Anda di halaman 1dari 7

Salsabila Ardelia Indra (C1C018207)

Santha Carlina Saragih (C1C018167)


Resume Akuntansi Sebgai Teori

Peta Konsep
 Arti Penting Teori Akuntansi
 Pengembangan Akuntansi
 Peran Riset Akuntansi
 Pengertian Akuntansi
 Seni, Sains, atau Teknologi
 Akuntansi sebagai teknologi
 Perekayasaan Pelaporan Keuangan
 Teori Akuntansi Sebagai Sains
 Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis
 Perspektif Teori Akuntansi
 Aspek Sasaran Teknologi
 Aspek Tataran Semiotika
 Teori  Akuntansi Semantik
 Teori Akutansi Sintaktik
  Teori Akuntansi Pragmatik
 Aspek Pendekatan Penalaran
 Penalaran Deduktif
 Penalaran Induktif

Arti Penting Teori Akuntansi
Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi masala-masalah praktik dan
professional. Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik. Prmahamannya oleh
praktisi dan penyusun standar akan sangat mendorong pengemangan serta perbaikan menuju
praktik yang sehat. Wright (1984) mengibaratkan makna teori sebgaimana makna melihat
dari atas dalam suatu teater. Melihat dari atas bertujuan untuk menemukan pola, hubungan,
konsep, atau prinsip yang melandasi suatu system atau keadaan yang kompleks tanpa terbawa
atau terkecoh oleh kompleksitas itu sendiri. Pemecahan masalah akuntansi dengan taktik
cerdik atas dasar pengalaman saja dapat disamakan dengan pemecahan masalah dengan coba-
coba atau coba dan ralat (trial and error).
Akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori baik yang
melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran (cause and
reason). Dari argument-argumen tersebut, dapat dikatakan bahwa teori merupakan unsur
yang penting dalam mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi. Selanjutnya
dikatakan bahwa teori merupakan obor yang menerangi praktik dengan prinsip-prinsip yang
masuk akal.
Dalam kenyataannya praktisi disibukkan dengan masalah actual dan mendesak yang segera
harus diselesikan sehingga tidak sempat lagi untuk merenungkan teori-teori di balik
tindakannya. Hal ini bukan merupakam justifikasi para praktisi (profesi) untuk selalu
bersikap pragmatis. Praktisi harus bersedia untuk mengaplikasikan hasil eksperimentasi atau
pemikiran dan gagasan oranglain. Orang lain yang dimaksud adalah akademisi akuntansi dan
pemikir yang mempunyai kemewahan waktu untuk memikirkan hal-hal yang bersifat
fundamental dan toeitis. Itulah sebabnya, kemajuan profesi dan pengetahuan akuntansi hanya
dapat dicapai dengan kerja sama yang harmonis antara praktisi dan akademisi (pendidik).
Pengembangan Akuntansi
Seperangkat pengetahuan akuntansi (accounting body of knowledge) dapat dipandang dari
dua sisi pengertian yaitu sebgai pengetahuan profesi (keahlian) yang dipraktikan di dunia
nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di perhuruan tinggi.
Dari segi profesi, akuntansi sering dipandnag semata-mata sebgai serangkaian prosedur,
metode, dan Teknik tanpa memperhatikan teori dibalik praktik tersebut. Dari sudut
profesi/praktisi ini, akuntansi berkepentingan dengan aspek bagaimana (how to account).
Prinsip akuntansii berterima umum/ PABU (generally accepted accounting principles/gaap)
dianggap sebagai suatu yang berian. PABU merupakan pedoman yang lebih luas dari pada
standar akuntansi karena tidak semua perlakuan akuntansi secara eksplisit diatur dalam
standar akuntansi. PABU berisi standar akuntansi ditambah dengan sumber-sumber acuan
lain yang didukung berlakunya (mempunyai authoritative support).
Keadaan yang menggambarkan proses pengajaran yang bersifat menguatkan praktik tetapi
tidak akan mengembangkan praktik yang di lukiskan oleh Starling
Lulusan mempraktikan apa yang nyatanya dipraktikan, mengambil praktisi dan
mengdentifiksi apa yang dipraktikkan, mengkodifikasi apa yang dipraktikkan sebagai
pengetahuan, mengajarkan apa yang nyatanya dipraktikan, ulang lagi begitu seterusnya.
Proses seperti yang disebutkan diatas jelas akan menghambat perubahan menuju ke
perbaikan. Para praktisi menciptakan dan menerapkan praktik tertentu (dengan taktik cerdik
atau karena alasan politisi dan vested interest). Pengajar mengamati praktik tersebut (melalui
standar akuntansi) dan mengidentifikasi praktik yang berterima (aaccepted). Kemudian
pengaar mengkodifikasi praktik yang nyatanya dijalankan sebagai praktik yang paling benar
atau terbaik
Peran Riset Akuntansi
Dalam dua dasawarsa, ada kecenderungan bahwa akademisi berusaha lebih jauh untuk
membawa akuntansi menjadi suatu ilmu pengetahuan ilmiah atau sains yang makin
menjauhkan antara dunia praktik da dunia akademik. Penempatan akuntansi sebagai sains
membawa konsekuensi bahwa teori akuntansi pharus bebas dari pertimbangan nilai (value-
judgment) dan bersifat deskriptif. Atas dasar argument ini, subjek/fenomena bahasan di
tingkat akademik cenderung bergeser dari apa dan bagaimana suatu kejadian/transaksi
harusdicatat/dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan social tertentu (teori
normative) kea pa yang nyatanya dilakukan para pelaku ekonomi dan social tertentu
(termasuk akuntan) dan mengapa mereka berbuat demiakian (teori positif atau deskriptif).
Hal tersebut ditunjukkan oleh banyaknya penelitian di bidang akuntansi yang topiknya tidak
berkaitan secara langsung dengan (bahkan jauh dari) praktik atau standar akuntansi yang
nyatanya dipraktikkan.
Kinney menggambarkan tiga aspek penting yang saling berkaita yang melandasi
pengembangan akuntansi yaitu: Riset (research), pengajaran/pendidikan (teaching), dan
praktik (practice). Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan
memuaskan apabila terjadi interaksi yang baik antara ketiga aspek di atas. Aliran yang
berlawanan dengan arah jarum jam (aliran luar) menunjukkan kontribusi riset terhadap
pengajaran/Pendidikan yang pada gilirannya pengajaran menambah pengetahuan professional
untuk meningkatkan kualitas praktik.
Pengertian Akuntansi
Teori akuntansi erat kaitannya dengan akuntansi keuangan bahkan teori akuntansi dijumpai
khususnya dalam konteks akuntansi keuangan. Pengertian teori akuntansi sangat bergantung
pada pengertian atas pendefinisian akuntansi sebgai suatu bidang pengetahuan. Artinya,
kedudukan akuntansi dalam tatanan (taksonomi) pengetahuan juga akan menentukan
pengertian dan lingkup teori akuntansi.
Akuntansi didefinisi sebagai separangkat pengetahuan karena wilayah materi dan kegiatan
cukup luas dan dalam serta telah embentuk literatur akuntansi. Kesatuan pengetahuan
tersebut dapat diajarkan dan dipelajari untuk mendapatkan kompetensi yang menjadi basis
atau persyaratan suatu profesi. Kesatuan pengetahuan akuntansi juga menantang secra
intelektual sehingga pengetahuan tersebut menjadi bidang studi yang dapat diajarkan secara
formal diperguruan tinggi sampai pada tingkat doctor.
Karena karakteristik informasi yang dihasilkan akuntansi akan sangat bergantung pada
lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan, akuntansi sebgai seperangkat pengetahuan
tentunya akan membahas berbagai kensep dan alternatif serta implikasinya dalam bebagai
kondisi lingkungan. Konsep yang dipilih dan diaplikasi dalam lingkungan tertentu akan
menjadi suatu model akuntansi untuk mencapai tujuan social tertentu
Seni, Sains, atau Teknologi
Pada awal perkembangannya, akuntansi dapat dikatakan sebgai kerajinan karena orang yang
akan memperoleh pengetahuan dan keterampian akuntansi harus terjun langsung dalam dunia
praktik dan mengerjakan magang pada praktisi. Dalam perkembangan selanjutnya,
pengetahuan dan keterampilan akuntansi akuntansi dapat diidentifikasi dengan jelas sehingga
membentuk seperangkat pengetahuan utuh yang dapat diajarkan melalui institusi Pendidikan.
Jadi kalau akuntansi dikatakan sebagi seni maka yang dimaksud adlah cara
menerapkannya bukan sifatnya sebagai seperangkat pengetahuan. Kalau akuntansi bukan
merupakan seni, apakah akuntansi itu merupakan ilmu atau sains? Sangat sulit
mendevinisikan pengertian sains dengan tuntas dan memuaskan. Namun, sifat-sifat sains
dapat diidentifikasi untuk dijadikan kriteria apakah seperangkat pengetahuan dapat
dimasukkan sebagai sains.

Ilmu adalah pengertahuan yang berisi penjelasan tentang gejala alam atau sosial yang
bebas dari pertimbangan nilai karena harus mendeskripasikan  gejala tersebut seperti apa
adanya. Arti bebas disini bahwa nilai sainstidak dibangun untuk mencapai tujuan ekonomik
atau sosial tertentu sehingga sains tidak diarahkan untuk menghasilkan kebijakan.
Konsep dan prinsip umum yang dihasilkan akuntansi biasanya dikembankan dalam
kajian khusus yang disebut teori akuntansi.

Akuntansi sebagai teknologi


Sudibyo menegaskan bahwa seni dan sains bukan merupakan dua kutub yang
kontinum. Kutub yang dimaksud disini adalah status atau klasifikasi seperangkat
pengetahuan dalam taksonomi atau pohon pengetahuan. Karena dua kutub tersebut bukan
suatu kontinum, tidak selayaknyalah akuntansi dipandang sebagai gabungan antara seni dan
sains. Kutub ataukelas yang masih terbuka untuk mengklasifikasi status akuntansi adlah
teknologi.
Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat dan pengrtian teknologi tidak terbatas pada teknologi fisis tetapi juga teknologi
lunak. Teknologi merupakan sarana untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan
tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu teknologi bermuatan budaya dan
nilai tempat teknologi berkembang atau diterapkan.

Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Perekayasaan adalah proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran,


penalaran, dan pertimnbangan untuk memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang
tersedia, konsep, metode, teknik serta pendekatan untuk menghjasilkan suatu produk.
Perekayasaan akuntansi mengikuti proses yang sama baik pada tingkat makro maupun pada
tingkat mikro. Yang dimaksud akuntansi dalam perekayasan ini adalah akuntasni dalam arti
luas yaitu sebagai suatu sistem pelaporan keuangan umum yang melibatkan kebijakan
umum akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu. Pelaporan keuangan adlah struktur dan
proses tentang bagaimana informasi keuangan untuk semua unit usaha dan pemerinttahan
harus disediakan dan dilaporkan dalam suatu negara untuk tujuan pengambilan keputusan
ekonomik.

Teori Akuntansi Sebagai Sains


            Teori sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak operasional atau sesuatu
bersifat abstrak atau sesuatu yang ideal sebagai lawan dari sesuatu yang nyata dan dikerjakan
dalam dunia nyata. Makna teori diasosiasi dengan dengan apa yang diharapkan atau apa yang
seharusnya dilakukan dlam kehidupan senyatanya dan tidak bersifat praktis.
Teori adalah seperangkat konsep, devinisi dan proposisi yang saling berkaitan secara
sistematis yang diajukan untuk menjelaskan untuk memprediksi fenomenia atau fakta. Teori
akan berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hopotesis. Proposisi adalah pernyataan tentang
hubungan teoritis konsep-konsep yang diteorikan. Konsep adalah makna atau karakteristik
yang berkaitan dengan kejadian, objek, kondisi, atau perilaku.

Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis


          Teori dapat pula diartikan sebagai suatu penalaran logis (logical reasoning)  yang
melandasi praktik (berupa tindakan, kebijakan, atau paraturan) dalam kehidupan nyata.
Penalaran logis berisi asumsi, dasar pikiran, konsep, dan argumen yang saling berkaitan dan
yang membenuk suatu rerangka pikir yang logis. Bila diterapkan untuk akuntansi, teori
akuntansi sering dimaksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan
dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu (baik menurut standar akuntansi atau menurut
tradisi) dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Teori
akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan prinsip
atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberi landasan konseptual
dalam penentuan standar atau praktik yang baru. Pengertian ini sesuai dengan pengertian
teori yang didefinisikan oleh Hendriksen
Karena akuntansi diperlakukan sebagai teknologi, proses penalaran logis tersebut dapat
disebut sebagai perekayasaan. Hasil perekayasaan dalam hal ini dapat berupa seperangkat
prinsip umum (a set of broad principle), seperangkat doktrin (a body of doctrine), atau suatu
struktur/ rerengka konsep-konsep yang terpadu (a structure or scheme of interrelated
ideas). Prinsip umum, doktrin, atau rerangka tersebut berfungsi untuk :
· Acuan pengevaluasian praktik akuntansi yang berjalan (a frame of reference by which
accounting practice can be evaluated).
· Pengarah pengembangan praktik dan prosedur akuntansi baru (a guide the development of
new practices and procedures).
· Basis penurunan standar akuntansi (expressed in the form of standards).
· Titik tolak pengujian dan perbaikan praktik berjalan (to test and improve present practices)
· Pedoman pemecahan masalah potensial (a guide to the solution to those new problems).
 Perspektif Teori Akuntansi
          Bila akuntansi diperlakukan sebagai sains, teori akuntansi akan merupakan penjelasan
ilmiah. Bila akuntansi diperlakukan sebagai teknologi, teori akuntansi diartikan sebagai
penalaran logis. Manapun perlakuan yang dipakai, teori akuntansi akan berisi pernyataan-
pernyataan yang berupa baik penjelasan ataupun pembenaran tentang suatu fenomena atau
perlakuan akuntansi.

Aspek Sasaran Teknologi


          Aspek sasaran (goal) ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi teori akuntansi
positif dan normatif. Pandangan sains akan menghasilkan teori akuntansi positif dan
pandangan teknologi akan menghasilkan teori akuntansi normatif.

 Aspek Tataran Semiotika


          Akuntansi berkepentingan dengan penyediaan dan penyampaian informasi sebagai
sarana komunikasi bisnis sehingga akuntansi dapat disebut sebagai bahasa bisnis (the
language of business). Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum
tentang tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol dalam bidang linguistika

Teori  Akuntansi Semantik
            Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia
nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) kedalam tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen
statemen keuangan) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa
harus secara langsung menyaksikan kegiatan tersebut

Teori Akutansi Sintaktik


            Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-
masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara
semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen
keuangan.

  Teori Akuntansi Pragmatik


            Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh  informasi
terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. dengan kata lain, teori ini membahas reaksi
pihak yang dituju dan diinterprestasi dengan tepat merupakan masalah dalam keefektifan
komunikasi. Apakah akhirnya pihak yang dituju informasi memakai informasi tersebut untuk
dasar pengambilan keputusan merupakan masalah kebermanfaatan (usefulnees) informasi.

Aspek Pendekatan Penalaran


    Telah disebut sebelumnya bahwa teori akuntansi dapat diartikan sebagai penalaran logis
yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu. penjelasan
ilmiah juga memerlukan suatu penalaran logis. Penalaran adalah proses berfikir logis dan
sistematis untuk membentuk dan megevaluasi suatu keyakinan (belief) terhadap suatu
penyataan atau penjelasan. Peranan logis sangat penting dalam penalaran.

Penalaran Deduktif
            Penalaran deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan
umum yang disepakati (disebut premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi).

Penalaran Induktif
    Penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran ini berawal dari suatu pernyatan
atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan
generalisasi (perampatan) dari keadaan khusus tersebut.
  Verifikasi Teori Akuntansi
     Agar menyakinkan, suatu teori harus benar (valid). Verifikasi teori merupakan prrosedur
untuk menetukan apakah suatu teori valid atau tidak. Pendekatan untuk mengevaluasi
validitas teori tergantung pada sasaran dan tataran teori yang diverifikasi. Teori akuntansi
normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis (logicial reasoning) yang
melandasi teori yang diajukan. Teori normatif dikembangkan atas dasar kesepakatan terhadap
asumsi atau tujuan kemudian diturunkan suatu kaidah atau prinsip akuntansi tertentu.
validitas dapat dinilai dengan menentukan apakah asumsi-asumsi yang digunakan masuk akal
(reasoniable). Karena normatif tidak bebas nilai, penerimaan asumsi oleh pihak yang terlibat
dalam penurunan prinsip (konklusi) juga menjadi bagian dari kriteria validitas teori.
Walaupun demikian, kriteria ini sering bersifat subjektif. Oleh karena itu, penerimaan suatu
asumsi juga harus didukung dengan penalaran logis sehingga asumsi tersebut tetap masuk
akal serta ketidaksetujuan terhadapnya masih tetap dapat dievaluasi atau ukur implikasinya.
Penalaran logis menjadi kriteria validitas karena teori normatif dalam banyak hal tidak atau
belum menghasilkan fakta atau observasi untuk mendukungnya.

Anda mungkin juga menyukai