Anda di halaman 1dari 8

CARA TEORI AKUNTANSI TERBENTUK DAN SEJARAH SERTA LINGKUNGAN

AKUNTANSI

Disusun Oleh Kelompok 14/Kelas A:


1. Muhammad Choirul Iqbal (20013010291)
2. Gloria Angelina Theresia (20013010292)
3. Vallery Seannanda A. (20013010293)
4. Aurelio Dicky Suwanto (20013010295)

TEORI AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2023
ARTI PENTING TEORI AKUNTANSI
Teori akuntansi merupakan landasan dalam praktik akuntansi, karena untuk memecahkan
masalah akuntansi yang ada, dibutuhkan teori akuntansi karena jika sebaliknya maka hasil dari
pemecahan masalah tersebut tidak akan menuju praktik yang sehat. Teori akuntansi jjuga
membantu untuk melihat masalah secara lebih luas, dan lebih detail. Tanpa teori akuntansi,
praktik akuntansi dilakukan dengan metode trial and error padahal dengan metode itu akan
membuat profesi akuntansi terhambat untuk berkembang.

PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Akuntansi dipandang dari dua sisi, dari sisi keahlian atau profesi akuntansi dipandang
sebagai prosedur atau metode dalam pelaksanaan penyusunan laporan keuangan. Dari sisi objek
pengetahuan di perguruan tinggi akuntansi dibagi menjadi bidang praktik dan teori. Bidang
praktik lebih mengarah kepada bagaimana melaksanakan praktik sesuai standar Prinsip akuntansi
berterima umum (PABU), sedangkan teori mengarah kepada aspek mengapa, mengapa
menggunakan metode A atau mengapa menggunakan metode B. Pendidik akuntansi merupakan
salah satu pegembangan akuntansi karena menjembatani praktik dengan teori akuntansi.
Sehingga, pendidikan dan pengajaran akuntansi tidak bisa hanya membatasi pada apa yang
nyatanya dipraktikkan tetapi juga memasukkan alternatif-alternatif sehingga peserta didik dapat
menerapkan gagasan alternatif yang menuju ke perbaikan praktik akuntansi.

PENGERTIAN AKUNTANSI
Pengertian teori akuntansi bergantung pada pengertian dan pendefinisian akuntansi
sebagai suatu bidang pengetahuan. Banyak definisi yang diajukan oleh para ahli atau buku teks
tentang pengertian akuntansi. Akuntansi didefinisikan sebagai seperangkat pengetahuan atau
kesatuan pengetahuan yang nantinya akan terdokumentasi secara sistematis. Sebagai seperangkat
pengetahuan akuntansi didefinisikan sebagai pengetahuan yang mempelajari perekayasaan dalam
unit-unit organisasi suatu negara tertentu dengan cara penyampaian atau pelaporan yang
memiliki informasi untuk pihak yang berkepentingan dan dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
SENI, SAINS, DAN TEKNOLOGI
Penyebutan akuntansi sebagai seni sebenarnya dimaksud untuk menunjukkan praktik
akuntansi yang melibatkan banyak pertimbangan nilai. Jadi, kalau akuntansi dikatakan sebagai
seni maka yang dimaksud adalah cara menerapkan akuntansi tersebut bukan sifatnya sebagai
seperangkat pengetahuan karena akuntansi sendiri itu lebih dari sekedar seni. Sedangkan kalau
sains, harus bebas nilai kebermanfaatan bukan menjadi pertimbangan utamanya sains juga tidak
menghasilkan kebijakan atau preskripsi, sehingga bila akuntansi dipandang sebagai sains,
akuntansi akan banyak membahas mengenai gejala akuntansi seperti mengapa perusahaan
memilih metode akuntansi A atau faktor apa yang mendorong manajemen memanipulasi laba
dan lain-lain dengan pengertian ini seperangkat pengetahuan akuntansi tidak dapat dan tidak
tepat jika diklasifikasikan sebagai sains karena tujuan akuntansi adalah menghasilkan atau
menemukan prinsip-prinsip umum untuk menjustifikasi kebijakan.

AKUNTANSI SEBAGAI TEKNOLOGI


Menurut Sudibyo kutub atau kelas yang masih bisa mengklasifikasi status akuntansi
adalah teknologi. Teknologi sendiri digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel alam dan
sosial untuk mencapai kehidupan tertentu yang lebih baik karena akuntansi masuk dalam bidang
pengetahuan teknologi akuntansi dapat didefinisikan sebagai rekayasa informasi dan
pengendalian keuangan. Akuntansi sebagai teknologi juga seringkali dikemukakan Oleh
beberapa peneliti karena dirasa karakteristik dari teknologi cukup mewakilkan tujuan dari
akuntansi sendiri.
Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Perekayasaan merupakan proses yang sistematis yang melibatkan penalaran, pemikiran, dan
pertimbangan untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia. Perekayasaan
akuntansi yang dimaksud adalah suatu sistem pelaporan keuangan yang melibatkan kebijakan
umum akuntansi. Tujuan akuntansi akan menjadi penguat bagi tujuan merekayasa akuntansi
karena tujuan tersebut akan menjadi evaluasi untuk kebermanfaatan dan keefektifan produk yang
dihasilkan.

TEORI AKUNTANSI SEBAGAI SAINS


Teori akuntansi memiliki pengertian yang bervariasi, setiap buku yang membahas terkait
teori memiliki definisi yang berbeda karena mengikuti tujuan dalam pembahasan buku tersebut.
Akhirnya, makna teori diasosiasi dengan apa yang diharapkan atau apa yang seharusnya
dilakukan. Teori akuntansi lebih dari sekedar standar akuntansi. Teori akuntansi berisi
pernyataan-pernyataan tentang hubungan teoritis konsep-konsep dimana konsep merupakan
makna atau karakteristik yang berkaitan dengan kejadian, objek, kondisi atau perilaku. Dari
pengertian di atas, tujuan teori akuntansi adalah menjelaskan dan memprediksi. Menjelaskan
berarti menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena diamati sedangkan memprediksi
berarti memberi keyakinan bahwa asumsi tersebut di teorikan dan besar kemungkinan akan
terjadi. Dari pengertian di atas, teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai sains. Oleh karena itu
teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan komponen-komponennya yang menjadi sumber
acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Karena
teori akuntansi disetarakan dengan sains, yang dibahas dalam teori akuntansi harus memenuhi
kriteria sains yaitu bebas nilai, koheren, universal dan dapat diuji/diverifikasi secara empiris.

TEORI AKUNTANSI SEBAGAI PENALARAN LOGIS


Teori dapat pula diartikan sebagai suatu penalaran logis yang mendasari praktik (seperti
tindakan, kebijakan, atau peraturan) dalam kehidupan sehari-hari. Hasil dari proses penalaran
logis dapat dituangkan dalam bentuk dokumen yang berisi prinsip-prinsip umum (seperti
konstitusi) yang menjadi landasan umum untuk menentukan tindakan atau praktik (dalam bentuk
undang-undang atau peraturan) yang terbaik dalam mencapai suatu tujuan. Proses penalaran
logis untuk akuntansi diwujudkan dalam bentuk perekayasaan pelaporan keuangan,
Perekayasaan akuntansi (pelaporan keuangan) menghasilkan suatu kerangka konseptual. Fungsi
dari kerangka konseptual sendiri untuk mengevaluasi atau membenarkan (menjustifikasi) dan
untuk mempengaruhi atau mengembangkan praktik akuntansi.

PERSPEKTIF TEORI AKUNTANSI


Teori akuntansi berisi pernyataan-pernyataan yang berupa hal baik penjelasan maupun
pembenaran tentang suatu fenomena atau perlakuan akuntansi.
Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi positif
dan normatif. Klasifikasi ini terjadi dikarenakan sasaran yang berbeda yang ingin dicapai atau
dihasilkan oleh teori akuntansi. Teori akuntansi positif berisi pernyataan tentang suatu (kejadian,
perbuatan, atau tindakan) sesuai dengan fakta atau apa yang terjadi atas dasar pengamatan
empiris. Teori akuntansi normatif sendiri menghasilkan penjelasan atau penalaran mengapa
perlakuan akuntansi tertentu lebih baik atau lebih efektif (good or bad) daripada perlakuan
akuntansi alternatif karena tujuan akuntansi tertentu harus dicapai. Perbedaan teori akuntansi
positif dan normatif timbul akibat perbedaan sasaran teori dan bidang masalah (realm) yang
menjadi perhatian masing-masing teori.
Aspek Tataran Semiotika
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda-tanda dan
simbol-simbol dalam bidang linguistika. Linguistika sendiri merupakan bidang kajian ilmu
bahasa yang membahas fonetik, gramatika, morfologi, dan makna kata atau ungkapan.

Teori Akuntansi Semantik


Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau
realitas seperti kegiatan perusahaan ke dalam tanda-tanda bahasan akuntansi (elemen statemen
keuangan) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara
langsung menyaksikan kegiatan tersebut. Teori ini berusaha untuk menemukan dan merumuskan
makna-makna penting pelaporan keuangan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas
pendefinisian makna elemen (objek), pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai
bahan pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai salah satu
atribut.

Teori Akuntansi Sintaktik


Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah
tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam
elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Cakupan dari
teori akuntansi sintaktik lebih luas dari sekedar menentukan hubungan struktural antarelemen
statemen keuangan. Teori sintaktik meliputi pula hubungan antara unsur-unsur yang membentuk
struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara yaitu manajemen, entitas
pelapor (pelaporan), pemakai informasi, sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan
(prinsip akuntansi berterima umum atau generlly accepted accounting principles).
Teori Akuntansi Pragmatik
Teori akuntansi pragmatik membahas reaksi dari pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Apakah informasi sampai pada pihak yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat merupakan
masalah keefektifan komunikasi. Apakah akhirnya pihak yang dituju informasi memakai
informasi tersebut untuk dasar pengambilan keputusan merupakan masalah kebermanfaatan
(usefulness) informasi.

Aspek Pendekatan Penalaran


Penalaran merupakan proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan
mengevaluasi suatu keyakinan (belief) terhadap suatu pernyataan atau penjelasan. Peranan logika
juga sangat penting terhadap penalaran.

Penaralan Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum
yang disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi). Penalaran deduktif
sendiri dalam akuntansi digunakan untuk memberikan penjelasan dan dukungan terhadap
kelayakan suatu pernyataan akuntansi.

Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Penalaran ini berawal dari
suatu pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang
merupakan generalisasi (perampatan) dari keadaan khusus tersebut. Penalaran induktif dalam
akuntansi pada umumnya digunakan untuk menghasilkan pernyataan umum yang menjadi
penjelasan (teori) terhadap gejala akuntansi tertentu. Pernyataan-pernyataan umum tersebut
biasanya berasal dari hipotesis yang diajukan dan diuji dalam suatu penelitian empiris.

Verifikasi Teori Akuntansi


Verifikasi teori merupakan prosedur untuk menentukan apakah suatu teori valid atau
tidak. Teori akuntansi normatif dapat dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis yang
melandasi teori yang diajukan. Teori akuntansi positif dinilai validitasnya berdasarkan
kesesuaian teori dengan fakta atau apa yang nyatanya terjadi. Untuk teori akuntansi sintaktik
biasanya tidak berkaitan langsung dengan fakta sehingga verifikasi validitasnya mengandalkan
penalaran logis semata-mata. Untuk teori akuntansi semantik melibatkan penyimbolan fakta-
realitas sehingga mengandung unsur empiris. Oleh karenanya, validitas teori dapat diverifikasi
secara empiris dengan pengamatan. Teori akuntansi pragmatik mempunyai kandungan empiris
yang besar karena teori ini banyak memanfaatkan fakta atau data empiris perilaku
pasar/individual sebagai reaksi terhadap informasi akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai