Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“PENGANTAR TEORI AKUNTANSI”

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4

Alda Fitrisiah (2211029001)

Mardania Agus (2211029010)

Wildhy Kurnia (2211029015)

POLITEKNIK NEGERI PADANG


JURUSAN AKUNTANSI

2022
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................. 2
BAB II .............................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Definisi Teori Akuntansi .......................................................................... 3
2.1.1 Periode Akuntansi ............................................................................... 4

2.1.2 Metode Perumusan Teori Akuntansi .................................................... 6

2.2 Definisi Akuntansi.................................................................................... 7


2.3 Gambaran Sifat-Sifat Akuntansi ............................................................... 8
2.4 Sifat Dasar Akuntansi ............................................................................... 9
BAB III .......................................................................................................... 12
PENUTUP...................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah perkembangan akuntansi dibagi dalam tiga periode yang berjalan
dengan perkembangan masyarakat. Yaitu tahun 4000 SM - 1300 M, tahun 1300 -
1850 M, dan tahun 1850 M sampai dengan sekarang. Yang masing-masing periode
tersebut memberikan kontribusi yang baik untuk ilmu akuntansi sendiri.
Pada periode tahun pertama bentuk akuntansi masih sangat sederhana yang
hanya berupa pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam bisnis saat itu. Sampai pada
periode tahun kedua terjadi penyempurnaan untuk tahun pertama dimana dibuatnya
double-entry book keeping. Dan untuk periode terakhir ada banyak perubahan yang
terjadi, dimana akuntansi bukan lagi sekedar pencatatan debit di kiri dan kredit di
kanan, namun sudah merambah ke kehidupan masyarakat.
Teori akuntansi berkembang dengan proses darimana dilakukannya beberapa
riset akuntansi, dimana pada riset tersebut menghasilkan akuntansi pendidik serta
adapun dari pihak lainnya dari organisasi pembuatan kebijakan, kantor akuntan
publik, dan sektor industri swasta yang ikut perperan penting dalam beberapa riset
akuntansi yang dilakukan.
perkembangan teori akuntansi menghasilkan beberapa prinsip yang logis,
saling terkait, yang dapat membentuk kerangka umum, yang dapat digunakan untuk
mengembangkan praktek akuntansi yang berfungsi sebagai pedoman bagi pengguna
dan dapat dijadikan kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang
dihadapi. Oleh karena itu, teori akuntansi sangat diperlukan dalam melakukan sesuatu
dengan harapan dapat mempermudah memperkirakan apa yang mungkin terjadi.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam makalah ini
nantinya akan sedikit membahas tentang pendekatan dalam pengantar teori akuntansi.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijabarkan sebelumnya, maka dapat
diambil beberapa rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana penjelasan mengenai definisi teori akuntansi?
2. Bagaimana penjelasan mengenai definisi akuntansi?
3. Bagaimana penjelasan mengenai gambaran sifat-sifat dasar akuntansi?
4. Bagaimana penjelasan mengenai sifat dasar akuntansi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami tentang definisi teori akuntansi
2. Untuk memahami tentang definisi akuntansi
3. Untuk memahami tentang gambaran sifat-sifat dasar akuntansi
4. Untuk memahami tentang sifat dasar akuntansi

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Makalah ini disusun dengan sistematika penulisansebagai berikut:

 BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab 1 menjelaskan mengenai latar belakang penulisan makalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan serta sistematika penulisan makalah.

 BAB 2 PEMBAHASAN
Pada bab 2 ini menjawab dari pertanyaan dalam rumusan masalah, sehingga
pada bab2 ini dijelaskan mengenai teori akuntansi.

 BAB 3 PENUTUP
Pada bab 3 ini akan diberikan kesimpulan dari pembahasan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teori Akuntansi
Sofyan Syafri Harahap (2011) mengatakan bahwa susunan konsep, definisi,
dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur
organisasi akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang mungkin akan muncul. Sedangkan menurut Hendricksen (dalam Harahap, 2011)
mendefinisikan teori akuntansi sebagai susunan prinsip umum yang :
1. Memberikan kerangka acuan yang umum sehingga praktik akuntansi dapat
dinilai
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi, sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang sedemikian cepat.

Pengertian teori akuntansi menurut Soewardjono (2010) mengemukakan,


sebenarnya banyak pengertian yang dapat di lekatkan pada kata teori dari akuntansi.
Beberapa diantaranya dari pendapatnya adalah sebagai berikut :

1. Teori sebagai lawan praktek, yang biasanya diartikan sebagai hal yang
diharapkan dapat terjadi di kehidupan nyata. teori akuntansi seringkali diartikan
sebagai seperangkat konsep-konsep yang membahas tentang bagaimana
seharusnya praktik dari akuntansi berjalan.
2. Teori sebagai penjelasan ilmiah, dimana yang dimaksud merupakan pernyataan
tentang adanya hubungan atau variabel antara alam atau sosial yang dapat
digunakan untuk memprediksi gejala-gejala yang mungkin atau akan terjadi.
3. Teori sebagai penalaran logis yang melandasi praktik dalam dunia nyata. Dimana
teori ini berusaha untuk memberikan pembenaran terhadap praktik agar dapat
dipertanggungjawabkan kelayakannya.

3
Teori akuntansi didefinisikan sebagai sekumpulan prinsip-prinsip luas yang
menyajikan kerangka acuan umum dimana praktek akuntansi dapat diartikan sebagai
pengembangan praktis dan prosedur baru. Tujuan utama dari teori akuntansi adalah
untuk menyajikan suatu dasar dalam memprediksi serta menjelaskan bagaimana
perilaku dari kejadian-kejadian akuntansi yang memiliki hubungan variabel dalam
struktur akuntansi yang mungkin muncul.

2.1.1 Periode Akuntansi


Adapun beberapa periodesasi dalam akuntansi yang dibuat oleh Godfrey Dkk
(1992) adalah sebagai berikut:

1. Pre-theory period (1492-1800)


Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak
Pacioli sampai pada awal abad ke-19. Seandainya adapun saran dan pernyataan
tersebut belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis.
2. General sientific period (1800-1955)
Pada masa periode tersebut sudah ada pengimbangan teori yang menekankan
penjelasan terhadap praktek akuntansi. Dimana sudah ada kerangka kerja yang
berfungsi untuk menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi pada saati
itu. Dimana akuntansi dikembangkan dengan berdasarkan pada metode empiris
yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas, bukan
berdasarkan pada logika. Laporan AAA “A Tentative Statement of Accounting
Principle Affecting Corporate Reports (1983) dan laporan AICPA yang
membahas tentang Statement of Accounting Principle (Sanders, Hatfield dan
Moore) yang merupakan contoh perumusan teori akuntansi berdasarkan metode
empiris atau disebut dengan era general scientific.
3. Normative Period (1956-1970)
Pada periode ini perumusan teori akuntansi mencoba merumuskan norma-norma
atau praktek akuntanasi yang baik. Jika pada periode sebelumnya lebih
menekankan pada apa yang terjadi sedangkan pada periode ini merupakan

4
bagaimana seharusnya yang dilakukan. Dimana pada periode ini muncul kritik
terhadap konsep historical cost dan pendukung adanya conceptual framework.
Adapun beberapa laporan yang diterbitkan pada periode ini adalah An Inquiry
into the Nature of Accounting oleh Goldberg yang terbit pada tahun 1965, AAA
menerbitkan A Statement of Basic Accounting Theory.
4. Specific Scientific Period (1970-Sekarang)
Periode ini disebut juga sebagai positif era. Pada teori ini akuntansi tidak cukup
hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai
subyektif jadi harus diuji secara positif. Adapun beberapa alasan dikritiknya
pendekatan normatif adalah sebagai berikut :
 Teori normatif tidak melibatkan pengujian hipotesis
 Teori normatif didasarkan pada pertimbangan subjektif
Karena teori normatif merupakan pendekatan pribadi yang subjektif oleh
karena itu tidak dapat diterima begitu saja tanpa dilakukannya pengujian secara
empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pada periode data empiris sudah banyak
tersedia lalu teknik-teknik statistik dan teknik yang menggunakan disiplin lain untuk
melakukan pengujian.
Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk menrangkan dan
meramalkan peraktek akuntansi. Salah satu contoh penggunaan teori ini adalah
hipotesa Bonus Plan. Dimana pada hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen
yang remunerasinya didasarkan pada bonus, maka mereka akan berusaha
mamaksimalkan pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikan
laba segingga berpengaru pada bonus yang didapat.
Pendekatan positif yang umumnya menekankan pada peran dan pengaruh
informasi akuntansi sedangkan profesional lebih mengarah pada pendekatan normatif
yang umumnya lebih menekankan upaya untuk penyeragamanpraktek akuntansi agar
lebih bermanfaat bagi praktisi.

5
2.1.2 Metode Perumusan Teori Akuntansi
Teori akuntansi harus mampu dibuktikan kebenaran, sehingga teori ini secara
terus menerus harus dapat diuji dan diverifikasi. Ada tiga kriteria atau pihak atau
sumber yang memiliki wewenang dalam memutuskan kebenaran dari suatu teori
akuntansi, adalah sebagai berikut :
1. Dogmatif (Kebenarannya)
Suatu pernyataan atau teori dapat dikatakan benar jika disampaikan oleh pihak-
pihak yang memang pada dasarnya memiliki wewenang atau otoritas. Untuk
menyampaikan kebenaran tersebut, teori yang dihasilkan tidak perlu lagi diuji
kebenarannya. Keyakinan pada kebenaran ini hanya berdasarkan pada
kepercayaan, keyakinan dan iman seseorang terhadap wewenang yang dimiliki
oleh pihak yang memiliki otoritas.
2. Self Evidence (Bukti diri sendiri)
Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dapat dibuktikan kebenarannya dari
pengetahuan umum, pengamatan, ataupun pengalaman. Pada poin ini kebenaran
dari suatu teori akuntansi akan terbukti dangan sendirinya.
3. Scientific (Ilmiah)
Kebenaran dari suatu pernyataan atau teori dibuktikan dengan adanya metode
ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus menerus.
Adapun beberapa metode dari tahapan scientific, adalah sebagai berikut :
 Mengidentifikasi masalah yang akan diteliti
 Membuat hipotesis
 Mengumpulkan data-data yang diperlukan yang bersangkutan dengan
pengujian hipotesis
 Menganalisis dan mengevaluasi data yang terkait dengan hipotesis yang
dipilih
 Serta menarik kesimpulan.

6
Merumuskan teori akuntansi atau biasa disebut dengan melakukan penelitian
akuntansi harus memilki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakannya dalam
literatur. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode Deskriptif (Pragmatic)
Dalam metode ini, akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan.
Maka, metode perumusan teori akuntansi harus bersifat yang menjelaskan atau
dapat mendeskripsikan serta menganalisis praktik yang ada dan diterima saat ini.
2. Metode Psychological Pragmatic
Pada metode ini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output
akuntansi laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip
atau pedoman. Bidang ini juga dapat disebut sebagai behavioral accounting.
3. Metode Normatif (1950-1960)
Pada metode ini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti
tidak peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4. Metode Positive (1970)
Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku attau
diterima oleh umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untuk
mengamati perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori.

2.2 Definisi Akuntansi


Menurut Sumarsan (2013:1) akuntansi adalah suatu seni untuk
mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencatat transaksi sesuai
kejadian yang berhubungan dengan keuangan untuk mendapatkan informasi berupa
laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan. Sedangkan
menurut Hartono dan Rahmi dalam buku Pengantar akuntansi (2018:2) akuntansi
adalah suatu seni (dikatakan seni karena perlu kerapihan, ketelitian, kebersihan)
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan dengan cara yang baik dalam
unit moneter atas transaksi-transaksi keuangan dan kejadian-kejadian lain.

7
Adapun teori akuntansi menurut American Accounting Association (AAA)
akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan
informasi ekonomi dengan memungkinkan adanya sebuah penilaian dan pengambilan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang meggunakan informasi tersebut
(Lantip, 2016). Sedangkan menurut American Institute of Certified Public
Accountans (AIPCA) adalah seni pencatatan, pengklarifikasian, dan pengikhtisaran
transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dalam ukuran moneter,
termasuk penafsiran atas hasil-hasilnya.

2.3 Gambaran Sifat-Sifat Akuntansi


Berikut beberapa sifat-sifat akuntansi menurut Belkaoui, (1986 dalam
Harahap,2011) :
1. Akuntansi sebagai suatu ideologi, bahwa akuntansi sebagai alat untuk
melegitimasi keadaan dan struktural sosial, ekonomi dan politik kapitalis.
Akuntansi di anggap sebagai mitos, simbol, dan ritus yang berperan menciptakan
aturan simbolis tempat masyarakat berintegrasi.
2. Akuntansi sebagai bahasa, dimana yang dimaksud adalah sebagai bahasa
perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri tentang suatu
perusahaan atau organisasi yang dilaporkannya.
3. Akuntansi sebagai catatan historis, akuntansi dianggap sebagai wahana atau
wadah untuk menggambarkan sejarah organusasi dan transaksi yang dilakukan
pada masa lalu. Catatan ibu berupa gambaran bagaimana manajemen mengelolah
aset yang dimiliki, dibukukan hingga menjadil laporan keuangan
4. Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini, dianggap dapat menggambarkan
keadaan realitas karena laporan akuntansi dianggap menggambarkan situasi
ekonomi perusahaan pada saat sekarang sehingga sistem akuntansi harus
menggunakan harga saat ini (Current value)

8
5. Akuntansi sebagai sistem informasi, akuntansi merupakan teknik yang
menggambarkan proses yang menghubungkan sumber data melalui channel
komunikasi dengan para penerima informasi
6. Akuntansi sebagai komoditi, akuntansi keuangan harus mampu merespon
kebutuhan para pemakai agar tetap menjadi komoditi yang laku dipasaran. Jika
akuntan hanya mampu mengetahui proses pembukuan maka akuntansi tidak akan
bernilai komoditi sehingga saat ini akuntansi diharapkan dapat mengembangkan
ilmu komputer yang telah mengambil alih perangkat teknologi.
7. Akuntansi sebagai sistem pertanggungjawaban, akuntansi sebagai media untk
mempertanggungjawabkan pengelolaan suatu perusahaan. Dengan adanya
akuntanis, sumber-sumber kekayaan yang dikelolah dapat ditelusuri dengan
menyeluruh, diketahui arus masuk dan keluarnya serta hasil yang diperoleh dari
transaksi yang terjadi dan posisi-posisi masing-masing aset yang dimiliki.
8. Akuntansi sebagai teknologi, menurut Bambang Sudibyo (1987) menurutnya
akuntansi adalah teknologi perangkat lunak yang ditujukan untuk menerangkan
dan meramalkan perilaku variabel-varibel sosial ekonomi tertentu melainkan
untuk mengendalikan variabel tersebut guna memperbaiki status ekonomi karena
status sosial dari pelakunya.

2.4 Sifat Dasar Akuntansi


Dalam APB (Accounting Princilple Board) statmen no.4 dijelaskan beberapa
sifat dasar akuntansi, dijabarkan sebagai berikut :

1. Accounting Entity, dalam menyusun laporan keuangan entity merupakan fokus


dalam pencatatannya karena harus jelas pembagian sebagai suatu entity yang
terpisah dari badan atau entity yang lain.
2. Going Concern, dalam menusun laporan keuangan harus dianggap bahwa
perusahaan yang dilaporkan akan terus beroperasi dimasa yang akan datang.

9
3. Measurement, akuntansi merupakan alat pengukuran sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban beserta perubahannya terjadi akibat operasi perusahaan yang
dinilai dari aset, kewajiban, modal, hasil dan biaya.
4. Time Period, laporan keuangan menyajikan informasi ntuk periode waktu
tertentu, tanggal tertentu dan periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai
kekayaan, utang dan modal pada suatu saat atau pada tanggal tertentu. Laporan
laba rugi menggambarkan informasi hasil.
5. Monetary Unit, pengukuran yang dipakai dalam akuntasi adalah dalam bentuk
ukuran moneter atau satuan mata uang.
6. Accrual, penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak.
7. Exchange Price, nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya
berdasarkan pada harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai
pertemuan bargaining antara pembeli (Demand) dan penjual (Supply).
8. Approximation, adanya penafsiran-penafsiran baik nilai, harga, umur, jumlah
penyisihan piutang, kerugian dan sebagainya.
9. Judgment, dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan akuntan atau manajemen yang berdasarkan keahlian atau
pengalaman yang dimiliki.
10. General Purpose, informasi yang disajikan dalam keuangan yang dihasilkan
akuntansi keuangan ditujukan untuk pemakai secara umum, bukan terkhusus.
Tidak ditujukan khusus kepada bankir, investor, kreditor, analisis, manajemen
dan karyawan, tapi ke semua pihak.
11. Interrelated Statement, neraca, daftar laba rugi dan laporan sumber dan
penggunaan kas atau dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan
antara satu dan yang lainnya. Yang merupakan salah satu kontrol akuntansi untuk
tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memperhatikan
hubungan satu akun dengan yang lain.

10
12. Substance Over From, akuntansi memberikan informasi yang dipercaya bagi
pengambil keputusan, akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang
berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya.
Contohnya, dalam akta notaris modal disetor penuh, tetapi kenyataannya setoran
belum ada.
13. Materiality, laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting
dan dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikansi.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Akuntansi adalah seni pencatatan, pengolahan dan peringkasan transaksi
dankejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dalam
bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut. Sedangkan teori
akuntansi merupakan susunan konsep, definisi, dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara
variabel dalam struktur akuntansi dengan tujuan dapat menjelaskan dan
meramalkan denomena yang mungkin akan terjadi.
2. Definisi akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasi,
mengklasifikasi, mencatat transaksi sesuai kejadian yang berhubungan dengan
keuangan untuk mendapatkan informasi berupa laporan keuangan yang dapat
digunakan oleh pihak yang berkepentingan.
3. Gambaran dari sifat-sifat akuntansi menurut Belkaoui (1986, dalam Harahap,
2011) terdapat 8 sifat yaitu: akuntansi sebagai ideologi, akuntansi sebagai suatu
bahasa, akuntansi sebagai suatu catatan historis, Akuntansi sebagai realitas
ekonomi saat ini, Akuntansi sebagai sistem informasi, Akuntansi sebagai
komoditi, Akuntansi sebagai suatu pertanggungjawaban dan Akuntansi sebagai
suatu teknolgi.
4. Sifat dasar akuntansi dalam APB (Accounting Princilple Board) statmen no.4
menjelaskan beberapa sifat dasar akuntansi yang terbagi menjadi 13 poin yaitu,
accounting entity, going concern, measurement, time period, monetary unit,
accrual, exchange price, approximination, judgment, general purpose,
interrelated statement, substance over form dan materuality.

12
DAFTAR PUSTAKA

Accounting Principles Board. 1970. APB Statement No.4 Basic Concept and
Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business
Enterprises, AIPCA.

American Accounting Association (AAA). 1916. Amerika.

American Institate of Certified Public Accountants (AIPCA).

Belkaoui, 2011, Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Gede, Muhammad, 2005, Teori Akuntansi. Jakarta : Almahira.

Harahap, Sofyan Syafri, 2017, Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta : Raja Grafindo.

Hartono, Namira, Ufrida Rahmi, 2018, Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : CV. Budi
Utama.

Sudibyo, Bambang, 1897, Rekayasa Akuntansi dan Permasalahannya di Indonesia.


Media Akuntansi, Juni.

Sumarsan, Thomas, 2013, Akuntansi Dasar dan Aplikasi Dalam Bisnis. Jakarta :
Indeks.

Suwardjono, 2010, Teori Akuntansi : Pengungkapan dan Sarana Interpretatif. Edisi


3. Yogyakarta : BPFE.

13

Anda mungkin juga menyukai