DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
2022
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................. 2
BAB II .............................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Definisi Teori Akuntansi .......................................................................... 3
2.1.1 Periode Akuntansi ............................................................................... 4
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijabarkan sebelumnya, maka dapat
diambil beberapa rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana penjelasan mengenai definisi teori akuntansi?
2. Bagaimana penjelasan mengenai definisi akuntansi?
3. Bagaimana penjelasan mengenai gambaran sifat-sifat dasar akuntansi?
4. Bagaimana penjelasan mengenai sifat dasar akuntansi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami tentang definisi teori akuntansi
2. Untuk memahami tentang definisi akuntansi
3. Untuk memahami tentang gambaran sifat-sifat dasar akuntansi
4. Untuk memahami tentang sifat dasar akuntansi
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab 1 menjelaskan mengenai latar belakang penulisan makalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan serta sistematika penulisan makalah.
BAB 2 PEMBAHASAN
Pada bab 2 ini menjawab dari pertanyaan dalam rumusan masalah, sehingga
pada bab2 ini dijelaskan mengenai teori akuntansi.
BAB 3 PENUTUP
Pada bab 3 ini akan diberikan kesimpulan dari pembahasan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teori Akuntansi
Sofyan Syafri Harahap (2011) mengatakan bahwa susunan konsep, definisi,
dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur
organisasi akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang mungkin akan muncul. Sedangkan menurut Hendricksen (dalam Harahap, 2011)
mendefinisikan teori akuntansi sebagai susunan prinsip umum yang :
1. Memberikan kerangka acuan yang umum sehingga praktik akuntansi dapat
dinilai
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi, sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang sedemikian cepat.
1. Teori sebagai lawan praktek, yang biasanya diartikan sebagai hal yang
diharapkan dapat terjadi di kehidupan nyata. teori akuntansi seringkali diartikan
sebagai seperangkat konsep-konsep yang membahas tentang bagaimana
seharusnya praktik dari akuntansi berjalan.
2. Teori sebagai penjelasan ilmiah, dimana yang dimaksud merupakan pernyataan
tentang adanya hubungan atau variabel antara alam atau sosial yang dapat
digunakan untuk memprediksi gejala-gejala yang mungkin atau akan terjadi.
3. Teori sebagai penalaran logis yang melandasi praktik dalam dunia nyata. Dimana
teori ini berusaha untuk memberikan pembenaran terhadap praktik agar dapat
dipertanggungjawabkan kelayakannya.
3
Teori akuntansi didefinisikan sebagai sekumpulan prinsip-prinsip luas yang
menyajikan kerangka acuan umum dimana praktek akuntansi dapat diartikan sebagai
pengembangan praktis dan prosedur baru. Tujuan utama dari teori akuntansi adalah
untuk menyajikan suatu dasar dalam memprediksi serta menjelaskan bagaimana
perilaku dari kejadian-kejadian akuntansi yang memiliki hubungan variabel dalam
struktur akuntansi yang mungkin muncul.
4
bagaimana seharusnya yang dilakukan. Dimana pada periode ini muncul kritik
terhadap konsep historical cost dan pendukung adanya conceptual framework.
Adapun beberapa laporan yang diterbitkan pada periode ini adalah An Inquiry
into the Nature of Accounting oleh Goldberg yang terbit pada tahun 1965, AAA
menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory.
4. Specific Scientific Period (1970-Sekarang)
Periode ini disebut juga sebagai positif era. Pada teori ini akuntansi tidak cukup
hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai
subyektif jadi harus diuji secara positif. Adapun beberapa alasan dikritiknya
pendekatan normatif adalah sebagai berikut :
Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesis
Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subjektif
Karena teori normatif merupakan pendekatan pribadi yang subjektif oleh
karena itu tidak dapat diterima begitu saja tanpa dilakukannya pengujian secara
empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pada periode data empiris sudah banyak
tersedia lalu teknik-teknik statistik dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk
melakukan pengujian.
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menrangkan dan
meramalkan peraktek akuntansi. Salah satu contoh penggunaan teori ini adalah
hipotesa Bonus Plan. Dimana pada hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen
yang remunerasinya didasarkan pada bonus, maka mereka akan berusaha
mamaksimalkan pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikan
laba segingga berpengaru pada bonus yang didapat.
Pendekatan positif yang umumnya menekankan pada peran dan pengaruh
informasi akuntansi sedangkan profesional lebih mengarah pada pendekatan normatif
yang umumnya lebih menekankan upaya untuk penyeragamanpraktek akuntansi agar
lebih bermanfaat bagi praktisi.
5
2.1.2 Metode Perumusan Teori Akuntansi
Teori akuntansi harus mampu dibuktikan kebenaran, sehingga teori ini secara
terus menerus harus dapat diuji dan diverifikasi. Ada tiga kriteria atau pihak atau
sumber yang memiliki wewenang dalam memutuskan kebenaran dari suatu teori
akuntansi, adalah sebagai berikut :
1. Dogmatif (Kebenarannya)
Suatu pernyataan atau teori dapat dikatakan benar jika disampaikan oleh pihak-
pihak yang memang pada dasarnya memiliki wewenang atau otoritas. Untuk
menyampaikan kebenaran tersebut, teori yang dihasilkan tidak perlu lagi diuji
kebenarannya. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasarkan pada
kepercayaan, keyakinan dan iman seseorang terhadap wewenang yang dimiliki
oleh pihak yang memiliki otoritas.
2. Self Evidence (Bukti diri sendiri)
Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dapat dibuktikan kebenarannya dari
pengetahuan umum, pengamatan, ataupun pengalaman. Pada poin ini kebenaran
dari suatu teori akuntansi akan terbukti dangan sendirinya.
3. Scientific (Ilmiah)
Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dibuktikan dengan adanya metode
ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus menerus.
Adapun beberapa metode dari tahapan scientific, adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti
Membuat hipotesis
Mengumpulkan data-data yang diperlukan yang bersangkutan dengan
pengujian hipotesis
Menganalisis dan mengevaluasi data yang terkait dengan hipotesis yang
dipilih
Serta menarik kesimpulan.
6
Merumuskan teori akuntansi atau biasa disebut dengan melakukan penelitian
akuntansi harus memilki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakannya dalam
literatur. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode Deskriptif (Pragmatic)
Dalam metode ini, akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan.
Maka, metode perumusan teori akuntansi harus bersifat yang menjelaskan atau
dapat mendeskripsikan serta menganalisis praktik yang ada dan diterima saat ini.
2. Metode Psychological Pragmatic
Pada metode ini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output
akuntansi laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip
atau pedoman. Bidang ini juga dapat disebut sebagai behavioral accounting.
3. Metode Normatif (1950-1960)
Pada metode ini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti
tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4. Metode Positive (1970)
Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku attau
diterima oleh umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untuk
mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori.
7
Adapun teori akuntansi menurut American Accounting Association (AAA)
akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan
informasi ekonomi dengan memungkinkan adanya sebuah penilaian dan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang meggunakan informasi tersebut
(Lantip, 2016). Sedangkan menurut American Institute of Certified Public
Accountans (AIPCA) adalah seni pencatatan, pengklarifikasian, dan pengikhtisaran
transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dalam ukuran moneter,
termasuk penafsiran atas hasil-hasilnya.
8
5. Akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi merupakan teknik yang
menggambarkan proses yang menghubungkan sumber data melalui channel
komunikasi dengan para penerima informasi
6. Akuntansi sebagai komoditi, akuntansi keuangan harus mampu merespon
kebutuhan para pemakai agar tetap menjadi komoditi yang laku dipasaran. Jika
akuntan hanya mampu mengetahui proses pembukuan maka akuntansi tidak akan
bernilai komoditi sehingga saat ini akuntansi diharapkan dapat mengembangkan
ilmu komputer yang telah mengambil alih perangkat teknologi.
7. Akuntansi sebagai sistem pertanggungjawaban, akuntansi sebagai media untk
mempertanggungjawabkan pengelolaan suatu perusahaan. Dengan adanya
akuntanis, sumber-sumber kekayaan yang dikelolah dapat ditelusuri dengan
menyeluruh, diketahui arus masuk dan keluarnya serta hasil yang diperoleh dari
transaksi yang terjadi dan posisi-posisi masing-masing aset yang dimiliki.
8. Akuntansi sebagai teknologi, menurut Bambang Sudibyo (1987) menurutnya
akuntansi adalah teknologi perangkat lunak yang ditujukan untuk menerangkan
dan meramalkan perilaku variabel-varibel sosial ekonomi tertentu melainkan
untuk mengendalikan variabel tersebut guna memperbaiki status ekonomi karena
status sosial dari pelakunya.
9
3. Measurement, akuntansi merupakan alat pengukuran sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban beserta perubahannya terjadi akibat operasi perusahaan yang
dinilai dari aset, kewajiban, modal, hasil dan biaya.
4. Time Period, laporan keuangan menyajikan informasi ntuk periode waktu
tertentu, tanggal tertentu dan periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai
kekayaan, utang dan modal pada suatu saat atau pada tanggal tertentu. Laporan
laba rugi menggambarkan informasi hasil.
5. Monetary Unit, pengukuran yang dipakai dalam akuntasi adalah dalam bentuk
ukuran moneter atau satuan mata uang.
6. Accrual, penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak.
7. Exchange Price, nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya
berdasarkan pada harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai
pertemuan bargaining antara pembeli (Demand) dan penjual (Supply).
8. Approximation, adanya penafsiran-penafsiran baik nilai, harga, umur, jumlah
penyisihan piutang, kerugian dan sebagainya.
9. Judgment, dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan akuntan atau manajemen yang berdasarkan keahlian atau
pengalaman yang dimiliki.
10. General Purpose, informasi yang disajikan dalam keuangan yang dihasilkan
akuntansi keuangan ditujukan untuk pemakai secara umum, bukan terkhusus.
Tidak ditujukan khusus kepada bankir, investor, kreditor, analisis, manajemen
dan karyawan, tapi ke semua pihak.
11. Interrelated Statement, neraca, daftar laba rugi dan laporan sumber dan
penggunaan kas atau dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan
antara satu dan yang lainnya. Yang merupakan salah satu kontrol akuntansi untuk
tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memperhatikan
hubungan satu akun dengan yang lain.
10
12. Substance Over From, akuntansi memberikan informasi yang dipercaya bagi
pengambil keputusan, akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang
berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya.
Contohnya, dalam akta notaris modal disetor penuh, tetapi kenyataannya setoran
belum ada.
13. Materiality, laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting
dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikansi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Akuntansi adalah seni pencatatan, pengolahan dan peringkasan transaksi
dankejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dalam
bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut. Sedangkan teori
akuntansi merupakan susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara
variabel dalam struktur akuntansi dengan tujuan dapat menjelaskan dan
meramalkan denomena yang mungkin akan terjadi.
2. Definisi akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasi,
mengklasifikasi, mencatat transaksi sesuai kejadian yang berhubungan dengan
keuangan untuk mendapatkan informasi berupa laporan keuangan yang dapat
digunakan oleh pihak yang berkepentingan.
3. Gambaran dari sifat-sifat akuntansi menurut Belkaoui (1986, dalam Harahap,
2011) terdapat 8 sifat yaitu: akuntansi sebagai ideologi, akuntansi sebagai suatu
bahasa, akuntansi sebagai suatu catatan historis, Akuntansi sebagai realitas
ekonomi saat ini, Akuntansi sebagai sistem informasi, Akuntansi sebagai
komoditi, Akuntansi sebagai suatu pertanggungjawaban dan Akuntansi sebagai
suatu teknolgi.
4. Sifat dasar akuntansi dalam APB (Accounting Princilple Board) statmen no.4
menjelaskan beberapa sifat dasar akuntansi yang terbagi menjadi 13 poin yaitu,
accounting entity, going concern, measurement, time period, monetary unit,
accrual, exchange price, approximination, judgment, general purpose,
interrelated statement, substance over form dan materuality.
12
DAFTAR PUSTAKA
Accounting Principles Board. 1970. APB Statement No.4 Basic Concept and
Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business
Enterprises, AIPCA.
Harahap, Sofyan Syafri, 2017, Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta : Raja Grafindo.
Hartono, Namira, Ufrida Rahmi, 2018, Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : CV. Budi
Utama.
Sumarsan, Thomas, 2013, Akuntansi Dasar dan Aplikasi Dalam Bisnis. Jakarta :
Indeks.
13