Anda di halaman 1dari 5

Tugas Akhir

Nama : Bagus Febrianfah Sanrio

NIM : T202210192

Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Djabir Hamzah, MA


Kelas :A

SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PADA PERUSAHAAN INDUSTRI OTOMOTIF

BAB I

PENDAHULUAN

Industri otomotif adalah perancangan, pengembangan, produksi, pemasarkan, dan


penjualan kendaraan bermotor. Industri otomotif adalah salah satu industri yang berkembang
pesat di Indonesia. Pada tahun 2008 kontribusi industri otomotif mencapai 8,2% terhadap
Produk Domestik Bruto yang merupakan kontributor terbesar untuk kategori industrI
manufaktur yang mencapai 27,4% (Bisnis Indonesia, 2009). Hal itulah yang menempatkan
industri otomotif sebagai satu dari 12 industri manufaktur di Indonesia yang diharapkan
menjadi pendorong pertumbuhan industri nasional dan perekonomian Indonesia.

Dalam aktivitasnya, perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif sangat


dipengaruhi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang menggerakkan roda-roda aktivitas
perusahaan. Kualitas dari SDM sangat memengaruhi terhadap output yang dihasilkan oleh
perusahaan. Terlebih, tantangan persaingan global menuntut suatu perusahaan untuk dapat
mengembangkan sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
Kualitas sumber daya manusia tidak lagi dipandang sebagai suatu asset yang bisa susut atau
dihapuskan ketika umur ekonomisnya berakhir, namun sebagai modal dan senjata untuk
berinovasi dan memenangkan persaingan.
Proses pemilihan, pengembangan dan pelatihan karyawan menjadi kunci dari
keberhasilan suatu perusahaan khususnya perusahaan manufaktur. Mengingat perusahaan
manufaktur sangat berfokus pada aktivitas penciptaan barang jadi yang ditujukan pada target
konsumen yang telah ditetapkan. Dalam tulisan ini, penulis akan mengambil satu contoh
perusahan manufaktur yaitu PT.ISTANA MOTOR INDAH yang bergerak di bidang otomotif
untuk dijadikan bahan analisis terkait pengelolaan manajemen SDM yang terjadi pada
perusahaan tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Perusahaan.

PT. Istana Motor Indah merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada industri
otomotif roda dua. PT. Istana Motor Indah adalah sebuah dealer resmi Yamaha di wilayah
Klungkung, Bali yang memegang lisensi sebagai dealer resmi 3S yakni meliputi Penjualan
(Sell), Perbaikan / Perawatan (Service) dan Suku Cadang (Sparepart). Dealer ini pertama kali
didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak Ong Hwa Sae (Made Saelendra) di kota Klungkung Bali.

PT. Istana Motor Indah mempekerjakan sebanyak 23 orang karyawan yang terdiri dari
1 (satu) orang manajer, 1 (satu) orang kepala bagian penjualan, 1 (satu) orang kepala bagian
suku cadang, 1 (satu) orang kepala bagian perbaikan dan selebihnya adalah karyawan
pemasaran/penjualan, suku cadang dan perbaikan. Berkaca pada kondisi tersebut, tentu saja
PT. Istana Motor Indah akan terus melakukan upaya dalam menjaga kualitas SDM di dalamnya
agar output yang dihasilkan tetap terjaga kualitasnya.

Dalam tulisan ini, penulis akan menggunakan beberapa indikator sebagai landasan analisis
sistem pengelolaan SDM di PT. Istana Motor Indah, antara lain : perekrutan, pelatihan dan
pengembangan, serta pemeliharaan karyawan.

2.2. Perekrutan Karyawan

Proses perekrutan karyawan terutama pada karyawan di bidang pemasaran dan suku
cadang tidak melalui tahap khusus atau melalui prosedur yang formal dan terstruktur. Hanya
dilakukan oleh pekerja perusahaan yang merekomendasikan teman atau orang yang dikenal.
Dalam proses perekrutan karyawan, tidak ada persyaratan atau kualifikasi khusus yang
ditetapkan untuk setiap calon karyawan. Namun, untuk calon karyawan yang akan bekerja pada
bagian bengkel diharuskan memiliki keahlian memperbaiki sepeda motor. Walaupun
demikian, tingkat Pendidikan tidak menjadi patokan bagi calon karyawan yang akan bekerja di
perusahaan tersebut. Hal ini terlihat dari tingkat pendidikan para pekerjanya yang mayoritas
hanya lulusan SMA. Proses seleksi yang dilakukan pun berupa masa percobaan selama kurun
waktu dua minggu. Selain itu, upaya training pun dilakukan untuk memperkuat kelayakan
calon karyawan untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut. Waktu training ditetapkan selama
1 (satu) bulan kecuali karyawan pada bagian bengkel, training dilakukan langsung oleh
Yamaha pusat di Denpasar. PT. Istana Motor Indah menggunkan on the job training. Bentuk
training ini adalah dengan melibatkan para calon tenaga kerja tersebut pada setiap aktivitas
penjualan. Jika hasil kerjanya baik setelah melalui proses training maka para calon karyawan
tersebut dapat diterima sebagai karyawan tetap.

2.3 Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Berdasarkan data yang penulis dapatkan, PT. Istana Motor Indah sendiri tidak
menetapkan proses pelatihan dan pengembangan karyawan secara khusus. Akan tetapi, penulis
memberikan pandangan bahwa PT.Istana Motor Indah dapat melakukan pengawasan dan
evaluasi lebih intensif oleh supervisor terhadap karyawan. Jika, terdapat karyawan yang belum
melakukan tugas dengan baik maka supervisor nantinya memberikan laporan kepada HR untuk
ke depan diberikan pelatihan lebih khusus untuk tugas yang belum mampu diselesaikan dengan
baik melalui cara mendatangkan ahli otomotif yang bisa menyelesaikan tugas yang dimaksud.

2.4. Pemeliharaan Karyawan

Upaya pemeliharaan karyawan menjadi satu hal yang wajib diperhatikan oleh setiap
perusahaan termasuk oleh PT. Istana Motor Indah. Pemeliharaan karyawan bertujuan untuk
tetap menjaga semangat kerja, motivasi, kepuasan kerja dan loyalitasnya terhadap
keberlangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan, berikut dijelaskan beberapa upaya PT. Istana Motor
Indah dalam pemeliharaan karyawan :

a. Perusahaan memberikan motivasi kepada para karyawan dalam bentuk insentif. Untuk
karyawan bagian pemasaran diberikan insentif apabila mereka dapat memenuhi target
penjualan yang diberikan perusahaan sedangkan karyawan pada bagian keuangan tidak
diberikan insentif tambahan karena mereka mendapatkan gaji yang relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan karyawan lainnya.

b. Perusahaan memberikan tunjangan kepada karyawan berupa tunjangan hari raya 2x setahun
dan jaminan kecelakaan kerja. Tunjangan hari raya yang dimaksud disini adalah hari raya
galungan dan kuningan yang diadakan 2x setahun.

Selain kedua upaya tersebut, penulis memberikan pandangan yang dapat menjadi masukan bagi
PT. Istana Motor Indah dalam upaya pemeliharaan karyawan berupa motivasi, semnagat kerja,
dan loyalitas terhadap perusahaan :

a. Memberikan waktu cuti / libur yang sesuai dengan kebutuhan karyawan namun tetap
memperhatikan efektivitas dan efisiensi waktu tersebut dengan target yang harus
dicapai.
b. Menciptakan lingkungan kerja yang friendly baik budaya dari sesama karyawan,
karyawan dengan atasan, maupun lingkungan fisik tempat kerja yang dibuat dengan
nyaman agar karyawan tidak merasa bosan dan cepat lelah.
c. Servant Leadership harus terus dikembangkan oleh para atasan dari perusahaan ini.
Maksudnya adalah para pimpinan bukan sekadar menjadi pemimpin secara formal
melainkan juga menjadi teman bercerita. Tujuannya agar para karyawan tidak
merasakan jenjang yang tinggi di antara mereka. Selain itu, hal tersebut membuat
karyawan semakin betah untuk bekerja di perusahaan tersebut.
BAB III

KESIMPULAN

Proses pengelolaan mulai dari perekrutan, pelatihan dan pengembangan, serta pemeliharaan
karyawan adalah 3 kunci dari keberhasilan suatu perusahaan. Jika perusahaan ingin mencapai
hasil yang maksimal harus berkaca pada 3 kunci tersebut. Dalam kasus ini, penulis
menganalisis kondisi SDM di PT. Istana Motor Indah yang berkedudukan di Bali sebagai
perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif.

Berikut beberapa poin kesimpulan yang dimaksud :

1. Proses perekrutan karyawan di perusahaan tersebut tidak berjalan kaku namun tetap
selektif. Dibuktikan dengan tidak adanya standar pendidikan yang dibutuhkan.
2. Proses pelatihan dan pengembangan karyawan pada perusahaan ini tidak berjalan
secara khusus. Namun, jika dilihat secara saksama upaya ini sudah termasuk dalam
proses awal perekrutan dan penyeleksian karyawan yang nantinya akan dilakukan
evaluasi secara berkesinambungan.
3. Proses pemeliharaan karyawan pada perusahaan ini pada dasarnya serupa dengan
banyak perusahaan lain, yaitu pemberian intensif bagi karyawan yang berhasil
memenuhi target dan pemberian THR rutin bagi setiap karyawan. Namun, penulis
memberikan pandangan yang dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai masukan ke
depan yaitu pemberian waktu cuti/libur yang fleksibel, penciptaan lingkungan kerja
yang positif, dan pengupayaan servant leadership bagi pimpinan perusahaan untuk
karyawan,.

DAFTAR PUSTAKA

Saelendra, E. (2014). Pengelolaan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Pt. Istana
Motor Indah. Agora, 2(1), 211-222.

Anda mungkin juga menyukai