Teori Akuntansi
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
7. Tugas
7.1 Artikel Ahmad Belkhoi..............................................................................
7.2 Artikel Kasus Garuda................................................................................
7.3 Syarat penyerahan dan pembayaran barang perusahaan dagang
7.4 Soal............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
1. Pengantar Teori Akuntansi dan Proses Akuntansi
1.1 Pengertian Teori
Menurut Jonathan H Turner
Teori merupakan proses mengembangkan ide ide yang membantu kita
menjelaskan bagaimana sesuatu peristiwa terjadi.
Menurut Stevens
Teori merupakan pernyataan yang isinya menyebabkan atau ciri beberapa
fenomena
Menurut King
Teori merupakan sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki
hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.
Menurut Fawcett
Teori ialah deskripsi dari fenomena tertentu, penjelasan tentang hubungan
antara fenomena atau prediksi tentang penyebab dan konsekuensi dari
fenomena-fenomena lainnya.
Teori Akuntansi sudah tergolong teori karena sudah memenuhi kedua syarat
suatu hal dapat dikatakan tergolong kedalam teori, yaitu : dapat menjelaskan masa
lalu ( Explain past event) dan mampu memprediksikan yang akan datang (to predict
future event) Dimana teori akuntansi adalah suatu penalaran logis dalam bentuk asas
/ prinsip yang merupakan kerangka acuan untuk menilai praktik akuntansi dan
pedoman pengembangan akuntansi dimana tujuan sosial yang harus dicapai oleh
akuntansi menjadikan teori akuntansi banyak membahas pertimbangan nilai (value
judgement) Atas dasar sasaran yang ingin dicapai di masa depan.
c. Sistem Pembukuan
Sistem pembukuan menurut Belkaoui menjadi tiga yaitu:
1. Single entry
2. Double entry
3. Triple entry
Keunggulan single entry menurut Yuji Ijiri (1996)
1. Pencatatan transaksi dan penyimpanan cukup sederhana dan tidak
memerlukan keahlian khusus
2. Biaya untuk menggunakan sistem ini cukup minimal
3. Untuk menyusun laporan keuangan yang hanya untuk keperluan perpajakan
atau kredit sederhana.
Kelemahan single entry antara lain:
1. Terdapat kesulitan dalam melakukan pengecekan validitas dan akurasi
pencatatan dan pembukuan dalam neraca percobaan.
2. Adanya kemungkinan data dan informasi yang hilang sewaktu menyusun
laporan keuangan.
3. Dibutuhkan upaya yang rumit dalam melakukan analisis transaksi dalam
menyusun laporan keuangan.
4. Tidak dapat memberikan sistem yang baik untuk peningkatan pengawasan
intern perusahaan.
Metode single entry berkembang menjadi double entry dan triple entry
accounting system.
Tahun 1975
Mulai periode ini akuntan semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya.
2.3Sejarah Akuntansi di Indonesia
Zaman Kolonial
Belanda masuk ke Indonesia melakukan transaksi dagang dengan sistem barter
dan tidak melakukan pencatatan namun menurut Ans Saribanon Sapiie ( 1980)
mengemukakan bahwa menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik
mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling tidak sudah ada menjelang
pertengahan abad ke -17
Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar kekuasaan diambil oleh Belanda . Yang dimana catatan
pembukuannya menekankan pada mekanisma debet dan kredit, yang antara
lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit di Batavia.
Zaman Penjajahan Jepang
Kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami
perubahan yang berarti, tetapi menggunakan pola Belanda. Jepang
mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf kanji namun tidak
diajakan para orang-orang Indonesia.
Zaman Kemerdekaan
Sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah sistem akuntansi
Belanda yang lebih dikenal dengan sistam tata buku.Setelah kemerdekaan
kebencian kepada Belanda mempengaruhi eksistensi perusahaan Belanda.
Modal asing yang masuk umumnya berasal dari Amerika membawa sistem
akuntansinya sendiri yang ahrus dikuti oleh perusahaan miliknya di Indonesia.
Pengaruh Pola Belanda
Dunia pendidikan tinggi kurikulum akuntansinya berpola Belanda masih
berpengaruh kuat sampai dengan pertengahan dasawarsa tahun 1970-an.
Pengaruh Pola Amerika
Perjalanan sejarah menunjukkan bahwa sejak diputusnya hubungan diplomasi
antara Indonesia dengan Belanda pada tahun 1957 karena konfrontasi Irian
Barat berdampak pada dunia pendidikan. Dampak yang ditimbulkan yaitu para
pengajar Belanda dikembalikan kenegerinya, publikasi dan literature-literatur
terhenti pengirimannya dan para pelajar yang memperoleh beasiswa dari
pemerintah atau yayasan diberi kesempatan studi ke Amerika atau Negara lain
selain Belanda.
Sejarah IAI dan Standar Akuntansi Indonesia
Sejarah IAI
Pada saat Indonesia merdeka hanya ada satu orang akuntan pribumi yaitu Prof.
Dr. Ambutari, sedangkan Prof. Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negeri
Belanda pada tahun 1956. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan dalam
negeri adalah Basuki Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go
Tie Siem. Keempat akuntan ini bersama dengan Prof. Soemardjo mengambil
prakarsa mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja.
Sejarah SAK
Pertama : menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973.
Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip
dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku “ Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI)”
Kedua : Terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu komite PAI melakukan revisi
secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkonfidifikasikannya dalam
buku ‘Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyeseuaikan
ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Ketiga : Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI
1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku “ Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) per 1 Oktober 1994.
4. Standart Akuntansi
1. Rumusan tentang tujuan laporan keuangan yang diperoleh dari para pemakai
laporan keuangan
2. Rumusan tentang postulat yang dirumuskan dari tujuan laporan keuangan
3. Konsep teoritis akuntansi yang berhubungan dengan asumsi asumsi dn sifat
sifat akuntansi yang mengarah pada sift dan jenis informasi yang disusun
untuk kelompok atau pemakai tertentu.
4. Rumusan prinsip akuntansi yang utama yang didasarkan pada postulat dan
konsep teoritis tadi yang menjelaskan sifat sifat dan kualitas dasar akuntansi
keuangan itu
5. Standart atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan
sesuai kebutuhan para pemakai.
Tujuan umum LK :
Aset, Kewajiban, hutang, kekayaan bersih , proyeksi laba, informasi yang relevan
untuk pengambilan keputusan
Tujuan laporan Keuangan
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi
2) Entity Theory
Sudut pandang perusahaan, biasanya adalah jenis perusahaan PT
Terbuka,
Adanya pemisahan harta, adanya pemisahan kewajiban
Kesamaan akuntansi menurut teori ini :
Asset minus SE = RE
Note :
SE ( Spesific Equity) = L + PS ( Prefferen Stock)
= Kreditur + Pemegang saham prioritas
RE ( Recidual Equity)= pemegang saham biasa (yang menjadi
sudut
Pandang
4) Enterprise Theory
Biasanya diterapkan oleh perusahaan multinasional. Dalam hal ini
badan usaha di pandang sebagai lembaga sosial . maka semua pihak
mendapatkan kepentingan, semua pihak menjadi perhatian pula.
Yang paling penting nilai tambah untuk semua pihak yang telah
berkontribusi.
A= RA ( Restriction of asset)
6) Commander Theory
Menitikberatkan pada siapa yang mengendalikan source of economics
di perusahaan tsb, tanpa memperhatikan ownership ( Pemilik dana )
7) Investor Theory
Pusat perhatian adalah investor , baik SE maupun RA.
Kesamaan akuntansinya :
4 Laporan Keuangan
4.1 10 Elemen Laporan Keuangan SFAC No. 6
1) Aset
Manfaat ekonomi dimasa yang akan datang yang diterima atau diperoleh dan
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi masa lalu (Past Event)
2) Liabilities
Kemungkinan kita mengorbankan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang,
yang timbul dari penyelesaian kewajiban dengan cara mentransfer asset atau
memberikan jasa kepada entitas yang lain sebagai akibat dari kejadian dimasa lalu
3) Modal Pemilik (Owner’s Equity)
Modal = Jumlah asset dikurangi kewajiban bersih. Dimana equity merupakan sisa
hak suatu asset yang dimiliki suatu entitas setelah dikurangkan dengan kewajiban.
4) Investment ( Investasi) by Owner’s
Peningkatan dari ekuitas sebagai akibat dari penyerahan aset kepada entitas atau
sesuatu untuk meningaktkan hak pemilik dimana set yang diserahkan diakui
sebagai investasi oleh pemilik.
5) Distribution To Owner’s
Penarikan oleh pemilik / penurunan ekuitas dari entitas tertentu sebagai akibat dari
penyerahan asset jasa oleh pemilik yang akan mengurangi hak pemilik
6) Komprehensif Income ( Laba Menyeluruh)
Laba yang diterima perusahaan dan laba lain-lain yang diperoleh perusahaan . Atau
pendapatan ekuitas dalam bentuk suatu entitas selama satu periode sebagai akibat
dari transaksi / kejadian selama periode tersebut yang akan menunjukkan
perubahan ekuitas.
7) Pendapatan ( Revenue)
Aliran masuk asset dari suatu entitas atau penyelesaian kewajiban, serta kombinasi
keduanya untuk meningkatkan asset dan mengurangi kewajiban
Contoh : Penjualan Tunai dan Kredit, Sewa Diterima Dimuka
8) Beban (Expense)
Aliran keluar atau penggunaan dari asset (penurunan asset) atau peningkatan
kewajiban
Contoh : salaries payable
9) Gain (Keuntungan)
Increase of equity / Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi yang
insedentil dari suatu entitas atau transaksi lain (peristiwa yang lain) sebagai
pengecualian dari revenue dan equitas pemilik.
10) Lost ( Rugi)
Penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi yang insedentil dari suatu entitas
atau transaksi lain (peristiwa lain) sebagai pengecualian dari expense.
Laporan ini berupa ikhtisar tentang pendapatan dan beban suatu perusahaan
untuk periode tertentu sehingga laba yang diperoleh atau rugi yang dialami
bisa segera diketahui.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan ini biasa digunakan oleh para pemakai laporan keuangan untuk
mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan kas pada masa mendatang.
Didalam asset tentu ada biaya perawatan / pemeliharaan asset yang dilakukan oleh
perusahaan. Pengakuan Biaya Perawatan/Pemeliharaan Aset ada 2 yaitu :
Capital Expendiser
Biaya-biaya yang dikeluarkan akan menambah cost aktiva tetap
Syarat dari capital expendiser adalah :
1) Jumlah nya besar sehingga tidak mungkin dibebankan pada periode terjadinya
2) Biaya yang dikeluarkan jarang terjadi
3) Menambah manfaat ekonomi
Revenue Expendiser
Biaya-biaya pemeliharaan dibebankan pada periode terjadinya
Syarat dari Revenue Expendiser adalah :
1) Jumlahnya kecil
2) Biaya yang dikeluarkan sering terjadi
3) Tidak menambah manfaat ekonomi
4.4 Kewajiban
Suatu kewajiban muncul karena adanya transaksi pembelian secara kredit serta
kewajiban timbul pada saat hak atas barang atau jasa diperoleh oleh pembeli serta
kewajiban disajikan dalan Neraca diurutkan berdasarkan tingkat jatuh temponya.
Karakteristik Kewajiban :
1) Harus ada pada saat ini
Bahwa kewajiban timbul pada saat masa yang lalu seperti pembelian kredit
2) Equitable Obligation
Harus dimasukkan sebagai liabilities apabila terjadi karena keharusan membuat
pembayaran dimasa yang akan datang untuk perdangangan yang baik
3) Hak untuk mengobsed tanpa syarat
Maka kewajiban yang tercantum dalam kontrak tidak boleh dikatakan sebagai
liabilities akan tetapi membeli sudah terikat dengan kontrak maka tidak memiliki
hak untuk melakukan obssed.
4) Ada suatu hak yang dapat ditaksir dan layak tanpa ada timing yang akan
dilakukan.
5) Penerimaan uang sebagai pelunasan pembayaran liabilities namun lain hal dari
pihak debitur harus mengetahui kapan timing pelunasan pembayaran.
4.5 Revenue
Revenue adalah aliran masuk dari suatu entitas
1) arus keluar barang atau jasa
2) Increase In Return Earning ( Pertambahan laba tidak dibagi)
3) aliran masuk dari suatu entitas
4) Kombinasi dari peningkatan asset yang lain dari suatu entitas dan aliran masuk
aset dari suatu entitas
Pendapatan dapat diukur dengan nilai suatu barang dan timing pengakuan pendapatan.
Dimana pengakuan pendapatan dapat diketahui apabila:
a. Mempunyai nilai tambah
b. Dapat diukur
5 Manajemen Laba
6.3 Syarat suatu Laporan Keuangan dapat mencapai wajar tanpa pengecualian
1. Laporan Keuangan disusun sesuai standart Akuntansi Keuangan
2. Efektivitas Pengendalian Internal
3. Ketaatan terhadap peraturan dan perundang undangan.
7. Tugas
7.1 Ahmed Riahi Belkaoui
Teori Akuntansi Menurut Ahmed tidak ada teori akuntansi yang
lengkap pada kurun waktu. Oleh karena itu, teori akuntansi harus mencakup
semua literature akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu
sama lain. Tidak ada teori akuntansi yang lengkap, yang mencakup dan memenuhi
keinginan dari semua keadaan dan waktu dengan efektif.
Merumuskan teori akuntansi atau melakukan penelitian akuntansi harus memiliki
metode tersendiri. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature yang
dikenal beberapa metode berikut:
1) Metode Deskriptif atau Pragmati
Dalam metode deskriptif, akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat
dirumuskan, karenanya metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan
atau descriptive dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.
2) Psychological Pragmatis
Dalam Psychological Pragmatic, di lakukan pengamatan mengenai reaksi dari
pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi, laporan keuangan yang disusun
dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang ini disebut juga
behavioral accounting.
3) Metode Normatif (1950-1960)
Dalam metode normatif, akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus
diikuti tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4) Metode Positive (1970)
Ini merupakan suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang
berlaku atau diterima umum. Berdasarkan teori positive, dapat dirumuskan problem
penelitian untuk mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori.
Beberapa pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui sebagai
berikut :
Pendekatan informal. Pendekatan ini terbagi dari:
1) Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi berdasarkan atas keadaan dan
praktik di lapangan. Yang menjadi bahan pertimbangan adalah hal-hal apa yang
berguna untuk menyelesaikan persoalan secara praktis.
2) Pendekatan otoriter
Dalam metode pendekatan otoriter, yang merumuskan teori akuntansi ialah
organisasi profesi yang mengeluarkan pernyataan – pernyataan yang mengatur
praktek akuntansi.
2) 24 April 2019
Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di
Jakarta. Salah satu mata agenda rapat adalah menyetujui laporan keuangan
tahunbuku 2018.Dalam rapat itu, dua komisaris Garuda Indonesia, Chairul
Tanjung dan DonyOskaria selaku perwakilan dari PT Trans Airways
menyampaikan keberatan merekamelalui surat keberatan dalam RUPST.
Chairal sempat meminta agar keberatan itudibacakan dalam RUPST, tapi atas
keputusan pimpinan rapat permintaan itu takdikabulkan. Hasil rapat pemegang
saham pun akhirnya menyetujui laporankeuangan Garuda Indonesia tahun
2018.Trans Airways berpendapat angka transaksi dengan Mahata sebesar
US$239,94 juta terlalu signifikan, sehingga mempengaruhi neraca keuangan
Garuda Indonesia.Jika nominal dari kerja sama tersebut tidak dicantumkan
sebagai pendapatan, makaperusahaan sebenarnya masih merugi US$244,96
juta.Catatan tersebut membuat beban yang ditanggung Garuda Indonesia
menjadi lebihbesar untuk membayar Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai(PPN). Padahal, beban itu seharusnya belum menjadi
kewajiban karenapembayaran dari kerja sama dengan Mahata belum masuk ke
kantong perusahaan.
3) 25 April 2019
Pasar merespons kisruh laporan keuangan Garuda Indonesia. Sehari usai kabar
penolakan laporan keuangan oleh dua komisaris beredar, saham
perusahaandengan kode GIAA itu merosot tajam 4,4 persen pada penutupan
perdagangan sesipertama, Kamis (25/4).Bursa Efek Indonesia (BEI)
menyatakan akan memanggil manajemen GarudaIndonesia terkait timbulnya
perbedaan opini antara pihak komisaris dengan manajemen terhadap laporan
keuangan tahun buku 2018.Selain manajemen perseroan, otoritas bursa juga
akan memanggil kantor akuntanpublik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi
Bambang dan Rekan selaku auditor laporan keuangan perusahaan.
Pemanggilan itu dijadwalkan pada Selasa (30/4).
4) 26 April 2019
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan bakal memanggil
manajemen perseroan. Sebelum memanggil pihak manajemen, DPR akan
membahas kasus tersebut dalam rapat internal. Wakil Ketua Komisi VI DPR R
IInas Nasrullah Zubir mengatakan perseturuan antara komisaris Garuda
Indonesiadengan manajemen akan dibahas dalam rapat internal usai reses.
Dalam rapat ituakan dipastikan terkait pemanggilan sejumlah pihak yang
berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan maskapai pelat merah tersebut.
Jika sesuai jadwal,DPR kembali bekerja pada 6 Mei 2019.
Selain itu pada hari yang sama, beredar surat dari Sekretariat Bersama Serikat
Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) perihal rencana aksi mogok karyawan
Garuda Indonesia. Aksi ini berkaitan dengan penolakan laporan keuangan
tahun2018 oleh dua komisaris.
Dalam surat tersebut disebutkan pernyataan pemegang saham telah
merusakkepercayaan publik terhadap harga saham Garuda Indonesia dan
pelanggan setiamaskapai tersebut.Namun, Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan
Sekarang justru membantah akanmelakukan aksi mogok kerja. Presiden APG
Bintang Hardiono menegaskankaryawan belum mengambil sikap atas
perseteruan salah satu pemegang sahamdengan manajemen saat ini.
5) 30 April 2019
BEI telah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia dan kantor akuntan
public (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan Rekan selaku auditor
laporankeuangan perusahaan. Pertemuan berlangsung pada pukul 08.30-09.30
WIB.Sayangnya, pertemuan dua belah pihak berlangsung tertutup. Otoritas
bursamenyatakan akan mengirimkan penjelasan usai pertemuan
tersebut."Bursa meminta semua pihak untuk mengacu pada tanggapan
perseroan yangdisampaikan melalui IDXnet dan penjelasan dapat dibaca di
website bursa," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman
Yetna. Sementara Menteri Keuangan mengaku telah meminta Sekretaris
Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto untuk mempelajari kisruh terkait
laporan keuangan BUMN tersebut
Pelanggaran yang dilakukan Garuda Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memutuskan bahwa PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk melakukan kesalahan terkait kasus penyajian Laporan Keuangan
Tahunan per 31 Desember 2018. Pihak OJK yang diwakili oleh Deputi Komisioner
Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis, Anto Prabowo, mengungkapkan
bahwa Garuda Indonesia telah terbukti melanggar :
1) Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM)
(1) Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam wajib disusun
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
(2) Tanpa mengurangi etentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Bapepam dapat menentukan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal.
2) Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik.
3) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah
Suatu Perjanjian Mengandung Sewa.
4) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa
Jika anda adalah pengelola PT Ayah Bunda, apa yang akan anda lakukan.?
Jika saya sebagai pengelola PT Ayah Bunda, maka yang saya lakukan adalah
mengakui obligasi tersebut sebagai investasi jangka panjang namun dengan syarat
disimpan hingga pada saat jatuh tempo sehingga kredibilitas PT Ayah Bunda tetap baik
dihadapan para investor.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Riahi, Belkaoui. (2000). Teori Akuntansi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Sahri. 2010. Teori Akuntansi. Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers
Hery, S.E., M.Si. 2009.Teori akuntansi.Kencana Prenada Media Group, Jakarta
https://finance.detik.com
https://journal.ugm.co.id
Setiawati, L. dan A. Na'im. 2000. Manajemen Laba. Journal Ekonomi dan Bisnis.
Sugiri. 2005. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.