Anda di halaman 1dari 54

Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut


DRAFT Nomor :
Tanggal :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS STANDARISASI KEBUTUHAN PERALATAN BENGKEL


DAN PENUNJANGNYA

DIREKTORAT KENAVIGASIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
2017

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 1 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

DAFTAR ISI

JUDUL... ..............................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................2
DAFTAR TABEL....................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 4
1.1. Dasar Hukum .............................................................................. 4
1.2. Pengertian.................................................................................... 5

BAB II STANDAR PERALATAN DAN SARANA BENGKEL ......................... 6


2.1. Peralatan Bengkel Kenavigasian ................................................... 7
2.2. Peralatan Perkakas dalam tool box ............................................. 39
2.3. Standar Sistem Keselamatan Kerja Dan Kelengkapannya ........... 39
2.4. Standar Pengelolaan Gudang Bengkel 43
2.4.1. Sistem Pengelolaan Gudang Bengkel. 43
2.4.2. Standar Identifikasi dan Pencatatan Barang ........ 45
2.5. Standar Minimal Penggunaan Material Bangunan Bengkel49
2.5.1. Deskripsi Bengkel .... 49
2.5.2. Pondasi Peralatan ....... 53

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 2 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel Peralatan Bengkel Kenavigasian ............................................7


Tabel 2 Tabel Peralatan Perkakas Dalam Toolbox ......................................39
Tabel 3 Tabel Kelengkapan Alat Pelindung Diri Berdasarkan Potensi Bahaya
....................................................................................................39
Tabel 4 Tabel Rambu Yang Wajib ada di Bengkel ......................................42
Tabel 5 Tabel Standar Ukuran Material Bangunan Bengkel yang Biasa
Digunakan ................................................................................... 49
Tabel 6 Tabel Spesifikasi Material Bangunan Bengkel ............................... 49
Tabel 7 Tabel Dimensi Pondasi Peralatan .................................................. 53
Tabel 8 Tabel Jumlah Pondasi Untuk setiap Jenis Mesin yang terdapat di
dalam Bengkel ............................................................................. 53

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 3 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4849Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian


Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 75);

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 8);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5093);

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2006


tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi;

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2013;

8. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 31 Tahun 2006 tentang


Pedoman dan Proses Perencanaan di lingkungan Departemen
Perhubungan;

9. Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun 2011 tentang


Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;

10. Peraturan Menteri Perhubungan No. 26 Tahun 2011 tentang


Telekomunikasi Pelayaran;

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 4 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

11. Peraturan Menteri Perhubungan KM 30 Tahun 2006 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Distrik Navigasi;

12. Peraturan Menteri Perhubungan PM 100 Tahun 2014 tentang Peta


Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan di Lingkungan Unit Pelaksana
Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan;

13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

1.2 PENGERTIAN

Dalam buku Standar Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya,


terdapat kata kunci sebagai berikut:

a. Standar
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, standar diartikan sebagai
penyesuaian bentuk (ukuran, kualitas, dsb) dengan pedoman (standar)
yang ditetapkan. Standar juga dapat diartikan sebagai pembakuan.

b. Kebutuhan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemeliharaan diartikan
sebagai Nomina (kata benda) yang dibutuhkan. Sedangkan kata Butuh
sendiri diartikan sebagai sangat perlu menggunakan; memerlukan.

c. Peralatan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, perawatan diartikan
berbagai alat perkakas; perbekalan; kelengkapan;.

d. Bengkel
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bengkel dapat diartikan
sebagai tempat memperbaiki mobil, sepeda, dan sebagainya; pabrik kecil;
tempat tukang bekerja; Sen tempat berlatih sandiwara dan
sebagainya; tempat melakukan suatu kegiatan dengan arah dan tujuan
yang pasti;

e. Penunjang
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penunjang dapat diartikan
sebagai dana (sarana) yang akan memperlancar (usaha dan sebagainya.

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 5 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

BAB II
STANDAR PERALATAN DAN SARANA BENGKEL

Standar minimal kebutuhan peralatan bengkel pada masing-masing Distrik


Navigasi setidaknya memiliki peralatan bengkel sebagai berikut:

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 6 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

2.1 Peralatan Bengkel Kenavigasian


No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar
a. Kelompok Mesin Perkakas
1 Mesin Bubut (Lathe) Swing Over Bed 356-360 1930x760x1530 opsio
mm (mm) nal
Deskripsi : Distance Between Centre 540 (kg)
Mesin yang berfungsi untuk 1000 mm
membuat benda khusus dari bahan Cutting Tools Max
dasar silinder, baik besi maupun Section 16x16
polimer dengan menggunakan Diameter of Spindle Bore
konsep rotasi dan pengikisan 38-40 mm
bahan menggunakan pisau atau
pahat khusus.
2 Mesin Bor Vertical& Milling Headstock swivels +/- 45 1700x1500x2100 1
3 HP motor (mm)
Deskripsi : Max load of table 200 kg 1500 (kg)
Mesin bor yang juga berfungsi Longitude travel 600 mm
sebagai mesin frais. Berguna Cross travel 270 mm
untuk membuat bentuk pada plat Vertical travel 360 mm
sesuai dengan ukuran mata yang
ada, dapat pula digunakan untuk
melubangi plat atau benda solid
lainnya.

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 7 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


3 Mesin Bor Radial Maximal drilling capacity 890x540x1510 1
32 mm (mm)
Deskripsi : Spindle Stroke 130 mm 350 (kg)
Mesin bor radial khusus dirancang Working area of base
untuk pengeboran benda-benda 550x500 mm
kerja yang besar dan berat. Mesin Max Distance nose to
ini langsung dipasang pada lantai, base 620 mm
sedangkan meja mesin telah Spindle speed 300~2600
terpasang secara permanen pada rpm
landasan atau alas mesin.. Pada
mesin ini benda kerja tidak
bergerak. Untuk mencapai proses
pengeboran terhadap benda kerja,
poros utama yang digeser kekanan
dan kekiri serta dapat digerakkan
naik turun melalui perputaran
batang berulir.
4 *Mesin Pembengkok Plat Maximum thickness 12 3791x1169x1272 opsio
mm (mm) nal
Deskripsi : Maximum width 2000 4600 (kg)
Roll bending yaitu bending yang mm
biasanya digunakan untuk Full minimum diameter
membentuk silinder, atau bentuk- 600 mm
bentuk lengkung lingkaran dari On roll diameter 240
pelat logam yang disisipkan pada (mm)
suatu roll yang berputar. Roll

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 8 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


tersebut mendorong dan
membentuk plat yang berputar
secara terus menerus hingga
terbentuklah silinder.

5 *Mesin Pemotong Plat Gas cutting machine 550x150x200 1


Deskripsi : Cutting thickness 6~100 (mm)
Mesin potong plat yang mm 23 (kg)
menggunakan bahan berupa Cutting speed 150-800
oksigen dan acyteline sebagai mm/min
bahan bakar pemotongan. Dia. Circle cutting 390
mm

6 Mesin Pelubang dan Pemotong Punching capacity 1100 2080x1300x1320 1


Deskripsi : kN (mm)
Merupakan mesin yang digunakan Maximum capacity 3600 (kg)
untuk membuat lubang dan diameter 40x20 mm
memotong dengan melakukan Maximum stroke 80 mm
penekanan pada objek. Throat S 500, SD 750

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 9 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


7 Alat Pembengkok Pipa 6 rolls universal bender 600x575x910 1
Max thickness 0.5~2 mm (mm)
Deskripsi : Bending formers mm 250 (kg)
Mesin yang digunakan untuk (16,19, 22, 25, 32, 38, 51,
membengkok pipa maupun tube 63, 76)
secara permanen. Square formers mm (16,
19, 22, 25, 30, 38, 40,50)

8 Mesin Press Capacity 50 T 988x315x1836 1


Piston stroke 200 mm (mm)
Deskripsi : 413 (kg)
Mesin press digunakan untuk
memberikan tekanan pada sebuah
objek dengan tujuan membuat
sebuah bentuk tertentu dari objek
tersebut.

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 10 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


9 Mesin Gergaji Listrik Cutting capacity 320D 2370x1670x1790 1
(mm), 320Wx320H in (mm)
Deskripsi : square shape 1770 (kg)
Merupakan mesin gergaji mesin Variable speed 20-80
raksasa untuk pekerjaan berat M/min
apabila dikerjakan secara manual, Blade size 34W x 1.1t x
mempunya batas maksimum 4115L
pemotongan. Blade 5 HP
Voltage/phase 380/3

b. Kelompok Mesin Las


10 Mesin Las Listrik AC/DC Welding current AC 50- 670x470x815 2
315 A (mm)
Deskripsi : Welding current DC 50- 115 (kg)
Mesin trafo arc bending yang 250 A
menghasilkan arus AC atau DC Rate Input 380 V / 3 Ph /
dalam pengoperasiannya 50 Hz
Duty cycle 35%
Efficiency 93%
Electrode 1.6 4.0 mm
Insulation class F

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 11 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


11 Mesin Las Listrik DC (Portable) Welding current AC 10- 372x150x220 2
200 A (mm)
Deskripsi : Rate Input 220 V / 1 Ph / 8.2 (kg)
Mesin trafo arc bending yang 50 Hz
menghasilkan arus DC dalam Duty cycle 60%
pengoperasianny, lebih disarankan Efficiency 85%
untuk penggunaan portable. Electrode 1.6 3.2 mm
Insulation class F

12 Welding Generator Stick welding type 742x655x567 2


Welding voltage 20.8-26 (mm)
Deskripsi : VDC 105 (kg)
Generator diesel yang dapat Welding current 20-150
menghasilkan listrik tegangan A
rendah untuk digunakan dalam Power factor 0.95
pengelasan di area yang jauh dari Electrode 1.6-2.6 mm
supplai listrik. Gasoline tank 25 litre

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 12 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


d. Mesin Kompressor dan Pompa
13 Kompressor Udara Working Pressure 12 bar 2050x900x1450 1
Deskripsi : 10 HP power (mm)
Mesin yang menghasilkan tekanan Maximum air 500 (kg)
udara dengan cara mengkonversi displacement 800 l/min
daya listrik yang diperolehnya Tank volume 520 litres
sesuai dengan keinginan. Voltage/phase 380/3

14 Mesin Penghembus 195 Bar Pressure 775x570x1020 1


Flow 21.3 L/min (mm)
Cleaning impact 6.7
kg/force
Hose 10 m, 2 wire

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 13 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


15 Pompa Air Jet 195 Bar Pressure 775x570x1020 1
Deskripsi : Flow 21.3 L/min (mm)
Pompa air jet digunakan untuk Cleaning impact 6.7 89 (kg)
membersihkan daerah yang sulit kg/force
dibersihkan secara manual, Hose 10 m, 2 wire
menggunakan tekanan yang tinggi Voltage/phase 380/3
sebagai pendorong air.

16 Water Blaster 500 Bar Pressure 2495x950x1235 1


Deskripsi : Flow 30 L/min (mm)
Mesin pompa air ini difungsikan Cleaning impact 16.2 425 (kg)
untuk menggantikan sand blasting kg/force
karena lebih ramah lingkungan. Motor speed 1450 rpm
Digunakan untuk membersihkan Voltage/phase 380/3
karat, cat, serta unsur lain yang
menempel pada suatu logam.

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 14 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


e. Perkakas Kerja Bangku
17 Mesin Bor Bangku 1 - 13 mm 2

18 Mesin Gerinda Bangku 250 mm, 3000 rpm 2

19 Palu Udara 5 kg/cm2, 1500/min 2

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 15 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


20 Pahat Tangan Pneumatik 5 kg/cm2, 1500/min 2

21 Gerinda Listrik Tangan 350-500 watt 5

22 Bor Listrik Tangan 0-12 mm, 2600 rpm 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 16 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


23 Bor Tangan Universal 0-25 mm, 250 rpm 2

24 Mesin Gergaji Piringan Tangan 0-270 mm, 3000 rpm 2

25 Alat solder 200 watt 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 17 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


26 Gergaji Besi Tangan Length 300 mm 5

27 Tanggem parallel 100x200 mm 2

28 Landasan Baja 313x416 mm 2

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 18 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


29 Palu tempa 2.7 kg, 5.0 kg 5

30 Palu genggam, untuk test Claw and test hammer 5

31 Palu Bell Pein 2.7 kg, 5.0 kg 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 19 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


32 Alat Pencabut Bantalan No. 1-6 2

33 Slide Hammer Puller Set No. 1-6 2

34 Pemotong Pipa Diameter 10 90 mm 2

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 20 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


35 Kunci Pipa 10 40 & 40 90 mm 5

36 Chain Tong 19 -100 & 38 -200 mm 2

37 Die Set 8 50 mm 2

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 21 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


38 Peralatan Kikir L = 150, 200, 250 5

39 Kunci Inggris 20 -60 mm 5

40 Alat Peluas Lubang 10 45 mm 2

41 Alat pemotong & Klem kabel 0 1.5 inch 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 22 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


42 Peralatan Obeng Complete Set 5

43 Peralatan Kunci Sok 8 -27 mm 5

44 Peralatan jangka 150, 300 mm 3

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 23 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


45 Kotak perkakas Complete set 3

46 Kunci Kombinasi 6 12 mm 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 24 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


47 Pahat 3

48 Tang Kombinasi 175 mm 5

49 Tang Jepit 150 mm 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 25 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


50 Tang Potong 150 mm 5

51 Kunci L Complete set 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 26 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


52 Sikat Baja 3

f. Alat Ukur dan Tes


53 Luxmeter 0.01 to 499,900cd/m2 3

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 27 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


54 Stopwatch 0-60s 3

55 Jangka Geser 0.05 50 mm 2

56 Micrometer Sisi Luar 0 100 mm 2

57 Micrometer Sisi Dalam bentuk 25 300 mm 2


Pipa

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 28 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


58 Penggaris 0-50 cm 2

59 Tachometer Genggam Langsung 50 20,000 rpm 3


dan Tidak Langsung

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 29 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


60 Multimeter Digital Ampere, Volt, Resistance, 5
Diode Test, Continuity Test

61 Vibrometer 10 1000 Hz 3

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 30 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar

62 Megger tester Complete set 3

63 Alat ukur Ketebalan Paint Thickness Test 3

64 Pesawat Pengisi Accu DC 12/24/36/48 V 20 A 3

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 31 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar

65 Oscilloscope Min. 20 MHz. 2-ch. 1

66 Voltmeter 300uV 1,000 V 5

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 32 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


67 Pencacah Frekuensi 10 Hz 500 MHz 1

68 Pesawat Sumber Daya Listrik, 300 V / 7A 3


Arus Searah
69 DIP meter 400 kHz 200 MHz 3

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 33 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


70 Generator Sinyal 30 kHz 40 MHz 1

g. Peralatan Angkut/Angkat
71 Overhead Crane Hoist 10 T opsio
nal

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 34 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


72 Mobile Crane Kapasitas 10 ton 1

73 Fork Lift Kapasitas 10 ton 2


Kapasitas 5 ton

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 35 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


74 Dongkrak Hidrolis 5 ton 1

75 Truck 5 ton 1

76 Heavy Duty Hand Pallet Carrying capacity 3 T 53x1601150 2


Total lift height 200 mm (mm)
Lowered fork height 85 63 (kg)
mm

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 36 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar

Width over the Fork 550


mm
Steering dimensions
200x50 mm

h. Pembangkit Listrik
77 Mobile Diesel Generator Prime output kVA/kW 950x550x750 1
4/3.2 (mm)
Description : Voltage 220 V 193 (kg)
Frequency 50 Hz
Mobile diesel electrical power Rate current 14 A
generator, provide single phase of Tank capacity 16 litre
electricity up to 14 A. Power factor 0.8

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 37 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Nama Alat Spesifikasi Dimensi QTY Gambar


78 Silent Diesel Generator Set Prime output kVA/kW 1700x900x1210 1
16.6/13.3 (mm)
Description : Voltage 230/400 830 (kg)
Frequency 50 Hz
Diesel generator for back up Rate current 22 A
consumption in workshop, Tank capacity 95 litre
provides 3 phase of electricity up Power factor 0.8
to 22 A.

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 38 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

2.2 Peralatan Perkakas dalam tool box

No. Nama Alat Kuantitas


1 Kunci Kombinasi 6 12 mm 1 set
2 Tang Kombinasi 175 mm 1 buah
3 Tang Jepit 150 mm 1 buah
4 Tang Potong 150 mm 1 buah
5 Kunci Inggris 250 mm 1 buah
6 Obeng Jenis Slotted and Phillips 4 set
7 Kunci L 1 set
8 Analog Multimeter 1 set
9 Digital Multimeter 1 set
10 Bor Tangan 1 set
11 Gerinda Tangan 1 set
12 Palu tipe Ball Pein 1 set
13 Palu Genggam 1 set
14 Gergaji Besi 1 set
15 Voltage Tester 1 set
16 Sikat Baja 1 set
17 Current Injector 1 set
18 Luxmeter 1 set
19 Stopwatch 1 set
20 Pahat 1 set
21 Alat pemotong & Klem kabel 1 buah
22 Tachometer Genggam 1 buah

2.3 STANDAR SISTEM KESELAMATAN KERJA DAN KELENGKAPANNYA


Sebagai upaya perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan potensi
bahaya, setiap personel perlu dilengkapi dengan alat pelindung diri
agar senantiasa terjaga keamanan dan keselamatan diri selama
bekerja. Berikut kelengkapan alat pelindung diri berdasarkan potensi
bahaya dan resiko yang ada.

Tabel Kelengkapan Alat Pelindung Diri Berdasarkan Potensi Bahaya


No. Jenis Pekerjaan Potensi Bahaya Alat Pelindung Diri
1. Mesin Gergaji Tersayat atau terpotong 1. Sarung tangan
Logam Debu gergaji dan percikan metal 2. Kacamata pelindung
Kejatuhan benda kerja 3. Safety shoes
Lantai licin

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 39 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

No. Jenis Pekerjaan Potensi Bahaya Alat Pelindung Diri


2. Mesin Milling / Tersayat atau terpotong 1. Sarung tangan
Frais Loncatan serpihan logam 2. Kacamata pelindung
Kejatuhan benda kerja 3. Safety shoes
Kebisingan 4. Ear plug / muff
3. Mesin Bor Tersayat atau terpotong 1. Sarung tangan
Kebisingan 2. Kacamata pelindung
Loncatan serpihan logam 3. Ear plug / muff
4. Mesin Bubut Tersayat atau terpotong 1. Sarung tangan
Kebisingan 2. Kacamata pelindung
Loncatan serpihan logam 3. Safety shoes
Kejatuhan benda kerja 4. Ear plug / muff
5. Mesin Gerinda Tersayat atau terpotong 1. Sarung Tangan
Loncatan bunga api 2. Kacamata pelindung
Loncatan serpihan logam 3. Earplug / muff
Kebisingan 4. Face protector
6. Overhead Crane Kejatuhan material 1. Safety helmet
Terbentur material saat 2. Safety shoes
pengangkatan
7. Pengelasan Kontak dengan arus listrik 1. Welding goggles
Loncatan bunga api 2. Welding helmet
Sinar las 3. Welding blanket
Uap Las 4. Safety shoes
Radiasi Panas 5. Eye face protection

Tabel Jumlah Kebutuhan Alat Pelindung Diri


Nama Alat Gambar Jumlah Kebutuhan

Helm Pelindung Semua personel

Wearpack Semua personel

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 40 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Nama Alat Gambar Jumlah Kebutuhan

Sepatu Pelindung Semua personel

Sarung tangan 5

Kacamata Pelindung 5

Pelindung Telinga 5

Pelindung Wajah 3

Kacamata Las 3

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 41 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Nama Alat Gambar Jumlah Kebutuhan

Helm Las 3

Selimut Las 3

Rambu Yang Wajib Ada di Bengkel


RAMBU CARA PENERAPAN:
Posisi tidak terhalang dan mudah
dilihat
Tinggi penempatan tanda
APAR pemasangan adalah pada 125 cm dari
dasar lantai dan tepat diatas satu atau
kelompok APAR yang bersangkutan
dengan jarak minimal APAR/Tabung
Pemadam dengan lantai adalah
minimal 15 cm.
Jarak penempatan antara satu
APAR/Tabung Pemadam dengan
lainnya adalah 15 meter atau
ditentukan lain oleh pegawai
pengawas K3 atau Ahli K3.
Diletakkan pada dinding salah satu
area pengisian aki.
Area tempat pengisian aki dibatasi
dan diberi label pada salah satu sisi
garis pembatas

Diletakkan pada lantai jalur yang


dilalui forklift.

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 42 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

RAMBU CARA PENERAPAN:

Diletakkan pada lantai jalur yang


dilalui crane.

Diletakkan pada dinding salah satu


area genset atau panel listrik.

Tanda larangan dibuat untuk hal-hal


terlarang yang tidak boleh dilakukan
pada tempat-tempat tertentu.
Penempatannya diletakkan pada
tempat yang mudah terlihat, bisa
pada dinding maupun lantai kerja.

2.4 STANDAR PENGELOLAAN GUDANG BENGKEL


Sebagaimana hasil analisa dan temuan di lapangan, disimpulkan bahwa Gudang Spare
Part tetap diperlukan fungsinya dalam Bengkel Distrik Navigasi. Fungsi utama gudang
bengkel yang harus ada di bengkel Distrik Navigasi adalah untuk mengelola
penyimpanan barang-barang dan peralatan berupa:
1. Material untuk kegiatan perbaikan, baik material siap pakai maupun material sisa
pakai.
2. Peralatan bengkel yang bersifat removable, termasuk tool kit.
Barang-barang, peralatan atau parts yang akan diperbaiki maupun setelah diperbaiki
sebelum diserahkan kembali ke user
2.4.1 Sistem Pengelolaan Gudang Bengkel
Agar semua barang yang berada di bengkel dapat termonitor dan terpantau
dengan baik, perlu ada sistem pengelolaan penyimpanan tersendiri yang
dikelola khusus oleh petugas Gudang Bengkel. Berdasarkan jenis
pengelompokan barang yang dikelola seperti telah dijelaskan sebelumnya,
terdapat tiga jenis alur pengelolaan barang dalam Gudang. Masing-masing alur
pengelolaannya dijelaskan pada skema berikut:

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 43 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

2.4.4.1. Pengelolaan Material dan Spare Part

KA. BENGKEL GUDANG BENGKEL BIDANG LOGISTIK

Permintaan Cek Permintaan


barang ke stok barang ke
Gudang barang logistik

Pencatatan Cek
Penerimaan stok barang stok
barang barang

Pencatatan
Penerimaan stok barang
barang

Pencatatan
barang stok barang
sisa?

Selesai

2.4.4.2. Pengelolaan Peralatan dan Tools

KA. BENGKEL GUDANG BENGKEL

Pengajuan Cek
Peminjaman stok
Alat Alat

Pencatatan
Penerimaan stok barang
Alat

Pencatatan
stok barang
Pengembalian
alat

Selesai

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 44 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

2.4.4.3. Pengelolaan Baranng Siap dan Hasil Perbaikan

USER KA. BENGKEL TEKNISI BENGKEL GUDANG BENGKEL

Penerimaan
Permintaan barang untuk
perbaikan diperbaiki
barang

Penyimpanan
Jadwal Barang
Perbai sebelum
kan perbaikan

Pengeluaran
Barang
sebeum
perbaikan

Penyimpanan
Penugasan Pelaksanaan Barang hasil
Perbaikan Perbaikan perbaikan

Ka. Bengkel
Penerimaan Pengeluaran
mengetahui
barang hasil Barang setelah
barang hasil
perbaikan oleh perbaikan
perbaikan
User

2.4.2 Standar Identifikasi dan Pencatatan Barang


Identifikasi dan pencatatan barang yang baik dapat dilakukan apabila semua
data te-record/tercatat dengan baik. Untuk itu diperlukan sistem pencatatan
yang baik, yang salah satunya bisa diterapkan dengan sistem pengisian form.
Berikut adalah contoh-contoh formulir yang seharusnya ada di setiap proses
pengelolaan barang di Gudang

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 45 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

KARTU PERSEDIAAN BARANG

NAMA SATKER :
KODE SATKER :
UNIT ESELON 1 :
NAMA
PERSEDIAAN/ALAT :
KODE
PERSEDIAAN/
ALAT :

Tgl. Mutasi
No. No. Dokumen
Dokumen Masuk Keluar Stok Keterangan

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 46 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Surat Permintaan Barang


Nomor :

Kepada : Kepala Bidang Logistik


Unit : Kepala Gudang Bengkel
Distrik Navigasi Kelas.....
Perihal : Permintaan Barang
Tgl. Permintaan :

Kode Nama Jadwal


No. Jumlah Satun Stok Akhir Keterangan
Barang Barang Kedatangan

Di Setujui Oleh : Di Serahkan Oleh :


Tanggal : Tanggal :

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN NO. DOK :


DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
DISTRIK NAVIGASI KELAS ......

SURAT TANDA PENYERAHAN BARANG (STPB)


NO. STPB. : Dari : Bagian Logistik
Tanggal : No. Surat Permintaan Barang :
Jam Terima :

No. Kode Barang Nama Barang Jumlah Satuan Keterangan

Di Setujui Oleh : Di Terima Oleh :


Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 47 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

FORMULIR PERMINTAAN BARANG


Nomor :

Kepada : Kepala Gudang Bengkel


Unit : Bengkel

Perihal :
Tgl. Permintaan :

Jadwal
No. Kode Barang Nama Barang Jumlah Satuan Keterangan
Kedatangan

Di Setujui Oleh :
Tanggal :

KARTU PEMINJAMAN ALAT

NAMA SATKER :

KODE SATKER :

UNIT ESELON 1 :

NAMA ALAT :

KODE ALAT :

Tgl. Tgl.
No. Jumlah Keterangan
Peminjaman Pengembalian

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 48 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

2.5 Standar Minimal Penggunaan Material Bangunan Bengkel

2.5.1. Deskripsi Bengkel


Bangunan Bengkel Navigasi akan didesain sebagai standar untuk desain seluruh
Bengkel Navigasi di seluruh Indonesia. Bangunan menggunakan material baja untuk
seluruh elemen utama dengan rincian sebagai berikut :

Standar Ukuran Material Bangunan Bengkel yang Bisa Digunakan


No. Elemen Ukuran Material
[1] Kolom H Beam W12 x 72
[2] Balok H Beam W12 x 72
[3] Kuda-Kuda Atap H Beam W10 x 88

Spesifikasi Material Bangunan Bengkel


Nama Bagian Deskripsi Material
Balok, kolom, span baja - ASTM A36 dan sejenisnya

Atap (purlin & kolom jack roof) - SNI Zincalum G550

Konfigurasi Bengkel Tampak Depan

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 49 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Konfigurasi Bengkel Tampak Samping Kiri

Konfigurasi Bengkel Tampak Samping Kanan

Konfigurasi Bengkel Tampak Row 1

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 50 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Konfigurasi Bengkel Tampak Row 2 - Row 6

Konfigurasi Bengkel Tampak Row 7 - Row 8

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 51 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

2.5.2. Pondasi Peralatan

Peralatan di dalam sebuah bengkel terdiri dari beberapa jenis


mesin yang digunakan dalam proses perbengkelan sesuai
dengan fungsi dari bengkel tersebut. Perlengkapan bengkel
tersebut berupa mesin yang memiliki berat yang cukup besar
dan getaran yang cukup kuat ketika sedang beroperasi. Hal
tersebut mengakibatkan diperlukannya pndasi khusus sebagai
penunjang dari mesin tersebut.

Berikut adalah beberapa peralatan yang terindikasi memerluka


adanya pondasi khusus:
Mesin Bubut (Lathe Machine)
Mesin Bor Bangku (Bench Drilling Machine)
Mesin Bor Vertikal (Vertical Drilling Machine)
Mesin Bor (Drilling Machine)
Mesin Pelubang Pelat (Plate Punching Machine)
Mesin Gergaji Mega (Chainsaws Mega)
Mesin Press (Pressing Machine)
Mesin Pembengkok Pipa (Electrical Pipe Bending Machine)
Penggulung Pipa Hidrolik (Roll Plate Hydraulic)

Jenis pondasi untuk peralatan di dalam bengkel ini dibagi


menjadi 3 macam saja, hal ini dilakukan untuk mempermudah
dalam fase desain. Jenis-jenis pondasi tersebut ditunjukan pada
gambar di bawah ini:
Type 1 Type 2 Type 3

Konfigurasi Pondasi Peralatan

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 52 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Dimensi Pondasi Peralatan

Type of Dimension (mm)


No
Support
Lf Bf Lp Bp Hf Hp1 Hp2
1 Type 1 400 1200 200 1000 100 100 100
2 Type 2 1300 900 1100 700 100 100 200
3 Type 3 400 200 400 200 100 100 100

Di dalam bengkel terdapat 9 jenis mesin yang berbeda jenis,


setiap mesin memerlukan desain pondasi dan peletakan pondasi
yang berbeda beda. Desain dari pondasi, peletakan pondasi,
jumlah pondasi ditunjukan pada Tabel di bawah ini

Tipe Jumlah
No Peralatan Desain
Pondasi Pondasi

Mesin Bubut
1 1 2
Lathe Machine

Mesin Bor Bangku


2 Bench Drilling 2 1
Machine

Mesin Bor Vertikal


3 Vertical Drill 3 4
Machine

Mesin Bor
4 3 4
Drilling Machine

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 53 of 54
Pedoman Teknis Standarisasi Kebutuhan Peralatan Bengkel dan Penunjangnya

Tipe Jumlah
No Peralatan Desain
Pondasi Pondasi

Mesin Pelubang Pelat


5 Plate Punching 3 4
Machine

Mesin Gergaji Mega


6 3 6
Chainsaws Mega

Mesin Pres
7 2 1
Pressing Machine

Mesin Pembengkok
Pipa
8 2 1
Pipe Bending
Machine

Mesin Gulung Pelat


9 3 6
Roll Plate Hydraulic

Direktorat Kenavigasian
Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan 2016 Page 54 of 54

Anda mungkin juga menyukai