BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya hidup manusia dewasa ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang
pragmatis. Semuanya memenuhi kebutuhan hidup secara instan dan praktis, dan
mengabaikan segala hal yang ada di balik pragmatisme dalam hidup tersebut. Hal
ini tentu akan membawa berbagai konsekuensi, dan konsekuensi yang paling
rentan adalah masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti makan makanan
junk food, merokok dan minum kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa
kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga karena harus
mengejar karier serta gaya hidup yang selalu identik dengan narkoba, rokok dan
alkohol maka segala penyakit akan datang menyerang. Bermula dari kelebihan
kolesterol, kelelahan karena kurang istirahat, tingkat stres yang tinggi dan
kelompok usia dewasa yang masih produktif. Tingginya kasus stroke ini salah
1
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
faktor resiko yang dapat menimbulakan stroke. Penyebab stroke adalah pecahnya
(ruptur) pembuluh darah di otak dan atau terjadinya trombosis dan emboli.
Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau
karena adanya bagian otak yang cedera dan menutup atau menyumbat arteri otak.
suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas,
lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian.
yang mematikan setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004,
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut,
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
2. Tujuan Khusus
keperawatan.
Hemoragik)
3
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
biasanya akibat robekan pembuluh darah yang ada dalam jaringan otak. Secara
indikasi dilakukan operasi jika Single, diameter lebih dari 3 cm. Perifer, adanya
Hemoragik ini biasanya terjadi dimana tekanan mendesak kepala sampai daerah
kecil dapat terjadi pada luka tembak, cedera tumpul (Suharyanto, 2009).
sendiri. Hal ini dapat timbul pada cidera kepala tertutup yang berat atau cidera
4
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
B. Etiologi
e) Jatuh
g) Hipertensi
i) Aneurisma
j) Distrasia darah
k) Obat
l) Merokok
C. Manifestasi Klinis
Intracerebral hemoragik mulai dengan tiba-tiba. Dalam beberapa kasus, hal itu
diawali dengan sakit kepala berat, seringkali selama aktivitas. Meskipun begitu,
pada orang tua, sakit kepala kemungkinan ringan atau tidak ada. Dugaan gejala
perdarahan.
Beberapa gejala seperti lemah, lumpuh, kehilangan perasa, dan mati rasa,
seringkali mempengaruhi hanya salah satu bagian tubuh orang kemungkinan tidak
5
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
hilang. Mata bisa diujung perintah yang berbeda atau menjadi lumpuh. Pupil bisa
menjadi idak normal, besar atau kecil. Mual, muntah, serangan dan kehilangan
kesadaran adalah biasa dan bisa terjadi pada hitungan detik sampai menit.
membesarnya hematom
5) Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan
6) Nyeri kepala dapat muncul segera atau bertahap seiring dengan peningkatan
tekanan intracranium.
D. Komplikasi
1. Defisit iskemik
3. Perdarahan ulang
4. Hematomaintrakranial
5. Kejang
6
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
6. Perdarahan gastrointestinal
7. Oedema paru-paru
serebri yang dapat dipermudah dengan adanya hipertesi. Keluarnya darah dari
didekatnya, sehingga jaringan yang ada disekitarnya akan bergeser dan tertekan.
Darah yang keluar dari pembuluh darah sangat mengiritasi otak, sehingga
arteri pada tempat yang lemah. Makin lama aneorisma makin besar dan kadang-
kadang pecah saat melakukan aktivitas. Dalam keadaan fisiologis jaringan otak
pada orang dewasa jumlah darah yang mengali ke otak 58 ml/menit per 100 g
jaringan otak. Bila aliran darah ke otak turun menjadi 18 ml/menit per 100 gr
jaringan otak akan menjadi penghentian aktivitas listrik pada neuron tetapi
struktur sel masih baik., sehingga gejala ini masih reversible. Oksigen sangat
dibutuhkan oleh otak sedangkan O2 diperoleh dari darah, otak sendiri hampir
tidak ada cadangan O2 dengan demikian otak sangat tergantung pada keadaan
aliran darah setiap saat. Bila suplay O2 terputus 8-10 detik akan terjadi gangguan
fungsi otak, bila lebih lama dari 6-8 menit akan terjadi jelas/lesi yang tidak putih
7
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
sehingga dapat berakibat mengurangnya aliran darah ke otak, baik secara maupun
local. Timbulnya penyakit ini sangat cepat dan konstan dapat berlangsung
Pathway
Pecahnya pembuluh
darah otak (perdarahan
intracerebral)
Terjadi peningkatan
tekanan intra kranial
Menghalangi peredaran
O2 ke otak
Perubahan perfusi
jaringan serebral
8
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Hambatan komunikasi
verbal
sumber : Corwin (2009)
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Angiografi
2. Ct scanning
3. Lumbal pungsi
4. MRI
5. Thorax photo
6. Laboratorium
7. EKG
9
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
1. Penatalaksanaan Medis
dipertimbangkan.
(VP Shunt).
dihindari.
10
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
1. Pengkajian
1) Wawancara
a. Identitas klien: Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia
tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor register, diagnosa
medis.
b. Keluhan utama: Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak
sebelah badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.
c. Riwayat penyakit sekarang: Identifikasi faktor penyebab, Kaji saat
mulai timbul; apakah saat tidur/ istirahat atau pada saat aktivitas,
Bagaimana tanda dan gejala berkembang; tiba-tiba kemungkinan
stroke karena emboli dan pendarahan, tetapi bila onsetnya berkembang
secara bertahap kemungkinan stoke trombosis, Bagaimana gejalanya;
bila langsung memburuk setelah onset yang pertama kemungkinan
karena pendarahan, tetapi bila mulai membaik setelah onset pertama
karena emboli, bila tanda dan gejala hilang kurang dari 24 jam
kemungkinan TIA, Observasi selama proses interview/ wawancara
meliputi; level kesadaran, itelektual dan memory, kesulitan bicara dan
mendengar, Adanya kesulitan dalam sensorik, motorik, dan visual.
d. Riwayat penyakit dahulu: Ada atau tidaknya riwayat trauma kepala,
hipertensi, cardiac desease, obesitas, DM, anemia, sakit kepala, gaya
hidup kurang olahraga, penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin,
vasodilator dan obat-obat adiktif
e. Riwayat penyakit keluarga: Biasanya ada riwayat keluarga yang
menderita hipertensi ataupun diabetes militus.
f. Riwayat psikososial: Stroke memang suatu penyakit yang sangat
mahal. Biaya untuk pemeriksaan, pengobatan dan perawatan dapat
11
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
12
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum: mengelami penurunan kesadaran, Suara bicara : kadang
mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak bisa
bicara/afasia: tanda-tanda vital: TD meningkat, nadi bervariasi.
b. Pemeriksaan integument:
- Kulit: jika klien kekurangan O2 kulit akan tampak pucat dan jika
kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. Di samping itu perlu
juga dikaji tanda-tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol
karena klien CVA Bleeding harus bed rest 2-3 minggu.
- Kuku : perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis.
- Rambut : umumnya tidak ada kelainan.
c. Pemeriksaan leher dan kepala:
- Kepala: bentuk normocephalik
- Wajah: umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi.
- Leher: kaku kuduk jarang terjadi.
d. Pemeriksaan dada: Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas
terdengar ronchi, wheezing ataupun suara nafas tambahan, pernafasan
tidak teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan.
e. Pemeriksaan abdomen: Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed
rest yang lama, dan kadang terdapat kembung.
f. Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus: Kadang terdapat incontinensia
atau retensio urine.
13
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
1 NOC: NIC
Circulation status Peripheral Sensasion
Tissue prefusion: cerebral Management(Manajemen sensasi
Kriteria hasil : perifer)
Mendemontrasikan status a. Monitor adanya daerah tertentu
sirkulasi yang ditandai dengan: yang hanya peka terhadap
Tekanan systole dan diastole panas/dingin/tajam/tumpul
14
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
2. NOC: NIC:
Joint movement: active Exercise therapy: ambulation
Mobility Level a. Monitoring vital sign
Self Care: ADLs sebelum/sesudah latihan dan
Transfer performance lihat respon pasien saat latihan
Kriteria Hasil b. Konsultasikan dengan terapi fisik
Klien meningkat dalam tentang rencana ambulasi sesuai
aktivitas fisik dengan kebutuhan
Mengerti tujuan dan c. Bantu klien untuk menggunakan
tomgkat saat berjalan dan cegah
peningkatan mobilitas
terhadap cedera
Memverbalisasikan perasaan
d. Ajarkan pasien atau tenaga
dalam meningkatkan kekuatan
kesehatan lain tentang teknik
dan kemampuan berpindah
ambulasi
Memperagakan penggunaan
e. Kaji kemampuan pasien dalam
alat bantu untuk mobilisasi
15
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
(walker) mobilisasi
f. Latih pasien dalam pemenuhan
kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
g. Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs pasien
h. Berikan alat bantu jika klien
memerlukan
i. Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
3. NOC: NIC
Anxiety self control Communication Enhancement:
Coping Speech Deficit
Sensory function: hearing & a. Gunakan penerjemah, jika
vision diperlukan
Fear self control b. Beri satu kalimat simple setiap
Kriteria hasil : bertemu, jika diperlukan
Komunikasi: penerimaan, c. konsultasikan dengan dokter
intrepretasi dan ekspresi pesan kebutuhan terapi wicara
lisan, tulisan, dan non verbal d. Dorong pasien untuk
meningkat berkomunikasi secara perlahan
Komunikasi ekspresif dan untuk mengulangi
(kesulitan berbicara) ekspresi permintaan
pesan verbal dan atau non e. Dengarkan dengan penuh
verbal yang bermakna perhatian
Komunikasi reseptif (kesulitan f. Berdiri didepan pasien ketika
mendengar): penerimaan berbicara
komunikasi dan interpretasi g. Gunakan kartu baca, kertas
pesan verbal dan/atau non pensi, bahasa tubuh, gambar,
verbal daftar kosakatanbahasa asing,
Gerakan terkoordinasi: mampu computer, dan lain-lain untuk
mengkoordinasi gerakan dalam memfasilitasi komunikasi dua
menggunakan isyarat arah yang optimal
Pengelolaan informasi: klien h. Ajarkan bicara dari esophagus,
16
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
17
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
No. Registrasi :-
PENGKAJIAN
1. BIODATA
1) IDENTITAS KLIEN
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
18
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Pekerjaan : IRT
Nama : Tn. Y
Umur : 60 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
1. Keluhan Utama
19
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
tiba tidak keluar kamar mandi lagi, saat penolong datang, pasien sudah
20
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
GENOGRAM
Keterangan :
: Meninggal (LK)
: Meninggal (PR)
: Laki-Laki
: Perempuan
: Perempuan (Klien)
: Garis keturunan
: TInggal serumah
21
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Pasien mengatakan tahu penyebab penyakitnya, dan pasien tidak mau kontrol,
sebelumnya jika pasien merasa mulai pusing, pasien hanya mengontrol pola
warung.
a. Pengkajian Nutrisi
B : Biokimia :
22
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
3. Pola Eliminasi
a. BAB
b. BAK
23
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi/ ROM
24
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Kesimpulan :
Semua kegiatan pasien dibantu orang lain, karena keadaan pasien yang tidak
a. Status Mental :
Pasien dapat berbicara dan bergurau namun dalam keadaan bicara pelo,
sebelah kiri,terpasang cateter yang baru saja diganti pada tanggal 07-07-
2015,
25
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
b. Kemampuan Penginderaan :
Bahasa yang digunakan pasien bahasa Indonesia dan Jawa, berbicara pelo,
melihat dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu (kaca mata), pasien
masih bisa merasakan nyeri jika dimasukkan obat dan ditusuk jarum
a. Gambaran Diri :
b. Ideal Diri :
Pasien mengatakan ingin cepat pulih agar bisa melakukan aktivitas seperti
c. Harga Diri :
d. Identitas Diri :
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, mempunyai 2 orang anak dan 1
cucu.
26
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Pasien tidak bisa mengurus rumah bahkan mengurus cucu seperti biasanya,
hubungan pasien dengan keluarga terjalin baik serta terjalin komunikasi yang
baik.
yang kedua laki-laki, saat ini pasien tidak menggunakan KB lagi. pasien sudah
1. Keadaan/Penampilan Umum
b. TTV :
1) TD : 170/90 mmhg
2) Nadi :
- Frequensi : 80x/Menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Kuat
27
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
3) Pernafasan
- Frequensi : 24x/menit
- Irama : vesikuler
4) Suhu : 36,4°c
2. Kepala
3. Muka
a. Mata :
1) Palpebra : Normal
4) Pupil : Isokor
b. Hidung : Bersih
d. Telinga : Bersih
4. Leher
28
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
5. Dada (Thorax)
a. Paru-paru
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
c. Jantung
sinalis dekstra, kanan bawah : SIC IV Linea Para SInalis Dekstra, Kiri
atas : SIC II Para Sinalis sinistra, kiri bawah : SIC IV Linea Medio
d. Abdomen
kulit normal
29
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Perkusi : Timpany
8. Pemeriksaan Saraf
NC IX : artikulasi baik
30
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
a. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan Otot 4 5
Rentang Gerak Terbatas karena Aktif
masih kaku
Akral Hangat Hangat
Edema - -
CRT <2 detik <2 detik
Keluhan Terasa Kaku dan -
berat
b. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan Otot 4 5
Rentang Gerak Terbatas karena Aktif
masih kaku
Akral Hangat Hangat
Edema - -
CRT <2 detik <2 detik
Keluhan Terasa Kaku dan -
berat
V. Pemeriksaan Penunjang
31
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
RD 0005 : Thoraks PA
Klinis : Stroke Hemoragik di Puns
Foto thoraks AP
Cor : kesan membesar, tampak klasifikasi aorta c knob
Pulmo : tak tampak ilfiltrasi di kedia lapang paru, corakan bronkovaskuler
normal
Sinus phrenicocostaks kanan kiri tajam
Hemidiaphragma kanan kiri tajam
Trachea ditengah
System tulang baik
Kesimpulan : cardiomegaly
Pulmo tak tampak kelainan
b. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 06-07-2015
32
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Obat per
oral:
-Captopril 50mg/24
jam
Obat
Parenteral:
Ranitidine 25mg/12
jam
Ceftriaxone 1g/12
jam
Ketorolac 1 amp/12
jam
ANALISA DATA
33
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Hemoragiek )
Terjadi
1. Selasa/07/0 Ds : Pasien mengatakan kepala peningkatan Ketidak efektifan
7/2015 terasa berat, mual dan muntah. tekanan intra perfusi jaringan
kranial serebral
34
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Perubahan Hambatan
3. Selasa/07/0 Ds : pasien mengatakan ingin perfusi jaringan komunikasi
7/2015 cepat sembuh dan pulang serebral Verbal
kerumah agar bisa melakukan
aktivitas seperti biasanya. Penurunan
kesadaran
Do : Pasien berbicara keras
namun dengan suara yang pelo
Kekacauan pola
dan sering mengatakan kapok
bahasa
dan sekarang ingin menuruti
apa kata dokter dan keluarga.
Tidak mampu
menyampaiakn
kata-kata
kerusakan pada
hemisfer
bahasa/wicara
Hambatan
komunikasi
verbal
Diagnosa Keperawatan :
35
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
36
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
1 NOC: NIC
Circulation status a. Monitor adanya daerah tertentu
Tissue prefusion: cerebral yang hanya peka terhadap
Kriteria hasil : panas/dingin/tajam/tumpul
Tekanan systole dan diastole b. Batasi gerakan pada kepala, leher
dalam rentang yang diharapkan dan punggung
Tidak ada tanda c. Kolaborasi pemberian analgetik
tanda peningkatan tekanan intr d. Monitor adanya tromboplebitis
acranial (tidak lebih dari 15 e. Monitoring TTV
mmHg)
Berkomunikasi dengan jelas
dan sesuai dengan kemampuan
Menunjukan fungsi sensori
motori cranial yang utuh:
tingkat kesadaran membaik
tidak ada gerakan-gerakan
involunter
2. NOC: NIC:
Joint movement: active Exercise therapy: ambulation
Mobility Level a. Monitoring vital sign
Self Care: ADLs sebelum/sesudah latihan dan
Transfer performance lihat respon pasien saat latihan
Kriteria Hasil b. Ajarkan pasien atau tenaga
Klien meningkat dalam kesehatan lain tentang teknik
aktivitas fisik ambulasi
37
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
3. NOC: NIC
Anxiety self control Communication Enhancement:
Coping Speech Deficit
Sensory function: hearing & a. Dorong pasien untuk
vision berkomunikasi secara perlahan
Fear self control dan untuk mengulangi
Kriteria hasil : permintaan
Komunikasi: penerimaan, b. Dengarkan dengan penuh
intrepretasi dan ekspresi pesan perhatian
lisan, tulisan, dan non verbal c. Berdiri didepan pasien ketika
meningkat berbicara
Komunikasi ekspresif d. Anjurkan kunjungan keluarga
(kesulitan berbicara) ekspresi secara teratur untuk memberi
pesan verbal dan atau non stimulus komunikasi
verbal yang bermakna
Gerakan terkoordinasi: mampu
mengkoordinasi gerakan dalam
menggunakan isyarat
Pengelolaan informasi: klien
mampu untuk memperoleh,
mengatur, dan menggunakan
informasi
Mampu mengkomunikasikan
kebutuhan dengan lingkungan
social
38
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
IMPLEMENTASI
39
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
10.00 d. Memonitor adanya S :-
tromboplebitis O : Pasien tampak
40
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
41
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
S: -
O: Semua kegiatan sehari-hari
pasien dibantu orang lain.
18.00 e. Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs pasien
S : Pasien mengatakan selalu
19.00 membutuhkan bantuan jika
ingin melakukan sesuatu
f. Ajarkan pasien bagaimana O : Keluarga tampak selalu ada
merubah posisi dan berikan disaat pasien membutuhkan
bantuan jika diperlukan sesuatu
42
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
43
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
08.40 S :-
c. Memonitor adanya tromboplebitis O : Tidak ada tanda-tanda
tromboplrbitis pada pasien
44
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
RR: 20 S: 36
18.00 S: -
e. Dampingi pasien saat mobilisasi O: Semua kegiatan sehari-hari
dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien dibantu orang lain.
pasien
19.00
45
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
46
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
dokter mencoret-coret
47
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
tekanan darahnya
20 x/menit, SH : 36,5
derajat C.
48
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
hasilnya
garukan.
TD: 160/90 N: 85
RR: 24 S: 36
sejak masuk Rs
49
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
keluarga
O: Pasien terlihat sudah bisa
memiringkan badan kekiri
dan kekanan saat
diperintakan perawat
18.00 S: -
e. Dampingi pasien saat mobilisasi O: Semua kegiatan sehari-hari
dan bantu penuhi kebutuhan pasien dibantu orang lain.
ADLs pasien
50
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
hipertensinya.
pelo
kembali mengerjakan
perkembangannya
51
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
CATATAN KEPERAWATAN
52
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
panas/dingin/tajam/tumpul
punggung
e. Monitoring TTV
14.00-21.00
53
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
54
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
55
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
derajat.
C.
56
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
keringat pasien.
terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
punggung
e. Monitoring TTV
2. Rabu/08/07/15 S : Pasien masih mengatakan tangan dan kaki
57
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
ADLs pasien
sembuh.
58
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
permintaan
59
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
60
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
P : Lanjutkan intervensi
ADLs pasien
61
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
melepas IVFD.
sakit.
permintaan
BAB IV
62
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
PEMBAHASAN
Pengkajian yang telah kami lakukan pada kasus Stroke Hemoragik (ICH)
pada pasien yang bernama Ny. W dengan dukungan data-data subjek pasien maka
penunjang dari pasien tersebut yaitu pemeriksaan Thorak PA dengan kesimpulan dari
yang telah dilakukan tanggal 01 Julli 2015 serta 03 juli 2015 adalah adanya
peningkatan kadar HbAIc 6,8 %, GDS 124 mq/dl, Protein Total 7,4 q/dl, dll seperti
terlampir pada pemeriksaan penunjang, ada pula pemeriksaan yang lain adalah
eritrosit 1996-1997 /LPB, Leukosit 1957-1958 /LPB Kristal amrof (+) benang mucus
Compos Mentis dengan GCS 13, E4 V3 M6, keadaan umum pasien tampak lemah,
bicara pelo, tangan dan kaki sebelah kanan kaku, dengan hasil observasi TTV setiap
harinya berfariasi, pasien juga terpasang DC sejak tanggal 07 Juli 2015. Sudah
ditelusuri dari riwayat kesehatan keluarga bahwa ada keturunan stroke dari ibu
kandung pasien, kemudian didukung lagi adanya riwayat DM dan HT sejak kurang
lebih 5 tahun yang lalu dan saat ini pasien berada di Ruang Anggrek 2 untuk
dilakukan proses perawatan sejak tanggal 06 Juni 2015 hingga 8 Juli 2015.
antara teori dan praktik, dimana penatalaksanaan medis dan keperawatan pada kasus
63
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
ICH atau stroke hemoragik adalah dengan terapi konserfativ. Namun ada beberapa
pemeriksaan penunjang yang tidak dilakukan pada Ny. W. Pada pasien ini hanya
Pathway
Pecahnya pembuluh
darah otak (perdarahan
intracerebral)
Terjadi peningkatan
tekanan intra kranial
Menghalangi peredaran
O2 ke otak
Perubahan perfusi
jaringan serebral
Kekacauan pola
Hambatan mobilitas bahasa
fisik
Hambatan komunikasi
verbal
BAB V
PENUTUP
65
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
A. Kesimpulan
Dari asuhan keperawatan yang telah dibuat, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyakit ICH (Stroke Hemoragik) sangat penting ditangani dengan cepat dan
tepat, sebab pada penyakit ini berhubungan dengan system saraf pusat, apabila
tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka bisa mengalami kematian.
B. Saran
pengalaman.
diberikan pada pasien yang menderita stroke hemoragik bisa secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
66
Askep SH KMB Kelompok 4
Ners STIKES Kusuma Husada 2015
Ikawati Zullies, 2011. Farmakoterapi Penyakit system Saraf Pusat. Bursa Ilmu,
Yogyakarta
Sudoyo Aru, dkk 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3, edisi keempat.
Internal Publishing, Jakarta
67