Anda di halaman 1dari 12

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

PAKET PEMBANGUNAN JEMBATAN BARU JEMBATAN S. LAMOLUO 2


ID SIRUP 44162118
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROV. SULTRA
(TIMUR)
PPK 2.2 PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN ANGGARAN 2023 - 2024

A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN KONSTRUKSI


A.1. Gambaran umum
Satuan Kerja : Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi
Sulawesi Tenggara (Timur)
Pelaksana Kegiatan : PPK 2.2 Provinsi Sulawesi Tenggara
Paket : Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S.
Lamoluo 2
Jenis Kegiatan : Pembangunan Jembatan Baru Sepanjang 25,60
Meter

A.2. Ruang lingkup pekerjaan dan biaya


Ruang lingkup pekerjaan konstruksi untuk paket ini adalah Pembangunan Jembatan Baru
dengan target Panjang 25,60 Meter dengan total nilai HPS sebesar Rp. 19.171.990.000
(Sembilan Belas Miliar Seratus Tujuh Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Sembilan
Puluh Ribu Rupiah), yang dialokasikan dalam DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan
Nasional Wilayah II Prov. Sultra Tahun Anggaran 2023 – 2024. Dengan rincian sebagai
berikut :
- Tahun anggaran 2023 : Rp. 6.727.062.000,00
- Tahun anggaran 2024 : Rp. 12.444.928.000,00

A.3. Kemampuan Badan Usaha Penyedia Jasa Konstruksi


Kualifikasi Usaha : Kualifikasi Usaha Menengah
Kualifikasi Badan Usaha : Bangunan Sipil
Subklasifikasi Layanan : Jasa Pelaksana Konstruksi Jembatan, Jalan Layang,
Terowongan, dan Subways (SI 004) KBLI
2015/Bangunan Sipil Jembatan, Jalan Layang, Fly
Over, dan Underpass (BS 002) KBLI 2020

A.4. Lokasi pekerjaan


Lokasi Pembangunan Jembatan S. Lamoluo 2 terletak pada Pulau Wawonii, Kabupaten
Konawe Kepulauan.
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 2

B. STANDAR RUJUKAN
Seluruh standar rujukan yang dipergunakan dalam spesifikasi teknis ini mengacu pada
standar rujukan yang ditentukan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga
Nomor: 16.1/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2) di Direktorat Jenderal Bina Marga yang terlampir
dalam lampiran spesifikasi teknis ini.

C. PERSYARATAN BAHAN
Persyaratan seluruh bahan untuk pekerjaan yang dipergunakan dalam spesifikasi teknis
ini mengacu pada persyaratan bahan dan kriteria penerimaan bahan yang ditentukan
dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor : 16.1/SE/Db/2020 tentang
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
(Revisi 2) sebagaimana terlampir dalam lampiran spesifikasi teknis ini. Seluruh bahan baik
bahan alam maupun olahan (hasil pabrik) yang dipergunakan dalam seluruh item
pekerjaan ini harus menggunakan produk dalam negeri.

D. PERSYARATAN PENGUJIAN BAHAN DAN HASIL PRODUK SERTA KRITERIA


KINERJA PRODUK
Uraian tata cara pengujian bahan dan hasil produk, serta kriteria kinerja produk yang
dipergunakan dalam spesifikasi teknis ini mengacu pada ketentuan dalam Surat Edaran
Direktur Jenderal Bina Marga Nomor : 16.1/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Umum Bina
Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2), terlampir dalam
lampiran spesifikasi teknis ini dan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor
08/SE/Db/2021 tentang Pelaksanaan Padat Karya di Direktorat Jenderal Bina Marga yang
terlampir dalam lampiran spesifikasi teknis ini.

E. TATA CARA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Tata cara pengukuran dan pembayaran untuk setiap pekerjaan yang diatur dalam
spesifikasi teknis ini mengacu pada ketentuan pengukuran dan pembayaran dalam Surat
Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor : 16.1/SE/Db/2020 tentang Spesifikasi Umum
Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2), sebagaimana
terlampir dalam lampiran spesifikasi teknis ini.

F. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

F.1. Mobilisasi
Mobilisasi adalah sebuah kegiatan pengadaan sumber daya yang berguna untuk
kelangsungan suatu proyek dan merupakan tahap awal dari seluruh rangkaian
pelaksanaan yang tertuang dalam uraian metode pelaksanaan. Untuk kelancaran
mobilisasi secara umum dan personil secara khusus dalam hal memantau kinerja jalan
sepanjang ruas penanganan, maka diperlukan 1 unit Mobil operasional untuk melakukan
pemantauan dan pengawasan.

No Uraian Jumlah unit


1. Mobil Double Cabin (Tahun 2021) 1 unit

F.2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Struktur 2 – 4 Meter


Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 3

1. Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang


ditentukan dalam Gambar atau ditunjukkan oleh Pengawas Pekerjaan dan harus
mencakup pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai.
2. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian. Bilamana material/bahan yang
terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam keadaan lepas
atau lunak atau kotor menurut pendapat pengawas pekerjaan tidak memenuhi syarat,
maka bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dibuang dan diganti dengan
timbunan yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan Pengawas
Pekerjaan.
3. Dalam hal apapun perlu dipahami bahwa, selama pelaksanaan penggalian, penyedia
jasa harus melakukan langkah-langkah berdasarkan inisiatifnya sendiri untuk
memastikan drainase alami dari air yang mengalir pada permukaan tanah, agar dapat
mencegah aliran tersebut mengalir masuk ke dalam galian yang telah terbuka.
4. Kuantitas pekerjaan diperkirakan 155,20 M3. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan paling
lambat 300 hari kalender dengan uraian :
Kapasitas Perkiraan
Perkiraan
Grup kerja Durasi
Lokasi Pekerjaan Kuantitas
Kerja Perhari (Hari)
(M3)
(M3/Hari)
1. Jembatan S. Lamoluo 2 155,20 1.259,44 1

 Peralatan yang diperlukan:


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah unit
1. Excavator ≥ 100 HP 2
2. Dump Truck 4 M3 3

F.3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A

1) Prosedur dan tata cara pelaksanaan serta penerapan keselamatan konstruksi harus
berdasarkan ketentuan dalam Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 (Revisi 2) yang
berkaitan dengan pekerjaan ini, termasuk didalamnya kesiapan sumber daya material,
peralatan dan personil. Sebagai bagian dari penerapan keselamatan konstruksi,
Penyedia Jasa harus menyediakan tenaga kerja yang telah bersertifikasi terampil
sesuai bidangnya dan operator alat yang telah memiliki Surat Izin Operator (SIO).
2) Setelah dilakukan penyiapan badan jalan dan mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke depan dari rencana akhir lokasi
penghamparan Lapis Fondasi Pada setiap saat, Wheel Loader memuat material Lapis
Fondasi Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp;
3) Dump Truck mengangkut Lapis Fondasi Agregat Kelas A hasil olahan menggunakan
Blending Equipment dengan kadar air yg memenuhi ke lokasi pekerjaan dan dihampar
dengan Motor Grader, kadar air dalam rentang yang disyaratkan dalam Spesifikasi
umum Bina Marga 2018 Rev. 2. kadar air dalam bahan harus tersebar secara merata;
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 4

4) Lapis Fondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu
turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan segera setelah hujan atau bila
kadar air bahan jadi tidak berada dalam rentang yang ditentukan dalam Spesifikasi
Umum Bina Marga 2018 (Revisi 2);
5) Hamparan agregat dipadatkan dengan Vibratory Roller, setiap lapis harus dihampar
pada suatu kegiatan dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang
diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan dan tidak menyebabkan segregasi pada
partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau
dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik;
6) Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali digunakan peralatan
khusus yang disetujui oleh pengawas pekerjaan;
7) Kegiatan pemadatan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit kearah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak
sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Kegiatan pemadatan harus dilanjutkan
sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara
merata;
8) Bahan yang tidak terjangkau mesin gilas, harus dipadatkan dengan trimbis mekanis
atau pemadat lain yang disetujui;
9) Pemadatan dilanjutkan sampai seluruh lokasi terpadatkan rata, kepadatan dan kadar
air bahan Lapis Fondasi Agregat yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa,
sebagaimana ketentuan pengujian dalam Spesifikasi Umum 2018 (Revisi 2);
10) Kuantitas pekerjaan diperkirakan 3.240 M3, dengan waktu Pelaksanaan Pekerjaan
paling lambat 300 Hari dengan uraian :
Kapasitas Perkiraan
Perkiraan
Grup kerja Durasi
Lokasi Kerja Kuantitas
Kerja Perhari (Hari)
(M3)
(M3/Hari)

1. Jembatan S. Lamoluo 2 3.240 896,4 4

 Peralatan yang diperlukan:


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah unit
1. Wheel Loader 1,5 M3 1
2. Dump Truck 4 M3 4
3. Motor Grader >100 HP 1
4. Vibratory Roller 5-8 Ton 1

F.4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan CPHMA


1. Penghamparan CPHMA dilakukan menggunakan mesin penghampar (Asphalt
Finisher);
2. Penghamparan harus dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih
tinggi;
3. Proses perbaikan lubang-lubang yang timbul karena terlalu kasar atau bahan yang
tersegregasi karena penaburan material yang halus sedapat mungkin harus dihindari
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 5

sebelum pemadatan. Butiran yang kasar tidak boleh ditebarkan di atas permukaan
yang telah padat;
4. Segera setelah CPHMA dihampar dan diratakan, permukaan CPHMA harus diperiksa
dan setiap ketidaksempurnaan yang terjadi harus diperbaiki;
5. Pemadatan campuran beraspal harus terdiri dari tiga operasi yang terpisah yaitu
pemadatan awal, antara dan akhir;
6. Pemadatan awal atau Breakdown rolling dilakukan dengan alat pemadat baja tandem
sebanyak 1 lintasan jika menggunakan alat pemadat dengan berat 6-8 ton atau 2
lintasan jika menggunakan alat pemadat dengan berat 4-6 ton.
7. Pemadatan antara atau utama harus dilakukan dengan menggunakan pemadatan
roda karet (Pneumatic Tire Roller, PTR) 8-10 ton. Jumlah lintasan hasil percobaan
pemadatan (trial compaction). Pemadatan akhir atau penyelesaian harus
dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar (vibrasi). Bila
hamparan aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda pemadatan setelah pemadatan
kedua, pemadatan akhir bisa tidak dilakukan. Kepadatan akhir lapis CPHMA yang
dapat diterima adalah minimum 98% dari kepadatan Standar Kerja (Job Standar
Density).
8. Kuantitas pekerjaan diperkirakan 848,18 ton, dengan lokasi penanganan secara
segmental pada beberapa ruas jalan dengan panjang total km. Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan paling lambat 300 hari kalender dengan uraian :
Kapasitas Perkiraan
Perkiraan
Grup kerja Durasi
Lokasi Pekerjaan Kuantitas
Kerja Perhari (Hari)
(Ton)
(Ton/Hari)
1. Jembatan S. Lamoluo 2 848,18 93,69 9

 Peralatan yang diperlukan:


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah unit
1. Dump Truck 4 M3 4
2. Tandem Roller 6-8 Ton 1
3. Pneumatic Tire Roller 8-10 Ton 1
4. Asphalt Finisher 10 Ton 1

F.5. Metode Pelaksanaan Beton struktur, fc’30 MPa


1. Penyedia Jasa harus mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran dimulai,
lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian percobaan campuran
beton di laboratorium berdasarkan kuat tekan beton untuk umur 7 dan 28 hari, kecuali
ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh direksi pekerjaan;
2. Dalam kondisi beton segar, adukan beton harus memenuhi syarat kelecakan (nilai
slump) yang telah ditentukan. Pengujian kuat tekan beton umur 7 hari dari hasil
campuran percobaan harus mencapai kekuatan minimum 90 % dari nilai kuat tekan
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 6

beton rata-rata yang ditargetkan dalam rancangan campuran beton (mix design)
umur 7 hari;
3. Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas;
4. Pencampuran semen, air dan agregat menggunakan concrete mixer dengan kapasitas
0,5 M3;
5. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan
selesai;
6. Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan
halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang
dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh
melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran;
7. Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit dan
penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan-lapisan horisontal
dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi pengecoran dapat
30 cm menerus sepanjang seluruh keliling struktur;
8. Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis (concrete vibrator) dari dalam
atau dari luar yang telah disetujui. Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat
yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan me madai. Penggetar
tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain
di dalam cetakan;
9. Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa
semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi tanpa
pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara
terisi;
10. Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperature
yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar kehilangan kadar
air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperature yang relative tetap
dalam watu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya
pada semen dan pengerasan beton;
11. Kuantitas pekerjaan diperkirakan 529,95 M3, Waktu Penyelesaian Pekerjaan paling
lambat 300 hari kalender dengan uraian:
Kapasitas Perkiraan
Perkiraan
Grup kerja Durasi
Lokasi Kerja Kuantitas
Kerja Perhari (Hari)
(M3)
(M3/Hari)
1. Jembatan S. Lamoluo 2 529,95 69,72 8
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 7

 Peralatan yang diperlukan:


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah unit
1. Concrete Mixer ≥ 0,35 m3 4
2. Concrete Vibrator 5,5 HP 1
3. Water Tank Truck ≥ 3000 L 1

F.6. Pelaksanaan Pemasangan Beton Pratekan Unit Pracetak Gelagar Tipe I


Bentang 25,6 Meter
1. Pastikan gelagar sudah di stressing dan angkur sudut ditutup.
2. Pastikan Panjang perletakan sesuai dengan spesifikasi pada gambara kerja dan sesuai
dengan Panjang gelagar.
3. Pasang dudukan elastomer/bearingpad dengan luasan lebih besar dari dimensi
elastomer.
4. Pastikan elevasi mortar/bearingpad sesuai dengan rencana elevasi lantai jembatan
dikurangi tinggi total gelagar.
5. Pastikan kekerasan mortar/bearingpad sudah 100 % / sesuai spesifikasi.
6. Pastikan angkur-angkur untuk elastomer yang menggunakan plat baja sudah
terpasang.
7. Apabila menggunakan metode crane maka pastikan waktu pelaksanaan pekerjaan
memadai dan kondisi lingkungan sekitar seperti cuaca dan kecepatan angin kondusif
untuk pekerjaan pemasangan gelagar.
8. Pastikan crane sudah diposisi yang direncanakan dan kapasitas alat angkat minimal 2
(Dua) kali beban kerja yang diangkat untuk variasi kemiringan/jangkauan boom
crane.
9. Angkat girder menggunakan lifting belt yang dikalungkan pada ujung balok dengan
posisi titik pengangkatan dekat dengan rencana posisi perletakan girder.
10. Pastikan posisi balok saat pengangkatan dalam kondisi tegak dan rata untuk level
horizontal antar kedua ujung.
11. Pastikan gelagar bertumpu sempurna pada elastomer dengan posisi vertical di posisi
sesuai dengan gambar kerja.
12. Jaga kestabilan balok gelagar ke-1 diatas abutmen/pier dengan mengekang posisi
balok pada kedua ujung balok dengan cara mengencangkan rantai/chain block yang
dikaitkan pada titik angkat segmen balok dan temporary angkur pada abutmen/pier.
13. Pastikan tahapan pemasangan gelagar ke-2 pada posisi seusai gambar kerja dengan
proses yang sama seperti pemasangan gelagar ke-1.
14. Segera pasang pengaku antara gelagar ke-1 dan ke-2 menggunakan kayu dengan
jarak per 6m sebagai batang tekan dan koneksi antara balok dengan bracing dari besi
beton, pastikan pemasangan bracing sementara dilaksanakan sampai semua gelagar
sudah terpasang.
15. Kuantitas pekerjaan diperkirakan 10,00 Buah, Waktu Pelaksanaan pekerjaan paling
lambat 300 hari kalender dengan uraian :

Kapasitas Perkiraan
Perkiraan
Grup kerja Durasi
Lokasi Kerja Kuantitas
Kerja Perhari (Hari)
(Buah)
(Buah/Hari)
1. Jembatan S. Lamoluo 2 10,00 3,7 3
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 8

 Peralatan yang diperlukan:


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah unit
1. Crane On Track 25 Ton 1
2. Stressing jack 0,83 Ton 1

F.7. Pekerjaan Baja Tulangan Sirip BjTS 420B


1. Terkecuali ditentukan lain oleh pengawas pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002,
menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan,
bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas dilapangan
disetujui oleh pengawas pekerjaan, tindakan penanganan harus diambil untuk
menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
2. Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkokkan
dengan mesin pembengkok.
3. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran, lumpur, olie, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang
dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
4. Tulangan harus diletakkan akurat sesuai dengan gambar dan dengan kebutuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan dalam spesifikasi atau seperti yang
diperintahkan oleh Pengawas lapangan.
5. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau
pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
6. Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan
pada gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada
gambar.
7. Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang
tindih minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan
kait pada ujungnya.
8. Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton
sehingga tidak akan terekspos.
9. Kuantitas pekerjaan diperkirakan 47.655,51 Kg, Waktu Pelaksanaan pekerjaan
paling lambat 300 hari kalender dengan uraian :

Kapasitas Perkiraan
Perkiraan
Grup kerja Durasi
Lokasi Kerja Kuantitas
Kerja Perhari (Hari)
(Kg)
(Kg/Hari)
1. Jembatan S. Lamoluo 2 47.655,51 100 1

 Peralatan yang diperlukan:


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah unit
1. Alat Bantu Ls 1
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 9

F.8. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan


1. Penyediaan tiang pancang dari pekerjaan fabrikasi tiang pancang yang dibuat sesuai
dengan spesifikasi dan dimensi yang ditunjukan dalam gambar;
2. Penyediaan alat untuk memancang tiang yang sesuai dengan jenis tanah dan jenis
tiang pancang;
3. Penentuan titik-titik di mana tiang pancang akan diletakkan;
4. Mendirikan alat pemancang tiang di daerah titik letak pemancangan pondasi yang akan
dipancang;
5. Proses pengangkutan tiang pancang dilakukan dengan menentukan titik-titik letak
pengikatan tiang terlebih dahulu;
6. Setelah tiang pancang berdiri, lalu di antara kepala penumbuk dan tiang pancang diberi
suatu bantalan dengan tujuan melindungi ujung tiang dari tegangan lokal yang
berlebihan yang timbul pada tiang selama pemancangan;
7. Pemancangan tiang siap dilakukan setelah Pile terpasang dan posisi alat sudah berada
pada titik pemancangan dan pemancangan dilakukan sampai penetrasi maksimum atau
penetrasi tertentu sebagaimana yang diperintahkan pengawas pekerjaan;
8. Perkiraan kuantitas pekerjaan sebesar 576,00 M1, waktu pelaksanaan paling lambat
300 hari kalender dengan uraian:

Kapasitas Perkiraan
Perkiraan
Grup kerja Durasi
Lokasi Kerja Kuantitas
Kerja Perhari (Hari)
(M1)
(M1/Hari)
1. Jembatan S. Lamoluo 2 576,00 112,05 6

 Peralatan yang diperlukan:


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah unit
1. Pile Driver + Hammer 2,5 Ton 1
2. Crane On Track 25 Ton 1
3. Welding set 250 Amp 1

G. PEKERJAAN UTAMA
a. Daftar item pekerjaan utama sebagai berikut:
No. item Nama item pekerjaan utama
3.1.(5) Galian Struktur dengan Kedalaman 2 – 4 m
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
6.6.(1) CPHMA
7.1 (5b) Beton struktur, fc’30 MPa
7.2.(2b) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 25,6 meter
7.3 (4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B
7.6.(17a) Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 10

H. JENIS, KAPASITAS DAN JUMLAH PERALATAN UTAMA MINIMAL


Daftar peralatan utama yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :
Jumlah
No Jenis peralatan utama Kapasitas
(unit)
1. Motor Grader >100 HP 1
2. Air Compressor ≥4000 CPM (L/m) 2
3. Flat Bed Truck ≥10 Ton 1
4. Concrete Mixer ≥ 0,35 M3 4
5. Water Tank ≥3000 L 1
6. Tamper ≥ 5,5 HP 2
7. Generator Set ≥ 135 KVA 1
8. Concrete Vibrator ≥ 5,5 HP 2
9. Pile Driver + Hammer 2,5 Ton 1
10. Crane On Track ≥ 25 Ton 1
11. Stressing jack ≥ 0,83 Ton 1
12. Dump Truck ≥4 M3 5
13. Excavator ≥ 100 HP 2
14 Vibratory Roller 5-8 Ton 1

Daftar peralatan utama diatas yang menjadi persyaratan evaluasi dalam tender:
Jumlah
No Jenis peralatan utama Kapasitas
(unit)
1. Pile Driver + Hammer 2,5 Ton 1
2. Crane On Track ≥25 Ton 1
3. Stressing jack ≥0,83 Ton 1
4. Dump Truck ≥4 M3 atau ≥3900 cc 3
5. Excavator ≥ 100 HP 1
6. Vibratory Roller 5-8 Ton 1

I. PERSONIL MANAJERIAL
Kebutuhan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:
1. Daftar personil manajerial yang menjadi persyaratan evaluasi tender:
Pengalaman
Pendidikan Sertifikat Kompetensi
No Jabatan Kerja
Minimal Kerja
(tahun)
1 Manajer Pelaksanaan/Proyek S1 Sipil 4 (empat) SKA/SKK Ahli Teknik
Jembatan Muda
2 Manajer Teknik S1 Sipil 3 (tiga) SKA/SKK Ahli Teknik Jalan
Muda
3 Manajer Keuangan S1 2 (dua) --
4 Ahli K3 Konstruksi/Ahli 3 (tiga) SKA/SKK Ahli K3 Konstruksi
Keselamatan Konstruksi Muda
S1
0 (nol) SKA/SKK Ahli K3 Konstruksi
Madya
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 11

2. Daftar personil manajerial yang tidak menjadi persyaratan evaluasi tender, namun
wajib dimobilisasi pada pelaksanaan pekerjaan:
Pengalaman
Pendidikan Sertifikat Kompetensi
No Jabatan Kerja
Minimal Kerja
(tahun)
1 Surveyor SLTA 3 (tiga) SKT Juru Ukur/Teknisi Survey
Pemetaan (TS 048)
2 Material/Lab Technician SLTA 2 (Dua) SKT Laboratorium Jalan
(TS 064)
3 Material Technician Tanah SLTA 2 (Dua) SKT Asisten Teknisi
Laboratorium Mekanika Tanah
(TS 065)
4 Administrasi Proyek SLTA 2 (dua) -

J. MATA PEMBAYARAN UTAMA


Mata Pembayaran Pekerjaan Utama sebagai berikut:
No. Nama item
item
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
6.6.(1) CPHMA
7.1 (5b) Beton struktur, fc’30 MPa
7.2.(1c) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 25,6 meter
7.2.(2b) Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 25,6 meter
7.3 (4) Baja Tulangan Sirip BjTS 420B
Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak ukuran 400 mm x 400
7.6.(11a)
mm
7.9.(1) Pasangan Batu

K. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI


1.Daftar jenis pekerjaan dan identifikasi bahaya
Tingkat
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Uraian Identifikasi Bahaya Kekerapan Keparahan
Risiko
1. Lapis Pondasi Agregat a. Tergilas alat pemadat (T.Roller) 1 4 4
Kelas A dan Water Tank pada saat
penghamparan dan pemadatan
agregat kelas A
b. Tertabrak dump truck pada saat 1 4 4
pengangkutan material kelas A
2. Pemasangan Beton a. Terjadi kecelakaan pada saat
Pratekan Unit Pracetak louncing biasa terjadi guling 2 4 8
Gelagar Tipe I Bentang karena perancah tidak stabil
25,6 Meter b. Terjadi kecelakaan pada saat
pelaksanaan stressing kabel 1 3 3
biasa putus mengakibatkan
terpental
3. Pemancangan Tiang
Pancang a. Tertimpa casing yang terjatuh 1 4 4
dari crane
b. Terluka saat pembesian 2 2 4
Spesifikasi Teknis Paket Pembangunan Jembatan Baru Jembatan S. Lamoluo 2 12

Tingkat
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Uraian Identifikasi Bahaya Kekerapan Keparahan
Risiko
4. Beton Struktur fc’ 30 Mpa a. Tertabrak Truck Mixer pada saat 1 4 4
mobilisasi
b. Tertimpa campuran beton pada 1 4 4
saat pelaksanaan pengecoran
c. Runtuhnya bekisting pada saat 1 4 4
pengecoran
5. Baja Tulangan Sirip BjTS a. Tertusuk baja tulangan pada saat 2 2 4
420B perakitan tulangan
b. Terjepit baja tulangan saat 2 2 4
perakitan tulangan
[tingkat risiko = kekerapan x keparahan]

Dari uraian jenis pekerjaan dan jenis bahaya di atas, dipilih satu jenis pekerjaan dan satu
identifikasi bahaya yang memiliki tingkat risiko paling tinggi untuk menjadi persyaratan
evaluasi tender sebagai berikut:

No. Jenis/Tipe Pekerjaan Uraian Identifikasi Bahaya


1. Pemasangan Beton Pratekan Unit Terjadi kecelakaan pada saat louncing biasa terjadi guling
Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 25,6 karena perancah tidak stabil
Meter

2. Penetapan risiko keselamatan konstruksi


Risiko keselamatan konstruksi ditetapkan dengan tingkat risiko Sedang.

L. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 300 (Tiga Ratus) Hari Kalender terhitung
sejak tanggal mulai kerja (TMK).

M. GAMBAR TEKNIK
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan tertuang dalam Detailed Engineering
Design (DED) sebagaimana terlampir dan menjadi bagian dari dokumen spesifikasi teknik
ini.

Uraian spesifikasi teknis ini telah direviu untuk selanjutnya ditetapkan menjadi bagian dalam
Dokumen Persiapan Pengadaan.
Kendari, 09 Oktober 2023

Menyetujui
Kepala Satuan Kerja PPK 2.2 Provinsi Sulawesi Tenggara
Pelaksanaan Jalan Nasional Wil II
Provinsi Sulawesi Tenggara (Timur),

HARYONO, S.T., M.Si LUMBARDDIN, ST, MM


NIP. 197004032008121001 NIP. 19760221 200911 1 001

Anda mungkin juga menyukai