan
visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan
melalui analisis geografis gambar-gambar petanya. GIS ini lebih dikenal
sebagai software tools, perangkat lunak, antara lain seperti misalnya :
ArcInfo, MapInfo, AutoCadMap, Grass, dan masih banyak lagi. Dengan
tools yang sama maka GIS berkaitan dengan proses dan presentasi peta-
peta skala kecil ( peta LandUse ) sedangkan LIS berkaitan dengan peta-
peta skala besar, yaitu peta bidang-bidang tanah (land parcels). Munir
(2011).
2.2.2 Komponen SIG
Sistem informasi geografis merupakan suatu kesatuan formal yang
terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang berkenaan dengan
objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi Sistem Informasi
Geografis merupakan kumpulan data geografis (spasial) dan data
dokumen (non-spasial) yang terorganisir dan dapat dimanipulasi.
Prahasta (2005). Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut :
1. Perangkat Keras
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat
keras mulai dari PC dekstop, workstations, hingga multiuser host yang
dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan
komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang
penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas
memori (RAM) yang besar.

2. Perangkat Lunak
11

Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem


perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basis data
memegang peranan kunci.
3. Data dan Informasi Geografis
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi
yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimport-
nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara
langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan
memasukkan data atributnya dari table-tabel dan laporan dengan
menggunakan keyboard.
4. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik
dan di kerjakan oleh orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada
semua tingkatan.
2.3 Database
Database (basis data) adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan
utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan
membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah
media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Rossa A.S (2014).

2.4 Website
World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu
layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang
memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melaukan browsing
atau penelursuran informasi melalui internet). Keistimewaan inilah yang telah
menjadikan web sebagai yang paling cepat pertumbuhannya. Ardhana (2013).

2.5 MySQL
12

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa


pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap
sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL
lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya
pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.
Arief (2011).

2.6 PHP
PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Processor. PHP sendiri
merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. PHP adalah salah satu
bahasa Serveri-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat
disisipkan diantara bahasa HTML dan arena bahasa Server-side, maka bahasa
PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang akan dikirim ke browser adalah
hasil jadi dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat.
PHP Hypertext Preprocessor atau sering disebut PHP merupakan
bahasa pemrograman berbasis Server-side yang dapat melakukan parsing
script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu
tampilan yang menarik. PHP merupakan pengembangan dari FI atau rorm
Interface yang dibuat oleh Rasmus ledroff pada tahun 1995. Ardhana (2013).

2.7 Alat bantu Perancangan Sistem


2.7.1 UML (Unified Modeling Language)
Bahasan pemodelan yang berorientasi objek yang digunakan
untuk menganalisa dan merancang sistem yang dimulai dari kelas-kelas
dan komponen-komponen system. Rossa A.S (2013).
UML dibagi menjadi beberapa diagram, dan dibawah ini adalah
macam-macam dari UML :

1. Diagram Use Case (Use Case Diagram)


13

Diagram Use Case menyajikan interaksi antara use case dan aktor
dalam sistem yang akan di kembangkan. Use Case sendiri adalah
fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem yang harus
dipenuhi oleh sistem. Sedangkan aktor bisa berupa orang, peralatan,
atau sistem lainnya yang berinteraksi terhadap sistem yang akan di
bangun. Rossa A.S (2013).

Tabel 2.1 Komponen-komponen dalam use case


Simbol Keterangan

Aktor, Mewakili peran Orang, sistem yang


lain atau alat ketika berkomunikasi dengan
use case

Use Case, Abstraksi dari interaksi antara


sistem dan aktor

Association, Abstraksi dari penghubung


antara actor dan use case

Generalisasi, Menunjukkan spesialisasi actor


untuk dapat berpartisipasi dalam use case

Include, Menunjukkan bahwa suatu use case


seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use
case lainnya
14

Extend, Menunjukkan bahwa suatu use case


merupakan tambahan fungsionalitas dari use
case lainnya jika suatu kondisi terpenuhi

2. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Tabel 2.2 Simbol-simbol dalam Class Diagram


Simbol Keterangan

Nama_kelas Class, Himpunan dari objek-objek yang berbagi


+atribut atribut serta operasi yang sama
+operasi()

Interface atau Antarmuka, konsep interface


dalam pemrograman berorientasi objek

Asosiasi, Menghubungkan antara objek satu


dengan objek lainnya

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang


satu digunakan oleh kelas yang lain

Generalisasi, Relasi antar kelas dengan


makna generalisasi-spesialisasi (umum-
khusus)

Defedency, Relasi antar kelas dengan makna


-------------
kebergantungan antar kelas
15

Agregasi, Relasi antar kelas dengan makna


semua bagian (whole-part)

3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use
case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Rossa A.S. (2013).

Table 2.3 Komponen-komponen dalam sequence diagram


Simbol Nama Keterangan

menggambarkan pihak-
pihak yang berperan dalam
Actor
sistem.

kelas yang memodelkan


Boundary interaksi antara satu atau
Class lebih aktor dengan sistem.

digunakan untuk memodelkan


informasi yang harus disimpan
Control Class oleh sistem, memperlihatkan
struktur data dari suatu sistem.

memodelkan informasi yang


harus disimpan oleh sistem,
Entity Class memperlihatkan struktur
data dari suatu sistem.
16

Spesifikasi dari komunikasi


antar objek yang memuat
Objek
Message informasi-informasi tentang
aktifitas yang terjadi.

4. Diagram aktifitas (Activity Diagram)


Activity diagram menggambarkan aliran kerja atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Rossa A.S (2013).

Table 2.4 Komponen-komponen dalam activity diagram


Simbol Nama Keterangan

Start / Awal Status awal aktivitas sistem

Aktivitas yang dilakukan


Aktivitas sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja

Asosiasi percabangan
Percabangan / dimana jika ada pilihan
Decision
aktivitas lebih dari satu

Penggabungan / Asosiasi penggabungan


Join dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan
menjadi satu

Fork Digunakan untuk


menunjukkan kegiatan yang
dilakukan secara parallel
17

Akhir Status akhir aktivitas sistem

2.8 Metode Pengujian Sistem


2.8.1 White Box
White box testing merupakan cara pengujian dengan melihat
kedalam modul untuk meneliti kode-kode program yan ada, dan
menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang
menghasilkan output yang tidak sesuai, maka baris-baris program,
variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu-
persatu, diperbaiki, kemudian di-compile ulang (Rossa, 2013).
Uji coba white box adalah metode perancangan test case yang
menggunakan struktur kontrol dari perancangan procedural untuk
mendapatkan test case. Dengan menggunakan metode white box, analisis
sistem akan dapat memperoleh test case yang :

1. Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan


sekurang-kurannya sekali.
2. Mengerjakan seluruh keputusan logika.
3. Mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya.
4. Mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.

Kompleksitas siklomatis (pengukuran kuantitatif kompleksitas


logis suatu program) dari grafik alir dapat diperoleh dengan perhitungan:

E = Jumlah Edge grafik alir


V (G) = E – N + 2
N = Jumlah simpul grafik alir
18

2.8.2 Black box


Black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi
spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program.
Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan (Rosa, 2013).
Pengujian black box dilakukan dengan membuat kasus uji
yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat
lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian
ini memungkinkan analisis sistem memperoleh kumpulan kondisi
input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program.

Anda mungkin juga menyukai