Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN PERHU BUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN


LAUT
GEDUNG KARYA LANTAT 12 std 1t
JL. MEDAN MERDEMBAMTNo. SI TEL. : 3811308,3505006, 381326s,344 :
JAMRTA-10110 I ,;. ,1yZ1irr,42os,413s "u
TLX 3844492,3458540

I Fax : 3811786, 3MS430, 3507576

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN


LAUT
NoMoR, .IHK fOlgl_[1 ob/z/rl
TENTANG

PE_DO-MAN PEI{YELENGGARAAN PEND I D I


KAN DAN PELATII{AN
PEI{YELAM SALVAGE DAN/ATAU PEKERJAAN
BAWAH AIR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
ESA
ri DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal
24 petaturan Menteri
Perhubungan Nomor zL Tahun 2013 tentang
Pekerjaan Bawah Air perlu menetapkan peraturan sarr,age dan/atau
Perhubungan *-aut tgltang pedoman p;;y.bGaraanDirekiur Jenderal
pendidikan
Pelatihan penyelam S atu ag; dan atau p.k;d dan
/ ;;rfBawah Air;
Mengingat : 1' undang-undang Nomor 1z Tahun 2oo8 tentang pelayaran
(Lembaran Repubrik Indonesia -irrr"r,
_Neg-ara 2ooE Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Repubrik Indonesia Nomor asa!;
2- Peraturan pemerintah Nomor s rahun 2oro
(L,embaran Negara Repubrik rndonesia -iL""tentang Kenavigasian
Tambahan L,embaran Nigara Republik Indonesia zdrc N;;;, g,
Nomor so93);
3. Keputusan Menteri perhubungan Nomor KM 65
Tahun 2oo2tentang
organisasi dan Tata Kerja eangtaran eenjalaan
Laut dan pantai;
4- Peraturan Menteri perhub,ngan Nomor KM
6o rahun 2orotentang
organisasi T"l1 Kerja Kementerian perhubungan
t* terakhir derrg"r, peratrran
telah diubah sebagaimana
Menteri perhribungan
Nomor pM 6g Tahun 2Oi3;

5. Peratr:.ran Mentei'i perhubungan Nom.r


KM 62 Tahun Zorotentang
Organisasi dan- Tata Kerja kantor f,r"it p""Velenggara pelabuhan
sebagaimana telah diubah dengan peraturan perhubungan
Nomor pM 44 Tahun 2Olt;
tvrentiri

6' Peraturan perhubungan Nomor KM 65


organisasit d"l
",.rTata Kerja iantor Tarrun 2o1o tentang
pelabuhan Batam sebagaimana
telah diubah dengan peraturan Menteri perhubungan
Nomo r pM 4z
Tahun 2}lt.
/7. Perafraran ...

F".fil"l or l " ,,{"*/ool, gen.h,.a* geta,ila,nru g",*rrrrril-rdrr/*rrg,g"urirarry*J{rartanaata& grrrrg;


7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2OlL tentang
Alur Pelayaran di Laut;
B. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2OL2 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran Utama;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2Ot2 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan Utama;

1O. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 36 Tahun 2OL2 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan;

11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 71 Tahun 2013 tentang


Saluage dan/atau Pekerjaan Bawah Air;

MEMUTUSKAN :

MenetapKaTT : PERATURAN DIREIOUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TENTANG


PEDOMAN PENTELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENYELAM SALVAGE DAN/ATAU PEKERJAAN BAWAH AIR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Pendidikan dan Pelatihan Penyelatn Saluage dan/atau Pekerjaan


Bawah Air yang selanjutnya disebut diklat penyelam adalah
kegiatan mendidik dao melatih penyelam- Penyelam adalah orang
yang mempunyai keahlian untuk melakukan kegiatan di dalam air
dengan tekanan lingkungan lebih besar dari I atmosfir absolut
(ATA) yang keahliannya diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
serta memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Direktur
Jenderal.

2. Buku harian penyelam (Diuer's Log Book| adalah buku yang memuat
biodata, riwayat kesehatan dan hasil pemeriksaan kesehatan,
catatan menyelam serta catatan pendidikan dan pelatihan
penyelam.

3. Peralatan selam adalah suatu sistem peralatan yang dipergunakan


baik langsung maupun tidak langsung oleh penyelam sehingga
operasi penyelaman dapat terlaksana dengan aman.

/4. Sdf ...


4. Self Contained Underwater Breathing Apparahts selanjutnya disebut
SCUBA adalah suatu sistem peralatan selam yang sumber
pernafasannya dibawa sendiri oleh penyelam.

5. Surface Supplied Breathing Apparotus selanjutnya disebut SSBA


adalah suatu sistem peralatan selam yang sumber pernafasannya
dipasok dari permukaan air.

6. Diuing Bell adalah ruang/bejana yang bertekanan termasuk


perlengkapannya untuk mengangkut penyelam yang dipengaruhi
tekanan dari/ke tempat kerja di datam air.

7. Diuing Stage adalah kompartemen yang terangkai dengan kran yang


digunakan untuk naik dan turun penyelam dari atas kapal.

8. Saluage adalah pekerjaan untuk memberikan pertolongan terhadap


kapal dan/atau muatannya yang mengalami kecelakaan kapal atau
dalam keadaan bahaya atau tenggelam diperairan termasuk
mengangkat kerangka kapal atau rintangan bawah air atau benda
lainnya.

9. Pekerjaan bawah air adalah peke{aan yang berhubungan dengan


instalasi, konstruksi, atau kapal yang dilakukan di bawah air dan
atau pekerjaan bawah air yang bersifat khusus, yaitu penggunaan
peralatan bawah air yang dioperasikan dari permukaan air.

10. Direkhrr Jetideral adalah Direkhrr Jenderal Perhubungan Laut.

11. Direklur adalah Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Peraturan Direktur Jenderal ini mengatur mengenai:

a. Diklat dan silabus penyelam saluage dan/atau pekerjaan bawah air;


b. Persyaratan badan usaha atau lembaga penyelenggara diklat
penyelam saluage dan/atau pekerjaan bawah air;
c. sertifikat kompetensi penyelam saluage dan/atau pekerjaan bawah
air;
d. bukr: harian penyelam saluage dan/atau pekerjaan bawah air; dan
e. breuet penyelam saluage dan/atau pekerjaan bawatr air.

/BAB ...
BAB III

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PEI{YELAM SALVAGE DAN/ATAU PEKERJAAN BAWAH AIR

Paragraf Kesatu

Umum

Pasal 3

(1) Pelaksanaan kegiatan saluage dan/atau pekerjaan bawah air


didukung oleh tenaga penyela-nr.
(21 Kecakapan dan keterampilan sebagai tenaga penyelam sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diperoleh melalui diklat penyelam.

(3) Diklat penyelam sebagaimana dimaksud pada ayat (21, terdiri dari:
a. Ciklat kecakapan penyelam; dan
b. diklat keterampilan penyelam.

Paragraf Kedua

Diklat Kecakapan Penyelam

Pasal 4

Diklat kecakapan penyelam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat


huruf a, terdiri dari:
(3)
a. diklat penyelam kelas III;
b. diklat penyelam kelas II; dan
c. diklat penyelam kelas I.
Pasal 5

Peserta diklat kecakapan penyelam kelas III sebagaimana ciirnaksud


dalam Pasal 4 huruf a, harus memenuhi persyaratan:
a. sekurang-kurangnya ber.rsia 18 tahun;
b. paling rendah benjazah SMP sederqiat;
c. berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari
dokter pada lembaga kesehatan yang memiliki fasilitas hiperbarik;
dan
d. lulus ujian praktek dan tertulis.

/Pasal ...

4
Pasal 6

Peserta diklat kecakapan penyelam kelas II sebagaimana dimaksud


dalam Pasal4 huruf b, harus memenuhi persyaratan:
a. memilikj sertifikat kecakapan penyelam kelas III;
b- berbadan sehat yang dibulrtikan dengan surat keterangan sehat dari
dolrter pada lembaga kesehatan yang memiliki fasilitas hiperbarik;
dan
c- memiliki jam selam selarrang-kurangnya 5o jam (bottomtimel.
Pasal 7

Peserta diklat kecakapan penyelam kelas I sebagaimana dimaksud


dalam Pasal4, harus memenuhi persyaratan:
a. memiliki sertifikat kecakapan penyelam kelas II;
b. berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari
dokter pada lembaga kesehatan yang memiliki fasilitas hiperbarik;
dan
c. memiliki jam selam sekurang-kurangnya 60 jam (bottomtimel.
Pasal 8

(U Diklat kecakapan penyelam kelas I, kelas II dan kelas IrI


diselenggarakan berdasarkan silabus yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal.

{2) silabus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang digunakaan


untuk Diklat kecaP.apan penyeiam sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 1 dan merupakan bagran yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.

Pasal 9

(1) Peserta yang telah mengikuti diklat kecakapan penyelam dan


dinyatakan lulus diberikan Surat Tanda Tamat pindidikan dan
Pelatihan oleh penyelenggara diklat dengan menggunakan contoh
format sebagairnana tercantum dalam Lampiran 2 dan merupakan
bagran yang tidak terpisahkan dar-i peraturan ini.

(21 Penyelenggira diklat sebagairnana dimaksud pada ayat (1)


menyarnpaikan daftar peserta yang dinyatakan lulus diklat
kecakapan penyelam kepada Direkhrr JendLral untuk diterbitkan
sertifikat Kecakapan Penyelam sesuai dengan kelas diklat
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.

(3) Sertifikat kecakapan sebagaimana dimaksud pada ayat (21,


dikeluarkan oleh Direktur Jenderal dan diberikan nomor rlgistrasi
dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercanturrr dalam
Lampiran 3 dan mempakan bagran yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.

/Pasal ...
5
Pasal 1O

(U selain sertifikat kecakapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9


ayat (21, Peserta yang dinyatakan lulus diklat kecakapan penyelarrr
diberikan:
a. buku harian penyelam (diuer log's bookl; dan
b. breuetpenyelam.
(2) Buku harian penyelam (diuer log's book) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, dicetak dengan menggunakan contoh
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4 dan merupakan bagran.
yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(3) Breuet penyelam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,


dicetak sesuai nomor registrasi sertifikat kecakapan dengan
menggunakan contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran S
dan merupakan bagran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Paragraf Ketiga

Diklat Keterampilan Penyelam

Pasal 11

Diklat keterampilan penyelam sebagaimana dimaksud dalarn pasal 3


ayat (3) huruf b, antara lain terdiri dari:
a. pemeriksaan visual bawah air lui.sual inspectionl;
b. menolong di bawah atr (resate diuer);
c. las dan potong bawatr atr (underutater cutting & ueldingl;
d. fotografi bawah atr (underwater photographg);
e. mengoperasikan video di bawah atr (under taater uideo camera);
f. pemeriksaan dengan partikel magnit di bawah air (underuater
m ag netic p article insp ectionl ;
g. pemeriksaan dengan ultrasonic di bawah arr (underutater ultrasonic
inspection);
h. perneriksaan cathodic protection di bawah dr (underwater catlwdic
prote ctio n insp e ctionl ;
i. peledakan di bawah atr (underutater demolitionl;
j. mengoperasikan ruang bertekanan (clwmber operatofl;
k. bertahan hidup di laut (sea suruiua$; atau
l. menggunakaa diuing stage dan didng bell.

Pasal 12
Peserta diklat keterampilan penyelam sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11, harus memenuhi persyaratan:
a. sekurang-kurangnya memiliki sertifikat kecakapan penyelam kelas
III; dan
b. berbadan sehat yang dibulrtikan dengan surat keterangan sehat dari
dokter pada lembaga kesehatan yang memiliki fasilitas hiperbariki :

/Pasal .-
Pasal 13

(1) Diklat keterampilan penyelam diselenggarakan berdasarkan silabus


yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.

(21 Silabus sebagaimana dimaksud pada ayat (L), yang digunakaan


untuk Diklat keterampilan penyelam sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 6 dan merupakan bagran yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.

Pasal 14

Peserta yang telatr mengikuti diklat keterampilan penyelarn dan


dinyatakan lulus diberikan sertifikat keterampilan oleh penyelenggara
diklat dengan menggunakan contoh format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 7 daurr merupakan bagran yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.

Pasal 15

Surat keterangan sehat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 hunrf c,


Pasal 6 huruf b, Pasal 7 hunrf b dan Pasal 12 huruf b, diperoleh melalui
pemeriksaan kesehatan yang sekurang-kuranguya meliputi:
a. fungsi paru-paru;
b. fungsi jantung;
c. fungsi penglihatan;
d. kondisi telinga, hidung dan teriggorokan;
e. kondisi grg dan mulut;
f. laboratorium ldinis (pemeriksaan darah tepi lengkap dan urinalisa);
g. kondisi fisik umum;
h. fungsi sistem saraf pusat (pemeriksaan EEG); dan
i. kerentanan terhadap oksigen (oxggen tolerance testl.

BAB IV

PEI{YELENGGARA DIKI^AT PE}IYELAM

Pasal 16

Penyelenggaraan diklat Penyelam fuluage dan/atau Pekerjaan Bawah


Air dilaksanakan oleh:
a. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan;
b. Badan Usaha atau kmbaga Pelatihan yang telah memperoleh izin
dari Direlrtur Jenderal.

/Pasal
Pasal 17

(1) Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16


huruf b, Badan Usaha atau Lembaga Pelatihan mengqjukan
permohonan kepada Direkhrr Jenderal dengan menggunakan
contoh format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 8 Peraturan
ini disertai dengan dokumen persyaratan:
a. persyaratan administrasi, meliputi:
1. Akta Pendirian badan usaha dan/atau lembaga pelatihan;
2. Nomor Pokok W4iib Peiak;
3. Surat keterangan domisili badan dan/atau lembaga
pelatihan;
4. Fotckopi KTP penanggungiawab badan dan/atau lembaga
pelatihan;
5. Strulchrr organisasi badan usaha dan/atau lembaga
pelatihan;
6. Izin menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dari
instansi yang berwenangi dan
7. Rekomendasi dari Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan.

b. Persyaratan teknis, meliputi:


1. Tersedianya ruang kelas;
2. Tersedianya fasilitas untuk praktek, berupa:
a) kolam renang, minimat kedalaman 5 (lima) meter;
b) laut terbuka, minimal kedalariran 15 (lima belas) meter;
c) peralatan selam yang masih laik operasi antara lain :
1) sistem peralatan selam SCUBA terdiri dari :
a. tabung SCUBA (SCUBA tankl;
b. kompresor tekanan dnggi (HP) pengisi tabung
SCUBA;
c. regulator, tolok ukur kedalaman dan tolok ukur
tekanan udara tabung;
d. swimfins; dan
e. masker muka (scubafare mas$.
2l sistem peralatan selam SSBA terdiri dari :
a. helm/masker penutup kepala (diving telme|;
b. tabung udara darurat (bailout bottlel;
c. rangkaian tabung udara pemasok media
pernafasan (air bankl;
d. regulator;
e. kompresor pengisi rangkaian tabung udara;
f. kompresor tekanan rendah LP (low pressffe
compressot); dan
g. selang pemasok media pernafasan;
h. sistem radio komunikasi; dan
i. panel kontrol di permukaan {surface panel controll.

3) sistem ...
8
3) sistem peralatan selam gas campuran terdiri dari :
a. helm/masker penutup kepala (diuing telme!;
b. tabung udara darurat (bailout botttel;
c. rangkaian tabung udara pemasok media
pernafasan (air bank);
rangkaian tabung gas campuran;
regulator;
kompresor pengisi rangkaian tabung udara;
kompresor tekanan rendah (lout pressure
compressorl:.
selang pemasok media pernafasan;
sistem radio komunikasi;
parrel kontrol di permukaat (surface panel contro$;
bejana bertekanan untuk mengangkut penyelam
(diuing betl);
1. bejana bertekanan untuk mengembalikan tekanan
atmosfir (diuing clumber); dart
m. pem€rntau tekanan parsial gas.
3. Tersedianya tenaga pengajar/instruktur dengan persyaratan :
a) diklat kecakapan penyelam kelas III sekurang-kurangnya
memiliki sertifikat kecakapan penyelam kelas II;
b) diklat kecakapan penyelam kelas II sekurang-kurangnya
memiliki sertifikat kecakapan penyelam kelas I;
c) diklat kecakapan penyelam kelas I sekurang-kurangnya
' memiliki sertifikat kecakapan penyelam kelas I.
d) diklat keterampilan pe"y"ta- sekurang-kurangnya
memiliki sertifikat keterampilan penyelam yang
dibukiikan dengan sertifikat keterampilan penyelam.
(21 Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Direktur melakukan penelitian persyaratan administrasi dan teknis
dalam walrhr 7 (tujuh) hari kerja sejal< permohonan diterima seca-ra
lengkap.
(3) Dalam hal berdasarkan hasii penelitia:r sebagaimana dimaksud
pada ayat l2') belum terpenuhi, Direktur mengembalikan
permohonan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan dan
dapat diajukan kembali setelah persyaratan dilengkapi.

(41 Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud


oada ayat (21 terpenuhi, Direktur atas ilama Direktur Jenderal
menerbitkan Un sebagai penyelenggara dalam jangka walrhr 7
(tduh) hari kerja dengan menggunakan contoh format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 9 dan merrpakan bagian yang tidak
terpisatrkan dari Peraturan ini.

(s) Izin sebagai penyelenggara sebagaimana dimaksud pada ayat (4)


diberikan untuk jangka walrhr 5 [ima) tahun dan dapat
diperpanjang setelah dilakukan evaluasi.
/BAB ...

9
BAB V

PEI,IYEGARAN DAN PEI\IYETARAAN PEI\TYELAM

Pasal 18

(1) Penyelam yang lebih dari 3 (tiga) tahun tidak melakukan kegiatan
menyelam wajib mengikuti penyegaran penyelam yang dilaksanakan
oleh penyelenggara diklat penyelam.

(2t Penyegaran penyelam dilaksanakan berdasarkan silabus yang


ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3) Silabus sebagaimana dimaksud pada ayat (21, yang digunakan
untuk penyegaran penyelam sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 1O dan merupakan bagran yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini.

(4) Penyeiam yang telah mengikuti penyegaran penyelam dan


dinyatakan lulus diberikan sertifikat penyega-ran penyelam oleh
penyelenggara diklat penyelam dengan menggunakan contoh format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 11 dan merupakan bagtan
yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 19

(1) Penyelam yang memiliki sertifikat selain serti{ikat penyelam saluage


dan/aiau pekerjaan bawah air dan akan melakukan kegiatan di
bidang saluage dan/atau pekerjaan bawah air wqiib mengikuti
penyetaraan yang dilaksanakan oleh penyelenggara diklat penyelam.

(2) Penyetaraan penyelam dilaksanakan berdasarkan silabus yang


ditetapkan oleh Direlrlur Jenderal.

(3) Silabus sebagaimana dimaksud pada ayat (21, yang digunakan untuk
penyetaaran penyelam sebagaimana tercantum dalam Lampiran 12
dan merupakan bagran yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(4) Penyelam yang telah mengikuti penyetaraan penyelam dan


dinyatakan lulus diberikan sertifikat penyetaraan penyelam oleh
penyelenggara diklat penyelam dengan menggunakan contoh format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 13 dan merupakan bagtan
yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini,

/BAB ...

10
BAB VI

PENUTUP

Pasal 2O

Direktur melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis


pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 21

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 23 Ag.$t\E2ol'l
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN I,AUT

Pembina Utama W/e)


P. 19560912 198503 I 002
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Perhutrungan;
2- Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Perhubungan;
5. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementei"ian Eneryi dan Sumber Daya
Mineral;
6. Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja
dan T?ansmigrasi;
7. Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi;
8. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas;
9. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan l"aut;
10. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan l"aut.
11. Para Pimpinan Perusahanaan Saluage dan atau Pekerjaal Bawah air;
L2. Para Pimpinan Perusahaal Minyak dan Gas Bumi;
13. Ketua Asosiasi Perusahaan Saluage dan Pekerjaan Bawah Air;
14. Kefaa Asosiasi Penyelam Profesional dan Peke{aan Bawah Air Indonesia;
15. Ketua Ascsiasi Pemilik Kabel Laut Indonesia;
16. Ketua Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia (INSA);
17- Ketua Asosiasi Pengiriman Tenaga Kerja;
18. Ketua Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI).

L1
Lampiran I Peraturan Direl,tur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomol HK. lDb lalt4lBlL^A
ranggat , &7 A6USTU.i eoq
KIIRIKULUM DAN SILABI

PENYELAM KELAS III

$CI;*
1 2 3 4
I Fisika Penyelaman a. Hukum-hukum fisika;
b. Ukuran dan satuan; 8
c. Komposisi udara;
d. Tekanan atmosferis dan hidrostatis;
e. Penyerapan warna dan perambatan suara.
2. Fisiologi Penyelaman a. Fungsi bagran tubuh dalam penyelaman; 8
b. Pernafasan:
c. Peredaran darah;
d. Rongga udara dalam tubuh.
J. Aspckltledis a. Bahayapenyelaman; 8
b. Efek-efek penyelaman;
c. Keracruran gas;
d. Kesehatan penyelam.
4. Peralatan SCUBA a. Peralatan selam dasar SCUBA; l8
b. Bagian-bagian peralatan selam SCUBA;
c. Pcralatan tambahan,
d. Perawatan, pemeliharaan dan penyimpanan;
e. Jenis dan kegunaan peralatan, perawatan dan
pemeliharaan.
5. Kompressor Selam a. Jenis-jenis kompresor; 4
b. Bagian-bagian kompresor;
c. Kegunaan dan prosedur pengisian udara selam.
6. Tabel Selam a. Sejarah penemuan tabel selam;
b Jenis-jenis tabel selam; t2
c. Isti lah-istilah dal am tabel penyelaman;
d Cara membaca tabel selam;
e. Penyelaman tanpa dekompresi ;
f. Prosedur penyelaman ulang;
o
b. Waktu dasar,
h. Istirahat antarz dua penyelaman;
i. RNT dan actual bottom time;
j Pengobatan pada RUBT;
k. Prosedur pengobaEn;
I Perhitungan rekompresi.

/7. Lingkungan
7. Lingkungan Bawah Air a. Pengetahuan dan pengenalan jenis-jenis flora dan 4
fauna (bioia) di perairan;
b. Bahaya-bahayabiota laut;
c. Pengetahuan kondisi di atas dan di dalam air.
8. Komunikasi Bawah Air a. Bahasa isyarat (hand signaf; 4
b. Tanda densan tali (line sisnah
9. Tali Temali a. Jenis-jenis simpul-simpul tali 4
b. Kegunaan simpul tali dalam penyelaman
10. Perencanaan Penyelaman a. Perencanaan untuk kegiatan penyelaman; 4
b. Perencanaan awal;
c. Perencanaan waktu dasar.
11. Prosedur Penyelaman a. Penyiapan peralatan; 4
b. Merakit peralatan SCUBA;
c. Pemeriksaan sebelum menyelam;
d. Penguasaan saat menyelam;
e. Prosedur setelah menyelam.
t2. Pengetahuan Salvage a. Jenis dan aspek hukum kegiatan salvage;
b. Metode salvage, jenis dan bagian bangunan kapal; 8
c. Tugas penyelam dalam kesiatan salvope.
13. Pengetahuan PBA a. Jenis dan aspek hukum kegiatan peke{aan bawah 8
air;
b. Jenis dan bagian konstnrksi bawah air;
c. Tugas penyelam dalam kegiatan PBA.
14. Keselamatan Kerja Prbsedur keselamatan kerja bawah air. 4
Penyelaman
15. Fotografi Peralatan dan tekhnik p--motretan di bawah air. 6
t6. Ujian/Evaluasi Ujian teori t2
17. Latihan Keterampilan a. Keterampilan merangkai, melepas dan mengenakan 40
Kolam (LKK) peralatan di kedalaman air;
b. Latihan emergency swimming ascent;
c. Latihan buddy breathing;
d. Pengaturan daya apung (self bouyancy\.
18. Latihan Perairan a. Keterampilan merangkai peralatan SCUBA dan
Terbukal Laut (LPT) SSBA, SCIIBA air filling, latihan ESA, buddy
breathing, penyelaman dengan SCUBA dan SSBA,
praktek fotografi bawah air;
b. Praktek teknik entry dari kapal dan dari panrar;
144
c. Praktek penyelaman dengan pandangan terbatas
(l imited v i s i b il ity d iving);
d. Praktek perawatan dan pemeliharaan peralatan
selam.
Jumlah itl_$,6

/Penyelam ...
PENYELAM KELAS II

,1 r*iti+iiiwfm# irllttiiili.l-,i 'l1lop!k.€se"n$i .,-,,r;:luj.j:,r' #F


1. Fisika Penyelaman a. Komposisi udara;
b. Tekanan parsial gas, 8
C. Sifat larut gas;
d. Faklor yang mempengaruhi daya apung;
e. Konsumsi udara di permukaan dan di kedalaman
2. Fisiologi Penyelaman a. Fungsi bagian tubuh dalam penyelaman;
dan Aspek Medis b. Penyakit dekompresi; 8
c. Gejala, pencegahan dan pengobatan penyakit
dekomoresi.
J Tabel Selam a. Susunan tabel penyelaman;
b. Waktu istirahat permukaan; T2
c. Penyelaman ulang;
d. Waktu dekompresi;
e. Waktu dasar.
4. Tabel Dekompresi Untuk a. Penggunaan tabel dekompresi untuk pengobatan;
Kedaruratan dan b. Penggunaan tabel 5,6,6A,4 USN. 8
Pengobatan
5. Pengetahuan Gas a. Jenis-jenis inert gas; I
Campuran b. Komposisi gas campuran untuk penyelaman.
6. Lingkungan Bawah Air a. Jenis biota laut yang menyerang, menggigit, dan 6
berbisa;
b. Bahava biota laut.
7. Prosedur Penyelaman a. Prosedur perneriksaan sistem peralatan selam; 6
SSBA b. Prosedur sebelum dan sesudah menyelam.

8. Sistem Peralatan Selam a. Peraiatan selam houkah; 12


SSBA b KMB;
c. Kontrol panel;
d Air bank,
e. Rangkaian sistem SSBA;
f LP dan FIP kornpresor
9. Sistem Komunikasi a. Prosedur penggunaan sistem komunikasi oral; 4
Bawah Air b. Komunikasi isyarat dengaa tali,
c. Ra<iio komunikasi tawah air.
10. Pemeriksaan dan a. Perner,ksaan visual sebelum operasi penyelaman; I
Pemeliharaan Peralatan b. Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin.
11. Peraturan Ketenaga a. Peraturan yang berhubungan dengan keselamatan 4
kerjaan kerja;
b. Hak dan kewaiiban pekeria.
12. Decompression Chamber a. Jenis, 8
b. Konstruksi;
c. Pengoperasian, pemeliharan dan perawatan
13. Perencanaan Penyelaman a. Perencanaan kegiatan penyelaman;
b. Perencanaan sebelum operasi penyelaman; 4
c. Briefing sebelum menyelam.

/12. Kedaruratan ..,


t4. Kedaruratan dan a. Kedaruratan medik; 8
Pertolongannya b. Evaluasi dan evakuasi korban penyelaman;
c. Prosedur penyelamatan;
d. Pelaporan kecelakaan dan pemberian pertolongan
pertama,
15. Pengetahuan Kebaharian a. Pasang surut; 4
b. Navigasi direksi;
c. Olah gerak kapal;
d. Klimatolosi.
16. Peralatan Kerja Bawah a. PeralatanNDT; 8
Air b. Peralatan las dan potong bawah air;
c. Peralatan blasting;
d. Peralatan dokumentasi bawah air.
t7. Sistem Pelaporan a. Pengisian lembar penyelaman (dive sheet); 4
b. Pengisian buku harian penyelaman;
c. Jurnal keeiatan selam.
18 Bangunan a. Jenis-jenis kapal; 6
Kapal b. Konstruksi dan terminologi bangruran kapal.
19. Pengetahuan Salvage dan a. Penyelamatan kapal yang mengalami musibah; 6
Pekerjaan Bawah Air b. Methode salvage;
c. Pemasangan konstruksi/instalasi bawah air;
d. Pemeliharaan konstruksi bawah air.
20. Ujian/Evaluasi Ujian teori. 12
21. Latihan Kolam a. Latihan merangkai sistem peralatan SSBA;
(a Hari) b. Latihan menyelam dengan menggunakan peralatan 40
selam SSBA;
c. Latihan emersencv.
22. Latihan Perairan/Laut a. Keterampilan merangkai peralatan selam SSBA;
(12 Hari) b. Latihan menyelam dengan peralatan selam SSBA;
c. Pemeliharaan dan perawatan setelah penyelaman;
120
d. Latihan emergency;
e. Latihan kerja bawah air,
f. Latihan penerapan tabel dekompresi penyelaman
nlang.
Jumlah ii*$.B4li

/PElrrtrLAM
PENYELAM KELAS i
iii,i
:ii ;.

1. Fisika Penyelaman Komposisi udara, tekanan parsial gas, sifat larut gas,
faktor yang mempengaruhi daya apung, konsumsi udara 8
di permukaan dan di kedalaman.
2. Fisiologi Penyelaman Fungsi bagian tubuh dalam penyelaman, penyakit
dan Aspek Medis dekompres i, gejala, pencegahan dan pengobatannya. 8
J. Tabel Selam Susunan tabel penyelaman, waktu istirahat permukaan,
penyelaman ulang, waktu dekompresi, waklu dasar. t2
4. Tabel Dekompresi Untuk Penggunaan tabel dekompresi untuk pengobatan, Tabel
Kedaruratan dan 5,6,64,4 USN. 8
Pengobatan
5. Pengetahuan Gas Jenis-jenis inert gas, komposisi gas campuran untuk 8
Campuran penyelaman.
6. Lingkungan Bawah Air Biota laut yang menyerang, menggigit, berbisa dan 6
bahayanya.
7. Prosedur Penyelaman Prosedur pemeriksaan sistem pralatan selam sebelum 6
SSBA dan sesudah menyelam.
8 Sistem Peralatan Selam Peralatan selam houkah, KMB, kontrol panel, air bank, L2
SSBA rangkaian sistem SSBA, LP dan F{P kompresor.
9. Sistem Komunikasi Prosedur penggunaan sistem komunikasi oral, 4
Bawah Air komunikasi isyarat dengan tali, radio komunikasi bawah
air.
10. Pemeriksaan dan Pemeriksaan visual sebelum operasi penyelaman, 8
Pemeliharaan Peralatan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin.
11. Peraturan Peraturan yang berhubungan dengan keselamatan kerja, 4
Ketenagakeqaan hak dan kewajiban pekeda.
12. Decompression Jenis, konstruksi, pengoperasian, perneliharan dan I
Chamber perawatan.
13. Perencanaan Perencanaan kegiatan penyelaman, perencanaan sebelum
Penyelaman operasi penyelaman, briefing sebelum menyel am. 4
14. Kedaruratan dan Kedaruratan medik, evaluasi dan evakuasi korban 8
Pertolongannya penyelaman, prosdur penyelamatarr, pelaporan
kecelakaan, pertolongan pertama.
15. Pengetahuan Kebahanan Pasang surut, navigasi, olah gerak kapal, klimatologi. 4
16. Peralatan Kerja Bawah Peralatan NDT, peralatan las potong bawah air, peralatan 8
Air blasting, peralatan dokumentasi bawah air.
17. Sistem Pelaporan Pengisian lembar penyelaman (dive sheet), pengisian 4
buku harian penyelaman, jurnal kegiatan selam.
18 Konstruksi Bangunan Jenis-jenis kapal, konstruksi, terminologi bangunan 6
Kapal kapal.
/19. Pengetahuan
Pengetahuan Salvage dan Penyelamatan kapal yang mengalami musibah, metode
Pekerjaan Bawah Air salvage, pemasangan konstruksi/instalasi bawah air,
pemeliharaan konstruksi bawah air.
UjianlEvaluasi Ujian teori.
Latihan Kolam Latihan merangkai sistem peralatan SSBA;
(a Hari) Latihan menyelam dengan menggunakan peralatan
selam SSBA;
Latihan emergency.
Keterampilan merangkai peralatan selam SSBA;
Latihan menyelam dengan peralatan selam SSBA;
Pemeliharaan dan perawatan setelah penyelaman ;
Latihan emergency,latihan kerja bawah air;
Latihan penerapan tabel dekompresi penyel aman ulang.
Jumlah

KETERAMPILAN PENYELAM

1 2 J 4
1. Pemeriksaan Visual a. Desain konstruksi dan instalasi bawah air,
Bawah Air {Visual b. Bangunan kapal; 8
Inspection) c. Kelelahan pada konstruksi;
d. Peralatan dan stnrktur konstruksi lepas pantai;
e. Jenis-jerus tumbuhan laut pada konstruksi bawah
afi;
f. Debrislkotoran di sekitar konstruksi bawah air;
o
b. Pem eri ksaan konstruksi beton;
h. Jenis-jenis kerusakan konstruksi bawah air;
i Metode pelaporan;
Praktek oemeriksaan visual konstruksi baw'ah air
2. Penyelam Penyelamat a. Prosedurkedaruratan; 8
(Rescue Diver) b. Evaluasi dan evakuasi korban kecelakaan;
c. Pertolongan pertama pada kecelakaan,
d. Prosedur pencarian korban kecelakaan;
e. Prosedur Cardio Pullmonary Resuscitation (CPR);
f. Praktek pencarian korban;
g. Prakterk menolong korban muncul ke permukaan
air;
h. Praktek membawa korban ke pantai atau kapal
_ penolong;
i. Praktek CPR.
13. Las ...
I 2 J 4
J Las dan Potong Bawah a Teori dasar metalurgi; 8
Air (Underwater Cutting b Sudut-sudut Penyambungan (kampuh las);
and Welding) c Mesin las dan potong bawah air;
d Elektroda las dan elektroda potong bawah air;
e Teknik las dengan gas dan listrik;
f. Rangkaian untuk pengelasan dan pemotongan
dengan gas dan listrik;
g. Teknik ias datar, tegak dan las atas lepala;
h. Praktek pengelasan dan potong bawah air dengan gas
dan listrik.
4 Fotografi Bawah Air a. Kamera bawah air; 18
(Und e rw a t er F o t o gr afy) b. Pengaturan fokus di bawah air;
c. Pencahayaan dan jenis-jenis lampu kilat;
d. Ketajaman ruang;
e. Komposisi gambar;
f. Pengafuran kecepatan dan rana;
(}
b. Jenis-jenis film untuk bawah air;
h. Pemotretan pada pemeriksaan MPI;
i. Pemotretan j arak dekat;
Praktek pemotretan di laut.
5 Kamera Video Bawair a. Jenis-jenis kamera video bawah air,
Air (Underwater Video b, Rangkaian sistem video bawah air; 4
Camera) , c. Komposisi gambar;
d. Sudut pengamhilan gambar dan pencahayaan-
e. Laporan oral oieh penyelam;
f. Prakek pengambilan gambar dengan kamera video
bawah air.
6 Pemeriksaan Partikel a. Magnet dan jenis-jenis material konstruksi bawah 4
Magnet (Magnetic air;
Partickle Inspection) b. Karaktenstik gaya tarik magnet;
c. Magnet melingkar dan magnet memanjang;
d. Jenis-jenis partikel magnet dan lampu penyinaran:
e. Prosedur pemerrksaan dengan partikel magnet;
f. Pelaporan dan pencatatan hasil pemeriksaan.
7 Pemeriksaan Ultrasonik a. Teori gelombang suara;
(Utras on i c I nsp e ct i on) b. Peralatan gelombang surlra untuk mengukur l2
ketebalan;
c. Kalibrasi peralatan sebelum dan sesuah
dipergunakan;
d. Prosedur pemeriksaan;
e. Pelaporan dan pencatatan uji perneriksaan;
f. Praktek pengukuran ketebalan konstruksi bawah air.

/8. Pemeriksaan
1 2 J 4
8. Pemeriksaan Potensial a. Definisi dan jenis-jenis korosi; 4
Katodik (Cathodic b. Jenis-jenis perlindungan korosi terhadap konstruksi
Potential Inspection) bawah air;
c Metode dan teknik pemeriksaan;
d Peralatan pengukur potensial anti karat;
e Rekomendasi dan kalibrasi peralatan ukur anti karat;
f. Praktek pengukuran anti karut pada konstruksi
bawah air.
9. Peledakan Bawah Air a. Jenis-jenis bahan peledak; 4
(Underw a t er D em o I i t i o n) b. Jenis-jenis sumbu ledak;
c. Bahan peledak dan arah ledakan;
d. Jumlah dan kekuatan ledakan;
e. Prosedur pengiriman, penyimpanan dan pemasangan
bahan peledak;
f. Pemeriksaan sebelum peledakan;
o Praklek peledakan.
10. Pengoperasian Ruang a. Jenis-jenis ruang rekomepresi, 4
Bertekanan Tinggi b. Konstruksi ruang rekompresi yang sederhana,
(Chamber Operation) c. Bagian-bagian dan fungsi ruang rekompresi,
d. Prosedur pemeriksaan, pembersihan dan perawatan,
e. Peralatan bantu dan peralatan pendukung ruang
rekompresi,
f. Tabel dekompresi untuk pengobatan;
g. Tabel dekumpresi untuk pemulihan tekanan;
h. Prosedur pengoperasian ruang rekompresi;
i. Pralitek pengoperasian ruang rekompresi untuk
pemulihan tekanan, pengobatan, dan
penan gsul anean kedaruratan.
11. Bertahan Hidup di Laut a. Tecri bertahan di laut; 4
(Sea Survival) b Prinsip-prinsip bertahan di laut;
c. Perrgenalan peralatan bertahan di laut;
d. Situasi keadaan darurat;
e. Penggunaan peralatan keselamatan;
f. Teknik pencarian dan evakuasi korban.

DIREKTUR JENDERAL PERHIIB UNGAN LAI]T

Pembina Utama (IV/e)


NIP. 19560912 198503 1 002
Lampiran Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomor : !{ri<.1o3 lt tA lWUll
Tanggal : 9$ Arbus:(Vs 2Ol4

Logo Logo Badan


Kementerian Penyelenggara
Perhubungan Diklat
S$NAT TAff DA TAIIIAT FE}I :
DIS IITA}I DAH PELAT IHAH
HO*10R

lrlcn*r Sari:

KEllla q+l.Ftdidikan dan Feiaghsn TranEtrftaBit-ar{{W.PT,Li,d'Pi+atilisnft{,,ff1*nwa

AI EIa
trs
illF
Twnpei * TlntgEt Lrhir
Trdeh ltrttt pfrddlls* dnn pEldihan
: PEMYELA$I'KEL*S.-,...-

Seruai

iiur*ublrl SiEbi Pg,rdjdllan da{ Folaii}sl TeAnis Fu'gsionaf Tran-+parimi le$. ,

JakNlr4

Mengetahui, Xepala Esl8iF$didit$ oan Palalnaa


An. Direktur Jenderal Perhubungan Laut lraasprnssi l.laul
DireKur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

DIREKTUR JENDERAL PERHUBLINGAN LAUT

PembinaUtama (IV/e)
. t9s60912 198503 1 002
Lampiran 3 Peraturan Direktur Jenderal
.,
Nomor
ranssal hi\<, \ob l,z I tA/OJ?r-- t4
' e7 Ns:stt-ls zotl

tNsrR.uKruR
lnstrucld
: l

1-:. 1811t:\2_
Denga-n,ini i-;:i1
Ert cPrd'frGtiOn date
Ihls ls lo
Nama ,' ' Jgkartar. -:.t-.-:,...:
name, ,, ,., ,,, 'l
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
a.N
O.b.Arodo{ Gqerd ol Ss Trcnsryta*i
Nornor
DIREKTUR KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTA|
htimS6i O-b Dire{tq kk Oenml Eea and Coist Gtiatd .:

,: l

..',
':r .,,",.p.*L*!rUS$/aVo, i4+; g.g6p.
! ;,:', ;-'

o >
i. a J.I BTJF ila * !!o
, Sd ;;;5
hJ h{ o

Iisl
S'o o-9 o
.vo6E ro fo 5 s x-l
iS E3 e.E a
- 3.o3 3.grg

ffi
q. t q
5 Bi.- c
;!
ES
G
qifi
e-g !
b
A
d
o
f
bc C
z :c
0 o I
a{ $"s e B
$.
=-c
+tid
*q f
a I qE
o
- rE=I
UW
a f
F q(A o-
c = sfi
IA
a-
' o
q.
;la
so
I rl
t
o c E
f o
:
;i
., *[
EO
=-48

1t
q
-
+
:
ila
s=85
3- *EE
c *4C
FD---
f N
o
a 5 Pm
_ [-!
E
o Q
f 5 o'
o-
a 0 o o
.' ..:
i
B
?
* 6r
:1 l 5
o = \i,
n + > 9G
a ;!
= s ! c
9
o
a
s.
6f
9;,
J
:
S
B e
o d
f =<
=m
.i-\ rl p?
a-.
6 d 3 q-r
o q o
5 E'. .,:-H.,{' ,.--
:
*:: 'lr :+
TF 3.-".2
*r..r {r ' 9
v
S-.' 2 3 p.
o
.:p aze !! oxtu
.< o.. .i. a
x g9
= Oz
q
:a 5 sa
(,fl
I ,::,,f 6
Hl:*52
,.'= !
3
3
3T i -E
V5
g-qz,6E
xO
!O
-$
*r' :r.EEt q S.
= 1"s; E{
]> lz

! ff ? $H
a\l

6
*-'HE
oz
$
F -4i' B B8 3 E $.E $E S
trl
BF IG € 6sF L
X
Fi {r 3
z e d,F
ie,. =Z s3 2z
A ci

E
F 5d
a=
,
6
o '-' : :,'

il i3=i i
=z
(D
aq
*e .E.i
g:
rf, .,'l:

-\(,ro ts(t Ito


z XJ
<f,
o=' o oq
G
, =
Ol
lo dpg B'd Fa o E
*- -o
Itd
ir o f
o
\o
CD
b tr,
F
!o
a <
- m_
!h
#
N l< =;$4
islE \B c * I3
A)
3 IF rr o
So c !
o 3 iS
\o
oo
!s'
k
Ed-
trj
1i{ci!

^-!o-
f,
*i
>o-
T
t o
o o
a, >a
;a z=
!-
o l> F BIB E
a_ 11. )E s mp
a- zD
!+. tz !E -lI
QJ

o
(D
IF e
tD
:;or;
Fq== €:1 i!
eE
f

,
;+
<
;i. -Is>
rim

O IE
z- gt3= €
=; dr
i xi
N) T i \ 62
s * tf
.t >' .5 o tstt
OtrfE o
o f, E3
i qt
6
+ a
! S oT
z "g$g= o o d R= U
r.
a-
a
;I
c 3 Ei o

Fl
3:
-fF

iZI
|o
o
o
f
T
a
r E-E
a
o.
tss
B8
6o
Lampiran 4 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomor : HK. lfi lzltllDJ?t--r1
Tanggal , *T AOUsntc A.aq

BUKU HARIAN PENYELAM


(DIVERS'LOG BOOK)

DIREKTORA T JENDEP,4L PERFITJBTINGA}.I LA UT


(DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTAI-ION)
KEMENTERIAN PERHUB LINGAN
(MI NI ST RY O Ir T',RAN S P O RTATh ON)

DIREKTLIR JENDERAL PERHTIBUNGAN LAUT

APt. tsOBBY R }TANIAHIT


Pembina Utama (W/e)
NIP. 19560912 198503 t 0A2
FOTO
4X6

PERSONAL INFORMATION
(informasi data pribadi)

1 Surname
(nama lengkap)

First Names
(nama depan)

Date of Birth Place of Birth


(tanggal lahir) (iempat lahir)

Address
(alamat)

City/Stateicountry :

( kota/kabupaterlne gara)

Citizenship
(kewargalegaraan)

Passport Number .

(nomor paspor)

Change of Address
(perubahan alamat)

Signature
(tanda tangan)
REC ORD OF ME DICAI, INF'O NUATION
(catatan informasi medis)

Name:

Blood Type: ......... Rh

Height: ltteight:

Color Hair: ......... Color Eyes:

A b norm al iti es or Limitation s :


Type Dole ldentified

A I i e r gi e s /Re acti ons to Medicoti ons :


Medication or Sub stance Dste ofreaction

Pressure and O;rygen Tolerance Test:


Date Date Date

Depth Depth Depth

Time Time Time

MeCical or Religious Objection to Blood Trarxfusion

Details oJ-Inoculation and ather injections

Person to Be Notified in Case of an Emergency

Name:

Address.

Cityistate/'C.ountry:

Telephone: ............ . (Re I ali onship-fathe r, b ro the r, fri end, w ife, e tc)
(3 Lembar) RECOIID Ot-' MEDICAT EXAMINATION

Name of person examined:


Date of examination:
Type of examination:

Dur at i on of val id ity of medi cal examinat ion : ... ...... .....
Patient's Employer:
(Supervisor)

(Company)
Recommendation:
Fitfor diving u
Not Fitfor Diving (see remarks) u
Other (describe) tl

Remarks of medical practitioner:

X-ray record:
Date Views,/ Type

Medical examination in accordance with the reqttirements:

(Physician's nome)
(Address):
(CityiStatdC.ountry):
(Telephone Numbers):
(4 Lembar) E|IIPLOYMENT RECORD

Company Name:
Company address:
Telephone No.:
Employed as:

Company Name:
Company address:
Telephone No.:
Employed as:

Company Name:
Compony address:
Telephone No.:
Employed as:

Company Name:
Company address:
Telephone No.:

Cornpany Name:
Company address:
Telephone No.:

I'-rom: To:

Company Name:
Company address:
T'elephone No.:
(2 Lembar) T'RAtNIltG RECORD

Name ofCourse or Name of Training School Date of Date oJ' Certificate of


Training Program or Contpany Enrollntent Completion Training
Qualification
100 halaman RECaRD OF DIVE (One Sheef Per Day)

Date of dive: ............. .. Diver's Signature:

BOTTOM CONDITION: (x appropiate blocks) Geographic Location


flsand tr She// DGravel SHard D Sofr
SEA STATE:
D Calm tl Fair D Moderate D Heavy D
Gale sea
BOTTOM TEMPERATURE:
D Cold (below 55) Normal(55to 57) D Warm (above 75)
n Vesse/ or Platform
BATTOM VISIBILITY:
D Poor (0 to 5) n
Moderate (5 to 20) O Good (20'+1
BOTTOM CURRENT:
D Weak P to 0,5 KT) D Moderate (0,5 to 2) D Strong (2 +)

Bell Bunce [Fre 0m *ive Oae Si're&ts


or Surface Dives: [_[_[-l ,*n" [-[-l *tru [-T-[l ***
Macimum depth of dive:
Time left surface or
[*l-[ *, [fI *u lI-['*
Slar ted Pre ssuri zati on :
ffl , [-l-l* l-l-l t, [-f-i* t-[-t n Tflrtr'
Boltom time:
Decompression ffE*
ll-l l*i-l* [-T_I I [-[-l *
f[!* ffn*
Compleled at : ,t l-[-l r l-[-l **'
ror sarjace
decompression Only,
surface interval
l-fl* t-T-[* f[!*
Time spent in
chamber:
t-f-[ , [[]* l-[-l n l--tl'a [-T-[ ,, [*l*
TOTALTIME
INGLUDING STOPS

Breathing Apparatus used: l166--T*l'r,


f$xu+n**-Tl]
Breathing Mixture used

Work description, Eouipment and tcols used-'


other
Name of Decompressrbn schedu/es used
D ec ampt s 5 3 icn s i c kne s s
or other lllness or Injury:
Por;yekit dekompresi atau lainnya atau luka
Any other remarks:

APPROVED:
Name of diving Conlractor.
Address oJ' diving C ontraclor

Name of Diving Supervisor:


Signature : Date
DIREKT1IR JENDERAL PERHUBI.ING AN LAT]T

Pembina Utama (tv/e)


NrP. 19560912 198503 1002
Lampiran 5 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomor : t\<. \o3/* (r4lDl?t-:r4
ranggal , Af /Gtrsfus &ot{

Brevet Penyelam Kelas III : Warna Perunggu

Brevet Penyelam Kelas II : Warna Tembaga

:t'.

Brevet Penyelam Kelas I : Warna Emas

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Pembina Utama (Me)


P. 19560912 198503 I 002
Lampiran 6 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomor : HK .\oa/el LA(W?F l+
Tanggal : A? i€/.,tsruS Ao4
/

KETERAMPILAN PENTELAM

ffi #6i,*.
1 2 3 4
1. Pemeriksaan Visual a. Desain konstruksi dan instalasi bawah air,
Bawah Air (Visual b. Bangunan kapal; 8
Inspection) c. Kelelahan pada konstruksi;
d. Peralatan dan struktur konstruksi lepas pantai;
;
e. Jenis-jenis tumbuhan laut pada konstruksi
bawah air;
f. Debrislkotoran di sekitar konstruksi bawah air;
g. Pemeriksaan konstruksi beton;
h. Jenis-jenis kerusakan konstruksi bawah air;
i. Metode pelaporan;
j. Praktek pemeriksaan visual konstruksi bawah
air.
2. Penyelam Penyelamat Prosedur kedaruratan; 8
(Rescue Diver) Evaluasi dan evakuasi korban kecelakaan;
Pertolongan pertama pada kecelakaan,
Prosedur pencarian korban kecelakaan;
Prosedur Cardio Pullmonary Resuscitation
(cPR);
Praktek pencarian korban;
Praktek menolong korban muncul ke perrnukaan
air
Praktek membawa korban ke pantai atau kapal
penolong;
Praktek CPR.
a
_1. Las dan Potong Bawah a. Teori dasar metalurgi; 8
Air (Undenvater Cutting b. Sudut-sudut penyambungan (kampuh las);
and Welding) c. Mesin las dan potong bawah air;
d. Eleictroda las dan elektroda potong bawah air;
e. Teknik las dengan gas dan listrik;
f. Rangkaian untuk pengelasan dan pemotongan
dengan gas dan listrik;
o
b. Teknik las datar, tegak dan las atas kepala;
h. Praktek pengelasan dan potong bawah air
densan sas dan listrik:

14. Fotografr
4. Fotografi Bawah Air a. Kamera bawah air; 18
(Underwater Fotografu) b. Pengaturan fokus di bawah air;
c. Pencahayaan dan jenis-jenis lampu kilat;
d. Ketajaman ruang;
e. Komposisi gambar;
f. Pengafuran kecepatan dart rana;
(' Jenis-jenis film untuk bawah air;
b'
h. Pemotretan pada pemeriksaan MPI;
i. Pemotretan j arak dekat;
Praklek pemotretan di laut.
5. Kamera Video Bawah a. Jenis-jenis kamera video bawah air;
Air (Underwater Video b. Rangkaian sistem video bawah air; 4
Camera) c. Komposisi gambar,
d. Sudut pengambilan gambar dan pencahay aan;
e. Laporan oral oleh penyelam;
f. Praklek pengambilan gambar dengan kamera
video bawah air.
6. Pemeriksaan Partikel a. Magnet dan jenis-jenis material konstruksi 4
Magnet (Magnetic bawah air,
Partickle Inspection) b. Karalcteristik gaya tarik magnet;
c. lviagnet melingkar dan magnet memanjang;
d, Jenis-jenis partikel magnet dan lampu
penyinaran;
e. Prosedur pemeriksaan dengan partikel magnet;
f. dan hasil
7. Pemeriksaan Ultrasonik a. Teori gelombang suara;
(U tras oni c Inspect ion) b. Peralatan gelombang suara untuk mengukur 12
ketebalan;
c. Kalibrasi peralatan sebelum dan sesuah
dipergunakan,
d. Prosedur pemeriksaan;
e. Pelaporan dan pencatatan uji pemeriksaan;
f. Praktek pengukuran ketebalan konstruksi bawah
air.
8. Pemeriksaan Potensial a. Definisi dan jenis-jenis korosi; +
Katodik (Cathodic b. Jenis-jenis periindungan korosi terhadap
Potentidl Inspection) konstruksi bawah air;
c. Mctode dan teknik pemeriksaan;
d. Peralatan pengukur potensial anti karat;
e. Rekomendasi dan kalibrasi peralatan ukur anti
karat,
f. Praktek pengukuran anti karat pada konstruksi
bawah air.

19. Peledakan
'4..r^-:^ :^-.:^J L^L^... .-^l -)^.1-.
9. Feledakan Bawah Air grlls:,sru
J uai Ian.t Ptrlsualr, -tA

(Underw at er D emo I it i on) b. Jenis-j enis sumbu ledak;


c. Bahan peledak dan arah ledakan;
d. Jumlah dan kekuatan ledakan;
e. Prosedur pengiriman, penyimpanan dan
.penft as
angan'bahan'p'eledak ;
f. Pemeriksaan sebelum peledakan;
G Praklek peledakan.

10. Pengoperasian Ruang a. Jenis-jenis ruang rekompresi; 4


Bertekanan Tinggi b. Konstruksi ruang rekompresi yang sederhana;
(.Chamber Aperation) c. Bagian- a-sian dan fungsi ruang rekompresi;
d. Prosedur pemeriksaan, pembersihan dan
perawatan;
e. Peralatan bantu dan peralatan pendukung ruang
rekompresi;
f. Tabel dekompresi untuk pengobatan;
g. Tabel dekompresi untuk pemullhan tekanan;
h. Prosedur pengoperasian ruang rekompresi,
i. Praktek pengoperasian ruang rekompresi untuk
pemulihan tekanan, pengobatan, dan
penanggulangan kedaruratan.
11 Bertahan hidup di laut a. Teori bertahan di laut; 4
(Seo Survival) b. Prinsipprinsip bertahan di laut;
c. Pengenalan peralatan bertahan di laut;
d. Situasi keedaan darurat;
e. Penggunaan peralatan keselamatan,
f. Teknik pencarian clan evakuasi torban.

DIREKTLIR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

Pembina Utama [V/e)


MP. 195609t2 t98503 I 002
Lampiran 7 Peraturan Direktur Jenderai
Nomor, : Hra. lollz_lt{loIprt4
ransgal I

'A) AauSfu_(
"?ot4

3d
E 6.
Bq
86
o
t4
so
;.d
O-
sd Sa'3fJB
ri;e;fr Ia
5 c
o
B r-o g
tm
',7
r> mF
f
ii!' .oB o -J 31 B:. t a.
o c
-t @
C
SE FB l io
al a-il- 'v T

i
d6 Ee a a Ea-
qg hd
ts
c oE =.
q
af,
o
o '>z x
E} II a-
o* Zc H $s f > lq z
*6
CE-
Jo o '.v
IU 3
I-=
=
:
OJ
a-
\a i*
c
$ t I
= ,t
a
,m m
'.2 z
a- dg Jr
-o
:t
(t
:
,I C u
o a Ju -= 6 a
o {. ;C C
no :o
0,
-y o e_ -l
$o. s
f r !
c: Pts
m
si :
z u
CL
o rr
=a
o
o
s
f ,!
r]
9 IC
7
,t {;
Gl
rD
5 q iI 23
a
D.
pl oI 5
Q il
o
3 o=
o- ni 5 c m
B. O5 ui
B
Z2
f! 3z e.ii::l:ln:Q. -l
,4.o. fri
m
N
.o. 3q
T,]- iat:, ..:2
P' ;b!-
4t" '..,t;B;}t
:--.E .ii.i":-,r,.
a
o.iD:' -.."+::O-
-o,'-:::-
.'f
=
,:,
.rz u
.z + -,
El
r- frl-l?l
Yn
v;r
ttl
E,,X
'rO : i6i c o mrt
mc t zo -2g,C 4\
J'GI T'
#s R rn
\ I 6)
1'
n'
o
9A
-H
F
i:ir-F'
-l-+:.=-.1*',
H
oz
-oa --.,.3 z ;
o
d
nt
5 st
;;.4 9[
sx
o
o z 3 rri
-'Enii
p rrH
.L:J: ni'J .-:l ',o
t
r.:Zil
}ri.i
'?-:0r,. l.$
i:&';ellr.'d,
o."( Y.Fi
rSlS# '! B o
CJ
x9
.TI 'r
i
-.'-; u f; r
-f:::,i
;',:,.: i :En.
i.i:.-rB:i
.'rlll
,'it-
d
_o
ET} EE
; S H of
r'l' -.. r: il
5O ii-:i'e (/.}
i.j o
'j'i,;, i C
z
a
.{ HE $E
,.:{: .. :":,:r-
a
19
()
P
a'
E = $t
$E ,ot
{m o\ z:o
14
o u) 'u
;-(Q
;g*.d
.d"F
3
ft irD
2' a zrd
{o 0)
{ o
o
s",3
+,:If
,d'5 + '9.
o,
GI
tJ1 2
di
IE
5L
U
ilP B8s
iJ ar&'
i'0)-1 '3
F x: O oi-
.D. ri;ij
E' =- o
X dpe B6B
oKo-
0)

-l E q;9 to IB

z4: a<
v -hm o
a=-3
o,H b
o-
ID
(f,

EFF
EEB
I
I
E
2,
Iq[;
I Er s
r0,l
o,
^-0)

ri
=Qc
p
L
!
o
-
o
-a.
:a.
z

d,=Ee J. o tr
alE i F4
F
$i5H Q-J.
=$6-
+\D
of,o
0r
q,
f,
Q
c
o
't
m
x
t- -e-: @ 5.
! fqP l{o €
0,
o
i
.m
n
td
$s$I is
'ffi+
o,
g J o
* z o de
o
a=J= sD 0
n
:
o (p (D F!
*c
). A'
3$EI Ed

2.
iE;
N
I
o-r
+
0,

!
o
o
-
€ =g
6'sF
$ o
a_
o
il
f
o
o Er _ts ja
E$? at q(a z?
tr
o)
3 )o B $s
E"q
{
o
o
o
o ia
C- EA
5 il'!,
Lumpiran 8 Peraturan Direktur Jenderal
. Perhubungan Laut
Nomor Hr<'toe4 lq lot[L't4
Tanggal
*| Aeusrus ro (4
KOP SURAT

Nomor 20 ..
Klasifrkasi
Lampiran I(satu) berkas
Perihal Permohonan Izin sebagai Penyelenggara Kepada
Diklat Penyelam Salvage dan Pekerjaan
BawahAir Yth. Direktur Jenderal
Perhubungan Laut

di
JAKARTA

1. Dengan hormat disampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Direktur


Jenderal Perhubungan Laut Nomor tanggal ....perihal Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penyelam Salvage dan
Pekerjaan Bawah Air, bersama ini kami (PT.....llembaga .....) mengajukan
permohonan untuk dapat menjadi penyelenggara pendidikan dan pelatihan
penyelam salvage dan atau pekerjaan bawah air.
2. Sebagai bahan pertimtarigan, terlampir disampaikan I (satu) berkas
persyaratan untuk melengkapi permohonan dimaksud yang terdiri dari :
a. Persyaratan Administrasi :
1)
2)
3)
b. Persyaratan Teknis
l)
2)
3)

J. Demikian permohonan kami, dan atas perhatian serta bantuan yang


diberikan diucapkan terima kasih.

Pemohon

( ....................................)

DIREKTUR JENDERAL PERHUBLINGAN LAUT

Pembina Utama (IV/e)


I NIP. 1956A9]2 198503 I 002
Lampiran 9 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomor : try(. tov I 2l t4 lPt?rA
Tanggat ,
e7 AGLlSTt-aS ,2.014

I(EPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAI{ LAUT


NOMOR:
TENTANG

PEMBERIAN IZIN SEBAGAI PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PENYELAM SALVAGE DAN/ATAU PEKERJAAN BAWAH AIR KEPADA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBLINGAN LAUT

Membaca Surat permohonan


Nomor........ tanggal

Menimbang bahwa setiap kegiatan penyelaman bidang salvage dan pekerjaan bawah
air harus dilaksanakan oleh penyelam yang telah memiliki kecakapan dan
keterampilan sebagai tenaga penyelam;
b. bahwa kecakapan dan keterarnpilan sebagai tenaga penyelam diperoleh
melalui diklat penyelam yang dilaksanakan oleh Badan/Lembaga
pendidikan dan pelatihan ;
c. bahwa berdasmkan huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Pembsrian Izin sebagai
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Penyelam Salvage dan Pekerjaan
Bawah Air Kepada ......

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahrur 2008 tentang Pelayaran;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 te,ntang Kenavigasian;
3. Peratu:anMenteriPerhubungan Nornor 71 Tahun 2013 tentang
Salvage dan/ataa Pekerjaan Bawah Air;
4. Peraturan Direktur Jenderal Perhubrmgan Laut Nomor .... tanggal .... tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan Penyelam Salvage
dan/atau Pekerjaan Bawah Air;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERFIUBLINGAN LAUT


TENTANG PEN4BERIAN IZIN SEBAGAI PENYELE}IGGARA
PENDIDII(AN DAN PELATIHAN PENYELAM SALVAGE DANiATAU
PEKERIAAN BAWAH AIR KIIPADA ...............
PERTAMA Memberikan Izin kepada:
a. NamaBadan/Lembaga :....
b. Alamat : .,..

d. Penanggungjawab : ....

Untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Penyelam salvage dan/atat


pekerjaan bawah air.
KEDUA Kewajiban pemegang Izin Penyelenggara :

a. Menyelenggarakan pelatihan sesuai dengan materi dan jam pelajaran yang


telah ditentukan;
b. Menyarnpaikan laporan penyelenggaraan pelatihan secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Cq. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai;
c. Dst.
KETIGA Izin Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Penyelam salvage dan/atau
pekerjaan bawah air dapat dicabut apabila pemegang izin tidak mematuhi
kewajiban danJatau melakukan tindakan pidana yang bersangkutan dengan
kegiatan usahanya.
KEEMPAT Izin Penyele,nggam Pendidikan dan Pelatihan Penyelmr salvage dan/atau
peke{aan bawah air berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
kembali setelah diialrukan evaluasi.

Ditetapkandi: Jakarta
padatanggal :

a.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBLINGAN LAUT


DIREKTUR
KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

Pangkat/Golongan
NIP.

Salinan Keputusan ioi disampaikan kepada:

1. Direktur Jenderal Perhubungan Laut;


2. Kepala Badan Pengernbangan Sumber Daya Manusia Perhubungan.

DIREKTTIR J ENDERAI PERHT]BLINGAN LAI-[

. BOBBY R MAMAHIT
Pembina Utama (IV/e)
rP. 19560912 198503 I 002
Lampiran 10 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomor t\Y<, \os ll
tt4'1DJ?r--t4
Tanggal
a| Aatsltr\$ /or4
PE}IYEGARAN PENYELAM
l
ffiif;r iiiljrili
1 Fisika Penyelaman a. Komposisi udara;
b. Tekananparsial gas; 8
ci Sifat lanrt gas;
d. Faktor yang mempengaruhi daya apung;
e. Konsumsi udara di permukaan dan di kedalaman.
2. Fisiologi Penyelaman a. Fungsi bagra, tubuh dalam penyelaman;
dan Aspek Medis b. Penyakit dekompresi; 8
c. Gejala, pencegahan dan pengobatan penyakit
dekompresi.
J. Tabel Selam a. Susunan tabel penyelaman;
b. Waktu istirahat permukaan; l2
c. Penyelaman ulang;
d. V/aktu dekompresi;
e. Waktu dasar.
4. Pengetahuan Gas a. Jenis-jenis inert gas; 8
Campuran b. Komposisi gas caurpuran untuk penyelaman.
5. Lingkungan Bawah Ar a. Jenis biota laut yang menyerang, menggigit, dan 6
be$isa;
b. Bahava biota laut.
6. Prosedur Penyelaman a. Prosedur pemeriksaan sistem peralatan selarn; 6
b. Prosedur sebeftrm dan sesudah menyelam.
7. Sistem Peralatan Seiam a. Peralatan selam SSBA; t2
b. SSBA;
c. LP dan IIP komDresor.
8 Sistem Komunikasi a. Prosedur penggunaan sistem komunikasi oral; 4
Barvah Air b. Komunikasi isyarat dengan tali;
c. Radio komunikasi bawah air.
9. Perencanaan Penyelarnan a. Perencanaan kegiatan panyelarnan;
b. Perencanaan sebelum operasi penyelaman; 4
c. Briefins sebelum menyelam.
t0 Kedaruratan dan a. Kedaruratan medik; 8
Pertolongannya b. Evaluasi dan evakuasi korban penyelaman;
c. Prosedurpenyelamatan:
d. Pelaporan kecelakaan dan pemberian pertolongan
Dertama-
I1 Ujian/Evaluasi Ujian teori. t2
t2. Latihan Kolam 2 (dua) hari a. Latihan merangkai sistem peralatan selam;
b. Latihan menyelam dengan menggunakan peralatan 40
selam;
c. Latihan emergency-.
Jurnlah
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

BOBBY R MAMAHIT
Pembina Utama (IV/e)
NrP 19560912 198503 | A02
Lampiran 11 Peraturan Direktur Jenderal
Nqmqf i Hrc'roal2 lt4lDXP-.!A
Tanggal :
A7 A*tsrus xo(4

3q Fd
e 6. 86
o
o
a J. q
o B o
A'
I PE'36JF
ili ilt;fr
Io !T'
b nt tn
m> -lmv
xp
g.

d: e.s o oo
f,
J
3 - o:
o-' 6l
f G
a. v1 q.
HH rr
q3
o
o
c' o
E
b 3
il of
:;
63 A; o
tJ
f
a_
-z* {
zZ x
h
*3'- t
d Io
o
q(a \
I z,
CL
a. I z *e'
e,* $e
$ H
z
o

Fs 2.
o
I tat €z
tr=. :l Q )m m
a.z z
: o, bO, 60 F
O=
G a it o, .ar
=- l : t C
a-
t! a
+
c
o c g , +o
f9
i'3 il a }I
tt :DL C
x
5
o \o
:t- o
o.
N o, E
o
f t9 I
r 1'
c5 o
0,
! 3 EI
zv
o
!
P
q. +"
d
0)
*
;
o
o
: I i
o o o 0, 3 o C
a f, o v
i
0) t
8. o
5 5
?
(t 3 o.
(n 0,
lf q -+ z
9 ! c lcl I 3
o C
: (h o ql z mz
o 3
I
|! 3
t<
a 0,
e, 3- o)
i .tI?
I
=
''o il}
o'
,c om
q ii a
c

i::- "+
-?;\: r:
l::_2. ..: a :::
*r B s[
?1.:i:.: ,.: .:
g=
OJ.I
x9.
r{!*=,:
:tt::
:
si,;
.-::
-
;-:
r;:l i,i:-.:-:

$E
qi i;
I H[
:! ..- -{rl:
&s
$I{ i
5Cr ;',r'-',-;-'r.:
-'d-- l: :'
ptr
!"? ._.,,-,

$: E[
' \'
i at!'!

$E
) *> z Z
0,
a
r)
to
&
U)
d'r
f>
'o,
o u^ ..:
C
G vr oi -f
frl
7
Fl
ilP
IA art
a
o
lf
o.
0r
i@
<-l o
o ::i:+"'
la @
2,tr c dpe
,c, a o o-
0 o
!m
eaF U'YX
-hm g,
f n
a. o a
0, to Fcr
LlI o la o C ts 12
EAB zU $r$.i 0, o 0, 1' o
n
f a
5 r
o- -o- 1l o-
o
c fI
e
s
iE v *ig3
r!

o
o' ro J.
0,
q,
o
a
c
z>
-oc
m!
Ft5 ri sdxs a
o' 3 a
J. a
0) tp
a z<xrn.
-3tP E oflD a. f, o) at-
mm
H: ls rd t;q,r {o $ tp { o
f, -V
g
a 4lr-
u -llZ
P
H
s3$E + 3
o, o,
o € J. :F dr
:s
N)
O
lE t, Irs:
ei;E
o,
o

7 ra
El
ilo
o
az
lo
?> 8HE
:. o=
iiI;
TJI{ o
lu 0,
IE z P *a f o
o BI = =u
o !
!
a tr
o
mT d'6f,\=
O
2, xgE
zs; a-
t
o,
o Er
r ta A} \o z?
--l Dc
z{ o
a
o
>-o
{> F $il
i"
at
o
5
o
!z d r,*
Lampiran 12 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut
Nomor t{K. Lo3l"2 | t4 | >lvL- t4
Tanggal
37 Acnsrus 2ot4
PENYETARAAN PE}TTELAM

;'.:,.uej$,:rle. jajff.ffili.ffi ft-:rj:,AifEB::di;r.


:!
ff;l;
i:rt:ra,::j,'tl
,

ii,:,.:-':: . . _::
1 Fisika Penyelaman a. Komposisi udara;
b. Tekanan parsial gas; 8
c. Sifat larut gas;
d. Faktor yang mempengaruhi daya aprmg;
Konsumsi udara di permukaan dan di kedalaman.
2. Fisiologi Penyelaman a. Fungsi bagian tubuh dalam penyelaman;
dan Aspek Medis b. Penyakit dekompresi; 8
a. Gejala, pencegahan dan pengobatan penyakit
dekomnresi.
-r. Tabel Selam a. Susunan tabel penyelaman;
b. Waictu istirahat permukaan; L2
c. Penyelarnan ulang;
d. Waktu dekompresi;
e. Waktu dasar.
4. Pengetahuan Gas a. Jenis-jenis inert gas; 8
Campuran b. Komposisi gas campuran untuk penyelarnan.
5. Lingkungan Bawah Air a. Jenis biota laut yang menyerang, menggigit, dan 6
berbisa;
b Bahaya biota laut.
6. Prosedur Penyelamsn a. Prosedur perneriksaan sistem peralatan selam; 6
b. Prosedur sebelum dan sesudah menyelam.

7. Sistem Peralatan Selarn a. Peralatan selam SSBA; L2


b. SSBA;
c. LP dan FIP komoresor.
8. Sistem Komunikasi a. Prosedur penggunarm sistem komunikasi oral; 4
Bawah Air b. Komunikasi isyarat dengan tali;
c. Radio komunikasi bawah air.
9. Perencauaan Penyelaman a. Perencanaan kegiatan penyelaman;
b. Perencanaan sebelum operasi penyelamsn; 4
c. Briefins sebelum menvelam.
10. Kedaruratan dan a. Kedaruratan medik; 8
Pertolongannya b. Evaluasi dan evakuasi korban penyelmran;
c. Prosedur penyelamatan;
d. Pelaporan kecelakaal dan pemberian pertolongan

ll Latihan Kolam 2 (dua) hari a. Latihan merangkai sistem peralatan selam;


b. Latihan menyelam dengan menggunakan peralatan 40
selam;
c- Latihan emersencv.
Jumlah
DIREKTUR JENDERAL PERHI-]BUNGAN LAUT

t. BOBBY R.
Pembina Utama (IV/e)
NrP. 19560912 198503 1002
Lampiran 13 Peraturan Direktur Jenderal
Nomor
: HK. \ob/r, /q
t DJ&-- 14
Tanggal
a/ AetoSTr.rS 4o(4

3d
: o-
Bd
nioa
+ e
o :
S a-
I, si
El*
o
dr3*
= Oro
-*t
*e
o ilo 6
5 o 7V
!1'
mm
m>--{ m
o
;
d3
S*
e.E
#r
!
o
]o o'
o m
z D^
ari
I >d-
iri E ID-
aL-5
-.@
o0)
;f
o_,
ll a-
o
i I
,7
@
+
rdd6 ! o 0 '0)
C lDn 6l- o a- EF x
q9 td rx f

sq o @
r Qo- at
c:
tu
a
s
zI tr
S
ztn ,l sg Po 2
+=
SJ
r o z oQ
9 jiE
J
0Q
oq
o
-il
$tr =
o
o (u {P m
Dm z
Q-= : q >l r
Qr
+o : (o tz
C
a.
+ l Df o >I v
fD
6
a o s t
I
c,
-=-
>'a
i.a
ro 4,
6
ct o
s
ioL C
@ +

;
E
o C z o+ F ?
m
:! : v
I5o *o 7- 3 0,
S- 4.
I 5C
;a
N m
o S
ct a
P z
F +
Sr
cif
B G.
i6 +
o
o
: v
(^
3 E
o
{rn
ta
$S
&rf
6t 5 q t- z3
aS (o z
-{
;m 3 5
a
E !o D C m
z
t z =E
a= z
:
(o i o o f
C
TD
-{
e
|a
c P
o-
=
m
--0..
s1 2,,
o o..,' qE, (,
a !
ll- r
3 z. a 7
R \r z z C
@
9- o.
'!
cz
!
\ m 6)
g
$r B s[
h
o
o z.
a z
o
=
$ 3 q;
fis $E
6'
x9
.5.O
'Tl
:Ef
tdo $ rH
= trH
!0mdp laz
:!rti:r
Y I g r-- tr,rl
S'i5-
s.E *E til
o
sE 5r
zp HF=q HE
a
o +z
Ot-
z
t-.t € F.B f>
v I ct
tr
>-.m.
do'
r'.>
G.
-{
E1
7(
AP
xa {o >2
z>\
:

FJ
Epe
,s, - €
o
'tI
mP
z F * ZC
:OF rn
o,
x-
a
J 6;
in
ro*
(^'E:
z
U
Eq[3 n)
f
oI
a-
ao 3I
o,p
op)
\Od
frJ
F a rr
?z
srS
-ur
\o
-Fd $i$f; o
5 Do
6>
o m€
dr
b)
B^
ur! E:l
ft E7F >o.J
j- o1 o >r 8g r\
r
tr< rlr
-1
$F$i B <>
>.F 3s 6' :a?
: i+c
*u
.O
:N)
o
-.(D Ed
- N
o
o
o
5 Eb
L>
FI
Qo ;'3*
z
o s!$; o
a az oni
:-
OU
o:,
$ -,=
vsB *s
$tt
.o
z 7g: (a
t- G
o sq
EE >C
FJ t ZF
z

Anda mungkin juga menyukai